20190429

Kebaktian Ucapan Syukur, Senin 29 April 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 3:25-30
3:25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
3:27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Ini adalah pertanyaan kedua kepada Yohanes pembaptis. Pertanyaan pertama orang Yahudi atau petinggi-petinggi agama pada waktu itu dalam :
Yohanes 1:19-23
1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?"
1:20 Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
1:22 Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
1:23 Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Manusia ini cenderung untuk selalu bertanya dan jika kita bertanya Firman maka yang punya Firman akan memberi jawaban yang pasti. Setiap masalah yang kita hadapi utama saat masuk dalam nikah, jangan malas bertanya kepada Tuhan, jangan malas berlutut di hadapan Tuhan. Hal ini sudah diberi contoh oleh raja Daud, ia adalah pribadi yang suka bertanya kepada ­­Tuhan, setiap menghadapi masalah-masalah kerajaannya, baik masalah nikahnya dan masalah pribadinya, hanya sekali raja Daud tidak bertanya dan itu mengakibatkan bencana besar.
Itu sebabnya jangan kita merasa diri sudah tahu. Bahkan sayapun saya tidak akan berkata saya sudah tahu, sebab saya harus selalu melipatkan lutut di kaki Tuhan ingin tahu kebenaran Firman.     

Itu sebabnya orang-orang ini datang bertanya. Pertanyaan pertama dalam Yohanes 19:21-23, adalah menanyakan apakah Yohanes pembaptis itu nabi yang dijanjikan yang disebut oleh Musa?, dia jawab bukan, apakah dia Mesias itu?, dia jawab bukan, kemudian dia kunci dengan ayat 23 “aku adalah suara yang berseru-seru di padang gurun dan itu ditulis lagi oleh Lukas 3:4-6
3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
3:5 Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
3:6 dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."

Berarti pertanyaan yang pertama adalah menunjuk jawaban kehadiran dari Yohanes untuk mempersiapkan umat Tuhan datang kepada Mesias, Yesus Raja yang diurapi. Jadi sasaran nikah kita bukan hanya di dunia ini, mengapa di dalam dunia ini nikah banyak kali kita lihat kontras, banyak gempa bumi/ seismo/ huru-hara/ kekacauan itu adalah gempa bumi di dalam nikah.

Apakah ini yang kita suka hadirkan dalam nikah? kemarin saya sudah tanya sama Luis, gembala tidak mau dengar kalian berkelahi. Luis ngana pendiam seperti papamu, pokoknya jangan sampai gembala mendengar kalian suka berantem.

Gempa bumi yang nyata saja, tanah goyang kita sudah ketakutan, tapi mengapa kita tidak takut menghadirkan gempa bumi dalam nikah, bukan itu maksud Allah menciptakan sepasang suami istri, dan kalau toh itu ada, segera rendahkan diri di hadapan Tuhan, mohon campur tangan Tuhan, perlindungan kepada kita.

Sebabnya kita lihat di sini pertanyaan yang pertama, dia berkata aku suara yang berseru-seru di padang gurun,  untuk meluruskan lorong-lorong/ luruskan jalan Tuhan. Mengapa hal itu disampaikan dan ditekankan oleh Tuhan untuk meluruskan lorong? Karena dalam Pengkhotbah 10:3 lorong itu tempat jalannya orang bodoh. Jadi kalau kisruh dalam nikah dan tidak cepat diluruskan itu menghadirkan kebodohan. Berkata orang itu bodoh, dia ukur orang lain seperti dirinya sendiri yang bodoh.
Pengkhotbah 10:2-3
10:2 Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
10:3 Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"

Makanya suara Yohanes yang berseru-seru ini untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan, yang bengkok itu diluruskan. Itu sebabnya dalam gereja Tuhan mengapa kita menghadirkan kebodohan? Paling takut saya jika merestui kebodohan, justru dilegalkan kebodohan yaitu mengizinkan perceraian. Sejak anda masuk di dalam penggembalaan saya tidak akan buat saudara tenang dengan dosamu. Sebab Tuhan menanti kita. Jika ditunjuk oleh Tuhan kesalahanmu, sambut dengan rendah hati. Makanya kita datang dalam keadaan rusak akan diperbaiki oleh Firman. Ada Yohanes/ hamba Tuhan sahabat Allah yang akan meluruskan lorong-lorong yang dipakai oleh Tuhan.

Yang kedua yang perlu dibenahi yaitu berlekuk-lekuk, ini juga disebut dalam Lukas 3. Apa suasana jalan yang berlekuk-lekuk? Kita harus lihat jawabannya lewat Firman Allah. Jalan yang berlekuk-lekuk itu suasananya gelap. Kalau kita menghadirkan gelap dalam rumah tangga, suami atau istri selingkuh itu gelap dan itu jalan yang berlekuk-lekuk yang harus ditambal.
Yesaya 42:16
42:16 Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.

Jalan berlekuk-lekuk itu yang akan dibenahi oleh Tuhan karena itu dijalani oleh orang gelap. Makanya kegelapan-kegelapan jangan kita hadirkan dalam rumah tangga, berarti kita tidak setuju hamba Tuhan untuk menambal jalan-jalan itu. Coba kalau saudara berjalan, ini saja jalan di Buyumpondoli sudah banyak yang berlubang saudara pasti menggerutu, tapi coba kalau jalan yang mulus saudara tasono dalam mobil. Makanya Allah tidak rela kita berjalan harus terantuk-antuk, Dia mau kita berjalan di jalan yang mulus, makanya Dia tampil sebagai terang. Yohanes juga datang sebagai terang, tetapi sayang orang Yahudi hanya mau menikmati sesaat saja.

Olehnya kita gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini kemana kita sebenarnya diarahkan oleh Tuhan, kemana tugas tanggung jawab kami sebagai pelayan Tuhan mengiring jemaat, apakah kita bicara sorga dan neraka?, terlalu dangkal, semua agama bicara sorga dan neraka. Tetapi arah perjalanan yang harus hamba Tuhan arahkan agar jemaat menjadi mempelai atau menjadi istri Anak Domba Allah.
Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Makanya ketika pertanyaan yang pertama dikaitkan dengan pelepasan tali kasut, versi yang satu kerendahan hati, kita akan lihat dari versi yang lain. Tali kasut hubungannya dengan pekerjaan penebusan dari Mempelai Laki-laki Sorga.
Rut 4:7-8
4:7 Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel.
4:8 Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya.

Ketika pertanyaan pertama dan diangkat oleh Yohanes bahwa ia tidak layak melepas tali kasut. Memang kita tidak boleh melepas arti penebusan, hanya Yesus yang menebus kita. Sekaligus penebusan itu tampil Boas sebagai Mempelai Laki-laki bagi Rut. Gambarannya Yesus bagi gereja Tuhan.
Lukas 1:27
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."

Boas artinya di dalam dia ada kuat kuasa Allah. Rut bangsa Moab gambaran kita bangsa kafir yang mau direkrut oleh Tuhan untuk menjadi mempelai perempuan bagi Boas/ nubuatan isteriNya Yesus Tuhan dan juruselamat kita, menjadi tubuh/mempelai wanitaNya, sehingga tidak akan ditinggal oleh Tuhan masa 3.5, Ia tidak akan izinkan mempelai wanitaNya dianiaya oleh antikrist. Ini tujuan gereja Tuhan.
                                   
Gembala sudah berikan wanti-wanti kepada calon kedua mempelai, gembala selalu berdoa, sebab itu jangan sakiti hati hamba Tuhan, seperti dalam :
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Perhatikan, jangan melepaskan pekerjaan penebusan Tuhan, sebab itu sama dengan kita terpisah dengan Kepala/ Mempelai Laki-laki sorga.

Dalam pertanyaan kedua ini, Yohanes terang-terangan menyebut Yesus Mempelai Laki-laki sorga dan hatinya begitu sukacita mendengar suara Yesus, walaupun statusnya hanya sebagai sahabat.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Ketika Yohanes dalam keadaan bayi usia 6 bulan, Maria bersama Yesus dalam kandungan, menyampaikan salam dan bayi Yohanes pembaptis langsung melonjak-lonjak kegirangan karena mendengar suara Mempelai. Setelah ia di lapangan dalam pelayanan sudah 30 tahun lebih, ketika ia jumpa dengan Yesus, bukan hanya melonjak kegirangan tapi sukacitanya penuh. Sayangnya jika kita dicalonkan untuk menjadi mempelai wanita/istri Anak Domba Allah kok tidak senang mendengar suara Mempelai, bahkan dihina, ini kesalahan fatal di dalam banyak gereja.

Yohanes sebagai sahabat saja sudah bersukacita dan memang ia tahu tugasnya untuk mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan.
Yohanes 15:15
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Ini tanggung jawab kami untuk mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan, dari antara bangsa kafir, bagaikan Rut bangsa Moab.
Kisah Rasul 15:14
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

Setiap ada hal-hal yang terjadi dalam diri kita, tanyakan pada Tuhan jalan keluarnya.

Setelah Yesus ditampilkan sebagai Mempelai Pria Sorga, dalam Wahyu 19:6-7 akan digelar pesta nikah Anak Domba Allah, ini dihubungkan dengan status Raja, tidak hanya sekedar Anak Domba. Kemudian di dalam Wahyu 11:15-18, Raja yang diurapi, inilah yang akan dilawan oleh dunia. Pemazmur sudah mengatakan mengapa rusuh bangsa-bangsa? Karena mereka melawan Raja yang diurapi.
Mazmur 2:1-2
2:1 Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
2:2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:

Dan ini dilihat oleh Yohanes di pulau Patmos.bahwa ketika Yesus siap untuk masuk dalam pemerintahan sebagai Raja yang diurapi, maka bangsa-bangsa mulai berulah untuk melawan Dia. Wahyu11:18 bangsa-bangsa melawan Dia dan pasal yang sama Tuhan binasakan habis semua.

Itu sebabnya berbahagia kita miliki Yesus Raja di atas segala raja, yang diurapi. Walaupun dunia tidak mau menerimanya, walaupun ada yang tidak respon Dia sebagai Raja yang diurapi, tidak akan kurang satu mili pun keabsahan dari Tuhan. Jangan berulah, sebab apa yang Tuhan katakan ini sesuatu yang sangat riskan, jika kita tidak menghayatinya, mengundang bencana.

Pekerjaan Yohanes pembaptis:
Lukas 3:4
3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
3:4 seperti yang tersurat di dalam kitab Nabi Yesaya, bunyinya, "Suara orang yang berseru-seru di padang belantara: Sediakanlah jalan Tuhan, dan luruskanlah lorong-lorong-Nya. (TL)

Jika tidak mau diluruskan lorong, artinya nikah kita tidak mau dibenahi maka ada seruan nanti “wahai, wahai, celaka, celaka”. Kata wahai adalah cetusan hati dari seorang kekasih kepada sahabatnya yang sudah diberitahu tetapi sahabat itu tidak mau peduli. Ini jangan terjadi dalam hidup kita.
Amos 5:16
5:16 Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.

Kalau gereja Tuhan mempermainkan nikah maka ancaman kata wahai ini akan kena nanti. Ketika burung nazar terbang di tengah langit, dia akan berteriak wai, wai masih ada bencana yang akan menimpa dunia.
Wahyu 8:13
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."
8:13 Maka aku tampak serta aku dengar seekor burung nasar terbang di tengah langit mengatakan dengan suara besar, "Wai, wai, wai atas segala orang yang duduk di atas bumi dari sebab bunyi sangkakala yang lain lagi, yaitu daripada ketiga malaekat yang akan meniupnya kelak." (TL)

Di akhir zaman ini gembala tidak berkhotbah mengelus-elus, tapi saya sebagai hamba Tuhan menunjukkan apa selera Tuhan dalam kehidupan kita. Jika kita salah, ada Ilham Tuhan untuk mengajar kita, tulisan yang dinafasi oleh Allah/theopneutos, tugas pertama mengajar, yang kedua menunjuk kesalahan, jika kita tidak mau ditunjuk kesalahan itu sama dengan menolak ilham Allah, menolak nafas Allah = menolak kehidupan. Point yang ketiga memperbaiki kelakuan, keempat mendidik kita dalam kebenaran supaya kita ada pada langit dan bumi  yang baru.
2 Petrus 3:13
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

Firman Allah adalah nafasnya Tuhan, kalau kita tolak nafas Tuhan, berarti siap untuk mati selama-lamanya dalam api neraka.

Jangan kita mengulangi sandiwara usang, jangan kita ambil lagi kain lara, pakailah busana mempelai.
Wahyu 19:6-8
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Bahasa yang berkumandang hanya kata haleluya, berarti kita mengkaitkan diri dengan sorga.

Busana untuk mempelai iblis Wahyu 18:16, ini kontras, asesorisnya luar biasa, seperti toko emas berjalan.
Wahyu 18:16
18:16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

Tuhan katakan balaskan dua kali ganda dalam tempo satu jam, sebab babel tidak menghargai dua menjadi satu. Maka dibalas 2 jadi 1 tetapi hukuman.

Kita umat Tuhan kalau menghargai dua jadi satu, maka suasana sorga menjadi bahagian kita. Tetapi kalau babel bangga dengan kekayaan dan asesorisnya, tetapi mempelai wanita untuk Yesus, sederhana tapi berkilau-kilauan, ada pantulan dari dalam keluar. Mempelai wanita untuk iblis cuma disebut kain lenan tidak berkilau-kilauan karena di dalamnya memang ambruadul. Tetapi gereja Tuhan yang punya busana ada tindakan-tindakan yang indah di hadapan Tuhan dalam rumah tangga, menggunakan busana mempelai, siap masuk dalam pelaminan, mahligai.

Kemana kita melangkah di hari-hari terakhir ini? Apakah kita hanya sekedar kumpul-kumpul saja tanpa arah yang jelas?. Kami sebagai hamba Tuhan punya tanggung jawab rohani bagaimana untuk membangun gereja Tuhan lewat kekuatan Firman pengajaran, Roh kudus dan kasih Allah, maka gereja Tuhan pasti terbangun jika kita memperhatikan penampilan Firman pengajaran di tengah-tengah kita.

Sekali lagi gembala sudah kasih ultimatum pada Luis, gembala tidak mau dengar si Murni berteriak pulangkan aku pada orang tuaku. Jika ada masalah dalam rumah tangga bertanya pada Tuhan jalan keluarnya. Seperti raja Daud selalu bertanya. Ketika Saul dan Yonatan sudah dibunuh oleh orang Filistin. Daud berdoa dan bertanya pada Tuhan, ia mau pergi ke mana, Tuhan jawab Hebron. Berarti ketika hatinya pilu ditinggal oleh sahabatnya, ditinggal oleh ayah mertunya yang kejam, tapi ia tidak membalas, bahkan ia begitu menyanjung dalam nyanyiannya, apalagi Yonatan ia katakan kasihmu melebihi daripada kasih seorang wanita. Jadi, bila segala sesuatu yang dialami nanti, tanya kepada Tuhan, dan sore ini sudah dijawab lari ke Hebron pergi ke persekutuan yang benar, semua selesai.

Hebron artinya persekutuan, tetapi awas Yesaya 30:1
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,

Segala masalah kita hadapi di dalam pekerjaan, dalam pelayanan, dsb, jangan lupa bertanya kepada Tuhan. Jesus is the answer.
Tuhan memberkati.




JADWAL IBADAH
Rabu   :           Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu  :           Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 

























GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar