20131019

Kebaktian Doa, Sabtu 19 Oktober 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 3:7-8
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

Dalam Wahyu pasal 2 dan 3 disebutkan bahwa sebelum umat Tuhan mendengarkan sesuatu, Tuhan lebih dahulu menyampaikan kepada malaikat sidang jemaat yaitu gembala. Bila kita membaca ayat 7 ini sepertinya sudah tidak ada pengecualian, tetapi di dalam Alkitab ternyata masih ada juga hal-hal yang Tuhan rahasiakan kepada hambaNya tentang apa yang terjadi terhadap umat Tuhan. Contohnya:
II Raja-raja 4:27
4:27 Dan sesudah ia sampai ke gunung itu, dipegangnyalah kaki abdi Allah itu, tetapi Gehazi mendekat hendak mengusir dia. Lalu berkatalah abdi Allah: "Biarkanlah dia, hatinya pedih! TUHAN menyembunyikan hal ini dari padaku, tidak memberitahukannya kepadaku."

Ternyata kejadian kematian anak perempuan Sunem ini dirahasiakan Tuhan kepada Elisa sebagai abdi Allah. Tentu di dalamnya tersirat maksud Tuhan mengapa disembunyikan. Ini terjadi sebab seizin Tuhan ada yang mau Tuhan ajarkan kepada perempuan Sunem ini, ada yang dituntut Tuhan.
II Raja-raja 4:8
4:8 Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.

Wanita ini bukan sembarang wanita tetapi dikatakan perempuan kaya di Sunem. Tingkat sosialnya ini yang Tuhan mau bentuk dalam kehidupannya agar jangan sampai wanita itu tidak melihat bahwa ada sesuatu yang harus dia lakukan dan dia harus memahami perbedaan antara dia sebagai umat dan Elisa sebagai hamba Allah.

Wanita beserta keluarganya ini tidak ada kekurangan apa-apa, tetapi Gehazi abdi Elisa menelusuri bahwa mereka tidak mempunyai anak. Kemudian Elisa memanggil perempuan itu tetapi tingkat sosialnya menyulitkannya untuk merendahkan diri.
II Raja-raja 4:12,15
4:12 Kemudian berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Panggillah perempuan Sunem itu." Lalu dipanggilnyalah perempuan itu dan dia berdiri di depan Gehazi.
4:15 Lalu berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya, berdirilah perempuan itu di pintu.

Sikap perempuan ini belum mampu untuk merendahkan diri. Pelayanannya sudah bagus tetapi belum bisa merendahkan diri di hadapan Tuhan.

II Raja-raja 4:37
4:37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.

Ini tujuan Tuhan tidak memberitahukan kepada Elisa tentang kematian anak perempuan Sunem ini supaya dia datang kepada Elisa dan akhirnya dia memahami statusnya di hadapan Tuhan dan perlu dia direndahkan lewat kematian anaknya. Akhirnya dia melihat kuasa kebangkitan dan dikatakan dia  tersungkur di depan kaki Elisa, bukan artinya menyembah Elisa tetapi merendahkan diri di hadapan Tuhan.

Kadang Tuhan mengizinkan terjadi sesuatu dalam diri kita. Kita harus belajar apa sebenarnya maksud Tuhan dengan kejadian-kejadian yang terjadi dalam diri kita. Jangan-jangan kita masih mempertahankan harga diri. Kalau Tuhan masih sayang supaya tidak sia-sia pelayanan kita maka Tuhan memberikan hajaran/cemeti. Lewat cemeti ini perempuan ini bisa mengenal diri dan merendahkan diri. Biarlah kita belajar jangan menganggap apa yang terjadi itu hanya kebetulan. Segala sesuatu yang terjadi ada maksud Tuhan di dalamnya. Allah tidak menginginkan pelayanan dan perbuatan baik kita tidak mendapat imbalan dari Tuhan.

Ternyata setelah wanita ini mampu merendahkan diri maka dia mendapatkan imbalan. Firman Tuhan mengatakan ada 4 imbalan yang diberikan Tuhan kepada keluarga ini.



II Raja-raja 8:6
8:6 Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang."

Sunem ini berada dalam wilayah suku Isakhar.
Yosua 19:18
19:18 Daerah mereka ialah Yizreel, Kesulot, Sunem,

Isakhar artinya upah. Suku Isakhar ini suka memberi penyambutan/pelayanan. Perempuan Sunem ini bukan hanya sekedar menyandang nama berada di wilayah Isakhar tetapi dia benar-benar mendapatkan upah, yaitu:

1.      Kandungan perempuan Sunem ini dibuka oleh Tuhan
Arti rohaninya benih yang dia terima itu hidup. Banyak kali kita mendapat taburan Firman tetapi benih itu mati, tidak hidup. Tetapi kalau kita merendahkan diri maka benih itu pasti hidup. Akan nampak kalau benih itu hidup dalam diri seseorang yaitu ada keubahan hidup. Kalau menerima benih dengan kritik atau melawan maka benih itu pasti mati dan rohaninya mandul. Ketika wanita itu belum merendahkan diri maka benih itu tidak hidup, nanti setelah dia merendahkan diri baru benih itu hidup.

Jangan kita selalu menanggapi Firman selalu miring, itu tanda benih itu mati dalam kehidupannya sehingga mandul rohani. Sekalipun dia membuat kamar dan diisi dengan meja dan pelita tetapi kalau mandul rohani maka segalanya menjadi sia-sia. Sekalipun terlihat ada persekutuan dengan Meja Roti (ibadah pendalaman Alkitab) dan Pelita Emas (ibadah Raya) tetapi rohaninya mati karena tidak menerima benih dengan merendahkan diri maka semuanya itu tidak ada artinya.

Kalau mau benih hidup dalam diri kita maka kita harus menyambut benih Firman dengan kerendahan hati. Tuhan tidak akan menumbuhkan benih kalau kita menanggapi Firman dengan sombong, congkak dan angkuh, itu terlihat dari ucapannya yang selalu mengkritik Firman. Itu bukti rohaninya mandul.

2.      Menerima kuasa kebangkitan dan menyaksikan kuasa kebangkitan
Hidup makin dibaharui.

3.      Dipelihara dalam masa kelaparan 7 tahun
II Raja-raja 8:1-2
8:1 Elisa telah berbicara kepada perempuan yang anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah dan pergilah bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau dapat menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang pasti menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya."
8:2 Lalu berkemaslah perempuan itu dan dilakukannyalah seperti perkataan abdi Allah itu. Ia pergi bersama-sama dengan keluarganya, lalu tinggal menetap sebagai pendatang di negeri orang Filistin tujuh tahun lamanya.

Tuhan Yesus berkata sebagaimana Bapa mengutus Aku demikan Aku mengutus kamu, bagaimana mereka menyambut kamu begitu juga mereka menyambut Aku dan sama dengan menyambut Bapa. Jadi kalau kita belum bisa merendahkan diri di hadapan hamba Tuhan jangan kita berpikir dapat luput dari kelaparan yang akan terjadi di depan. Seorang gembala itu panggilan Tuhan, salahnya sendiri kalau dia tidak menghargai panggilan tetapi jangan kita yang tidak menghargai panggilan Allah terhadap seorang hamba Tuhan. Kalau kita salah terhadap seorang hamba Tuhan berarti kita belum merendahkan diri dan kelaparan pasti akan menerjang kehidupan kita.

Ketika kita mendengar Firman siapapun yang menyampaikan Firman jangan kita bersikap apriori dan apatis. Kadang kala kita bersikap salah karena menganggap ibadah hanya sebagai upacara sehingga kita tidak melihat Tuhan bekerja sama dengan hamba Tuhan itu.
1 Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

4.      Hasil ladangnya selama 7 tahun dia tinggalkan dikembalikan kepadanya
II Raja-raja 8:5-6
8:5 Sedang ia menceritakan kepada raja tentang Elisa menghidupkan anak yang sudah mati itu, tampaklah perempuan yang anaknya dihidupkan itu datang mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja. Lalu berkatalah Gehazi: "Ya tuanku raja! Inilah perempuan itu dan inilah anaknya yang dihidupkan Elisa."
8:6 Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang."

Artinya sempurna berkat yang dia terima, untuk kita sekarang berarti masuk dalam kesempurnaan Tubuh Kristus. Tuhan adalah pembalas yang tepat kepada orang yang mampu merendahkan diri kepada Tuhan.

Perempuan ini mengawali dengan suka menyambut dan melayani tetapi masih dengan sikap congkak, namun karena Tuhan mengasihi keluarga ini maka Tuhan izinkan anak yang tadi diberi oleh Tuhan meninggal. Dengan peristiwa itu dia mengenal diri dan merendahkan diri. Jangan kita tunggu cemeti Tuhan, lebih baik kita langsung mengambil sikap merendahkan diri. Cemeti itu adalah cara Tuhan yang terakhir dan itu sakit bagi daging kita.

Amos 3:8
3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

Singa yang dimaksud ini bukanlah iblis tetapi ini adalah pribadi Tuhan. Ada tiga poin yang ditujukan kepada kehidupan yang mendengar auman Singa ini.

1.      Supaya ada rasa takut
Jika singa sudah mengaum dan tidak ada rasa takut maka singa akan mengambil sikap seperti ini.
Yeremia 49:19-22
49:19 Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari hutan belukar sungai Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba, demikianlah Aku akan membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan mengangkat di dalamnya dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi Aku?
49:20 Sebab itu dengarlah putusan yang telah diambil TUHAN terhadap Edom dan rancangan-rancangan yang telah dibuat-Nya terhadap penduduk Téman: Bahwa sesungguhnya, yang paling lemah pun di antara kawanan domba akan diseret. Bahwa sesungguhnya, padang rumput mereka sendiri akan merasa ngeri terhadap mereka.
49:21 Bumi akan goncang karena bunyi jatuhnya mereka; teriakan mereka akan terdengar bunyinya di Laut Teberau.
49:22 Sesungguhnya, ia naik terbang seperti burung rajawali, melayang dan mengembangkan sayapnya ke atas Bozra. Hati para pahlawan Edom pada waktu itu akan seperti hati perempuan yang sakit beranak."

Yeremia 50:44-45
50:44 Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari hutan belukar sungai Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba, demikianlah Aku akan membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan mengangkat di atasnya dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi Aku?
50:45 Sebab itu dengarlah putusan yang telah diambil TUHAN terhadap Babel dan rancangan-rancangan yang telah dibuat-Nya terhadap negeri orang-orang Kasdim: Bahwa sesungguhnya, yang paling lemah pun di antara kawanan domba akan diseret. Bahwa sesungguhnya, padang rumput mereka sendiri akan merasa ngeri terhadap mereka.

Kalau Firman Tuhan datang sampai dua kali itu adalah suatu kepastian yang tidak dapat dielakkan dan pasti akan terjadi. Ada dua nama di sini yang disebutkan yaitu Edom dan Babel. Dua nama ini diangkat karena ini adalah kehidupan yang tidak takut akan Tuhan. Edom adalah kehidupan yang kehilangan hak sulung, itu terjadi bukan tanpa unsur kesengajaan. Karena Edom (Esau) tidak takut kepada Tuhan sehingga dia menyia-nyiakan hak dan berkat sulung. Babel juga bangsa yang tidak memiliki rasa takut akan Tuhan bahkan dia berkata tidak akan menjadi janda.

Tunjukkanlah bahwa kita memiliki roh takut akan Tuhan. Jangan kita busung dada di hadapan Tuhan.
I Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Bahasa ini muncul karena disinyalir lewat rabaan Roh Kudus yang ada pada rasul Paulus, di dalam sidang jemaat Korintus banyak ditemukan kehidupan yang tunjuk kuat di hadapan Tuhan. Dalam jemaat Korintus ada banyak terjadi kejatuhan dalam dosa. Ada anak yang meniduri istri bapanya tetapi mereka tetap sombong, mustinya mereka merasa malu. Ini berarti mereka menantang Tuhan. Rasul Paulus mengatakan ini adalah ciri jemaat yang terkebelakang.

2.      Supaya umat Tuhan bersuara dalam pengertian bersaksi, menyaksikan Firman pengajaran yang dibukakan rahasianya yang telah menggarap kehidupannya.

3.      Supaya umat Tuhan bersuara dalam pengertian mengundang. Kehidupan yang berani bersaksi dan mengundang maka dalam dirinya ada roh Mempelai.

Roh Kudus itu memampukan/mendukung kita dalam kelemahan kita, Roh Kudus menghentar doa kita.
Roma 8:26-27
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

Wahyu 22:6,17
22:6 Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Yang mengundang itulah yang menanggung. Itu sebabnya kadangkala ada yang tidak mau mengundang karena tidak mau menanggung. Seringkali kita takut untuk bersaksi karena takut menanggung akibatnya. Itu pemikiran yang keliru. Kehidupan yang ada roh mempelai tidak takut dengan apa yang akan terjadi karena dia siap menanggung resiko. Harus siap menanggung apapun yang akan terjadi dengan sikap rendah hati bukan dengan busung dada.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar