20250514

Kebaktian Doa Semalaman Sesi 1, Rabu 14 Mei 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita lanjutkan pelajaran Tabernakel tentang letak meja roti sajian.

Keluaran 26:35

26:35 Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan pada sisi utara.

 

Pengertian rohani meja roti sajian adalah persekutuan dengan Yesus Anak Allah dalam Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Meja roti sajian diletakan di sebelah utara. Sebelah utara adalah letak dari kota Raja Besar yaitu Yerusalem yang Baru.

Mazmur 48:3

48:3 Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.

 

Jadi jika kita tekun bersekutu dengan Firman pengajaran yang benar, kita sedang diarahkan masuk kota Yerusalem Baru. Firman pengajaran ini yang menuntun perjalanan rohani kita untuk mencapai Yerusalem Baru. Jadi jangan dikendorkan persekutuan kita dengan Firman pengajaran. Mari kita manfaatkan kesempatan sekecil apapun untuk mendengar Firman pengajaran yang benar dan praktekan.

 

Perjalanan ke Yerusalem Baru adalah perjalanan salib. Jangan heran kalau kita sudah bertekun dalam pengajaran yang benar, kita diperhadapkan dengan perjalanan salib, itulah suasana ke Yerusalem yang Baru. Kita belajar dari Yesus, Yesus ke Yerusalem untuk disalibkan di sana.

Markus 10:32-34

10:32 Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya,

10:33 kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,

10:34 dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."

 

Perjalanan salib itu memang sakit bagi daging. Dan seringkali dalam menghadapi salib, suara daging kita muncul. Suara daging yang muncul adalah cemas dan takut. Bahkan seringkali cemas akan sesuatu yang belum tentu terjadi sehingga melemahkan iman, melemahkan rohani kita, melemahkan pengharapan, melemahkan kasih. Kalau ini berlanjut, iman, pengharapan dan kasih bisa hilang.

 

Bukti suara daging muncul dalam perjalanan salib adalah mulai bersungut-sungut. Kalau sudah bersungut-sungut penyerahan mulai kurang, penyembahan kurang, mulai salahkan orang lain, salahkan Tuhan, salahkan Firman pengajaran yang benar. Katanya pengajaran puncak, mengarahkan pada Yesus sebagai kepala, kepala bertanggung jawab atas saya, koq saya malah begini? Mulai salahkan pengajaran, mulai tidak taat pada Firman dan mulai merasa lebih benar dari yang lain. Muncul kusta, kebenaran diri sendiri, saya lebih baik dari yang lain, saya lebih benar dari yang lain. Kenapa dia enak hidupnya, saya yang sungguh-sungguh dalam pengajaran seperti ini. Sampai nanti lebih takut sesuatu di dunia dari pada Tuhan, sampai melawan Tuhan. Ini suara daging yang dihadapi.

 

Sebab itu dalam menghadapi jalan salib dibutuhkan seruan Firman berulang-ulang.

Di sini yang diserukan oleh Yesus adalah pemberitaan salib.

Perikop Markus 10:32-34: Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus

 

Firman penggembalaan memang sakit bagi daging sebab Firman itu mendorong dan memampukan kita untuk menyalibkan daging kita. Jangan ikuti daging ini, harus disalibkan, harus dipaksa!

 

Waktu Yesus dibawa ke Golgota untuk disalibkan, ada orang yang dipaksa memikul salib. Itu pelajaran bagi kita, kita harus paksa daging kita untuk memikul salib! Jangan diikuti maunya. Kalau kita sungguh-sungguh mendengar Firman penggembalaan maka perasaan cemas dan takut kita diubahkan menjadi takut akan Tuhan. Kita tidak takut akan sesuatu, kita lebih takut Tuhan dari pada sesuatu sekalipun harus menempuh jalan salib. Dalam menempuh jalan salib biarkan kita selalu takut akan Tuhan.

 

Bagaimana praktek takut akan Tuhan?

1.      Wahyu 14:7

14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

 

Praktek pertama takut akan Tuhan adalah memuliakan Tuhan dalam segala hal. Bagaimana prakteknya memuliakan Tuhan dalam segala hal?

Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Prakteknya dengan benci dosa sampai membenci dusta! Jadi memuliakan Tuhan itu dengan membenci dosa, sampai membenci dusta! Bukan hanya tidak mau lakukan sampai kita benci dosa itu. Betul-betul ada sikap yang tegas terhadap dosa! Kalau kita bisa membenci dosa berarti kita memuliakan Tuhan lewat perbuatan, lewat perkataan bahkan seluruh hidup kita. Di manapun kita berada kita memuliakan Tuhan dan orang di sekitar kita bisa memuliakan Tuhan karena melihat kehidupan kita dalam keadaan benar dan suci, tidak mau ikut cemar dengan dunia ini.

 

Pada pintu kemah ada kain yang ditenun. Kalau menenun tangannya yang bekerja bukan mulutnya. Kita bekerja memuliakan Tuhan, bukan mulutnya yang kerja, sehingga orang yang melihat memuliakan Tuhan. Biarlah dalam menghadapi perjalanan salib bukan kita memilukan Tuhan tetapi mempermuliakan Tuhan dalam segala hal.

 

2.      Menyembah Tuhan. Sepanjang malam kita mau menyembah Tuhan, biar kita mendapat kekuatan ekstra dari Tuhan untuk menjalani perjalanan salib ini. Kita tidak tahu kapan ujungnya, tetapi yang pasti sudah menjelang finish. Memang perjalanan salib itu tidak selamanya, ada waktu yang akan kita lewati. Kita tidak tahu kapan waktu itu berakhir, biarlah kita nikmati lewat penyembahan. Tetapi kadangkala belum waktunya kita sudah mau cepat-cepat keluar.

Wahyu 2:10

2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

 

Ada waktunya perjalanan salib, kalau jemaat Smirna 10 hari, mungkin ada yang makan bulan, mungkin ada yang tahunan tetapi ada waktunya. Yang pasti tidak akan selamanya, akan ada ujungnya, akan ada akhirnya. Dan yang pasti akhirnya happy ending, akhirnya bahagia. Kalau kita mau pikul salib, ada kemuliaan.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Ini akhir yang bahagia, kemuliaan. Jadi misalkan kita dikata-katai, sampai kapan orang mau mengatai-ngatai? Tidak akan sampai selama-lamanya. Cuma sesaat dikata-katai. Kalau kita bertahan, tidak mengomel, hadapi dengan tenang, dengan penyembahan, nanti Tuhan tolong, orang itu tidak lagi mengata-ngatai. Seperti Simei, waktu Daud lari menghadapi Absalom anaknya, sepanjang jalan dia lempari batu dan kutuki Daud. Sampai Yoab berkata kepada Daud apakah saya boleh menyeberang dan penggal kepalanya? Daud tegur, tidak usah. Begitu Absalom sudah mati dan raja kembali ke Yerusalem, Simei yang datang menyambut dengan kata-katanya yang manis. Tidak usah digubris, sekarang dia kata-katai kita, nanti mulutnya manis, tetapi hatinya bagaimana urusannya dengan Tuhan!

 

Belajar juga dari Saul ketika dilantik menjadi raja, dia dikata-katai ‘masakan dia bisa memimpin kita’ tetapi saul pura-pura tuli.

 

Jadi menghadapi jalan salib kita ambil sikap takut Tuhan, muliakan Tuhan dalam segala hal. Dan yang kedua menyembah Tuhan. Menyembah Tuhan adalah:

a)      Penyerahan hidup kepada Tuhan. Serahkan semua kepada Tuhan, sampai kesesakan kita. Apa yang orang perbuat kepada kita, ketidakadilan yang kita alami, sudah serahkan semua kepada Tuhan. Kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Kalau Tuhan mau hukum orang itu urusannya Tuhan, kalau Tuhan ubah hati orang itu untuk bertobat itu juga urusannya Tuhan. Kita hanya berserah sepenuh kepada Tuhan, Tuhan yang sanggup menolong.

b)      Taat pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi. Penyembahan 1 jam tetapi sikap penyembahan 24 jam. Taat itu 24 jam, sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Contoh kehidupan yang ketika menghadapi sengsara bisa menyerah sepenuh dan bisa taat adalah Maria ibu Yesus. Dia harus mengandung bayi sementara belum menikah. Hukum Taurat kalau ada yang hamil di luar nikah harus dirajam batu. Jadi, dia menghadapi sengsara, bahkan menghadapi maut, tetapi dia berkata aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah seperti yang Engkau katakan. Dia mau menyerah sepenuh dan taat.

 

Lukas 1:30-31,34,38

1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

 

Maria rela mengandung bayi Yesus, dia taat, mengaku bahwa dia adalah hamba Tuhan. Secara daging pasti dia cemas dan takut, aduh saya menikah sudah hamil ini bisa dilempari batu. Atau dia bisa diceraikan tunangannya. Tetapi karena itu berita dari malaikat = Firman penggembalaan, membuat dia takut akan Tuhan. Jangan takut daging tetapi takut akan Tuhan. Taat dengar-dengaran adalah sikap seorang hamba Tuhan. Apalagi kami hamba Tuhan sepenuh. Kita semua adalah hamba Tuhan.

 

Menyerah sepenuh kepada Tuhan, taat, maka ada hasilnya. Kuasa Tuhan membuka pintu rahim Maria, tanpa persetubuhan dengan laki-laki bisa mengandung. Artinya:

a)      Tuhan membuka pintu ke masa depan yang indah. Kalau Yesus tidak dikandung dan dilahirkan Maria, kita bangsa kafir tidak punya masa depan, pasti semua binasa! Karena Yesus dikandung dan dilahirkan dan ketika dewasa Yesus rela mati dan bangkit bagi kita maka kita manusia berdosa bisa diselamatkan, ada masa depan. Biar kita kaya, punya kedudukan, tanpa Yesus tidak punya masa depan! Taat dengar-dengaran pada Firman menentukan nasib masa depan kita.

 

Mungkin secara jasmani terbatas kekuatan kita, kecil, seperti jemaat Filadelfia. Tuhan katakan Aku tahu kekuatanmu tidak seberapa. Sudah tidak seberapa, menghadapi tekanan iblis. Tuhan berkata, tetapi engkau tidak menyangkal namaKu (setia), engkau menuruti FirmanKu (taat). Maka Tuhan berikan kunci Daud yang sanggup membuka dan tidak bisa ditutup oleh siapapun. Kalau menutup tidak bisa dibuka oleh siapapun. Tidak usah ragu, Tuhan sudah jamin ada pembukaan pintu ke masa depan yang berhasil dan indah. Kaum muda taat saja pada Firman, taat dalam penggembalaan, dengar-dengaran pada nasihat gembala dan orang tua yang sama-sama tergembala, pasti Tuhan buka ke masa depan yang indah.

 

b)      Membuka pintu keselamatan sehingga kita bisa hidup benar. Selamat = benar. Yesus lahir untuk menyelamatkan manusia berdosa. Bukan cuma kita sendiri, tetapi yakinlah untuk keluarga kita juga. Kita menempuh jalan salib, mau taat, mau takut akan Tuhan, banyak keselamatan maka Tuhan buka pintu keselamatan bukan hanya bagi kita tetapi juga untuk keluarga kita. Ingat saja Nuh.

Kejadian 6:8

6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

 

Yang mendapat kasih karunia hanya Nuh seorang, tetapi seluruh keluarganya diselamatkan. Isteri dan ketiga anaknya dengan anak mantunya semua diselamatkan. Rahab seorang diri mau taat, dia mau menyelamatkan dan melindungi 2 pengintai. Lalu 2 pengintai ini memberikan perintah, taruh benang merah di jendela rumahmu, kumpulkan semua keluargamu. Rahab bukan perempuan baik-baik, tetapi semua keluarganya bisa selamat. Jangan putus asa, saya ini bukan orang baik-baik. Kalau kita ini mau bersekutu dengan korban Kristus, tali merah bicara korban Kristus, kita mau belajar memuliakan Tuhan, mau taat pada Firman Tuhan seperti Yesus yang taat sampai mati di kayu salib maka keluarga kita urusannya Tuhan!

 

Doa pergumulan kita sampai malam ini belum dijawab, ayo belajar terus menyembah, terus takut Tuhan, keluarga kita urusannya Tuhan, ada waktunya bagi Tuhan, Tuhan sanggup menolong semuanya!

 

c)      Membuka pintu kesempurnaan. Yesus lahir untuk mati bagi kita. Pengorbanan Yesus membuka rahasia Firman. Rahasia firman ini yang menyucikan sampai menyempurnakan kita sekalian. Berarti pintu sorga terbuka bagi kita sekalian.

 

Perjalanan ke Yerusalem Baru adalah perjalanan salib, biarlah kita isi perjalanan itu dengan memuliakan Tuhan segala hal, menyembah Tuhan, taat pada Firman Tuhan. Seperti Maria yang mau taat maka pintu rahimnya dibuka. Siapa tahu malam ini adalah waktu Tuhan membuka pintu rahim bagi yang merindukan buah nikah. Tidak ada perkara yang mustahil, Tuhan sanggup membuka pintu apapun dalam hidup kita, sampai pintu sorga dibuka bagi kita.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar