20180327

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 27 Maret 2018 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 7:15-22
7:15 Pedang ada di luar kota, sampar dan kelaparan ada di dalam. Barangsiapa yang di luar kota akan mati karena pedang, dan barangsiapa yang di dalam kota akan binasa oleh kelaparan dan sampar.
7:16 Dan kalaupun ada yang terluput dari antara mereka, mereka akan tinggal di gunung-gunung seperti burung perkutut di lembah-lembah, semuanya mengerang, masing-masing karena kesalahannya sendiri.
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.
7:18 Mereka akan mengenakan kain kabung, kekejutan akan meliputi mereka, semuanya akan kehilangan muka dan semua kepala akan digundul sebagai tanda perkabungan.
7:19 Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.
7:21 Aku akan menyerahkannya menjadi rampasan di tangan orang-orang asing dan menjadi jarahan bagi orang-orang fasik di bumi ini, dan mereka ini akan menajiskannya.
7:22 Aku akan memalingkan wajah-Ku dari pada mereka dan perampok-perampok akan menajiskan rumah-Ku yang berharga; mereka akan masuk ke dalamnya dan menajiskannya,

Ternyata keberhasilan mereka yang menghimpun segala-galanya, akhirnya pada ayat 21, mereka hanya mengikuti dengan mata sebab itu semua dirampas oleh orang-orang fasik di bumi. Artinya upaya mereka selama ini, jerih lelah mereka selama ini, orang lain yang menikmatinya.

Bukan panggilan dan rencana Tuhan seperti itu bagi kita. Dulu sudah terjadi bagi bangsa Israel. Mereka menghimpun segala-galanya, dikatakan Firman Tuhan mereka hidup mewah tetapi yang menikmati orang fasik di bumi ini. Orang fasik ini menunjuk kekuasaan antikristus dengan segala jajarannya yang menikmati segala fasilitas yang dimiliki orang percaya tetapi dia tidak dapat menikmatinya karena salah memanfaatkan ibadah/pelayanan dengan setia.

Bangsa Israel di zaman Yehezkiel ini, mereka telah bertumbuh dan berakar lewat pelayanan nabi-nabi, imam-imam dan tua-tua yang telah menyeleweng dari rencana Tuhan. Yang menyebabkan Israel hancur rohaninya adalah nabi-nabi, imam-imam dan tua-tua dalam tahbisan tidak benar.

Bukankah Israel di zaman nabi Musa, dia telah mengangkat tua-tua yang 70 orang. Mereka ini juga yang ikut serta ketika Musa naik ke gunung Torsina, walaupun tidak sampai di puncak. Mereka ini juga yang menyaksikan kaki Tuhan bertumpu di atas batu pualam. Tugas mereka untuk mendampingi Musa untuk memberikan nasihat-nasihat kepada umat Tuhan. Bila ada perselisihan antara umat Tuhan satu dengan yang lain, mereka inilah yang bertugas menjadi penengah. Mereka juga menjadi penengah yang bekerja sama dengan imam dan nabi-nabi agar umat Tuhan berkenan kepada Tuhan.

Tetapi apa yang kita temukan di zaman nabi Yehezkiel? Jumlahnya tidak berkurang tetapi 70 sekalipun personilnya sudah berubah. 70 tua-tua ini sudah membawa umat Tuhan dan memberikan nasihat-nasihat yang berseberangan dengan rencana Tuhan, alias rencana jahat. Inilah yang juga kita temukan dalam gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini.

Bilangan 11:25
11:25 Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.

Mereka difasilitasi dengan roh yang ada pada Musa kemudian dibagikan kepada mereka. Tugas yang harus mereka laksanakan adalah untuk menangani masalah yang ada pada umat Tuhan, berarti mereka memberi nasihat.

Di zaman Yehezkiel, tugas yang Tuhan embankan kepada 70 tua-tua ini salah mereka laksanakan.
Yehezkiel 8:11-12
8:11 Dan di hadapannya berdiri tujuh puluh orang tua-tua kaum Israel, dengan Yaazanya bin Safan di tengah-tengah mereka dan masing-masing memegang bokor ukupannya di tangannya, dan keharuman dari asap ukupan itu naik ke atas.
8:12 Firman-Nya kepadaku: "Kaulihatkah, hai anak manusia, apa yang dilakukan oleh tua-tua kaum Israel di dalam kegelapan, masing-masing di dalam kamar tempat ukiran-ukiran mereka? Sebab mereka berkata: TUHAN tidak melihat kita; TUHAN sudah meninggalkan tanah ini."

Ini tua-tua, mengatakan “Tuhan tidak melihat kita, Tuhan sudah meninggalkan kita. Apa yang kita buat sekarang bebas. Kita lakukan apa saja yang penting di dalam kegelapan”. Seperti inilah yang akan dihadapi oleh Yehezkiel. Yehezkiel adalah nabi, Yehezkiel juga seorang imam, dia akan menghadapi tua-tua yang seperti ini.

Tua-tua ini pembantu imam-imam dan bekerja sama dengan nabi-nabi. Baik imam-imam, nabi-nabi dan tua-tua telah hidup tidak benar dan ajaran mereka sudah salah kepada umat Tuhan dan telah mengakar sehingga sukar sekali dihadapi oleh Yehezkiel. Indoktrinasi apapun yang mereka sudah tanam kepada orang Israel sudah mengakar dan itu yang dipercaya oleh umat Israel. Umat Tuhan zaman itu justru percaya pada yang banyak ini, mereka tidak peduli dengan Yehezkiel.

Berat tanggung jawab Yehezkiel untuk mengembalikan umat Tuhan yang seperti ini, sehingga dalam pelayanan Yehezkiel dominan hanya menceritakan hukuman, siapa tahu ada roh takut akan Tuhan baik kepada nabi, baik kepada imam maupun kepada tua-tua. Paham yang sudah berakar bertahun-tahun yang telah diajarkan oleh imam-imam, nabi-nabi dan tua-tua, lalu mau dicabut oleh Yehezkiel itu bukan pekerjaan yang mudah. Kalau kami hamba Tuhan terpanggil seperti Yehezkiel, kita harus gigih menghadapi mereka meskipun tantangannya berat, demi gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita. Itulah tanggung jawab kami hamba Tuhan, bukan enak-enak saja.

Titus 1:9
1:9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

Tuhan ajarkan kepada Titus yang bertugas di Kreta. Melayani komunitas Kristen di pulau Kreta itu tidak gampang karena di sana sudah mengakar paham yang lain. Orang percaya di Kreta (Kristen) tetapi dikatakan pembohong dan pelahap, menghadapi ini tidak gampang!

Menasihati adalah tugas tua-tua tetapi sudah menjadi satu di dalam Titus. Menyakinkan penentang-penentang itu adalah tugas imam.

Titus 1:10
1:10 Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.

Ketika saudara melihat ada orang yang tidak tertib rohaninya kemudian saudara khotbahi, justru arus balik yang saudara terima. Itu sudah resikonya hamba Tuhan yang takut kepada Tuhan.

Titus 1:11
1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.

Kalau kita adalah hamba Tuhan yang berpegang pada perkataan yang benar, harus berani menghadapinya. Walaupun kita menerima tantangan, umpatan: “sombong itu pendeta” tidak usah kita peduli! Yang penting kita sampaikan perintah Tuhan.

Dalam nikah kita harus mengerti bahwa isteri itu diambil dari tulang rusuk. Tulang rusuk itu adalah tanda tunduk. Jadi hamba Tuhan harus ajarkan suami mengasihi isteri dan isteri harus tunduk. Sekalipun saya tidak mengajar supaya isteri melawan suami, tetapi kalau dalam nikahku isteriku tidak tunduk pada saya berarti itu sama saja, sebab tidak jadi teladan.

Kata tunduk dan rusuk dalam bahasa Ibrani itu sama. Ada 10 pengertian kata tunduk di dalam Alkitab.
1)      Ada rasa hormat
Kalau isteri ada rasa hormat kepada suaminya maka isteri tidak sembarang.

2)      Menjunjung tinggi, suatu penghargaan.

3)      Memberi hormat atau memuja.
Suami itu bukan dipuja seperti Tuhan tetapi harus dipuja oleh isterinya.
4)      Perhatiannya penuh
Ini kita dengar berkali-kali tetapi prakteknya amburadul! Mulai dari masalah sekecil apapun harus ada perhatian penuh kepada suami. Apalagi kalau suami pulang dari kerja, sudah keringatan, kalau isteri ada perhatian penuh dia sudah ambilkan handuk, sabun dan odol. Di meja makan isteri itu harus aktif. Bukan mata hanya melihat pada piringnya, harus lihat kepada piring suami, apa yang dia mau. Itu isteri yang tunduk, isteri yang bisa menjadi mempelai. Kalau tidak maka gagal menjadi mempelai!

5)      Hidupnya itu dia beri

6)      Kasihnya yang mendalam
Walaupun sudah punya anak/cucu, kasih isteri kepada suami tidak boleh terbagi.
7)      Menahbiskan diri dengan sukarela
Artinya memberikan pelayanan atau service dengan tidak dipaksa.

8)      Melebihkan dan mendahulukan suami dari segala-galanya, Itu tanda tunduk.

9)      Memuliakan tetapi bukan seperti memuliakan Tuhan

10)  Menyembah tetapi bukan seperti menyembah Tuhan

Itu yang diajarkan Titus di Kreta untuk menggusur ajaran yang sudah diselewengkan, itu tidak gampang. Apalagi zaman Yehezkiel, beratnya tidak ketulungan. Lebih-lebih kita di akhir zaman di mana gereja sedikit hari lagi ditampilkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Siapa yang pegang peran di situ? Hamba Tuhan, kalau salah kita ditangani maka hancurlah kita. Hanya ngomong mempelai tetapi tidak sampai menjadi mempelai.

Akhir zaman ini yang kita hadapi lebih berat lagi. Apalagi yang diucapkan dalam Yehezkiel pasal 7 ayat 15 dan seterusnya, yaitu bentuk hukuman yang akan menimpa, realisasinya akan terjadi di depan. Apa yang dikatakan oleh Yehezkiel, di depan ini baru akan terwujud. Pedang, bela sampar dan kelaparan, itu yang akan di hadapi di dalam Wahyu pasal 6.

Rekan-rekanku hamba Tuhan, berat tanggung jawab kita. Bukan hanya memimpin upacara. Apalagi kalau mau mencabut hal-hal yang salah dalam sidang jemaat, itu berat sekali. Di dalam ibadah-ibadah di mana saja, untuk mencabut hal-hal yang sudah tertanam berabad-abad bukan gampang. Bisa-bisa berbalik mereka berkata “pendeta sombong, sok tahu, sok rohani!”. Itu pasti diterima, itu pengalaman saya selama ini. Ketika disampaikan malah berbalik marah. Justru itu sebenarnya uluran tangan Tuhan. Seperti kepada orang Israel, setiap hari tangan Tuhan terulur tetapi mereka tidak peduli.
Roma 10:19
10:19 Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."

Ternyata mereka tidak menanggapi sehingga Tuhan berpaling kepada bangsa kafir  dan bangsa kafir menerima. Itu akan menimbulkan cemburu Israel. Tujuan kita bangsa kafir diangkat menjadi umat Tuhan, supaya membangkitkan kecemburuan Israel supaya mereka berbalik kepada Tuhan. Tetapi yang banyak terjadi bukannya membangkitkan kecemburuan, malah ikut seperti Israel.

Tuhan mengatakan kejatuhan dan penolakan Israel kepada Tuhan adalah kesempatan bagi bangsa kafir. Penolakan Israel dalam kitab Yehezkiel ini adalah kesempatan bagi kita bangsa kafir untuk meraih keselamatan.

Roma 10:20-21
10:20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."
10:21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."

Jangan sampai kita tidak menjadi mempelai wanita Tuhan bukan karena saudara berzinah, bukan karena saudara membunuh, bukan karena saudara berdusta, bukan karena saudara pencuri tetapi karena tidak tunduk, tidak mengasihi. Ini yang berat dan jangan terjadi dalam kehidupan kita.

Penolakan bangsa Israel adalah kesempatan bagi kita bangsa kafir.
Roma 11:11-12
11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.

Olehnya jangan kita mengulang seperti ulahnya orang Israel. Satu waktu Tuhan akan berbalik kepada bangsa Israel.

Roma 11:13
11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,

Di depan bangsa kafir rasul Paulus bangga tetapi di depan bangsa Yahudi dia dilecehkan, karena dia melayani orang kafir. Sebab di hadapan orang Yahudi, jijik untuk melayani orang kafir. Makanya ketika rasul Petrus datang di rumah Kornelius, itu yang lebih dahulu dia kedepankan bahwa mereka orang Yahudi pantang untuk masuk dalam rumah orang kafir.

Rasul Paulus tidak peduli sekalipun dilecehkan di antara orang Yahudi, maksudnya supaya ada umat Tuhan dari bangsa kafir yang dapat dibawa kepada Tuhan dan diterima oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Penolakan Israel ini adalah kesempatan bagi kita bangsa kafir dan kesempatan itu sudah hampir tertutup.

Karena imam-imam, nabi-nabi dan tua-tua sudah menyeleweng akhirnya Tuhan cabut belas kasihan.
Yehezkiel 7:4,9
7:4 Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN.
7:9 Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan; selaras dengan tingkah lakumu akan Kubalaskan kepadamu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Aku, TUHANlah, yang memusnahkan.

Kalau Tuhan cabut belas kasihan berarti tidak ada lagi pelayanan Imam Besar dalam gereja, di dalam ibadah kita. Yang ada hanya bentuk-bentuk hukuman.
Yehezkiel 7:15
7:15 Pedang ada di luar kota, sampar dan kelaparan ada di dalam. Barangsiapa yang di luar kota akan mati karena pedang, dan barangsiapa yang di dalam kota akan binasa oleh kelaparan dan sampar.

Ada pedang, sampar dan kelaparan, berarti kuda merah, kuda kuning hijau dan kuda hitam mulai dilepas oleh Tuhan.

Yehezkiel 13:13
13:13 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Di dalam amarah-Ku Aku akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam murka-Ku hujan lebat akan membanjir, dan di dalam amarah-Ku rambun yang membinasakan akan jatuh.

Semua bencana sudah Tuhan himpun untuk melibas dan menghajar manusia di dunia ini. Tentu saudara tidak mengharapkan ke sana. Tuhan katakan baru mendengar beritanya saja orang sudah terkencing-kencing. Sampai dua ayat Tuhan mengatakan itu. Kenapa dua ayat ditampilkan? Supaya ada kegentaran dari orang Israel. Untuk kita sekarang supaya ada rasa takut akan Tuhan. Kita diberikan Firman double porsi, seperti zaman Yehezkiel. Pada pasal 7 itu dua kali Tuhan berfirman. Tetapi karena mereka menolak maka dua ayat juga mengatakan mereka akan terkencing-kencing ketakutan padahal baru mendengar berita. Betapa ngerinya berita tentang penghukuman, belum kenyataan, baru berita orang sudah terkencing ketakutan.
Yehezkiel 7:17; 21:7
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.
21:7 Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa engkau mengeluh? jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah tersiar, setiap hati akan menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah lesu, segala semangat menghilang dan semua orang terkencing ketakutan. Sungguh, pasti datang dan terjadi! demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Coba saudara bayangkan, betapa dahsyatnya hukuman yang akan menimpa dunia ini. Dulu sudah terjadi pada orang Israel zaman Yehezkiel tetapi hebatnya tidak sama seperti yang akan terjadi di depan ini, akan terjadi yang lebih mengerikan.

Saya sebagai hamba Tuhan, tidak ada yang harus saya kerjakan selain apa yang disuruh oleh Tuhan. Walaupun harus berhadapan dengan resiko tinggi, jelas tidak akan disenangi. Kita harus menyampaikan kebenaran Firman sesuai perkataan yang benar.
Titus 1:9
1:9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

Wahyu 19:9; 21:5
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Pesta kawin Anak Domba itu adalah perkataan yang benar. Pembaharuan itu juga adalah perkataan yang benar. Jadi kalau sesuai perkataan yang benar, berarti membawa gereja masuk pada nikah yang rohani dan menikmati pekerjaan pembaharuan sehingga dapat mewarisi langit dan bumi yang baru. Tugas sidang jemaat, perhatikanlah.

Kalau rasul Paulus, sekalipun di kalangan orang Yahudi dia dicemooh karena menjadi pelayan bagi bangsa kafir tetapi dia bangga ketika melihat orang-orang kafir datang kepada Tuhan. Itu sebabnya ketika ada konfrensi pertama di Yerusalem, Paulus datang dengan Barnabas. Karena persoalan pelayanan Paulus dan Barnabas inilah sehingga ada konferensi, karena mereka melayani banyak bangsa kafir dan telah percaya kepada Tuhan. Sehingga akhirnya di Antiokhia datang orang dari Yerusalem mengatakan “hai bangsa kafir yang sudah percaya kepada Yesus, harus ikut adat Yahudi!”. Akhirnya jemaat di Antiokhia berembuk untuk mengutus dua orang. Maka diutuslah Paulus dan Barnabas ke Yerusalem sehingga terjadilah rapat khusus hanya membicarakan persoalan kita bangsa kafir.

Kita berbahagia mendapat prioritas Tuhan. Konfernsi pertama hamba-hamba Tuhan di Yerusalem justru membicarakan bangsa kafir. Olehnya mari kita menghargai kemurahan Tuhan. Kesempatan bagi kita bangsa kafir segera akan tertutup. Jangan tunggu seperti orang Israel dihancurkan oleh Tuhan.

Kisah Para Rasul 15:1
15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."

Hal ini menimbulkan keresahan jemaat yang ada di Atiokhia. Maka berembuklah mereka dan mengutus Paulus dan Barnabas. Paulus dan Barnabas dihentar oleh jemaat. Sebagian jemaat ikut berlayar ke Yerusalem dan sebagian menghentar sampai di pantai. Begitu sampai di Yerusalem, mereka disambut jemaat yang ada di Yerusalem. Tetapi ketika mereka menggelar konferensi, konferensi itu tertutup. Tidak boleh didengar dan tidak boleh melibatkan jemaat, hanya hamba-hamba Tuhan. Kalau menyangkut kemurnian Firman pengajaran, itu tugas hamba Tuhan. Itu sebabnya Paulus menasihati “Titus pegang ajaran yang sehat sesuai perkataan yang benar dari Tuhan”.

Kisah Para Rasul 15:14
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

Ini terjadi ketika Simon ke Kaisarea, pergi kepada Kornelius. Sebenarnya Simon keberatan tetapi Tuhan katakan “apa yang Aku halalkan jangan engkau haramkan”. Sebab di hadapan orang Yahudi, kita bangsa kafir ini seperti binatang yang haram, hanya mereka yang halal.  Berarti kita mendapat kesempatan, kita bangsa yang haram bisa menjadi bangsa yang dihalalkan.

Kita lihat di sini, keterlaluan kalau kita tidak menghargai, padahal Tuhan sudah memberikan tetapi masih berulah seperti imam-imam, nabi-nabi dan tua-tua. Padahal nabi-nabi ini ada tugas khusus mereka adalah bersaksi tentang Yesus.
Kisah Para Rasul 10:43
10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

Ini tugas nabi, tetapi zaman Yehezkiel mereka sudah salah. Mereka tidak punya pandangan rohani yang jauh ke depan tentang Tuhan.

Bahkan Allah Bapa di Sorga bersaksi tentang Yesus, bukan tentang siapa-siapa.
Yohanes 5:37
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,

Siapa manusia yang mau mencela kesaksian Bapa Sorgawi.

Imam seharusnya bertugas untuk menyampaikan Firman pengajaran supaya umat mengalami penyucian tetapi yang terjadi zaman nabi Yehezkiel malah pengajaran Tuhan dinista.
Yesaya 5:54
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

Kemudian tadi kita mendengar bahwa tua-tua memberikan nasihat jahat. Jadi tiga kekuatan ini menjadi satu dan dihadapi oleh Yehezkiel, itu bukan hal yang mudah. Tiga kekuatan yang sangat hebat di dalam gereja ini dihadapi oleh hamba Tuhan yang percaya akan perkataan yang benar dan percaya akan ajaran yang sehat. Ini bukan hal yang enteng, tetapi apakah kita mau undur.

Kita hamba Tuhan harus selalu siap memotivasi umat melalui Firman, bukan yang lain. Dan hamba Tuhan itu harus selalu mempunyai inisiatif, jangan menjadi manusia di ujung jari, nanti diperintah baru bergerak. Dan dasar inisiatifnya adalah yang rohani.

Akhirnya kekayaan yang mereka kumpul selama ini, mereka hanya gigit jari karena semua diambil oleh orang lain.
Yehezkiel 7:21,24
7:21 Aku akan menyerahkannya menjadi rampasan di tangan orang-orang asing dan menjadi jarahan bagi orang-orang fasik di bumi ini, dan mereka ini akan menajiskannya.
7:24 Aku akan membiarkan datang bangsa-bangsa yang paling kejam dan bangsa-bangsa ini akan mengambil rumah-rumah mereka menjadi miliknya; Aku akan mengakhiri kecongkakan mereka, yang ditimbulkan kekuatan mereka itu, dan tempat-tempat kudus mereka akan dinajiskan.

Semua dirampas, yang rohani ludes yang jasmani juga ludes. Ini jangan terjadi dalam kehdiupan kita.
Pengkhotbah 6:1-2
6:1 Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:
6:2 orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.

Hal ini bisa terjadi pada kita, karena berperilaku seperti orang Israel zaman Yehezkiel. Tetapi kalau kita hidup tidak seperti orang Israel zaman Yehezkiel, pasti kita akan menikmati.
Pengkhotbah 2:26
2:26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Olehnya kita harus waspada. Marilah kita gunakan segala-galanya yang ada pada kita dan kita bakti untuk Tuhan. Yakinlah saudara akan dikatrol oleh Tuhan rohanimu dan kita tidak akan melihat orang lain yang memakai apa yang Tuhan berikan kepada kita karena kita sudah disingkirkan oleh Tuhan.
Hosea 8:7
8:7 Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.

Ayub 4:8
4:8 Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.

Kalau kita baca Yehezkiel ini, akibat ajaran menyesatkan yang diajarkan oleh nabi, iman dan tua-tua dan itu yang lebih dipercaya oleh orang Israel maka akibatnya saudara lihat:
Ø  Kelaliman bertunas, berarti kekejaman nampak keluar.
Ø  Keangkuhan bertaruk berarti berakar ke bawah.
Ø  Kekerasan merajalela berarti tersebar di mana-mana.

Firman yang kita terima sekarang adalah Firman yang mengarahkan kita pada pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna, itulah Firman double porsi. Jangan kita tunggu hukuman double porsi.

Wahyu 18:6
18:6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;

Olehnya kalau kita menerima Firman dua kali lipat, berarti Firman mempelai yang membawa kita dua menjadi satu, jangan sampai kita berulah supaya jangan menerima hukuman dua kali lipat.

Tuhan Memberkati.





GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 














Tidak ada komentar:

Posting Komentar