20130407

Kebaktian Umum, Minggu 7 April 2013 Pdt. Bernard Legontu


Puji Tuhan, salam sejahtera saya sampaikan kepada sidang jemaat di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga.

I Petrus 1:10-12
10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

Ada nubuatan tentang kasih karunia Tuhan yang disampaikan oleh para hamba-hamba Tuhan, dalam hal ini adalah nabi-nabi. Alkitab mengatakan mereka tidak melayani diri mereka tetapi melayani umat Tuhan. Di sini saya belajar bahwa kami hamba Tuhan bekerja dalam pelayanan bukan berorientasi kepada kepentingan kami tetapi kepentingan umat Tuhan. Ini tujuan pelayanan hamba-hamba Tuhan bila dalam dirinya ada Roh Kudus. Karena dalam dirinya ada Roh Kudus maka dia diberikan wewenang kepercayaan dari pusat Kerajaan Sorga untuk melayani anggota Tubuh Kristus.

Kalau Tuhan Yesus datang ke dunia hanya khusus untuk menyembuhkan tubuh jasmani dan khususuntuk membuat kita kaya raya, maka tidak perlu Tuhan Yesus datang ke dunia. Tetapi Tuhan Yesus datang ke dunia untuk merekrut kita supaya masuk dalam Kerajaan Allah. Itu sebabnya dalam awal pelayanan-Nya dimulai dengan seruan Kerajaan Allah sudah dekat. Manfaatkanlah apa yang kita terima dari Tuhan untuk kerajaan Allah yang sudah dekat ini.
Matius 4:17
Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"

Kita melihat bahwa Tuhan memberikan suatu persyaratan bagi hamba Tuhan.
II Timotius 4:1
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

Hamba Tuhan harus ada bukti penyataan Allah. Bagaimana dia dapat menceritakan karakteristik keadaan Allah kepada umat kalau Allah tidak menyatakan diri kepadanya. Jadi pemahaman seseorang ditunjang dari penyataan Allah kepada dirinya. Tidak mungkin ada pemahaman kalau Tuhan tidak menyatakan apa yang dipikirkan-Nya.
Amos 4:13
Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

Roh Kudus yang ada dalam diri para nabi mendorong mereka untuk menyelidik dengan teliti tentang penderitaan Yesus dan Kemuliaan-Nya, kemudian mereka bernubuat tentang kasih karunia. Kasih karunia ini dalam paket/pemberiaan yang datang dari Sorga bagi dunia, khususnya bagi gereja Tuhan.

KASIH KARUNIA adalah perhatian yang istimewa dan pertolongan Allah yang segera pada manusia yang sengsara karena dosa tepat pada waktunya.

Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Inilah yang dinubuatkan oleh para nabi yaitu kedatangan Yesus pada kali yang pertama dan sekaligus kedatangan-Nya pada kali yang kedua.

Petrus juga berbicara tentang kasih karunia setelah menyembuhkan orang lumpuh di depan Bait Allah. Ketika Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah jam 3 sore dia bertemu orang lumpuh yang meminta-minta di pintu gerbang Bait Allah. Petrus berkata emas dan perak tidak ada padaku. Secara logika manusia ini tidak bisa diterima sebab baru saja umat Tuhan membawa korban persembahan dan ditaruh di kaki mereka. Ini menunjukkan bahwa hatinya tidak melekat pada korban itu tetapi tujuan pelayanannya adalah untuk umat. Hamba Tuhan harus seperti ini. Bagaimana gembala bisa mengkatrol sidang jemaat naik ke gunung kalau kakinya sendiri lengket dengan apa yang ada di bumi ini.
Kisah Para Rasul 3:6,4
6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."

Ini membuktikan bahwa hamba Tuhan ini tidak menutup diri supaya jangan meneruskan apa yang salah. Hamba Tuhan tidak boleh berkata: jangan lihat saya, lihat saja kepada Firman. Secara logika ini benar, tetapi sebenarnya tidak benar! Keduanya harus dilihat, baik pemberita maupun berita yang disampaikan. Mengapa pemberita harus dilihat? Supaya jangan dia mengelak, jangan dia meneruskan yang salah dan keliru.

Kisah Para Rasul 3:24
Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
Yang dimaksud adalah zaman kasih karunia dan nubuat ini akan segera digenapi justru di penghujung akhir zaman ini. Kalau dahulu ini diberi penekanan apalagi untuk kita sekarang yang ada di ruas jalan terakhir.

Kisah Para Rasul 3:25
Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.

Oleh kasih karunia Tuhan kita diberkati. Tetapi jangan diberi penekanan hanya pada berkat jasmani tetapi lebih lagi berkat yang rohani. Biarlah dengan apa yang kita miliki kita tetap merasa tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan.

Kisah Para Rasul 3:26
Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."

Kalau benar kita mewarisi nubuatan-nubuatan itu, ayo kita kembali dari jalan yang salah kepada jalan yang benar.

Isi dari kasih karunia ini adalah Tuhan Yesus yang kedudukan-Nya adalah Raja segala raja dan Mempelai Laki-laki Sorga. Berarti kita kembali kepada Kristus berarti menerima Dia sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, dengan catatan kita dalam posisi sebagai Mempelai Wanita-Nya.

Wahyu 19:10
Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Kesaksian Yesus adalah roh nubuat sebab di dalam diri Yesus ada kegenapan nubuatan dari nabi-nabi dahulu. Nabi yang terbesar yaitu Yohanes pembaptis memberikan kesaksian terakhir yang menampilkan pribadi Yesus sebagai Mempelai Laki-laki.
Yohanes 3:29
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Kesaksian tentang Mempelai Laki-laki ini tidak berdiri sendiri tetapi disertai dengan Mempelai Wanita. Saat itu Mempelai Perempuan itu belum ada tetapi bahasa Yohanes seakan-akan sudah ada. Itu sebabnya Tuhan mengajarkan kalau kita berdoa supaya yakin apa yang kita minta seakan-akan telah diterima. Markus 11:24
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Nubuat tentang kasih karunia ini diwariskan kepada kita. Sebagai bukti nyata kita menerima waris itu maka sadarilah bahwa hidup kita masing-masing telah salah dan keluar dari kasih karunia. Tinggalkan segala sesuatu yang tidak benar dan yang tidak disenangi oleh Tuhan. Jangan lagi mencuri barang orang lain dan jangan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang tidak terpuji.

Sekarang ini banyak pencuri di dalam gereja, termasuk pendeta-pendeta yang tidak mau mengembalikan perpuluhan. Gembala yang tidak mau mengembalikan milik Tuhan sama dengan pencuri dan sukar untuk dipercayakan pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Kalau kita paham bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga maka giringlah kehidupanmu dalam penggembalaan untuk mengarahtujukan saudara pada kedudukan sebagai Mempelai Wanita untuk Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga sehingga seperti Tuhan Yesus dipermuliakan demikian juga kita dipermuliakan.

Yohanes 17:4
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Keberadaan Tuhan Yesus di dalam doa ini sama dengan keberadaan kita, yaitu di bumi. Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa di bumi mulai dari kelahiran-Nya sampai kematian-Nya di atas bukit Golgota. Walaupun ketika itu Tuhan Yesus belum di salib, Ia mengatakan ”sudah menyelesaikan” sebab tinggal beberapa jam lagi Ia akan di salib.

Yohanes 17:5
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Tuhan Yesus terkenang dengan kemuliaan-Nya dahulu. Jadi jangan kita berpikir Tuhan Yesus baru ada ketika lahir di kandang Betlehem sebab sebelum dunia dijadikan Dia telah ada.

Tidak ada persoalan yang berkelanjutan kalau saudara memiliki Kristus Yesus, semua permasalahan akan segera terselesaikan sebab Roh Kudus adalah hikmat Allah yang akan menyelesaikan segala permasalahan. Buktikan kita menyelesaikan masalah mulai dengan mengaku. Jemaat Korintus bahkan sampai mengaku di muka umum. Pengakuan dan penyelesaian itu ada yang sifatnya secara pribadi tetapi ada yang sifatnya secara umum. Ketika mengaku maka darah Kristus akan terpercik dalam kehidupannya, itu berarti penderitaan Kristus bermanfaat dalam kehidupannya. Itu sebabnya kalahkan harga diri kita, robek keinginan daging kita supaya ada darah mengalir sebagai bukti bahwa kita ada sentuhan dengan korban Kristus.

Yohanes 17:5
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Doa Yesus tidak serta merta dijawab oleh Allah Bapa saat itu juga. Kadang kalau kita berdoa meminta sesuatu, kita mau supaya saat itu langsung dijawab, kita merasa sepertinya berhak untuk memaksa Tuhan
untuk menjawab permintaan kita saat itu juga. Doa Tuhan Yesus ini dijawab oleh Allah Bapa, tetapi Dia harus lebih dahulu melalui penderitaan baru kemuliaan itu diberikan. Kalau apapun yang kita minta segera langsung dijawab oleh Tuhan maka kita akan menjadi manusia yang manja, tidak akan kenal diri.

Setelah doa Yesus dalam pasal 17 maka Dia harus melalui suasana pasal 18 dan 19 yaitu melalui derita sengsara dan akhirnya dalam pasal 20 Yesus mendapatkan kemuliaan.

Puncak Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya adalah kematian-Nya di atas kayu salib.
Yohanes 19:30
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Setelah Tuhan Yesus selesai berdoa maka yang dialami-Nya adalah penderitaan.
Yohanes 18:1,4-9
1 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?"
5 Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.
6 Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
7 Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret."
8 Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."
9 Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa."

Tuhan Yesus ditangkap dan dihadapkan kepada imam besar Kayafas dan mertuanya, imam besar Hanas. Penderitaan batin yang dirasakan oleh Tuhan Yesus terjadi karena dihakimi oleh orang-orang agamawi, bukan orang-orang luar. Penderitaan awal yang dialami oleh Yesus adalah penderitaan menghadapai tentang ajaran. Apakah kita bisa mempertahankan ajaran yang sudah kita terima ketika kita dilawan oleh ajaran lain? Kadang hamba-hamba Tuhan menjadi lemas ketika ajaran yang benar itu malah dikonfrontir orang lain dengan ajarannya. Itu sebabnya hamba-hamba Tuhan harus mantap belajar tentang pengajaran Tabernakel supaya manakala ditantang oleh yang lain bisa tetap kuat. Ini adalah pola ibadah yang datang dari Tuhan dan telah Tuhan beri kepada kita, ajaran ini harus dipegang kuat-kuat dan itu juga yang ditekankan oleh Yesus.

Yohanes 7:16-17
16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.

Di dalam diri Yesus kita melihat Tabernakel. Yesus adalah Anak Domba Allah dan Ia disalib, berarti kita melihat mezbah korban bakaran. Yesus memberi dirinya dibaptis, berarti kita melihat bejana pembasuhan. Yesus mengatakan Akulah roti kehidupan, berarti kita melihat meja roti sajian. Yesus berkata Akulah terang dunia, berarti kita melihat kaki dian emas. Yesus adalah pendoa syafaat, berarti kita melihat mezbah dupa emas. Yesus merobek daging-Nya (pintu tirai).
Matius 27:51
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Ibrani 10:20
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga, itulah tutup peti perjanjian dan gereja Tuhan adalah petinya. Itu sebabnya gereja Tuhan juga harus mengikuti alur itu, mulai dari pintu gerbang yaitu menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kemudian di mezbah korban bakaran kita bertobat, bersekutu dengan korban Kristus dalam penyaliban-Nya. Kemudian kita maju ke kolam pembasuhan dengan memberi diri dibaptis. Lalu kita masuk dalam pintu kemah, berarti kita merasakan urapan Roh Kudus (baptisan Roh). Kemudian kita bersekutu dengan Meja Roti, roti kehidupan, itulah yang kita makan dalam perjamuan kudus. Kita terang dunia sama seperti Yesus. Kita harus menjadi pendoa/penyembah sama seperti Yesus. Kemudian masuk ke dalam ruangan maha suci kita menjadi peti perjanjian.

Sekarang ini banyak pekabar mempelai yang ditawan karena mereka ditelan oleh ajaran teologia kemakmuran yang menekankan berkat-berkat jasmani sehingga akhirnya melepas atribut-atribut pengajaran Tabernakel. Sekarang ini pendeta dianggap berhasil kalau mempunyai jemaat yang banyak, padahal bukan itu ukurannya.

Apakah kita melekat dengan dunia? Bukan berarti kita tidak butuh persoalan kehidupan jasmani, tetapi jangan sampai kita melupakan Pencipta kita sehingga kita tidak lagi memiliki kasih Bapa.
I Yohanes 2:15-17
15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Peganglah dunia dengan tangan terlepas sebab dunia ini sedang binasa. Kalau kita memegang dunia yang sedang binasa maka kita diseret ikut binasa, tetapi kalau tangan kita terlepas maka dunia binasa dan kita tidak ikut binasa. Jangan sampai hatimu melekat dengan berkat-berkat jasmani yang dimiliki karena itu yang akan menimbulkan masalah. Tuhan pasti memberkati kita, biarlah kita nikmati untuk kemuliaan bagi nama Tuhan.

Matius 17:1
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

Membawa dalam bahasa aslinya memiliki arti:
1.      Merebut
2.      Memenangkan
3.      Memegang naik
4.      Memperoleh

Untuk merebut kita Yesus masuk dalam peperangan melawan iblis. Tujuan kita dibawa adalah supaya kita dialihkan dari lembah dunia ini ke atas gunung.


Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Sekalipun kita ada di lembah dunia ini jangan kita lupakan tongkat dan gada Tuhan, artinya jangan lupa salib Kristus karena itu yang bisa menolong kita sekaligus Tuhan mau mengangkat kita ke atas gunung dalam kemuliaan. Di lembah itu ada Amalek (daging) yang akan memerangi dan menghancurkan kita.
Tuhan memegang kita untuk naik ke gunung yang tinggi dan besar, di sana tujuan akhir kita.
Wahyu 21:9-10
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Berbicara Yerusalem Baru berarti tidak lepas berbicara diri kita yang akan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu 21:2
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Pengantin perempuan ini berdandan untuk suaminya. Jangan kita tetap tinggal dalam keadaan rohani yang berantakan.

Ribka gambaran Sidang Mempelai.
Kejadian 24:22-27
22 Setelah unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil anting-anting emas yang setengah syikal beratnya, dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya,
23 serta berkata: "Anak siapakah engkau? Baiklah katakan kepadaku! Adakah di rumah ayahmu tempat bermalam bagi kami?"
24 Lalu jawabnya kepadanya: "Ayahku Betuel, anak Milka, yang melahirkannya bagi Nahor."
25 Lagi kata gadis itu: "Baik jerami, baik makanan unta banyak pada kami, tempat bermalam pun ada."
26 Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN,
27 serta berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!"

Setelah Ribka melayani maka kepadanya diberikan anting-anting emas dan gelang tangan dari emas. Itu adalah hiasan mempelai. Tangan kita tidak dipakaikan gelang emas, tetapi untuk kita tangan yang memakai gelang prakteknya adalah suka melayani. Telinga kita tidak dipakaikan anting-anting emas, tetapi ketika suka mendengar Firman dan tidak berontak saat mendengar Firman itu tanda kita mengenakan anting-anting.

Ribka akhirnya dibawa oleh Eliezer untuk bertemu dengan Ishak. Saudara adalah Ribka-Ribka akhir zaman yang akan dibawa oleh Roh Kudus bersama dengan hamba Tuhan untuk bertemu dengan Ishak kita, itulah Yesus. Itu sebabnya izinkan hidupmu didandani oleh Tuhan. Biarlah perkataan dihiasi dengan
Firman Allah, jangan suka memaki dan mengutuk terutama di dalam nikah. Marilah kita melayani mulai dari dalam hidup nikah kita. Kalau kita saling melayani maka tidak ada kesempatan untuk iblis meprovokasi kehidupan kita.

Tuhan Yesus sudah merebut saudara dan memenangkan perebutan itu, sekarang Ia memegang kita naik. Jangan berontak ketika Tuhan Yesus membawa kita naik ke atas gunung Yerusalem Baru untuk menjadi Mempelai Wanita Kristus Yesus.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar