20131009

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 9 Oktober 2013 Pdm. Handri Otniel Legontu


Yehezkiel 44:4-8
44:4 Lalu dibawanya aku melalui pintu gerbang utara ke depan Bait Suci; aku melihat, sungguh, rumah TUHAN penuh kemuliaan TUHAN, maka aku sujud menyembah.
44:5 TUHAN berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, perhatikanlah baik-baik, lihatlah dengan teliti dan dengarlah dengan sungguh-sungguh segala sesuatu yang hendak Kufirmankan kepadamu mengenai peraturan-peraturan rumah TUHAN dan tentang segala hukumnya dan perhatikanlah baik-baik siapa yang diperbolehkan masuk ke dalamnya: dan siapa yang harus ditolak dari tempat kudus.
44:6 Katakanlah kepada kaum pemberontak, yaitu kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cukuplah perbuatan-perbuatanmu yang keji itu, hai kaum Israel,
44:7 yang membiarkan orang-orang asing, yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk dalam tempat kudus-Ku dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu lebih mengingkari perjanjian-Ku dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji yang sudah-sudah.
44:8 Kamu tidak memelihara barang-barang-Ku yang kudus dan kamu mengangkat mereka untuk memelihara kewajibanmu terhadap Aku di dalam tempat kudus-Ku.

Yehezkiel pasal 36 sampai pasal 37 menunjuk pada pemulihan Israel yang sekarang menunjuk pada pemulihan gereja. Pasal 38 sampai 39 ada halangan atau tantangan dalam pemulihan. Dari pasal 40 sampai pasal 48 adalah hasil pemulihan. Jadi pemulihan tidak bisa dihalangi oleh apapun, pemulihan akan membuahkan hasil bagi gereja Tuhan.

Di sana ada diceritakan tentang zaman baru, terutama ada ditunjukkan tentang bait Allah yang kudus. Itulah hasil pemulihan, kita mau dibawa menjadi bait Allah yang rohani, Tubuh Kristus yang sempurna. Tetapi di pasal 44 mulai dari ayat 4 sampai 31 di sini ditunjukkan ada yang masuk dalam pembangunan bait Allah yang rohani namun ada yang ditolak.
Yehezkiel 44:5
44:5 TUHAN berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, perhatikanlah baik-baik, lihatlah dengan teliti dan dengarlah dengan sungguh-sungguh segala sesuatu yang hendak Kufirmankan kepadamu mengenai peraturan-peraturan rumah TUHAN dan tentang segala hukumnya dan perhatikanlah baik-baik siapa yang diperbolehkan masuk ke dalamnya: dan siapa yang harus ditolak dari tempat kudus.

Di sini ada awasan bagi kita, jangan sampai kita justru masuk dalam bilangan yang ditolak, yang tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Secara khusus dalam ayat 4 sampai 31 ditunjukkan tentang petunjuk-petunjuk kebaktian dan dikatakan ibadah pelayanan itu bagaikan membawa santapan untuk Tuhan.
Imamat 21:6,8
21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
21:8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.

Dulu imam-imam suku Lewi mempersembahkan korban api-apian bagi Tuhan dan disebutkan itu santapan bagi Tuhan. Sekarang kita tidak lagi membawa korban api-apian tetapi kita datang beribadah. Itu bagaikan kita membawa korban santapan kepada Tuhan. Kalau dikaitkan dengan Yehezkiel 44:5 ternyata ada santapan yang diterima ada yang ditolak, ada ibadah yang diterima ada ibadah yang ditolak oleh Tuhan. Ini yang perlu kita waspadai, jangan sampai kita hanya berkumpul menyanyi memuji Tuhan dan mendengar Firman, ternyata ibadah kita bagaikan santapan yang ditolak, tidak diterima oleh Tuhan.

Tugas sebagai hamba Tuhan/gembala adalah bagaimana mempersiapkan sidang jemaat untuk menjadi korban persembahan yang layak bagi Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Tugas sidang jemaat adalah mempersiapkan diri/memberi diri untuk digarap oleh Firman supaya layak menjadi korban santapan kepada Tuhan. Jangan kita melalaikan ibadah pelayanan kita sebab dalam ibadah kita sedang dibawa menjadi korban santapan bagi Allah. Kalau disantap oleh Tuhan pasti masuk dalam diriNya, artinya menyatu dengan Tuhan. Itulah arah sasaran kita, kita mau dibawa untuk bisa menyatu dengan Allah. Biarlah kita semua menjadi kehidupan yang diterima oleh Tuhan, jangan menjadi yang ditolak. Pada kesempatan ini kita akan melihat tentang santapan yang diterima dan santapan yang ditolak, ibadah yang diterima dan ibadah yang ditolak oleh Tuhan.


Ibadah yang ditolak oleh Tuhan

Ibadah bagaimana yang ditolak?

1.      Di dalam ibadah dibiarkan masuk orang asing yang tidak bersunat hati
Yehezkiel 44:7
44:7 yang membiarkan orang-orang asing, yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk dalam tempat kudus-Ku dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu lebih mengingkari perjanjian-Ku dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji yang sudah-sudah.

Bagaimana prakteknya?
a)      Menentang Roh Kudus
Kisah Para Rasul 7:51
7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

Seringkali kita sudah beribadah dan melayani tetapi mentang Roh Kudus. Yang bagaimana itu menentang Roh Kudus? Kalau ada Roh Kudus mematikan daging, tetapi kalau mempertahankan daging Roh Kudus tidak ada di dalamnya. Berarti menentang Roh Kudus adalah mempertahankan daging. Sudah beribadah tetapi tetap mempertahankan daging, menentang Roh Kudus.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Roh Kudus tidak hanya diukur dengan berbahasa roh. Kalau sudah berbahasa roh belum tentu dia tidak menetang Roh Kudus. Jangan-jangan hanya seperti tahi burung merpati, merpatinya sudah tidak ada tinggal kotorannya. Sekalipun sudah beribadah dan terlihat berbahasa roh tetapi mempertahankan daging itulah korban santapan yang ditolak oleh Tuhan.

Apa bukti mempertahankan daging?
Kisah Para Rasul 7:54
7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

Buktinya mendengar Firman tetapi disambut dengan gertakan gig, disambut dengan kebencian, disambut dengan marah. Itu berarti daging tetap dipertahankan. Yang seringkali menjadi sasaran kebencian dan kena marah adalah hamba Tuhan yang menyampaikan Firman. Padahal jika masih ada pemberitaan Firman itu adalah wujud kasih sayang Tuhan.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Memang hamba Tuhan yang akan menghadapi resikonya tetapi kalau yang disampaikan itu memang adalah Firman Tuhan harus berani disampaikan, berani untuk menegur. Kalau ada daging yang dipertahankan maka ibadah kita bukan menjadi korban santapan tetapi dimuntahkan oleh Tuhan, dibuang dari Tubuh Kristus.

Inilah praktek pertama ibadah yang ditolak yaitu ada orang asing yang dibiarkan masuk dalam gereja. Jangan sampai justru kita sendiri yang menjadi orang asing. Kita semua adalah warga kerajaan Sorga, seharusnya kita menjadi orang asing di dunia ini bukannya menjadi orang asing di hadapan Tuhan.

b)      Membiarkan ajaran asing masuk dalam gereja
Ada orang asing berarti ada suara asing. Sebagai hamba Tuhan jangan membuka diri sehingga suara asing yang dibawa dan disuarakan di dalam gereja. Jemaat jangan gampang membuka diri untuk mendengar suara asing, ajaran asing. Biarlah ajaran yang sudah kita dengar, yang sudah menjadi pengalaman hidup kita, yang sudah memberkati kita itulah yang kita pegang.
I Timotius 6:3-5
6:3 Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
6:4 ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.

Inilah suara asing yaitu ajaran yang bertentangan dengan Firman yang selama ini kita dengar yang selama ini sudah menjadi pengalaman hidup. Lebih baik ditolak bersama Firman pengajaran yang benar dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar.
Dulu iblis berusaha menggagalkan rencana Allah dengan cara bertindak keras dan kasar terhadap hamba-hamba Tuhan, antara lain dengan memukuli atau melempari batu. Menghadapai itu banyak hamba Tuhan yang tahan dan tetap pegang ajaran sehat. Tetapi sekarang iblis memakai cara yang halus yaitu dengan membawa ajaran asing dalam gereja. Kalau gembala menyampaikan ajaran asing maka semua domba yang menerima juga kena ajaran asing sehingga gembala menyesatkan dan domba disesatkan.

II Timotius 2:16-18
2:16 Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
2:17 Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus,
2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.

Ajaran asing itu bagaikan penyakit kanker yang pelan-pelan menjalar dan menguasai gereja Tuhan. Kalau dibiarkan gereja Tuhan akan sakit sampai mati rohani. Tujuan pengajaran asing jelas hanya untuk mencari keuntungan dalam ibadah. Contohnya untuk mencari banyak pengikut, banyak jemaat.
I Timotius 6:5
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.

Sekalipun di belakang mimbar berbicara Kabar Mempelai tetapi kalau di dalamnya ada tujuan untuk mencari keuntungan jasmani dalam ibadah berarti menyampaikan suara asing. Jangan mau dengar kalau tahu pelayan itu hanya mau mencari keuntungan secara jasmani. Sebaliknya sidang jemaat kalau beribadah untuk mencari keuntungan jasmani itu juga berarti sudah ada suara asing. Jangan membuka diri suara asing dalam ibadah, itu adalah ibadah yang ditolak oleh Tuhan.

2.      Menyandingkan Tuhan dengan berhala
Yehezkiel 44:12
44:12 Oleh karena mereka telah melayani bangsa itu di hadapan berhala-berhala mereka, dan mereka bagi kaum Israel telah menjadi batu sandungan, yang menjatuhkannya ke dalam kesalahan, oleh karena itu Aku bersumpah mengenai mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH, bahwa mereka akan menanggung hukumannya sendiri.

Bagaimana prakteknya?
a)      Beribadah tetapi mempertahankan keras hati
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

Sudah beribadah tetapi keras hati, tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasihati oleh Firman. Sama seperti Yudas Iskariot yang ada dalam perjamuan terakhir dengan Tuhan Yesus. Waktu itu Tuhan Yesus berkata siapa yang mencelupkan tangannya bersama dengan aku di dalam pinggan dialah yang akan menyerahkan Aku. Saat itu Yudas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama dengan Tuhan Yesus, kalau dia tidak keras hati dia segera minta ampun tetapi dia malah berkata “bukan aku ya rabi”. Ini sama dengan orang yang ketika mendengar Firman malah berkata “ini cocok untuk istri saya” atau “ini cocok untuk suami saya” atau bahkan berkata “ini cocok untuk yang memberitakan Firman”.

Jemaat bila tidak mau ditegur dan dinasihati oleh Firman sama dengan menyembah berhala. Kalau tetap mempertahankan kekerasan hati, tetap tidak mau menerima penyucian maka dosa tidak akan pernah terlepas. Apa artinya beribadah kalau dosa tidak pernah terlepas, orang yang seperti itu tidak akan bertemu dengan Yesus tetapi malah akan bertemu dengan antikris. Biarlah dalam ibadah pelayanan kita mohon kepada Tuhan hati yang lembut, hati yang bisa menerima Firman sekeras apapun.

Kalau tetap keras hati maka akan bersungut-sungut. Kalau sudah keras hati dan bersungut-sungut ujung-ujungnya akan meninggalkan Tuhan.
Yohanes 6:61,66
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Perkataan sungut-sungut ini menjalar sama seperti ketika Korah bersungut-sungut menjalar kepada yang lain. Kalau dalam nikah satu orang bersungut-sungut dan tidak diselesaikan serta di cabut maka akan menjalar kepada yang lain.

Kalau mau selamat terimalah Firman dengan lemah lembut bukan dengan keras hati.
Yakobus 1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

b)      Beribadah tetapi tetap serakah
Efesus 5:5
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Serakah ini merampas miliknya Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Kalau kita beribadah dan suka merampas miliknya Tuhan sama dengan menyembah berhala, ibadah kita ditolak oleh Tuhan.

c)      Beribadah tetapi masih dikuasai kegelapan
Yesaya 2:20
2:20 Pada hari itu berhala-berhala perak dan berhala-berhala emas yang dibuat manusia untuk sujud menyembah kepadanya akan dilemparkannya kepada tikus dan kelelawar,

Tikus dan kelelawar adalah binatang malam. Malam hubungannya dengan gelap. Menyembah berhala berarti tetap mempertahankan kegelapan.
I Tesalonika 5:7
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Perbuatan kegelapan adalah tidur dan mabuk. Tidur ada kaitannya dengan dosa seks yaitu kawin mengawinkan. Kalau hamba Tuhan dikuasai oleh dosa kenajisan baik melalui tontonan, pandangan matanya atau pikirannya lalu melayani Tuhan, itu bagaikan menyandingkan Tuhan dengan berhala. Kalau jemaat beribadah dan melayani tetapi tetap dikuasai oleh dosa kenajisan sama dengan menyandingkan Tuhan dengan berhala. Tidur termasuk juga tidur saat mendengar Firman. Tidur juga dikaitkan dengan orang bodoh.
Efesus 5:14,17
5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Bodoh disini bukan dalam arti secara pendidikan formal tetapi bodoh yang dimaksud mendnegar Firman tetapi tidak melakukan.
Matius 7:26
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.

Hamba Tuhan yang menyampaikan Firman tetapi tidak melakukan sama dengan hamba Tuhan yang tidur. Bagaimana kalau hamba Tuhan tidur menyampaikan Firman? Tidak akan bisa dimengerti, apa yang disampaikan tidak bisa menyucikan.

Mabuk hubungannya dengan dosa makan minum. Ketika orang mabuk sudah tidak bisa dikontrol, berarti orang yang mabuk tidak bisa diatur oleh kepala. Di dalam penggembalaan yang menjadi kepala adalah gembala, kalau jemaat sudah tidak bisa diatur kepala berarti sudah mabuk. Dalam nikah yang menjadi kepala adalah suami, kalau istri tidak bisa suami berarti sudah mabuk.

Ibadah yang diterima, yang sesuai selera Tuhan

Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah yang sesuai dengan pola kerajaan Sorga, ibadah yang bersuasana kerajaan Sorga, bersuasana Tabernakel. Ibadah sesuai pola Tabernakel ada 3 tandanya:
1.      Kebenaran
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Ibadah yang bersuasana kerajaan Sorga ada kebenaran Firman, ada penyucian di dalamnya. Jadi kalau kita mendengar Firman lalu kita disucikan itu berarti bersuasana kerajaan Sorga. Kalau tidak bersuasana kerajaan Sorga pasti bersuasana kerajaan maut.
Yohanes 17:19
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

Tuhan Yesus suci dan sempurna tetapi Dia mengatakan menguduskan diriNya. Di sini Tuhan Yesus memberi teladan untuk dikuduskan, mengapa kita manusia berdosa yang penuh kejahatan dan kenajisan tetapi menolak untuk disucikan. Kalau tidak mau disucikan berarti di dalam dirinya tidak ada suasana kerajaan Sorga. Ibadah yang berkenan kepada Tuhan di dalamnya ada kebenaran, ada penyucian oleh Firman pengajaran yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Artinya kedua sisinya tajam untuk menyucikan baik yang memberitakan Firman maupun yang mendengarkan.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Penyucian itu sampai ke dalam hati dan pikiran. Sendi menunjuk hubungan antar sesama, pengajaran menyucikan sampai hubungan antara sesama. Sesama dalam nikah adalah suami, istri dan anak-anak, hubungan disucikan oleh Firman sampai tidak ada lagi iri hati, tidak ada lagi perselisihan.
II Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Dalam Tabernakel kebenaran ini ditunjukkan oleh alat Meja Roti Sajian yang sekarang ini menunjuk ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Dalam ibadah pendalam Alkitab dan perjamuan suci kita disucikan supaya hubungan kita dengan Tuhan baik dan hubungan dengan sesama juga baik.

Yohanes 17:16
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Orang yang merasa dirinya bukan dari dunia pasti menerima penyucian. Tetapi kalau tidak mau disucikan itu berarti bukan dari atas, itu orang dunia.

2.      Sukacita oleh Roh Kudus
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Penekanannya kembali pada penyucian. Sukacita oleh Roh Kudus adalah sukacita karena disucikan. Kalau ketika disucikan kita bisa mengucap syukur, kita berbahagia berarti ibadah kita bersuasana kerajaan Sorga dan diterima oleh Allah. Tetapi kalau begitu Firman penyucian disampaikan malah cemberut dan jengkel maka ibadahnya tidak bersuasana kerajaan Sorga. Roh Kudus itu mengingatkan kita akan Firman dan menginsafkan akan dosa.
Yohanes 16:14-15
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."

Sekalipun daging kita sakit disayat-sayat oleh pedang Firman penyucian tetapi biarlah jiwa dan roh kita bersukacita, itulah sukacita oleh Roh Kudus.

Sukacita dari Roh Kudus juga adalah kalau melayani dengan setia dan berkobar-kobar.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Dalam Tabernakel sukacita oleh Roh Kudus ditunjukkan oleh alat Pelita Emas, untuk kita sekarang adalah Ibadah Raya. Dalam ibadah Pendalaman Alkitab kita semakin disucikan sampai mengenal Tuhan Yesus dengan jelas. Kalau mengenal Tuhan Yesus dengan jelas pasti bisa mengenal diri sendiri dengan segala kekurangannya.

3.      Damai sejahtera
Kalau ada penyucian dan sukacita oleh Roh Kudus maka hasilnya ada Damai sejahtera.

Yesaya 32:17
32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

Jadi kalau dalam ibadah ada hati damai maka itu berarti bersuasana kerajaan Sorga. Damai sejahtera diwujudkan lewat doa penyembahan.
Yohanes 4:23
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

Ada suasana kerajaan Sorga di dalam gereja terasa saat Firman tajam menyucikan dan saat terdengar suara penyembahan. Tetapi kalau sudah terdengar suara Firman penyucian tetapi tidak ada suara penyembahan maka diragukan ada suasana kerajaan Sorga, apalagi kalau memang tidak ada penyucian. Penyucian dan penyembahan berkaitan erat. Semakin disucikan maka penyembahan semakin naik. Dalam Tabernakel ditunjukkan lewat alat Mezbah Dupa Emas, sekarang menunjuk ibadah doa penyembahan.

Kalau mau menjadi korban santapan yang berkenan bagi Tuhan jangan lalaikan tiga macam. Dalam ibadah pendalaman Alkitab kita mengalami penyucian yang mendalam, dalam ibadah raya ada sukacita oleh Roh Kudus karena disucikan dan dalam ibadah doa penyembahan kita mengalami damai sejahtera.

Kalau ibadah kita bersuasana kerajaan Sorga maka Tuhan diam di tengah-tengah kita.
Keluaran 25:8
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

Apa wujud pribadi Tuhan diam di tengah-tengah kita?
I Raja-raja 9:3
9:3 Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.

Wujudnya ada nama Tuhan, mata Tuhan dan hati Tuhan di tengah-tengah kita.

1.      Nama Tuhan
Bukti ada nama Tuhan ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal sumbernya masalah, sumbernya air mata, sumbernya dosa.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Kalau beribadah tetapi kalah terus maka diragukan apakah ibadahnya bersuasana kerajaan sorga atau tidak. Kemenangan dibuktikan dengan ada kesaksian terjadi kemenangan menghadapi masalah-masalah.

2.      Hati Tuhan
Hati Tuhan adalah belas kasih Tuhan untuk memelihara tubuh, jiwa dan roh kita. Ketika Tuhan Yesus melihat orang banyak yang tidak punya makan maka berkatalah Tuhan Yesus “hatiku tergerak oleh belas kasihan”.
Markus 8:2,5
8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."

Bukti tubuh, jiwa dan roh kita terpelihara maka ada 7 roti, ada pelayanan yang membawa pada kesempurnaan. Kalau ada pelayanan yang membawa pada kesempurnaan maka hati Tuhan tertuju kepada kita.

7 itu juga menunjuk sabat. Kalau dalam menghadapi maslah hati kita ada suasana perhentian, ada damai sejahtera maka belas kasih Tuhan ada di situ.

3.      Mata Tuhan
Apa wujud ada mata Tuhan, apa bentuk perhatian Tuhan? Ujian adalah bentuk perhatian Tuhan terhadap kita.

Mazmur 11:4
11:4 TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

Kalau saat diuji kita marah berarti menolak perhatian Tuhan. Ujian ini adalah sengsara daging tanpa dosa, itulah percikan darah untuk membawa kita sempurna. Dalam Tabernakel ditunjukkan dengan Peti Perjanjian yang terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas. Ujian itu membawa kita tampil seperti emas murni.
Ayub 23:10
23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Saat-saat kita diuji, saat-saat kita menderita karena Tuhan, karena Firman pengajaran, karena kebenaran itu adalah perhatian Tuhan kepada kita supaya kita tampil seperti emas murni yaitu bertabiat Ilahi, sama mulia dengan Tuhan.

Peti perjanjian sudah terbentuk tetapi tidak ada kemuliaan Tuhan tanpa ada percikan darah di atas tutup peti dan di depan peti perjanjian. Tuhan Yesus sudah rela kena percikan darah, Dia tidak berdosa tetapi sudah rela kena sengsara supaya kita juga bisa mengambil bagian kena percikan darah agar mengalami perhatian Tuhan.

Tuhan ada di tengah-tengah kita, Dia memperhatikan kita lewat ujian, percikan darah. Sikap kita seharusnya bagaimana? Bukannya marah dan bersungut-sungut.
Mazmur 26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

Saat kita diuji mata kita harus tertuju pada kasih setia Tuhan. Pandang korban Kristus kita pasti mampu. Penderitaan kita tidak sebanding dengan penderitaan Kristus, penderitaan kita tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita. Berharap hanya kepada Tuhan maka Tuhan akan memberikan pertolongan kepada kita.

Biarlah kita menjadi korban santapan yang berkenan kepada Tuhan. Ada kebenaran, kita disucikan. Ada sukacita Roh Kudus karena penyucian. Ada damai sejahtera, ada doa penyembahan yang kita naikan hasil dari sukacita karena penyucian sehingga ada nama Tuhan, ada hati Tuhan, ada mata Tuhan yang tertuju kepada kita dan mata kita hanya memandang korban Kristus, mata tertuju kepada Tuhan.

Tuhan memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar