20131102

Kebaktian Doa, Sabtu 2 November 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 3:9-15
3:9 Siarkanlah di dalam puri di Asyur dan di dalam puri di tanah Mesir serta katakan: "Berkumpullah di gunung-gunung dekat Samaria dan pandanglah kekacauan besar yang ada di tengah-tengahnya dan pemerasan yang ada di kota itu."
3:10 "Mereka tidak tahu berbuat jujur," demikianlah firman TUHAN, "mereka itu yang menimbun kekerasan dan aniaya di dalam purinya."
3:11 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Musuh akan ada di sekeliling negeri, kekuatanmu akan ditanggalkannya dari padamu, dan purimu akan dijarahi!"
3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah kaum keturunan Yakub," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah semesta alam,
3:14 "bahwa pada waktu Aku menghukum Israel karena perbuatan-perbuatannya yang jahat, Aku akan melakukan hukuman kepada mezbah-mezbah Betel, sehingga tanduk-tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah.
3:15 Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah gedang," demikianlah firman TUHAN.

Dalam bacaan ini 5 kali disebutkan “beginilah firman Tuhan/demikianlah firman Tuhan”. Ini berarti Tuhan begitu tandas mengatakan bahwa akan menghukum kerajaan Israel yang 10 suku (kerajaan utara). Alkitab ini bernubuat dan tidak hanya ditujukan kepada kerajaan Israel yang 10 suku tetapi ini pelajaran untuk kita supaya jangan bersikap seperti orang Samaria ini yang mencakup seluruh kerajaan Israel yang di utara. Sebab hukuman ini akan terjadi pada akhir zaman ini.

Samaria ini awalnya mendapat pertolongan dan perlindungan dari Tuhan. Mengapa mereka mendapat pertolongan? Sebab ada Elisa di tengah-tengah mereka. Kemurahan Tuhan kepada bangsa Israel karena ada utusan Tuhan (hamba Tuhan) di tengah-tengah mereka. Selagi masih ada hamba Tuhan yang seperti Elisa di tengah-tengah mereka maka ketika ada ancaman hukuman dari Tuhan mereka segera menanggapinya. Tetapi begitu mereka lepas dari pelayanan hamba Tuhan maka tidak ada kontrol lagi.

Oleh kepandaian manusia maka di dunia ini banyak hal yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Terlebih lagi Tuhan pasti bisa mengendalikan umatNya lewat pelayanan hamba-hambaNya. Hamba-hamba Tuhan ini adalah pemberian Tuhan kepada umatNya.
Efesus 4:8
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."

Hamba Tuhan diibaratkan tawanan Tuhan. Secara daging kita bisa mengatakan kasian, sebab bukan kemauannya itu terjadi tetapi datang dari Tuhan untuk mengambil dia menjadi tawanan. Tawanan disini berarti hanya mengikuti kehendak yang menawan itulah Tuhan. Kalau menyeleweng dari yang menawan pasti mendapat hajaran dari Tuhan. Kalau mengikuti kehendak Tuhan maka otomatis pelayanan hamba Tuhan itu akan menjadi berkat bagi umat Tuhan dan jemaat tertolong dari murka Tuhan. Adanya kehidupan (hamba Tuhan) yang tampil di tengah umat yang merasa dirinya seperti ditawan oleh Tuhan (berarti dia mengikuti kehendak dan selera Tuhan) maka itu tanda bahwa dia adalah pemberian Tuhan kepada umat Tuhan.
Bilangan 18:6
18:6 Sesungguhnya Aku ini telah mengambil saudara-saudaramu, orang Lewi, dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepadamu, sebagai orang-orang yang diserahkan kepada TUHAN, untuk melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan;

Hamba Tuhan yang seperti itu sidang jemaat yang punya.
I Korintus 3:22
3:22 baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.

I Korintus 3:22 (Terjemahan Lama)
3:22 baik Paulus, baik Apollos, baik Kefas, baik dunia ini, baik hidup, baik mati, baik hal yang ada sekarang ini, atau yang akan datang kelak, yaitu segala sesuatu kepunyaanmu.

Kalau kita menerima pemberian Tuhan yaitu hamba Tuhan dan mengatakan kita punya berarti sama dengan mengatakan Tuhan Yesus yang mengutusnya kita punya, sama dengan mengatakan Bapa yang mengutus Tuhan Yesus itu kita yang punya. Kita tidak melihat Tuhan tetapi hadirat Tuhan harus sudah kita rasakan. Bila tidak demikian maka akan kena ancaman seperti Samaria sehingga upaya penyelamatan yang dilakukan hanyalah pekerjaan yang sia-sia seperti dalam Amos 3:12.

Amos 3:12a
3:12a Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga,

Dua tulang betis dilepaskan dari mulut singa berarti pendiriannya hancur. Perjalanan kita ini sedang diarahkan menjadi mempelai wanita Tuhan tetapi kalau kita berulah terhadap gembala maka pendirian pasti hancur. Milik Tuhan yang Dia berikan kepada kita yaitu hamba-hamba Tuhan tujuannya untuk mengawal dan memperhatikan kita. Mari kita berpikir dengan rohani yang lebih matang, jangan menganggap sepeleh apa yang diberikan Tuhan kepada kita yaitu hambaNya.
I Korintus 3:22
3:22 baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.

Begitu kita menerima pelayan Tuhan maka kita menerima pemberiaan Tuhan berarti kita menerima Pribadi yang memberi itulah Tuhan Yesus. Ketiganya yaitu Paulus, Apolos dan Kefas mempunyai kelebihan. Apolos fasih berkata-kata, Petrus penuh dengan kuasa, Paulus berhikmat tidak fasih dalam berkata-kata. Mereka bertiga juga punya kekurangan tetapi saling melengkapi.

Amos 3:12b
3:12b demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."

Sebagian dari katil (tempat tidur) menunjuk nikah yang tidak bisa tertolong lagi.
Balai-balai ini tempat bersantai. Orang yang bersantai saat itu akan hancur karena berada dalam murka Tuhan.

Kerinduan hati kita sebagaimana Tuhan memiliki kita demikian kita juga ingin memiliki Tuhan.
Kidung Agung 2:16
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

Bisa mengerti akan Kabar Mempelai sebenarnya adalah peduli Tuhan kepada kita yang harus kita sikapi dengan rasa syukur kemudian kita akan mengabdi kepada Tuhan. Rasa terima kasih kita akan mengalir dan tidak dapat dibendung, itu tanda kita adalah orang bijak. 5 anak dara yang bijak adalah kehidupan yang tidak bisa dihalangi oleh situasi apapun.

Kita perhatikan bagaimana pembersihan di zaman Elisa yang menyampaikan Firman Tuhan untuk menolong umat Israel dari ancaman kehancuran tangan Sanherib, raja Aram.
II Raja-raja 7:1
7:1 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria."

Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: ini menunjuk dua kali firman datang dalam waktu yang sama. Sekarang ini menunjuk Kabar Mempelai yang membawa kita dua menjadi satu.
Besok berarti waktunya sudah singkat penggenapan Firman Tuhan.

Di zaman Elisa yang menjadi biang keladinya adalah Ahab dan Izebel, mereka menggangu hubungan umat dengan Allah. Kalau dahulu ini terjadi maka akan terjadi juga di akhir zaman, akan ada hal seperti itu.
Galatia 2:4-5
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.
2:5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.

Di akhir zaman roh Ahab dan Izebel ini muncul di mana-mana. Itu sebabnya ada pembersihan pada zaman Elia, Allah pakai orang yang telah diurapi yaitu Yehu. Pembersihan terjadi tetapi tidak panjang waktunya, hanya terjadi di zaman Yehu. Bangsa Israel di zaman itu rohaninya naik turun sebab mereka keras kepala.
Yesaya 48:4
48:4 Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu,

Itulah warna hidup orang Israel dahulu yang membuat Tuhan sakit hati. Untung ketika itu ada masa yang aman karena ada hamba Tuhan. Itu sebabnya harus ada hubungan yang harmonis dengan hamba Tuhan (selagi ada hamba Tuhan).

Pembersihan di Samaria:
1.      Pembersihan mulai dari petinggi-petinggi
II Raja-raja 9:16-20
9:16 Kemudian Yehu naik kereta dan pergi ke Yizreel, sebab Yoram berbaring sakit di sana. Juga Ahazia, raja Yehuda, datang menjenguk Yoram.
9:17 Ketika penjaga yang sedang berdiri di atas menara di Yizreel, melihat pasukan Yehu datang, berserulah ia: "Ada kulihat suatu pasukan." Berkatalah Yoram: "Ambillah seorang penunggang kuda, suruhlah ia menemui mereka serta menanyakan: apakah ini kabar damai?"
9:18 Lalu pergilah penunggang kuda itu untuk menemuinya dan berkata: "Beginilah tanya raja: apakah ini kabar damai?" Jawab Yehu: "Damai? Bukan urusanmu! Baliklah, ikutlah aku!" Dan penjaga itu memberitahukan: "Suruhan sudah sampai kepada mereka, tetapi ia tidak pulang."
9:19 Disuruhnyalah penunggang kuda yang kedua dan setelah sampai kepada mereka berkatalah ia: "Beginilah tanya raja: apakah ini kabar damai?" Jawab Yehu: "Damai? Bukan urusanmu! Baliklah, ikutlah aku!"
9:20 Dan penjaga itu memberitahukan: "Sudah sampai ia kepada mereka, tetapi ia tidak pulang! Dan cara memacunya adalah seperti cara Yehu, cucu Nimsi, memacu, sebab ia memacu seperti orang gila."

Semua pemimpin yang bersekutu (2 raja= Yoram raja Israel dan Ahazia raja Yehuda) dengan Izebel dibunuh. Roh Izebel harus dibersihkan, jangan sampai kita dililit oleh roh ini (wanita jadi kepala).

2.      Pembersihan biang keroknya yaitu Izebel
II Raja-raja 9:30-37
9:30 Sampailah Yehu ke Yizreel. Ketika Izebel mendengar itu, ia mencalak matanya, dihiasinyalah kepalanya, lalu ia menjenguk dari jendela.
9:31 Pada waktu Yehu masuk pintu gerbang, berserulah Izebel: "Bagaimana, selamatkah Zimri, pembunuh tuannya itu?"
9:32 Yehu mengangkat kepalanya melihat ke jendela itu dan berkata: "Siapa yang di pihakku? Siapa?" Dan ketika dua tiga orang pegawai istana menjenguk kepadanya,
9:33 ia berseru: "Jatuhkanlah dia!" Mereka menjatuhkan dia, sehingga darahnya memercik ke dinding dan ke kuda; mayatnya pun terinjak-injak.
9:34 Yehu masuk ke dalam, lalu makan dan minum. Kemudian ia berkata: "Baiklah urus mayat orang yang terkutuk itu dan kuburkanlah dia, sebab ia memang anak raja."
9:35 Mereka pergi untuk menguburkannya, tetapi mereka tidak menjumpai mayatnya, hanya kepala dan kedua kaki dan kedua telapak tangannya.
9:36 Mereka kembali memberitahukannya kepada Yehu, lalu ia berkata: "Memang begitulah firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya, Elia, orang Tisbe itu: Di kebun di luar Yizreel akan dimakan anjing daging Izebel;
9:37 maka mayat Izebel akan terhampar di kebun di luar Yizreel seperti pupuk di ladang, sehingga tidak ada orang yang dapat berkata: Inilah Izebel."

Yang disisakan oleh anjing dari mayat Izebel adalah dua telapak tangan, kepala dan kedua kaki. Ini menunjukkan kepada kita supaya tidak mengikuti perbuatan Izebel (tangan), pandangan dan pemikiran Izebel (kepala) serta pendirian Izebel (kaki).

Sebenarnya pembersihan Samaria sudah dari awal tetapi mereka tidak bisa meneruskan. Jangan langkah kita hanya sepenggal, langkah kita harus maju sampai jumpa dengan Yesus. Jangan menjadi seperti Orpa yang tidak sampai di Betlehem dan kembali ke Moab, kembali di bawah kutuk.

3.      Pembersihan anak-anak didik yang 70 orang
II Raja-raja 10:1-11
10:1 Ahab mempunyai tujuh puluh orang anak laki-laki di Samaria. Yehu menulis surat, dan mengirimnya ke Samaria, kepada pembesar kota itu, kepada para tua-tua dan kepada para pengasuh anak-anak Ahab, bunyinya:
10:2 "Sekarang, segera sesudah surat ini sampai kepadamu, kamu yang mempunyai anak-anak tuanmu di bawah pengawasanmu, lagipula mempunyai kereta dan kuda dan kota yang berkubu serta senjata,
10:3 maka pilihlah seorang yang terbaik dan yang paling tepat dari antara anak-anak tuanmu, lalu dudukkanlah dia di atas takhta ayahnya, kemudian berperanglah membela keluarga tuanmu."
10:4 Tetapi mereka sangat takut dan berkata: "Sedangkan kedua raja itu tidak dapat bertahan menghadapinya, bagaimana mungkin kita ini dapat bertahan?"
10:5 Sebab itu kepala istana dan kepala kota, juga para tua-tua dan para pengasuh mengirim pesan kepada Yehu, bunyinya: "Kami ini hamba-hambamu dan segala yang kaukatakan kepada kami akan kami lakukan; kami tidak hendak mengangkat seseorang menjadi raja; lakukanlah apa yang baik menurut pemandanganmu."
10:6 Kemudian Yehu menulis surat untuk kedua kalinya kepada mereka, bunyinya: "Jika kamu memihak kepadaku dan mau menurut perkataanku, ambillah kepala anak-anak tuanmu dan datanglah kepadaku besok kira-kira waktu ini ke Yizreel." Adapun ketujuh puluh anak raja itu tinggal bersama-sama orang-orang besar di kota itu, yang mendidik mereka.
10:7 Tatkala surat itu sampai kepada mereka, mereka mengambil anak-anak raja itu, menyembelih ketujuh puluh orang itu, menaruh kepala orang-orang itu ke dalam keranjang dan mengirimkan semuanya kepada Yehu di Yizreel.
10:8 Ketika suruhan datang memberitahukan kepadanya: "Telah dibawa orang kepala anak-anak raja itu," berkatalah Yehu: "Susunlah semuanya menjadi dua timbunan di depan pintu gerbang sampai pagi."
10:9 Pada paginya keluarlah Yehu, berdirilah ia, lalu berkata kepada segenap orang banyak: "Kamu ini tidak bersalah. Memang akulah yang telah mengadakan persepakatan melawan tuanku dan telah membunuh dia; tetapi semua orang ini, siapakah yang membunuh mereka?
10:10 Ketahuilah sekarang, bahwa firman TUHAN yang telah diucapkan TUHAN tentang keluarga Ahab, tidak ada yang tidak dipenuhi, TUHAN telah melakukan apa yang difirmankan-Nya dengan perantaraan Elia, hamba-Nya."
10:11 Lalu Yehu membunuh semua orang yang masih tinggal dari keluarga Ahab yang di Yizreel, juga semua orang besarnya, orang-orang kepercayaannya dan imam-imamnya; tidak ada padanya seorang pun yang ditinggalkan Yehu hidup.

Kepala 70 anak-anak raja ini ditumpuk menjadi dua tumpukan. Artinya inilah kepala (otak) orang-orang yang dijejali dengan pengajaran Izebel yang mau menyaingi dua tumpukan roti yang ada di meja roti pertunjukkan. Ini ajaran Tuhan kepada kita, jangan coba-coba kita menantang dua tumpuk roti di meja roti pertunjukkan, jangan coba-coba kita melawan Firman Tuhan sebab nasibnya akan seperti ini.

4.      Pembersihan sanak saudara raja Ahazia
II Raja-raja 10:12-14
10:12 Kemudian bangkitlah Yehu pergi ke Samaria. Di jalan dekat Bet-Eked, perkampungan para gembala,
10:13 bertemulah ia dengan sanak saudara Ahazia, raja Yehuda, lalu ia bertanya: "Siapakah kamu ini?" Jawab mereka: "Kami adalah sanak saudara Ahazia dan kami datang untuk memberi salam kepada anak-anak raja dan anak-anak ibu suri."
10:14 Berkatalah Yehu: "Tangkaplah mereka hidup-hidup!" Lalu ditangkaplah mereka hidup-hidup dan disembelih dekat perigi Bet-Eked, empat puluh dua orang, dan tidak ada seorang pun ditinggalkannya hidup dari pada mereka.

Orang-orang ini belum bersekutu artinya mereka baru berniat bersekutu dengan keluarga Izebel sudah dibunuh oleh Yehu. Tuhan begitu murka dan pembersihan ini jalan terus. Belum melakukan, baru niat sudah dibunuh. Artinya walaupun baru niat Tuhan sudah tidak setuju. Itu sebabnya baik niat maupun perbuatan semuanya itu harus dibersihkan. Kalau kita mempunyai niat yang tidak terpuji yang bertentangan dengan Tuhan segera kita damaikan dengan Tuhan kalau tidak akan berbuahkan perbuatan. Angka 42 ini menunjuk 42 bulan aniaya antikristus dimana gereja Tuhan yang tertinggal akan diinjak-injak.

Niat-niat yang kurang pas dengan Firman ikut dibersihkan kalau kita dikasihi oleh Tuhan. Kalau niat hati kita ada tanda menghalang-halangi rencana Allah di dalam diri kita maka harus hati-hati. Seakan-akan selamat jalan kepada kehidupan seperti itu untuk menuju pada masa 42 bulan siksaan antikris.
Wahyu 11:1-2
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Jangan kita punya niat-niat yang tidak baik dalam hati. Niat yang baik berbuah yang baik, kalau niat tidak baik maka wujudnya pasti tidak baik. Yang rugi adalah orang itu sendiri yang mempunyai niat tidak baik. Saya yakin kita mempunyai niat yang positif karena kita mau diukur oleh Tuhan.

5.      Pembersihan berhala
Yehu berpura–pura mau menyembah Baal padahal sesungguhnya tidak. Dia sudah memerintahkan 80 tentara menjaga pintu depan, belakang, kiri dan kanan. Semua orang yang mau menyembah berhala diberikan seragam yang sama. Ternyata mudah untuk mendeteksi mana orang-orang yang menyembah berhala sebab mereka memakai seragam yang sama. Para penyembah berhala ini mempunyai karakter yang sama yaitu serakah dan keras hati. Akhirnya tempat penyembahan berhala itu dihancurkan dan dibuat menjadi jamban.
II Raja-raja 10:26-27
10:26 Mereka mengeluarkan tiang berhala rumah Baal itu, lalu dibakar.
10:27 Mereka merobohkan tugu berhala Baal itu, merobohkan juga rumah Baal, dan membuatnya menjadi jamban; begitulah sampai hari ini.

Orang yang keras hati dan serakah di hadapan Tuhan disejajarkan dengan kotoran manusia. Dalam perumpamaan tentang talenta ada yang membungkusnya di dalam sapu tangan dan menguburnya dalam tanah. Berarti mensejajarkan talenta dengan kotoran manusia.

Matius 25:25
25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

Lukas 19:20
19:20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.

Waktu murka Tuhan datang, masih ada usaha gembala untuk menolong orang yang berprilaku seperti Samaria ini tetapi sudah tidak ada gunanya lagi. Ini yang saya tidak ingin terjadi pada diri kita. Biarlah kita menyembah Tuhan dan berterima kasih kepada Tuhan karena dilawati dan diberikan Firman.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar