20250525

Ibadah Doa Pagi, Senin, 26 Mei 2025 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

2 Korintus 1:3-11 Ucapan syukur

1:3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,

1:4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.

1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.

1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.

1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,

1:11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.

 

Perikopnya di sini adalah ucapan syukur. Isi suratnya mengenai sengsara yang dialami hamba Tuhan di dalam pelayanan. Ini mengajarkan kepada kita supaya bisa mengucap syukur dalam segala hal bahkan ketika diperhadapkan dengan sengsara daging karena Yesus yaitu karena ibadah pelayanan dan karena Firman pengajaran yang benar.

 

Tapi kita tidak perlu ragu dalam menghadapi sengsara karena Yesus adalah sumber penghiburan bagi kita dalam menghadapi pengalaman sengsara bersama Yesus. Yesus juga imam besar yang berbelas kasihan untuk menolong kita tepat pada waktunya.

 

Hamba Tuhan lebih dahulu menjadi teladan bagi sidang jemaat, teladan bertahan dalam sengsara.

 

Ada sikap yang positif dalam pengalaman sengsara karena Yesus, pengalaman salib yaitu:

1.      Setia sampai menikmatinya. Jangan cepat-cepat atau buru-buru keluar dari pengalaman salib. Ingat waktu Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus bersama perempuan-perempuan yang lainnya, kemudian ketika pintu kubur sudah terbuka mereka masuk melihat tidak ada lagi Yesus di situ, yang lain sudah pergi, Maria tetap ada di dalam kubur dan akhirnya bertemu dengan Yesus, itu sama dengan menikmati pengalaman salib, tidak buru-buru keluar dari pengalaman salib.

 

Dalam ayat 6, sengsaranya hamba Tuhan adalah penghiburan bagi sidang jemaat yaitu sidang jemaat yakin dengan pasti bahwa ia sudah jatuh pada alamat yang tepat yang sanggup menghantar dia sampai pada kandang penggembalaan terakhir yaitu Yerusalem yang baru.

 

Kalau hamba Tuhan tidak mau sengsara salib itu membuat jemaat ragu, karena salib atau darah Yesus adalah meterai bahwa kita ini dipakai oleh Tuhan. Jadi, kita harus melewati pengalaman sengsara, percikan darah adalah penyucian terakhir untuk bisa sempurna.

 

Kalau hamba Tuhan dihibur maka jemaat lebih terhibur lagi.

 

2.      Sikap yang kedua adalah kita belajar dari rasul Yohanes di pulau Patmos. Dia dibuang di pulau Patmos karena kesaksian tentang Yesus. Ketika berada di pulau Patmos dia menerima Wahyu dari Tuhan namun sebelumnya ia melihat ada kitab yang termeterai kemudian ia menangis supaya meterai itu terbuka.

 

Jadi, sikap yang kedua adalah kita menangis di bawah kaki Tuhan supaya ada pembukaan rahasia Firman.

Wahyu 5:4-5

5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

 

Ini kadang kala kesalahan kita ketika mengalami salib, sengsara kita menangis orientasinya pada diri kita supaya masalahnya selesai. Tidak salah sebenarnya menangis berdoa supaya masalahnya selesai, tetapi yang paling tepat adalah kita menangis supaya ada pembukaan rahasia Firman. Jadi, pengalaman salib ini supaya kita bisa semakin menikmati pembukaan rahasia Firman.

 

Jadi, di mana ada pembukaan rahasia Firman di situ ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup.

2 Korintus 2:12

2:12 Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.

 

3.      Menaruh pengharapan hanya kepada Yesus = kuat dan teguh hati.

Memang pengalaman sengsara yang dialami gereja Tuhan hari-hari terakhir ini akan semakin hebat, seakan-akan  kita ini menjadi terpidana mati, (1 Korintus 1:9). Terkadang kitapun demikian kita putus asa.

 

Kalau kita kuat dan teguh hati, dari kematian yang mengerikan Tuhan telah dan akan menyelamatkan kita (ayat 10) artinya, kita akan mengalami kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Ini yang menyucikan, yang mengubahkan kita sampai kita menjadi sama mulia dengan Yesus.

 

Yohanes 5:24

5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

 

Dalam Firman pengajaran ada kuasa kebangkitan. Kita dapatkan Firman pengajaran terutama lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (Meja roti sajian).

 

Kemudian di dalam Roh Kudus kita  juga mengalami kuasa kebangkitan.

Roh kudus membangkitkan Yesus dan juga menghidupkan kita.

Roma 8:11

8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

 

Kita dapatkan kuasa kebangkitan dalam Roh Kudus lewat ketekunan dalam ibadah raya (Pelita emas).

 

Di dalam Kasih Tuhan kita juga mendapatkan kuasa kebangkitan dalam kasih Tuhan, ini kita dapatkan lewat ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (Mezbah dupa emas).

1 Yohanes 3:14

3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

 

Jadi, saat kita diperhadapkan dengan pengalaman sengsara atau salib, biarlah kita tetap bertekun di dalam 3 macam ibadah pokok. Di situ kita mengalami kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan, menyucikan, mengubahkan kehidupan kita sampai sama mulia dengan Yesus, menjadi mempelai wanitaNya.

 

Secara jasmani kuasa kebangkitan Yesus sanggup menolong dari setiap persoalan, dari pengalaman sengsara yang kita hadapi, ingat saja semua ada waktunya, seperti sidang jemaat Smirna 10 hari saja.

Wahyu 2:10

2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

 

Tidak usah kita takut, tidak selamanya, dibalik itu ada kemuliaan. Biarlah kita tetap kuat dan teguh hati, tergembala, tekun tiga macam ibadah, kuasa kebangkitan Yesus menyucikan, membaharui, menolong kita sekalian.

 

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar