20131116

Kebaktian Doa, Sabtu 16 November 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 3:12-15
3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah kaum keturunan Yakub," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah semesta alam,
3:14 "bahwa pada waktu Aku menghukum Israel karena perbuatan-perbuatannya yang jahat, Aku akan melakukan hukuman kepada mezbah-mezbah Betel, sehingga tanduk-tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah.
3:15 Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah gedang," demikianlah firman TUHAN.

Ada hal yang seringkali kita lupakan saat beribadah bahwa dasar ibadah itu adalah pengorbanan Kristus Yesus yang sangat mahal nilainya. Kita beribadah landasannya adalah darah Kristus sehingga wajarlah untuk kita serius sebab saat itu kita berhadapan dengan Pemilik darah itu sendiri. Olehnya itu marilah kita beribadah dengan satu pandangan bahwa ini bukanlah suatu prosesi ibadah atau ritual saja. Ibadah adalah cara kita menghampiri Tuhan dan dasarnya adalah korban Kristus yang sangat mahal.

Dalam ayat di atas diceritakan bahwa bukannya Israel tidak beribadah, mereka beribadah tetapi tidak ditandai dengan kesungguhan hati sehingga akhirnya tanduk mezbah dipatahkan. Artinya mereka beribadah tanpa merasakan kuasa sehingga tidak mengalami keubahan hidup, tidak mengalami pekerjaan penyucian dalam kehidupannya. Bahkan dikatakan justru yang nampak di mata Tuhan adalah perbuatan-perbuatan yang jahat. Ini adalah pelajaran bagi kita bahwa harga kita beribadah itu mahal sehingga jangan sampai kita tidak menikmati kuasa ibadah.

Salah satu dari 18 dosa akhir zaman yang ditulis dalam II Timotius 3:1-5 adalah beribadah tanpa merasakan kuasa ibadah. Kiranya kita tidak mengkondisikan diri dalam ibadah seperti itu.
II Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Orang Israel menghampiri Tuhan tidak dengan sepenuh hati sehingga yang mewarnai kehidupan mereka hanyalah kejahatan sehingga upaya dari hamba Tuhan untuk menolong mereka hanya sebatas seperti merebut dua betis dari mulut singa. Jadi penggembalaan itu tidak dinikmati lagi dan menjadi sia-sia bagi kehidupan yang digembalakan yang bersikap seperti itu.

Kita ini dilahirkan dengan dua kaki untuk menopang satu tubuh. Artinya pendirian kita untuk menopang satu tubuh. Tetapi kalau betis sudah di mulut singa apalah artinya. Kalau seperti itu berarti pendirian tidak lagi mengarah pada satu Tubuh, masing-masing berjalan sendiri dan tidak lagi terbenahi oleh peta dan teladan Allah. Inilah yang jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita. Walaupun ada upaya dari gembala tetapi tidak lagi bermanfaat. Kehidupan seperti itu tidak akan mencapai dua menjadi satu yaitu kesempurnaan gereja Tuhan dan akan tertinggal dalam masa 3,5 tahun siksaan antikristus. Seseorang bisa tertinggal karena pendiriannya sudah kacau balau sebab sudah dihantam oleh singa (iblis).

Disebutkan juga tentang katil atau tempat tidur. Tempat tidur ini berbicara tentang nikah. Pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama yang digoncang oleh iblis adalah nikah Yusuf dan Maria. Yusuf dan Maria bertunangan tetapi disebut sebagai suami istri. Kelahiran Tuhan Yesus membenahi nikah yang hampir tercerai ini.
Matius 1:18-19
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

Itu sebabnya kita harus menjaga katil/nikah ini, tetapi kalau ibadah tidak lagi serius dan hanya melakukan kejahatan di dalamnya maka sama saja gembala tidak ada wibawa lagi sebab hanya sama seperti merebut satu kaki tempat tidur, berarti kehidupan itu sudah tidak bisa tertolong. Tuhan ingatkan supaya kita memohon kepada Tuhan untuk menolong nikah kita yang sudah amburadul agar terbenahi dan bisa menuju pada nikah yang rohani, nikah yang sempurna.

Dikatakan juga potongan telinga itu ada dalam mulut singa. Kita harus waspada, justru saat-saat terakhir pelayanan Tuhan Yesus di dunia, telinga Yudas malah sudah dikuasai oleh iblis.
Yohanes 13:2
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.

Ini terjadi ketika Tuhan Yesus menunjukkan kerendah hati untuk menjamah kaki murid-murid termasuk Yudas. Di saat Tuhan menjamah betis Yudas, telinganya malah dikuasai oleh iblis sampai secara penuh roh, jiwa dan tubuhnya seluruhnya dikuasai oleh iblis, dia benar-benar dikuasai oleh kegelapan malam.
Yohanes 13:27,30
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

Waspadalah dalam menggunakan alat pendengaran ini. Jangan cenderung menerima desas desus yang hanya merusak hati. Bisik-bisik ini sangat berbahaya, dari 11 hal yang menghalang-halangi pembangunan Tubuh Kristus salah satunya adalah roh bisik-bisik. Hentikan bisik-bisik terutama bisik-bisik tentang Firman dan tentang hamba Tuhan yang sungguh-sungguh dipakai oleh Tuhan. Bisik-bisik seperti itu menghancurkan pembangunan Tubuh Kristus dalam dirimu, yang rugi orang itu sendiri.
II Korintus 12:20-21
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran, 10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka lakukan.

Ibadah kita mestinya membuat kita terbenahi bukannya malah ibadah kita isi dengan kejahatan. Kalau tidak terbenahi maka akan menemukan dirinya ada dalam masa 3,5 tahun antikris. Motivasi pelayanan hamba Tuhan bukan untuk membawa jiwa masuk dalam masa 3,5 tahun siksaan antikris. Tujuan pelayanan hamba Tuhan adalah bagaimana supaya seberapa jiwa yang Tuhan percayakan untuk direbut dari cengkramannya iblis dan dipersembahkan kepada Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Kalau bertemu satu dengan yang lain jangan belajar untuk berbisik-bisik tentang hal yang tidak bagus karena itu tidak menguntungkan hanya merugikan. Kita beribadah supaya mendapat untung.
I Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

Dikatakan yang direbut adalah sepotong telinga berarti sudah tidak utuh. Dalam ibadah kita terlihat masih punya telinga tetapi di mata Tuhan sudah tidak ada karena sudah diserahkan kepada iblis. Sebab ketika mendengar Firman Allah tidak serius dan hanya mengeluh sehingga rohani tidak bertumbuh. Kita dibawa oleh Tuhan dalam satu era penggembalaan tujuannya satu yaitu untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Setelah telinga yang disebutkan selanjutnya adalah kaki balai-balai. Balai-balai ini adalah tempat kesegaran. Dikatakan Tuhan akan merobohkan balai musim dingin. Apa yang terjadi di balai musim dingin pada zaman raja Yoyakim? Dua kali Tuhan datang dengan kasihNya. Dengan kasih pertama Tuhan datang tetapi tidak ditanggapi. Kemudian Tuhan datang dengan kasih yang kedua tetapi juga tidak ditanggapi.
Yeremia 36:22
36:22 Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian.

Kisah ini menceritakan bahwa Allah datang dengan penuh kasih sayang melalui Barukh, juru tulis Yeremia, yang membawa Firman Tuhan kepada mereka yang sedang berkumpul di Bait Allah. Yeremia 36:1-10 adalah kasih Allah yang pertama datang kepada mereka untuk menolong dan mengingatkan mereka agar mereka bertobat dan berbalik kepada Tuhan dari perbuatan-perbuatan tercela. Tetapi apa yang terjadi, kasih Allah yang pertama ini ditolak oleh mereka. Memang ada dua reaksi ketika kasih Allah ini dinyatakan.

1.      Ada reaksi yang positif, timbul rasa ketakutan.
Yeremia 36:16,19
36:16 Setelah mereka mendengar segala perkataan itu, maka terkejutlah mereka dan berkata seorang kepada yang lain: "Kita harus dengan segera memberitahukan segala perkataan ini kepada raja!"
36:19 Lalu berkatalah para pemuka itu kepada Barukh: "Pergilah, sembunyikanlah dirimu bersama Yeremia! Janganlah ada orang yang mengetahui di mana tempatmu!"

2.      Ada reaksi negatif
Yeremia 36:26
36:26 Bahkan raja memerintahkan pangeran Yerahmeel, Seraya bin Azriel dan Selemya bin Abdeel untuk menangkap juru tulis Barukh dan nabi Yeremia, tetapi TUHAN menyembunyikan mereka.

Hanya selang beberapa menit ada yang bereaksi negatif, itulah orang yang duduk di balai musim dingin.
Yeremia 36:23
36:23 Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu.

Kasih Tuhan dalam bentuk hadirnya Firman, itu dikoyakkan dan dibakar. Kita tidak mengoyakkan Firman tetapi seringkali dengan ketajaman mulut kita kita menghancurkan kebenaran dan mengoyakkan Firman. Karena rohani dingin maka menjadi panas hati.

Uluran kasih Tuhan datang untuk yang kedua kali, Tuhan menyuruh Yeremia agar Barukh menuliskan kembali Firman Tuhan. Kasih Tuhan yaitu Firman Tuhan tetap ada sekalipun dibakar tetapi yang membuang Firman itu yang hancur. Firman Tuhan tidak bisa binasa tetapi yang melanggar itulah yang binasa.
Yeremia 36:27-32
36:27 Sesudah raja membakar gulungan berisi perkataan-perkataan yang dituliskan oleh Barukh langsung dari mulut Yeremia itu, maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
36:28 "Ambil pulalah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda.
36:29 Mengenai Yoyakim, raja Yehuda, haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membakar gulungan ini dengan berkata: Mengapakah engkau menulis di dalamnya, bahwa raja Babel pasti akan datang untuk memusnahkan negeri ini dan untuk melenyapkan dari dalamnya manusia dan hewan?
36:30 Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang Yoyakim, raja Yehuda: Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud, dan mayatnya akan tercampak, sehingga kena panas di waktu siang dan kena dingin di waktu malam.
36:31 Aku akan menghukum dia, keturunannya dan hamba-hambanya karena kesalahan mereka; Aku akan mendatangkan atas mereka, atas segala penduduk Yerusalem dan atas orang Yehuda segenap malapetaka yang Kuancamkan kepada mereka, yang mereka tidak mau mendengarnya."
36:32 Maka Yeremia mengambil gulungan lain dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan di dalamnya langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu.

Firman itu tidak pernah berubah. Yang dilawati oleh Firman terbagai dua, sebagian menerima sebagian melawan. Yang melawan ini berpikir Firman sudah habis padahal justru yang melawan yang hancur. Itu sebabnya saya sebagai hamba Tuhan belajar untuk menikmati Firman itu.

Amos 3:15
3:15 Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah gedang," demikianlah firman TUHAN.

Balai musim panas juga harus dirobohkan karena bertalian erat dengan berhala-berhala. Itulah yang membuat Tuhan murka.
Yeremia 44:15-17
44:15 Lalu menjawablah kepada Yeremia semua orang laki-laki yang tahu bahwa isteri mereka membakar korban kepada allah lain, dan semua perempuan yang hadir di sana, suatu kumpulan yang besar, yakni segala rakyat yang diam di tanah Mesir dan di Patros, katanya:
44:16 "Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau,
44:17 tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan.

Jadi Tuhan menghancurkan balai musim dingin dan balai musim panas sebab dalam balai musim dingin Firman ditolak dan pada balai musim panas Firman malah digandengkan dengan berhala. Keduanya mengundang murka Tuhan terhadap bani Israel.

Apa yang terjadi dengan Yoyakim? Akhirnya Yoyakim di bunuh oleh Neko raja dari Mesir.

Nabi Amos adalah nabi yang sederhana tetapi dia tidak sungkan pada raja sekalipun. Sama seperti Yohanes Pembaptis yang tidak sungkan dengan raja Herodes. Model hamba Tuhan seperti inilah yang kita cari di akhir zaman ini yaitu yang berani berbicara. Bukannya tidak berani berbicara karena ada motivasi yang lain.

Amos artinya beban, arti keduanya adalah kuat. Pada pasal 9 Amos berbicara tentang kondisi gereja Tuhan akhir zaman yang kena pada gereja Tuhan mula-mula dan gereja Tuhan hujan akhir dan juga pasal 8 menubuatkan kelaparan di akhir zaman.

Mari kita membuka hati karena kita mau direkrut oleh Tuhan. Jangan kita meniru apa yang diperbuat oleh orang Israel ini. Kekerasan hati orang Israel menjadi pembelajaran bagi kita.
Roma 11:12-13
11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,

Justru kepada hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan kepada bangsa kafir inilah Tuhan ungkapkan rahasia besar yaitu rahasia tentang nikah Kristus dan jemaat serta rahasia ibadah. Paulus ini banyak kali mendapat ejekan. Arus balik yang diterima oleh Paulus bukan datang dari bangsa Israel melainkan dari bangsa kafir yang justru mendapat lawantan Tuhan. Yang paling banyak mengkritik adalah jemaat Korintus.
I Korintus 4:21
4:21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?

II Korintus 10:1-2
10:1 Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.
10:2 Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi.

Roma 11:14,20-22
11:14 yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.
11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

Jangan sampai kita dikerat oleh Tuhan. Adanya pembukaan rahasia Firman adalah bukti Tuhan masih ada di antara kita bangsa kafir. Jangan tunggu Tuhan beralih kepada bangsa Yahudi dan tertutup pintu kemurahan bagi kita bangsa kafir. Sebab itu marilah kita menghargai lawatan Firman Tuhan, jangan seperti orang Korintus. Tuhan izinkan kita di balai-balai berarti ada ketenangan dan kesegaran, tetapi jangan sampai itu membuahkan perkara yang negatif.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar