20250506

Kebaktian PA Imamat, Rabu 7 Mei 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 27:22-24

27:22 Dan jikalau ia menguduskan bagi TUHAN ladang yang telah dibelinya dan yang tidak termasuk ladang miliknya dahulu,

27:23 maka imam harus menghitung baginya harga nilainya sampai kepada tahun Yobel dan orang itu haruslah mempersembahkan nilai itu pada hari itu juga sebagai persembahan kudus bagi TUHAN.

27:24 Dalam tahun Yobel ladang itu harus dipulangkan kepada orang yang menjualnya kepadanya, yakni kepada orang yang mula-mula memiliki tanah itu.

 

Ada orang yang menguduskan ladang bagi Tuhan. Ladang itu bukan milik pusakanya, melainkan yang dia beli dari orang Israel. Ladang itu tidak bisa ditebus, beda dengan ladang yang milik pusakanya bisa dia tebus. Kalau sampai pada tahun Yobel ladang itu tidak kembali kepadanya tetapi dikembalikan kepada pemilik ladang yang menjualnya. Memang tanah yang dimiliki bangsa Israel adalah tanah pusaka, tidak boleh dijual kepada orang asing, hanya kepada sesama orang Israel. Bisa dia tebus kembali. Kalau tidak bisa dia tebus maka pada tahun Yobel dikembalikan kepada pemiliknya.

Imamat 25:23

25:23 "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.

 

Tidak boleh dijual mutlak artinya bisa ditebus kembali. Pembeli ladang ini paham bahwa tanah yang dia beli ini adalah milik Tuhan sehingga dia kuduskan bagi Tuhan.

Ada 2 pelajaran yang bisa kita ambil:

1.      Segala yang kita miliki adalah dari Tuhan. Sebab itu setelah kita diberkati Tuhan jangan lupa Tuhan dan jangan salah menggunakan berkat dari Tuhan. Kalau salah menggunakan berkat yang kita miliki bisa menjadi sandungan, bisa menjadi berhala.

2.      Tuhan sanggup mengembalikan apa yang sudah hilang dari kita. Kita membahas poin kedua.

 

Yang hilang di sini adalah berkat Tuhan, tanah yang dimiliki orang Israel itu berkat Tuhan kepada mereka. Hanya pada tahun Yobel bisa dikembalikan lagi. Pada awal Tuhan menciptakan manusia, Tuhan memberkati manusia.

Kejadian 1:27-28

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

 

Pada awalnya manusia diciptakan oleh Tuhan, diberkati oleh Tuhan. Tetapi sejak manusia jatuh dalam dosa, berkat itu hilang diganti kutuk. Manusia dikutuk, bumi dikutuk sehingga yang dihasilkan hanyalah duri. Penuh duri itu susah payah, air mata, penderitaan, beban berat. Sampai debu kembali kepada debu, artinya sampai binasa! Itulah keadaan manusia berdosa.

 

Tetapi Tuhan masih mau menolong, Tuhan mau mengganti suasana kutuk itu menjadi berkat kembali. Bagaimana cara Tuhan menolong?

Galatia 3:13-14

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

 

Jadi cara Tuhan menolong adalah Yesus rela mati terkutuk di kayu salib menanggung kutuk ganti kita dan diganti dengan berkat. Sebenarnya Yesus sudah mati dengan 4 luka utama untuk mengganti kutuk bangsa Israel dan diganti dengan berkat. Tetapi dalam keadaan sudah mati Yesus rela menerima luka kelima di lambung untuk kita bangsa kafir. Makanya kita bangsa kafir bisa menerima berkat dari Tuhan, berkat Abraham.

 

Dari pihak kita untuk menerima berkat dari Tuhan harus memiliki tanda darah dan tanda air dari lambung Yesus.

Yohanes 19:32-34

19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.

 

Tanda darah dan tanda air:

v  Tanda darah adalah percaya Yesus dan bertobat. Ditunjukan dengan mezbah korban bakaran. Dulu di atas mezbah korban bakaran ada hewan kurban yang dibakar, tetapi hanya berlaku untuk satu bangsa saja. Makanya semua hewan kurban digenapkan dalam Korban Kristus, berlaku untuk semua bangsa supaya kita percaya dan bertobat.

 

Apa itu bertobat? Mati terhadap dosa! Dosa siapa? Dosa sendiri dan juga dosa orang lain. Proses mati terhadap dosa sendiri adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, maka darah Yesus dari kayu salib menghapus dosa kita dan setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Itu mati terhadap dosa orang lain. Namun seringkali dosa orang lain masih dibawa-bawa. Kita harus mati dari dosa sendiri dan mati dari dosa orang lain yaitu stop menghakimi dosa orang lain yang berdosa, mengampuni dan lupakan dosanya.

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Kalau seandainya Tuhan mengungkit-ungkit dosa kita, sudah berapa banyak dosa yang kita perbuat sampai saat ini. Tetapi Tuhan sudah ampuni dan lupakan, Dia tidak memandang hina hati yang hancur yang mau mengaku dosa. Makanya kita juga mengampuni dan melupakan dosa orang lain, jangan menghakimi!

 

v  Tanda air dalam Tabernakel ditunjukan oleh alat bejana pembasuhan, artinya masuk baptisan air yang benar. Apa itu baptisan air yang benar? Orang yang sudah mati terhadap dosa dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru.

Roma 4:2,4

4:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

4:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Hidup lama itu jenis kehidupan dunia. Lalu apa itu hidup baru? Hidup baru adalah jenis kehidupan Sorga. Apa itu?

1.      Hidup benar sesuai Firman. Sorga itu tempat kebenaran.

II Petrus 3:13

3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

 

Sorga itu tempatnya kebenaran. Hidup sorga adalah hidup dalam kebenaran. Ayo mulai dari perkara kecil semua benar sesuai Firman Tuhan. Kalau patokannya Firman Tuhan tidak akan beda-beda. Tetapi seringkali patokannya manusia makanya beda-beda, si A bilang ini benar, si B bilang itu benar. Tetapi kalau patokannya Firman tidak akan ribut, sama semua.

 

2.      Sorga itu tempat melayani.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Hidup baru adalah menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang benar, tidak nganggur. Dulu kita menjadi hamba dosa, lalu kita mati terhadap dosa, dikubur dalam baptisan air. Kita bangkit dalam hidup baru, bukan lagi hamba dosa tetapi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang benar sesuai Firman. Melayani Tuhan, bukan melayani setan. Itu yang disebut senjata kebenaran.

Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Memang untuk hidup benar dan menjadi senjata kebenaran harus menanggung resikonya. Yesus orang benar, disalibkan. Kalau kita mau hidup benar, menjadi senjata kebenaran kita diperhadapkan dengan berbagai tantangan, tidak disenangi orang, dibenci, dikucilkan, sampai seperti Yesus disalibkan. Kita mungkin tidak dibunuh tetapi karakter dibunuh, dicerita ke mana-mana, dicap orang banyak. Tetapi jangan takut, kita semakin diberkati. Jadi kalau ada cacian terima itu sebagai berkat, untuk menerpa hidup kita supaya semakin kuat teguh hati.

 

Kalau 2 tanda ini ada pada kita maka kita menerima berkat Abraham. Apa itu berkat Abraham?

1.      Diberkati sampai ke anak cucu. Orang benar itu selalu diberkati. Jadi jangan iri kalau orang diberkati. Lihat hidupnya benar, pelayanannya benar, maka diberkati sampai ke anak cucu.

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Berkat Abraham keturunannya bisa mewarisi negeri perjanjian, untuk kita bisa masuk Yerusalem Baru.

 

2.      Roh Kudus mengurapi kehidupan kita, memenuhi kehidupan kita, memberi karunia-karunia Roh Kudus kepada kita. Karunia Roh Kudus itu kemampuan ajaib untuk melayani sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan berikan. Semakin luar biasa tantangan kita hadapi, semakin besar urapannya, semakin bertambah karunia-karunianya. Menerima urapan Roh Kudus dalam Tabernakel terkena pintu kemah. Perjalanan rohani kita meningkat sudah sampai pintu kemah, sebentar lagi masuk ruangan suci.

 

Posisi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang benar ada di dalam ruangan suci, tempat yang paling aman, ada 4 lapis tudung. Tudung Tabernakel, tudung bulu kambing, tudung kulit domba sampai tudung kulit lumba-lumba. Dinding-dindingnya dari papan jenang, angin, debu dan pasir tidak bisa masuk. Betul-betul kita dilindungi Tuhan, aman.

Amsal 12:26a

12:26a  Orang benar mendapati tempat penggembalaannya,

 

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Imam-imam tempatnya di ruangan suci, itu bicara daerah penggembalaan atau kandang penggembalaan, ada 3 macam alat menunjuk 3 macam ibadah pokok. Perhatikan imam-imam dan calon imam yang mau melayani, baca baik-baik formulirnya, ada pernyataan tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

 

1.      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah dalam Firman pengajaran dan perjamuan suci. Rohani kita diberi makan. Kalau tidak makan lalu melayani bisa pingsan. Kenapa banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan gugur dalam melayani? Karena tidak makan.

2.      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah Raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Kita diberi minum, segar.

3.      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita bernafas dalam kasih Allah Bapa.

 

Kalau tekun 3 macam ibadah pasti kuat melayani Tuhan sampai garis akhir hidup kita. Penggembalaan ini untuk memantapkan kebenaran dan meningkatkannya pada kesucian! Kesucian itu kebenaran yang teruji. Serta urapan Roh Kudus pada kita tetap, tidak hilang, bahkan nanti akan semakin bertambah urapan dan karunianya. Ayo jangan keluar dari penggembalaan. Begitu mulai kendor dalam melayani Tuhan, urapan mulai berkurang, dagingnya semakin menonjol. Nanti sampai mundur dari pelayanan, tidak akan mampu. Pekerjaan yang kita kerjakan ini bukan pekerjaan dunia, tetapi pekerjaan Tuhan, pekerjaan yang rohani, dikerjakan dalam urapan, bukan dengan daging.

 

Hamba Tuhan pelayanan Tuhan yang tergembala dengan benar dan baik diutamakan oleh Tuhan untuk menerima berkat Tuhan, berkat Abraham. Berkat terbesar kita memiliki Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan Yesus memiliki kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan, ini berkat dari Tuhan. Tidak usah kita mengejar berkat-berkat yang fana, tidak akan. Membawa kita pada kesempurnaan. Berkat utama yang kita mau kejar adalah memiliki Yesus dan dimiliki Yesus, itu adalah hasil penggembalaan.

Kidung Agung 2:16

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Kepemilikian mempelai dikaitkan dengan penggembalaan. Biarlah kita tergembala, kita diberkati, kita disucikan, kita memiliki Yesus, kita masuk kemuliaan kekal bersama Yesus.

 

Namun hati-hati, sudah melayani, sudah tergembala, sudah jadi imam, bisa kehilangan kemuliaan Tuhan dan dikutuk. Sekarang kita berada pada saat-saat penantian, ini saat yang paling riskan, kalau kita tidak hati-hati, bisa kehilangan kemuliaan Tuhan, sehingga berkat menjadi kutuk. Harus ekstra hati-hati!

Maleakhi 2:1-2

2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!

2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

 

Apa penyebabnya berkat menjadi kutuk padahal sudah melayani Tuhan? Sebab tidak menghormati nama Tuhan! Contohnya adalah keluarga imam Eli. Mereka melayani, tetapi tidak menghormati nama Tuhan. Terjadi Ikabod, kehilangan kemuliaan Tuhan, berarti kehilangan berkat Tuhan, menjadi kutuk! Kenapa? Sebab tidak menghormati nama Tuhan. Tidak menghormati nama Tuhan = membawa roti cemar di meja Tuhan.

Maleakhi 1:6

1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"

 

Mereka ditegur tetapi mereka membantah! Dalam kitab Maleakhi sampai 10 kali mereka membantah Tuhan.

 

Apa artinya membawa roti cemar?

1.      Melayani Tuhan tetapi mempertahankan kecemaran, baik hidupnya cemar, nikahnya cemar, tahbisannya cemar. Untuk mengelabui jemaat dia berkata jangan pandang saya, lihat saja Firman Tuhan, saya ini orang berdosa.

 

Contohnya keluarga imam Eli, melayani Tuhan tetapi dalam kecemaran. Melayani dalam kecemaran itu berarti munafik! Salah satu tugas imam-imam adalah memikul Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian sekarang adalah Kabar Mempelai yang mengarahkan gereja Tuhan menyatu dengan Yesus sebagai Mempelai WanitaNya. Tutupnya Yesus Mempelai Pria Sorga, petinya adalah kita mempelai wanita Tuhan. Sekarang belum terwujud penyatuan Mempelai, kabarnya yang kita dengar sekarang itulah Kabar Mempelai. Jadi keluarga imam Eli adalah gambaran hamba Tuhan pelayan Tuhan yang sudah melayani dalam Kabar Mempelai tetapi munafik! Saya dikoreksi, keluarga hamba Tuhan, kami yang tinggal dalam pastori sebagai hamba Tuhan, jangan sampai melayani Tuhan tetapi munafik!

 

Kemunafikan keluarga imam Eli:

a)      Kemunafikan imam Eli

I Samuel 2:29; 3:13; 4:17-18

2:29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

3:13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!

4:17 Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas."

4:18 Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.

 

Kemunafikan imam Eli adalah beribadah melayani Tuhan hanya untuk menggemukan diri. Artinya hanya untuk kepentingan diri sendiri! Eli gambaran gembala. Saya sebagai gembala diingatkan oleh Tuhan, jangan sampai melayani tetapi semua untuk kepentingan diri sendiri. Kehidupan seperti ini sulit untuk berkorban bagi kepentingan Tubuh Kristus. Hitung-hitungan dengan Tuhan, kalau untuk diri bisa beli yang mewah, tetapi untuk pekerjaan Tuhan hitung-hitungan! Jangan sampai seperti itu. Tuhan sudah percayakan pelayanan mulai dari di Tonusu, Tuhan yang tahu saya suami isteri lebih mengutamakan pekerjaan Tuhan untuk pembangunan, baru untuk diri. Pekerjaan Tuhan masih banyak yang membutuhkan biaya.

 

Untuk kita bulan 7 kalau tidak ada aral melintang menjadi tuan rumah menggelar ibadah persekutuan. Kegerakan ini akan semakin besar, nanti suatu saat ibadah persekutuan Tubuh Kristus tidak akan butuh panitia lagi, betul-betul terjadi spontanitas.

 

Kalau semua pelayanan untuk diri, suatu saat nanti akan mengorbankan kebenaran untuk mendapat perkara jasmani. Apa itu kebenaran? Pengajaran yang benar dikorbankan, tahbisan yang benar dikorbankan hanya untuk dapat perkara jasmani. Kalaupun dia kelihatan berkorban itu hanya untuk dipuji.

I Samuel 4:15

4:15 Eli sudah sembilan puluh delapan tahun umurnya dan matanya sudah bular, sehingga ia tidak dapat melihat lagi.

 

Bular ini rabun. Jadi kalau hamba Tuhan pelayan Tuhan melayani hanya untuk kepentingan diri sendiri, mata rohaninya pasti rabun! Yaitu:

1)      Tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman. Hanya melihat yang dekat-dekat, tidak lagi memandang perkara yang jauh. Tidak bisa memberi makan sidang jemaat, kering! Untuk menutupi kekeringan maka cara-cara dunia dibawa masuk dalam gereja. Kelihatannya puas tetapi hanya sementara, pulang tidak ada lagi kepuasan. Tetapi kalau Firman ditampilkan, ketika pulang tetap mengalami kepuasan.

 

Doakan kami gembala, jangan sampai mata kami rabun hanya melihat perkara yang dekat, perkara yang jasmani.

 

2)      Lebih menghormati anak-anaknya dari pada Tuhan. Artinya dalam melayani hanya memandang manusia, tidak memandang Tuhan, lebih menghormati manusia dari pada Tuhan, sekalipun sudah salah nikahnya, sudah salah tahbisannya. Bisa kami gembala berpikir dia ini orang kaya, dari pada dia keluar sekalipun salah dibela, karena dapat keuntungan di situ. Termasuk dalam berfellowship, biar pembicaranya sudah salah ajarannya ikut saja karena mendapat keuntungan! Itu bukan lagi menghormati Tuhan.

 

3)      Pandangan hanya tertuju pada dunia, terikat dengan dunia, sehingga tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Penggembalaan adalah sistem meneladani. Kalau gembala rabun, jemaat yang dilayani juga rabun, orang buta menuntun orang buta. Berfellowship itu mewarisi tabiat. Kalau berfellowship pada hamba Tuhan yang rabun, begitu pulang dia ikut rabun juga. Jangan sembarang dalam berfellowship, makanya ikuti komando gembala. Yang bisa ikut langsung ayo ikut, yang tidak bisa yah secara virtual. Jangan jalan sendiri, nanti rabun, bahaya.

 

I Yohanes 5:19

5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

 

Dunia yang kita tempati ini sudah cemar dengan dosa, sampai udara sudah cemar dengan dosa. Jadi kalau mata sudah tertuju pada dunia pasti memandang dosa! Artinya hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa.

 

Akibatnya leher imam Eli patah dan mati, artinya hubungan dengan Tuhan terputus dan mati rohaninya. Bukti gembala sudah mati rohaninya adalah gembala malas menyembah, malas menaikan doa penyahutan bagi jemaat. Kasihan jemaat sudah berkorban, bawa perpuluhan tetapi tidak pernah didoakan. Tugas gembala itu pelayanan Firman dan doa termasuk doa penyahutan. Nasihat bapak gembala kalau khotbah suatu saat kamu sakit bisa diwakilkan kepada yang lain, tetapi doa penyahutan tidak bisa diwakilkan kepada yang lain!

 

Gembala yang munafik ini hanya merugikan rohaninya sendiri dan merugikan jemaat. Pikirnya dituntun bertemu Yesus padahal hanya dituntun bertemu antikristus.

 

b)      Kemunafikan Hofni dan Pinehas

I Samuel 2:15-17,22

2:15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja."

2:16 Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."

2:17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.

2:22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,

 

Kemunafikan Hofni dan Pinehas adalah suka makan daging mentah. Artinya sudah melayani Tuhan dalam Kabar Mempelai tetapi hanya menuruti hawa nafsu daging dan keinginan daging seperti binatang buas! Yang lebih suka makan daging mentah itu manusia atau binatang? Yang lebih suka makan daging mentah adalah binatang buas! Ini hamba Tuhan pelayan Tuhan yang melayani tetapi hanya menuruti hawa nafsu dan keinginan dagingnya sehingga kehilangan berkat, kehilangan kemuliaan, yang ada hanya kutuk!

 

Saya gembala dan imam-imam semua diperiksa oleh Tuhan, kalau kita temukan perilaku yang seperti Eli, seperti Hofni dan Pinehas, sore ini Firman diperdengarkan kesempatan untuk kita memperbaiki diri. Tidak langsung dihukum, Firman datang supaya kita bisa memperbaiki diri.

 

Praktek melayani menuruti hawa nafsu daging:

1)      Makan lemak. Artinya:

Ø  Memandang rendah dan menghina Korban Kristus, yaitu melayani hanya mencari yang enak bagi daging sampai keenakan dalam dosa, keenakan berbuat dosa! Sudah menikmati berbuat dosa, kalau ditegur malah melawan! Padahal Firman itu untuk membuat kita rendah hati dan menyelesaikan dosa, tetap sudah tidak masuk, hanya mencari enak bagi daging, tidak mau pikul salib, sampai keenakan berbuat dosa.

Ø  Lemak itu milik Tuhan. Artinya merampas perpuluhan dan persembahan khusus yang adalah milik Tuhan. Seperti Hofni dan Pinehas merampas milik Tuhan etapi pikul tabut, melayani dalam Kabar Mempelai. Tuhan tidak lihat banyak sedikitnya, perpuluhan itu pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan, ayo kembalikan.

 

2)      Suka kekerasan. Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang suka kekerasan itu suka tengkar, suka ribut. Malu kalau hamba Tuhan suka tengkar di dunia nyata, tengkar di dunia maya. Orang yang suka bertengkar jangan jadi hamba Tuhan. Hofni dan Pinehas, Hofni artinya tukang tinju, Pinehas artinya suara ular.

II Timotius 2:24

2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar

 

Juga suka mengancam! Sebagai hamba Tuhan jangan suka ancam jemaat. Sampaikan Firman saja, tidak usah mengancam. Sampaikan Firman yang menyatakan dosa, mengingatkan, menasihati. Kalau ada jemaat yang suka melawan, doakan dan dituntun dengan lemah lembut.

II Timotius 2:25

2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,

 

3)      Tidak mau dinasihati dan ditegur oleh gembala lewat Firman pengajaran maupun lewat nasihat secara pribadi. Seringkali yang terjadi begitu ditegur malah meraju, lalu keluar dan bikin cerita di luar tentang gembala, padahal gembala tidak seperti itu. Termasuk kaum muda tidak bisa ditegur dan dinasihati gembala, itu berarti mengikuti hawa nafsu daging, jangan seperti itu!

 

Kenapa tidak bisa ditegur dan dinasehati? Karena merasa hebat, merasa mampu. Waktu pertama merintis usaha semua nasihat diterima. Tetapi begitu berhasil, apalagi pernah korban banyak untuk pekerjaan Tuhan, coba ditegur, dia bisa langsung marah. Orang seperti ini disebut orang bebal, orang bidat.

Titus 3:10

3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.

 

Dia tidak bisa masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus, dia berada di luar.

Matius 18:15-17

18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.

18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.

18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

 

Orang yang tidak bisa ditegur dan dinasihati, dia disamakan dengan orang yang tidak mengenal Tuhan, orang yang hidup di dalam kekafiran! Tugas kita kalau melihat ada sesama yang salah, tegurlah dan nasihati berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Sebagai gembala saya menasihati dan menegur sidang jemaat kalau salah. Nasihat dan teguran ini melepaskan kita dari kesalahan, dari dosa-dosa, supaya kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Dasar untuk menegur adalah pengajaran yang benar, jangan emosi daging! Begitu lihat sesama kita, bahaya jiwanya, tegur, nasihati, doakan supaya dia tertolong. Tidak usah dihakimi. Tetapi seringkali kalau ada yang salah malah jadi viral, menjadi konsumsi publik.

 

Matius 18:18-20

18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

 

Bukti Tuhan hadir dalam pertemuan ibadah kita adalah ada pembukaan rahasia Firman.

I Samuel 23:21

3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

 

Teguran itu dasarnya Firman, kalau lihat sesama kita dalam posisi bahaya, mau menuju kebinasaan, tegurlah, ingatkan, nasihati, doakan, jangan dihakimi. Kalau dia tidak mau ditegur dan dinasihati, doakan saja, tidak usah bawa cerita ke mana-mana.

 

Tuhan ajar cara menegur:

Ø  Secara 4 mata.

Ø  Kalau tidak mau bertobat maka di depan 2 3 orang saksi.

Ø  Tidak mau lagi, tegur di depan jemaat.

 

Sesama yang terdekat adalah sesama dalam nikah kita. Ada suami atau isteri yang salah jalan, nasihati, tegur dengan baik, doakan. Memang untuk menegur ada resikonya yaitu berbalik dilawan. Tetapi harus, demi keselamatan jiwa dia, jangan kita biarkan. Sebab kalau tidak kita tegur, kita biarkan, lalu dia binasa, kita berhutang darah.

Imamat 19:17

19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.

 

Untuk menegur itu memang resikonya dibenci.

Amos 5:10

5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

 

Mazmur 109:1-5

109:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Ya Allah pujianku, janganlah berdiam diri!

109:2 Sebab mulut orang fasik dan mulut penipu ternganga terhadap aku, mereka berbicara terhadap aku dengan lidah dusta;

109:3 dengan kata-kata kebencian mereka menyerang aku dan memerangi aku tanpa alasan.

109:4 Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh aku, sedang aku mendoakan mereka.

109:5 Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku.

 

Ini resikonya, tetapi jangan surut langkah. Menegur itu salah satu praktek mengasihi sesama, kita diajar Tuhan untuk mengasihi. Kalau kita dibenci, terimalah itu sebagai berkat untuk kita, tidak usah marah. Orang tua menegur anak lalu anaknya lari, doakan, puasa untuk anak itu.

 

Tentu untuk menegur kita harus lebih dahulu bisa menerima teguran Firman. Bagaimana kita mau menegur sesama sementara kita sendiri tidak bisa menerima teguran Firman. Mau menerima penyucian, hidup dalam kesucian, baru kita bisa memberikan teguran dan nasihat kepada sesama. Kita dulu hidup dalam kesucian sehingga teguran kita berasal dari hati yang suci, bukan dari kebencian, tetapi dari hati yang tulus, hati yang murni untuk menolong sesama.

 

Sesama anggota Tubuh Kristus mari saling mengingatkan, saling menegur, saling mengasihi. Bisa saling mengasihi kalau suci.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Kalau kita menegur sesama atas dasar kesucian, pada kita ada wibawa Kristus, wibawa sorga. Kenapa ketika kita menegur, begitu dia balik melawan malah kita marah-marah, itu karena kita tidak suci! Tetapi kalau kita hidup dalam kesucian, saat menegur pada kita ada wibawa Sorga, orang bisa menerima.

Matius 18:18

18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

 

Kalau ada yang menegur kita lalu kita lihat orang itu hidup dalam kesucian, lalu dilawan, berarti melawan sorga! Karena padanya ada wibawa sorga. Sebagai hamba Tuhan saya banyak pengalaman, ketika ada yang melawan, dia yang rugi! Jangan melawan kalau ada yang menegur kita karena dia mengasihi kita, asalkan teguran dari dasar kesucian.

 

Mulai dari suami isteri dulu:

Matius 18:19

18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

 

Suami isteri yang lebih dulu mempraktekan saling mengasihi yaitu saling menegur atas dasar kesucian. Kalau suami isteri bisa saling menasihati, saling menegur atas dasar kesucian maka bisa menjadi satu, bisa menjadi rumah doa. Suami salah isteri ingatkan, isteri salah suami ingatkan, maka bisa lurus terus, tidak bengkok-bengkok dan anak-anak juga kalau Firman Tuhan ingatkan.

 

Jadi tujuan tegoran adalah:

Ø  Supaya kita lepas dari dosa.

Ø  Supaya satu hati sehingga menjadi rumah doa.

 

Doa dijawab, masalah diselesaikan oleh Tuhan. Nikah satu, penggembalaan satu akan mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai kepala.

 

Akibat kalau ada kemunafikan di dalam pelayanan:

I Samuel 4:21-22

4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.

4:22 Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."

 

Akibatnya kehilangan kemuliaan Tuhan, kehilangan berkat Tuhan, sampai binasa. Bukti kalau kehilangan kemuliaan Tuhan adalah rohani kering, penyembahan kering, semua kering. Orang lain bisa menyembah hancur hati, dia kering. Orang lain melayani semangat, dia kering. Masih dalam gereja, mungkin sesama Zangkoor, sesama pemain musik atau pelayan apa saja, tetapi dia kering. Kita raba dan periksa diri masing-masing, masih ada kemuliaan Tuhan atau sudah hilang kemuliaan Tuhan. Kalau datang ibadah malah gelisah, tidak nyaman, tidak sejahtera, sementara yang lain bisa menikmati ibadah, menikmati Firman, itu berarti sudah kering, ikabod itu!

 

Selama masih ada Firman diberitakan, masih ada kesempatan untuk ditolong dan dipulihkan. Tulang-tulang kering dalam Yehezkiel pasal 37 lewat nubuatan bisa menyatu kembali. Nubuatan itu pembukaan Firman, mengungkapkan apa yang akan terjadi nanti. Tinggal dari kita mau membuka hati atau tidak. Malam ini saya tidak tahu keadaan bapak ibu kekasih dalam Tuhan, mungkin masih melayani tetapi sudah kering. Dalam nikah juga suami isteri kelihatan saling melayani tetapi sudah kering. Guru saya katakan lapar sudah pernah saya rasakan, haus dalam melayani sudah pernah, tetapi jangan sampai kering. Mau melayani bagaimana kalau kering.

Yehezkiel 37:1-5

37:1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.

37:2 Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.

37:3 Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!"

37:4 Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN!

37:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.

 

Ini Firman double porsi.

 

Yehezkiel 37:6,10

37:6 Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

37:10 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.

 

Kalau kita mau membuka hati maka Tuhan memulihkan dan menjadikan kita tentara yang besar. Siapa tentara yang besar ini?

Kidung Agung 6:10 (Mempelai Laki-laki memuji Mempelai Perempuan)

6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"

 

Jadi tentara yang besar itu menunjuk Mempelai Wanita Tuhan. Sekalipun kita sudah kering, tetapi masih bisa mendengar Firman nubuat, Firman pengajaran yang membawa kita menjadi mempelai wanita Tuhan, Kabar Mempelai, masih ada harapan untuk ditolong. Sudah bertahun-tahun melayani dalam Kabar Mempelai, jangan seperti keluarga imam Eli melayani tetapi ada kemunafikan, sehingga kering. Tetapi sudah keringpun masih mau Tuhan tolong. Ini kasih Tuhan yang besar kepada kita. Yang sudah hancurpun seperti tulang berserakan masih mau ditolong. Tergantung kita, tinggal mau atau tidak.

 

Tanda bahwa kita mau membuka hati untuk Firman Tuhan sehingga yang kering bisa ditolong.

Yehezkiel 37:7

37:7 Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain.

 

Tandanya ada suara berderak-derak. Apa ini? Suara pengakuan dosa! Bukan malah semakin mempersalahkan orang lain, apalagi menghakimi. Akui benar Tuhan saya kering, nikahku kering, pelayananku selama ini kering, saya munafik, saya membawa roti cemar di meja Tuhan. Akui! Kalau sudah berderak, tulang bertemu tulang, terjadi penyatuan. Nanti dibungkus daging, ada urat, dibungkus kulit, diberi nafas hidup, sampai menjadi tentara yang besar.

 

Malam ini Tuhan rindu suara berderak-derak, suara pengakuan. Sebelum kita menerima perjamuan suci, uji diri dulu, akui ‘benar Tuhan saya kering’ baru kita makan perjamuan suci, supaya kita bisa menjadi tentara yang besar, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Firman ini bukan hanya untuk jemaat tetapi nomor 1 untuk saya. Sebagai gembala jangan seperti imam Eli. Pelayan-pelayan Tuhan dan juga yang mau melayani, jangan seperti Hofni dan Pinehas. Apa artinya kita melayani bertahun-tahun tetapi ada kemunafikan. Seperti Imam Eli melayani sampai tua tetapi ada kemunafikan, akhirnya patah lehernya!

 

I Korintus 11:28

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

 

Sebelum menerima perjamuan suci, kita uji diri, akui kepada Tuhan. Bawalah pengakuan dosa sebagai persembahan kepada Tuhan, mengaku benar Tuhan saya kering, dan Tuhan mau memulihkan, sampai nafas hidup, Roh Kudus diberikan. Itulah berkat Abraham. Kita tidak kehilangan berkat Abraham tetapi Roh Kudus makin meluap-luap di dalam kita sekalian.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar