20130602

Kebaktian Umum, Minggu 2 Juni 2013 Pdt. Bernard Legontu


Saya sampaikan salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga.

Zakharia 2:1-5, 7-8
1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --:

Siapa yang menjarah biji mata Tuhan akan dibalas oleh Tuhan. Kali ini kita akan melihat tanda-tanda dasar bahwa seseorang adalah biji mata Tuhan. Dalam Zakharia pasal 2 ini disebutkan posisi gereja Tuhan adalah Yerusalem yang akan diukur, ini adalah kondisi gereja Tuhan yang puncak. Yerusalem di sini menunjuk pada Yerusalem Baru dan itu adalah posisi sidang mempelai. Jadi yang akan diukur adalah sidang mempelai, bukan Kristen umum.

Kristen dibagi 3 golongan.
1.      Bayi sampai kanak-kanak disebut Mepiaso
Kebutuhan Mepiaso segala-galanya dipenuhi dari orang tua dan dia tidak peduli sejauh mana kemampuan orang tuanya untuk memenuhi kebutuhannya.

2.      Kanak-kanak sampai remaja (SD sampai SMP) disebut Pihadiha
Di sini dia sedikit demi sedikit bisa memenuhi kebutuhannya dan masih disuplai dari orang tua. Pemahamannya sudah lebih tinggi dari Mepiaso.

3.      Dewasa disebut Teleyohi (Ibrani: Salem)
Orang tuanya mampu memenuhi kebutuhannya atau tidak, dia sudah mampu untuk mandiri. Tingkat rohani yang dewasa ini yang akan diukur, bukan Mepiaso atau Pihadiha. Kehidupan yang sudah dewasa memiliki pemahaman yang mendalam tentang apa yang dia hadapi dan apa yang harus dia jalani. Ini adalah ukuran kehidupan yang sudah dekat pada tahap pertunangan untuk menikah. Inilah yang akan diukur oleh Tuhan, yaitu gereja Tuhan yang sudah ada pada tingkat Teleyohi. Di sini rohani sudah mantap untuk mengerti apa yang baik dan yang jahat. Dia paham bahwa dia tidak boleh serupa dengan dunia sebab dia paham apa itu dunia.
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Ibrani 5:14
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Seorang hamba Tuhan harus mengerti kondisi gereja palsu:
Wahyu 17:1
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

dan kondisi Mempelai Wanita (gereja sempurna) :
Efesus 5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Wahyu 21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Hamba Tuhan harus paham gereja Tuhan mau digiring ke mana. Untuk menjadi sidang mempelai yaitu Yerusalem Baru atau digiring pelan dan pasti mengarah pada Babel sundal besar. Keberadaan hamba Tuhan bukan hanya sekedar memimpin upacara ibadah tetapi seorang hamba Tuhan harus bisa menangani baik Mepiaso, Pihadiha maupun Teleyohi.

Kalau kita sudah lama menjadi orang Kristen, sudah lama dalam pengajaran maka alangkah menyayat hati seorang gembala bila kondisi rohani kita hanya sampai pada Mepiaso, tidak beranjak pada Pihadiha dan selanjutnya pada Teleyohi. Kita harus mengangkat kerohanian kita melalui pelayanan Firman (hamba Tuhan) dan Roh Kudus sehingga kerohanian kita dikatrol bukan hanya sampai pada dewasa tetapi kita sudah harus mengerti apa nilai kehidupan kita yaitu untuk menjadi istri Anak Domba Allah.

Kalau rohani saudara masih cengeng dan masih dibujuk rayu itu berarti masih Mepiaso, masih kanak-kanak. Kristen seperti ini tidak akan diukur oleh Tuhan sebab Tuhan Yesus tidak akan menikah dengan Mepiaso dan Pihadiha tetapi yang dewasa. Ketika Tuhan menghukum dunia dengan air bah tidak ada kanak-kanak yang masuk dalam Bahtera, yang diselamatkan hanya 4 pasangan suami istri, kehidupan yang dewasa.

Kalau kerohanian sudah mengarah pada Teleyohi maka tidak perlu diperintah sudah tahu dengan sendirinya apa yang harus dikerjakan untuk menyenangkan hati Tuhan, kekasihnya. Tetapi kalau kehidupan yang sudah dewasa rohani berontak akan sangat berbahaya.

Ukuran Tuhan yaitu tinggi, panjang, dalam dan lebarnya harus ada pada kita, itulah ukuran kasih Tuhan.
Efesus 3:18
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,

Panjang, lebar dan tingginya kasih Tuhan itulah salib Kristus. Artinya orang yang kerohaniannya dewasa tahu apa itu salib, dia tidak akan undur menghadapi penderitaan sebab dia tahu itu adalah bagiannya sebagai orang Kristen.
Ibrani 5:14
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Ayat di atas terdiri dari 3 hal:
1)      Larangan: Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini
2)      Perintah: berubahlah oleh pembaharuan budimu
3)      Hasilnya: dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna

Jemaat yang masuk pada ukuran Tuhan disebut sebagai biji mata Tuhan. Ada 3 hal yang menjadi tanda bahwa seseorang dikondisikan oleh Tuhan sebagai biji mata-Nya:
1.      Mempunyai hati yang terbuka untuk menyambut utusan Tuhan (Bisa membaca gerak-gerik seorang pelayan bahwa dia adalah utusan Tuhan).
Matius 10:40-42
40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Zakharia 2:7,9,11
7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
9 "Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku.
11 dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.

Contohnya adalah perempuan Sunem.
II Raja-raja 4:8-11
8 Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.
9 Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.
10 Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana."
11 Pada suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di situ.

Kalau kita disebut biji mata Tuhan maka kita bisa memahami bahwa orang yang bahasanya kita dengar saat menyampaikan Firman adalah utusan Tuhan sehingga tindak lanjut kita adalah memberi pelayanan. Kalau kita menganggap sepi suara utusan Tuhan dan tidak ada tidak lanjut, itu membuktikan bahwa saudara bereaksi tidak pada kondisi biji mata Allah yang akan dilindungi oleh Tuhan.

Biji mata Allah nantinya akan bertarung dengan mata iblis! Kalau kita tidak mengkondisikan diri sebagai mata Allah maka kita akan gemetar melihat mata ular ini.
Wahyu 12:14 (Terjemahan Lama)
Maka dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh daripada mata ular itu.

Kalau kita adalah biji mata Allah berarti kita melekat pada pribadi Allah yang sempurna, berarti kehidupan kita adalah kehidupan yang disempurnakan oleh Tuhan, itulah Sidang Mempelai.
Mazmur 17:8
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

Sehebat bagaimanapun kepandaian manusia yang akan dipakai oleh antikrist tidak akan mampu mendeteksi di mana Mempelai Wanita disimpan oleh Bapa di Sorga.
Wahyu 12:6
Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Kehidupan yang menjadi biji mata Tuhan yang dipelihara oleh Tuhan adalah kehidupan yang ditandai dengan:
Ø  Angka 1000
Kejadian 20:14-16
14 Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.
15 Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka."
16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

Angka seribu adalah angka jaminan kesucian. Sebagai biji mata Tuhan melihat kejahatan saja tidak mau apalagi untuk melakukan. Dalam kejadian 20 dikaitkan dengan nikah Abraham. Oleh sebab itu kita harus menjaga kesucian nikah, jangan hanya karena persoalan kecil dalam nikah sudah menyebabkan bentrok. Jangan karena anak menyebabkan ribut antara suami istri. Anak lahir di dalam nikah bukan karena maunya sendiri tetapi karena kedua orang tuanya.

Ø  Angka 200
Yohanes 6:7
Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."

Ukuran manusia angka 200 ini adalah angka tidak cukup tetapi bagi Tuhan Yesus adalah kelimpahan. Murid-murid terganggu pikirannya karena melihat situasi dan kondisi sehingga mau menyuruh orang banyak pergi membeli roti namun Tuhan menyuruh murid-murid untuk memberi mereka makan. Orang yang menjadi biji mata Tuhan melakukan tugas pelayanan dengan bertanggung jawab. Yang bukan biji mata Tuhan melepaskan tanggung jawab.
Markus 6:36-37
36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"

Pelayanan sekecil apapun di mata manusia harus dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Ketika hamba yang dipercayakan 1 talenta itu tidak mengembangkan talentanya dan mengembalikan kepada tuannya dia tidak lagi disebut “hambaku” tetapi disebut “hamba yang jahat dan malas”. Artinya dia putus hubungan dengan majikannya, putus hubungan dengan Tuhan.

Ø  Angka 60
Kidung Agung 3:7-8
7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.

Angka 60 adalah angka pahlawan yang memiliki kelengkapan sebab mereka tahu mendeteksi di waktu mana mereka berada yaitu di waktu malam sehingga pedang sudah harus selalu ada di pinggang mereka. Pinggang itu berbicara kekuatan, pedang menunjuk Firman Tuhan. Berarti Firman Tuhan menjadi kekuatan mereka untuk menjaga keutuhan nikah (persekutuan).

Sekarang kita menghadapi dahsyatnya kegelapan malam. Secara rohani terlihat manusia semakin gelap sampai ada yang tega membunuh dan memakan ibunya sendiri. Kalau tidak ada pedang Firman di pinggang kita maka celaka kita!

Perempuan Sunem yang suka menyambut utusan Tuhan ini mendapat balasan berkat dari Tuhan. Mereka tidak hanya mau dilayani tetapi hamba Tuhan yang melayani mereka juga mereka melayani.
Berbeda dengan orang-orang Sukot dan Pnuel.
Hakim-hakim 8:5-6,8
5 Dan berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: "Tolong berikan beberapa roti untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian."
6 Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu: "Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?"
8 Maka berjalanlah ia dari sana ke Pnuel, dan berkata demikian juga kepada orang-orang Pnuel, tetapi orang-orang ini pun menjawabnya seperti orang-orang Sukot.

Peniel artinya wajah Allah. Tetapi tidak ada pelayanan dari orang-orang Peniel. Apalah arti memiliki nama yang indah tetapi tidak mau memberi pelayanan.

Sukot artinya bilik yang sempit. Mereka tidak bisa memberi pelayanan sebab hati mereka sempit, sama seperti jemaat Korintus. Jemaat Korintus adalah yang paling suka mengeritik hamba Tuhan dan yang paling kikir.
II Korintus 6:11-13; 12:13
6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
12:13 Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!

2.      Pasti menerima Firman pengajaran
Amsal 22:12
Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.

Kalau kita ini mata Tuhan pasti menjaga pengetahuan yaitu pengajaran. Dari mana ia mendapat pengajaran? Pengajaran dari Allah Bapa.
Yohanes 6:44-45
44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Jadi kehidupan yang mengkondisikan diri adalah biji mata Tuhan pasti menjunjung tinggi Firman Pengajaran. Dengan kata lain kehidupan itu tidak akan menolak penyucian, karena hatinya terbuka terhadap Firman pengajaran maka hidupnya dia serahkan untuk disucikan.
Ulangan 32:10,2
10 Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

3.      Tidak suka melihat kejahatan, apalagi berbuat kejahatan
Yesaya 33:15-17
15 Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
16 dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.
17 Engkau akan memandang raja dalam semaraknya, akan melihat negeri yang terbentang jauh.

Kehidupan yang benar-benar adalah biji mata Tuhan dilindungi oleh Tuhan. Ketika kelak nanti kita disingkirkan oleh Tuhan di padang belantara jauh dari mata ular, kita akan di jamin oleh Tuhan lewat roti dan air dari Tuhan secara rutin.
“melihat negeri yang terbentang jauh” itulah Yerusalem Baru.

Adakah kita siap diukur oleh Tuhan? Jangan kita mengukur diri kita dengan memakai ukuran kita sendiri. Kita diukur oleh ukuran Tuhan bukan dengan ukuran manusia. Tuhan akan mengukur Gereja Tuhan dengan sebatang buluh.
Wahyu 11:1
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Matius 27:27-31
27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

Pengalaman Yesus dengan sebatang buluh inilah yang juga akan menjadi ukuran kita. Ketika kita diolok, diludahi, dicaci maki, ditinju, ditampar apakah kita tetap bersikap seperti Yesus atau malah kita berbalik untuk menyerang?

Puji bagi nama Tuhan, ketika orang muda itu pergi untuk mengukur ada suara yang kembali berteriak kepada Malaikat untuk cepat berlari kepada orang muda itu untuk menangguhkan pengukuran. Seandainya sekarang ini kita sudah diukur maka kita pasti belum masuk ukuran. Tetapi sekarang masih diberi kesempatan untuk masuk ukuran Tuhan.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar