20131016

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 16 Oktober 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 44:12,15-16,24-26
44:12 Oleh karena mereka telah melayani bangsa itu di hadapan berhala-berhala mereka, dan mereka bagi kaum Israel telah menjadi batu sandungan, yang menjatuhkannya ke dalam kesalahan, oleh karena itu Aku bersumpah mengenai mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH, bahwa mereka akan menanggung hukumannya sendiri.
44:15 Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari bani Zadok yang menjalankan tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu orang Israel sesat dari pada-Ku, merekalah yang akan mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di hadapan-Ku untuk mempersembahkan kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
44:16 Merekalah yang akan masuk ke dalam tempat kudus-Ku dan yang akan mendekati meja-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan mereka akan menjalankan tugasnya terhadap Aku.
44:24 Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari Sabat-Ku.
44:25 Mereka tidak boleh melihat orang mati oleh karena dengan demikian mereka menjadi najis. Hanya dengan mayat bapaknya atau ibunya, anaknya lelaki atau perempuan, kakak adiknya lelaki, kakak adiknya perempuan yang belum kawin, mereka boleh menajiskan dirinya.
44:26 Sesudah pentahirannya ia harus menghitung tujuh hari,

Ada 4 bagian penting yang mau Tuhan sampaikan kepada kita pada kesempatan ini.
1.      Adanya hamba Tuhan (mayoritas) yang menjadi sandungan bagi umat Tuhan.
2.      Adanya hamba Tuhan (minoritas) yang masih mempertahankan tahbisan yang benar dan setia sampai akhir hidupnya.
3.      Pengajaran dari hal bertindak sebagai hakim agar berpegang pada hukum untuk tidak memutuskan perkara dengan ada keberpihakan.
4.      Mengenai hamba Tuhan atau umat Tuhan yang kena atau bersekutu dengan mayat.

1.      Adanya hamba Tuhan (mayoritas) yang menjadi sandungan bagi umat Tuhan
Mayoritas imam-imam sudah menjadi sandungan bagi banyak umat yang membuat umat Tuhan akhirnya dimurkai oleh Tuhan, bahkan tidak sedikit yang binasa. Hamba Tuhan yang seperti ini dikatakan oleh Alkitab akan dikalungkan dengan batu kilangan, dengan kata lain ciri penyelenggara ibadah yang seharusnya membawa umat Tuhan pada pembentukan Tubuh Kristus namun menjadi sandungan bagi umat Tuhan adalah hidupnya selalu ditandai dengan keberatan-keberatan, setiap berbicara yang keluar selalu keluhan, hidupnya selalu berat. Seharusnya bahasa yang keluar dari mulut umat Tuhan dan hamba Tuhan adalah bahasa yang menyejukkan, bahasa yang membangun orang lain yang mendengar.

Kehidupan yang lehernya digantungi batu kilangan hanya membungkuk dan tidak bisa menengadah ke atas sehingga akhirnya tidak akan mendapat roti sebab batu kilangan untuk mengiling biji gandum menjadi tepung bahan untuk membuat roti sudah digantung di leher. Jadi orang yang selalu mengeluh dalam dirinya tidak ada Firman dan malah sudah tercemar dengan roh Babel yang akan berakhir dilempar ke laut.
Wahyu 18:21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Orang yang tersandung masih mendapat pertolongan tetapi yang menjadi penyebab sandungan tidak dapat tertolong lagi.
Zakharia 12:7-8
12:7 TUHAN akan pertama-tama memberi kemenangan kepada kemah-kemah Yehuda, supaya keluarga Daud dan penduduk Yerusalem jangan terlalu bermegah-megah terhadap Yehuda.
12:8 Pada waktu itu TUHAN akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka.

Jangan sampai kita pelayanan Tuhan malah tertolak karena menjadi penyandung orang lain. Supaya tidak mudah tersandung kita diajar untuk menambahkan pada iman, kebajikan sampai pada kasih kepada semua orang.
II Petrus 1:9-11
1:9 Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Bukan berarti kita harus senang kalau tersandung karena tadi dikatakan masih mendapat pertolongan. Tidak boleh seperti itu, ada hal yang harus kita kerjakan supaya jangan tersandung.
II Petrus 1:5-8
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
1:8 Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Matius 18:6-7
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
18:7 Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.

Ditenggelamkan ke dalam laut berarti arahnya sama dengan Babel. Supaya kita tidak disusupi oleh roh Babel Tuhan menyuruh kita lari meninggalkan. Lari berarti membuat jarak pemisah dengan begitu cepat, tidak berlambat-lambat.
Wahyu 18:4-5
18:4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
18:5 Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.

Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!

Kalau kita bisa menikmati dan menyerap hal ini, kita masukan dalam pikiran dan menjadi iman dalam hati maka kita akan terhindar dari perilaku menjadi penyebab orang lain berdosa, menjadi
sandungan. Kalau hamba Tuhan yang menjadi sandungan maka sudah dapat dipastikan tidak akan ada roti, dalam arti tidak dapat diharapkan menemukan dari kehidupan itu bahwa akan ada pembukaan rahasia Firman. Dia bisa berbicara Firman tetapi pembukaan Firman sudah tidak ada. Kehidupan yang menyandung dan selalu mengeluh berarti pandangannya selalu ke bawah, selalu melihat pada kebesaran Babel sehingga tidak bisa lagi tengadah ke atas.

Kalau tersandung karena pemberitaan Firman itu salah orang yang tersandung, tetapi kalau tersandung karena sikap dan prilaku pelayanan yang tidak suci maka orang yang menyandung itu harus bertanggung jawab. Orang-orang seperti ini sampai-sampai mengatakan Firman itu beban yang terlalu berat karena ada batu kilangan di lehernya.
Yeremia 23:34,36,38-40
23:34 Adapun nabi atau imam atau rakyat yang masih berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, kepada orang itu dan kepada keluarganya akan Kulakukan pembalasan.
23:36 Tetapi Sabda yang dibebankan oleh TUHAN janganlah kamu sebut-sebutkan lagi, sebab yang menjadi beban bagi setiap orang ialah perkataannya sendiri, oleh karena kamu telah memutarbalikkan perkataan-perkataan Allah yang hidup, TUHAN semesta alam, Allah kita.
23:38 Tetapi jika kamu masih berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN, maka beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu masih memakai ungkapan Sabda yang dibebankan oleh TUHAN itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu mengatakan: Janganlah kamu berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,
23:39 maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari hadapan-Ku, kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu.
23:40 Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan terlupakan."

Kalau kehidupan itu berkata Firman itu menjadi beban maka hal ini akan berujung pada tidak ada penebusan lagi. Penebusan berarti kita dibeli oleh Tuhan tetapi tidak untuk dijual lagi, tujuannya supaya kita yang dari perbudakan diangkat menjadi anaknya Tuhan. Jangan sampai percakapan kita bukan berisi pembicaraan supaya rohani kita bertumbuh tetapi malah mematikan rohani kita, jangan sampai isi percakapan kita justru membunuh kerohanian karena berucap Firman itu beban, Firman itu terlalu berat. Itu tanda di lehernya ada batu kilangan sebab menjadi sandungan dan penyebab sandungan ini tidak mendapat lagi pengangkatan.
2.      Adanya hamba Tuhan (minoritas) yang masih mempertahankan Tahbisan yang benar dan setia sampai akhir hidupnya

Dikatakan dalam Yehezkiel, hamba Tuhan yang minoritas ini sama seperti bani Zadok.
I Samuel 2:35
2:35 Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi.

Keturunan terakhir dari keluarga imam Eli yang melayani Tuhan sebagai imam adalah Abyatar. Dia juga berada dekat dengan tabut perjanjian tetapi akhirnya dipecat karena tidak setia, dia mendukung Adonia menjadi raja. Artinya dia berpihak pada tahbisan yang salah.
I Raja-raja 1:7-8
1:7 Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
1:8 Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.

Jangan sampai kita orang-orang yang dekat dengan tabut perjanjian yang sekarang menunjuk Kabar Mempelai tetapi akhirnya dipecat oleh Tuhan karena memiliki karakter seperti Abyatar.

Harus ada ketegasan seperti imam Zadok. Dulu sudah ada keberpihakan dan di akhir zaman akan terjadi lagi, jangan kita kaget. Dimana kita berpihak? Kalau pada tahbisan yang salah pasti dipecat.

Betsyeba, ibu Salomo, kembali mengatakan bahwa imam Zadok tidak ikut memihak Adonia. Yang mempunyai tahbisan yang benar tidak diundang, justru mereka yang disisihkan/ dinista.
I Raja-raja 1:26
1:26 Tetapi hambamu ini, dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo tidak diundangnya.

I Raja-raja 2:26-27,35
2:26 Dan kepada imam Abyatar raja berkata: "Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau, oleh karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku, dan oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala sengsara yang diderita ayahku."
2:27 Lalu Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN. Dengan demikian Salomo memenuhi firman TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.
2:35 Raja mengangkat Benaya bin Yoyada menggantikan Yoab menjadi kepala tentara; dan raja mengangkat imam Zadok menggantikan Abyatar.

Dan di tengah-tengah kemuliaan Salomo tampil imam Zadok. Nyata di tengah-tengah kemuliaan Firman, Tuhan menetapkan pelayan-pelayanNya yang seperti Zadok.
I Samuel 2:35
2:35 Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi.

Tuhan mencari kehidupan yang melayani yang tidak dibebani dengan beratnya batu kilangan. Rencana Tuhan pasti digenapkan dan tidak dapat digagalkan tetapi iblis berusaha untuk menggagalkan kita supaya jangan sampai masuk dalam kegenapan rencana Allah.

Zadok dan Abyatar sama-sama memikul tabut perjanjian, bahkan saat-saat sulit yaitu ketika Absalom memberontak. Tetapi Abyatar akhirnya dipecat karena pada ujung kehidupannya dia berpihak pada tahbisan yang salah. Ciri tahbisan yang salah adalah menimbulkan kerusuhan.

Kita harus melihat di mana keberpihakan kita. Jangan kita seperti Abyatar yang awalnya gegap gempita memikul tabut tetapi akhirnya luntur. Berbeda dengan Zadok yang jauh sebelum dia muncul Tuhan sudah terlebih dahulu mengatakan tentang kedatangannya. Orangnya Tuhan tidak akan tersembunyi di mata Tuhan.
Yehezkiel 44:15
44:15 Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari bani Zadok yang menjalankan tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu orang Israel sesat dari pada-Ku, merekalah yang akan mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di hadapan-Ku untuk mempersembahkan kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Tinggal satu jalur imam yang memiliki tahbisan yang benar, tinggal minoritas. Yang mayoritas sudah menjadi sandungan bagi jemaat. Hamba Tuhan jangan memanfaatkan predikatnya sebagai hamba Tuhan untuk mengibuli jemaat, mungkin jemaat bisa memberi/berbuat sesuatu tetapi bukan lagi karena kasih. Biarlah kita hempaskan hal-hal yang mengganjal perjalanan kerohanian kita, biarlah kita tetap setia dalam pelayanan sampai Tuhan datang.
3.      Pengajaran dari hal bertindak sebagai hakim agar berpegang pada hukum untuk tidak memutuskan perkara dengan ada keberpihakan

Yehezkiel 44:24
44:24 Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku; mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari Sabat-Ku.

Di sini Tuhan mengatur tentang persoalan pengadilan dan teladannya adalah Tuhan sendiri.
Yesaya 11:3-4
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Tuhan sendiri harus turun untuk melihat apa yang terjadi di bumi sesuai dengan seruan yang sampai kepadaNya. Ini berarti Tuhan mengajar kita untuk tidak langsung memberi label kepada seseorang hanya menurut kata orang atau sekilas pandang. Kita harus memperhatikan sesuatu apa benar atau tidak, semuanya harus jelas dan transparan.
Kejadian 11:5,7; 18:16,20-21
11:5 Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
18:16 Lalu berangkatlah orang-orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka.
18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21 Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

Tuhan begitu selektif dalam mendengar bahasa orang. Yang menjadi kesalahan kita seringkali belum menelusuri dengan benar namun sudah berkomentar dan menghakimi. Jangan menghakimi di luar ketetapan Firman. Disinilah seringkali kita teledor. Jangan kita menghakimi hanya sekilas pandang sebab itu akan dikembalikan kepada kita.
Matius 7:1-5
7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Menghakimi di sini berarti telah menjatuhkan vonis bahwa tidak mau lagi bersekutu dengan seseorang. Apakah sudah pantas, sudah kita lihat sendiri bahwa benar tahbisan orang itu salah. Kalau memang benar kita harus menjauh. Tetapi terlebih dahulu kita harus jelas mengenai hal itu sebelum menjatuhkan vonis.

4.      Mengenai hamba Tuhan atau umat yang kena atau bersekutu dengan mayat

Yehezkiel 44:25-26
44:25 Mereka tidak boleh melihat orang mati oleh karena dengan demikian mereka menjadi najis. Hanya dengan mayat bapaknya atau ibunya, anaknya lelaki atau perempuan, kakak adiknya lelaki, kakak adiknya perempuan yang belum kawin, mereka boleh menajiskan dirinya.
44:26 Sesudah pentahirannya ia harus menghitung tujuh hari,

Alkitab mengajarkan kita supaya jangan bersentuhan dengan mayat. Bila sudah bersentuhan dengan mayat ada proses pentahiran. Yang dimaksud dengan mayat di sini bagi kita bukan secara hurufiah tetapi menunjuk kematian rohani, jangan kita terkontaminasi dengan roh kematian rohani.

Bilangan 19:11
19:11 Orang yang kena kepada mayat, ia najis tujuh hari lamanya.
Angka 7 adalah angka kesempurnaan. Berarti orang yang kena pada mayat tidak bisa masuk pada kesempurnaan. Kena pada mayat itu berarti dosa, dosa itu mayat. Kesentuh pada mayat ibu dan bapak artinya kena pada dosa turunan. Bila tidak diselesaikan akan jadi masalah.


Bilangan 19:12
19:12 Ia harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari yang ketiga, dan pada hari yang ketujuh ia tahir. Tetapi jika pada hari yang ketiga ia tidak menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari yang ketujuh.
Proses pentahiran ini adalah menghapus dosa dengan air pada hari yang ketiga. Hari ketiga menunjuk pada korban Kristus yang mati dan bangkit pada hari ketiga. Artinya proses pentahiran adalah dengan mengaku dosa dan menyelesaikan. Ketika kita kena mayat, kena dosa maka segera manfaatkanlah korban Kristus sebab kalau tidak kita jauh dari angka 7, jauh dari kesempurnaan.

Bilangan 19:13
19:13 Setiap orang yang kena kepada mayat, yaitu tubuh manusia yang telah mati, dan tidak menghapus dosa dari dirinya, ia menajiskan Kemah Suci TUHAN, dan orang itu haruslah dilenyapkan dari Israel; karena air pentahiran tidak disiramkan kepadanya, maka ia najis; kenajisannya masih melekat padanya.
Orang yang tidak menyelesaikan dosa tidak bisa masuk pada pembangunan Tubuh Kristus dan binasa selamanya.

Bani Zadok paham akan hal ini, bani Zadok adalah imam yang dipercayakan Tuhan untuk melayani dan tidak pernah luntur kesetiaannya dan Tuhan sudah berawas-awas bahwa dia akan menghadapi persoalan penghakiman dan waspada akan mayat (mati).
Yehezkiel 44:15-16,17,19,27
44:15 Tetapi mengenai imam-imam orang Lewi dari bani Zadok yang menjalankan tugas-tugas di tempat kudus-Ku waktu orang Israel sesat dari pada-Ku, merekalah yang akan mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di hadapan-Ku untuk mempersembahkan kepada-Ku lemak dan darah, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
44:16 Merekalah yang akan masuk ke dalam tempat kudus-Ku dan yang akan mendekati meja-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan mereka akan menjalankan tugasnya terhadap Aku.
44:17 Maka kalau mereka hendak masuk dari pintu-pintu gerbang pelataran dalam, mereka harus mengenakan pakaian lenan; mereka tidak boleh memakai pakaian bulu domba waktu mereka bertugas di pintu-pintu gerbang pelataran dalam atau waktu menyelenggarakan kebaktian dalam Bait Suci.
44:19 Dan waktu mereka keluar ke pelataran luar menjumpai umat TUHAN itu, mereka harus menanggalkan pakaian mereka yang mereka pakai dalam menyelenggarakan kebaktian dan menyimpannya dalam bilik-bilik kudus, kemudian mengenakan pakaian yang lain, supaya umat itu jangan menjadi kudus disebabkan kena kepada pakaian imam-imam itu.
44:27 dan pada hari ia masuk lagi ke tempat kudus, ke pelataran dalam, untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, ia harus mempersembahkan korban penghapus dosanya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Hari ketiga yaitu kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus menunjuk pada penyerahan Tuhan Yesus untuk kita sidang jemaat.
Efesus 5:25
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Kita tidak boleh berhenti sampai di sini tetapi harus dilanjutkan mandi oleh air Firman Tuhan.
Efesus 5:26
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

Tujuannya supaya kita disempurnakan (angka 7).
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Berapa banyak kali kita kesentuh dengan mayat, kita terlibat dengan dosa-dosa. Kalau kita membiarkan mayat itu pasti akan berbau busuk. Kalau ada kesalahan baik suami, istri atau anak harus cepat kita selesaikan jangan biarkan sampai berbau busuk. Kalau ada yang membela kesalahan orang lain maka orang yang membela itu ikut kesentuh dengan mayat dan juga ikut berbau busuk.

Jangan tunggu Tuhan melempar dengan batu dari langit. Itu sebabnya indah kalau kita mengerti jalan yang Tuhan berikan dan kita datang pada angka tiga datang pada salib Golgota dengan jalan mengaku dosa. Itu berarti mayat itu kita kubur, kita mandi dan menjadi tahir kembali.

Apa yang dikisahkan dalam Yehezkiel pasal 44 secara lengkap nampak dalam jemaat Sardis. Jemaat Sardis minoritas yang mempertahankan pakaian putih, sebagian besar sudah mati. Jemaat Sardis ada nama di luar karena di dalam sidang ini tidak ada ajaran Nikolaus, ajaran Bileam dan ajaran Izebel, namun tidak ada satupun pekerjaannya yang selesai (sempurna).
Wahyu 3:1
3:1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!

Sardis artinya sisa, berarti ini menunjuk akhir zaman bahwa ada yang punya nama di luar padahal mati.

Wahyu 3:2
3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

Yang hidup dalam jemaat Sardis ini juga menuju pada kematian sebab pekerjaannya hanya setengah, tidak utuh lagi. Jangan kita mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan setengah-setengah sebab itu tanda menuju pada kematian. Jangan hal ini kita anggap tidak apa-apa sebab yang tidak apa-apa menurut kita ini justru berbahaya. Oleh sebab itu kita harus waspada, harus bangun seperti tanaman badam yang setelah musim dingin dia lebih dahulu bersemi dibandingkan tanaman lain. Begitu bunganya muncul berwarna merah maka pelan-pelan menjadi putih sampai merahnya menghilang dan menjadi putih bersih. Sama seperti pentahiran tadi, kalau hari ketiga kita datang kepada darah Yesus (merah) maka akan menjadi putih bersih.
Yesaya 1:18
1:18 Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Wahyu 3:4
3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Pakaian putih adalah pakaian bagi gereja Tuhan, yang memungkinkan kita bersanding dengan Yesus, itulah pakaian mempelai.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Roma 9:29,28
9:29 Dan seperti yang dikatakan Yesaya sebelumnya: "Seandainya Tuhan semesta alam tidak meninggalkan pada kita keturunan, kita sudah menjadi seperti Sodom dan sama seperti Gomora."
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."

Tinggal beberapa saat lagi yang dikatakan Firman Tuhan ini akan digenapi. Untung masih ada yang sisa, yang tidak mencemarkan diri dan masih memakai pakaian putih. Tuhan cari kehidupan yang seperti ini yang tidak kesentuh mayat. Kalau sudah kesentuh mayat manfaatkan angka 3 yaitu korban Kristus dan terimalah siraman air Firman Allah. Tuhan sudah mati di kayu salib dan mau memandikan kita dengan air Firman Allah supaya kita tampil tanpa cacat dan kerut. Tuhan mau menggenapkan Firmannya dengan segera dan sempurna kepada yang sisa.


Tuhan Memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar