20150531

Kebaktian Kaum Muda Remaja, Minggu 31 Mei 2015 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 5:8-12,15-17
5:8 tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya, karena mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah kami.
5:9 Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."
5:10 Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: "Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu.
5:11 Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikit pun tidak boleh kurang."
5:12 Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami.
5:15 Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: "Mengapakah tuanku berlaku seperti itu terhadap hamba-hambamu ini?
5:16 Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah."
5:17 Tetapi ia berkata: "Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN!

Bangsa Israel yang ingin beribadah kepada Tuhan dicap pemalas oleh orang Mesir. Bagi kita sekarang hamba Tuhan, anak Tuhan yang mau setia beribadah kepada Allah dicap pemalas oleh orang dunia. Jadi jangan heran, bagi orang Mesir/ orang dunia ibadah itu bukan dijadikan yang utama karena hanya sibuk dengan kegiatan-kegiatan jasmani. Ini adalah cara setan yang berupaya mengikat orang Kristen, mengikat anak Tuhan dengan kesibukan-kesibukan jasmani (sekolah, pekerjaan, pacar, dsb). Kebutuhan manusia semakin bertambah tetapi dunia semakin sulit dan sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia semakin sedikit, lapangan kerja semakin sempit.

Akibatnya orang Israel berserak keseluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum (batang gandum yang masih tinggal), bukan lagi gandum. Artinya bagi kita manusia jadi sibuk dengan perkara duniawi sehingga tidak ada waktu lagi untuk kumpulkan gandum/ cari Firman. Sekalipun banyak pekerjaan tetapi jangan lupa untuk mencari Firman. Kalau mendengar Firman dengan sungguh-sungguh akan timbul iman tetapi akibat tidak mencari Firman maka akan terjadi krisis rohani. Kalau iman sudah merosot maka pengharapan dan kasih juga merosot sampai kasih menjadi dingin.
Roma 10:17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Bagi orang dunia orang yang sibuk dengan perkara rohani, mencari Firman dicap pemalas tapi bagi Tuhan orang yang sibuk dengan perkara rohani beribadah melayani Tuhan itu adalah orang yang rajin.

Ada 2 arti pemalas :
  1. Pemalas menurut setan dan dunia yaitu orang yang aktif mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala aktivitas jasmani.
  2. Pemalas menurut Tuhan yaitu orang yang tidak setia beribadah melayani Tuhan sebab sibuk dengan kegiatan jasmani. contoh seperti hamba yang menerima 1 talenta tapi menyembunyikannya.
Matius 25:26,30,18
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

Ulangan 23:13
23:13 Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila engkau jongkok kada hajat, haruslah engkau menggali lobang dengan itu dan menimbuni kotoranmu.

Orang yang tidak setia beribadah melayani Tuhan menganggap ibadah pelayanan itu seharga kotoran manusia, ini hal yang jahat karena tidak menghargai pengorbanan Tuhan. Kita bisa beribadah melayani Tuhan hanya karena Darah Yesus.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Jika sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan maka akan menjadi jahat dan najis, jatuh dalam dosa makan minum, dosa seks, sehingga menjadi kehidupan yang tidak berguna. Orang yang tidak berguna = tidak punya kasih.
1 Korintus 13:1-2
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Sesuatu yang tidak berguna = sampah. Jadi, setan menghambat aktivitas rohani kita supaya kita kehilangan kasih. Tuhan tidak mau kita kehilangan kasih.
Jalan keluar dari Tuhan supaya kita tidak kehilangan kasih:
  1. Manfaatkan korban Kristus lewat berdamai dengan Tuhan dan sesama. Kalau kita melayani ada beban dosa itu yang membuat kita tidak setia. Tetapi jika dosa diperdamaikan maka pelayanan seberat apapun menjadi ringan.
1 Yohanes 4:9-10
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Proses berdamai:
  • Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan jujur dan tulus dan kalau sudah diampuni jangan berbuat lagi
  • Mengampuni dosa orang lain dan melupakan dosa orang lain, jangan diungkit-ungkit.

  1. Taat dan dengar-dengaran
1 Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Kalau kita taat melakukan Firman maka kesucian makin meningkat, kasih terus meningkat sampai kasih itu kekal dalam hidup kita menjadi kasih yang sempurna.

Kita batasi pergaulan kita dengan batas pergaulan Firman kesucian dari dalam dan luar.

  1. Berdoa menyembah Tuhan seperti yang di ajarkan Yesus.
Matius 17:1-2,5
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Doa yang di ajarkan Yesus :
  • Minimal berdoa 1 jam sehari
  • Tingkatkan dengan doa puasa tujuannya supaya daging tidak berkuasa lagi/ segala keinginan daging dimatikan.
  • Doa semalam suntuk

Wajah Yesus berubah, wajah menunjuk hati. Kita mengalami keubahan hati dari hati yang jahat dan najis menjadi hati yang penuh cinta kasih Tuhan. Wajah juga menunjuk panca indra, diubahkan mulai dari mulut yaitu mulut yang penuh dusta menjadi tidak berdusta, sampai satu saat tidak salah lagi dalam perkataan, bisa tampil dengan satu suara HALELUYA. Jika wajah sudah diubahkan, pakaian juga diubahkan = perbuatan hidup sehari-hari diubahkan sampai nanti sempurna kita tampil dengan pakaian putih berkilau-kilauan.
Efesus 4:23-25
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Wahyu 19:6-8
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]



Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar