20190424

Kebaktian PA Imamat, Rabu 24 April 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:23-25
23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:24 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.
23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."

Kita berada pada pesta serunai, pesta bunyi nafiri. Setelah umat Tuhan merayakan Paskah, berarti percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka dia buktikan kepercayaan ini dengan menyerahkan diri lewat perayaan pesta roti fatir yaitu baptisan air. Setelah kita dibaptis maka status kita sebagai anak-anak sulungnya Tuhan. Sebagai anak sulungnya Tuhan, tujuan lanjut adalah supaya kita punya adik. Kalau dikatakan sulung berarti tidak sendiri, ada adiknya. Untuk membangkitkan kerinduan hati supaya saudara ada dalam status tetap anak sulung dan ada adik, maka kita diunjuk-unjuk atau ditimang-timang. Salah satu tujuan penggembalaan adalah supaya kita punya roh memenangkan jiwa, berarti ada adik. Sebutan anak sulung berarti bukan anak tunggal, jadi punya adik. Yesus juga disebut Anak Tunggal dan Dia juga Anak Sulung.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Setelah kita dilahirkan dalam keluarga Allah, maka menggairahkan kita mencari jiwa dan untuk memicu rohani kita agar ada kerinduan hati mencari jiwa adalah kita harus ditimang-timang. Salah satu tujuan ditimang-timang adalah supaya kita dimotivasi oleh Tuhan lewat penggembalaan untuk memenangkan jiwa. Karena kita menerima amanah dari Tuhan. Untuk memenangkan jiwa berarti mencari jiwa, sehingga kita tidak sebatas dalam sebutan sulung tetapi benar-benar punya adik.
Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Markus 16:15-16
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Untuk memenuhi semua ini, memenuhi saudara dan saya bisa meraih jiwa sebagai bukti bahwa saudara adalah anak sulung, maka Tuhan perlengkapi lagi kita dengan Roh Kudus, itulah pesta Pantekosta. Setelah dilengkapi dengan Roh Kudus maka hati kita berkobar-kobar dan membara untuk mencari jiwa. Hambatan apapun bentuknya yang kita alami, kalau ada Roh Kudus maka dia akan membara. Itu sebabnya gereja Tuhan dianjurkan oleh Tuhan untuk merayakan pesta bunyi nafiri, yakni kita bersaksi, kita meniup nafiri.

Nafiri yang ditiup itu ada dua buah yang dibuat dari perak, berbicara perjanjian lama dan perjanjian baru. Bicara perak berarti berbicara penebusan. Jadi dari Kejadian sampai Maleakhi bicara pekerjaan penebusan. Wujudnya ada pada Perjanjian Baru. Jadi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru seutuhnya berbicara tentang penebusan dosa. Sebab tidak ada manusia yang dilahirkan sejak manusia jatuh dalam dosa yang tidak berbuat dosa kecuali Yesus.
Roma 3:23; 5:12
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Yang bisa mengalahkan maut, yang bisa mematahkan sengat maut hanya satu itulah Yesus. Selebihnya orang boleh ngomong apa, tidak bisa mengalahkan maut kecuali Yesus. Karena kita sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka ada tanggung jawab moril. Kita menyaksikan apa yang saudara sudah alami kepada orang yang mati dicengkeram oleh maut, dicengkram oleh dunia orang mati. Maka kita diwajibkan untuk bersaksi dan memenangkan mereka. Status orang yang dimenangkan itu adalah adik. Namun di hadapan Tuhan dia juga menjadi anak sulung sejajar dengan saudara. Kalau dia memenangkan jiwa maka dia mendapat adik lagi, tetapi dihadapan Tuhan sudah disejajarkan dengan dia menjadi anak sulung.

Yohanes 5:24
5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Kalau merasa sudah diselamatkan dan ditarik oleh Tuhan, dipindahkan dari dunia maut kepada kehidupan, maka ada tanggung jawab moril untuk bersaksi kepada orang lain, agar berkat yang sudah kita terima juga orang lain terima. Di dalam bersaksi ini harus waspada, kita membutuhkan hikmat dan kebijakan untuk meraih orang dari maut kepada kehidupan.
Amsal 11:30
11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.

Siapa bijak bisa mengambil hati orang. Mengambil hati orang berarti orang bijak. Kita meniup nafiri ini bukan sembarangan. Untuk meraih jiwa yang ada dalam cengkraman maut itu kita butuh kebijakan, tidak gampang. Apalagi kehidupan itu sudah hidup dalam dunia maut, mau dibawa kepada kehidupan, kemudian dia mau berjalan lagi kepada maut, bagaimana untuk meraih dia kedua kali, bagaimana untuk menolong dia butuh hikmat. Tidak sembarang kita meniup nafiri. Bunyi serunai tidak asal kita tiupkan. Sebab dalam Bilangan pasal 10 ada 4 kategori, ada 4 syarat atau 4 bentuk kita meniup nafiri, tidak asal. Untuk memberitakan ketebusan dalam Yesus Kristus itu ada 4 bentuk, tidak asal.

Tadi dikatakan siapa yang bijak mengambil hati orang. Berarti kehidupan yang bisa meraih jiwa untuk datang kepada Tuhan, sebagaimana dia sudah mengalami dari dunia maut kepada dunia kehidupan, untuk memenangkan orang dari maut kepada kehidupan dia butuh kebijakan, tidak asal kita meniup. Berarti orang itu tanpa dia sadari, sadar atau tidak sadar, dia telah mengkondisikan diri kepada 5 anak dara yang bijak. Salah satu ciri 5 anak dara yang bijak adalah bisa memenangkan jiwa.
Amsal 11:30
11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.

Amsal 11:30 (Terjemahan Lama)
11:30 Adapun buah-buah orang yang benar itulah dari pada pohon kehidupan dan barangsiapa yang mengambil hati orang, ia itulah orang berbudi adanya.

Bagaimana untuk merebut orang yang ada dalam lingkup cengkraman maut. Kalau dalam bilangan dikatakan kita tiup nafiri, itu pesta. Berarti dalam upaya kita memenangka jiwa itu harus dengan sukacita, bukan terlibat debat. Kita bawa alam sukacita kepadanya. Bagaimana alam sukacita?
Mazmur 32:2
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

Alam sukacita adalah berbahagia orang yang dihapus dosanya. Ini yang kita tawarkan. Kalau kita sadar status kita anak sulung dan sifat kita bijaksana sehingga bisa memenangkan jiwa maka tiuplah nafiri, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru/ bersaksi.
Bilangan 10:1-2
10:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
10:2 "Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.

Dua nafiri dari perak, kenapa bukan dari tembaga? Perak itu menunjuk ketebusan. Dua nafiri itu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
1.      Bilangan 10:2
10:2 "Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.

Tujuan pertama adalah mengumpulkan.

Bilangan 10:3-4
10:3 Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan.
10:4 Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu.

Kalau satu saja ditiup berarti itu untuk pemimpin. Berarti tiupan nafiri itu termasuk bicara soal tahbisan hamba Tuhan. makanya hamba Tuhan dengan bunyi nafiri. Kalau bunyi nafiri menekankan soal tahbisan, itu berarti satu nafiri kita tiup untuk kami hamba-hamba Tuhan yang fulltimer. Yang berbicara soal tahbisan ada dalam Perjanjian Lama Keluaran pasal 28 dan 29, Perjanjian Baru dalam I Timotius, II Timotius dan Titus.
Bilangan 10:5-8
10:5 Apabila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah timur;
10:6 apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat;
10:7 tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan.
10:8 Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.

2.      Bilangan 10:9
10:9 Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu.

Tujuan kedua adalah untuk berperang. Jadi kehidupan yang meniup nafiri harus mengerti dia ada di pihak Allah. Dosa itu memusuhi Allah dan saudara harus ada di pihak Allah memusuhi dosa. Bukan malah bersahabat dengan dosa. Kita harus membenci dosa, tetapi kita sayang jiwa orang yang berdosa itu.

Jika kita punya niat untuk melawan yang tidak benar, untuk melawan yang jahat dan najis berarti kita diingat oleh Tuhan. Tetapi kalau membiarkan dan bersekutu dengan yang jahat dan najis maka Tuhan melupakan saudara dan saya.
Bilangan 10:10
10:10 Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu."

Dalam ibadah dan pelayanan harus ada sukacita. Makanya roh pujian dan penyembahan harus ada serta roh bersukacita mendengar Firman harus ada. Kalau ini ada maka kita diingat oleh Tuhan.

Sekarang kita lihat konsekuensi peniup nafiri ini. Ini harus diperhatikan. Kalau tidak makanya sulit kita memenangkan jiwa. Mengatakan anak sulung tetapi tidak ada jiwa dimenangkan. Karena apa? Syarat ini tidak ada, sehingga orang hanya menyindir-nyindir. Mendengar engkau bercerita Firman Allah orang malah berkata “hidupmu saja tidak benar”.
Bilangan 29:1
29:1 Pada bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, haruslah kamu mengadakan pertemuan yang kudus, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah hari peniupan serunai bagimu.

Bulan tujuh tanggal 1 itu adalah pesta nafiri. Sebab pada bulan 7 itu ada 3 pesta yaitu pesta bunyi nafiri, pesta pendamaian dan dikunci dengan pesta pondok daun-daunan. Sekarang ini kita ada pada ujung angka tujuh, ujung akhir zaman, kita sudah dekat pesta pondok daun-daunan. Tetapi kita masih banyak bolongnya, bahkan belum ada di tangan kita yang bisa kita persembahkan kepada Tuhan. Kita periksa diri, sudah adakah jiwa yang dimenangkan lewat kehidupan saudara? Ini harus kita gumuli.

Dalam Kejadian 34, Yakub 7 kali bersujud dan pada kali ketujuh Esau sudah ada di depannya. Dan sebelumnya Esau bertemu dulu dengan korban Kristus. Jadi yang bisa menyatukan Muslim dan Kristen hanya angka 5 itulah Korban Kristus. Dan itu tepat terjadi pada akhir angka 7.

Bagaimana kalau saudara belum memenangkan satu jiwapun, bagaimana mau masuk pesta pondok daun-daunan, mau menghadap Tuhan kalau dengan tangan kosong. Salah satu tanda tangan tidak kosong adalah kita membawa jiwa. Kalau kita semua bergerak mencari jiwa maka dalam waktu singkat tidak muat ini gereja. Saudara cinta jiwamu yang telah dipindahkan dari maut kepada kehidupan maka saudara juga harus sayang orang lain lewat kesaksian anda supaya mereka juga dipindahkan dari maut kepada kehidupan. Kita beritakan Yesus karena hanya Yesus yang bisa memindahkan kita dari maut kepada kehidupan.

Roma 5:12
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Satu orang yang menyebabkan dosa masuk itulah Adam. Dan karena satu orang itulah Yesus yang membuat kita bisa tertolong dari sengat maut/dosa.
Kita meniup nafiri tidak lari dari sabat, harus ada sabatnya, harus di dalam urapan Roh Kudus.
Bilangan 29:2
29:2 Pada waktu itu haruslah kamu mengolah sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN: seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela;

Pertama ada korban korban bakaran. Berarti kita harus membuktikan ada persekutuan dengan Korban Kristus sehingga berbau harum menyenangkan hati Tuhan. Buktikan bahwa saudara ada persekutuan dengan Korban Kristus, hidupmu diwarnai bau yang menyenangkan dari Korban Kristus. Sehingga ketika kita bersaksi orang tidak mencemooh “percuma engkau bersaksi engkau tetap begitu! Engkau lebih jahat!”. Ini menjadi penyebab kita tidak bisa bersaksi dan tetap tunggal.

Semua korban-korban ini sudah disimpulkan dalam:
Ibrani 9:13-16
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.

Baik domba maupun lembu, semua korban itu menunjuk pada pribadi Tuhan kita Yesus Kristus. Buktikan persekutuan kita dengan lembu dan domba itulah Yesus Kristus. Domba itu dasarnya, mengarah pada lembu itu kesempurnaan. Jadi mulai dari dasar yang benar itulah domba maka kita menuju pada lembu yaitu kesempurnaan. Makanya batang sungai itu mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim. En-Gedi adalah pancaran anak domba dan En-Eglaim adalah pancaran anak lembu. Ini adalah batang sungai yang kita harus tapaki. Mulai perjalanan kita dari pancaran anak domba dan diakhiri dengan pancaran anak lembu. Berarti sempurna persekutuan kita dengan Tuhan dan dengan sesama. Ini dihubungkan dengan peniupan nafiri. Jangan sampai ketika kita meniup nafiri, ketika bersaksi malah orang berkata “saya ini lebih baik dari pada kau”. Ini yang kita jaga.

Sekarang segera akan berakhir angka 7, harus hati-hati dan waspada. Tidak akan ada lagi molor waktu. Sudah dari sekarang kita harus bergumul dan berbuat. Itu sebabnya beruntung kalau kita masih diunjuk-unjuk. Kalau dengan bahasa saya, saya goyang terus supaya saudara tergoncang hati saudara untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan. Itu yang terjadi dalam penggembalaan. Kalau kita meraju dan tidak mau mendengar maka akan tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Ini jangan terjadi. Saya tidak mau diriku tertinggal, saya tidak mau ada satu jemaat yang tertinggal. Sebab sengsara yang akan orang itu alami!

Makanya saya katakan di sini jangan ada politik di dalam gereja, jangan ikut-ikut menyebarkan yang tidak menyenangkan. Itu bisa menjadi pemicu.

Bilangan 29:3
29:3 juga sebagai korban sajiannya: tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, yakni tiga persepuluh efa untuk lembu jantan itu, dua persepuluh efa untuk domba jantan itu

Korban sajian adalah persekutuan dengan Firman pengajaran yang sehat. Persyaratan orang meniup nafiri itu adalah dia melihat korban Kristus  yang menjadi dasar ibadah pelayanannya dan membawa dia pada kesempurnaan. Seterusnya kita harus ada persekutuan dengan Firman pengajaran/roti yang dibuat dari tepung yang terbaik yang diolah dan dioles dengan minyak.

Tepung itu diolah dengan 3/10 Efa yang harus diolah dengan lembu jantan. 1/10 Efa saja sudah banyak apalagi kalau 3/10. 1/10 efa sama dengan 1 gomer, 3/10 efa sama dengan 3 gomer. Jadi orang yang meniup nafiri ini dia ingat 3/10 dan dia ingat lagi 2/10. 3 /10 ini yang saya sendiri mengejutkan saya. Mengapa Tuhan hubungkan 3/10 efa dengan lembu jantan.

2/10 efa saja itu sudah makanan untuk satu orang pada hari ke 6, sebab besoknya tidak ada lagi manna. Berarti orang yang meniup nafiri benar-benar dia bukan hanya tahu dia 2 menjadi satu tetapi ada reserep. Lihat saja 5 anak dara yang bijak, apakah dia tidak punya reserep? Dia punya dan ini membuktikan bahwa dia adalah kehidupan yang benar-benar bijaksana, tidak asal.

Saudara perhatikan dulu bagaimana ketika Yesus memenangkan Nikodemus. Apakah Yesus langsung menunjuk-nunjuk dia “kau ini guru agama tetapi goblok sekali!”. Tidak seperti itu, bahasa Yesus sangat bijak untuk menolong dia. Kalau saudara ada pada posisi Yesus, mungkin saudara sudah kata-katai Nikodemus ini “memang kau ini pendeta bodok!”. Apalagi ketika Nikodemus bicara “bagaimana orang dewasa bisa masuk kandungan ibu”. Kalau mau menolong Nikodemus lalu kita tidak meniru cara Yesus kita bisa salah. Kalau pakai logika kita, cara kita, ketegasan kita, kita tidak akan menang. Itu pasal 3, kemudian kita lihat pasal 4 Yesus titipkan bagaimana kebijakan menolong perempuan ini. Yesus adalah Tuhan, Dia tahu keadaan perempuan ini. Tetapi bertahap Yesus membawa Dia. Dengan kebijakan dan hikmat, Yesus atur sedemikan rupa sampai perempuan itu sadar. Kalau kita bukan menggiring, kalau perlu kita tendang. Kita tegas tetapi tidak bijak.

Kemudian Yohanes pasal 8, bagaimana Yesus menggiring perempuan itu dengan orang-orang yang menangkap dia. Yesus begitu bijaksana. Yesus tidak berkata “mana perempuan itu, saya mau lempar! Kumpul batu satu karung, saya mau lempar perempuan itu!”. Yesus tidak seperti itu. Sangat bijak Yesus menangani masalah, inilah yang disebut dalam Amsal 11:30 memenangkan hati orang harus bijak.
Amsal 11:30
11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.

Masih banyak yang belum bijak karena belum digarap oleh Firman Tuhan secara utuh.

Bilangan 29:4
29:4 dan sepersepuluh efa untuk setiap domba dari ketujuh ekor domba itu;

Persekutuan kita lipat ganda dengan Firman pengajaran supaya kita mantap untuk bersaksi. Makanya Tuhan Yesus katakan jangan kamu tinggalkan Yerusalem.
Kisah Para Rasul 1:4
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku.

Kenapa jangan tinggalkan Yerusalem? Karena di situ ada Firman pengajaran. Kita digodok dulu dengan Firman pengajaran, lalu diperlengkapi dengan Roh Kudus sehingga kuat untuk bersaksi. Kalau tidak ada persekutuan dengan Yerusalem, tidak ada persekutuan dengan Firman pengajaran, bagaimana kita bisa bijak dalam bersaksi.

Bilangan 29:5-6
29:5 dan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian bagimu,
29:6 selain dari korban bakaran bulan baru serta dengan korban sajiannya, dan korban bakaran yang tetap serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, sesuai dengan peraturannya, menjadi bau yang menyenangkan, suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Ternyata hasilnya menjadi bau yang menyenangkan bagi Tuhan dan suatu korban api-apian. Sehingga ketika kita lontarkan perkataan untuk bersaksi memenangkan jiwa, maka itu baik. Kalau tidak dia tanggapi maka bara api di kepalanya. Kalau orang menerima maka dia tidak akan balik menyerang saudara karena melihat dari kehidupan kita yang bersaksi ini memang benar. Jadi ada nilai tambah, kita bersaksi dan dia lihat lagi dari kehidupan kita. Ini yang perlu menjadi perhiasan dari kehidupan kita, apalagi kami hamba Tuhan.

Ini yang menjadi pergumulan kami hamba Tuhan, harus menggumuli dirinya, menggumuli isteri dan anak-anak serta cucu-cucu karena itu menjadi konsekuensi kami hamba Tuhan. Bagaimanapun orang akan melihat “gembala punya nikah sendiri, gembala punya anak sendiri, gembala punya mantu sendiri seperti itu”.

Kita perlu perhatikan, persyaratan ini jangan kita abaikan. Karena meniup nafiri ini berarti Tuhan ingin supaya kita menjadi saluran berkat. Agar kita bisa menjadi saluran berkat maka Tuhan melengkapi kita dengan Roh Kudus. Roh Kudus ini yang diberikan oleh Tuhan, dicurahkan rata di dalam hati kita sehingga kita tidak mudah kecewa.
Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Kalau dicurahkan rata dalam hati kita oleh Roh Kudus maka kita akan berprinsip seperti Yesus.

I Yohanes 3:14
3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

Siapa yang memindahkan? Yesus. Karena kita percaya kepada Yesus maka kita sudah dipindahkan dari alam maut kepada alam kehidupan. Mata Tuhan selalu ditujukan kepada alam maut, siapa tahu ada yang berseru kepada Tuhan maka Tuhan akan menolong. Tetapi kalau sudah ada di dalam alam maut lalu tidak berseru mohon pertolongan, siapa yang mau menolong. Atau sudah memohon tetapi salah mohon. Seperti Daud, dia sudah diancam oleh dunia orang mati lalu dia berseru kepada Tuhan dan Tuhan menolong.

 I Yohanes 3:15-16
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

Kita searah dengan pandangan Tuhan. Dia sudah mati untuk kita, memindahkan kita dari maut maka kita menjadi saluran berkat. Bukan berarti kita harus disalib seperti Yesus, tetapi kita rela menolong orang lain. Ini yang diajar oleh Tuhan karena sudah mau datang. Mau ke mana kita bergerak hari-hari terakhir ini, jika kita berada di luar lingkup Firman pengajaran, maka kita akan terjebak oleh jeratnya iblis.

Makanya kita perhatikan Imamat 23:23-25 ini. Ini memang cuma 3 ayat tetapi penerangannya dalam Bilangan 29:1-6. Ini syaratnya. Jika kita mendengarkan Firman Tuhan ini kita mohon kepada Tuhan “Tuhan kuatkan supaya saya bisa memenuhi syarat Firman dan dengan mudah memenangkan jiwa”. Satu jiwa saja sudah keuntungan apalagi bisa dua, tiga atau empat.

Berita ini dihubung-hubungkan dengan kedatangan Tuhan pada kali kedua. Kita lihat pesan Tuhan dalam menanti Roh Kudus untuk menguatkan kita supaya kita bisa menjadi saksi.
Kisah Para Rasul 1:8,4
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku.

Jangan tinggalkan Yerusalem, artinya jangan tinggalkan Firman pengajaran.
Yesaya 2:1-4
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Sebab dengan adanya Firman pengajaran, tanpa kita memaksa Tuhan, Tuhan sudah tahu bahwa kita rindu akan Firman pengajaran sehingga Tuhan akan memberikan Roh Kudus kepada kita. Tanpa kita memaksa Tuhan seperti yang banyak dilakukan masa lampau. Seperti harus digenjot terus, memang kelihatan bagus, tetapi pengamatan saya sebagai hamba Tuhan, itu tidak bertahan! Dari 100 orang untung kalau 2 orang yang bertahan. Tetapi coba kalau dia sendirian lalu ada satu yang menuntun dia tanpa unsur dipaksa, orang itu akan bertahan. Tetapi kalau hanya karena sugesti, dipaksa emosinya untuk ini, lihat saja dia tidak akan bertahan. Karena cuma emosinya yang dirangsang. Tetapi kalau dia berlutut sendiri dengan kerinduan hati kepada Firman Tuhan lalu Tuhan penuhkan dengan Roh Kudus, maka dia akan bertahan.

Itu sebabnya Tuhan larang meninggalkan Yerusalem, jangan tinggalkan Firman pengajaran, jemaat harus ada di dalam lingkup Firman pengajaran. Tuhan tidak pernah lalai, Tuhan tahu kapan waktunya Dia memberikan Roh Kudus. 10 hari kemudian mereka dipenuhkan Roh Kudus, berarti persekutuan mereka dengan Firman pengajaran itu ada pada Bilangan 10. Artinya Firman sepenuh yang mereka pegang dan itu dihubungkan dengan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Kita dipenuhkan oleh Roh Kudus terlebih dahulu dan itu dikaitkan dengan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

Kisah Para Rasul 1:9
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

Siapa di dunia ini yang disaksikan kenaikannya ke sorga? Hanya Yesus yang disaksikan.

Kisah Para Rasul 1:10-11
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

Yang datang berdua-duaan ini bukan Malaikat biasa tetapi ini adalah Musa dan Elia. Kalau datang seorang diri itu adalah Henokh.

Jadi kita dilengkapi Roh Kudus. Tetapi sebelum dilengkapi Roh Kudus kita harus setia dengan Firman pengajaran. Kemudian disuruh supaya kita memandang ke atas sebab Dia akan datang kembali seperti Dia naik ke sorga. Peniupan nafiri berarti saudara bersaksi, ingat, itu adalah salah satu kesiapun untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Kita punya tanggung jawab moril untuk membawa jiwa supaya Tubuh Kristus dilengkapi lewat pelayanan kita. Kita tidak tahu jumlah anggota tubuh Kristus, tetapi lewat pelayanan saudara, nyata ada andil untuk memenuhi bilangan yang ada pada Tuhan. Itu tanggung jawab kita, bukan kita diam-diam. Apalagi kalau kita menjadi sandungan bagi orang lain, ada jiwa mau datang kemudian tersandung pada kita, jangan seperti itu!
Roma 11:25
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

Siapa yang harus menjaga supaya jumlah ini penuh? Kita yang harus bergerak, tidak ada yang lain. Orang-orang yang sudah menikmati kehidupan dipindah dari maut kepada kehidupan, dialah yang bertanggung jawab moril untuk mencari jiwa. Dia harus menjadi saluran supaya orang lain mendapat berkat dipindahkan dari maut kepada kehidupan untuk mengisi supaya jumlah ini menjadi penuh. Makanya tiuplah nafiri sekarang ini, bersaksilah. Tetapi beri dirimu lebih dahulu digarap oleh Firman Tuhan. Katakan kepada orang lain “saya juga belum sempurna, tetapi saya mengupayakan, saya merindu untuk disempurnakan”.

Roma 11:25 (Terjemahan Lama)
11:25 Karena tiada aku suka, hai saudara-saudaraku, bahwa kamu tiada mengetahui rahasia ini, (supaya jangan kamu sangkakan dirimu itu pandai), yaitu bahwa kekerasan itu menimpa sebahagian bani Israel, sehingga genap bilangan orang kafir pun masuk iman.

Apakah kita hanya menunggu orang lain dan kita tidak berbuat? Kalau seperti itu berarti itu bagaikan sel anggota tubuh yang mati, itu nanti akan keluar dari persekutuan tubuh Kristus. Tetapi kalau kita sel yang hidup maka kita akan berkembang, sel itu akan memecahkan diri sehingga berkembang di dalamnya. Tujuannya untuk memenuhi sehingga genap bilangan bangsa kafir. Tuhan tidak berbicara supaya genap bilangan orang Israel.

Ini tujuan Tuhan utamanya dalam kehidupanku. Saya membawa dalam doa kaum keluargaku. Sebenarnya sudah ulang berulang saya bersaksi bagi adik-adik saya, tetapi masih saja mereka belum mau. Saya berdoa semoga mereka tidak terlambat.

Bagaimana tugas tanggung jawab saudara untuk menggenapi jumlah bangsa kafir. Itu dipercayakan oleh Tuhan di atas pundak saudara. Tiuplah nafiri, bunyikan bunyi serunai, tetapi dalam tanda pesta. Ada sukacita, bukan dengan dipaksa atau terpaksa. Dan isi pesta ini lihat persekutuanmu, ada korban bakaran, ada korban sajian, ada korban syukur, ada korban curahan. Itu sudah dilengkapi oleh Tuhan dalam Ibrani 9:13-16. Harus bersaksi, ada kakakmu, ada adikmu, ada saudaramu, ada bapakmu, ada ibumu. Pokoknya bersaksi, tetapi ingat syaratnya, beri dirimu untuk digarap oleh Firman pengajaran.
Ibrani 9:13-14
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Ada sarana Tuhan berikan kepada kita yaitu Korban Kristus. Coba sadarilah dan sesali “saya sudah salah Tuhan, saya sudah gagal, saya mau datang kepada Tuhan. Ampuni saya dan pakai saya menjadi saluran berkat bagi orang lain”.

Ibrani 9:15-16
9:15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
9:16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.

Tuhan yang membuat wasiat. Yesus pembuat wasiat itu harus mati lalu bangkit, sehingga kita bisa menerima wasiat. Jika tidak maka tidak ada yang bisa memberikan kita wasiat. Apapun kepercayaannya jika tanpa Yesus tidak ada artinya.

Mari kita memperhatikan kembali supaya kita tidak salah dalam pelajaran ini. Saya berdoa kepada Tuhan jangan sampai saya menyampaikan pengajaran karena kalau salah akan berbalik kutuk kepada saya. Peniupan nafiri itu arahnya hanya satu saja, yaitu untuk melengkapi jumlah tubuh Kristus dari bangsa kafir. Tetapi satu waktu akan berbalik arah. Nafiri itu ditiup bukan untuk melengkapi lagi bangsa kafir berbalik arah untuk melawan orang yang sudah mendengar tiupannya. Ini yang harus kita waspadai. Kenapa? Sebab ada masalah, dia tidak mau mendamaikan diri dengan Tuhan. Akhirnya nafiri itu ditiup untuk menyerang dia, seperti rajawali yang menyerang dia.
Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.

Rumah Tuhan itu siapa? Kita inilah Bait Allah.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Mestinya kita lewat pengajaran mendengar perjanjian Tuhan. Karena Tuhan mau datang menjemput kita maka kita melihat Dia ke atas dan kita tinggal di dalam perjanjian Tuhan. Karena ada janji Tuhan kepada kita maka kita mengalami penyucian dua sisi yaitu disucikan dari percemaran jasmani dan rohani.
II Korintus 7:11
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Kemudian kita memegang pengajaran, bukan mendurhaka. Kalau mendurhaka, itu berbahaya.
Hosea 8:2-3
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh mengejar dia!

Akhirnya beginilah nasibnya, itu sebabnya jangan sampai terjadi. Nafiri ditiup untuk melawan musuh, nafiri ditiup supaya kita berkumpul, nafiri ditiup supaya kita ada gerakan maju. Tetapi kalau nafiri ditiup lalu yang terjadi seperti dalam Hosea pasal 8, itu mengerikan. Jika kehidupan kita mendurhaka kepada pengajaran, kita tidak berpegang kepada janji dan meneruskan apa yang salah, kasihan nanti kita diserang oleh Tuhan bagaikan rajawali. Siapa bisa mengalahkan rajawali, dia burung yang buas. Rajawali ini simbol Roh Kudus. Kalau Roh Kudus berbalik menjadi musuh kita maka Dia menjadi musuh yang aktif.
Yesaya 63:10
63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka (dengan akitif).

Biar angin topan melanda burung rajawali hanya bermain-main dengan angin topan. Itulah kekuatan Roh Kudus, biarpun topan melanda, dia tidak peduli, bahkan dianggap itu hanya suatu permainan. Tetapi wahai kalau kita mendurhaka, Dia berbalik memerangi kita dan akan melawan dengan aktif. Ini jangan terjadi.

Jika kita sadar Bilangan 29:1-6 belum kita penuhi, marilah sekarang kita penuhi, mari kita upayakan. Berdoa kepada Tuhan “berikan Roh Kudus supaya saya menjadi saksi, menjadi berkat bagi orang lain. Saya menangkan jiwa dan dia menjadi anak sulung, dia menangkan jiwa lagi dan menjadi anak sulung juga, maka lengkaplah anggota tubuh Kristus, jumlahnya Tuhan yang tahu. Tetapi kalau kita sudah menjadi bagian dari bilangan itu kemudian kita bermain-main, awas! Dia akan berubah menjadi musuh. Mumpung saudara mendengar Firman Tuhan ini, jangan tunggu Roh Kudus berbalik melawan kita. Makanya jangan mendurhaka kepada Tuhan, jangan kita lawan pengajaran, kita pegang perjanjianNya.

Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.

Perjanjian imam dengan Tuhan, Tuhan itu pusaka kita. Masakan kalau Tuhan itu pusaka kita, Dia akan lupa ongkos bensin kita dan dabu-dabu roa di meja. Janji hamba Tuhan dengan Tuhan adalah janji yang digarami, bukan janji hambar.
Bilangan 18:19
18:19 Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."

Yeremia 33:19-21
33:19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:
33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,
33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

Kalau bisa kita rubah matahari terbit dari barat dan terbenam di timur baru Tuhan bisa merubah janji dengan Lewi dan Daud.

Kekasih yang diberkati Tuhan, jangan coba saudara tinggalkan pengajaran. Di mata Tuhan itu berarti mendurhaka dan Roh Kudus akan melawan orang seperti itu. Berarti bukan sorga miliknya, tetapi neraka tempatnya.

Sekarang ayo kita tiuplah nafiri. Demi jiwa dimenangkan karena kita bicara Firman dan mereka melihat ada meterai Firman di dalam diri kita. Bicara kesucian benar dia hidup dalam kesucian, bicara kejujuran memang dia jujur, bicara pergaulan memang dia seperti itu, bicara soal damai memang dia hidup dalam perdamaian, jadi mantap. Sehingga orang yang mendengar bisa berkata “oh iya” bahkan orang bisa bertanya “orang itu penjahat kaliber. Setiap kali bicara dia selalu katakan setan putar. Kalau ngomong selalu kebun binatang. Tetapi lihat itu bapa benar-benar telah berubah”. Begitu orang itu bersaksi maka itu mantap karena ada urapan. Tetapi kalau kita bersaksi lalu orang lain mendengar kita berkata kepada anak kita “setan putar!”. Jadi dia sendiri setan putar, bagaimana mau bersaksi kepada saya. Jangan kita seperti itu.

Kita mau meniup nafiri, itu pesta yang tidak bisa kita elakkan. Untuk mencapai pesta pondok daun-daunan, saudara tidak bisa lompat dari pesta pantekosta langsung pada pesta pondok daun-daunan. Sebab banyak gereja berpandangan seperti itu. Mereka berpikir yang penting sudah penuh Roh Kudus dan berbahasa Roh pasti diterbangkan Tuhan. Padahal penuh Roh Kudus itu supaya kita kuat memenangkan jiwa untuk memenuhi kelengkapan Tubuh Kristus. Kemudian seiring meniup nafiri, kita masuk pada pesta grafirat yaitu penyucian penuh. Setelah itu baru pesta pondok daun-daunan, kita masuk pada penyingkiran gereja, jauh dari mata ular. Itu yang saya dambakan. Saya tidak mau tinggal pada 3,5 aniaya antikristus. Kita baru diancam saja sudah ketakutan luar biasa. Apalagi kalau sudah ada di hadapan kita.

Sebabnya ayo kita memenuhi tanggung jawab moril kita. Itu tugas kita, itu amanat Tuhan.
Matius 28:19
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Markus 16:15-16
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Wujudnya adalah Roma 11:25, sehingga kita gereja Tuhan benar-benar adalah gereja yang kelak disingkirkan jauh dari mata ular.
Roma 11:25
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

Mengapa terjadi serangan balik? Karena tidak peduli suara sangkakala.  
Yeremia 6:17
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!

Suara sangkakala diabaikan, tidak digubris, tidak diperduli. Itu sebabnya kuasa bunyi sangkakala itu ditiup untuk menghantam dia kembali. Karena ketika bunyi itu dikumandangkan oleh gembala dari belakang mimbar, dia tidak mau peduli dan mengeraskan hati. Itu berbahaya, menimbun murka Allah. Akhirnya tiupan sangkakala itu ditujukan kepadanya. Lebih baik kita merayap di kaki Tuhan, minta-minta ampun kepada Tuhan dari pada kita menjadi musuh Tuhan. Dulu kita musuh Tuhan, jangan lagi kembali kita menjadi musuh Tuhan.
Roma 5:9
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

Dulu kita memusuhi Tuhan dalam pikiran dan hati kita, sekarang jangan lagi.
Kolose 1:21
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Saya sampaikan ini dengan penuh kasih Kristus, dengan keprihatinan mendalam agar gereja Tuhan dan umat Tuhan yang dipercayakan mendengarkan suara Firman yang kami sampaikan supaya terhindar dari hal yang mengerikan itu dan saudara terlibat dalam satu mega proyek Allah yaitu membangun dan melengkapi Tubuh Kristus dari bangsa kafir. Itu yang Tuhan dambakan dari kehidupan saudara dan saya.

Kita perduli dan kita perhatikan hal ini, akhir zaman jangan sampai terjadi. Karena peniupan nafiri nanti serempak dibunyikan untuk menghimpun dari seluruh penjuru alam. Jadi peniupan nafiri ini benar-benar kental hubungannya dengan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Matius 24:31
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

Bapak Pdt. Pong mengatakan “sudah saatnya sekarang kami hamba Tuhan harus meniup nafiri dengan dahsyat”. Tetapi bukan dengan asal, harus dengan penuh kebijakan. 5 jari ini bagaikan 5 jabatan. Nabi yang menonjol adalah nubuat, rasul yang menonjol adalah hikmat, penginjil yang menonjol adalah kuasa, gembala yang menonjol adalah roh kebijakan dan pertimbangan, guru yang menonjol adalah mahrifat. Gembala dan guru tidak bisa dipisah. Gembala harus bisa menjadi guru tetapi guru belum tentu bisa menjadi gembala. Dari gembala ada roh kebijakan dan pertimbangan. Itu yang tadi dikatakan dalam Amsal 11:30 bahwa itu adalah roh 5 anak dara yang bijak untuk memenangkan jiwa.

3/10 berarti 2/10 sudah kena mengena dengan akhir zaman. Tambah satu itu reserep.

Matius 24:31
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

Itu ciri orang pilihan dari sekarang, suka berkumpul. Sudah dari sekarang ini kita harus memperhatikan, suka berfellowship, jika masih kita diberi kesempatan oleh Tuhan. Sebab satu waktu ada kesempatan tetapi tidak ada waktu, ada waktu tetapi tidak ada kesempatan. Ada waktu tetapi tidak ada kesempatan itu waktu kita sakit. Ada kesempatan tetapi tidak ada waktu, itu kebalikannya. Sekarang inilah waktunya.

Bapak Pdt. In Yuwono selalu mengatakan “perhatikan di mana saudara berfellowship. Jangan sembarang saudara pergi. Nanti kalau sembarang saudara pergi, bukan membawa berkat pada jemaat, tetapi membawa racun pada jemaat”.

Kita yang hidup akhir zaman ini ada kesempatan sekarang. Jangan tunggu ada kesempatan tetapi tidak ada waktu. Saudara ada kesempatan tetapi waktu sudah diblokir oleh antikristus. Tidak usah antikristus, antek-anteknya saja sekarang sudah merajalela.

Sekarang ini kita galakkan hidup kita dalam pengajaran. Bersekutu dengan korban bakaran, berarti bersekutu dengan Korban Kristus, bersekutu dengan Firman pengajaran, bersekutu dengan perjamuan kudus maka otomatis saatnya tiba kita akan dilengkapi dengan Roh Kudus. Sehingga kita dimampukan secara ajaib untuk bersaksi dan memenuhi Roma 11:25.
Roma 11:25
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

Itu tanggung jawab saya lebih dahulu. Kemudian saudara  juga katakan “saya lebih dahulu” maka akan terjadi kompetisi, perlombaan dalam dirimu untuk memenangkan jiwa. Waktunya sudah dekat, dari Paskah, roti fatir, timang-timangan, tidak ada lagi yang kurang, tinggal kita menjalankan saja.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar