Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 7:8-13
7:8 Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
7:9 "Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular."
7:10 Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.
7:11 Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan mereka pun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
7:12 Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
7:13 Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya — seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Kita belajar tentang kepemimpinan Musa dan Harun. Mereka yang diutus Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Sebagai pemimpin harus bisa diteladani. Pemimpin dalam gereja adalah gembala, gembala harus bisa diteladani. Teladan yang kita bisa lihat adalah taat dengar-dengaran ada resikonya, ini sudah dibahas pada sesi pertama. Teladan berikut yang bisa diteladani dari gembala adalah Musa memiliki tongkat, artinya ada pengalaman salib yang bisa diteladani oleh sidang jemaat.
Salib menjadi pengalaman hidup, jadi jemaat bisa melihat sendiri pada gembalaku ini ada salib atau tidak. Salib adalah hikmat dan kekuatan Allah, kalau itu ada pada kita maka pelayanan kita tidak bisa digagalkan tidak bisa dikalahkan karena pada kita ada hikmat dan kekuatan Allah.
I Korintus 1:22-24
1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Yesus yang disalibkan adalah hikmat Allah, kekuatan Allah. Memang banyak tantangan yang kita hadapi dalam pelayanan, dalam pengikutan kepada Tuhan. Tantangan paling berat itu justru dari dalam, tetapi kalau kita mau menerima pengalaman salib maka kita mempunyai hikmat dan kekuatan Allah yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Doa puasa ini salah satu praktek pengalaman salib. Yang lain makan minum, kita tidak makan minum. Yang lain kerja mencari kebutuhan hidup sehari-hari, kita meluangkan waktu seharian untuk Tuhan. Tidak bekerja, tidak ada pemasukan, tidak makan, tidak minum, tetapi kita berdoa menyembah Tuhan, menyangkal diri, ini pengalaman salib. Biar kita mengejar hikmat Allah, salib itu menjadi pengalaman hidup kita.
Musa mewakili orang yang tua. Usianya 80 tahun. Dalam doanya kepada Tuhan, Musa meminta hikmat.
Mazmur 90:1,12
90:1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Salomo gambaran orang muda. Dia bukan meminta kekayaan, bukan minta yang jasmani, tetapi yang dia minta hikmat dari Tuhan.
I Raja-raja 3:9-13
3:9 Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
3:10 Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
3:11 Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
3:12 maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.
3:13 Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.
Sesi 2 ini kita minta hikmat, berarti minta salib. Minta salib ini permintaan yang berat. Tetapi lewat Musa dan lewat Salomo, kita belajar bahwa itu yang harus kita minta. Minta salib artinya minta kemampuan dari Tuhan supaya kita mampu menghadapi pengalaman salib, menikmati pengalaman salib. Kalau itu yang kita minta maka Tuhan kasih bonus ada kekayaan dan kemuliaan. Baik secara jasmani terutama secara rohani. Kekayaan secara rohani adalah pembukaan rahasia Firman semakin melimpah. Kalau hamba Tuhan mau menikmati pengalaman salib, akan Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman yang semakin melimpah untuk disampaikan kepada jemaat. Kalau jemaat bisa menikmati pengalaman salib, maka dia semakin mengerti pembukaan Firman, semakin disucikan.
Kemuliaan juga sudah Tuhan sediakan bagi kita sekalian.
Roma 8:17-18
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Kita akan dimuliakan sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, itu kemuliaan secara rohani. Kalau yang rohani Tuhan berikan maka yang jasmani tidak usah kita takut, kekayaan dan kemuliaan secara jasmani juga Tuhan berikan kepada kita sekalian.
Lalu apa salib yang harus menjadi pengalaman hidup kita?
1. Matius 27:34-37,48
27:34 Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.
27:35 Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.
27:36 Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.
27:37 Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."
27:48 Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
Di kayu salib Yesus rela meminum air anggur asam bercampur empedu pahit. Juga Yesus rela ditelanjangi. Telanjang itu keadaan manusia berdosa. Kemudian anggur asam dan pahit itu dosa-dosa yang membuat hidup kita jadi asam dan pahit getir, telah Yesus minum di kayu salib. Tentu ditelanjangi bukan seizin Yesus, tetapi Yesus dipaksa ditelanjangi, dipaksa minum air anggur asam bercampur empedu.
Jadi pengertian salib harus menjadi pengalaman hidup kita, daging harus dipaksa untuk mati terhadap dosa! Apalagi kalau dosa itu sudah menjadi kesenangan, dosa itu mendatangkan keuntungan, paksa daging untuk mati terhadap dosa! Ini sama dengan maksa daging untuk hidup untuk kebenaran. Memang sakit, diolok orang, dicibir, dihina dan lain-lain. Itu sama dengan kita mendapatkan pakaian Yesus, pakaian kebenaran.
Tidak bisa kita pungkiri, setelah kita mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran, kadang jatuh lagi dalam dosa, telanjang lagi! Supaya kita tidak jatuh lagi dalam dosa, orang benar harus tergembala.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Setelah kita paksa daging untuk hidup benar, paksa daging untuk tergembala, masuk kandang penggembalaan, tekuni 3 macam ibadah pokok, taat pada Firman penggembalaan. Kalau kita tergembala, kita sedang dituntun di jalan yang benar, kebenaran kita dimantapkan supaya tidak jatuh lagi dalam dosa.
Mazmur 23:3
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Kebenaran ini yang kita butuhkan. Dunia yang kita tempati ini semua goncang. Tetapi kalau kita hidup benar, tergembala dengan benar, kebenaran itu menghasilkan damai sejahtera. Kalau tidak benar tidak tenang, tidak damai.
Yesaya 32:17
32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Mati terhadap dosa dan tergembala itu sudah harus menjadi pengalaman hidup kita.
2. Matius 27:38-40
27:38 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
27:39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,
27:40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
Yesus diolok-olok tentang Bait Suci.
Yohanes 2:19,21
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Jadi, Yesus harus mati dan bangkit supaya kita bisa masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi salib yang harus menjadi pengalaman hidup kita adalah daging harus dipaksa untuk masuk dalam pelayanan Tubuh Kristus. Banyak kali yang kita pertimbangkan kalau mau melayani adalah untung ruginya. Nanti kalau saya jadi anggota zangkoor yang lain sudah pulang saya tidak bisa pulang, musti latihan.
Paksa daging, kalau Tuhan gerakan jadi angggota Zangkoor ayo layani, kalau digerakan sebagai hamba Tuhan sepenuh, layani Tuhan sebagai hamba Tuhan sepenuh. Paksa daging untuk melayani Tuhan, untuk aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Tetapi ada syaratnya yaitu kesucian.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Paksa daging untuk disucikan lewat Firman pengajaran yang benar, kalau sudah disucikan maka Tuhan percayakan jabatan pelayanan dan diberikan karunia Roh Kudus. Syarat melayani adalah kesucian. Jangan sampai datang jauh-jauh beribadah lalu tidak mengalami penyucian, rugi kita! Biar kita mau disucikan untuk dipakai. Semakin disucikan semakin dipakai Tuhan. Jadi pelayanannya bukan makin merosot tetapi malah semakin meningkat. Teladannya bapak gembala, makin bertambah usia, pelayanan semakin meningkat. Sampai menjelang beliau dipanggil Tuhan, pelayanan semakin padat.
Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus itu jubah maha indah. Semakin suci, semakin dipakai Tuhan, semakin indah hidup kita. Pelayan Tuhan itu bagaikan angin dan bagaikan api. Suatu saat di keempat penjuru bumi angin itu akan ditahan. Artinya satu saat baru mau melayani sudah tidak bisa, sudah tidak ada kesempatan untuk melayani karena angin sudah ditahan.
Wahyu 7:1
7:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.
Jadi kalau sekarang sudah digerakan oleh Firman, didorong untuk melayani tetapi tidak mau. Nanti begitu mau melayani sudah terlambat, Tubuh Kristus sudah terbentuk. Buat apa lagi masuk dalam Tubuh Kristus kalau Tubuh Kristus sudah selesai terbentuk. Sama juga dulu bangsa Israel waktu Tuhan perintahkan membangun Tabernakel, kepada Musa perintahkan pungutlah persembahan khusus dari bangsa Israel siapa yang terdorong hatinya, siapa yang digerakan untuk berkorban untuk pembangunan Tabernakel. Ketika bahannya sudah cukup, ada yang baru mau bawa korban. Tuhan bilang, cegah mereka! Jangan lagi bawa persembahan, sudah cukup. Nanti baru bilang ‘om saya mau ikut paduan suara’ tetapi om gembala sudah tidak ada, paduan suaranya juga sudah disingkirkan ke padang gurum, baru mau menyanyi. Akhirnya menyanyi nyanyian ratapan, sudah ketemu antikristus.
Atau sudah tidak berdaya, sudah sakit, sudah tidak bisa berbuat apa-apa, baru mau melayani, sudah terlambat! Sekarang Tuhan masih berikan kesempatan ayo kita paksa daging ini untuk aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus! Semakin suci, semakin dipakai Tuhan, semakin indah hidup kita.
3. Matius 27:41-43
27:41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
27:42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
27:43 Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah."
Ahli Taurat, imam-imam kepala mau percaya kepada Yesus asalkan Yesus turun dari kayu salib. Kalau Yesus turun dari kayu salib, maka tidak akan ada pembangunan Tubuh Kristus. Kita bangsa kafir tidak akan masuk pembangunan Tubuh Kristus, semua binasa!
Jadi, paksa daging untuk percaya dan mempercayakan hidup kepada Yesus yang disalibkan. Prakteknya paksa daging untuk menyembah Tuhan. Saat diperhadapkan dengan sengsara, dengan penderitaan karena Firman, karena kebenaran, kita paksa daging untuk menyembah. Bukan malah bereaksi daging untuk membalas, membela diri. Saat dalam pengalaman salib, paksa daging untuk menyembah. Contohnya:
a) Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadapi api yang dipanaskan 7 kali lipat. Ini sengsara, menyangkut nyawa, tetapi apa yang mereka katakan?
Daniel 3:16-18
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Kalau mau dibahasakan, ditolong atau tidak ditolong Tuhan, saya tetap menyembah Tuhan! Tuhan tidak pernah menipu, masa orang yang menyembahNya Tuhan biarkan.
Daniel 3:25
3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Ada orang yang mukanya seperti anak Dewa menyertai Sadrakh, Mesakh dan Abednego di dapur api dan mereka tidak terluka. Artinya Yesus dalam kemuliaan menyertai kehidupan kita. Kita tidak hancur, justru kita dibela oleh Tuhan.
b) Maria dan Marta yang mengasihi dan dikasihi Tuhan diizinkan menghadapi Lazarus yang mati dan busuk. Apa yang Maria lakukan waktu Yesus datang? Meratap mempersalahkan Yesus? Maria langsung tersungkur di kaki Yesus menyembah. Mungkin kita kehilangan orang yang kita kasihi, kehilangan sandaran hidup, usaha pekerjaan yang selama ini diandalkan habis. Mungkin menghadapi masalah yang mustahil, menghadapi kebusukan, sikap kita adalah tersungkur di kaki Tuhan percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Memang seringkali terjadi ketika menghadapi masalah yang berat kita tersungkur menyembah Tuhan, tetapi masalahnya malah bertambah berat, di situ malah kecewa, bersungut, mempersalahkan Tuhan, bahkan merasa lebih benar dari orang lain. Kenapa saya tidak ditolong tetapi dia ditolong padahal dia malas ibadah, masih jatuh dalam dosa. Tuhan mau saat kita diperhadapkan masalah seperti Maria dan Marta, tersungkur menyembah. Maka janji Tuhan, kalau engkau percaya = kalau engkau menyembah, maka engkau akan melihat kemuliaan Tuhan.
Yohanes 11:3,31-32, 39-40
11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Siang ini dalam ibadah doa puasa sesi kedua, utarakan kepada Tuhan apa yang menjadi masalah kita. Kita sudah hidup benar, sudah tergembala, disucikan, melayani Tuhan, lalu diperhadapkan dengan pengalaman sengsara sampai masalah yang mustahil, mengalami kebusukan, ayo paksa daging untuk menyembah Tuhan. Maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan diwujudkan dengan Roh Kudus, Roh kemuliaan. Roh Kudus sanggup melakukan mujizat jasmani, menghapus kemustahilan. Dimulai dari Roh Kudus memberikan penghiburan, damai sejahtera. Menghadapi masalah apa saja minimal kita damai, tenang, maka masalah itu segera diselesaikan oleh Tuhan. Roh Kudus memberikan penghiburan, memberi damai sejahtera, menguatkan kita. Roh Kudus menghapus segala masalah, menghapus kemustahilan. Roh Kudus memuliakan kita = mengubahkan sampai kita sama mulia dengan Yesus.
Saat kita sengsara karena Yesus lalu kita menyembah, maka proses keubahan hidup dan menjadi sama mulia dengan Yesus dipercepat. Kita tidak kecewa, tidak putus asa, kita diubahkan terus sampai nanti kita sama mulia dengan Yesus. Kita memiliki pakaian kemuliaan, pakaian mempelai, pakaian pesta, layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
I Korintus 4:16
4:16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
Tuhan tidak pernah menipu, Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Dulu Tuhan sudah menolong kita, sekarang Dia menolong dan seterusnya Tuhan menolong sampai kita sama mulia dengan Yesus.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar