20250510

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 10 Mei 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 13:10-17

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?

13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;

13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.

13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.

 

Ada 2 teladan yang Yesus berikan kepada kita di sini:

1.      Teladan merendahkan diri. Yesus Tuhan, Dia guru, tetapi Dia membasuh kaki murid-muridNya. Dalam melayani kita merendahkan diri, bukan meninggikan diri.

2.      Teladan membasuh kaki ini yang akan kita pelajari.

 

Teladan membasuh kasih = teladan penyucian. Yang disucikan adalah kaki atau perjalanan hidup yang kotor. Perjalanan hidup yang kotor = dosa Yudas Iskariot! Yudas seorang hamba Tuhan, seharusnya kaki seorang hamba Tuhan pelayan Tuhan itu indah, tetapi kaki Yudas sangat kotor!

Roma 10:14-15

10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

 

Roma 10:15 (Terjemahan Lama)

10:15 Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala tapak kaki orang yang membawa kabar kesukaan dari hal yang baik.

 

Yudas dipercaya memberitakan injil, seharusnya kakinya bersih, tetapi di sini kakinya kotor. Jadi kaki kita, khususnya hamba Tuhan harus disucikan dari kekotoran, dari dosanya Yudas Iskariot. Penyucian kaki atau perjalanan hidup yang kotor adalah penyucian secara double.

 

Disucikan dengan apa?

1.      Lewat mandi, menunjuk penyucian lewat baptisan air yang benar. Makanya kenapa Yesus dibaptis? Untuk memberikan teladan mana baptisan air yang benar. Untuk mengikut Yesus, seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis.

2.      Lewat pembasuhan kaki = penyucian lewat air hujan Firman pengajaran yang benar.

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Jadi penyucian kaki adalah penyucian secara double. Jadi penyucian dosa Yudas Iskariot = pentahiran penyakit kusta rohani.

Imamat 14:8-9

14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan 1membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.

14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan 2tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.

 

Jadi dosa Iskariot = kusta rohani. Kusta itu putih, makanya seringkali tidak disadari karena putih padahal kusta. Kusta secara jasmani masa inkubasinya 8 tahun. Begitu bersentuhan dengan orang kusta tidak langsung kelihatan, nanti 8 tahun kemudian baru kelihatan. Penyakit kusta ini penyakit yang mulanya tidak kelihatan tetapi akhirnya kelihatan. Itulah dosanya Yudas! Tadinya disembunyi rapat-rapat. Sampai pada perjamuan Paskah terakhir Yesus dengan murid-muridNya tidak kelihatan oleh murid-murid yang lain, tetapi akhirnya kelihatan. Sampai dalam Kisah Para Rasul 1:18 di sana sudah terbongkar ternyata Yudas ini ada kusta rohani, dia menyembunyikan dosa. Itulah dosanya Yudas, awalnya sembunyi-sembunyi, lama-lama kelihatan.

 

Apalagi kalau hamba Tuhan, kelihatan suci, khotbah, besuk, doa, padahal ada kusta dia sembunyikan, ada dosa dia sembunyikan. Awalnya sembunyi-sembunyi, nanti kelihatan. Yang celakanya begitu kelihatan tidak ada kesempatan baginya untuk bertobat. Seperti Yudas ketahuan dosanya, tidak ada kesempatan bagi dia untuk bertobat. Dia mati gantung diri isi perutnya tertumpah keluar! Jangan tunggu kita mengalami seperti Yudas, itu sebabnya biarlah kita mau menerima pembasuhan air Firman pengajaran yang benar.

 

Ada 3 macam bentuk kusta rohani:

1.      Dosa kebenaran diri sendiri. Tidak kelihatan kalau Yudas ada kebenaran diri sendiri. Pada perjamuan Paskah terakhir Yesus dengan murid-muridNya, di situ masih dia sembunyikan. Waktu Yesus berkata siapa mencelupkan tangannya bersama Aku di dalam pinggan, dialah yang akan menyerahkan Aku! Yudas langsung berkata bukan aku ya Rabi! Inilah dosa Yudas. Bahkan Firman sudah terang-terangan menegur, masih merasa bukan saya. Apalagi kami hamba Tuhan ikut fellowship, sudah dengan gamblang dijelaskan di situ namun masih berkata bukan saya, salahkan orang lain.

Matius 26:23-25

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

 

Ini kebenaran diri sendiri, menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain. Yudas katakan bukan saya, berarti dia tuduh yang akan menyerahkan Yesus adalah murid yang lain, bukan Yudas. Juga dia salahkan Yesus, Yesus salah.

 

2.      Dosa tidak tahu mengucap syukur kepada Tuhan dan tidak tahu berterima kasih kepada sesama, terutama yang berjasa terhadap hidup rohaninya. 10 orang kusta disembuhkan, yang kembali berterima kasih hanya 1 orang.

Lukas 17:11-19

17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.

17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh

17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"

17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. 

17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,

17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

 

Ingat raja Uzia, dia tidak tahu berterima kasih. Dulu dia dibina Imam Zakharia, begitu rasa sudah kuat dia berubah setia, pembinanya dia lupakan, apalagi pembinanya sudah mati.

 

3.      Dosa kenajisan

Imamat 13:45-46

13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!

13:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

 

Kusta adalah dosa kenajisan yang mengarah pada dosa makan minum yaitu merokok, narkoba, minuman keras dan juga dosa kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuknya. Bahkan kami hamba Tuhan yang paling banyak pintar menyembunyikan dosa ini, sudah berbuat dosa kenajisan tetapi pintar menyembunyikan. Waktu di Lempinel tidak kelihatan, sudah terjun di ladang Tuhan baru kelihatan. Sampai pura-pura baik kepada sidang jemaat, supaya kalau terendus masih bisa diampuni, masih diterima jadi gembala.

 

Penyebab timbul kusta secara rohani:

1.      Bilangan 12:1-2,8-10

12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.

12:2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.

12:8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"

12:9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.

12:10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

 

Penyebab pertama seperti Miryam yang mengata-ngatai Musa. Artinya berani mengata-ngatai gembala atau hamba Tuhan yang diurapi oleh Tuhan dan di pakai oleh Tuhan, mungkin tidak terang-terangan di depan tetapi di belakang. Mengata-ngatai karena kalau dia hamba Tuhan merasa dipakai Tuhan, kalau dia jemaat merasa diberkati.  

 

Akibat kalau kena kusta, rohani tidak bisa maju, diam ditempat bahkan bisa mundur, kering bahkan mati rohani!

Bilangan 12:15

12:15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali.

 

Berani mengata-ngatai akhirnya kusta, akibatnya terhambat perjalanan rohaninya. Syukur kalau bisa sadar, bisa kembali maju. Kalau seperti Yudas yang mundur sampai binasa, kasihan.

 

2.      II Samuel 3:29

3:29 Biarlah itu ditanggung oleh Yoab sendiri dan seluruh kaum keluarganya. Biarlah dalam keturunan Yoab tidak putus-putusnya ada orang yang mengeluarkan lelehan, yang sakit kusta, yang bertongkat, yang tewas oleh pedang atau yang kekurangan makanan."

 

I Raja-raja 2:5-6

2:5 Dan lagi engkau pun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.

2:6 Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.

 

Yoab membunuh Abner dan Amasa pada zaman damai karena dia dendam. Jadi penyebab kusta karena menyimpan kebencian, menyimpan dendam.

I Raja-raja 2:32

2:32  Dan TUHAN akan menanggungkan darahnya kepadanya sendiri, karena ia telah membunuh dua orang yang lebih benar dan lebih baik dari padanya. Ia membunuh mereka dengan pedang, dengan tidak diketahui ayahku Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima Israel, dan Amasa bin Yeter, panglima Yehuda.

 

Yang seringkali dibenci itu yang benar! Kalau yang suka membenci ini mengaku benar, itu hanya mengaku-ngaku, padahal dusta. Kalau orang mau membenci terserah dia, yang penting kita jangan balas membenci.

 

Orang yang suka simpan kebencian terhadap orang yang lebih baik, lebih benar darinya pasti jadi bebal. Apa itu bebal? Sulit dinasihati, sulit ditegur, Firman tidak bisa masuk. Karena dalam hatinya menyimpan kebencian dan dendam maka Firman hanya memantul di situ tidak bisa masuk.

 

II Samuel 3:33

3:33 Karena Abner raja mengucapkan nyanyian ratapan ini: "Apakah Abner harus mati seperti orang bebal?

 

II Samuel 3:33 (Terjemahan Lama)

3:33 Maka diperbuat baginda sebiji ratap akan Abner, bunyinya: Patutkah Abner itu sudah mati seperti seorang ahmak?

 

Sebenarnya yang bebal bukan Abner tetapi yang membunuh Abner. Orang Bebal sulit menerima teguran dan nasihat.

 

3.      Penyebab kusta adalah terikat akan uang, ingin uang seperti Gehazi.

II Raja-raja 5:20-22

5:20 berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."

5:21 Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!"

5:22 Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian."

 

Bukan hanya ingin uang, tetapi Gehazi juga berdusta.

II Raja-raja 5:25-27

5:25 Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!"

5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,

5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.

 

Gehazi ini hamba Tuhan, dia bujangnya Elisa, kalau sekarang pengerja. Dia ingin uang dan dusta. Banyak sekarang hamba Tuhan seperti itu, karena ingin uang dia berdusta, diputar balik. Ingin uang itu akar kejahatan di hati, berdusta itu buah kejahatan di mulut.

 

4.      Penyebab kusta seperti raja Uzia yang merasa kuat sehingga melayani dalam tahbisan yang salah.

II Tawarikh 26:16-19

26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;

26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."

26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

 

Uzia melayani dengan tahbisan yang salah, sama dengan:

a)      Melayani tanpa kesucian.

b)      Melayani tanpa penyerahan diri.

c)      Melayani tidak sesuai Firman dan tidak sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan.

 

Ini karena merasa sudah kuat, merasa sudah diberkati, merasa dipakai, merasa punya kedudukan baik kedudukan di dunia maupun kedudukan dalam organisasi. Ini terjadi ketika pembinanya sudah meninggal. Waktu masih ada pembina, tahbisannya benar, tidak ada kesombongan, sungguh-sungguh melayani. Begitu mentornya meninggal, dia berubah setia.

II Tawarikh 26:5

26:5 Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.

 

Waktu Zakharia hidup dia takut akan Tuhan, tetapi setelah Zakharia meninggal dia berubah setia. Sama juga sekarang ini, waktu pendahulu masih ada tahbisannya dijaga, pelayanannya mantap, takut sama Tuhan, melayani sungguh-sungguh. Begitu pendahulu tidak ada, kelihatan sudah bahwa selama ini ada sesuatu yang tidak beres yang disimpan.

 

Kalau tahbisan sudah salah, bahaya! Nikah bisa salah, nikah bisa hancur. Untuk menyelesaikan kesalahan dalam pelayanan, dalam ibadah dan dalam nikah, harus ada hamba Tuhan yang tegas yang berani menegur, menasihati, ingatkan! Di sini tampil imam Azarya dengan 80 imam. 80 ini angka ketegasan. Melihat ada yang salah jangan ikut-ikutan, harus tegas, ingatkan, tegur, menasihati. Tetapi yang berhak menegur hamba Tuhan adalah sesama hamba Tuhan yang lain, bukan jemaat!

 

Firman yang keras seringkali seperti merendahkan kita. Imam Azarya waktu menegur raja Uzia langsung berkata ‘hai Uzia!’ tidak lagi dia katakan raja Uzia. Ini Firman yang keras seperti merendahkan kita, tidak peduli kedudukan kita apa, tujuannya untuk menolong kita. Seandainya Uzia menerima dia bisa tertolong, tetapi dia malah marah. Dalam amarah yang meluap-luap dia kena kusta.

 

Jadi kalau Firman datang dengan keras seperti merendahkan kita sebenarnya Tuhan sedang menolong kita, mau memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam nikah kita dan juga dalam ibadah, jangan marah.

 

Untuk bisa ditolong dari kusta, harus ada penyucian double. Penyucian double hanya bisa kita terima jika kita bisa merendahkan diri kepada Tuhan yaitu lewat baptisan air dilanjutkan dengan Firman pengajaran. Tanpa kita menyerahkan diri, tidak bisa! Kalau kaki kita mau dibasuh lalu kita tarik-tarik, tidak akan bisa! Kalau bisa menyerahkan diri untuk disucikan pasti bisa menyembah. Menyembah itu dari bahasa aslinya proskoneho artinya seperti isteri yang menyerah sepenuh kepada suaminya atau seperti anjing menjilat kaki tuannya. Kalau kita bisa menyerahkan diri baru kita bisa disucikan, kita bisa menyembah Tuhan, penyembahan kita naik.

 

Orang yang mau ditahirkan, dia harus membawa persembahan, salah satunya adalah minyak.

Imamat 14:10

14:10 Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor domba jantan yang tidak bercela dan seekor domba betina berumur setahun yang tidak bercela dan tiga persepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak sebagai korban sajian, serta satu log minyak.

 

1 log = setengah liter. Angka ½ adalah angka penyerahan diri.

Keluaran 30:14-15

30:14 Setiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu, yang berumur dua puluh tahun ke atas, haruslah mempersembahkan persembahan khusus itu kepada TUHAN.

30:15 Orang kaya janganlah mempersembahkan lebih dan orang miskin janganlah mempersembahkan kurang dari setengah syikal itu pada waktu dipersembahkan persembahan khusus itu kepada TUHAN untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kamu sekalian.

 

Kalau tidak membawa setengah syikal, dia harus mati! Jadi setengah syikal adalah pendamaian nyawanya, berarti penyerahan diri. Penyucian hanya bisa kita alami kalau kita bersikap menyerahkan diri kepada Tuhan. Kalau seandainya Uzia menerima Firman, dia tertolong, sekalipun Firman datang merendahkan. Saya masih muda, menghadapi orang-orang tua, kalau memang itu Firman harus disampaikan sekalipun seperti merendahkan, kalau kita terima kita tertolong.

 

Semakin meningkat penyerahan diri kita, kita disucikan maka semakin meningkat pula urapan Roh Kudus pada kita. Dan kalau urapannya meningkat, semakin dipakai. Sebagai bonus, semakin diberkati. Jangan kejar berkatnya, kejar dulu penyerahan diri, kejar penyucian. Baru urapan bertambah, pemakaian Tuhan bertambah dan berkat Tuhan tambahkan. Tidak usah cari, berkat yang mencari kita asalkan ada penyerahan diri.

 

Roh Kudus sanggup melakukan apa saja bagi kita. Jika Roh Kudus dicurahkan kepada kita maka kita merasakan manfaat dari Roh Kudus dalam diri kita.

a)      Roma 8:13

8:13 karena jikalau kamu hidup menurut tabiat duniawi, maka kamu akan mati kelak; tetapi jikalau dengan Roh itu kamu mematikan perbuatan tubuh itu, maka kamu akan hidup kelak.

 

Roh Kudus mematikan daging kita. Daging ini tempatnya kusta, kalau daging sudah dimatikan, di mana lagi kusta bisa hinggap. Kalau tidak ada lagi kusta rohani, kita bisa hidup benar. Berlipat-lipat berkatnya, Roh Kudus dicurahkan, daging dimatikan, kita bisa hidup benar. Orang benar diberkati, bertambah lagi berkatnya.  

Mazmur 5:13; 37:25-26

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Sudah diberkati, ditambah lagi damai. Yang berkoar-koar, yang benci-benci tidak pernah tenang. Kita yang diam saja semakin diberkati, semakin tenang, semakin damai.

Yesaya 32:17

32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Kalau kita benar pasti damai, kepada semua orang kita damai, tidak ada buang-buang muka. Kalau benar dan damai tidak usah terganggu hati kita.

 

b)      Roh Kudus menyucikan kita menjadi persembahan yang berkenan kepada Tuhan yang diterima oleh Tuhan, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Roma 15:16

15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

 

Kita bangsa kafir yang seharusnya binasa tetapi diterima oleh Tuhan sebagai persembahan yang berkenan kepada Tuhan, itulah Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan diterima oleh Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Jangan ada lagi kusta, biar kita ada penyerahan diri sendiri sehingga Firman bekerja menyucikan. Urapan bertambah, karya Roh Kudus nyata dalam hidup kita.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar