20130403

Kebaktian Paskah Persekutuan, Rabu 3 April 2013 Pdt. Bernard Legontu


Segala hormat dan puji kita persembahkan kepada Tuhan. Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan selamat kita merayakan paskah.

I Petrus  1:10-12
10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

Keselamatan itulah yang diselidik dan diteliti oleh nabi-nabi yang telah bernubuat tentang kasih karunia. Para nabi menyelidik dan bernubuat tentang kasih karunia. Yang mereka selidik adalah dua perkara yang terpisah rentang waktu yang cukup panjang.
1.      Penderitaan Kristus, berarti kedatangan Yesus pada kali yang pertama.
2.      Kemuliaan yang menyusul setelah itu, berarti kena mengena dengan kedatangan Yesus pada kali yang kedua.

Mereka bernubuat tentang kasih karunia. Nubuatan itu diwariskan oleh Tuhan kepada umat Israel. Secara hurufiah memang demikian, tetapi sesuai dengan apa yang tertulis dalam Roma 2:29 nubuatan itu adalah untuk kita warisi.
Roma 2:29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Adalah hal yang ironis kalau Tuhan mau mewariskan nubuat kasih karunia ini kepada gereja Tuhan dalam dua hal di atas namun ada yang menolak. Jangan ada yang menolak sebab pasti akan menghadapi bencana.
Kisah Para Rasul 3:24-25
24 Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
25 Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.

Kasih karunia yang dibawa dalam satu paket oleh Tuhan Yesus Kristus diwariskan kepada kita.
Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Kita berbahagia ada nabi-nabi yang menyelidik sebab apa yang mereka selidik adalah untuk kita.

Wahyu 19:10
Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Kesaksian Yesus yang adalah roh nubuat ini dihubungkan dengan pernikahan-Nya.
Wahyu 19:9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Kalau ada pernikahan berarti sebelumnya ada berita pernikahan, itulah berita Kabar Mempelai. Jadi orang yang mencemooh Kabar Mempelai, mencemooh berita pernikahan Kristus bukanlah pewaris dari nubuatan. Orang semacam itu jangan harap menjadi Tubuh Kristus sebab dia menolak nubuatan yang seharusnya diperuntukkan baginya.
Wahyu 19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Berbicara tentang kemulian Kristus Yesus tidak lepas dari pribadi Mempelai Wanita-Nya, itulah gereja Tuhan yang menerima waris itu. Gereja Tuhan yang sedang digarap oleh Tuhan lewat Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus untuk menciptakan satu komunitas yang namanya Tubuh Kristus yang disebut istri Anak Domba Allah.
Wahyu 19:7; 21:9
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."


Kemuliaan Yesus

Dalam ibadah gereja Tuhan ada perjamuan kudus yang disertai dengan pembacaan ayat ini:
I Korintus 11:26
Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Apakah ketika Tuhan Yesus datang kedua kali dalam kemuliaan-Nya kita ada di sana? Ratap tangis adalah bagian kehidupan yang tidak ada di sana. Kemuliaan ini telah diperagakan oleh Tuhan Yesus kepada tiga murid-Nya yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes. Kemuliaan itulah yang akan mereka nikamti dan juga akan dinikmati oleh gereja Tuhan.
II Petrus 1:16-17
16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Kemuliaan yang dipertontonkan Tuhan Yesus kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus bukan hanya sekedar kisah yang sudah terjadi tetapi sebenarnya menunjuk kemuliaan-Nya pada kedatangan-Nya pada kali yang kedua.

Petrus dibawa ke atas gunung setelah dia ditegur dengan keras oleh Tuhan dengan sebutan iblis karena Petrus memiliki pikiran yang kontradiksi dengan pemikiran Kristus. Ketika Petrus mau menghadang Tuhan Yesus masuk dalam derita salib ia disebut iblis. Jadi ketika kita menolak derita sengsara karena Firman Pengajaran maka Tuhan Yesus memberi label orang itu identik dengan iblis. Syukur di saat itu Petrus tidak marah sehingga 6 hari kemudian dia dibawa ke atas gunung untuk berdoa dan akhirnya bisa melihat Tuhan Yesus dipermuliakan. Andaikata ketika ditegur Petrus marah maka dia akan tetap tinggal di lembah gambarannya dunia fana ini.

Berarti Petrus yang walaupun 6 hari yang lalu disebut iblis, dia bisa berubah sikap sehingga dia bisa masuk dalam kategori ¼ dari 12 murid Tuhan Yesus. Berarti dia masuk dalam kategori tanah yang baik, yaitu 1 dari 4 kategori tanah dalam perumpamaan Tuhan Yesus.
Markus 4:3-8
4:3 "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4:4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
4:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
4:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
4:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
4:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."

Kehidupan yang akan menikmati kemuliaan bersama Tuhan Yesus adalah yang memposisikan diri bagaikan tanah yang baik.

Dari 3 tanah yang tidak baik itu, 2 diantaranya masih diberikan prioritas yang terakhir itulah tanah di tepi jalan dan tanah di semak belukar. Begitu pesta nikah segera akan digelar, masih diperintahkan untuk pergi ke jalan, ke lintasan (semak-semak) untuk mencari jiwa.
Lukas 14:23 (Terjemahan lama)
Maka kata tuan itu kepada hambanya: Keluarlah engkau pergi ke jalan-jalan raya dan tempat semak, dan ajaklah orang masuk, supaya rumahku penuh.

Tetapi untuk tanah yang berbatu-batu tidak mendapat kesempatan terakhir karena dikatakan dia murtad.
Markus 4:17
tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.

Kehidupan yang murtad tidak bisa mengalami pembaharuan lagi.
Ibrani 6:4-6
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Amsal 14:14
Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.
Dengan kata lain orang yang murtad tidak peduli dengan pikiran Allah dan dia berjalan dengan pikirannya sendiri. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Pada saat Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua, Dia akan mempertontonkan kehidupan yang mau naik ke gunung yang akhirnya berada dalam kondisi kemuliaan sama seperti Dia.
Wahyu 21:9-10
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Tuhan Yesus membawa 3 murid ini:
1.      Petrus, dalam surat memberi penekanan tentang pengharapan dan kesucian.
2.      Yohanes, dalam tulisannya menekankan tentang kasih.
3.      Yakobus menunjuk iman.

Jadi kehidupan yang dapat memandang kemuliaan Tuhan adalah yang memiliki iman. Tidak berhenti sampai di sana, tetapi hidupnya harus diisi dengan pengharapan dan kesucian. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan, orang yang memiliki pengharapan pasti menyucikan diri.
I Yohanes 3:3
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Dan hal yang terakhir yang harus dimiliki adalah kasih. Tiga hal ini adalah suatu konsep sorga yang harus ada pada gereja Tuhan, pada setiap pribadi. Orang beriman yang memiliki pengharapan, kesucian dan kasih tidak akan mungkin murtad.

Mari kita melihat bagaimana konsep Sorga untuk menghadirkan dan membawa gereja Tuhan agar gereja Tuhan sungguh-sungguh menjadi kehidupan yang kelak bersama dengan Tuhan di dalam kemuliaan.
Markus 4:8
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."

Hasil tanah yang baik dimulai dari angka 30 yang menunjuk angka korban Kristus. Selanjutnya ditampilkan angka 60, ini menunjuk kehidupan orang Kristen yang begitu serius memperhatikan tentang nikahnya (persekutuan kecil).
Kidung agung 3:7
Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.

Kidung agung 3:7 (Terjemahan bahasa Inggris)
Behold his bed, which is Solomon's; threescore valiant men are about it, of the valiant of Israel.

Threescore artinya 3x20.
Angka 20 adalah angka penantian. Salomo menanti selesai pembanguan Bait Allah dan Istana Raja selama 20 tahun. Yakub sabar menanti selama 20 tahun untuk mendapatkan istri dan kekayaan. Kalau Salomo hubungannya dengan ibadah maka Yakub hubungannya dengan nikah. Berarti nikah dan ibadah adalah mata rantai yang tidak bisa dipisahkan. Oleh sebab itu kita yang sudah salah dalam persoalan nikah dan ibadah sekarang diberikan oleh Tuhan kasih karunia untuk saudara terima dan jangan tolak supaya bisa terbenahi.



Kidung agung 3:8
Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Kita sekarang berada pada keadaan malam yang gelap oleh sebab itu jangan lepaskan pedang (Firman Tuhan).

Mazmur 149:6
Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Bukan pujian yang menjadi nomor satu dan pedang kita nomor duakan, keduanya harus ada. Tetapi yang nampak dalam gereja Tuhan hanya mengutamakan pujian. Gereja Tuhan di akhir zaman harus dibenahi, itu sebabnya Tuhan masih mencari kehidupan yang berada di semak-semak dan di jalan-jalan.

Kidung Agung 3:9
Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon.

Kidung Agung 3:9 (Terjemahan bahasa Inggris)
King Solomon made himself a chariot of the wood of Lebanon.

Ayat 9 ini menggambarkan penyingkiran gereja Tuhan untuk masuk pada penyematan mahkota.
Kidung Agung 3:11
puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

Hasil dari tanah yang baik dikunci dengan angka 100. 100 adalah angka nikah dan angka kelengkapan tubuh. Kelengkapan Tubuh hubungannya dengan nikah, Tubuh Kristus yang sempurna, menikah dengan Kristus Mempelai Pria Sorga. Kita diarahkan dan dibina oleh Tuhan. Sekarang apakah kita mau seperti Petrus, Yohanes dan Yakobus yang dibawa oleh Tuhan naik ke gunung atau kita bertahan di bawah/ di lembah?

Lot adalah pribadi yang tertarik dengan lembah Yordan. Tetapi ketika Malaikat Tuhan datang untuk menyelamatkan mereka maka Tuhan perintahkan untuk naik ke gunung. Itu sebabnya jangan tinggal di lembah. Tuhan Yesus membawa ketiga murid ini untuk naik ke gunung. Membawa di sini artinya mengalihkan dari satu tempat kepada tempat yang lain. Tuhan tidak tega melihat kita ada di dalam penderitaan di lembah dunia ini. Tuhan mau mengangkat kita di atas gunung.

Mengalihkan dalam bahasa gerika memiliki 4 pengertian.
1.      Merebut (Harpaso)
2.      Memenangkan
3.      Memegang naik
4.      Memperoleh

Inilah yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus pada kedatangan-Nya yang pertama kali yaitu merebut saudara, memenangkan untuk dibawa naik pada tempat yang lebih tinggi dan untuk memperoleh kita menjadi milik-Nya. 3 murid Tuhan Yesus ini mau dibawa oleh Tuhan. Artinya kehidupan yang memiliki iman, pengharapan dan kasih pasti mau untuk dibawa naik ke atas. Jangan kita tinggal di lembah.

Lot tertarik untuk tinggal di lembah Yordan.
Kejadian 13:10
Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --

Banyak orang tertarik dengan dunia sebab melihat dunia ini molek dan indah padahal Tuhan memandang itu sebagai fatamorgana.

Kejadian 19:17
Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."

Lot tawar menawar dengan perintah Tuhan. Dia menganggap sebagai lelucon waktu Tuhan mau membawa dia ke atas gunung dan dia meminta untuk ke Zoar dan akhirnya dia berbuat salah, bukan kemuliaan yang ia peroleh. Tuhan mengajar kita supaya patuh dan tunduk kepada Tuhan.

Tujuan Tuhan Yesus adalah untuk membuat manusia yang duniawi menjadi manusia yang rohani dan tugas ini dipercayakan kepada kami hamba-hamba Tuhan, secara spesifik kepada gembala-gembala. Memang ini pekerjaan yang berat tetapi mulia di hadapan Tuhan. Konsekuensinya ketika gembala mau merebut, memenangkan dan memegang naik maka belum tentu sidang jemaat itu mau, sebab ada umat yang justru berontak.

Saat Tuhan Yesus dipermuliakan di atas gunung terjadi penyatuan dari dua tempat yang berbeda, dari bumi diwakili oleh 3 orang, dari sorga diwakili oleh 2 orang dan Tuhan Yesus adalah kepala. Kita akan masuk dalam kenyataan penyatuan sorga dan bumi ini.
Efesus 1:10
sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Pada penyatuan itu mereka bisa melihat kemuliaan Tuhan dimana pakaian-Nya putih berkilat-kilat bukan seperti pakaian yang dikelantang oleh tangan manusia.
Markus 9:3
dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.

Artinya di dunia ini tidak ada proses yang lain untuk membuat kita suci seperti itu. Dikelantang berarti kesucian yang dibuat oleh tangan manusia. Kesucian di luar Kristus sama dengan kesucian pakaian yang dikelantang, kesucian imitasi. Itu kesucian tanpa pekerjaan Firman Tuhan. Banyak orang bertobat tetapi diluar Yesus, ada juga yang sudah menerima Yesus tetapi tidak bertobat. Keduanya sama saja tidak bisa masuk Sorga.

Bagaimana cara untuk mencapai penyatuan dari bumi dan dari sorga? Lewat kerelaan hati Tuhan membukakan rahasia Firman-Nya.
Efesus 1:8-9
8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

Justru kita bangsa kafir yang dilawati Tuhan dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan. Firman tidak pernah dipercayakan kepada bangsa lain di luar bangsa Yahudi.
Roma 3:1-2
1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.

Mazmur 147:19-20
19 Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
20 Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

Oleh kematian dan kebangkitan Yesus rahasia Firman itu dibukakan kepada kita bangsa kafir.
Kolose 1:25-28
25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

Untuk mendapatkan kehidupan Kristen yang suci seperti Kristus hanya bisa lewat jalur Firman pengajaran yang mana rahasia Allah dibuka di dalamnya.
Lukas 6:40
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Ibrani 12:10-11
10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Rahasia Firman yang dipaparkan oleh gembala dalam sidang jemaat bertujuan supaya jemaat mengerti rencana Allah, mengenal siapa itu Yesus Mempelai Pria Sorga dan bagaimana kita menuju ke sana.

Apa yang ditampilkan di atas gunung yaitu penyatuan yang dari sorga dan dari bumi dimana Yesus sebagai kepala menunjukkan kedatangan Tuhan yang tidak lama lagi di mana terjadi penyatuan kita gereja Tuhan yang sekarang yang ada di dunia ini  dan mereka yang ada di sorga yang sudah mendahului kita (seperti Musa dan Elia).

Yang bisa berada di sorga adalah kehidupan yang seperti Musa dan Elia. Musa dan Elia adalah pribadi yang terlibat dalam pelayanan. Musa bukanlah pribadi yang suka melipat tangan tetapi dia terlibat dalam pelayanan yang beresiko tinggi. Itu sebabnya hamba Tuhan tidak usah berputus asa kalau menghadapi tantangan dari luar dan dalam. Musa menghadapi musuh dari luar dan juga dari dalam. Dari luar banyak bangsa-bangsa yang menghimpit mereka dan dari dalam Korah, Datan dan Abiram, bahkan saudara Musa sendiri yaitu Miryam dan Harun juga menghimpit Musa.

Apa maksud Tuhan membawa murid-murid-Nya naik ke atas gunung? Antara lain adalah untuk berdoa.
Lukas 9:28-29
28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

Berdoa di sini adalah dalam arti menyembah. Dalam terjemahan aslinya adalah proskoneho yang artinya:
1.      Seperti anjing menjilat kaki tuannya.
Mazmur 2:11
Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,

2.      Seperti istri menyerah sepenuh kepada suaminya. Kalau mengerti pembayaran harga yang dilakukan oleh Yesus untuk merebut, memenangkan, memegang kita naik dan memperoleh kita maka kita pasti bisa menyerah sepenuhnya kepada Tuhan.


Penderitaan Yesus

Yohanes 10:11
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Tuhan Yesus menyerahkan nyawa untuk domba-dombaNya dan dikonsep dalam satu konsep yang kita kenal dengan perjamuan kudus. Perjamuan kudus dilakukan dalam gereja tetapi hakekat dari perjamuan kudus ini sepertinya tidak terasa sebab dianggap hanya sebagai ritual. Ada 4 hal yang harus kita perhatikan dalam perjamuan suci yang sesuai konsep Allah:
1.      Mengucap syukur
Lukas 22:19
Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."

I Korintus 11:24
dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"

Di depan mata Yesus sudah terbayang salib tetapi dia bisa mengucap syukur. Kita yang telah makan perjamuan kudus, buktikan kita bisa mengucap syukur ketika diperhadapkan dengan derita sengsara. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk bisa mengucap syukur dalam segala hal.
I Tesalonika 5:18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

2.      Membagi-bagi
Lukas 22:17
Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.

Karakter rohani yang dimiliki oleh kehidupan yang diangkat Tuhan naik ke gunung adalah kehidupan Kristen yang suka membagi. Yang menjadi teladan dalam konsep membagi adalah Yesus yang menyerahkan diri-Nya sampai tetes darah yang terakhir.
2 Korintus 8:2-5, 12-14
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.

Kita belum sampai ke sana dan masih dibina oleh Tuhan. Tetapi ada harap bagi kita untuk sampai ke sana kalau kita mau diajar oleh Tuhan.
Lukas 6:40
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

Berarti kalau mau menjadi sama dengan Yesus maka harus ada pengajaran.

3.      Memberkati
Markus 14:22
Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku."

Kita harus memberkati dan bukan membalas.
Amsal 24:29
Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."

Contoh kongkrit ialah raja Daud yang suka memberkati
Mazmur 35:13-14
13 Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,
14 seolah-olah temanku atau saudarakulah yang sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang yang berkeluh kesah karena kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian kabung.

Mazmur 35:12
12 Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan; perasaan bulus mencekam aku.

Esau mempertahankan kebencian dan kebencian itu berkembang menjadi 400 pasukan. Ini berarti kalau kebencian tidak diselesaikan maka akan berkembang. Konsep yang benar dari sorga adalah:
I Petrus 3:8-9
8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:

4.      Menyingkirkan roh Yudas
Yohanes 12:6; 13:27
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

Yudas makan perjamuan suci tetapi dia suka mencuri kas Tuhan Yesus dan pengkhianat. Tuhan tidak menahan arus yang ada dalam benak hati Yudas. Akhirnya setelah makan perjamuan suci dia dirasuk iblis dan diterkam oleh malam, diterkam kegelapan, diterkam maut.
Yohanes 13:30
Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

Jangan kita makan perjamuan kudus hanya sebagai ritual. Jangan sampai kita makan perjamuan tetapi malah diterkam oleh malam.

Setelah Tuhan Yesus bangkit dari kubur Ia melantik jabatan gembala. Banyak orang menjadi gembala tetapi tidak mau masuk dalam pengalaman mati. Akhirnya hanya mengalami kebangkitan palsu dan berjumpa dengan antikris sebab antikris memiliki peran yang kuat dalam kebangkitan palsu.

Pada waktu Tuhan Yesus dalam tubuh insani, Ia mengangkat Petrus menjadi penginjil. Ikan yang ditangkap ketika Petrus menjadi penginjil tidak sempat mereka makan sebab jala itu koyak dan ikan kembali ke laut. Tetapi pada penangkapan ikan menjelang Petrus diangkat menjadi gembala sempat dimakan oleh mereka. Artinya dalam penggembalaan adalah tempat kita makan Firman Tuhan. Tidak mungkin kita makan Firman dalam tempo yang singkat. Jangan menjadi anak Tuhan yang tidak mau makan Firman. Dalam penginjilan Firman yang disampaikan memang singkat. Kita butuh penginjilan tetapi harus diteruskan pada Firman Pengajaran supaya kita tidak hanya suci seperti pakaian yang dikelantang tetapi kita suci seperti sistem Sorga.

Pengangkatan Petrus sebagai gembala didahului penangkapan 153 ekor ikan besar-besar.
Angka 153 =  angka suasana kerajaan Sorga

Ø  100 hasta = panjang Tabernakel
Ø  50 hasta = lebar Tabernakel
Ø  3 tingkat Tabernakel = halaman, ruangan suci, ruangan maha suci.

Penggembalaan harus bersuasana Tabernakel mulai dari halaman yaitu kita percaya, bertobat dan dibaptis. Lalu masuk dalam pintu kemah (dipenuhkan Roh Kudus) untuk bersekutu dengan Tuhan Yesus Kristus dalam ibadah pendalaman Alkitab, ibadah raya dan ibadah doa penyembahan. Itulah sistem penggembalaan sorga dalam suasana kebangkitan Kristus untuk membawa kita bisa tembus ke ruangan Maha Kudus yaitu menjadi mempelai wanita untuk Kristus Yesus.

Kalau kita belum mengetahui tentang hal ini jangan kita olok, orang yang mengolok berarti memiliki roh antikris sebab antikris mengolok 4 hal yang ada di sorga dan salah satunya adalah Tabernakel.
Wahyu 13:6
Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

Yohanes 21:11, 15-17
11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Kasih karunia Tuhan ditujukan kepada kita sekalian. Kasih karunia membuat kita berbeda, kasih karunia membuat kita tahu apa itu keselamatan yang akan datang, kasih karunia membuat kebencian itu menjauh, kasih karunia membuat kita bisa membangun Bait Allah (tubuh Kristus).


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar