20250419

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 19 April 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Yohanes 13:10-17

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;

13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.

13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

 

Di sini Yesus tampil sebagai Imam Besar dan juga sebagai hamba untuk memberikan teladan bagi kita gerejaNya. Ada 2 teladan dari Yesus di sini:

1.      Teladan merendahkan diri

Jadi dalam melayani Tuhan kita harus bisa merendahkan diri dan rela direndahkan. Apapun yang orang katakan tentang kita terserah dia. Sebagaimana Yesus telah meninggalkan Sorga, Dia menanggalkan kesetaraan dengan Tuhan dan mengambil rupa seperti kita, Dia merendahkan diri sebagai hamba.

Filipi 2:5-8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Yohanes 13:4

13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,

 

Yesus menanggalkan jubahNya = menanggalkan kesetaraan dengan Allah dan mengambil rupa seorang hamba. Kalau Yesus adalah Tuhan yang mulia rela menjadi sama dengan hamba untuk melayani kita manusia hina dan berdosa, maka kita sebagai manusia yang hina dan berdosa dalam melayani Tuhan harus bisa merendahkan diri dan rela direndahkan. Merendahkan diri artinya bisa menganggap yang lain lebih utama dari kita.

 

2.      Teladan membasuh kaki

Ini sama dengan teladan penyucian. Jadi melayani Tuhan itu dalam kesucian. Bisa main musik, bisa menyanyi, bisa khotbah. Tetapi yang Tuhan lihat bukan kebisaannya melainkan kesuciannya, bukan keahlian.

 

Yang mau disucikan adalah perjalanan hidup yang kotor. Apa itu? Dosa Yudas Iskariot!

Yohanes 13:11

13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

 

Kaki adalah bagian tubuh yang paling rendah dan juga yang paling kotor! Jadi hanya orang yang bisa merendahkan diri yang mau menerima penyucian. Selama kita masih mempertahankan harga diri kita, mempertahankan gengsi kita sulit untuk menerima penyucian. Sekalipun mendengar Firman itu menunjuk dosa kita, kita sadar, kita tahu itu salah, tetapi kalau masih mempertahankan harga diri, mempertahankan gengsi, sulit untuk menerima penyucian. Maka teladan pertama merendahkan diri, baru bisa menerima penyucian.

 

Kita disucikan mulai dari sesuatu yang paling kotor dalam hidup kita! Saya tidak tahu apa yang paling kotor dalam hidup bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan. Juga apa yang paling kotor dalam hidup saya bapak, ibu tidak tahu. Masing-masing kita yang tahu apa yang paling kotor dalam hidup. Mungkin mulutnya, mungkin pandangannya, mungkin sifatnya, perbuatannya, biarlah semua itu kita serahkan kepada Tuhan untuk disucikan.

 

Penyucian hidup itu lewat 2 hal:

a)      Mandi

Ini menunjuk masuk baptisan air yang benar. Dulu digambarkan dengan bejana pembasuhan. Itu dibuat dari cermin tembaga para wanita. Cermin itu alat untuk merias diri. Perempuan pakai lipstik kalau tidak pakai cermin meraba-raba.

 

Jadi baptisan air adalah proses awal untuk menghancurkan kedagingan kita. Mulai dari kehendak daging.

Matius 3:14-15

3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

 

Awalnya Yohanes mencegah Yesus karena dia tahu diri, dia lebih rendah dari Yesus. Kalau sudah bisa dihancurkan kehendak daging, kita menerima kehendak Tuhan. Salah satu kehendak Tuhan adalah penyucian! Jadi baptisan air itu permulaan proses penyucian. Kalau baptisannya benar maka selanjutnya penyucian akan terus berjalan sampai kita suci seperti Yesus suci. Yang Tuhan kehendaki adalah pengudusan, penyucian kita.

I Tesalonika 4:3

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

 

I Petrus 1:15-16

1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,

1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

 

Jadi dengan kita masuk baptisan air, kita menghancurkan daging kita yaitu mulai dari kehendak kita, sehingga kita bisa menerima kehendak Tuhan yaitu kesucian.

 

b)      Membasuh kaki

Setelah masuk baptisan air masih ada kelanjutan penyucian yaitu membasuh kaki, penyucian oleh air Firman pengajaran yang benar. Kita mau disucikan dari dosa Yudas Iskariot. Apa itu dosa Yudas Iskariot?

1)      Yohanes 13:18

13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

 

Mazmur 41:10

41:10 Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.

 

Dosa Yudas yang pertama adalah mengangkat tumit terhadap Yesus. Padahal Yudas ini diakui oleh Yesus sebagai sahabat karibNya, yang makan rotinya Yesus. Yudas adalah gambaran kehidupan yang sudah menerima Firman pengajaran yang benar, sudah dipelihara hidupnya oleh Firman itu, baik secara jasmani, terlebih secara rohani. Sebenarnya sudah ada kesaksian, jasmaninya sudah dipelihara, rohaninya juga sudah dipelihara lewat Firman pengajaran yang benar.

 

Kita sudah bertahun-tahun dalam pengajaran dan tidak mungkin bisa berkata saya tidak dipelihara oleh Firman! Kalau bertahun-tahun dalam pengajaran lalu berkata saya tidak pernah dipelihara oleh Firman, rugi dia berada dalam pengajaran! Kita bertahan sampai sekarang karena kita sudah merasakan pemeliharaan dari Firman pengajaran yang benar. Dulu saya di gereja ini hidup saya seperti ini, sekarang dalam pengajaran saya ditolong, saya disucikan, saya dibenahi. Inilah yang sudah dialami oleh Yudas, tetapi sayang, setelah dipelihara sekian lama oleh Firman pengajaran yang benar, dia mengangkat tumit terhadap Yesus.

 

Apa artinya mengangkat tumit terhadap Yesus? Sombong rohani yaitu membelakangi Firman. Kenapa demikian? Karena merasa sudah dipakai Tuhan, dipercaya jabatan pelayanan, sudah diberkati Tuhan. Makanya ada yang minta formulir imam-imam belum langsung dikasih, saya bilang ikut penataran dulu. Tujuannya jangan sampai setelah mendapat jabatan pelayanan malah membelakangi pengajaran. Makanya penyucian itu hal yang mutlak kita terima supaya mencegah jangan ada kesombongan setelah kita dipakai Tuhan, diberkati.

 

Setelah Yudas dipakai mulai diberkati, dia merasa tidak ada salah, orang lain yang salah, dia yang benar.

Matius 26:23-24

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

 

Ini Firman yang keras! Maksudnya adalah lebih baik bagi orang itu kalau tidak dibaptis, adalah lebih baik kalau dia tidak lahir baru.

Matius 26:25

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

 

Perkataan Yudas ‘bukan aku ya Rabi?’ itu berarti dia merasa dirinya tidak ada dosa, merasa dirinya benar! Kebenaran diri sendiri ini yang bahaya, itulah kesombongan rohani, angkat tumit terhadap Yesus, membelakangi Firman pengajaran. Dia merasa tidak salah, malah tunjuk orang lain yang salah.  dan mempersalahkan orang lain. Bukan aku ya Rabi, berarti murid lain yang salah, sampai nanti pengajaran dia bilangi salah. Padahal selama ini dia sudah diberkati karena pengajaran, pengajaran yang dibilang salah!

 

Dulu teriak-teriak di sekolah Alkitab ‘lebih baik ditolak karena pengajaran yang benar, dari pada diterima tanpa pengajaran yang benar’. Tetapi waktu terjun dalam pelayanan, kena kekayaan, kena kedudukan bisa tumbang. Waktu dihimpit juga bisa tumbang. Mana itu pengajaran! Ini untuk saya sebagai hamba Tuhan, bertahun-tahun memberitakan pengajaran, sudah dipelihara dalam pelayanan di Tonusu, waktu masih pengerja dipelihara, di Diora, di sini dipelihara. Lalu besok-besok angkat tumit, Firman pengajaran salah! Jangan sudah menyandang angkatan sekian, malah menghina pengajaran. Tuhan tolong kita, jangan terjadi dalam hidup kita.

 

Ini dosa Yudas, angkat tumit, melawan Firman pengajaran yang benar. Kenapa tidak dari dulu bilang salah, sudah bertahun-tahun dalam pengajaran baru bilang salah. Termasuk mempersalahkan pendahulunya yang membina dia selama ini, dulu kayu gelondongan, ada yang membentuk dia jadi papan. Setelah ditempatkan dalam pelayanan malah berkata salah pendahulu, salah pembinanya. Ini mengangkat tumit! Kenapa tidak dari dulu bilang salah, nanti sudah sekian lama berhasil dalam pelayanan baru bilang salah! Di mana hati nuraninya, inilah Yudas-Yudas di akhir zaman. Ini untuk saya juga, jangan sampai besok-besok saya bilang guru saya salah, papa salah! Sudah dikhotbahkan apa yang dia terima dari gembala, dari pembina, sudah jadi berkat bagi jemaat, lalu bilang salah! Ini mengangkat tumit.

 

2)      Yohanes 12:5-6

12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

 

Pencuri, termasuk mencuri milik Tuhan dan juga milik sesama. Kalau ini sudah dilakukan, pencuriannya akan lebih hebat lagi pencuriannya yaitu membongkar rumah atau nikah.

Matius 24:43

24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

 

Kalau hamba Tuhan mulai mengizinkan kawin cerai, mulai menyetujui nikah kawin campur, itu membongkar nikah. Kalau gembala menikahkan yang salah, itu gembala yang jahat! Bukan menyatukan malah menceraikan. Banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan malah menjadi pembongkar nikah. Dirusak nikahnya lewat kekerasan, perselingkuhan, lewat mengizinkan kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan. Termasuk kedudukan nikah yang terbalik, isteri yang mau jadi kepala, mau mengajar dan memerintah suaminya.

 

3)      Tidak setia

Matius 26:14-15

26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.

26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.

 

Yudas tidak setia sampai meninggalkan persekutuan yang benar hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani. Persekutuan yang benar mulai dari nikah, tinggalkan nikah untuk mencari keuntungan di luar, keuntungan jasmani. Tinggalkan penggembalaan untuk mendapat keuntungan jasmani. Tinggalkan persekutuan antara penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar untuk mendapat keuntungan jasmani.

 

Kalau ditelusuri kenapa tidak berfellowship lagi, sebenarnya karena keuntungan jasmani. Kalau saya datang di sana nanti saya disoroti, nanti saya dibeginikan. Itu semua karena keuntungan jasmani, seperti Yudas untuk mendapatkan 30 keping perak.

 

4)      Pengkhianat! Jangan tambah barisan pengkhianat Kabar Mempelai. Termasuk dalam nikah, jangan khianati teman seperjanjian sejak dari masa muda.

Maleakhi 2:14-16

2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

 

Kalau kita yang dikhianati, serahkan pada Tuhan. Jangan kita yang mengkhianati.

 

Ini dosa Yudas yang harus disucikan. Kalau sudah terlanjur terjadi ada Firman yang membasuh kaki, serahkan hidup kita untuk Tuhan bersihkan dan sucikan. Tergantung kita mau atau tidak. Yesus sudah begitu merendahkan diri mau membasuh kaki murid-muridNya, mau membasuh kaki kita. Biar kita berserah kepada Tuhan, Tuhan inilah yang paling kotor dalam hidup saya, akui dengan jujur kepada Tuhan. Biar kita serahkan hidup untuk dibersihkan dan disucikan.

 

Kalau tidak mau disucikan, ketika Firman datang tidak mau diterima, maka telinga hanya akan dibuka untuk mendengar bisikan iblis.

Yohanes 13:2

13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.

 

Orang yang tidak mau disucikan akhirnya hanya mendengar bisikan iblis, suara-suara yang enak bagi daging. Iblis selalu membisikan yang enak bagi daging. Contohnya di taman Eden, ular datang kepada Hawa ‘bukankah Allah berfirman semua pohon dalam taman ini tidak boleh kau makan buahnya’. kata Hawa oh bukan begitu, semua boleh dimakan hanya satu yang tidak boleh. Ular bilang sebenarnya kalau kamu makan buah itu kamu menjadi sama dengan Allah. Enak bagi dagingnya Hawa, Cuma makan buah langsung jadi sama dengan Allah. Itulah bisikan iblis, yang enak bagi daging, yang instan!

 

Hati-hati dalam bekerja, kalau semua maunya yang instan-instan, itu bisikan iblis. Dalam pelayanan juga begitu, kalau mau yang instan, itu bisikan iblis. Om ada pelayanan di sana, jemaat banyak, sudah ada gereja, sudah ada pastori, isinya juga sudah ada, dapurnya sudah ada. Sementara dia sedang merintis, habis panggilan di tempatnya merintis, habis tahbisan. Banyak yang seperti itu! Termasuk jodoh juga, jangan instan-instan. Harus doa dulu, ada proses. Jangan cuma ketemu di jalan langsung iya, baik jalan di dunia nyata maupun jalan di dunia maya, padahal hanya pakai filter.

 

Jangan heran kalau dalam penggembalaan, dalam persekutuan terjadi pemisahan. Yudas sudah lama di dalam tetapi dia terpisah. Tahun ini tahun pemisahan, kalau kita mau menerima penyucian kita akan bertahan dalam penggembalaan, dalam persekutuan yang benar. Tetapi kalau tidak bisa menerima penyucian, telinga hanya mendengar suara iblis, pasti terpisah. Yudas keluar, terpisah. Tidak usah disuruh keluar, akan terpisah dengan sendirinya. Ada yang tetap bertahan dalam persekutuan yang benar, dia disucikan secara terus menerus untuk tampil menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tetapi ada juga yang seperti Yudas!

 

Tidak usah tunjuk-tunjuk orang lain, periksa diri masing-masing. Kalau sore ini Firman menyentuh hati kita, mohon ampun kepada Tuhan, biar kita disucikan.

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Termasuk kami dalam persekutuan antara penggembalaan, kalau motivasinya bersekutu hanya yang jasmani, tidak mau mengalami penyucian, pasti akan terbuang, akan terpisah. Tidak usah diusir, akan terpisah dengan sendirinya.

 

Biar kita terus bertahan sampai Yesus datang. Serahkan hati kita, serahkan hidup kita untuk disucikan terus menerus oleh Tuhan. Bahkan kalaupun harus melewati hajaran, relakan hati untuk bertobat. Terima penyucian dari Tuhan, arahnya kita mau dijadikan suci seperti Yesus suci, menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.

Wahyu 3:19

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Kalau kita dikasihi kita ditegur, teguran itulah Firman pengajaran yang benar. Kalau tidak mau menerima penyucian, datang hajaran. Firman ini untuk saya, jangan sampai saya mengangkat tumit! Salah satu nasihat guru saya sebelum saya ke sini, jangan besok-besok kamu melawan om! Sampai sekarang nasihat itu membekas di hati, jangan sampai saya melawan guru saya, pembina saya. Siapa saya, orang yang tidak tahu apa-apa, saya dibina oleh guru saya di Malang dan bapak gembala di sini, dibina dengan keras. Doakan saya sebagai gembala untuk meneruskan pelayanan hamba Tuhan, bapak gembala di tempat ini untuk  terus membawa jemaat bisa berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Waktu pentahbisan saya menjadi gembala di Diora, Firman Tuhan disampaikan yang terpatri di hati saya, penerus jangan membuat jalan lain selain jalan yang sudah dirintis oleh pendahulu. Saya tinggal mengikuti jalan yang sudah ada. Enak kita sebagai penerus, tinggal mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh pendahulu, kenapa mau membuat jalan lain! Kita tinggal ikuti untuk mencapai finish. Silahkan bagi yang mau membuat jalan baru, yang mengatakan pendahulu itu salah, tetapi tidak akan pernah mencapai finish! Kita tinggal mengikuti jalan yang ada untuk mencapai finish. Pengajaran yang sehat yang telah kita terima dari para pendahulu pegang teguh, teladani keteguhan mereka, kita mau dibawa sampai ke Yerusalem yang baru.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar