20130413

Kebaktian Doa, Sabtu 13 April 2013 Pdt. Bernard Legontu


Puji Tuhan, Salam sejahtera saya sampaikan kepada sidang jemaat kekasih Tuhan.

Amos 1:11-12
11 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Edom, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena ia mengejar saudaranya dengan pedang dan mengekang belas kasihannya, memendamkan amarahnya untuk selamanya dan menyimpan gemasnya untuk seterusnya,
12 Aku akan melepas api ke dalam Téman, sehingga puri Bozra dimakan habis."

Tidak dapat disangkali kita dilayani oleh Tuhan lewat Firman yang dibukakan rahasianya dengan begitu limpah. Tetapi ada satu hal yang menjadi keberatan Tuhan yaitu terlalu kurang kita meresponi/menanggapi kasih Tuhan itu. Kita hanya suka mendengar tetapi di sisi lain kita tidak mendorong jiwa kita seperti raja Daud untuk memuji dan memuja Tuhan. Dalam arti bukan hanya lewat suara kita menyanyi tetapi memuji dan memuja Tuhan lewat pelayanan kita.

Ada satu hal yang menjadi perilaku Edom yaitu dia melakukan kesalahan tetapi tidak pernah mengaku melakukan kesalahan, yang selalu salah adalah Yakub adiknya. Ini yang membuat kita berat untuk melangkah maju kalau hanya melihat kesalahan orang dan tidak melihat kesalahan diri sendiri. Dikatakan oleh Ishak dalam pemberkatannya kepada Esau bahwa dia akan melemparkan kuk dari tengkuknya, artinya hal itu terjadi kalau Esau mengaku kesalahannya.

Kejadian 27:41-45
41 Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."
42 Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh engkau.
43 Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran,
44 dan tinggallah padanya beberapa waktu lamanya, sampai kegeraman
45 dan kemarahan kakakmu itu surut dari padamu, dan ia lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya; kemudian aku akan menyuruh orang menjemput engkau dari situ. Mengapa aku akan kehilangan kamu berdua pada satu hari juga?"

Ini adalah niat baik seorang ibu yang tidak mau kehilangan kedua anaknya sehingga menyuruh Yakub menghindar. Apa yang diucapkan oleh Ribka bahwa Esau kelak melupakan geramnya dan amarahnya surut akhirnya benar terjadi.
Kejadian 33:4
Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka.

Yang menjadi penengah antara Esau dan Yakub adalah 5 jenis binatang yang menjadi persembahan Yakub bagi Esau. Angka 5 menunjuk korban Kristus, inilah yang menjadi penengah antara kita dengan Allah dan kita dengan sesama. Korban Kristus menghapus untuk menghapus segala yang tidak baik dalam diri kita, korban Kristus mampu menghapus segala kemustahilan yang ada dalam benak Esau. Itu sebabnya manfaatkanlah korban Kristus.

Kebenaran ada pada Yakub tetapi dia bisa merendah.
Kejadian 33:8-11
8 Berkatalah Esau: "Apakah maksudmu dengan seluruh pasukan, yang telah bertemu dengan aku tadi?" Jawabnya: "Untuk mendapat kasih tuanku."
9 Tetapi kata Esau: "Aku mempunyai banyak, adikku; peganglah apa yang ada padamu."
10 Tetapi kata Yakub: "Janganlah kiranya demikian; jikalau aku telah mendapat kasihmu, terimalah persembahanku ini dari tanganku, karena memang melihat mukamu adalah bagiku serasa melihat wajah Allah, dan engkau pun berkenan menyambut aku.
11 Terimalah kiranya pemberian tanda salamku ini, yang telah kubawa kepadamu, sebab Allah telah memberi karunia kepadaku dan aku pun mempunyai segala-galanya." Lalu dibujuk-bujuknyalah Esau, sehingga diterimanya.

Akhirnya ketakutan Yakub sirna dan kepahitan hati Esau juga hilang. Dahulu mereka ini hanya sekedar bayangan tetapi ibadah kita sekarang adalah wujud nyata sebab Yesus sudah berkorban bagi kita. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolak itu.

Ketika Yesus di Salib di Golgota, Ia diberikan air anggur bercampur empedu.
Mazmur 69:22
Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
Mazmur 69:22 (Terjemahan Lama)
Bahkan, mereka itu memberi empedu akan makananku, dan dalam dahagaku diberinya minum cuka akan daku.

Pahit rasanya tetapi sudah Tuhan Yesus sedot lalu berkata sudah selesai.
Yohanes 19:29-30
29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Kita akan diperhadapakan kelak dengan masa 3,5 tahun dan kalau masuk ke sana maka akan ada bintang yang jatuh yang namanya Apsintus yang akan membuat air menjadi pahit sepahit hatinya Esau, sebenarnya  Tuhan Yesus sudah menyedot kepahitan itu tetapi apa boleh buat kalau ada yang masuk dalam masa 3,5 tahun maka dia akan menyedot sendiri kepahitan itu. Ini jangan sampai terjadi pada kita.
Wahyu 8:10-13
10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Biarlah kita yang digembalakan oleh Tuhan dengan Firman yang makin hari makin diungkap bukakan melihat kerelung hati kita, banyak kesalahan kita yang harus dibersihkan. Jangan malah menerawang kesalahan orang lain. Biarlah kita menyelesaikan hal-hal yang kurang enak di dalam hati sebab itulah jalan pintas, jalan yang paling indah yang telah Tuhan lalui mendahului kita.

Jangan kita bersikap seperti Esau yang dalam dirinya ada akar pahit sehingga ketika mencari berkat sulung dia tidak mendapatkan lagi.
Ibrani 12:15
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

Ternyata Esau adalah kehidupan yang digambarkan kehilangan hak sulung. Tetapi dalam Kejadian 33:4,8-11 dia pulih kembali. Artinya Tuhan membuka jalan bagi kita di zaman kemurahan ini agar kita segera masuk dalam pemulihan Tuhan sebab bila tidak maka sangat berbahaya.

Air pahit dikaitkan dengan kecemburuan suami terhadap istri sehingga istri diberikan air yang pahit. Itulah yang terjadi pada Wahyu pasal 8 di mana Tuhan cemburu pada manusia yang hanya suka pada barang ciptaan Tuhan tetapi tidak suka dan tidak peduli dengan pencipta-Nya. Pencipta ini menyatakan diri-Nya sebagai suami kita. Itu sebabnya umat Tuhan yang tertinggal pada masa aniaya antikris harus meminum air pahit sebab sebenarnya mereka calon istrinya Tuhan tetapi mereka tidak ikut disingkirkan.
Bilangan 5:18-22
18 Apabila imam sudah menghadapkan perempuan itu kepada TUHAN, haruslah ia menguraikan rambut perempuan itu, lalu meletakkan korban peringatan, yakni korban sajian cemburuan, ke atas telapak tangan perempuan itu, sedang di tangan imam haruslah ada air pahit yang mendatangkan kutuk.
19 Maka haruslah imam menyumpah perempuan itu dengan berkata kepadanya: Jika tidak benar ada laki-laki yang tidur dengan engkau, dan jika tidak engkau berbuat serong kepada kecemaran, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, maka luputlah engkau dari air pahit yang mendatangkan kutuk ini;
20 tetapi jika engkau, padahal engkau di bawah kuasa suamimu, berbuat serong dan mencemarkan dirimu, oleh karena orang lain dari suamimu sendiri bersetubuh dengan engkau --
21 dalam hal ini haruslah imam menyumpah perempuan itu dengan sumpah kutuk, dan haruslah imam berkata kepada perempuan itu -- maka TUHAN kiranya membuat engkau menjadi sumpah kutuk di tengah-tengah bangsamu dengan mengempiskan pahamu dan mengembungkan perutmu,
22 sebab air yang mendatangkan kutuk ini akan masuk ke dalam tubuhmu untuk mengembungkan perutmu dan mengempiskan pahamu. Dan haruslah perempuan itu berkata: Amin, amin.

Secara roahni kita ini ada dibawa kekuasaan Mempelai Laki-laki Sorga, olehnya itu jangan kita bangkitkan cemburu Tuhan dengan kita sendiri memelihara rasa kepahitan. Kalau kepahitan itu ada maka Tuhan hadirkan Apsintus yang akan lebih memahitkan kehidupan orang tersebut. Ini Tuhan ingatkan supaya kita menjauh dari roh Esau ini.

Hubungan kita dengan Tuhan secara rohani baik anak-anak ataupun orang dewasa akan dibawa pada nikah yang rohani. Dalam posisi dan kondisi apapun kita, baik sudah menikah atau belum menikah hubungan kita dengan Tuhan tidak boleh lepas karena itulah hubungan kepala dan tubuh dimana kita adalah calon mempelai wanita-Nya.
Sekalipun telah dekat dengan Tuhan kita masih harus dikoreksi dan disucikan, jangan sampai ada kepahitan hati.
Mazmur 73:21-22
21 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.

Mazmur 73:21-22 (Terjemahan Lama)
21 Pada masa hatiku sombong oleh dengki dan panas hatiku oleh kurang sabar,
22 pada masa itulah aku bodoh, tiada kuketahui apa-apa, dan keadaanku kepada-Mu bagaikan binatang yang tiada berakal.

Esau tidak melihat kesalahannya dan hanya terus menyalahkan Yakub. Alangkah indahnya kalau dia melihat kesalahannya. Alangkah indahnya kalau kita masing-masing melihat kesalahan kita, sehingga kita dekat dengan Tuhan dan tangan Tuhan membenahi kita sehingga kita tidak seperti binatang liar.

Orang yang menyimpan kepahitan adalah seperti binatang dan binatang liar itu hanya siap untuk disembelih, siap untuk disembelih oleh antikristus.
II Petrus 2:12
Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

Esau ini pandai merekayasa jalannya supaya kesalahannya seperti tertutup.
Kejadian 28:7-9
7 dan bahwa Yakub mendengarkan perkataan ayah dan ibunya, dan pergi ke Padan-Aram,
8 maka Esau pun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya.
9 Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot.

Esau menyadari perbuatannya dan mau memperbaiki hubungannya dengan orang tua tetapi dengan rekayasa sendiri. Kita tidak bisa memperbaiki hubungan dengan cara kita sendiri, harus dengan cara Tuhan! Kalau bisa dengan cara kita sendiri, Tuhan tidak perlu turun ke dunia ini.

Kita seringkali berupaya tetapi dengan kekuatan kita sendiri sehingga upaya-upaya dengan kekuatan kita itu membuat kita berbuat yang salah lalu malah mempersalahkan orang lain. Itulah penyebabnya tidak berhasil sebab kita tidak membawa di dalam doa, tidak memohon kemurahan Tuhan tetapi hanya mengupayakan dengan cara kita sendiri.

Insinuasi = tuduhan terselubung. Ini yang menimbulkan banyak keresahan.
Honofifi = hormat untuk diri sendiri

Yakub mengikuti rekayasa Tuhan melalui orang tuanya sehingga akhirnya dia melihat perkara yang besar.
Kejadian 28:10-13,18-22
10 Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
11 Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
12 Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Betel artinya rumah Tuhan
Lus artinya tidak bergerak
Akhirnya yang tidak bergerak diubah menjadi rumah Tuhan, berarti ada kegerakan pembangunan rumah Tuhan, pembangunan Tubuh Kristus.

Malaikat itu dilihat turun naik. Turun menunjuk kematian dan naik menunjuk kebangkitan Kristus dan ini disebutkan perkara besar. Perkara besar ini jangan kita abaikan karena hanya itu yang akan merekayasa kita untuk kita bisa lepas dari rekayasa sendiri. Ini diangkat lagi oleh Tuhan kepada Natanael bahwa dia akan melihat perkara yang lebih besar.

Yohanes 1:50-51
50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Perkara yang lebih besar ini diangkat lagi oleh Tuhan ketika menyembuhkan orang yang lumpuh 38 tahun.
Yohanes 5:20
Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

38 tahun orang ini lumpuh menunjuk 38 yobel perjalanan gereja lumpuh.
Bandingkan Ulangan 2:14
Lamanya kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered, ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada mereka;

Pada yobel pertama gereja Tuhan sehat, pada yobel kedua gereja mulai sakit sampai 38 yobel selanjutnya. Pada yobel ke 40 yaitu yang terakhir Allah mau berbuat perkara besar. Iblis tahu Allah mau berbuat perkara besar sehingga dia mendahului dengan segala macam cara untuk mengganggu saudara dan kalau kita tidak waspada maka habislah kita.

Kepada orang lumpuh itu Tuhan Yesus bertanya “maukah engkau sembuh” dan ia tidak menjawab “saya mau”. Yang dia jawab tidak ada orang yang menurunkan dia ke kolam = tidak ada yang memimpinnya. Berarti pada Yobel ke-40 ini Allah tampil sebagai pemimpin untuk menyembuhkan kita. Gereja Tuhan minus pemimpin. Banyak pemimpin tetapi yang malah membuat gereja Tuhan tambah sakit.

Tuhan menyuruh orang lumpuh itu: “angkatlah tilammu”, tilam menunjuk nikah artinya Tuhan tampil dengan Kabar Mempelai yang mengoreksi nikah. Hargai persekutuan nikahmu kemudian diperintahkan untuk berjalan, untuk melakoni. Duduklah di kaki Tuhan dan mintalah kemurahan Tuhan. Kalau itu yang kita lakoni maka kita akan terhindar dari mempersalahkan orang lain.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar