20130601

Kebaktian Doa, Sabtu 1 Juni 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera kepada kita sekalian.

Amos 2:1-3
1 Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Moab, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena ia telah membakar tulang-tulang raja Edom menjadi kapur,
2 Aku akan melepas api ke dalam Moab, sehingga puri Keriot dimakan habis; Moab akan mati di dalam kegaduhan, diiringi sorak-sorai pada saat sangkakala berbunyi;
3 Aku akan melenyapkan penguasa dari antaranya dan membunuh segala pembesarnya bersama-sama dengan dia," firman TUHAN.

Nabi Amos adalah nabi yang melayani bukan untuk menyenangkan telinga yang mendengar dan beritanya adalah berita yang langsung dari Tuhan. Dalam 9 pasal kitab nabi Amos, kita selalu menemukan bahasa “beginilah Firman Tuhan” atau “demikianlah Firman Tuhan”. Jadi sekalipun nabi Amos adalah nabi yang dipanggil oleh Tuhan dari masyarakat yang tingkat sosialnya miskin tetapi dia tidak gentar menghadapi semua tantangan, baik saat menghadapi raja Yerobeam bin Yoas maupun saat menghadapi imam Amazia. Itulah prinsip seorang hamba Tuhan yang benar di hadapan Tuhan, walaupun memiliki latar belakang dari kehidupan yang miskin dan sederhana tetapi karena beritanya adalah berita yang langsung dari Tuhan, maka nabi Amos memiliki ketetapan hati dan benar-benar tidak mau meninggalkan panggilan Tuhan. Itu teruji dalam Amos 7:10-17.

Amos menghadapi bangsa Moab disebutkan ada tiga bahkan empat perbuatan jahat mereka. Kepada 8 bangsa yang menjadi sasaran tulisan dari nabi Amos ini selalu disebutkan ada tiga bahkan empat perbuatan jahat mereka sehingga Tuhan tidak dapat lagi menarik hukuman-Nya. Kesimpulannya bangsa atau suku manapun di hadapan Tuhan sama saja, semua melakukan kejahatan. Bahkan kejahatan yang dilakukan sama takarannya di hadapan Tuhan yaitu 3 bahkan 4.

Kejahatan Moab:
1.      Membakar tulang raja-raja Edom.
2.      Tidak mau memberikan pelayanan roti dan air
Ulangan 23:3-4
3 Seorang Amon atau seorang Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-lamanya,
4 karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau.

Bangsa Moab adalah bangsa yang lebih dahulu diberkati oleh Tuhan daripada bangsa Israel. Adapun tanah yang mereka diami bukanlah karena upaya mereka sendiri tetapi adalah pemberian Tuhan. Karena mereka telah diberkati oleh Tuhan sebenarnya adalah pantas kalau mereka memberi pelayanan kepada yang lain. Apalagi antara Moab dan Israel ada hubungan saudara, masa saudara tidak bisa memberkati saudara yang lain yang masih perlu pertolongan?.
Ulangan 2:9
Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Janganlah melawan Moab dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apa pun dari negerinya menjadi milikmu, karena Ar telah Kuberikan kepada bani Lot menjadi miliknya.

Kita ini telah diberkati Tuhan dengan pembukaan Firman-Nya, pantaslah kita untuk melayani yang lain. Kita bersaudara di dalam Tuhan, masa kita bersaudara tetapi menutup mata kepada yang lain. Pelayanan yang dituntut oleh Tuhan adalah pelayanan roti dan air. Itu adalah pelayanan untuk membagi Firman apapun resikonya. Sebab ketika kita memberi Firman pengajaran yang sehat ada dua hal yang akan kita hadapi, bagi yang menerima puji Tuhan, bagi yang menolak itu adalah resiko kita sebagai pembagi roti dan air.

Ketika kita menyampaikan Firman Tuhan yang murni yang sasarannya bukan pada perkara yang jasmani pasti akan terjadi benturan dengan kehidupan yang menganut pengajaran yang hanya untuk kepentingan dirinya sendiri karena pemikirannya dominan hanya tentang yang jasmani. Sekalipun kita mendapat penolakan bukan berarti damai dalam hati kita hilang. Kita harus tetap melayani dalam damai karena pelayanan roti dan air adalah pelayanan yang ditandai dengan damai. Tuhan Yesus datang ke dunia menawarkan roti dan air namun tidak semua orang menerima-Nya, bahkan bangsa-Nya sendiri menolak. Tuhan Yesus menawarkan kepada siapa yang mau menerima Dia.
Yohanes 1:11-12
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Markus 9:38-41
38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

Moab bukannya memberikan pelayanan dalam tanda perdamaian tetapi dia malah melakukan perlawanan. Akibat perbuatannya itu mereka tidak bisa masuk dalam jemaah Allah, artinya tidak bisa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Rut orang Moab namun bisa masuk dalam jemaat Allah sebab ada 3 orang yang mati yang membuka kesempatan baginya yaitu Elimelekh, Mahlon dan Kilyon.
Rut 1:3,5
3 Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.
5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.

Bagi kita tidak perlu menunggu tiga orang sebab sudah ada seorang yang mati bagi kita dan membuka peluang untuk kita bisa masuk dalam keluarga Allah. Kalau kita sudah masuk dalam kerajaan Allah seharusnya kita sudah harus memberikan pelayanan terutama terhadap sesama anggota keluarga Allah dalam tanda roh pendamaian.

Seharusnya Moab ini tahu bahwa Israel itu adalah saudaranya sehingga bisa memberi pelayanan dalam tanda pendamaian. Mestinya  mereka harus berterima kasih kepada Israel sebab dahulu Lot bapa mereka ikut dengan Abraham. Kalau kita tidak bisa memberi pelayanan dalam pendamaian maka akan kering dalam penyembahan sebab tidak ada damai dalam hati, tidak ada ucapan syukur.

Lot anak Haran dan Haran bersaudara dengan Abraham,
Kejadian 11:27; 12:5
11:27 Inilah keturunan Terah. Terah memperanakkan Abram, Nahor dan Haran, dan Haran memperanakkan Lot.
12:5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.

Kalau tangan kita suka memberi pelayanan pasti akan diisi kembali oleh Tuhan. Izinkan tangan Tuhan membagi kepada kita  dengan jalan kita membagi kepada yang lain.

Tuhan angkat persoalan orang Moab dalam Amos 2:1-3 ini adalah sebagai pembelajaran bagi kita semua. Kalau tidak mau memberi pelayanan roti dan air kepada sesama yang membutuhkan itu kejahatan di hadapan mata Tuhan!

3.      Menyamakan Yehuda dengan bangsa lain.
Yehezkiel 25:8-11
8 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Oleh karena Moab berkata: Sungguh, kaum Yehuda adalah sama dengan semua bangsa lain,
9 oleh sebab itu, sungguh, Aku akan membiarkan dataran tinggi Moab terbuka dengan runtuhnya kota-kotanya, ya, kota-kotanya tanpa terkecuali, yaitu kepermaian negeri itu: Bet-Yesimot, Baal-Meon dan Kiryataim.
10 Aku akan menyerahkan dia bersama bani Amon kepada orang dari sebelah Timur menjadi miliknya, supaya bani Amon jangan diingat-ingat lagi di antara bangsa-bangsa.
11 Aku akan menjatuhkan hukuman kepada Moab dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Karena Moab mengatakan Yehuda sama dengan orang lain maka tidak ada perlindungan Tuhan kepada mereka. Ketika Moab berucap hal itu maka di hadapan Tuhan itu adalah suatu kejahatan. Kalau ada yang mengatakan gereja Tuhan semua sama saja, Bapak pdt. Alm. In Juwono berkata: itu pemahaman yang dangkal!

Amsal 14:15
Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Yang dimaksud dengan perkataan adalah pengajaran yang sehat.
Yesaya 8:20
"Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.

Kalau dikatakan pengajaran yang sehat berarti ada yang tidak sehat. Yang tidak sehat itu belum palsu, apalagi kalau pengajaran palsu. Moab salah berucap, dia menganggap semua perkataan sama saja dan tidak diuji dengan pengajaran.

Dalam sejarah gereja, awalnya gereja itu satu karena berada di bawah bimbingan 12 rasul. Termakan usia, gereja kemudian berada di bawah kekuasaan Paus Paulus yang kemudian bekerja sama dengan raja Fredrik II sehingga bila raja diangkat maka Paus yang datang memberikan mahkota.

Akhirnya muncul reformasi oleh Marten Luther, Kalvin, John dan yang lainnya. Lalu terjadi benturan-benturan fisik antara orang yang mengikuti reformasi dan gereja tua yaitu Katolik sehingga banyak jatuh korban.

Kemudian pengikut Marten Luther menyatakan diri sebagai Protestan, artinya berdiri sambil memprotes. Ketika kehidupan mereka larut dalam situasi tidak mau melaju lebih meningkat untuk meneliti kebenaran Firman, maka muncullah Baptis Metodis. Baptis Metodis mengatakan: “bukan cuma kita kembali kepada iman lewat darah Yesus tetapi harus dibaptis selam”. Hal ini dilaporkan kepada induk gereja namun induk gereja merasa puas dengan situasinya saat itu dan menolak hal itu. Kemudian mereka memisahkan diri dan mendirikan gereja baru aliran Baptis Metodis dan sebagainya.

Baptis Metodis berpuas diri sampai pada baptisan air. Kemudian tahun 1901 di Tompeka, Roh Allah turun kepada beberapa anak Tuhan yang haus akan kebenaran ketika mereka berkumpul di suatu gudang yang sudah tidak dipakai. Mereka melaporkan ini kepada induk gereja tetapi induk gereja menolak sehingga mereka membentuk satu aliran itulah pantekosta yang muncul di Indonesia tahun 1922 di Bali.

Di Bali dimenangkanlah putri raja yang sakit kusta yang disembuhkan lewat pelayanan dua hamba Tuhan yang menginjil di Bali. Ketika anak raja ini sembuh dan menerima Yesus maka ia dibunuh dan kedua hamba Tuhan ini dikejar lalu lari ke Cepu. Di sanalah Pdt. Van Gessel dimenangkan.

Tetapi akhirnya Pantekosta berpuas diri dengan baptisan air dan baptisan Roh. Lalu Tuhan memakai Pdt. Van Gessel dengan ilham Roh menyusun Alkitab dari kitab Kejadian sampai Wahyu dalam terang Tabernakel. Ketika itu Pdt. Van Gessel di tolak karena takut nantinya revolusi akan menjegal Pantekosta. Akhirnya Pdt. Van Gessel lari ke Papua.

Tentu Protestan tidak akan mengatakan sama dengan Katolik, Baptis Metodis tidak akan mengatakan sama dengan Protestan, Pantekosta tidak akan mengatakan sama dengan Baptis Metodis dan kita juga yang berada di dalam pengajaran kabar Mempelai tentu tidak sama dengan yang lain sebab kita makin mendekat pada kedatangan Tuhan di mana kita akan ditampilkan menjadi Mempelai Wanita-Nya.

Bukan berarti yang lain tidak selamat, tetapi kita ini mengejar supaya kerohanian kita sampai pada Ruangan Maha Kudus. Jalur pengikutan kita mulai dari halaman namun jangan hanya sampai di halaman harus masuk ke Ruangan Suci. Jangan kita berhenti sampai di Ruangan Suci tetapi teruskan sampai ke Ruangan Maha Suci, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Yang lain bukannya tidak selamat, tetapi kalau kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan kita akan terluput dari aniaya 3,5 tahun antikristus, yang tertinggal itulah yang banyak.

Untuk menjadi mempelai Tuhan inilah yang tidak dipahami oleh orang Moab. Itulah berita yang kita dengar pada akhir zaman. Mengapa dikatakan nanti di akhir zaman rahasia Firman Tuhan dibuka? Tujuannya supaya kita masuk dalam masa 1335 hari bersama-sama dengan Tuhan.
Daniel 12:12
Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tiga ratus tiga puluh lima hari.

Wahyu 12:6
Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

1335-1260 = 75 à angka 70= angka keberhasilan, angka 5= angka kemurahan.
Ada selisih 75 hari. Inilah masa kita berada di angkasa dan markasnya iblis kita kuasai sepenuhnya bersama dengan Tuhan Yesus. Setelah itu kita turun kembali ke bumi untuk berkerajaan 1000 tahun damai. Masa 75 hari ini adalah masa Tuhan membersihkan permukaan bumi dari segala kekotoran / kecemaran supaya gereja Tuhan dengan Yesus sebagai RajaNya berkerajaan 1000 tahun lamanya.
Kita harus masuk dalam penyingkiran gereja, itulah tujuan kita mendengar Firman di hari-hari terakhir ini.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar