20131013

Kebaktian Umum, Minggu 13 Oktober 2013 Pdt. Bernard Legontu


Penyerahan anak

Lukas 18:15-17
18:15 Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
18:16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
18:17 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

Tuhan tidak mempertajam bahasa di sini bahwa seharusnya bapak dan ibunya yang harus membawa anak kecil untuk diserahkan tetapi dikatakan “orang-orang”. Jadi yang menjadi fokus di sini adalah anak-anak kecil.

Sebagai contoh adalah Yefta, sekalipun disebutkan anak haram namun akhirnya dipakai oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajahan bangsa Amon. Di kemudian hari anak Yefta dikorbankan kepada Tuhan, bukan berarti disembelih dan dipenggal-penggal lalu dibakar di atas mezbah. Yang dimaksud di sini dia tidak diberi kesempatan lagi untuk menikah dan meneruskan keturunan dari Yefta. Artinya apa yang terjadi dalam diri Yefta tidak boleh dikembangkan, tidak boleh diteruskan, harus dihentikan. Perilaku yang tidak sesuai di hadapan Tuhan tidak boleh dilanjutkan.

Dalam penyerahan anak yang dibutuhkan adalah Tuhan Yesus menumpangkan tangan dan memberkati. Bukan nanti bapak dan ibunya yang datang menyerahkan baru bisa dilayani. Seorang anak harus diserahkan sebab dari kandungan dia sudah terkemas di dalam dosa.
Mazmur 51:7-9
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
51:8 Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!

Tidak dapat dikatakan bayi itu tidak ada dosa sebab dosa keturunan sudah mengalir di dalamnya. Itu sebabnya ketika Tuhan menghukum dunia dengan air bah tidak ada seorang bayi yang diselamatkan. Ketika penghukuman Sodom dan Gomora juga tidak ada seorang bayi yang diselamatkan.

Dalam Mazmur 51:9 kita melihat ada peran Tuhan dan hamba Tuhan sebagai alatnya Tuhan. Hisop atau sufa adalah sejenis lumut yang bisa ada di mana-mana, itulah gambaran hamba Allah yang menjadi mitranya Tuhan. Seorang hamba Tuhan bisa ada di mana-mana, dia tidak akam memilih-milih tempat. Hamba Tuhan bagaikan hisop untuk merebut hati saudara dari lumpur dosa agar dibawa kepada Tuhan Yesus menjadi Mempelai WanitaNya.
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Ibadah Umum

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 21:5
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Pembaharuan itu adalah sesuatu yang telah dirancang oleh Tuhan dengan tepat dan benar. Kalau Tuhan mengatakan bahwa pembaharuan itu tepat dan benar maka tidak ada alasan bagi seorangpun untuk menolak pembaharuan. Kita semua membutuhkan pembaharuan bila ada minat dan kerinduan untuk masuk dalam langit dan bumi yang baru. Sebelum ke sana kita akan masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai di dunia ini dan semua pelaku kejahatan serta pemimpinnya yaitu iblis telah dipenjara dalam lobang yang tidak terduga dalamnya.

Pembaharuan ini sangat dibutuhkan dan ini adalah program dari sorga. Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan tidak akan Ia ubah.
Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Itu sebabnya pembaharuan yang telah terucap lewat bibir mulut Tuhan tidak akan diubah. Ini adalah jalur yang harus kita tapaki untuk menuju kerajaan 1000 tahun damai dan masuk dalam langit dan bumi yang baru.

1.      Pembaharuan nikah
Dalam injil Yohanes pasal 2 kita melihat pembaharuan nikah. Dalam Kejadian pasal 1 Tuhan menciptakan sepasang nikah yang disuruh oleh Tuhan untuk berkembang biak.
Kejadian 1:26-28
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Dari ayat di atas kita melihat 6 susunan apa yang diberikankan Tuhan kepada pasangan nikah pertama:
1)      Diberkati
2)      Beranakcucu
3)      Bertambah banyak
4)      Penuhilah bumi
5)      Taklukkanlah itu
6)      Berkuasalah

Ketika manusia jatuh dalam dosa enam hal ini menjadi sirna. Manusia tidak berkuasa lagi bahkan binatang buas yang berkuasa, di laut yang berkuasa adalah ikan hiu. Manusia telah jatuh dalam dosa, itu sebabnya Tuhan melakukan pembaharuan yang dimulai dari dalam nikah.

Apalah arti kita berkata mau masuk pada nikah yang rohani tetapi tidak mengalami pembaharuan nikah secara jasmani, ini memalukan. Itu sebabnya coba kita meraba posisi kita di dalam nikah yang sudah diatur oleh Allah. Seringkali inilah yang diganggu oleh iblis sehingga posisi dalam nikah ini menjadi kabur. Kejatuhan nikah pertama penyebabnya adalah istri.

Di depan ini ada nikah yang benar dan nikah hujatan. Kalau dalam rumah tangga istri yang mengkomando suami itu berarti sudah mengarah pada nikah hujatan. Kalau istri sudah dikomando suami maka diikuti saja, itu tidak ada susahnya. Hal itu menjadi sulit kalau daging tidak bisa terima, itu sebabnya tidak mengalami pembaharuan. Supaya rumah tangga itu ada kesejukan coba istri menunjukkan tanda tunduk pada suami. Pengangkatan Tuhan untuk pemulihan nikah mulai dari istri. Tujuan pemulihan nikah supaya Tuhan mendapatkan benih Ilahi dalam hidup nikah. Kalau mau melihat pekerjaan Tuhan maju maka istri gembala harus menjadi teladan di dalam nikah, istri jangan banyak membangkang sebab meresahkan hati gembala yang adalah suaminya.

Yohanes 2:1-2
2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Kana artinya ilalang/rumput. Manusia digambarkan bagaikan rumput. Tuhan mau mengubah rumput dan dilahirkan kembali oleh benih Firman.
I Petrus 1:23-25
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1:24 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

Telah sekian lama kita dibina oleh Firman, apakah hidup kita masih bagaikan ilalang? Itu sebabnya Tuhan datang pada pesta kawin di Kana untuk mengubah rumput/ilalang supaya menjadi kehidupan sesuai Firman Tuhan.

Kejadian 1:28
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
6 hal yang Tuhan berikan kepada manusia saat diciptakan. 6 hal ini sudah tidak ada pada manusia setelah jatuh dalam dosa. Sekarang kita mudah dikalahkan oleh binatang bahkan virus dan bakteri yang kecil. Itu terjadi karena wibawah Ilahi sudah tidak ada pada kita, itu bukti bahwa kehidupan itu ada di bawah tanda dosa. Kita harus mengambil sikap bahwa semua itu seizin Tuhan dan menjadi ujian bagi kita supaya kita selalu ingat siapa Pencipta kita. Itu sebabnya kita harus mengaku kepada Tuhan bahwa kita tidak berdaya tanpa Tuhan.

Yohanes 2:1
2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;

Peristiwa nikah di kana kena pada hari yang keenam
Yohanes 1:29,35,43
1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:43 Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"

Kita sekarang sudah ada di ujung hari keenam menjelang pesta nikah Anak Domba Allah. Kita ada pada era ini, kalau kita gagal sekarang ini berarti gagal untuk selama-lamanya. Iblis tidak mungkin menggagalkan rencana Allah, yang iblis usahakan untuk gagalkan adalah kita supaya tidak masuk dalam rencana Allah.

Firman itu menjadi Manusia sehingga kita bisa menerima tubuh dan darahNya. Sesudah kita masuk dalam penggembalaan yang dalam terang Tabernakel ditunjukkan dengan masuk ke dalam ruangan suci, kita melihat Meja Roti Sajian yang menunjuk persekutuan kita dengan Anak Allah di dalam FirmanNya yang telah menjadi manusia yang sekarang diwujudkan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Selanjutnya kita datang ke Pelita Emas yang menunjuk persekutuan kita dengan Roh Kudus di dalam ibadah raya, Roh Kudus tidak mempunyai daging dan darah. Selanjutanya kita datang ke Mezbah Dupa yaitu persekutuan kita dengan Allah Bapa dalam ibadah doa penyembahan, Bapa di Sorga adalah Roh, tidak punya daging dan darah. Itu sebabnya secara khusus Perjamuan Kudus yaitu Tubuh dan Darah Yesus, ada di dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan tidak ada pada ibadah Umum (Pelita Emas) dan ibadah Doa Penyembahan (Mezbah Dupa).

2.      Pembaharuan ibadah
Yohanes 2:15
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.

Markus 11:15
11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,

Setelah nikah mengalami pembaharuan maka dilanjutkan ibadah dibaharui. Jadi nikah dan ibadah itu sejalan dan tidak bisa dipisah. Ketika Kristus Yesus membersihkan BaitNya muncul perlawanan dan landasan mereka adalah pembangunan Bait Allah selama 46 tahun. Artinya ibadah mereka sudah menahun, sudah berakar, sukar bagi mereka untuk dibaharui.

Yohanes 2:19
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
Kalau kita mau dibaharui bukan Tuhan yang datang merombak kita tetapi kita mau atau tidak. Jadi ibadah yang lama ini kita sendiri yang harus rombak, kalau kita tidak mau dirombak maka Tuhan tidak akan membangun. Tergantung kita mau atau tidak.

Tuhan Yesus merasa berkepentingan membersihkan Bait Allah karena Bait Allah itu adalah punyanya Tuhan. Kalau kita mengaku adalah Tuhan punya maka jangan tolak kalau ada pembersihan karena Dia bertanggung jawab terhadap milikNya, namun Tuhan tidak akan memaksa tergantung kita mau atau tidak.
Ibrani 3:1-6
3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
3:2 yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
3:3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
3:4 Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
3:5 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

Jika kita sampai kepada akhirnya” artinya dalam perjalanan kita menuju ke sana banyak batu sandungan dan banyak lubang jebakan.
Teguh berpegang pada kepercayaan” berarti Firman pengajaran.
Pengharapan yang kita megahkan” berarti mau disucikan.

Kalau kita mengalami pekerjaan penyucian dalam diri kita itu pertanda Tuhan Yesus mengakui bahwa kita adalah rumahnya. Kehidupan yang tidak mau disucikan sama dengan menolak Tuhan Yesus sebagai pemilik. Kalau seperti itu bagaimana bisa berkata bahwa Yesus sebagai kekasihnya?
Kidung Agung 2:16
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Kalau kita mengaku sebagai milik Tuhan dan Tuhan adalah milik kita maka wajib mengalami penyucian di dalam penggembalaan di tengah-tengah bunga bakung. Berarti kita digembalakan oleh Tuhan dalam suasana bunga bakung, (dalam suasana mempelai) dalam suasana penyucian pembaharuan Firman.
Kidung Agung 6:3
6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Sampai dua kali dikatakan “menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung” itu menunjukkan betapa pentingnya digembalakan dalam suasana penyucian sehingga bunga bakung yang adalah lambang Mempelai Wanita menjadi kenyataan dalam diri kita.
Kidung Agung 2:2
2:2 -- Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

Dalam penyucian di Bait Allah Tuhan menjungkir balikkan meja dan bangku.
Yesaya 22:19
22:19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.

Bangku menunjuk jabatan dan pangkat. Mengapa Tuhan lemparkan? Karena orang ini telah meninggalkan tugas tanggung jawabnya. Pekerjaan sebagai kepala istana dia ganti menjadi penggali kubur.
Yesaya 22:15-16
22:15 Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:
22:16 Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?

Jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan jangan coba tinggalkan sebab pasti akan menjadi penggali kubur, artinya rohaninya pasti mati.

Yesaya 22:17-19
22:17 Sesungguhnya, TUHAN akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat
22:18 dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
22:19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.

3.      Pembaharuan terhadap pemimpin yang buta terhadap perkara rohani tetapi matanya melek terhadap perkara jasmani
Yohanes 3:12
3:12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?

Kalau saya sebagai hamba Tuhan buta terhadap perkara rohani dan hanya melek terhadap perkara jasmani bagaimana bisa saya mengajarkan perkara yang rohani? Jangan kita membangun rumah Tuhan dengan cara kredit.
II Tawarikh 2:15-16
2:15 Baiklah sekarang tuanku kirim kepada hamba-hamba tuanku gandum dan jelai, minyak dan anggur yang telah tuanku sebutkan itu.
2:16 Dan kami akan menebang kayu dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan membawanya kepadamu dengan rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat mengangkutnya ke Yerusalem."

Kita ini mau dibangun menjadi rumahnya Tuhan.
Efesus 2:19-22
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Tuhan tidak membangun kita dengan kredit. Waktu Tuhan Yesus di salib di Golgota, Dia tidak minta diturunkan sebentar untuk beristirahat lalu naik lagi. Tuhan membayar kita dengan tunai. Kalau membangun rumah Tuhan dengan cara kredit itu sama dengan mendustai jemaat dan tidak mempercayakan diri pada kuasa Firman yang dapat mengadakan dari yang tidak ada menjadi ada.
Roma 4:17
4:17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.

Sangat diperlukan pembaharuan terhadap pemimpin supaya jelas kemana dia mengarahkan orang-orang yang dia pimpin. Saya sebagai pemimpin harus lebih dahulu mengalami pembaharuan dalam soal pandangan-pandangan rohani, jangan sampai hanya terfokus kepada perkara-perkara yang jasmani. Ini adalah Kristen angin.
Yohanes 3:7-8
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Orang yang lahir dalam roh tahu dari mana dia datang dan kemana arahnya berjalan. Kita tahu datang dari dosa dan menuju ke Yerusalem Baru, tetapi Kristen angin tidak tahu.
Mazmur 78:39; 144:3-4
78:39 Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali.
144:3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?
144:4 Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.

Tuhan mau mengubah dari angin dunia menjadi angin Roh Kudus yang jelas dari mana mau ke mana. Jangan sampai kita menjadi kehidupan Kristen yang seperti Nikodemus, apalagi dia adalah pengajar.
Yohanes 3:9-10
3:9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"
3:10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?

Status Nikodemus sebagai pengajar masih harus dikoreksi. Bahasa Nikodemus yang mengatakan “aku ini sudah tua”, itu berarti dia merasa sudah terlambat. Tidak ada kata terlambat selagi kita masih bernafas. Tidak ada kata terlambat asal kita mau berdamai dengan Firman. Mau berdamai dengan Firman berarti mau dibaharui.
Ayub 14:7-9
14:7 Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh.
14:8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,
14:9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.

7 jemaat di Asia Kecil, 5 di antaranya tidak bertobat, hanya 2 di antaranya yang benar-benar bertobat. Tetapi kepada yang tidak bertobat masih diberikan kesempatan untuk bertobat.

4.      3 hal yang harus dibaharui
a)      Bangga dalam pemeliharaan lewat sumur Yakub.
Ini pemeliharaan Tuhan yang tidak pernah habis-habisnya. Apalah arti kebanggaan tetapi mereka beribadah kepada Allah yang tidak mereka kenal. Apalah arti membanggakan pemeliharaan Tuhan secara lahiriah tetapi ibadah kosong, tidak menyentuh hati Allah.
Yohanes 4:7-15
4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
4:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

b)      Pelan-pelan Tuhan mengingatkan akan dosa-dosa masa lampaunya. Apalah artinya kebanggaan terhadap pemeliharaan Tuhan tetapi masih terbawa-bawa dengan dosa masa lampau.
Yohanes 4:16-18
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

c)      Setelah itu Tuhan Yesus menyentuh ibadah.
Yohanes 4:19-24
4:19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Dalam susunan Tabernankel “menyembah” itu terkena Mezbah Dupa Emas, “dalam roh” terkena Pelita Emas dan “kebenaran” terkena Meja Roti Sajian. Itulah ibadah yang benar. Penyembahan kita benar kalau ditopang oleh pengajaran Firman/ Perjamuan Kudus serta Roh Kudus.

Yohanes 4:25,29
4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

Ternyata pada poin tentang Mesias, Tuhan Yesus membongkar kesalahan wanita ini baik yang ada pada masa lalu maupun sekarang. Jadi kalau kita mau tahu Mesias yang benar pekerjaannya berorientasi pada pembenahan nikah dan ibadah. Kalau sekarang nikah kita dibaharui dan ibadah juga dibaharui, berarti kita dilayani oleh Mesias yang benar.

Izinkan Tuhan membongkar kehidupan kita yang lampau. Seperti perempuan ini yang selama ini menutup-nutup apa yang dia lakukan tetapi ketika Mesias datang semuanya dibongkar. Akhirnya dia berani berkata “di sana ada Mesias yang membongkar semua perbuatannya yang lampau dan sekarang. Itulah Mesias, itulah pekerjaan pembaharuan di penghujung akhir zaman ini.

Kalau Allah sedang bekerja membenahi kita jangan bersikap seperti Nikodemus yang merasa sudah terlambat. Masih ada harapan bagi kita supaya jangan seperti Nikodemus yang mengajar padahal tidak tahu apa itu perkara-perkara rohani. Sekarang ini terlalu banyak pengajar-pengajar yang hanya melihat kemuliaan dunia dan tidak melihat kemuliaan Sorga sehingga yang dia ajarkan hanyalah berkat-berkat jasmani, seperti wanita yang terus menimba air, hanya bangga pada pemeliharaan dari Tuhan. Mari rapatkan barisan kita menanti kedatangan Tuhan kedua kali.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar