20130904

Kebaktian PA Imamat, Rabu 4 September 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 6:14-23
6:14 "Inilah hukum tentang korban sajian. Anak-anak Harun haruslah membawanya ke hadapan TUHAN ke depan mezbah.
6:15 Setelah dikhususkan dari korban sajian itu segenggam tepung yang terbaik dengan minyak, serta seluruh kemenyan yang di atas korban sajian itu, maka haruslah semuanya dibakar di atas mezbah sehingga baunya menyenangkan sebagai bagian ingat-ingatannya bagi TUHAN.
6:16 Selebihnya haruslah dimakan oleh Harun dan anak-anaknya; haruslah itu dimakan sebagai roti yang tidak beragi di suatu tempat yang kudus, haruslah mereka memakannya di pelataran Kemah Pertemuan.
6:17 Janganlah itu dibakar beragi. Telah Kuberikan itu sebagai bagian mereka dari pada segala korban api-apian-Ku; itulah bagian maha kudus, sama seperti korban penghapus dosa dan korban penghapus salah.
6:18 Setiap laki-laki di antara anak-anak Harun haruslah memakannya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun; itulah bagianmu dari segala korban api-apian TUHAN. Setiap orang yang kena kepada korban-korban itu menjadi kudus."
6:19 TUHAN berfirman kepada Musa:
6:20 "Inilah persembahan Harun dan anak-anaknya, yang harus dipersembahkan oleh mereka kepada TUHAN pada hari ia diurapi: sepersepuluh efa tepung yang terbaik sebagai korban sajian yang tetap, setengahnya pada waktu pagi dan setengahnya pada waktu petang.
6:21 Haruslah itu diolah di atas panggangan bersama-sama minyak, setelah teraduk haruslah engkau membawanya dan mempersembahkannya sebagai korban sajian, sesudah dibakar dan berpotong-potong sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN.
6:22 Dan imam dari antara anak-anaknya yang diurapi sebagai penggantinya, haruslah mengolahnya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya. Seluruhnya haruslah dibakar bagi TUHAN.
6:23 Tiap-tiap korban sajian dari seorang imam itu haruslah menjadi korban yang terbakar seluruhnya, janganlah dimakan."

Di penghujung akhir zaman ini banyak hal-hal yang terjadi yang mengejutkan kita. Di mana perubahan-perubahan liturgi yang begitu mencolok sehingga gereja Tuhan dibuat bingung. Mengapa? Sebab itu berangkat dari pribadi-pribadi yang tadinya begitu bersih kukuh dengan apa yang disebut patron ibadah tetapi akhirnya menjadi sirna dan mengikuti arus yang memang itu adalah siasat iblis untuk menghalang-halangi gereja Tuhan jangan sampai menikmati pelukkan kasih sayang Tuhan dalam kehangatannya sebagai Mempelai Pria Sorga yang rindu merangkul saudara dan saya.

Itu sebabnya kita harus lebih memacu kewaspadaan kita supaya jangan sampai kita menjadi nomor yang kesekian yang kebobolan dan kena roh ini.

Ada 5 tempat dalam Alkitab yang mengatakan Tuhan memerintahkan: “hendaklah engkau membangun seperti apa yang telah Aku perlihatkan kepadamu”.
Keluaran 25:9
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Keluaran 25:40
25:40 Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

Keluaran 26:30
26:30 Kemudian haruslah kaudirikan Kemah Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.

Kisah Para Rasul 7:44
7:44 Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya.

Ibrani 8:5
8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

Angka 5 adalah angka kemurahan. Sebetulnya tampilnya kelima ayat ini adalah kemurahan Tuhan agar gereja Tuhan tidak kacau balau di dalam pelayanan ibadah di mana gereja Tuhan sedang dipersiapkan menanti kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Pada akhir zaman ini akan terjadi banyak kekacauan ibadah. Tuhan menyatakan kepada saya lewat suara ketika doa semalam suntuk: “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar agar mereka terhindar dari kekacauan ibadah akhir zaman”.

Saya takut melihat gejala-gejala di akhir zaman ini yang mulai ada penyelewengan dan penyimpangan.  Bukan gaya kita beribadah yang penting tetapi apakah Imam Besar hadir dalam ibadah kita itu yang penting. Jangan kita terobsesi dan mengikuti gaya orang lain, yang harus kita tiru adalah pengajarannya.

Dalamat Imamat 6:14-23 kita diperhadapkan dengan korban sajian. Dalam Imamat pasal 2 adalah toeri dan dalam pasal 6 adalah prakteknya. Makin halus tepung gandum itu maka semakin dapat dikategorikan tepung yang terbaik. Lawan dari tepung yang terbaik ini adalah tepung rosokan. Akhir zaman ini akan muncul dua praktek ini, ada yang mempraktekkan tepung yang terbaik tetapi ada juga yang akan muncul dengan tepung rosokan.

Hal ini sudah diklaim/dinubuatkan oleh Firman Allah akan terjadi di akhir zaman ini. Ada yang tampil bagaikan tepung yang terbaik yang menghasilkan korban sajian bagaikan korban api-apian yang berkenan kepada Tuhan tetapi ada tepung rosokan yang baunya tidak enak, bila itu dikonsumsi maka orang itu juga akan berperilaku tidak enak.

Tepung rosokan itu berbau tidak sedap dan ada banyak belatungnya. Gaya belatung itu suka melompat-lompat tanpa arah. Namun tepung rosokan ini laris diperjual belikan dan wilayahnya justru di dalam ibadah. Belatung atau ulat itu ada hubungannya dengan neraka. Jadi kalau tepung rosokan yang laris dijual dalam gereja maka arah kita bukan ke Sorga tetapi ke neraka. Ini adalah intriknya iblis untuk membelokkan saudara yang tadinya ke sorga tetapi malah menuju ke neraka. Itu sebabnya kita harus waspada di hari-hari terakhir ini.

Kita sudah mendengar perhatikan akhir hidupnya, apakah orang itu teguh berpegang pada pengajaran atau tidak.
Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

5 kali dalam Alkitab disebutkan Tuhan memerintahkan untuk membangun Tabernakel sesuai yang telah Tuhan perlihatkan. Ini menunjuk keseriusan Tuhan supaya jangan kita keluar dari patron ini. Sebab patron Tabernakel ini ada di Sorga dan dilihat oleh rasul Yohanes.
Wahyu 15:5
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.

Tepung rosokan ini ada dalam ibadah karena dikaitkan dengan persoalan Sabat.
Amos 8:5-6
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
8:6 supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"

Terigu rosokan ini laris. Mengapa bisa laris? Karena manusia dihinggapi roh lapar sehingga kelaparan ini yang mendorong dia mencari terigu rosokan ini. Kita mendapat kemurahan Tuhan masih mendapat pelayan Firman Tuhan. Kita harus menepis terigu rosokan dan memakai tepung yang terbaik. Itu yang dibutuh oleh gereja Tuhan dan inilah yang dipakai dalam korban sajian ini.

Bilangan 15:4,6,9
15:4 maka orang yang mempersembahkan persembahannya itu kepada TUHAN, haruslah mempersembahkan sebagai korban sajian sepersepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan seperempat hin minyak.
15:6 Tetapi jikalau persembahanmu itu seekor domba jantan, engkau harus mempersembahkan sebagai korban sajian dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan sepertiga hin minyak,
15:9 maka beserta lembu itu haruslah dipersembahkan sebagai korban sajian tiga persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan setengah hin minyak,

Tepung yang terbaik ini harus meningkat dari 1/10 menjadi 2/10 dan meningkat menjadi 3/10. Ketika Tuhan menghibur diriNya karena melihat umat Tuhan terlalu banyak bersungut dan telah banyak yang dibinasakan oleh Tuhan maka Allah sisipkan persoalan itu. Sesudah itu terjadi lagi persungutan bahkan disertai dengan pemberontakan yang lebih parah. Jadi kita melihat di sini ketika Tuhan justru menampilkan tepung yang terbaik yang semakin meningkat yaitu pengajaran yang murni, tetapi malah dikepung dengan kehidupan-kehidupan yang selalu dihinggapi dengan terigu rosokan. Ini yang mengerikan hari-hari terakhir ini.

Begitu tepung yang terbaik ini mencapai 3/10 maka dikaitkan dengan korban lembu artinya gereja Tuhan mencapai kesempurnaan, masuk dalam pesta nikah.
Matius 22:4
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Bahaya kalau hamba Tuhan tidak memiliki mata yang terbuka. Sebagai hamba Tuhan saya tidak berpikir apa yang mau saya makan, yang saya pikirkan bagaimana jemaat yang saya gembalakan bisa berhasil masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Tepergantung bagaimana jemaat menerimanya.
Jangan sampai kita hanya sekedar aksi melompat-lompat di dalam gereja tetapi hanya menghasilkan ulat dalam terigu rosokan, arahnya hanya menuju neraka.
Markus 9:47-48
9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.

Memang gereja Tuhan ada waktu dan tempatnya untuk melompat bukan melompat-lompat hanya sekedar aksi saja. Mari kita memperhatikan mau dibawa ke mana kita setelah mengkonsumsi tepung yang terbaik, yaitu dibawa melompat dari satu suasana meningkat pada suasana yang lain sampai akhirnya nanti di Sorga.
Kidung Agung 2:8
2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.

Ada 3 bukit tempat umat Tuhan melompat.
1.      Bukit Gibeon
Kemah yang dibangun oleh bangsa Israel dan Musa ada di bukit Gibeon. Ada sesuatu yang begitu berarti di bukit ini yang dilihat oleh Raja Daud dan anaknya yaitu Raja Salomo, itulah Tabernakel.
Sebelum Bait Allah dibangun harus kembali kepada dasar. Kembali kepada dasar sama dengan kembali kepada tepung yang terbaik yaitu pengajaran yang benar.
I Raja-raja 3:4
3:4 Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.

I Raja-raja 3:5
3:5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

Di Gibeon ini Salomo yang meminta Tuhan yang memberi tetapi di gunung Moria Tuhan yang meminta Salomo yang memberi. Kita harus meminta tepung yang terbaik yaitu ajaran yang sehat bukannya meminta tepung rosokan yaitu ajaran yang kacau balau yang tidak mempunyai jati diri lagi. Jangan sampai kita tidak punya jati diri. Jati diri Kabar Mempelai jadi kacau balau karena yang tiba-tiba berubah dari pengajaran ini adalah pelayan yang berpengaruh.

Dalam I Raja-raja 3 ini Salomo yang meminta hikmat (= meminta pembukaan rahasia Firman) lalu Tuhan berikan dan dalam I Raja-raja 9 Tuhan yang meminta Salomo yang memberi.

Ternyata bukit Gibeon ini adalah landasan awal untuk pembangunan bait Allah. Dari situ kita harus melompat, jangan sampai kita tidak membawa suasana ini. Jangan sampai kita melupakan pengajaran Tabernakel ini.

Tabernakel yang ada di bukit Gibeon dan Bait Suci di bukit Moria menjadi satu dalam kitab Wahyu.
Wahyu 15:5
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.

Wahyu 15:5 (Terjemahan bahasa Inggris)
15:5 And after that I looked, and, behold, the temple of the tabernacle of the testimony in heaven was opened:

Bukit Gibeon (tempat kemah kesaksian-Tabernakel) itu tidak boleh ditinggalkan. Kemah pertemuan tidak boleh ditinggalkan sebab ini landasan. Jangan asal saja melompat dan mengira bahwa itu menyenangkan hati Tuhan. Jangan menjadi sama seperti ini:
Amos 8:3,10
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

I Tawarikh 16:39-41
16:39 Tetapi Zadok, imam itu, dan saudara-saudara sepuaknya, para imam, ditinggalkannya di hadapan Kemah Suci TUHAN di bukit pengorbanan yang di Gibeon,
16:40 supaya pagi dan petang tetap dipersembahkan korban bakaran kepada TUHAN di atas mezbah korban bakaran, dan supaya dikerjakan segala yang tertulis dalam Taurat TUHAN yang diperintahkan-Nya kepada orang Israel.
16:41 Dan bersama-sama mereka ikut Heman dan Yedutun dan selebihnya dari orang-orang yang terpilih, yang ditunjuk dengan disebut namanya untuk menyanyikan: "Syukur bagi TUHAN. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."

Di gunung Gibeon ada pujian. Tetapi apalah artinya pujian kalau tepungnya rosokan (pengajarannya tidak murni lagi). Beban kita sebagai hamba Tuhan berat, berapapun jiwa yang Tuhan percayakan kita harus selalu ingat sajian apa yang kita perembahkan kepada Tuhan. Bagaimanapun roti itu tidak dua ketul tetapi hanya satu ketul.
I Korintus 10:17
10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

Daud dan Salomo begitu besar penghargaannya terhadap apa yang ada di atas bukit Gibeon. Daud yang menerima ilham dari Tuhan dan Salomo yang melaksanakan pembangunan Bait Allah.

Setiap tulisan yang diilhami oleh Allah berfaedah untuk:
1)      Mengajar, faedahnya sama dengan guru.
Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.

2)      Menyatakan kesalahan
Jadi kalau dalam penyampaian berita Firman menyatakan kesalahan jangan kita berkata yang negatif sebab itu justru bukti bahwa pemberitaan Firman berangkat dari ilham Allah. Kalau dalam pemberitaan tidak menunjukkan kesalahan berarti itu bukan ilham.
Faedahnya tampil tanpa cacat cela,
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

3)      Memperbaiki kelakuan
Kelakuan kita tidak benar itu sebabnya perlu dibina supaya jangan binasa.
Faedahnya Tuhan diam bersama kita,
Yeremia 7:3,7
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.

Kita harus benar-benar berada dalam kategori tepung yang terbaik, jangan tepung rosokan. Inilah yang disebut hidup benar. Hidup benar antara lain harus berbuat baik terutama kepada saudara seiman.
Galatia 6:10
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Kalau kita memberi untuk saudara seiman padahal kita sendiri membutuhkan itu berarti korban dengan tanda darah yang dikehendaki oleh Tuhan.

2.      Bukit Sion
Sesudah bukit Gibeon maka dipertajam oleh Tuhan dengan bukit Sion. Kalau di bukit Gibeon ada kemah pertemuan yang menunjuk secara umum tetapi di bukit Sion langsung ditekankan soal pengajaran. Kita harus melompat ke sana.

I Raja-raja 8:1
8:1 Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.

Dari bukit Sion Tabut Perjanjian diambil dan mau digabung dengan komponen-komponen Kemah Pertemuan yang lain. Ini pekerjaan dari tepung yang terbaik, inilah pengajaran yang benar yaitu mengkaitkan kembali Tabut Perjanjian dengan Tabernakel. Tabernakel tanpa Tabut Perjanjian bagaikan Tubuh yang terpisah dengan Kepala.

Ini bisa terjadi karena dari Sion pengajaran itu muncul, tepung terbaik muncul dari sana.
Yesaya 2:1-3
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Dengan kita melihat di bukit Sion ada Tabut Perjanjian itu berarti di sini Kabar Mempelai lebih ditonjolkan. Ini bukan pengajaran biasa. Inilah wujud dari tepung yang terbaik, ini korban sajian yang nanti akan membawa kita pada persekutuan yang sangat mesra dengan Tuhan.

Jangan sampai kita diselewengkan dari ajaran yang benar ini karena pengaruh yang datang dari ajaran-ajaran lain yang menghimpit kita di hari-hari terakhir.
2 Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Tetapi dikatakan gunung Sion akan menjulang tinggi. Jangan kita berkecil hati, kalau kita ada dalam pengajaran maka tetap kita akan ada di atas karena kita memiliki berita kepala.

Untuk mengembalikan Tabut Perjanjian kembali pada tempat yang benar bukanlah suatu yang mudah. Dalam merebut bukit Sion Daud diolok oleh orang Yebus yang memiliki bukit Sion. Untuk menyatukan kembali Kepala dan Tubuh lewat tepung yang terbaik adalah pergumulan yang berat.
II Samuel 5:6
5:6 Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari.

Inilah bahasa olokan yang sekarang terdengar “tidak mungkin Kepala dan Tubuh menjadi satu”, “kemuliaan Kabar Mempelai diancam hancur”. Sekarang ini banyak basis Kabar Mempelai yang sudah hancur karena sudah terkontaminasi dengan ajaran lain.

II Samuel 5:7-8
5:7 Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.
5:8 Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."

Ada jalan untuk merebut Sion yaitu ikut saluran air. Ikutlah aliran air maka pasti kita berhasil untuk menyatukan kepala dan tubuh yang telah terpisah itu.

Buta = tidak melihat rencana Allah.
Timpang = orang yang timbul tenggelam rohaninya, yang memperlambat rencana Allah.
Tuhan tidak setuju dengan sikap seperti itu, kita harus meroket sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan. Ini tujuan Tuhan dalam kehidupan kita.
Wahyu 21:2-3
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa arahnya kita akan masuk dalam perjamuan Tuhan yang luar biasa. Tuhan sudah menghubungkan dengan penyingkiran gereja.
Yesaya 4:5-6
4:5 Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung
4:6 dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.

Suasana perjamuan itu adalah sebagai berikut.
Yesaya 25:6
25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.

Minum anggur yang tua berarti membangkitkan berahi yang rohani kepada Tuhan Yesus.
Kidung Agung 5:8
5:8 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!

Kidung Agung 5:8 (Terjemahan Lama)
5:8 Bahwa aku menyumpahi kamu, hai puteri Yeruzalem! jikalau kiranya kamu mendapati akan kekasihku itu, apakah kamu katakan kepadanya? Katakanlah ini: Bahwa hatiku lara oleh sangat birahiku.

Untuk mencapai kerohanian seperti itu harus berangkat dari kemah pertemuan (Tabernakel) dan dipertajam dengan apa yang ada di bukit Sion yaitu peti perjanjian di mana kita dibina oleh tepung yang terbaik itulah pengajaran Firman Tuhan sehingga menggairahkan dan membangkitkan berahi kita kepada Yesus. Ini yang dinanti oleh Tuhan. Gairah seperti ini harus ada dalam diri kita tetapi harus ditaruh pada atas dasar yang benar jangan pada tepung rosokan.

Kidung Agung 2:8
2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
Saat melompat dari bukit yang satu kepada bukit yang lain bukan berarti bukit yang sebelumnya itu ditinggal tetapi suasananya harus dibawa.

3.      Bukit Moria
II Tawarikh 3:1
3:1 Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.

Sebenarnya Ornan orang Yebus ini sudah 2 kali terancam akan mati. Awalnya ketika Daud merebut gunung Sion dari orang Yebus dia ada di sana tetapi tidak dibinasakan oleh Daud dan yang kedua kali ketika dia terancam oleh pedang Malaikat Tuhan, sebenarnya dia adalah orang yang ke 70001 yang harus mati tetapi orang kafir ini mendapat kemurahan Tuhan. Kita ini bangsa kafir yang mendapat kemurahan besar dari Tuhan. Sekarang kita berada dalam suasana kelimpahan yang ditandai dengan hanya menaikkan syukur kepada Tuhan.

Kemah Pertemuan dan Bait Allah menjadi satu di Bukit Moria.
II Tawarikh 5:5
5:5 Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.

Ke mana kemah dan segala barang kudus ini dibawa? Ke dalam Bait Allah di bukit Moria.
I Tawarikh 22:19
22:19 Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari TUHAN, Allahmu. Mulailah mendirikan tempat kudus TUHAN, Allah, supaya tabut perjanjian TUHAN dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama TUHAN."

Ini adalah jenjang perjalanan kita, ini bukan gaya lompatan belatung tetapi ini jingkraknya anak Tuhan dalam suasana yang benar yang seperti ini.

Ada dua contoh dalam Alkitab orang dari bangsa kafir yang mengalami penumbukan dan diayak sampai halus. Yang satu adalah Naaman dan yang satunya adalah perempuan Kanaan. Sebetulnya Tuhan ingin mendapatkan dari tengah-tengah bangsa kafir kehidupan yang rela ditumbuk dan diayak sampai halus. Tuhan tidak mendapatkan dari bangsa Israel tetapi dari bangsa kafir. Apakah saudara ada termasuk di dalamnya atau tidak.

Naaman dan perempuan Sirofenesia ini dapat dikatakan pasangan dari bangsa kafir. Terlalu luar biasa perhatian Tuhan kepada kita bangsa kafir. Inilah kehidupan yang menghadirkan tepung yang terbaik sebab mau ditumbuk dan diayak.

Bisakah kita berterima kasih kepada Tuhan? Prakteknya mudah kalau kita berterima kasih kepada Tuhan. Tetapi apakah saudara berterima kasih kepada sesama? Apakah anak sudah berterima kasih atas kandungan mamanya? Apakah anak sudah berterima kasih atas keringat papanya? Apakah anak mantu sudah berterima kasih kepada ibu dan bapak mertuanya yang sudah mempersiapkan mempelainya?

1/10 tepung yang terbaik itu adalah tanda kepemilikan Tuhan dan harus ditambah dengan 1/10 menjadi 2/10 itu menunjuk penyerahan kita (bukan hanya menjadi milik tetapi penyerahan mempelai 2 jadi 1) dan selanjutnya ditambah lagi menjadi 1/10 menjadi 3/10. Pada 3/10 tepung yang terbaik ini baru lembu disembelih. Itu artinya kelimpahan kemurahan yang menghentar masuk pada nikah rohani.
Matius 22:4
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.



Bilangan 15:4,6,8
15:4 maka orang yang mempersembahkan persembahannya itu kepada TUHAN, haruslah mempersembahkan sebagai korban sajian sepersepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan seperempat hin minyak.
15:6 Tetapi jikalau persembahanmu itu seekor domba jantan, engkau harus mempersembahkan sebagai korban sajian dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan sepertiga hin minyak,
15:8 Dan apabila engkau mengolah seekor lembu, sebagai korban bakaran atau sebagai korban sembelihan, baik untuk membayar suatu nazar khusus maupun sebagai korban keselamatan bagi TUHAN,
15:9 maka beserta lembu itu haruslah dipersembahkan sebagai korban sajian tiga persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan setengah hin minyak,

3/10 adalah ucapan syukur karena dia ada dalam kelimpahan kemurahan.
Kolose 3:16-17
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Kolose 3:16-17 (Terjemahan lama)
3:16 Biarlah perkataan Kristus itu diam di dalam dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan nasehat-menasehatkan sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani menyanyilah dengan syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan barang apa yang kamu perbuat baik dengan perkataan atau pekerjaan, hendaklah sekaliannya itu dengan nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah, yaitu Bapa oleh-Nya itu.

Sekarang ini masih ada sungutan dan omelan, masih banyak hati yang tidak senang, masih banyak hati yang tergores. Bagaimana kita bisa sampai pada 3/10. Di dalam hati kita harus ada ucapan syukur sehingga tidak ada kesempatan untuk tampilkan bahasa omelan dan sungutan.

3/10 dikaitkan dengan lembu yang disembelih.
Matius 22:1-2,4
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.

Apakah kita mau membiarkan Tuhan bertepuk tangan sebelah? Keterlaluan kalau kita bersikap demikian. Ketika Tuhan mengulurkan tangan sambutlah Dia.

Ketika tepung yang terbaik menyatu dengan lembu (bangsa Israel) dan keledai (bangsa kafir) dikonsumsi maka yang akan terjadi ada 2 hal:
1.      Hukuman bagi dunia
2.      Gereja Tuhan disembuhkan dari segala penyakit. Berarti dihapus segala cacat cela dan kerut.

Yesaya 30:24-26
30:24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak.
30:25 Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh.
30:26 Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.

Ini diawali dengan makanan yang ditampi dan diayak. Hasilnya umat Tuhan menerima sorotan matahari 7 kali ganda. Berarti kebenaran Firman akan lebih hebat menyoroti gereja Tuhan untuk membersihkan dari segala dosa dan cacat cela. Seperti Tuhan Yesus datang pada perempuan Samaria tepat pada jam 12 siang ketika matahari bersinar terik,
Yohanes 4:6
4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

berarti kebenaran Firman secara penuh disorotkan kepada wanita ini. Demikian juga kita kelak akan menikmati di mana Tuhan akan menyorot kita.

Yang menerima ini adalah kehidupan yang beribadah dan melayani.
Keluaran 23:25
23:25 Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.

Memberkati roti berarti ada pembukaan rahasia Firman.
Air minum berarti aliran Roh Kudus untuk menyucikan kita karena Roh Kudus membawa kebenaran.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

II Tesalonika 2:13
2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.

Menjauhkan penyakit, tidak ada cacat cela berarti kehidupan yang telah disempurnakan.

Proses pengolahan korban sajian ini adalah gandum ditumbuk, diayak, adonan harus dibanting dan setelah dicampurkan dengan minyak dibakar lalu dipotong-potong. Kalau sudah sampai pada dipotong-potong baru disiram dengan minyak.
Imamat 2:6; 6:21
2:6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.
6:21 Haruslah itu diolah di atas panggangan bersama-sama minyak, setelah teraduk haruslah engkau membawanya dan mempersembahkannya sebagai korban sajian, sesudah dibakar dan berpotong-potong sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN.

Kenapa banyak anak Tuhan bahkan hamba Tuhan sulit untuk disirami dengan minyak Roh Kudus (penuh Roh Kudus) sehingga saat menyembah kering dan tidak ada bahasa gosolali? Karena belum mau ditumbuk, diayak, dibanting dan dibakar. Saat dibakarpun harus hati-hati jangan sampai seperti yang terjadi dengan Efraim. Dia bagaikan roti yang bagian bawahnya gosong tetapi atasnya juga tidak bisa dimakan karena mentah.
Hosea 7:8,11
7:8 Efraim mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik.
7:11 Efraim telah menjadi merpati tolol, tidak berakal, dengan memanggil kepada Mesir, dengan pergi kepada Asyur.

Mengapa bisa seperti itu? Karena Efraim mencari kesembuhan kepada Asyur dan dia terlalu banyak bersekutu dengan Mesir yang adalah gambaran dunia. Terlalu banyak hal duniawi yang dia utamakan dibandingkan perkara yang rohani. Tidak mungkin dihapus segala cacat cela kita kalau mencari yang lain di luar Firman.
Hosea 5:13
5:13 Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengutus orang kepada Raja 'Agung'. Tetapi ia pun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari padamu.

Bisul itu penonjolan daging. Tidak akan pernah hilang penonjolan daging kalau cari kesembuhan kepada Asyur. Asyur mempunyai dua istri yaitu Hela dan Naara. Hela artinya kotoran besi, Naara artinya suci, bagaimana bisa terjadi? Artinya mengkombinasikan dunia dengan rohani adalah kesalahan besar.
I Tawarikh  4
4:5 Asyur, bapa Tekoa, mempunyai dua isteri, yakni Hela dan Naara.

Contoh kehidupan yang ditumbuk dan diayak.
1.      Naaman
II Raja-raja 5:16
5:16 Tetapi kata Elisa: Demi Tuhan yang hidup dan yang aku berdiri menghadap hadirat-Nya, sekali-kali tiada aku menerima dia! Maka berulang-ulang diajaknya akan dia supaya diterimanya, tetapi dienggankannya juga.
Korban sajian tidak boleh dicampur dengan madu. Elia tidak akan menerima apapun dari Naaman sebab dia tidak mau mencampur pelayanan dengan madu. Jangan kita pancing seseorang untuk beribadah dengan memberikan madu. Orang itu bisa datang tetapi hanya tertarik kepada madu. Dia tidak akan bisa bertahan ketika dia mendapatkan Firman yang membuat dia merasa pahit dalam dirinya.
II Raja-raja 5:20
5:20 berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."

Karena Gehazi tertaruk kepada madu maka dosanya bukan tertolong tetapi semakin berkembang biak. Kalau hamba Tuhan dalam pelayanan disertai dengan madu maka orang yang dilayani bukannya tertolong tetapi tambah berbiak di dalam dosa.


2.      Perempuan Kanaan
Matius 15:22-28
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Perempuan ini tidak putus asa, dia mau ditumbuk dan mau diayak sama seperti Naaman. Sekalipun dia ditolak berkali-kali dengan keras tetapi dia tidak surut langkah. Hanya orang bebal yang sekalipun ditumbuk di dalam lesung bebalnya tidak akan keluar.

Naaman dan perempuan Kanaan ini dapat digambarkan seperti pasangan nikah dari bangsa kafir.

Di sini kita melihat praktek penundukan untuk mendapatkan korban sajian yang bagaikan korban yang berbau harus di hadapan Tuhan. Memang awalnya Naaman seperti tidak setuju dan tidak menerima tetapi untung di tengah jalan ada yang memberitahu sehingga dia sadar dan kembali ke sungai Yordan. Naaman membasuh tubuhnya 7 kali di sungai Yordan dan keluar seperti kulit bayi. Berarti benar-benar dia berada pada pemuncakkan pembaharuaan.

Inilah yang Tuhan cari dari bangsa kafir dan Tuhan menemukan dua pribadi. Kiranya di akhir zaman ini bukan hanya satu Naaman dan satu perempuan Kanaan tetapi biarlah kita semua mau dibawa oleh Tuhan masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Mari kita berterima kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan karena Tuhan melawati kita dengan FirmanNya. Kita dibukakan oleh Tuhan rahasia FirmanNya dan diberi kesempatan untuk mandi air Firman Allah serta diberi kesempatan untuk dibersihkan dari segala cacat cela kita. Mari kita melayani jangan sampai membuat orang yang dilayani malah bertambah di dalam dosa, tetapi biarlah kita melayani supaya orang tersebut terbebas dari belenggu dosa.


Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar