20250527

Ibadah Doa Pagi, Selasa, 27 Mei 2025 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

2 Korintus 1:12-24 Perubahan dalam rencana Paulus

1:12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.

1:13 Sebab kami hanya menuliskan kepada kamu apa yang dapat kamu baca dan pahamkan. Dan aku harap, mudah-mudahan kamu akan memahaminya sepenuhnya,

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

1:15 Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.

1:16 Kemudian aku mau meneruskan perjalananku ke Makedonia, lalu dari Makedonia kembali lagi kepada kamu, supaya kamu menolong aku dalam perjalananku ke Yudea.

1:17 Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, sehingga padaku serentak terdapat "ya" dan "tidak"?

1:18 Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak "ya" dan "tidak".

1:19 Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya".

1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.

1:21 Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi,

1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

1:23 Tetapi aku memanggil Allah sebagai saksiku -- Ia mengenal aku --, bahwa sebabnya aku tidak datang ke Korintus ialah untuk menyayangkan kamu.

1:24 Bukan karena kami mau memerintahkan apa yang harus kamu percayai, karena kamu berdiri teguh dalam imanmu. Sebaliknya, kami mau turut bekerja untuk sukacitamu.

 

Kehadiran hamba Tuhan melayani di tengah-tengah sidang jemaat itu adalah wujud kasih karunia Tuhan. Di sini Paulus adalah hamba Tuhan yang melayani dengan ketulusan dan kemurnian di dalam Tuhan bukan dengan hikmat duniawi.

 

Kalau kenyataan yang ada sekarang ini hamba Tuhan berlomba-lomba mengejar hikmat duniawi, rasanya kalau tidak ada gelar itu sepertinya tidak akan berhasil dalam pelayanan. Sementara yang Tuhan mau hamba Tuhan itu melayani dengan ketulusan dan kemurnian di dalam Tuhan, menyampaikan Firman dengan maksud-maksud murni.

2 Korintus 2:17

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

 

Tujuan melayani adalah supaya waktu Yesus datang kedua kali hamba Tuhan dan jemaat saling bermegah, yaitu jemaat bermegah berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan.

2 Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Marilah kita saling mendoakan, doakan saya sebagai hamba Tuhan untuk melayani dengan tulus dengan kemurnian untuk membawa jemaat bisa berhasil bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga dan biarlah jemaat mau sungguh-sungguh tergembala.

 

Tanda-tanda hamba Tuhan yang tulus dan murni melayani Tuhan:

1.      Segala yang direncanakan dan dikerjakan adalah sesuai kehendak Tuhan, sesuai Firman, artinya hanya berkata ya untuk Tuhan= taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

 

Karena hamba Tuhan/ gembala adalah memberikan teladan kepada sidang jemaat.

Sistem penggembalaan itu sistem meneladani. Gembala di depan, domba ikut di belakang.

Yohanes 10:4

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

 

Ketaatan adalah suatu keteladanan yang ada pada hamba Tuhan untuk jemaat. keteladanan iman, ketaatan pada Firman Tuhan.

Ibrani 13:7

13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

 

Taat itu artinya kita yakin bahwa Tuhan pasti menepati segala janjinya kepada kita, sehingga kita bisa berkata amin terhadap Firman Tuhan.

2 Korintus 1:20

1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.

 

2.      Tujuan melayani untuk sukacita sidang jemaat

2 Korintus 1:24b

Sebaliknya, kami mau turut bekerja untuk sukacitamu.

Jadi, bukan sukacita dagingnya.

 

Untuk sukacita sidang jemaat di sini bukan berarti kalau khotbah jangan sampaikan yang keras-keras biar jemaat senang. Maksud sukacita di sini adalah supaya jemaat mengalami penyucian dan pembaharuan hidup sehingga bisa masuk puncak sukacita sorga itulah masuk pesta nikah anak domba Allah.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Paulus berani berkata: Tuhanlah yang menjadi saksi, inilah hamba Tuhan yang benar dia tidak ragu dan tidak menipu di tengah-tengah sidang jemaat.

2 Korintus 1:23

1:23 Tetapi aku memanggil Allah sebagai saksiku -- Ia mengenal aku --, bahwa sebabnya aku tidak datang ke Korintus ialah untuk menyayangkan kamu.

 

Kalau Tuhan jadi saksi maka hamba Tuhan tidak boleh melayani dengan asal. Begitu juga sidang jemaat kalau Tuhan menjadi saksi pelayanan hamba Tuhan, jangan melawan, ada Tuhan yang menyertai hamba Tuhan itu, hargai pelayanannya, topang dalam doa, jangan dilawan. Jadi, kalau hamba Tuhan ditentang dilawan tidak usah membela diri, nanti Tuhan yang akan menyertai. Ingat Musa sampai dikata-katai oleh Miryam dan Harun, tetapi Tuhan menyertai Musa dan Tuhan memanggil mereka, Tuhan sebagai saksi di depan pintu kemah, akhirnya apa yang terjadi? Miryam kena kusta.

 

Kalau dua tanda ini ada pada hamba Tuhan, (2 Korintus1:12) maka hubungan hamba Tuhan dengan jemaat pasti terjaga dengan baik. Tapi kalau kita baca dalam Alkitab tidak selamanya hubungan hamba Tuhan dengan sidang jemaat itu mulus, Musa melayani berapa kali di tentang, kemudian banyak nabi-nabi dalam Alkitab, Elia, termasuk Yesus sendiri.

 

Sebenarnya Tuhan rindu supaya hubungan hamba Tuhan dengan sidang jemaat itu baik. Mengapa ada riak-riak di dalam penggembalaan? Ada yang jadi provokator?. Memang di dalam penggembalaan ada penyelusup, yaitu orang yang tidak sungguh-sungguh dalam penggembalaan.

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Jadi, ketika ada riak dalam penggembalaan, tidak bisa gembala langsung menyalahkan jemaat, tetapi keduanya harus periksa diri, hamba tuhan dan jemaat periksa diri. Kalau sudah tulus dan murni lalu ada yang menggonggong, mengusik pelayanannya maka sudah dapat dipastikan yang mengusik itu adalah penyelusup. Tapi kalau hamba Tuhan itu tidak tulus tidak murni, ada harus kalau terjadi riak-riak di dalam penggembalaan.

 

Penyelusup ini orang yang suka mengeruhkan hubungan hamba Tuhan dan sidang jemaat, menghasut jemaat untuk melawan Firman. Contoh dalam kitab Bilangan ada disebutkan bangsa bajingan/ bangsa kacauan, mereka menghasut bangsa Israel supaya melawan Musa, mereka minta daging, bosan makan manna.

Bilangan 11:4

11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

 

Memang akan ada itu dalam penggembalaan. Paulus sendiri mengatakan ada utusan iblis yang menggocoh dia seperti duri di dalam daging.

2 Korintus 12:7

12:7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

 

Bukti hubungan hamba Tuhan dengan jemaat baik adalah sama-sama berdiri teguh dalam iman kepada Yesus, berdiri teguh atas Firman pengajaran benar.

 

Daging kita tidak mampu, di sinilah kita membutuhkan Roh Kudus (2 Korintus 1:21-22). Bagaimana cara mendapatkan Roh Kudus? Yaitu:

a)      Tekun dalam kandang penggembalaan, tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

b)      Rela menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa

1 Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Roh Kudus adalah meterai Tuhan atas kita, tanda kepemilikan Tuhan atas kita. Makanya kita tidak perlu ragu, tidak usah putus asa, kecewa ketika diperhadapkan dengan percikan darah, karena kita adalah milik Tuhan, tidak mungkin Tuhan biarkan hancur.

 

Roh Kudus juga merupakan jaminan dari semua yang Tuhan sediakan bagi kita, baik secara jasmani, maupun secara rohani yaitu kemuliaan kekal, sebagai mempelai wanita Tuhan.

 

Tuhan memberkati

 

20250525

Ibadah Doa Pagi, Senin, 26 Mei 2025 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

2 Korintus 1:3-11 Ucapan syukur

1:3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,

1:4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.

1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.

1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.

1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,

1:11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.

 

Perikopnya di sini adalah ucapan syukur. Isi suratnya mengenai sengsara yang dialami hamba Tuhan di dalam pelayanan. Ini mengajarkan kepada kita supaya bisa mengucap syukur dalam segala hal bahkan ketika diperhadapkan dengan sengsara daging karena Yesus yaitu karena ibadah pelayanan dan karena Firman pengajaran yang benar.

 

Tapi kita tidak perlu ragu dalam menghadapi sengsara karena Yesus adalah sumber penghiburan bagi kita dalam menghadapi pengalaman sengsara bersama Yesus. Yesus juga imam besar yang berbelas kasihan untuk menolong kita tepat pada waktunya.

 

Hamba Tuhan lebih dahulu menjadi teladan bagi sidang jemaat, teladan bertahan dalam sengsara.

 

Ada sikap yang positif dalam pengalaman sengsara karena Yesus, pengalaman salib yaitu:

1.      Setia sampai menikmatinya. Jangan cepat-cepat atau buru-buru keluar dari pengalaman salib. Ingat waktu Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus bersama perempuan-perempuan yang lainnya, kemudian ketika pintu kubur sudah terbuka mereka masuk melihat tidak ada lagi Yesus di situ, yang lain sudah pergi, Maria tetap ada di dalam kubur dan akhirnya bertemu dengan Yesus, itu sama dengan menikmati pengalaman salib, tidak buru-buru keluar dari pengalaman salib.

 

Dalam ayat 6, sengsaranya hamba Tuhan adalah penghiburan bagi sidang jemaat yaitu sidang jemaat yakin dengan pasti bahwa ia sudah jatuh pada alamat yang tepat yang sanggup menghantar dia sampai pada kandang penggembalaan terakhir yaitu Yerusalem yang baru.

 

Kalau hamba Tuhan tidak mau sengsara salib itu membuat jemaat ragu, karena salib atau darah Yesus adalah meterai bahwa kita ini dipakai oleh Tuhan. Jadi, kita harus melewati pengalaman sengsara, percikan darah adalah penyucian terakhir untuk bisa sempurna.

 

Kalau hamba Tuhan dihibur maka jemaat lebih terhibur lagi.

 

2.      Sikap yang kedua adalah kita belajar dari rasul Yohanes di pulau Patmos. Dia dibuang di pulau Patmos karena kesaksian tentang Yesus. Ketika berada di pulau Patmos dia menerima Wahyu dari Tuhan namun sebelumnya ia melihat ada kitab yang termeterai kemudian ia menangis supaya meterai itu terbuka.

 

Jadi, sikap yang kedua adalah kita menangis di bawah kaki Tuhan supaya ada pembukaan rahasia Firman.

Wahyu 5:4-5

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

 

Ini kadang kala kesalahan kita ketika mengalami salib, sengsara kita menangis orientasinya pada diri kita supaya masalahnya selesai. Tidak salah sebenarnya menangis berdoa supaya masalahnya selesai, tetapi yang paling tepat adalah kita menangis supaya ada pembukaan rahasia Firman. Jadi, pengalaman salib ini supaya kita bisa semakin menikmati pembukaan rahasia Firman.

 

Jadi, di mana ada pembukaan rahasia Firman di situ ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup.

2 Korintus 2:12

2:12 Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.

 

3.      Menaruh pengharapan hanya kepada Yesus = kuat dan teguh hati.

Memang pengalaman sengsara yang dialami gereja Tuhan hari-hari terakhir ini akan semakin hebat, seakan-akan  kita ini menjadi terpidana mati, (1 Korintus 1:9). Terkadang kitapun demikian kita putus asa.

 

Kalau kita kuat dan teguh hati, dari kematian yang mengerikan Tuhan telah dan akan menyelamatkan kita (ayat 10) artinya, kita akan mengalami kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Ini yang menyucikan, yang mengubahkan kita sampai kita menjadi sama mulia dengan Yesus.

 

Yohanes 5:24

5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

 

Dalam Firman pengajaran ada kuasa kebangkitan. Kita dapatkan Firman pengajaran terutama lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (Meja roti sajian).

 

Kemudian di dalam Roh Kudus kita  juga mengalami kuasa kebangkitan.

Roh kudus membangkitkan Yesus dan juga menghidupkan kita.

Roma 8:11

8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

 

Kita dapatkan kuasa kebangkitan dalam Roh Kudus lewat ketekunan dalam ibadah raya (Pelita emas).

 

Di dalam Kasih Tuhan kita juga mendapatkan kuasa kebangkitan dalam kasih Tuhan, ini kita dapatkan lewat ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (Mezbah dupa emas).

1 Yohanes 3:14

3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

 

Jadi, saat kita diperhadapkan dengan pengalaman sengsara atau salib, biarlah kita tetap bertekun di dalam 3 macam ibadah pokok. Di situ kita mengalami kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan, menyucikan, mengubahkan kehidupan kita sampai sama mulia dengan Yesus, menjadi mempelai wanitaNya.

 

Secara jasmani kuasa kebangkitan Yesus sanggup menolong dari setiap persoalan, dari pengalaman sengsara yang kita hadapi, ingat saja semua ada waktunya, seperti sidang jemaat Smirna 10 hari saja.

Wahyu 2:10

2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

 

Tidak usah kita takut, tidak selamanya, dibalik itu ada kemuliaan. Biarlah kita tetap kuat dan teguh hati, tergembala, tekun tiga macam ibadah, kuasa kebangkitan Yesus menyucikan, membaharui, menolong kita sekalian.

 

 

Tuhan memberkati

20250522

Ibadah Doa Pagi, Kamis, 22 Mei 2025 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

2 Korintus 1:1-2 Salam

1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.

1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.

 

Dalam salamnya Paulus menekankan bahwa ia dipanggil dan dipilih menjadi rasul oleh karena kehendak Allah, ini sama dengan panggilan dan pilihan Tuhan kepada 12 murid untuk menjadi rasul, karena kehendak Tuhan.

Markus 3:13-14

3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.

3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil

 

Kenapa hal ini Paulus tuliskan? Karena sidang jemaat Korintus terkesan meragukan kerasulan Paulus bahkan merendahkan Paulus.

2 Korintus 11:1,5-6

11:1 Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku!

11:5 Tetapi menurut pendapatku sedikit pun aku tidak kurang dari pada rasul-rasul yang tak ada taranya itu.

11:6 Jikalau aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal pengetahuan; sebab kami telah menyatakannya kepada kamu pada segala waktu dan di dalam segala hal.

 

Salam ini juga dari Timotius, Paulus menunjukkan bukti kerasulannya dengan menyertakan Timotius yang adalah buah dari pelayanannya.

 

Sering ditemukan dalam sidang jemaat, ada jemaat yang meragukan kapabilitas hamba Tuhan atau gembala bahkan merendahkan hamba Tuhan/ gembalanya sendiri juga merendahkan hamba Tuhan yang lain, seperti yang jemaat Korintus lakukan. Tetapi Paulus sekalipun diragukan kerasulannya, bahkan dia direndahkan Paulus tetap menyampaikan salam kepada jemaat Korintus, Paulus tetap mendoakan sidang jemaat Korintus.

 

Pengertian salam adalah:

1.      Doa selamat dari seorang hamba Tuhan

2.      Peryataan rasa suka bersekutu

Jadi ini untuk saya secara pribadi menghadapi sidang jemaat yang meragukan dan merendahkan kami hamba Tuhan, bukan hadapi dengan perang dingin tapi dengan kasih yaitu lewat nasihat yaitu teguran Firman juga lewat doa. Tunjukkan saja bahwa panggilan dan pilihan Tuhan kepada kita adalah karena kemurahan dan kehendak Tuhan. Kalau hamba Tuhan bisa seperti ini maka jemaat bisa meneladani di dalam pelayanan, betul-betul melayani karena panggilan dan pilihan Tuhan, karena kehendak Tuhan.

 

Apa tandanya bahwa panggilan dan pilihan Tuhan kepada kita karena kehendak Tuhan?

a)      Taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

b)      Tidak menuntut apa-apa dalam pelayanan di luar kehendak Tuhan.

 

Kalau menuntut apa-apa di luar kehendak Tuhan maka pelayanan akan menjadi berat, jadi bersungut-sungut seperti Korah, Datan dan Abiram.

 

Tetapi kalau kita tetap taat pada Firman Tuhan sekalipun banyak tantangannya dalam pelayanan, maka Tuhan akan menolong sehingga semua menjadi enak dan ringan, tidak akan pernah meninggalkan panggilan dan pilihan Tuhan, tetap melayani sampai garis akhir kehidupan kita.

 

c)      Terjadi peningkatan rohani ke arah yang lebih baik.

Semakin meningkat rohani maka pandangan rohani kita semakin luas semakin jauh dan bisa mendeteksi hal-hal yang akan membahayakan rohaninya.

 

Sebagai gembala terutama jika punya pandangan rohani yang jauh dan luas maka bisa mengingatkan sidang jemaat tentang bahaya yang akan datang, kalau dulu penjaga-penjaga di benteng lewat meniup sangkakala, kalau sekarang lewat memberitakan Firman yang dibukakan rahasianya untuk menunjukkan ada bahaya di depan.

Yehezkiel 33:7-9,3

33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.

33:8 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.

33:9 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.

33:3 dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,

 

Kalau semakin meningkat rohaninya maka yang di bumi akan semakin tidak kelihatan sampai tidak berarti apa-apa, sehingga motivasi pelayanannya bukan karena yang jasmani.

 

Mari kita mau taat pada Firman Tuhan, rohani meningkat, dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, kita tidak lagi memandang yang jasmani, daging tidak bersuara lagi, pandangan kita hanya tertuju pada Yesus, pandangan yang jauh ke depan, pandangan pada perkara-perkara yang rohani, sampai ketika Yesus datang kembali ke dua kali kita bisa memandang Dia muka dengan muka.

 

 

Tuhan memberkati