20131123

Kebaktian Doa, Sabtu 23 November 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 3:12-15
3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah kaum keturunan Yakub," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah semesta alam,
3:14 "bahwa pada waktu Aku menghukum Israel karena perbuatan-perbuatannya yang jahat, Aku akan melakukan hukuman kepada mezbah-mezbah Betel, sehingga tanduk-tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah.
3:15 Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah gedang," demikianlah firman TUHAN.

Ini ancaman Tuhan karena penampilan Israel yaitu 10 suku yang ada dalam kerajaan di utara benar-benar telah putus hubungan dengan Tuhan. Hubungannya sudah hancur sebab dikatakan mezbah itu dihukum sehingga tanduk mezbah dipatahkan dan jatuh ke tanah. Hubungan ibadah Israel dengan Tuhan tidak bisa lepas dengan mezbah apalagi peran tanduk yang ada pada mezbah.
Mazmur 118:27
118:27 TUHANlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.

Kalau tanduk-tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah di mana lagi mereka akan mengikat hewan korban penghapus dosa dan korban penebus salah yang akan dipersembahkan di mezbah. Jadi benar-benar mereka beribadah kepada Tuhan tetapi sesungguhnya hubungan batin/moril dengan Tuhan sama sekali tidak ada. Di hadapan Tuhan ini suatu kejahatan. Apa yang terjadi pada Israel ini menjadi pelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Apalah artinya kita beribadah dan melayani tetapi sebenarnya tidak ada hubungan kontak batin lagi dengan Tuhan. Tanduk mezbah sudah patah berarti kuasa kebangkitan Kristus yang membuka peluang untuk memiliki hubungan dengan Tuhan tidak ada lagi. Ini berarti bencana bagi kehidupan yang seperti itu. Dan selanjutnya akan terjadi hal-hal secara beruntun seperti yang pernah di alami oleh bangsa Israel. Ini tentu nasihat Tuhan kepada kita bersama agar tidak mengalami hal-hal ini.

1.      Dua tulang betis di mulut singa
Mulai dari pendirian kita terhadap Firman pengajaran dirampas oleh iblis. Kemudian pendirian kita terhadap Firman nubuatan juga dirampas oleh iblis. Kalau dua hal ini sudah di tangan iblis, yaitu pendirian akan Firman pengajaran dan Firman Nubuatan yang akan menghentar kita untuk jumpa dengan Bintang Fajar, berarti gagallah kehidupan itu untuk bertemu dengan Bintang Fajar yaitu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Dikatakan dua tulang betis di mulut singa. Ini dua kaki yang menopang tubuh. Gereja Tuhan dibangun di atas dasar Firman pengajaran dan Firman nubuatan bagaikan dua kaki yang menopang tubuh.
Efesus 2:19
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Tentu dalam kerajaan Allah segala kebutuhan warganya adalah tanggung jawab Rajanya. Dalam lingkup keluarga tentu ada perhatian Bapa untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak. Itulah sikap peduli dari Bapa di Sorga. Kebutuhan kita adalah Firman pengajaran dan Firman nubuatan. Raja di atas segala raja tahu persis apa yang menjadi kebutuhan rakyatNya, tentu tidak akan membiarkan rakyatNya mati kelaparan.
Efesus 2:19 (Terjemahan lama)
2:19 Oleh yang demikian bukan lagi kamu menjadi orang asing dan penumpang, melainkan kamu anak negeri sama dengan orang suci dan orang seisi rumah Allah,

Sebagai warga kita diatur oleh undang-undang kerajaan itulah Firman pengajaran atau kaki yang pertama dan Firman nubuatan atau kaki yang kedua.
Efesus 2:20
2:20 dibangunkan di atas alas segala rasul dan nabi-nabi, maka batu penjurunya itulah Kristus Yesus sendiri.

Di dalam keluarga Allah ada tersirat rahasia Allah yang besar yakni Tuhan ingin mendapatkan seorang Mempelai dari keluargaNya. Seperti yang dikatakan Abraham kepada Eliezer untuk mencari istri bagi Ishak dari tengah-tengah keluarganya.
Kejadian 24:4
24:4 Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."

Kalau dibangun berarti ada proses, berarti ada perubahan. Kalau kita merasa dibangun oleh Tuhan sebagai warga kerajaan Allah, sebagai keluarga Allah, maka pasti akan ada perubahan yang lebih indah, bukannya lebih jahat. Itu bukti kita sedang dibangun. Dapat diketahui seseorang yang sedang dibangun menuju pada hal yang lebih indah sesuai selera Tuhan yaitu penampilannya dari hari ke hari berubah di hadapan Tuhan karena yang membangun adalah Tuhan.

Dikatakan di Betel ada mezbah, ada ibadah tetapi sebenarnya sudah kontras dengan Tuhan. Jadi mezbah mereka tidak ada kaitan lagi dengan Tuhan. Mengapa? Sebab tanduk mezbah yang menunjuk kuasa kebangkitan sudah jatuh ke tanah. Kalau tanduk mezbah sudah jatuh maka tidak ada lagi tempat mengikat korban, artinya ibadah mereka tidak ada hubungan lagi dengan korban Kristus. Kalau beribadah tetapi tidak merasakan apa-apa lagi, tidak merasa gebrakkan Firman untuk mendobrak apa yang kurang bagus dalam kita, maka itu berarti sudah di ambang bencana.

Gereja Tuhan dibangun di atas dasar para rasul yaitu Firman pengajaran dan para nabi yaitu Firman nubuatan. Jadi gereja Tuhan membutuhkan keduanya ini sebagai kaki dan keduanya mempunyai arah yang sama, tidak berjalan sendiri-sendiri. Kita membutuhkan keduanya untuk menghentar kita berjumpa dengan bintang Fajar, itulah Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Hosea 6:3
6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

Berusaha sungguh-sungguh dalam bahasa aslinya adalah Zeloo yang artinya memiliki minat yang membara untuk mencapainya (bersungguh-sungguh hati).

Ini tujuan Firman pengajaran yaitu mengarahkan langkah kita untuk menapaki satu perjalanan yang membawa kita bersua dengan Bintang Fajar. Hamba Tuhan harus mengerti apa sasaran pemberitaan Firman. Jangan menyampaikan Firman hanya sebagai pengisi ibadah dan tidak jelas arahnya. Kasian jemaat yang dilayani oleh hamba Tuhan yang seperti itu.

Kalau hamba Tuhan yang menyampaikan Firman mengerti sasarannya maka pertanyaannya untuk sidang jemaat yang mendengarkan apakah ada tanggapan atau tidak. Inilah yang kita butuh yaitu hamba Tuhan yang memiliki mata yang jernih melihat arah yang jelas yang dinyatakan lewat pembukaan rahasia Firman. Ke mana kita menapaki perjalanan hidup di dunia akhir zaman ini? Kita harus menanggapi serius lawatan Tuhan.

Kalau betis yang satu ini dirampas oleh iblis berarti tidak memiliki pengertian lagi akan Firman pengajaran sehingga merasa semua pengajaran sama saja.

Kaki yang kedua adalah Firman nubuatan.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Tujuannya sama dengan Firman pengajaran yaitu menghentar kita untuk bersua dengan Bintang Timur yaitu Tuhan Yesus.
Wahyu 22:16
22:16 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."

Wahyu 22:16 (Terjemahan Lama)
22:16 "Aku ini Yesus sudah menyuruhkan malaekat-Ku hendak menyaksikan segala perkara ini kepadamu bagi segala sidang jemaat, Akulah Akar dan Benih Daud, dan Bintang fajar yang gilang-gemilang itu."
Dikatakan akar Daud, ini menunjuk ke-Ilahian Tuhan Yesus yang adalah Mempelai Laki-laki Sorga.

Firman nubuatan ini langsung menunjuk ke depan dan Firman pengajaran yang akan membawa kita untuk mencapai apa yang di depan itu. Keduanya ini diibaratkan air dan juga diibaratkan roti berarti ini adalah makanan yang Allah berikan kepada gerejaNya yang tadinya orang asing namun sudah menjadi warga dan keluarga Allah sebab Tuhan tidak mau warga dan keluarganya kelaparan.

Dalam Amos pasal 3 kita melihat iblis berhasil sehingga terjadi bencana secara beruntun. Kalau dua betis sudah di mulut iblis maka akan berhasillah iblis untuk menghancurkan secara beruntun.

2.      Telinga
Artinya penyucian terhenti. Karena lewat telinga yang mendengar Firman kita disucikan. Kalau telinga sudah di mulut singa maka penyucian pasti terhenti. Sekalipun menyanyi gegap gempita tetapi kalau penyucian tidak jalan lagi maka Tuhan pasti muak.
Amos 5:21-23
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.

Bila seperti ini baru Tuhan berkenan.
Amos 5:24
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Kalau seperti ayat di atas berarti penyucian berjalan, terlebih lagi untuk kami hamba Tuhan. Biarlah kita saling menasihati menjelang hari Tuhan yang semakin dekat.
Ibrani 10:25
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Kita sendiri yang merasa apakah masih berjalan penyucian dalam diri kita. Apakah masih ada terasa sentuhan-sentuhan Firman dalam hati sanubari kita ketika mendengar Firman atau ketika jiwa kita merindu untuk makan Firman tetapi malah diredam oleh daging kita? Jiwa makanannya adalah Firman dan roh makanannya adalah penyembahan.

3.      Tempat tidur
Kalau penyucian terhenti maka korban berikutnya adalah tempat tidur yang berbicara nikah (persekutuan). Kalau nikah kita tergoncang maka periksa telinga kita, bagaimana kita mendengar Firman, berarti tidak dengar-dengaran terhadap Firman Tuhan. Priksa juga bagaimana pengertian terhadap Firman pengajaran dan Firman nubuatan.
Sebab Lukas 8:18a
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar.

Alkitab mengatakan roh balas membalas itu ada dalam nikah. Padahal tidak boleh terjadi seperti itu.

4.      Balai-balai
Kalau tempat tidur (nikah) sudah berhasil dikuasai maka otomatis balai-balai (tempat yang menyenangkan) akan hancur selama-lamanya, artinya tidak ada lagi keceriaan. Memalukan kalau hamba Tuhan selalu geger dalam rumah tangga.

Balai-balai ini mengarah pada Eden. Balai-balai itu bersuasana kesukaan. Eden artinya kesukaan.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.

Solusinya Tuhan kembali mengarahkan kita untuk memandang gunung batu tempat kita terpahat artinya pandang Salib Kristus Yesus. Selanjutnya meningkat memandang Abraham dan Sara artinya memandang persekutuan nikah.
Yesaya 51:2-3
51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Tidak sulit kalau kita mau kembali pada balai-balai, mau kembali pada suasana kegirangan dan sukacita yaitu lihatlah korban Kristus, belajar taat.

Sebetulnya kelimpahan kasih sayang Tuhan kepada kita dalam pencurahan berkat FirmanNya tidak dapat lagi kita pungkiri. Tinggal bagaimana kita yang melaksanakan. Semua telah Tuhan beri, tidak ada yang tertutup bagi kita bersama. Itu yang Tuhan lakukan bagi kita.

Tuhan tidak tega melihat kita hancur. Itu sebabnya Tuhan izinkan kita mendengar Firman, Tuhan selalu melawati dalam ibadah. Tuhan tidak mau ibadah kita tidak terkait dengan Dia dan hanya melakukan seperti ibadah yang lazim. Tuhan mau kita mengikat korban di tanduk mezbah berarti yang beribadah ada hubungan dengan Tuhan sehingga bisa merasakan getaran-getaran kasihNya. Ketika datang di mezbah korban bakaran kita mendengar letupan-letupan daging dan tulang yang sedang terbakar. Ketika kerohanian kita masih berada dalam suasana halaman memang dapat dimengerti masih ada goncangan-goncangan karena daging kita sedang dibakar dan masih ada reaksi. Tetapi jangan kita hanya tinggal pada mezbah korban bakaran, langsungkan pada ruangan suci. Di sana ada mezbah dupa emas. Pada mezbah dupa emas tidak ada lagi letupan-letupan, suara yang keluar halus yaitu dupa yang terbakar.

Mari kita mohon pertolongan dari Tuhan supaya jangan kita ditanggapi oleh Tuhan “kamu jahat”. Kita tidak mau disebut oleh Tuhan “jahat”. Biarlah Tuhan mengatakan kepada kita “Engkau kekasihKu dan Aku kekasihmu”.


Tuhan memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar