20250412

Ibadah Doa Penyembahan | Sabtu 12 April 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 13:1-11

13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.

13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.

13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.

13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,

13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"

13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."

13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."

13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

13:15  sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

 

Di sini Yesus tampil sebagai Imam Besar dan juga sebagai hamba memberikan teladan bagi gerejaNya. Ada 2 teladan dari Yesus di sini:

1.      Teladan merendahkan diri

2.      Teladan membasuh kaki

 

Kita membahas poin yang pertama, teladan merendahkan diri. Teladan merendahkan diri dikaitkan dengan mandi. Mandi artinya masuk baptisan air yang benar. Dari sini kita belajar, baptisan air itu merupakan praktek merendahkan diri di hadapan Tuhan. Jadi bukan sekedar sakramen di gereja. Seperti Yesus merendahkan diriNya untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Kalau secara kedudukan, Yesus lebih tinggi dari Yohanes Pembaptis, seharusnya Yesus yang membaptis Yohanes tetapi ini Yesus merendahkan diri mau dibaptis Yohanes Pembaptis.

 

Batisan air ada syaratnya, pelaksanaannya dan hasilnya. Kalau syaratnya benar, pelaksanaannnya benar pasti ada hasilnya. Petrus berkata jangan cuma kakiku yang dibasuh tetapi seluruh badanku dibasuh. Yesus bilang kalau sudah mandi tinggal membasuh kaki, artinya kalau baptisannya sudah baptisan air yang benar, tinggal hasilnya harus benar.

 

Syarat baptisan air yang benar adalah mati terhadap dosa!

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Mati terhadap dosa = bertobat. Kita merendahkan diri untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, setelah diampuni jangan berbuat dosa lagi.

 

Pelaksanaan Baptisan air.

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Pelaksanaannya dikuburkan bersama dengan Yesus dalam air untuk bangkit bersama dengan Yesus dalam hidup yang baru, hidup rohani. Tetapi jangan lupa, ada penyebutan meterai nama Allah Tritunggal yang jelas. Dan yang menangani adalah hamba Tuhan yang benar tahbisannya, baru kita akan mendapatkan hasil. Hasil baptisan air adalah hidup baru, hidup rohani.

 

Jadi bukti bahwa kita bisa merendahkan diri seperti Yesus adalah kita memiliki hidup yang baru. Tidak usah berkoar-koar, kita lihat saja kehidupan ini ada kerendahan hati, dia memiliki hidup yang baru, hidup rohani.

 

Tanda-tanda hidup rohani:

I Petrus 1:3-4

1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

 

1.      Hidup penuh pengharapan, hanya berharap dan bersandar kepada Tuhan. Terutama saat-saat menghadapi pencobaan. Orang yang berharap kepada Tuhan itu diberkati.

Yeremia 17:7-8

17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

 

Orang yang berharap Tuhan, dia seperti pohon yang ditanam di tepi air. Artinya orang yang berharap penuh kepada Tuhan tergembala dengan benar dan baik, tekun dalam 3 macam ibadah pokok untuk menyerap air kehidupan dari Tuhan.

a)      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, di situ kesempatan kita menyerap air Firman dan darah Yesus, sama dengan sifat dan karakter Yesus itu kita serap.

b)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, di situ kesempatan bagi kita seluas-luasnya untuk menyerap air Roh Kudus.

c)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam doa penyembahan, kita menyerap air kasih Allah.

 

Maka ada hasil yang bisa kita nikmati:

a)      Daun tetap hijau, tidak layu sekalipun panas terik. Artinya tetap bergairah, tetap ada aktivitas rohani, tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sekalipun menghadapi panas terik pencobaan. Kita diperhadapkan dengan banyak masalah pergumulan, panasnya pencobaan. Bisa diizinkan ekonomi merosot. Diizinkan kesehatan merosot. Diizinkan ditinggal oleh kekasih kita dan lain sebagainya. Tetapi kita tetap kuat teguh hati dan ada sukacita sorga. Coba kalau panas terik lalu kita bernaung di bawah pohon, kita merasakan sejuk dan segar. Biarpun panas terik kita setia berkobar melayani Tuhan dan ada sukacita sorga. Itulah orang yang tergembala, yang merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengandalkan Tuhan lebih dari segalanya.

 

b)      Tidak kuatir dalam tahun kering. Artinya tidak kuatir menghadapi krisis di segala bidang. Kenapa? Karena kita tahu orang yang tergembala, Yesus gembala Agung selalu memeliharanya.

I Petrus 2:25; 5:6-7

2:25  Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

 

Saat kita diizinkan menghadapi krisis, jangan keluar dari penggembalaan. Begitu keluar dari penggembalaan, pasti kering dan mati rohani. Yang jasmani ikut kering dan mati. Tetapi kalau kita berada di dalam penggembalaan, segalanya kita dapatkan dari Yesus Gembala Agung. Orang yang tergembala berada di dalam tangan Yesus Gembala Agung, Gembala yang baik. hidup kekal Dia berikan apalagi hanya hidup sehari-hari.

Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

c)      Tidak berhenti menghasilkan buah. Secara jasmani ada jaminan pemeliharaan Tuhan. Secara rohani ada buah-buah rohani yang terus kita hasilkan yang berguna bagi Tuhan dan sesama. Apa itu?

1)      Ibrani 13:15 (Terjemahan Lama)

13:15 Sebab itu dengan jalan Yesus itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku nama-Nya.

 

Ibrani 13:15

13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

 

Ada ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan. Orang tergembala bisa ditahu dari mulut bibirnya. Gembala dan domba yang tergembala bisa dideteksi dari perkataannya. Kalau tergembala pasti ada buah bibir yang memuliakan Tuhan. Ucapan-ucapannya memuliakan Tuhan. Bukan melemahkan rohani orang, menyakiti orang, bukan bergosip, memfitnah, menghasut, mendustai sampai menghujat, tetapi memuliakan Tuhan. Dari pada cerita kekurangan orang, lebih baik kita saksikan kekurangan kita yang diperbaiki oleh Firman pengajaran. Itu kesaksian hidup. Perempuan Samaria menyaksikan apa kekurangannya yang sudah dibenahi oleh Yesus dan banyak orang dari kota Sikhar percaya kepada Yesus.

Yohanes 4:29-30,39

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

4:30 Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Ini bukan perempuan baik-baik, ini perempuan dekadensi moral, perempuan tidak baik! 5 kali kawin cerai dan yang terakhir kumpul kebo. Jadi jangan kita hakimi orang yang sudah rusak, yang sudah hancur. Saat kita hakimi ternyata dia sudah diperbaiki oleh Tuhan, dia menjadi kesaksian di mana-mana, kita yang rugi, kita yang kena hukuman akibat dosa. Biar kita bersaksi, saksikanlah segala kekurangan kita yang sudah diperbaiki dan dibenahi oleh Tuhan lewat Firman penggembalaan sehingga tidak ada kesempatan menceritakan kekurangan orang lain. Bahkan cenderung dibuat-buat, sebenarnya orang itu tidak begitu, malah dia tambah-tambahi.

 

Betapa bahagianya kalau dalam rumah tangga ada buah ucapan bibir yang memuliakan Tuhan. Baru kita ekspor ke luar dalam penggembalaan, antara penggembalaan. Kita bersekutu bulan 7 nanti, kita membawa buah ucapan bibir yang memuliakan Tuhan.

 

2)      Ibrani 13:16

13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

 

Buah perbuatan baik. Terima kasih kepada seluruh sidang jemaat yang dengan ketulusan hati langsung bekerja sama untuk ibadah penghiburan dan ibadah pemakaman. Ini bukan karena manusia, tetapi saya percaya itu semua karena Firman penggembalaan yang telah mengerjakan kita sehingga kita bisa menghasilkan buah perbuatan baik. Kita bisa membalas kebaikan dengan kebaikan, bahkan sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Yang boleh kita lakukan untuk sesama hanyalah perbuatan baik.

 

3)      Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Ini buah yang utama yaitu buah ketaatan = buah kasih atau buah mempelai.

 

2.      Hidup yang tersimpan di sorga = memiliki jenis kehidupan sorga. Kita hidup di bumi karena memiliki jenis kehidupan di bumi, manusia darah daging, tetapi tidak cocok hidup di sorga. Sekarang kita berjuang untuk memiliki jenis kehidupan sorga. Apa itu?

a)      Tubuh yang tidak dapat binasa = tubuh yang hidup, tubuh yang dikuasai Roh Kudus sehingga kita bisa mematikan perbuatan-perbuatan daging kita.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Mari kita matikan perbuatan-perbuatan daging kita, bukan dengan kekuatan daging tetapi dengan kekuatan Roh Kudus. Daging dihadapi dengan daging, tambah kedagingan. Tubuh yang hidup adalah tubuh yang dikuasai Roh Kudus. Ini hasil penggembalaan, terutama ketekunan dalam ibadah Raya.

 

b)      Tubuh yang tidak dapat cemar = tubuh yang kudus, tubuh yang dikuasai oleh Firman pengajaran yang benar.

Yohanes 15:3; 17:17

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Ini hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Semua yang kita lakukan adalah yang kudus, bukan yang cemar!

 

c)      Tubuh yang tidak dapat layu = tubuh yang berkenan kepada Tuhan, yang dikuasai kasih Tuhan, hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

Matius 17:5

17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

 

Kalau kita dikuasai kasih Allah, pasti bergemar dalam doa penyembahan, tidak usah dipaksa. Dalam Matius pasal 17 ini Yesus dimuliakan di atas gunung waktu Dia naik berdoa. Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk berdoa dan di sana Yesus berubah rupa, Dia dipermuliakan, terdengar suara, inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia. Memang sakit bagi daging untuk menyembah merobek daging. Tetapi kehidupan kita dikuasai kasih Allah, kita bisa taat pada Firman Tuhan apapun resikonya.

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Bukti kita dikuasai kasih Allah, kita menuruti segala perintah Tuhan, Firman Tuhan. Bukan hanya diambil yang enak bagi dagingnya tetapi semua perintah Tuhan. Firman Tuhan itu sebenarnya tidak berat, yang membuat berat adalah kedagingan kita, makanya dirobek lewat doa penyembahan.

I Yohanes 5:2-3

5:2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.

5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

 

Perintah Tuhan tidak berat, yang membuat berat adalah daging kita. Contohnya perintah Tuhan kepada Adam dan Hawa, semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas kecuali satu. Cuma satu yang dilarang, tetapi yang dilarang itu yang mereka makan. Apakah berat perintah Tuhan? Tidak! Kecuali begini perintah Tuhan ‘semua buah pohon dalam taman ini tidak boleh kau makan buahnya, kecuali satu yang boleh dimakan’ itu yang berat! Mau pergi makan buah yang boleh di makan, lewat lihat otong, lihat pepaya dan lain-lain. Kalau cuma 1 yang boleh dimakan itu berat, tetapi ini semua boleh dimakan, cuma 1 yang tidak boleh.

 

Perintah Tuhan pada Abraham persembahkan anakmu. Ada anak untuk dipersembahkan, kecuali tidak ada anaknya, itu baru berat. Perintah Tuhan Yesus kepada orang kaya jual seluruh hartamu, ada hartanya. Kecuali disuruh jual harta orang, itu yang berat.

 

Jadi perintah Tuhan tidak berat, yang membuat berat adalah daging kita. Makanya supaya kita bisa melakukan perintah Tuhan, daging harus dirobek lewat doa penyembahan. Ketika kita diperhadapkan dengan sesuatu lalu daging kita ini mau memberontak, mau melawan perintah Tuhan, kita kalahkan lewat doa penyembahan. Biasanya dalam rumah tangga, Firman Tuhan suami harus mengasihi isteri eh isteri malah berulah. Dalam hati kalau kita palungku tidak cukup ngana ini, dagingnya sudah mau marah tetapi langsung kalahkan lewat doa penyembahan, langsung berlutut menyenbah, daging dikalahkan.

 

Atau isteri, perintah Tuhan isteri harus tunduk kepada suami tetapi suami berulah, dagingnya  sudah mau memberontak, tetapi dirobek lewat doa penyembahan. Sama juga saya sebagai gembala menghadapi jemaat. 1 jiwa saja sudah berbeda karakter dengan saya, 2 3 orang sudah berbeda 3 karakter dengan saya. Apalagi kalau 100, berapa banyak karakter yang harus saya hadapi. Daging mau bereaksi kalahkan lewat doa penyembahan. Ada yang mau berulang, gembala puasa. Saya belajar ketika ada sesuatu terjadi dalam penggembalaan, langsung ambil waktu puasa, ada yang sakit, ada yang mengalami kedukaan, kecelakaan, ambil waktu berpuasa bukan untuk diri tetapi supaya sidang jemaat bisa tertolong.

 

Kalau kita memiliki jenis kehidupan sorga maka kehidupan kita adalah suatu persembahan yang sejati bagi Tuhan dan Tuhan terima.

Roma 12:1

Roma 12:1  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

 

Rasul Paulus mengatakan memang tugasnya untuk membawa sidang jemaat menjadi persembahan yang berbau harum bagi Tuhan. Tugas saya sebagai gembala, berapa jiwa Tuhan percayakan, bawa mereka menjadi persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Makanya dituntun masuk dalam penggembalaan.

Roma 15:16,18

15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

 

Oleh sebab itu seorang hamba Tuhan harus lebih dulu memberikan keteladanan bahwa dia sudah memiliki jenis kehidupan sorga. Tubuh yang hidup, tubuh yang kudus, tubuh yang dikuasai oleh kasih Allah. Harus ada keteladanan, jemaat lihat ini gembala tidak menuruti perbuatan daging, gembala menjaga kekudusan, gembala mengasihi Tuhan, taat, bisa diteladani. Maka ketika Yesus datang, kehidupan kita menjadi suatu persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Itulah mempelai wanita Tuhan, dapat diterima oleh Tuhan, menyenangkan dan menyukakan hati Tuha.

 

Doakan supaya saya sebagai gembala dapat melakukan tugas yang berat ini. Berapa jiwa yang Tuhan percayakan dipersiapkan untuk diterima oleh Tuhan, berkenan kepada Tuhan. Kalau hidup kita suatu persembahan yang sejati kepada Tuhan maka kita hidup dari kemurahan Tuhan yang lebih dari hidup, lebih dari segala sesuatu di dunia ini.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar