20150523

Kebaktian Doa, Sabtu 23 Mei 2015 Pdt. Bernard Legontu



Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 9:11-12 (Janji tentang keselamatan)
9:11 "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,
9:12 supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku," demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini.

Dikatakan oleh Firman Allah “pada hari itu” itu menunjukkan bahwa Tuhan sudah menetapkan. Kalau Tuhan sudah menetapkan maka tidak ada yang bisa menghalang-halangi. Tuhan sudah menyusun skenario dan tinggal di jalankan. Ada tiga skenario rencana Tuhan di sini:
1.      Mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh
2.      Menutup pecahan dindingnya. Sebab kerajaan Israel sudah terbagi dua, bagaikan papan jenang terbagi dua yaitu kerajaan Israel yang ada di utara dan kerajaan Yehuda di selatan, itu bagaikan bagian dinding yang pecah.
Yehezkiel 37:19
37:19 katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku mengambil papan Yusuf -- yang dalam tangan Efraim -- beserta suku-suku Israel yang bersekutu dengan dia dan menggabungkannya dengan papan Yehuda dan Aku akan menjadikan mereka satu papan, sehingga mereka menjadi satu dalam tangan-Ku.

3.      Tuhan akan membangun kembali atau menyatukan seperti di zaman dahulu kala atau zaman purbakala.

Kalau saudara menyimak secara lahiriah skenario ini sedang berjalan seperti apa yang terjadi di Timur Tengah. Secara rohani juga sedang berjalan. Kita beri perimbangan secara jasmani dan rohani sebab Tuhan mengatakan ada yang jasmani dan ada yang rohani, ada Adam lahiriah dan ada Adam yang rohani.

Setelah lewat 70 tahun dari penyaliban Yesus maka negeri Israel seakan-akan hilang dari permukaan bumi. Sebab pada tahun 70 jenderal Titus menyerbu Yerusalem sehingga dapat dikatakan Israel tidak ada lagi. Ini bukan hal yang bisa kita lihat sebelah mata, ini terjadi karena mereka mengatakan “tertanggunglah darah Orang ini atas kami dan anak cucu kami”. Jadi ucapan orang tua turun kepada anak dan digenapi pada tahun 70 sesudah masehi. Jadi kita mesti waspada utamanya kami orang tua. Jangan sampai ucapan yang lebih banyak kami galakkan adalah yang negatif sebab itu akan turun kepda anak kita. Bencana yang kita terima akan kena kepada mereka.

Sesudah itu bangsa Israel berserakan di seluruh dunia dan pemerintahan non Yahudi menguasai Israel. Ini perjalanan Israel secara fisik, tetapi itu dihubungkan oleh Tuhan dengan kita bangsa kafir.
Lukas 21:24
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

Kita melihat bahwa apa yang terjadi secara fisik di sana berdampak secara rohani bagi gereja. Jadi pemerintahan non Yahudi itu baru berakhir setelah Tuhan mendapatkan jumlah yang genap dari bangsa kafir yang masuk pada iman. Itu yang ditunggu-tunggu oleh Tuhan secara fisik karena pada skenario yang kedua Tuhan akan memperbaiki pecahan dinding, Tuhan akan memperbaiki pecahnya kerajaan Israel yang menjadi dua sehingga menjadi satu kembali dan ini sudah terbukti dalam sejarah Israel sekarang.

Pada abad 15, penghuni Yerusalem tinggal 4000, orang Israel hanya 70 Kepala Keluarga dan itupun orang-orang yang miskin. Pada tahun 1917, dalam perang dunia pertama oleh Jendral Elenbi memimpin tentara sekutu menyerbu Palestina dan mengalahkan tentara Turki. Berarti mereka menang dan menguasai Israel. Dilanjut dengan deklarasi Belfour yang isinya mendirikan negara Israel. Hal itu terealisir kurang lebih 30 tahun kemudian.

14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya. Berarti dinding yang pecah itu disatukan kembali sesuai dengan Amos 9:11. Kerajaan yang 10 suku yang di utara dan 2 suku yang di selatan bersatu kembali dan mereka mendirikan negara Israel. Pada rapat parlemen yang pertama dibawa pimpinan perdana menteri Bengurion, mereka bersitegang leher tentang apa nama yang harus mereka pakai, Yahudi atau Israel. Kemudian mereka memutuskan memakai nama seperti zaman Salomo dan Daud yaitu negara Israel. Ini menyatukan mereka kembali. Jadi seakan-akan bahasa yang lugas dari kerajaan selatan itu sirna, yang muncul adalah nama dari kerajaan yang 10 suku. Tetapi bukan berarti mereka menang dan yang dua suku kalah, mereka kembali sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Firman Allah, dinding yang pecah menjadi satu.

Kalau Tuhan bisa melakukan itu pada bangsa Israel secara lahiriah masakan kepada gereja Tuhan tidak bisa Tuhan lakukan. Tuhan pasti melakukan! Kita perlu menyikapi hal ini.

Jadi suara dari kerajaan selatan mengalah dan menerima suara dari kerjaan utara. Bukan pemerintahan Yahudi tetapi pemerintahan Israel. Di situlah dikatakan pohon ara itu sudah bertunas. Pada tanggal 14 Mei 1948 pohon ara itu bertunas. Mari kita perhatikan bagaimana kata Alkitab. Kita ini ada di ujung generasi yang lahir ketika Israel memproklamasikan atau yang ada saat bertunasnya bangsa Israel.
Setelah rapat parlemen menentukan nama Israel, besok paginya mereka sudah diserbu oleh tentara Arab. Tetapi catatan sejarah, walaupun ketika itu jumlah mereka 650.000 dan dikepung oleh jutaan tentara musuh namun mereka tidak bisa dikalahkan. Kenapa? Sebab Tuhan menyatukan kembali dinding-dindingnya. Jadi sekalipun kita mininm tetapi kalau ada rencana Allah dalam diri kita maka tidak ada yang bisa mengalahkan kita. Walaupun mereka dikepung oleh banyak negara tetapi karena mereka ada di dalam rencanan Allah, sekalipun mereka sedikit mereka tidak bisa diganggu gugat.

Kita justru ada pada saat-saat terakhir sebab generasi yang lahir ketika Israel merdeka sudah mau habis. Tuhan mengatakan generasi itu belum habis Tuhan sudah datang. Berarti kedatangan Tuhan sudah dekat tetapi kita malah santai-santai. Ketika diberi kesempatan untuk kita praktek Firman kita malah berpangku tangan dan berdiam diri. Sebenarnya di saat ada proyek kita melaksanakan pekerjaan itu adalah kesempatan kita mempraktekkan Firman Allah. Tetapi kadang yang lain hanya menonton. Sebenarnya Tuhan membuka peluang kita bekerja.
Matius 24:32
24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

Kalau kita melihat sebenarnya tidak gampang orang Israel dari dua suku dan dari 10 suku itu bisa melembut untuk menentukan nama negera mereka ketika ada pertemuan di parlemen dibawah pimpinan perdana menteri Bengurion. Yang banyak mengalah adalah kerajaan yang selatan sebab mereka berkumpul di Yerusalem bukan di Samaria. Tetapi keputusan akhirnya nama negara mereka adalah Israel.

Matius 24:33-35
24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
24:34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.
24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

Angkatan ini dapat dikatakan angkatan yang lahir pada 14 Mei 1948, mereka belum akan berlalu Tuhan sudah akan datang. Sekarang umur mereka sudah 67 tahun. Mazmur pasal 90 mengatakan usia manusia 70 tahun dan kalau kuat 80 tahun. Tinggal bebarapa tahun lagi. Ini aba-aba dari Tuhan agar anak muda dan remaja jangan bermain-main sebab bunyi sangkakala terakhir sudah dekat. Kalau Tuhan bisa memulihkan dinding yang sudah pecah maka Tuhan juga bisa memulihkan gerejaNya.

Beberapa hari terakhir ini ada sesuatu yang sangat saya takutkan, setiap kali berlutut di kaki Tuhan kenapa berdiri bulu kuduk, saya ketakutan. Seakan-akan saya melihat Tuhan Yesus sudah mau datang tetapi saya belum siap. Tertinggal dalam aniyaya antikristus selama 3,5 tahun itu yang saya takutkan. Tuhan mengatakan Dia akan segera datang. Dengan catatan-catatan sejarah yang ada lewat bangsa Israel, ini bukan hanya isapan jempol dan jangan hanya kita lihat dengan sebelah mata. Ini adalah suara Tuhan. Tergambar jemaat yang leha-leha dan tidak serius, kasian kehidupan yang seperti itu! Itu yang membuat saya berdiri bulu kuduk. Kalau kita selalu dilawati Tuhan dan selalu mengambil sikap keras hati maka suatu saat Tuhan akan membuat tidak akan bisa bertobat lagi.

3 injil mengangkat hal yang sama.
Markus 13:28-30
13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
13:30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi.

Lukas 21:30-33
21:30 Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.
21:31 Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
21:32 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.
21:33 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."

Semua berada pada pasal yang menceritakan tentang kedatangan Yesus pada kali yang kedua dihubungkan dengan merdekanya Israel. Sebelum Israel merdeka pada tahun 1918, universitas Yahudi yaitu universitas Hebrew sudah dibangun.

Ini yang harus kita perhatikan di hari-hari terakhir ini, jangan sampai kita tidak membuka mata. Utamanya kami hamba Tuhan, adalah kewajiban kami untuk menyuarakan dan untuk memproyeksikan Firman Tuhan dengan apa yang terjadi di timur tengah supaya kita terjaga, supaya siuman dan tidak tidur rohani. Perhatikan usia kita sekarang sudah berapa.

Mazmur 90:1-10
90:1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.
90:2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
90:3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
90:4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
90:5 Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh,
90:6 di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.
90:7 Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.
90:8 Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.
90:9 Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.
90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Setelah lewat angka 80 maka segala-galanya akan dengan cepat berlalu. Mari kita melihat kembali tiga skenario Tuhan:
1.      Untuk mendirikan pondok Daud yang telah rubuh.
2.      Akan menutupi pecahan dinding-dindingnya. Berarti kerajaan Israel yang dulu pecah menjadi utuk kembali. Inilah yang sedang terjadi.
3.      Tuhan akan menyatukan kembali seperti zaman dahulu kala. Itu sebabnya keputusan parlemen mereka kembali pada zaman dahulu kala yaitu dengan nama Israel.

Pada waktu perang Sipur secara logika orang Israel sudah habis sebab tentara mereka hanya sedikit, hanya ratusan ribu. Sementara yang mengepung kurang lebih seratus juta tentara. Tetapi tentara Arab melihat manusia di gurun berjejal-jelal begitu banyak. Tetapi ketika mereka menembak sebenarnya tidak ada apa-apa. Di sini kita melihat Tuhan tidak akan melanggar Firmannya.
Amos 9:11
9:11 "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,

Hari itu sedang berlaku bagi orang Israel dan kita harus menaruh perhatian. Jadi umat Tuhan hari-hari terakhir ini harus ingat bahwa Tuhan sedang menjalankan programnya untuk mendirikan kembali pondok Daud yaitu takhta Daud. Pondok Daud banyak ditafsirkan oleh gereja-gereja sebagai pujian dan penyembahan. Secara logika seolah-olah benar tetapi sebetulnya bukan itu yang dimaksud oleh Tuhan.
Yesaya 16:5
16:5 maka suatu takhta akan ditegakkan dalam kasih setia dan di atasnya, dalam kemah Daud, akan duduk senantiasa seorang hakim yang menegakkan keadilan, dan yang segera melakukan kebenaran."

Ada takhta yang suasananya keadilan dan kebenaran. Jadi yang dimaksudkan mendirikan kembali pondok Daud, intinya adalah takhta. Bukan hanya raja tetapi sekaligus juga hakim. Boleh-boleh saja itu diartikan sebagai pujian dan penyembahan. Tetapi bisa kita reverensikan dengan Amos pasal 6 dan pasal 5, mereka sudah beribadah dan melayani serta melakukan seperti anjuran raja Daud atau pondok Daud tetapi Tuhan kesal. Mengapa Tuhan kesal? Sebab keadilan dan kebenaran itu tidak tampil, roh Mempelai itu tidak ditampilkan.

Jadi kalau mengatakan pondok Daud, jangan kita lupa itu berbicara kehadiran seorang Raja dan sekaligus Hakim. Raja dalam keadilan dan kebenaran, hakim juga dalam keadilan dan kebenaran. Kalau Tuhan Yesus tampil sebagai raja bagaimana sikap kita terhadap dia?
Lukas 19:14
19:14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.

Di sini Tuhan Yesus tampil sebagai hakim
Lukas 19:27
19:27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."

Kekasih kita adalah Raja, bagaimana sikap kita terhadap Raja kita. Mayoritas orang Kristen bukan Yesus yang menjadi rajanya, yang menjadi rajanya adalah hatinya sebab tidak tunduk kepada Yesus. Kalau Dia tampil sebagai hakim maka Dia akan mengeksekusi kita dalam aniaya 3,5 tahun. Tuhan akan menjadi penonton ketika anak Tuhan mengalami penderitaan.
Amsal 1:25-28
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.

Sementara sekarang kesempatan mencari Tuhan malah diabaikan. Sementara ada kesempatan untuk mempraktekkan Firman malah dibuang begitu saja. Lihat saja apa yang terjadi di Timur Tengah, itu fakta sejarah. Jelas itu tangan Tulan yang bekerja. Masa bangsa kafir akan segera berakhir. Jangan biarkan kesempatan itu berlalu. Inilah kesempatan kita mempraktekkan firman Allah.

Lukas 21:24
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."

Lukas 19:27
19:27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."

Kalau menjiwai ayat ini kita bisa berpikir kenapa Tuhan kejam sekali. Ayat ini adalah ancaman Tuhan bagi orang yang main-main. Sekarang ini pohon Ara sudah melembut.

Tuhan sudah mau datang, oleh sebab itu paculah rohani saudara. Dahulukan Tuhan dari segala-galanya.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar