20131026

Kebaktian Doa, Sabtu 26 Oktober 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 3:9-15
3:9 Siarkanlah di dalam puri di Asyur dan di dalam puri di tanah Mesir serta katakan: "Berkumpullah di gunung-gunung dekat Samaria dan pandanglah kekacauan besar yang ada di tengah-tengahnya dan pemerasan yang ada di kota itu."
3:10 "Mereka tidak tahu berbuat jujur," demikianlah firman TUHAN, "mereka itu yang menimbun kekerasan dan aniaya di dalam purinya."
3:11 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Musuh akan ada di sekeliling negeri, kekuatanmu akan ditanggalkannya dari padamu, dan purimu akan dijarahi!"
3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah kaum keturunan Yakub," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah semesta alam,
3:14 "bahwa pada waktu Aku menghukum Israel karena perbuatan-perbuatannya yang jahat, Aku akan melakukan hukuman kepada mezbah-mezbah Betel, sehingga tanduk-tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah.
3:15 Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah gedang," demikianlah firman TUHAN.

Kita melihat ada himbauan Tuhan kepada Asyur dan Mesir, tujuannya adalah untuk menghancurkan Samaria. Jadi Tuhan memanggil musuh-musuh Israel justru untuk menghancurkan dan menyusahkan Israel, dalam hal ini adalah Samaria. Samaria adalah bukit yang dibeli oleh Omri dan dibentuklah sebuah kota lalu diberi nama sesuai pemilik tanah itu yaitu seorang bangsa kafir bernama Semer.

Sesudah Israel terpecah menjadi dua kerajaan maka yang menjadi raja atas 10 suku adalah Yerobeam dan dia mendirikan kerajaan yang pusatnya di Betel. Setelah raja ini diganti sampai kepada raja Maesa maka ibu kota dipindah ke Tirza dan dari sana pindah lagi ke Samaria sampai bangsa Israel yang 10 suku ini dikuasai oleh Asyur dan mereka disebarkan ke seluruh dunia. Hingga saat ini mereka belum kembali ke Israel, yang kembali ke Israel adalah dari kerajaan Yehuda yang dua suku.

Kenapa kepada bangsa Israel yang 10 suku ini Tuhan seperti sudah mencabut belas kasihanNya? Oleh karena ketika Tuhan melawati mereka ulang berulang, mereka tetap menolak lawatan Tuhan. Tidak ada sedikitpun tanggapan yang serius dari mereka terhadap lawatan Tuhan.
II Raja-raja 17:15-16
17:15 Mereka menolak ketetapan-Nya dan perjanjian-Nya, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka; mereka mengikuti dewa kesia-siaan, sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa yang di sekeliling mereka, walaupun TUHAN telah memerintahkan kepada mereka: janganlah berbuat seperti mereka itu.
17:16 Mereka telah meninggalkan segala perintah TUHAN, Allah mereka, dan telah membuat dua anak lembu tuangan; juga mereka membuat patung Asyera, sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepada Baal.

Tuhan melihat sikap-sikap kerajaan Israel yang di sebelah utara ini selalu membuatNya sakit hati.
I Raja-raja 15:30; 16:2,7,33
15:30 oleh karena dosa-dosa yang telah dilakukan Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, oleh sebab sakit hati yang ditimbulkannya pada TUHAN, Allah Israel.
16:2 "Oleh karena engkau telah Kutinggikan dari debu dan Kuangkat menjadi raja atas umat-Ku Israel, tetapi engkau telah hidup seperti Yerobeam dan telah menyuruh umat-Ku Israel berdosa, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan dosa mereka,
16:7 Juga dengan perantaraan nabi Yehu bin Hanani firman TUHAN telah datang melawan Baesa dan melawan keluarganya, baik karena segala yang jahat yang telah dilakukannya di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN dengan perbuatan tangannya, dan dengan demikian menjadi sama seperti keluarga Yerobeam, maupun oleh karena ia telah membunuh Yerobeam.
16:33 Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.

Karena ulah mereka yang selalu membuat Tuhan sakit hati menyebabkan Tuhan tidak tahan sehingga Tuhan mengundang musuh-musuh untuk menghancurkan mereka. Ini pelajaran buat kita, kalau kita sudah ditolong dan diselamatkan oleh Tuhan dari kebinasaan, kehancuran dan langkah menuju neraka lalu terus berperilaku menyakiti hati Tuhan, maka tinggal menunggu Tuhan memanggil musuh-musuh untuk menghancurkan kehidupan itu.

10 suku Israel ini adalah umat Tuhan, tetapi Tuhan mencabut belas kasihanNya karena mereka selalu menimbulkan sakit hati Tuhan. Kita ini adalah umat yang mendapat kemurahan Tuhan. Ketika kita berdosa kita mendapat percikan darah Anak Domba Allah untuk menghapus dosa kita. Sekarang setelah diselamatkan dan kita tidak melakukan dosa tetapi menerima percikan darah yang kedua, itu berarti sengsara tanpa dosa. Kita harus rela menerima percikan darah yang kedua ini, tidak salah tetapi dipersalahkan. Itu tanda menuju pada kesempurnaan. Kalau saat mengalami percikan darah dan tidak ada salah maka itu sudah benar. Kecuali mengamuk karena merasa tidak salah tetapi dipersalahkan maka tidak bisa masuk pada kesempurnaan.

Raja-raja pada kerajaan Israel yang 10 suku di utara bukan dalam sistem dinasti tetapi siapa yang kuat dia yang memerintah, sudah dapat dipastikan ini lahir dari kekerasan/ penindasan. Berbeda dengan kerajaan Israel yang 2 suku di Selatan, raja-rajanya turun temurun. Kerajaan Israel yang di utara ini dijarah oleh Asyur lalu dibuang dan tidak pernah kembali dan sampai sekarang masih ada yang ada di luar Israel. Itu terjadi 720 tahun sebelum masehi, kerajaan Yehuda yang di selatan dibuang 620 tahun sebelum masehi. Tetapi yang dua suku ini hanya 70 tahun dibuang ke Babel dan mereka kembali lagi.

Permulaan Samaria didirikan.
I Raja-raja 16:23-25
16:23 Dalam tahun ketiga puluh satu zaman Asa, raja Yehuda, Omri menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua belas tahun lamanya. Di Tirza ia memerintah enam tahun lamanya.
16:24 Kemudian ia membeli gunung Samaria dari pada Semer dengan dua talenta perak. Ia mendirikan suatu kota di gunung itu dan menamainya Samaria, menurut nama Semer, pemilik gunung itu.
16:25 Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan ia melakukan kejahatan lebih dari pada segala orang yang mendahuluinya.

Orang Israel selalu menyakiti hati Tuhan.
II Raja-raja 17:11,17
17:11 di sana di atas segala bukit itu mereka membakar korban seperti bangsa-bangsa yang telah diangkut TUHAN tertawan dari depan mereka; mereka melakukan hal-hal yang jahat sehingga mereka menimbulkan sakit hati TUHAN;
17:17 Tambahan pula mereka mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api dan melakukan tenung dan telaah dan memperbudak diri dengan melakukan yang jahat di mata TUHAN, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Nya.

Ketika raja Asyur yang bernama Sanherib kemudian oleh putranya yang bernama Esar-Hadon menyerang Israel, mereka berhasil menghancurkannya. Apa yang disampaikan oleh nabi Amos kepada bangsa Israel dalam Amos pasal 3 menjadi kenyataan dalam II Raja-raja pasal 17. Itu menunjukkan bahwa ketika Tuhan menyampaikan ancaman, bukan membuat mereka takut pada ancaman dan berubah sikap tetapi tidak ada perubahan. Itu sebabnya Tuhan tidak tahan dengan sikap mereka yang selalu membuat sakit hati Tuhan sehingga akhirnya ancaman itu menjadi kenyataan.

Setelah mereka dikalahkan Asyur maka yang kuat dan sehat-sehat diangkut sebagai tawanan dan yang lemah ditinggalkan. Raja Asyur mengirimkan bangsa lain ke tanah orang Israel yang 10 suku akhirnya terjadi asimilasi (kawin campur) maka terjadilah ibadah campur. Inilah yang dikatakan oleh Tuhan Yesus sebagai bangsa campuran.
II Raja-raja 17:7-8
17:7 Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain,
17:8 dan telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel.

Jadi bukannya mereka mengajarkan kepada bangsa kafir cara ibadah kepada Allah yang benar tetapi malah mereka memasukan cara ibadah bangsa kafir dalam ibadah mereka. Inilah awal mula bangsa Israel yang 10 suku yang tersisa tercampur dan setelah itu muncullah adat istiadat di Israel. Setelah muncul adat istiadat di Israel Tuhan mengatakan itu dosa besar sebab mereka menyandingkan adat istiadat dengan Tuhan. Tuhan tidak setuju diriNya disandingkan dengan cara-cara kafir.
II Raja-raja 17:18,20-21
17:18 Sebab itu TUHAN sangat murka kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja. --
17:20 jadi TUHAN menolak segenap keturunan Israel: Ia menindas mereka dan menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok-perampok, sampai habis mereka dibuang-Nya dari hadapan-Nya. --
17:21 Ketika Ia mengoyakkan Israel dari pada keluarga Daud, maka mereka mengangkat Yerobeam bin Nebat menjadi raja, tetapi Yerobeam membuat orang Israel menyimpang dari pada mengikuti TUHAN dan mengakibatkan mereka melakukan dosa yang besar.

Setelah bangsa Israel dibuang dari tanahnya maka raja Asyur memasukan bangsa lain ke tanah Israel.
II Raja-raja 17:24
17:24 Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itu pun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya.

Akhirnya di dalam kerajaan Israel yang 10 suku ini pengenalan terhadap Tuhan perlahan-lahan terkerus dan akhirnya hilang. Sekalipun demikian mereka masih mendapat kemurahan. Tuhan mau memulihkan dan Tuhan mengirim kembali imam yang sudah dibawa oleh Asyur supaya orang Israel diajarkan tentang Firman Allah. Itu tanda Tuhan tidak menghukum sampai habis-habisa. Namum ini pelajaran bagi kita, kalau kita selalu menimbulkan sakit hati Tuhan maka kita pasti dikerat dari pembangunan Tubuh Kristus. Sekarang ini kita semakin dekat pada pembangunan Tubuh Kristus, jangan sampai kita berprilaku menyakiti hati Tuhan. Mungkin kita merasa tidak menyakiti hati Tuhan tetapi Tuhan Yesus pernah berkata seperti engkau melakukan kepada orang kecil ini demikian engaku melakukan kepadaKu.

Orang-orang Samaria yang tertinggal yang sudah tercampur dengan bangsa lain inilah yang berpura-pura mau membangun dengan bangsa Yehuda yang dua suku tetapi sebenarnya tidak demikian, mereka bermaksud untuk menghalangi pembangunan.
Ezra 4:1-5
4:1 Ketika lawan orang Yehuda dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun Bait Suci bagi TUHAN, Allah Israel,
4:2 maka mereka mendekati Zerubabel serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: "Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kami pun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari."
4:3 Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: "Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia."
4:4 Maka penduduk negeri itu melemahkan semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun.
4:5 Bahkan, selama zaman Koresh, raja negeri Persia, sampai zaman pemerintahan Darius, raja negeri Persia, mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan rancangan mereka.

Hal inilah yang harus kita jaga, mereka ini nampak beribadah kepada Tuhan tetapi juga beribadah kepada berhala. Berhala itu sama dengan serakah dan kekerasan hati. Kalau tetap mempertahankan serakah dan kekerasan hati maka nanti terlepas dari pembangunan Tubuh Kristus bahkan menjadi penghalang rencana Allah dalam dirinya. Hal ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita. Apa yang telah terjadi ini menjadi pelajaran bagi kita di akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Roma 15:4 (Terjemahan Lama)
15:4 Karena seberapa banyak hal yang tersurat terdahulu itu, sudah disuratkan akan menjadi pengajaran bagi kita, supaya kita menaruh harap dari sebab sabar dan dari sebab penghiburan, yang daripada Alkitab.

Sebelum mereka dibawa oleh raja Asyur mereka sudah menyakiti hati Tuhan bahkan terlibat dengan adat istiadat. Kemudian setelah bangsa lain dikirim ke tanah orang Samaria maka adat istiadat ini menjadi lebih hebat lagi.
II Raja-raja 17:33
17:33 Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.

Adat istiadat selalu ada hubungannya dengan ilah-ilah lain. Jadi adat istiadat itu bukan dari Tuhan. Kalau berkata itu dari Tuhan berarti Tuhan menyamakan dengan Firman Allah, apakah Allah pernah mempercayakan Firman kepada bangsa kafir? Tidak  pernah kecuali kepada bangsa Israel.
Roma 3:2
3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.

II Raja-raja 17:34,39-41
17:34 Sampai hari ini mereka berbuat sesuai dengan adat yang dahulu. Mereka tidak berbakti kepada TUHAN dan tidak berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang diperintahkan TUHAN kepada anak-anak Yakub yang telah dinamai-Nya Israel.
17:39 melainkan kepada TUHAN, Allahmu, kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan semua musuhmu."
17:40 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka berbuat sesuai dengan adat mereka yang dahulu.
17:41 Demikianlah bangsa-bangsa ini berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah juga kepada patung-patung mereka; baik anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka melakukan seperti yang telah dilakukan nenek moyang mereka, sampai hari ini.

Karena jumlah orang-orang yang dikirim oleh raja Asyur ini masih sedikit maka Allah izinkan mereka diterkam oleh binatang buas.
II Raja-raja 17:26
17:26 Lalu berkatalah orang kepada raja Asyur: "Bangsa-bangsa yang tuanku angkut tertawan dan yang tuanku suruh diam di kota-kota Samaria tidaklah mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri itu, sebab itu dilepaskan-Nyalah singa-singa ke antara mereka yang sesungguhnya membunuh mereka, oleh karena mereka tidak mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri itu."

Orang yang tidak serius mendengar Firman Allah, dia akan diterkam oleh singa. Kalau tidak ada Firman bagaimana kita bisa menghadapi iblis. Singa itu mengaum terus hingga mencari siapa yang dapat diluluhkannya.

I Petrus 5:7-8
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

II Raja-raja 17:27-28
17:27 Lalu raja Asyur memberi perintah: "Suruhlah pergi ke sana salah seorang imam yang telah kamu angkut dari sana ke dalam pembuangan. Biarlah ia pergi dan diam di sana dan mengajarkan kepada mereka hukum beribadah kepada Allah negeri itu!"
17:28 Salah seorang imam yang telah mereka angkut dari Samaria ke dalam pembuangan pergi dan diam di Betel. Ia mengajarkan kepada mereka bagaimana seharusnya berbakti kepada TUHAN.

Mengapa Tuhan melepaskan singa karena ibadah mereka adalah ibadah campur. Untuk menolong dari terjangan singa maka perlu imam untuk berbicara tentang ketetapan Firman Tuhan. Jangan kita mengharapkan semua imam dipercayakan untuk menangani persoalan ini. Tuhan tidak langsung turun dari Sorga untuk mengatup mulut singa namun Tuhan mengutus hambaNya. Itu membuktikan bahwa hamba Tuhan adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk menolong kita yang seringkali kita entengkan, kita lawan, kita bantah! Kita mau dibawa oleh Tuhan melalui tangan hamba Tuhan yang fulltimer kepada Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga.

Kisah orang Samaria tidak berhenti sampai di situ tetapi muncul pada zaman Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus dari Selatan menuju wilayah Utara dan melewati ibu kota mereka yaitu Samaria, Dia disambut. Tetapi ketika Tuhan Yesus berbalik arah mau kembali ke Yerusalem, atau Tuhan Yesus mau mengarahkan pandangannya ke Yerusalem Baru maka lihat sikap ini akan muncul (perlawanan).
Lukas 9:51-52
9:51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.

Sebenarnya ini adalah lawatan Tuhan yang akhir kepada orang Samaria tetapi mereka justru menolak Tuhan Yesus karena arah pandangan Tuhan Yesus sudah mengarah pada Yerusalem. Ketika Tuhan Yesus sudah mengarahkan pandangan kita ke Yerusalem Baru untuk jadi mempelai, maka orang Kristen yang beribadah campur itu akan menolak. Hal ini jangan terjadi di dalam gereja. Kalau dalam gereja ada penolakan berarti ibadahnya campur. Dia beribadah kepada Tuhan tetapi ada berhala, dengan kata lain dia beribadah kepada Tuhan tetapi hati keras.
Lukas 9:53
9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Lukas 16:13
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Kalau Tuhan menggiring umatNya ke Yerusalem Baru, iblis tidak senang dan akan memakai kehidupan Kristen yang beribadah campur untuk menghalangi tetapi Tuhan pasti membela. Kalau apa yang disampaikan oleh hamba Tuhan adalah murni Firman maka Tuhan pasti membela.

Ketika murid-murid melihat orang Samaria menolak maka emosi mereka naik.
Lukas 9:54-56
9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"
9:55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka.
9:56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

Kalau ada yang tidak menyambut pasti ada yang lain yang akan menyambut. Jadi Tuhan itu tidak pernah ditolak secara masal. Jadilah kita kehidupan yang menyambut bahkan ikut dengan rombongan yang menuju ke Yerusalem Baru. Kalau Tuhan seperti murid-murid yang suka menghukum dengan api yang membakar maka habislah orang Samaria tetapi Tuhan tidak demikian. Buktinya dalam II Raja-raja 17 tadi, sekalipun orang Samaria sudah berbuat hal yang menyakiti hati Tuhan namum masih Tuhan mengirim imam yang tinggal di Betel untuk mengajarkan pengajaran yang benar supaya singa tidak menerkam mereka lagi. Biarlah kita mohon kemurahan Tuhan supaya kehidupan kita jangan diterkam singa.

Mari kita bergumul hari-hari terakhir ini karena kedatangan Tuhan sudah dekat. Ketika Tuhan Yesus mau membawa gereja Tuhan menuju Yerusalem tantangan semakin berat. Sekalipun ada yang menolak namun ada yang menyambut. Yang menolak itulah yang menimbulkan sakit hati tetapi yang menyambut itu adalah penghiburan bagi Tuhan dan juga bagi hamba Tuhan.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar