20250416

Kebaktian Paskah Kaum Muda, Rabu 16 April 2025 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 16:1-3

16:1 Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.

16:2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;

16:3 dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

 

Di sini bangsa Isrel bersungut-sungut karena kelaparan akan roti dan daging. Sekarang kita dalam pengertian yang rohani, penggenapan nubuatannya. Bangsa Israel menunjuk kita gereja Tuhan yang ditebus oleh darah Yesus, disebut Israel rohani. Roti menunjuk Firman Tuhan. Daging menunjuk perjamuan suci. Ini makanan rohani yang dibutuhkan oleh gereja Tuhan. Kalau di dalam gereja Tuhan tidak ada Firman maka pasti mengalami kelaparan rohani.

 

Ada tanda kalau gereja Tuhan itu lapar. Tandanya banyak bersungut-sungut. Tidak ada kepuasan rohani sehingga mencari kepuasan jasmani, kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja. Memang waktu beribadah kelihatannya senang, puas, tetapi begitu pulang gereja tidak puas lagi, bersungut-sungut. Akhirnya mencari kepuasan lewat berbuat dosa, sampai puncaknya dosa, dosa makan minum yaitu merokok, mabuk, narkoba. Dan dosa kawin mengawinkan dengan berbagai bentuknya. Mencari kepuasan di dunia itu rohaninya sementara sakit, kalau berbuat dosa sampai begitu menikmati berbuat dosa, rohaninya betul-betul mati.

 

Juga sudah dinubuatkan oleh nabi Amos, orang lapar akan Firman, kelaparan rohani.

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Di sini kita lihat, yang terbanyak dilanda kelaparan rohani adalah kaum muda remaja, anak-anak dara dan para teruna. Kenapa disebutkan anak-anak muda? Karena di akhir zaman ini minat anak muda untuk mendengar Firman sangat kurang! Di mana-mana kalau beribadah yang serius itu orang-orang tua, kaum muda bagaimana? Lebih banyak yang main-main. Apalagi dengan kecanggihan teknologi, kaum muda terlena dengan gadget, mencari kepuasan di dunia, sudah tidak fokus dengar Firman.

 

Hari ini kita memperingati hari kematian Yesus dan sekaligus kebangkitanNya, bukan sebatas perayaan yang lazim orang Kristen lakukan. Yang harus kita ingat Yesus telah mati dan bangkit, selain untuk menebus dan menyelamatkan kita, Dia juga lewat korbanNya membukakan rahasia Firman kepada kita = memberikan makanan rohani kepada kita. Jadi kita memperingati kematian dan kebangkitan Yesus mau makan Firman, ada kerinduan untuk makan Firman.

Wahyu 5:5-6,9

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." 

5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.

 

Ini yang harus kita renungkan, bulan ini saya merayakan Paskah, saya memperingati hari kematian Yesus, Dia mati dan bangkit membukakan rahasia Firman kepada saya. Jadi kita merayakan Paskah dengan mau makan Firman. Dengar Firman, mengerti di pikiran, kemudian percaya yakin di hati, menjadi iman, kenyang! Setelah itu praktek, dilakukan Firman itu. Kalau tidak ada aktivitas melakukan Firman, nanti menumpuk lemaknya seperti Eglon, raja Edom yang buncit.

 

Rasul Yohanes menangis karena tidak ada yang bisa membukakan rahasia Firman.

Wahyu 5:1-4

5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

5:2 Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"

5:3 Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

 

Tuhan memperhatikan tangisan rasul Yohanes sehingga dibuka rahasia Firman itu. Banyak kali kita menangis karena pergumulan yang kita hadapi di dunia ini. Kaum muda tamat SMA mau masuk kuliah menangis, tidak ada biaya. Waktu sudah lulus, cari kerja, menangis, sulit cari pekerjaan. Dan banyak tangisan-tangisan yang lain. Tetapi apakah pernah kita menangis supaya Tuhan bukakan rahasia Firman kepada kita? Kita menangis untuk perkara-perkara jasmani, tetapi yang utama kita tangisi dan gumuli supaya Tuhan membukakan makanan Firman kepada kita. Kita menangis supaya ada makanan rohani dan kita bisa makan. Sudah ada makanan tetapi kalau gigi bermasalah, tidak akan bisa makan.

 

Tugas kami hamba Tuhan dan gembala menangis dan bergumul supaya ada rahasia Firman untuk dipraktekan dan disampaikan kepada sidang jemaat, menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat. Jangan sampai sidang jemaat yang adalah anak-anak rohani mati di pangkuan kami sebagai gembala karena tidak ada makanan rohani. Dan gumuli lagi supaya sidang jemaat yang datang mau makan, mau menerima Firman. Lain kali hamba Tuhan sudah Tuhan berikan pembukaan Firman, tetapi yang dilayani tidak peduli, tidak merespon dengan baik, jadi tidak bisa makan. Saya sebagai hamba Tuhan berdoa supaya ada pembukaan rahasia Firman untuk ibadah Paskah, bergumul juga supaya yang datang bisa makan.

 

Tugas sidang jemaat menangis dan bergumul supaya bisa makan Firman, bisa mengerti Firman, percaya Firman dan melakukan, mempraktekan Firman. Kadangkala ada bagian yang kita tidak bisa mengerti tetapi orang lain bisa mengerti. Kita harus bergumul supaya bisa mengerti. Bukan malah cari posisi enak lalu tidur di situ, tidak mau dengar Firman.  

 

Kenapa kita harus bergumul untuk bisa menikmati Firman, mendengar sampai mempraktekan Firman? Karena makan Firman itu menentukan nasib hidup kita. Jadi kalau kita mau hidup ayo makan. Di dunia secara rohani kalau mau hidup ayo makan, kalau tidak makan bahaya! Kalau sudah tidak makan yang jasmani, mati! Rohani juga begitu, kalau tidak makan, mati! Rohani lebih tinggi dari yang jasmani, rohani mati, yang jasmani bisa ikut mati.

 

Kita lihat bagaimana rasa dari kitab yang terbuka itu.

Wahyu 10:8-10

10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."

10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."

10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

 

Pembukaan Firman atau gulungan kitab yang terbuka rasanya pahit dan manis. Artinya:

 

1.      Sikap makan Firman menentukan pahit atau manisnya hidup kita. Ada sikap negatif, ada sikap positif. Kalau negatif, pahit. Kalau positif, manis hidupnya.

Amsal 27:7

27:7 Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

 

Ada 2 sikap makan Firman di sini:

a)      Sikap yang negatif, orang kenyang menginjak-injak madu. Artinya merasa tahu Firman. Ah sudah pernah saya dengar itu. Sehingga dia merasa tidak butuh Firman. Merasa tidak berdosa sehingga tidak butuh penyucian. Itu seperti sidang jemaat Laodekia, aku kaya, aku memperkayakan diriku, aku tidak kekurangan apa-apa. Dia merasa tidak kekurangan makanan, kenyang terus. Tetapi Tuhan bilang engkau malang, melarat, miskin, buta dan telanjang! Mari kita periksa bagaimana sikap kita mendengar Firman, apakah merasa sudah tahu, merasa tidak butuh, atau malah ketika Firman datang yang ditunjuk malah orang lain! Kalau selalu menolak Firman, merasa tidak butuh Firman, tidak peduli dengan Firman, maka hidupnya selalu pahit getir. Mungkin secara jasmani kelihatan mapan, diberkati, punya ijazah dan lain-lain, tetapi sebenarnya dia tidak pernah merasa bahagia, karena kebahagiaan sejati itu di dalam Firman. Dan kehidupan seperti ini akan mengarah pada masa aniaya antikristus. Dulu pernah terjadi kelaparan di zaman Elia selama 3,5 tahun. Itu menubuatkan masa aniaya antikristus. 3,5 tahun cari Firman sudah tidak ada, tinggal lari tunggang langgang dikejar antikristus untuk dianiaya. Itu betul-betul masa yang pahit!

 

Pengkhotbah 12:1

12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",

 

Baru ingat dulu ada kereta perbekalan, Firman yang dikirim oleh Tuhan supaya saya bisa makan tetapi saya tidak mau makan, tetapi sudah terlambat. Si bungsu yang ada di ladang babi masih ada kesempatan untuk kembali. Waktu dalam keadaan kelaparan dan melarat di ladang babi yang dia ingat adalah makanan di rumah Bapa. Biarlah itu yang selalu kita ingat, makanan rohani, Firman Tuhan. Jangan nanti ketika penghukuman sudah dijatuhkan baru teringat-ingat, dulu ada Firman yang disampaikan gembalaku tetapi saya tidak tanggapi, tidak mau saya lakukan. Ini masa kepahitan sampai kepahitan selamanya di neraka!

 

b)      Sikap yang positif, orang yang lapar segala yang pahit di rasa manis. Ini orang yang selalu butuh dan rindu Firman. Biarpun rasanya Firman itu sakit bagi dagingnya, menunjuk salahnya, mengoreksi dosanya dia bisa menerima. Ingat kisah tentang perempuan Kanaan, Yesus berkata tidak patut mengambil roti untuk anak-anak lalu dilemparkan kepada anjing, dia disamakan dengan anjing. Tetapi karena dia butuh, dia lapar, dia berkata benar Tuhan, anjing itu mau menjilat remah-remah roti.

 

Biarlah dalam hati kita selalu ada kerinduan akan Firman. Selalu rindu Firman, kita tidak pernah bosan akan Firman, tidak pernah menolak Firman sehingga Firman itu membuat hidup kita menjadi manis, masa depan menjadi manis, semua menjadi manis.

 

Waktu saya belum bertobat, sebagai anak hamba Tuhan dengar Firman yang disampaikan oleh orang tua, jadi pembaca lagi di gereja, tetapi tidak bertobat, semua pahit rasanya. Mau kuliah, tidak bisa, tidak terarah semuanya. Begitu mulai bisa makan Firman, mulai Tuhan ubahkan, hidup mulai menjadi manis, sampai Tuhan giring untuk menjadi hamba Tuhan. Sampai saat ini bisa merasakan manisnya hidup bersama Yesus. Biarlah kita semua bisa menikmati manisnya hidup bersama Yesus. Bukan ditentukan duit yang banyak, ijazah yang tinggi, pekerjaan yang mapan, tetapi ditentukan makan Firman. Puncak kemanisan adalah masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Kita bisa menyambut Yesus dan kita duduk bersanding dengan Yesus di kota Yerusalem yang baru.

 

Di dalam Firman yang dibukakan rahasianya ada kuasa.

Wahyu 10:5-6

10:5 Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,

10:6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi!

 

Malaikat yang di tangannya ada gulungan kitab yang terbuka, dia mengangkat tangannya ke langit, kemudian dia berdiri di atas laut dan di atas bumi. Di langit ada naga merah padam setan dengan roh jahat, roh najis dan roh durhakanya yang membawa kita jatuh pada dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Di laut ada binatang dari dalam laut, itulah antikristus dengan roh kebencian, roh hujatnya dan ikatan uangnya. Yang ada di bumi ada nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran palsunya. Itu semua dikalahkan! Trio setan di kalahkan. Jadi dalam Firman yang dibukakan rahasianya, Firman penggembalaan ada kuasa kemenangan atas trio setan. Setan ini selalu meniru Tuhan, kalau Tuhan itu Tritunggal, setan juga meniru dia juga tritunggal. Setan ini sumbernya segala kepahitan dalam hidup kita. Ingat peristiwa di taman Eden, waktu Adam dan Hawa di tempatkan di taman Eden, manis hidup mereka, menikmati buah-buah yang ada, mengusahakan taman. Begitu setan datang menggoda Hawa dan Hawa jatuh dalam dosa, pahit hidup mereka, suasana kutukan, terusir dari taman Eden. Jadi setan itu sumber segala kepahitan di dalam hidup kita. Lewat Firman yang kita makan memberikan kekuatan untuk menang atas setan, atas dosa, atas roh dusta, atas ikatan akan uang.

 

Dikatakan tidak ada penundaan lagi. Artinya hari Tuhan sudah sangat dekat, kedatangan Yesus sudah di ambang pintu, tidak akan ditunda-tunda lagi. Ada 2 suasana pada hari kedatangan Yesus.

a)      Bagi yang makan Firman hari Tuhan merupakan hari kebahagiaan, hari sukacita, hari kemanisan. Semua yang terangkat di awan-awan berseru haleluya menyambut Yesus, ada sukacita dan kebahagiaan.

b)      Bagi yang tidak mau makan Firman, hari Tuhan itu adalah hari kepahitan, hari malapetaka.

Amos 5:18-20

5:18 Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang!

5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia!

5:20 Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?

 

Zefanya 1:14-18

1:14 Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawan pun akan menangis.

1:15 Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam,

1:16 hari peniupan sangkakala dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara penjuru yang tinggi.

1:17 Aku akan menyusahkan manusia, sehingga mereka berjalan seperti orang buta, sebab mereka telah berdosa kepada TUHAN. Darah mereka akan tercurah seperti debu dan usus mereka seperti tahi.

1:18 Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.

 

Perhatikan kaum muda dan kita semua. Orang tua mendidik anaknya untuk mendengar Firman dengan sungguh-sungguh. Yang sudah dewasa diarahkan untuk mendengar Firman dengan sungguh-sungguh. Kalau tidak nanti apa yang ditulis dalam kitab Amos dan Zefanya bisa menimpa. Biar hebat tidak bisa lari menghadapi penghukuman Tuhan.

 

Kalau ditanya sudah sampai di mana baca Alkitab, jangan-jangan tidak pernah dibaca. Hari-hari hanya sibuk dengan handphone, tiktok, FB pro, instagram, apalagi kalau sudah main game. Bukan berarti tidak boleh itu semua, tetapi utamakan makan Firman. Jangan karena kecanggihan teknologi membuat kita jadi malas makan Firman.

 

Secara jasmani saja sudah berapa anak muda meninggal karena tidak makan, karena sibuk dengan gadgetnya. Kecanggihan teknologi sangat berguna tetapi mempunyai dampak buruk kalau disalahgunakan. Jangan sampai kita terikat dengan semua itu, jadi kecanduan sampai sudah tidak bisa makan Firman. Dengar Firman cuma ingat nanti saya main bareng siapa, pikirannya sudah mengembara, nanti kalau ibadah kaum muda saya bikin konten itu ibadah. Orang seperti itu nanti hidupnya pahit, dikejar-kejar hukuman Tuhan, hari kegemasan, hari kesuraman, hari Tuhan menjadi semua yang jelek-jelek.

 

2.      Firman yang dibuka rahasianya menyucikan kehidupan kita mulai dari perut hati sampai ke mulut. Waktu Yohanes disuruh makan kitab itu terasa manis di mulut tetapi sampai di perut terasa pahit. Hati ini adalah sumber kehidupan kita. Kalau hati sudah bermasalah, sudah sekarat orang itu, bisa berujung pada kematian. Secara rohani begitu juga, kalau hati tidak disucikan, rohaninya sebentar lagi mati, jasmani juga bisa mati.

Amsal 4:23

4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Apa yang seringkali ada di hati yang membuat hidup menjadi pahit?

a)      Keinginan jahat dan keinginan najis! Baru keinginan sudah bisa membuat rohani kita mati, apalagi kalau sudah diperbuat. Anak Domba Paskah disembelih pada hari ke 14, jadi kita lihat Markus pasal 7 dari Anak Domba Paskah, ada 14 dosa yang ada di dalam hati.

Markus 7:21-23,6

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala 1pikiran jahat, 2percabulan, 3pencurian, 4pembunuhan,

7:22 5perzinahan, 6keserakahan, 7kejahatan, 8kelicikan, 9hawa nafsu, 10iri hati, 11hujat, 12kesombongan, 13kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang 14munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

 

Ada 14 hal yang ada di dalam hati dan pikiran, ini yang membuat hidup pahit. Lewat kuasa Korban Kristus Anak Domba Paskah maka 14 hal jahat dan najis di dalam hati di sucikan. Firman dibukakan kepada kita, menunjuk apa yang ada dalam hati, tinggal kita selesaikan!  Akui di dalam hatiku ada pikiran jahat, ada percabulan, pencurian, pembunuhan, maka hidup kita menjadi manis.

 

b)      Ayub 10:1-2; 32:1-2

10:1 "Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.

10:2 Aku akan berkata kepada Allah: Jangan mempersalahkan aku; beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara dengan aku.

32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.

32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

 

Yang ada di hati adalah kebenaran diri sendiri. Seringkali kita begitu, ketika terjadi sesuatu malah berpikir kenapa Tuhan tidak adil, kenapa Tuhan tidak sayang saya, kenapa Tuhan bikin begini. Malah salahkan Tuhan. Tidak pernah melihat diri kita, apa yang sudah kita buat malah banyak kali menyakiti hati Tuhan. Begitu terjadi hal buruk malah salahkan Tuhan. Ini yang ada dalam hati, harus disucikan lewat Firman yang dibukakan rahasianya, ditambah dengan ujian habis-habisan! Firman sudah datang tetapi dia tidak bisa terima, akhirnya diizinkan ujian datang seperti kepada Ayub, baru Ayub bisa mengaku hanya debu tanah.

Ayub 42:5-6

42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

 

Apa yang ada dalam hati kita menentukan manis atau pahitnya hidup kita. Kalau hati tidak dibersihkan, hidup pasti pahit! Kalau ada kebencian di hati, ada iri, pasti pahit! Kita diberkati Tuhan dengan berkat masing-masing, tidak usah iri. Dalam pelayanan juga, pemakaian Tuhan kepada kita sesuai pemberian dari Tuhan, kasih karunia dari Tuhan, semua dipakai Tuhan. Kalau ada iri, benci, dendam, jadi pahit terus hidupnya.

 

Penyucian itu sampai di mulut. Malam ini terutama mulut kita mau disucikan dari lidah anjing. Kita bangsa kafir ini disebut anjing, lidah anjing. Ada 3 hal yang seringkali dijilat anjing.

a)      Menjilat muntah.

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Ini menunjuk perkataan kotor, perkataan najis, bersungut-sungut, termasuk dusta. Ini yang harus disucikan. Baik yang terucap dengan perkataan, termasuk yang diketik di media sosial, perkataan yang tidak baik. Ini perlu disucikan!

 

b)      Anjing suka menjilat kudis, menjilat borok.

Lukas 16:21

16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

 

Borok itu kejelekan dan kekurangan masing-masing. Semua orang ada kelebihan dan ada juga kelebihannya. Tetapi seringkali jarang mau menceritakan kelebihan orang. Apalagi mau mengakui kelebihan orang. Paling enak itu kalau menceritakan kekurangan dan kejelekan orang, itu menjilat borok! Lagi kumpul di grup mulai cerita kejelekan orang lain untuk mengolok-olok, bukan untuk didoakan. Sampai orang itu dibikin stiker, jadi bahan olok-olok. Mata dibikin berapi-api, rambutnya berdiri, macam-macam. Seharusnya kalau ada orang yang punya kejelekan dan kekurangan didoakan, diingatkan, ditegur, dinasihati dari pada dicerita ke mana-mana. Begitu kita menjelek-jelekan lalu saat itu dia berubah, dia minta ampun kepada Tuhan, maka dosanya melekat pada kita. Jangan sampai terjadi seperti itu.

 

c)      Anjing menjilat darah.

I Raja-raja 22:38

22:38 Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diucapkan-Nya.

 

Menjilat darah itu perkataan yang merugikan orang lain. Gosip, fitnah, hasut! Orangnya tidak seperti itu tetapi dicerita seperti itu. Istilahnya membunuh karakter. Menghasut orang lain untuk menyerang si A atau si B, itu perkataan yang merugikan.

 

Firman yang dibuka rahasianya menyucikan kita semua mulai dari hati sampai ke mulut. Lidah yang suci membuat hidup kita menjadi manis. Lidah yang tidak suci, lidah anjing membuat hidup kita menjadi pahit. Seperti perempuan Kanaan anaknya kerasukan setan karena lidahnya lidah anjing. Tetapi syukurlah dia disucikan, Yesus berkata karena perkataanmu anakmu sembuh. Dengan perkataan yang suci, anaknya tertolong. Orang tua mungkin ada anaknya yang seperti dirasuk setan, hidupnya menyakiti hati orang tua, hati Tuhan, hati gembala, jangan langsung salahkan anak. Pukul diri, lidahku masih belum disucikan. Begitu suci, anaknya tertolong.

Markus 7:28-30

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Saya tidak tahu bagaimana keadaan kita, mungkin ada yang seperti yang dihadapi perempuan Kanaan ini. Tidak disebutkan mana suaminya, hanya dia seorang diri lalu anaknya kerasukan setan.  Mungkin ada nikah yang bermasalah, suami isteri bermasalah, anaknya juga bermasalah, malam ini dengan kita mau makan Firman, izinkan Firman menyucikan sampai ke mulut kita. Kalau mulut sudah disucikan, maka malam ini juga Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita, tinggal mau atau tidak!

 

Atau mungkin anaknya sungguh-sungguh dengan  Tuhan, orang tuanya yang kerasukan setan. Mari minta biar Firman menyucikan. Biarlah yang keluar dari mulut kita hanya perkataan yang manis, bukan perkataan pahit, yang menjilat muntah, borok dan darah. Biarlah yang keluar dari mulut kita penyembahan kepada Tuhan, ucapan syukur senantiasa, perkataan yang menjadi berkat, maka Tuhan sanggup menolong, memulihkan apapun keadaan kita. Yang dirasuk setan dipulihkan, yang hancur-hancuran dipulihkan. Tuhan sanggup bekerja memulihkan kehidupan kita. Jika kita mau melihat hari-hari yang baik, hari-hari yang manis bersama dengan Tuhan, jaga lidah, jaga perkataan.

I Petrus 3:10

3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

 

Kaum muda mungkin ada yang seperti saya. Kenapa hidup saya pahit? Karena lidah saya tidak baik, saya sering memaki-maki orang tua saya. Mereka tidak dengar tetapi saya maki-maki. Kenapa begitu? Karena tidak bertobat, tetapi semua sudah diselesaikan. Waktu sudah dikirim di Malang katanya mau dikuliahkan tetapi Tuhan beracara lain. Saya bersyukur di sana dengar Firman, ditegur oleh Tuhan. Sampai puncaknya bapak gembala di sana berkata anak hamba Tuhan kalau membantu menopang pelayanan orang tuanya, berkatnya double. Tetapi kalau menjadi sandungan bagi pelayanan orang tuanya kutuknya double. Saya ketakutan, mau mengaku pada orang tua juga takut, tetapi saya berdoa supaya Tuhan jamah hati saya supaya diberikan keberanian untuk mengaku kepada orang tua. Pulang gereja saya pergi ke wartel menelpon, saya akui semua yang saya perbuat, juga perkataan-perkataan yang memaki orang tua. Jawaban dari papa ‘Firman sudah sampai pada kau anakku, mari kita berdoa’ lalu kami berdoa. Lega semuanya, mulai dari situ Tuhan atur hari-hari yang baik, sampai diberikan pasangan yang baik di Malang. Sampai sekarang Tuhan tuntun semua pada hari-hari yang baik.

 

Mau melihat hari-hari yang baik, jaga lidah, jangan digunakan untuk mengutuk, memaki, menyakiti. Biar perkataan kita perkataan yang manis.

Kidung Agung 7:9

7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

 

Kata-kata dari mempelai wanita adalah kata-kata yang manis. Ada masalah, ada persoalan, ada pergumulan, mungkin ada perselisihan dengan sesama jaga lidah, jangan ada perkataan yang memahitkan, tetapi perkataan yang manis. Itu akan menentukan nasib hidup kita jadi manis. Sampai nanti kita tidak salah lagi dalam perkataan.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Tidak salah dalam perkataan hanya menyeru haleluya, itu puncak kemanisan ketika kita menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga yang datang di awan-awan. Kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar