Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus
1 Korintus 16:10-18 Beberapa pemberitahuan
16:10 Jika Timotius datang kepadamu, usahakanlah supaya ia berada di tengah-tengah kamu tanpa takut, sebab ia mengerjakan pekerjaan Tuhan, sama seperti aku.
16:11 Jadi, janganlah ada orang yang menganggapnya rendah! Tetapi tolonglah dia, supaya ia melanjutkan perjalanannya dengan selamat, agar ia datang kembali kepadaku, sebab aku di sini menunggu kedatangannya bersama-sama dengan saudara-saudara yang lain.
16:12 Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu, tetapi ia sama sekali tidak mau datang sekarang. Kalau ada kesempatan baik nanti, ia akan datang.
16:13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!
16:14 Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!
16:15 Ada suatu permintaan lagi kepadamu, saudara-saudara. Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus.
16:16 Karena itu taatilah orang-orang yang demikian dan setiap orang yang turut bekerja dan berjerih payah.
16:17 Aku bergembira atas kedatangan Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus, karena mereka melengkapi apa yang masih kurang padamu;
16:18 karena mereka menyegarkan rohku dan roh kamu. Hargailah orang-orang yang demikian!
Pada ayat-ayat yang kita baca ini ada 2 hal penting yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus dan juga untuk kita, yaitu:
1. Hargai hamba Tuhan dan pelayanan hamba Tuhan, yaitu orang-orang yang bekerja keras dan jerih payah dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Hamba Tuhan yang benar atau gembala yang benar mengajar sidang jemaat untuk menghargai hamba Tuhan yang lain, sekalipun dia masih muda seperti Timotius jangan dianggap rendah, (ayat 11).
1 Timotius 4:12
4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Di sini juga Paulus mengajar jemaat untuk menghargai hamba Tuhan yang bernama Apolos. Padahal dalam sidang jemaat Korintus sempat timbul penggolongan-penggolongan hamba Tuhan, ada yang mengikut Paulus, ada yang golongan Apolos. Itupun yang terjadi diakhir zaman ini banyak terjadi penggolongan/ pengelompokan, aku golongan pendeta A, aku golongan pendeta B.
1 Korintus 3:1-9
3:1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
3:8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Paulus menegor sidang jemaat Korintus bahwa hal itu tidak boleh terjadi. Dalam 1 Korintus 16 tadi Paulus kembali menunjukkan sikapnya supaya penggolongan-penggolongan itu tdk terjadi. Paulus mendesak Apolos untuk mengunjungi sidang jemaat Korintus. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Paulus tidak merasa tersaingi/ tidak merasa takut dengan kehadiran hamba Tuhan yang lain, ini seharusnya sikap yang bisa kita teladani.
Sebenarnya justru dengan saling mengunjungi kami para hamba Tuhan, maka hamba Tuhan dan sidang jemaat disegarkan rohnya. 1 Korintus 16:17-18
Saat ibadah Natal, ibadah paskah, saling mengunjungi supaya hamba Tuhan dan jemaat disegarkan rohnya, semua satu roh, satu persekutuan yang benar yang mengarah pada satu persekutuan tubuh Kristus.
Jangan takut kehilangan jemaat, jemaat itu Tuhan yang punya, hamba Tuhan hanya penjaganya. Dulu diajarkan pada jemaat mula-mula untuk saling mengunjungi.
2. Berdiri teguh dalam iman, jangan goyah, (ayat 13). Laki-laki simbol kekuatan, sikap hamba Tuhan pelayan Tuhan yang kuat di dalam Tuhan. Prakteknya:
Ø Tetap hidup dalam kebenaran apapun resikonya. Secara pribadi benar mulai dari perkara-perkara kecil, nikah dan pelayanan benar.
Ø Berpegang pada Firman pengajaran yang benar apapun resikonya
2 Tesalonika 2:15
2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Ini bukan suatu kesombongan tetapi ini membuktikan bahwa Paulus mempunyai keyakinan yang penuh bahwa yang disampaikan ini adalah kebenaran Tuhan. Ini pelajaran untuk kami hamba Tuhan memberitakan Firman dengan suatu keyakinan bahwa yang disampaikan ini adalah kebenaran Firman bukan kebenaran diri sendiri. Ini juga menunjukkan suatu ketegasan untuk berpegang pada Firman pengajaran yang benar yang sudah kita terima dari pendahulu, jangan diotak atik, jangan ditambah kurang, jangan melirik yang lain, kita sudah diberkati dengan kabar mempelai dalam terang tabernakel. Wahyu yang Tuhan berikan kepada Alm. Pdt. Van Gessel tahun 1935, sekarang sudah 90 tahun.
Pegang teguh artinya mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran, melakukan Firman.
Hasilnya:
a) Matius 7:24-25
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan rumah rohani atau pelayanan pembangunan tubuh Kristus serta tahan uji, kita dipakai sampai garis akhir. Tantangannya datang luar biasa tapi kita tahan uji. Nikah kita kokoh, pelayanan kita kokoh, penggembalaan kokoh, persekutuan antar penggembalaan kokoh.
Iblis berupaya membuat ambruk, mulai ia menghantam persekutuan antar penggembalaan, mau membuat ambruk penggembalaan, menyerang nikah.
b) Matius 7:21
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pintu kerajaan sorga terbuka bagi kita, berarti pintu-pintu yang lain di bumi ini Tuhan pasti buka, pintu jalan keluar dari segala masalah dibuka, pintu masa depan, pintu pertolongan, Tuhan buka semuanya bagi kita.
Jadi, 2 hal yang harus kita perhatikan: Hargai hamba Tuhan, pelayanannya kita topang dalam doa, yang kedua mari kita praktekkan Firman, berdiri teguh di dalam iman.
Kalau 2 hal ini kita bisa praktekkan, maka pasti tercipta satu persekutuan tubuh Kristus yang sempurna, persekutuan kita akan semakin erat, semakin indah, semakin menyatu, sampai kita layak masuk di dalam kerajaan sorga.
Tuhan memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar