20190414

Kebaktian Umum, Minggu 14 April 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 8:4-5
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

Pasal 8 ayat 1 adalah persekutuan indah antara Mempelai Wanita dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Ini pertemuan dua belahan jiwa. Belahan jiwa dari Mempelai Laki-laki adalah Mempelai Wanita dan belahan jiwa dari Mempelai Wanita adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Ini adalah puncak karya yang selama ini dilakoni oleh umat Tuhan lewat doa penyembahan. Itu adalah penyerahan sepenuh Mempelai Wanita kepada Mempelai Laki-laki Sorga yang telah diteladankan oleh Mempelai Laki-laki Sorga. Dan itu dijabarkan oleh Mempelai Wanita yang mencapai ibadah puncak penyerahan sepenuh-penuhnya yang digambarkan dengan mezbah dupa. Mezbah dupa adalah alat ketiga dalam ruangan suci yang dekat dengan pintu tirai.

Kadang ketika kita dalam penyembahan atau penyerahan diri kita, kita rasa berat sekali tantangannya karena memang dekat pintu tirai. Pintu tirai itu menggambarkan betapa hebatnya kekuatan daging. Tetapi Yesus sudah meneladankan dagingNya sudah dirobek. Pintu tirai terobek seiring robeknya penyaliban Yesus di Golgota.

Ini teladan yang kita harus Ikuti. Ibadah doa penyembahan adalah ibadah puncak dan kita harus aktif. Baik di rumah secara pribadi amat terlebih dalam penyembahan bersama. Kalau saudara rasa berat itulah daging dan daging itu harus kita lawan, tidak boleh kita manjakan.

Pada mezbah dupa asap ini naik ke atas. Asap ini membawa kita pada peraduan Mempelai, duduk di pelaminan. Tetapi apinya inilah yang berat, itu adalah hukuman bagi dunia. Olehnya suasana Mezbah Dupa ini tidak boleh dianak tirikan. Kadang pada ibadah raya banyak jumlahnya, ibadah pendalaman Alkitab masih oke. Apalagi ibadah syukuran, biarpun ibu baru melahirkan 3 hari lalu bisa hadir karena ada onde-onde di sana, ada cap cay. Tetapi kalau ibadah doa penyembahan, gereja Tuhan mulai merosot yang datang, padahal itu ibadah puncak. Ingat satu saat suara dari mezbah itu akan berteriak. Empat tanduk di mezbah itu akan berseru memanggil. Siapa yang dia panggil? 200.000.000 tentara dari 4 penjuru bumi.
Kekuatan dari kehidupan yang aktif doa penyembahannya tidak tanggung-tanggung diperhitungkan.

Ini membuktikan Tabernakel itu ada di sorga. Makanya orang yang menghina Tabernakel itu berarti menghina sorga.
Wahyu 9:13-16
9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah,
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
9:16 Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.

Jadi luar biasa peran Mezbah Dupa Emas. Luar biasa peran anak-anak Tuhan yang ada roh penyembahan.

Kita kembali pada Wahyu pasal 8. Asap doa itu menghentar gereja pada peraduan mahligai. Tetapi apinya menjadi hukuman bagi dunia. Mengapa? Api dicurah ke atas bumi maka guruh dan kilat terdengar dan terjadi gempa bumi. Saya sebagai hamba Tuhan bukan mengada-ada seperti ngotot. Karena kalau cuma memimpin ibadah tanpa arah di depan itu enak saja. Kita datang bertemu, saya sampaikan Firman tanpa ada rasa beban. Ibadah upacara itu tanpa rasa beban. Tetapi jeritan hati ini bukan mengada-ada. Karena ibadah itu adalah tempat di mana kita sedang dibentuk untuk menghindar dari hukuman ini bahkan untuk kita masuk pada ayat yang pertama yaitu persekutuan yang sangat intim antara Mempelai Wanita dan Mempelai Laki-laki Sorga.

Mengapa guruh dan halilintar serta gempa? ingat asap itu menghentar gereja masuk dalam persekutuan yang indah dengan Tuhan tetapi apinya dicurah ke bumi. Itu karena manusia tidak menghargai korban Kristus. Disertai gempa bumi karena kematian dan kebangkitan Kristus diapit dengan gempa bumi. Kematian dan kebangkitan Kristus adalah rencana Tuhan secara utuh untuk menyelamatkan umat manusia tetapi tidak dihargai oleh manusia. Bagi yang tidak menghargai, jangan sampai kena hal ini. Saudara perhatikan hari-hari terakhir ini banyak orang terprovokasi meninggalkan Korban Kristus. Dia pikir di luar Korban Kristus ada keselamatan. Padahal di luar Korban Kristus justru hukuman yang dia terima!

Matius 27:51
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

Saudara bayangkan ketika Yesus disalib maka tabir Bait Suci terbelah dan bukit-bukit batu terbelah karena gempa bumi. Ini sesuai dengan kitab Ulangan pasal 30, Tuhan panggil langit dan bumi untuk menjadi saksi. “Hari ini Aku sampaikan kepada kamu, kamu pilih hidup atau binasa!”Sekarang engkau pilih!”. Kristus Yesus di Golgota, bila saudara terima maka akan hidup, kalau tidak menerima, kematian kekal selama-lamanya.

Matius 28:2
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.

Kematian dan kebangkitan Kristus ditandai dengan gempa bumi. Seandainya ibadah secara upacara itu sudah menjamin kita masuk sorga, enak saja kita jalankan. Kita bisa santai, asal sudah dijalankan sudah masuk sorga. Tetapi bukan demikian rencana Tuhan. Di sini Tuhan tampilkan gempa dan guruh. Apa makna dari hal ini?
Ulangan 30:19
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,

Gempa bumi terjadi ketika Yesus mau menghembuskan nafasNya yang terakhir. Ketika Dia bangkit dari kubur, ada gempa bumi. Itu berarti bumi bersaksi. Sekarang kematian dan kebangkitan Kristus ada dua pilihannya. Kalau menerima maka Tuhan katakan “Aku perhadapkan kepadamu kehidupan” kalau menolak maka Tuhan katakan “Aku perhadapkan kepadamu kematian”. Jangan cinta kutuk, sebab kalau cinta kutuk maka kutuk yang datang. Tetapi cintailah berkat sebab nanti berkat itu yang datang.
Mazmur 109:17
109:17 Ia cinta kepada kutuk -- biarlah itu datang kepadanya; ia tidak suka kepada berkat -- biarlah itu menjauh dari padanya.

Kehidupan kekal selama-lamanya hanya ada pada Korban Kristus. Itu sebabnya Yesus berkata “Akulah kebangkitan dan kehidupan itu”. Tuhan tawarkan “pilihlah kehidupan” berarti “pilihlah Aku”. Jangan terjadi seperti dalam Wahyu 8:5 yaitu hukuman.
Wahyu 8:5
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

Firman Tuhan mengatakan pengajaran sehat dan itulah yang harus kita tangisi, bukan pengajaran gado-gado. Minggu ini orang lain khotbah, minggu depan orang yang lain lagi yang khotbah, kemudian masuk akal dikatakan “hari ini kita makan kangkung rebus, besok cap cay”. Kelihatan logikanya benar padahal salah besar! Itu berarti ditipu dengan falsafah manusia. Mereka katakan “besok kita minum air pepaya, lusa kita minum air apel”. Ini kesalahan dalam gereja Tuhan, padahal bukan demikian. Logika kita bisa menerima, pada umumnya kita berpikir seperti itu padahal salah besar. Tuntunan Firman Tuhan itu harus makin jelas, kita harus makin disucikan sehingga kita bisa mencapai kesempurnaan.

Ketika gempa datang dan kita menikmati gempa, sesungguhnya Tuhan hadir bagi umatNya. Kalau Tuhan hadir, Tuhan tidak mengizinkan umatNya ditindis oleh beton. Justru ada perkara luar biasa yang Tuhan kerjakan. Tetapi bagi dunia itu adalah hukuman. Kadang kita kalang kabut mau lari.
Yesaya 29:6
29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.

Bagi umatNya kehadiran Tuhan pasti beda dengan kehadiran Tuhan kepada orang yang dihukum. Bagian saudara dan saya jatuh pada pelukan Kristus, bagian yang berikutnya adalah bagi dunia yaitu api yang besar memakan habis mereka. Itu sesuai dengan Wahyu 8:5.

Kalau Tuhan hadir saat gempa, ada yang Tuhan lakukan. Contohnya dalam Kisah Para Rasul 16:26, ketika Paulus dan Silas dalam penjara dan mereka sedang berdoa kemudian dibarengi dengan memuja memuji Tuhan, maka gempa terasa. Tuhan hadir membuka belenggu-belenggu yang ada pada kaki dan tangan mereka. Sebabnya kalau ada gempa tidak usah panik, tidak usah lari, katakan “terima kasih Tuhan”. Kalau kita benar anak Tuhan yang hidup dalam doa penyembahan maka siap Mempelai Laki-laki Sorga melindungi saudara. Bukan untuk dihukum tetapi saudara menikmati persekutuan yang manis dengan Tuhan. Ini bukti Tuhan hadir dan melepaskan mereka dari belenggu.
Kisah Para Rasul 16:26
16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

Kalau dikatakan gempa bumi yang hebat, itu mungkin 8 atau 9 skala rhitcer. Tetapi saat itu Paulus dan Silas sedang memuja memuji Tuhan. Paulus jabatannya apa? Rasul. Silas jabatannya apa? Nabi.
Kisah Para Rasul 15:32
15:32 Yudas dan Silas, yang adalah juga nabi, lama menasihati saudara-saudara itu dan menguatkan hati mereka.

Untuk mengangkat doa penyembahan dan pujian yang benar maka harus ditopang oleh Firman pengajaran yang benar dan Firman nubuatan. Apa yang terjadi ketika mereka berdoa dan menyembah Tuhan? Belenggu-belenggu terlepas. Namanya penjara tentu dibangun lebih kuat dari bangunan lain supaya napi jangan lari. Pondasinya harus kuat, semua harus kuat, seperti ada dalam benteng.

Gempa bumi dalam Kisah Para Rasul 16:26 justru membuka pintu. Tetapi kalau gempa bumi untuk menghukum manusia, pintu tidak bisa lagi dibuka. Kalau anda bersama dengan Tuhan pasti belenggu-belenggu terlepas. Mengapa? Sebab saudara ada persekutuan dengan Firman pengajaran yang benar dan ada persekutuan dengan Firman nubuatan yang menunjuk ke mana sasaran saudara pergi.

Wahyu pasal 8 ini di satu sisi ada hukuman, di sisi lain gereja Tuhan menikmati kemanisannya hidup bersama dengan Tuhan dalam persekutuan yang luar biasa. Yang mana kita pilih? Wahyu 8:1 itu kehidupan dan Wahyu 8:5 itu kematian. Makanya Tuhan katakan “pilihlah kehidupan, sekarang Aku perhadapkan kehidupan dan kematian”. Tetapi terlebih dahulu Tuhan panggil langit dan bumi menjadi saksi. Gempa bumi itu bagaikan saksi. Mari kita pilih kehidupan maka belenggu-belenggu terbuka.

Saya percaya Firman Tuhan, entah besok lusa ada gempa yang lebih besar, percayalah! Dalam nama Yesus saya pegang janjiMu Tuhan. Karena bangunan ini tidak ada satu paku yang dikredit. Bangunan ini benar-benar dibangun dengan iman, segalanya Firman yang mengadakan.

Kalau belenggu dilepaskan, bukankah itu tujuan kematian dan kebangkitan Kristus. Pada waktu Yesus mau menghembuskan nafas yang terakhir, gempa terjadi, sesudah Dia bangkit dari kubur gempa terjadi. Jadi kematian dan kebangkitan Kristus ini adalah proses di mana Tuhan mengerjakan pembebasan kita dari belenggu dosa. Bukankah itu tujuan gempa dalam Matius 21:51 dan 28:2, untuk melepaskan kita dari dosa.
Matius 27:51; 28:2
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.

Kalau ada lagi gempa maksudnya supaya manusia takut akan Tuhan dan datang kepada Tuhan. Kalau tidak ada gempa maka dia hanya enak di kedai makan dan minum saguer. Tetapi semoga sementara dia minum saguer terjadi gempa dan dipukul sedikit kepalanya, siapa tahu dia bertobat. Tetapi kita tidak menginginkan hal itu terjadi di dalam kehidupan kita.

Tuhan menghadapkan kehidupan dan kematian lalu Tuhan panggil langit dan bumi menjadi saksi. Yang saya pikir hal yang mengerikan, misalnya saya duduk satu bangku dengan seseorang kemudian orang yang di kanan saya ini roh penyembahannya selalu naik di hadapan Tuhan sedangkan saya bukan naik, tetapi malah merosot. Akhirnya dia dipakai Tuhan untuk menghukum saya. Itu mengerikan, hal ini jangan sampai terjadi.

I Korintus 6:2-3
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.

Tuhan mempercayakan di tangan dan di pundak kita untuk menghukum dunia. Bukan cuma dunia yang bisa kita hukum tetapi malaikat juga kita hukum. Yang dimaksud bukan malaikat seperti Gabriel tetapi malaikat yang melawan Tuhan. Alangkah tidak elok jika kita sama-sama orang percaya, sama-sama satu sidang jemaat, kemudian corak ragam penyembahan kita ada perbedaannya. Yang satu doa penyembahannya naik tidak bersungut dan yang lain bersungut. Maka yang bersungut ini akan dihukum oleh yang tidak bersungut. Dan itu akan terjadi.

Siapa yang menghukum Kain? Habel. Tuhan tidak akan menghukum Kain kalau tidak ada seruan darah Habel. Ibadah benar menghukum ibadah yang tidak benar. Itu sebabnya kita jaga hari-hari terakhir ini, kita lihat perjalanan rohani kita sudah ada pada ruas jalan akhir.

Injil Matius sampai Wahyu itu kurun waktunya 2000 tahun. Matius kedatangan Yesus pada kali pertama dan Wahyu pasal 22 kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Jadi waktu kita hidup sekarang ini sudah ada pada Wahyu pasal 22. Kalau kita tidak waspada, tidak berjalan pada penggembalaan Firman yang benar, kalau tidak ada Silfanus atau Silas, tidak ada Paulus atau Saulus, maka tidak akan berjalan pada jalan yang benar. Silas nama pertamanya adalah Silfanus. Walaupun arti nama Silfanus itu tidak baik, tetapi dengan disingkat menjadi Silas maka bukan kebetulan Paulus meraih Silas dalam penginjilan. Paulus adalah rasul, itu ada hubunganya dengan Firman pengajaran.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Silas adalah nabi, itu ada hubunganNya dengan Firman nubuatan.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Mereka berjalan bersama membangun gereja Tuhan. Gereja Tuhan harus dibangun atas dasar Firman pengajaran dan atas dasar Firman nubuatan.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Begitu rupa mereka berjalan walaupun untuk seketika mereka dimasukan dalam penjara. Tetapi mereka berdua ini menggalakkan doa penyembahan. Maka terjadilah gempa bumi dan segala belenggu dilepaskan oleh Tuhan. Dan memang inilah tujuan jika Tuhan memanggil langit dan bumi menjadi saksi, maka dua hal yang akan terjadi.
Seandainya kepala penjara itu tidak mendengar seruan rasul Paulus dari tengah-tengah kegelapan maka dia pasti sudah bunuh diri. Inilah sikap manusia yang serba salah dalam menanggapi Firman Tuhan. Silas dan Paulus mereka perlakukan sangat sadis, mereka bawa ditempat yang paling dalam, paling gelap dibandingkan tahanan yang lain. Begitu hebat perlawanan manusia terhadap Firman pengajaran dan Firman nubuatan, bukan diangkat lebih tinggi tetapi dipendam dalam kegelapan. Semoga tidak ada di antara kita yang memendam Firman pengajaran. Justru kita harus mengangkat Firman pengajaran dan Firman nubuatan setinggi-tingginya supaya orang lain juga mendengar dan dibawa masuk pada rencana Allah.

Kisah Para Rasul 16:21-24
16:21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."
16:22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
16:23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.

Luar biasa mereka dimasukan dalam penjara yang betul-betul tidak bisa lagi lepas. Mereka dikelilingi oleh yang lain. Dalam praktek Kekristenan, banyak kali Firman pengajaran yang benar dan Firman nubuatan malah kita penjarakan dan dibelenggu di tempat yang paling gelap. Ini sikap manusia yang tidak paham akan rencana Tuhan.

Olehnya kita perhatikan supaya kita gereja Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini tahu ke mana seharusnya kita mengungsi. Sekarang ini selalu diberitakan tentang orang yang mengungsi. Dan memang akan kita hadapi pengungsian karena ada bencana yang akan menimpa tetapi gereja Tuhan tidak perlu takut karena kita tahu di mana kita harus mengungsi.

Kalau kita memperhatikan Firman ini tujuannya supaya  kita tidak kena hukuman yang dikatakan tadi seperti guruh dan halilintar. Tuhan sudah tunjukkan di mana kita harus berada. Kita menghadapi kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Jangan lupa nabi Zakharia sudah menubuatkan bahwa pada kedatangan Yesus pada kali yang kedua terjadi gempa. Dan gempa itu diibaratkan seperti gempa di zaman raja Uzia. Kenapa digambarkan seperti gempa di zaman Uzia? Pasti ada maksud Tuhan.

Kita lihat tempat kita berlindung.
Yesaya 25:4-5
25:4 Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas terik, sebab amarah orang-orang yang gagah sombong itu seperti angin ribut di musim dingin,
25:5 seperti panas terik di tempat kering. Kegaduhan orang-orang luar Kaudiamkan; seperti panas terik ditiadakan oleh naungan awan, demikianlah nyanyian orang-orang yang gagah sombong ditiadakan.

Siapa yang gagah sombong ini? Itulah antikristus. Tentu tidak ada seorangpun dari kita menginginkan masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Mungkin saudara mengatakan “saya tidak mau masuk ke sana” tetapi tunjukkan juga dengan perilaku saudara. Dengan meningkatkan roh penyerahan diri saudara. Carilah hormat kepada Tuhan bukan cari hormat kepada manusia. Bagaimana caranya kita mencari hormat kepada Tuhan yang Esa itu? Dengan memberi pelayanan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Kita sekarang sudah ada pada Wahyu pasal 22. Tinggal menunggu mendengar Yesus berkata “Aku datang segera”. Siapkah kita menjawab “amin, datanglah Tuhan Yesus”.

Itu perlindungan yang Tuhan siapkan bagi saya dan saudara. Jangan baru mau mencari/butuh perlindungan, tetapi perlindungan sudah tidak ada bagi kehidupan itu. Contoh konkritnya:
Hakim-hakim 5:23
5:23 "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat TUHAN, "kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan."

Bukan berarti Tuhan itu perlu bantuan saudara. Sebenarnya kalimat “tidak datang membantu Tuhan” artinya kesempatan untuk terlibat dalam melayani Tuhan mereka abaikan, mereka tidak mau terlibat, akhirnya mereka kena kutuk. Meros artinya pengungsian. Jadi walaupun mau mengungsi, mereka tetap dikejar kutuk. Mengapa? Sebab sebelum terjadi apa-apa, sudah diberikan kesempatan untuk terlibat di dalam pelayanan, utamanya supaya kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan itu kita gelakkan dalam doa-doa penyembahan kita, namun itu diabaikan. Mereka merasa dunia ini hanya punya mereka sendiri, yang lain itu cuma kontrak. Akhirnya mereka lari.

Coba bapak ibu saudara katakan “saya mau melayani Engkau, mumpung Engkau masih membuka kesempatan untuk saya terlibat dalam pelayanan maka saya akan terlibat sebagai pahlawan. Sehingga saya tidak kena kutuk, tidak kena gempa, tidak kena runtuhan bangunan apalagi likuifaksi”.

Sekarang kita mau ke mana? Maukah kita jadi pahlawan. Maukah kita menawarkan diri “saya mau melayani Tuhan”. Bukan nanti fulltime, tetapi apa saja yang bisa kita kerjakan biarlah kita lakukan dengan tulus hati dan ikhlas, tidak merasa seperti kita dikuliti. Kalaupun kita merasa dikuliti katakan “terima kasih Tuhan, supaya saya bisa masuk menjadi Mempelai WanitaMu dengan merobek segala kedagingan kami”.

Gereja Tuhan diperhadapkan seperti di persimpangan jalan. Di sini Tuhan memanggil langit dan bumi, Tuhan memanggil gempa.
Ulangan 30:19-20
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

Zakharia 14:5
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.

Pada kedatangan Tuhan pada kali yang kedua juga terjadi gempa. Saya sampaikan sebagai hamba Tuhan agar saudara punya gairah mengikut Tuhan. Wahyu 8:1 gereja masuk dalam persekutuan yang indah dengan Tuhan dan ayat 5 dunia mengalami hukuman. Wahyu 11:19 Bait Allah terbuka dan Peti Perjanjian diperlihatkan oleh Tuhan. Peti Perjanjian dan tutup perjanjian sudah jadi satu. Berarti kepala dan tubuh sudah menjadi satu.
Wahyu 11:19
11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

Pada pasal 12 kita diperlihatkan wujud aslinya peti itu yaitu wanita yang sedang hamil.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Dengar dengan telinga rohani, mengapa isteri saudara hamil, apakah engkau perkosa? Karena dia menyerah penuh kepada suami. Wahyu 12:1 inilah wujud gereja Tuhan yang menyerah penuh kepada suaminya yaitu Tuhan Yesus. Sekarang rahasia terjadi pada Wahyu 8:1. Begitu luar biasa rencana Tuhan bagi gereja Tuhan. Gereja Tuhan yang berserah penuh kepada Mempelai Laki-laki Sorga ini tidak dibiarkan untuk dijamah laki-laki lain yaitu antikristus. Walaupun antikristus itu tampil dengan garang dan bisa memperalat berbagai macam cara. Bisa saja dengan rudal yang ditembakkan sehingga anak Tuhan yang ada dalam bangunan itu tertindis. Tetapi itu tidak akan kena kepada anak Tuhan! Karena dia adalah Mempelai Wanita yang menyerah penuh kepada Mempelai Laki-laki Sorga maka Mempelai Laki-laki Sorga bertanggung jawab penuh kepada kita. Dia beri kita dua sayap burung nazar dan dibawa terbang ke padang belantara.

Apakah ini bukan Firman nubuatan?, itulah Firman nubuatan. Inilah yang kita harus tapaki lewat Firman pengajaran. Ini yang harus kita tapaki. Mau ke mana kita berjalan, apakah cukup kita kumpul-kumpul begini, khotbah sedikit sudah selesai, ibadah seperti upacara, itu enak banget. Kalau ibadah hanya sebatas upacara, yang paling senang adalah gembala. Dia tidak perlu putus urat leher dan tidak perlu berjuang habis-habisan. Sebab banyak saja khotbah yang sudah disusun oleh orang-orang lain, tinggal kutip saja. Setelah jemaat pergi dia tinggal hitung dollar. Kurang ajar pendeta seperti itu! Kalau saya membawa jemaat beribadah hanya sebagai upacara maka saya kena kutuk dari Tuhan.

Jangan salah, tolong saudara selalu menginformasikan keadaan saudara kepada kami. Kalau tidak tahu di mana saudara berada, bagaimana saya mau berdoa “Tuhan keluarga ini ada di desa ini” padahal dia ada di desa lain. Maksudnya supaya kami kejar dengan doa yang pas. Kalau menelpon gembala “saya sakit” beritahu saudara ada di mana, ada di RS ini atau ada di rumah.

Mari kita perhatikan supaya saudara jangan dihukum oleh temanmu, tetapi bersama-sama dengan teman-teman kita terangkat menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.
Hakim-hakim 5:23
5:23 "Kutukilah kota Meros!" firman Malaikat TUHAN, "kutukilah habis-habisan penduduknya, karena mereka tidak datang membantu TUHAN, membantu TUHAN sebagai pahlawan."

Meros artinya pengungsian. Untuk mendapatkan perlindungan atau pengungsian ini maka harus seperti yang diinginkan oleh Tuhan yaitu menjadi pahlawan. Berarti menawarkan diri untuk melayani. Pahlawan itu tanpa diminta dia menawarkan waktu, tenaga dan harta untuk melayani. Saudara dicintai Tuhan karena menawarkan diri untuk melayani.

Kita perhatikan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Ini hubungannya dengan raja Uzia. Karena ini dicatat oleh Amos 1:1
Amos 1:1
1:1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi.

Zakharia 14:1
14:1 Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan TUHAN, maka jarahan yang dirampas dari padamu akan dibagi-bagi di tengah-tengahmu.

Saya katakan kalau anda dalam penggembalaan yang benar kemudian hartamu dirampas, maka Tuhan akan kembalikan kepadamu. Dulu kita dirampas dan dirampok. Itu akan dibagi-bagikan kembali kepada kita, akan dikembalikan. Contohnya perempuan Sunem dan ini menyangkut kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.

Zakharia 14:2
14:2 Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.
Ini hal yang negatif. Kenapa? Sebab mereka adalah kehidupan yang tidak siap, tidak menawarkan diri masuk dalam pelayanan, akhirnya dirampok.

Zakharia 14:3-5
14:3 Kemudian TUHAN akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran.
14:4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.

Ini kedatangan Tuhan pada kali yang kedua tetapi ditandai kemerosotan rohani yang begitu hebat. Kedatangan Tuhan pada kali yang kedua dari sisi lain ada pertumbuhan rohani yang luar biasa, itulah Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi dari sisi yang lain ada kemerosotan rohani yang paling dahsyat, ini juga yang terjadi hari-hari terakhir ini. Makanya Roh Kudus bersaksi akhir zaman akan banyak orang murtad.
I Timotius 4:1
4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

Semoga kita tidak menambah barisan orang yang murtad/ meninggalkan Yesus. Pikirnya di sana ada perlindungan, padahal justru kutuk yang ada di sana.

Gempa yang akan terjadi di depan ini dihubung-hubungkan dengan seorang raja yang bernama Uzia. Kenapa harus dihubungkan dengan seorang raja yang bernama Uzia? Kalau raja Uzia, setelah dia merasa besar, merasa kuat maka dia mengambil pekerjaan yang bukan haknya, dia ambil pedupaan. Berarti dia tidak mau diatur lagi oleh imam-imam, tidak mau lagi diajar oleh imam-imam. Walaupun pedupaan itu ada di tangannya, sepertinya dia hebat dalam doa penyembahan tetapi yang terjadi kusta putih di kepalanya.

Dalam Wahyu pasal 8 kita harus hati-hati dan waspada. Jangan kita katakan “saya sudah berdoa dan menyembah” jangan-jangan seperti Uzia! Akhirnya kusta putih di dahinya. Kita lihat di sini, ini menyangkut dupa, perukupan, ini penyembahan. Ini yang harus kita jaga. Saya harus menjaga diriku, menjaga nikahku, menjaga keluarga dan sidang jemaat, jangan sampai kita terlibat dengan roh Uzia.
II Tawarikh 26:16
26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

Ukupan itu ada di mezbah dupa emas. Nampak rohaninya seperti hebat menjulang. Hal ini yang harus kita jaga. Dia merasa tidak butuh ditangani lagi oleh imam, dia mau menangani dirinya sendiri, dia rasa sudah mampu.

II Tawarikh 26:17
26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;

Angka 80 adalah angka ketegasan.

II Tawarikh 26:18
26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."

Artinya harus ada yang mengajar dan mengarahkan, jangan ikut mau sendiri. Apalagi sudah ditunggangi dengan roh tinggi hati, kecongkakan, keangkuhan, kesombongan, bukan lagi roh rendah hati. Kalau melayani seperti itu tidak akan mendapatkan kehormatan dari Tuhan. Itu sebabnya butuh Firman pengajaran yang sehat untuk membimbing dan mendidik. Jangan sampai kita pikir sudah menyembah padahal tidak dituntut oleh imam di dalam Firman pengajaran yang benar.

II Tawarikh 26:19
26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

Jadi dia pikir sudah naikan doa penyembahan, dia pikir rohaninya memuncak, padahal yang muncul kusta putih di dahinya. Makanya kita butuh imam, kita butuh Firman pengajaran. Imam itu tidak bisa lepas dengan Firman pengajaran. Di mulut imam itu adalah tempat kita bertanya Firman.
Maleakhi 2:6-7

Ada roh penyembahan tetapi salah. Tidak menghentar dia masuk pada persekutuan yang indah dan mesra dengan Kristus.
II Tawarikh 26:20
26:20 Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.

Seorang raja diperlakukan tidak wajar, dia diusir. Justru dalam suasana penyembahan tetapi keliru. Jangan berpikir “aku tahu menyembah” atau “aku bisa menyembah” tetapi saudara lepas dari tangan imam yang membimbing saudara. Kalau Tuhan pecayakan imam untuk membimbing saudara, maka itu adalah kepercayaan Tuhan, jangan kita remehkan. Sebab keselamatan kita bagaimanapun juga tidak bisa lepas dari penggembalaan, dari imam, dari seorang hamba Tuhan.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Dalam Wahyu pasal 8, penyembahan yang benar menghasilkan berkat yaitu terjadi persekutuan dengan Yesus. Tetapi dalam II Tawarikh pasal 26 penyembahan yang salah justru mengakibatkan kutuk dan hukuman. Sebabnya dengarkanlah Firman pengajaran yang menuntun kita. Kalau Firman pengajaran itu menuntun kita masuk pintu tirai dan rasanya sakit seperti daging kita disayat-sayat dan dirobek-robek maka kita harus terima. Sebab itu tujuannya supaya kita bisa menembusi ruangan maha suci dan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Saya tidak mau seperti raja Uzia dan jangan ada umat Tuhan seperti raja Uzia yang tidak mau dibina oleh tangan imam yaitu hamba Tuhan yang menyampaikan Firman pengajaran yang benar. Tetapi bukan berarti imam itu nyaman-nyaman saja. Kalau imam itu salah maka Tuhan lempar mukanya dengan kotoran. Kalau imam itu salah maka Tuhan akan seret dia di atas kotoran.

Apakah saudara tahu saya imam yang benar atau salah. Jangan sampai saya imam yang melakukan kesalahan akhirnya saya diseret oleh Tuhan di atas tahi. Kalau saya imam yang tidak becus dan tidak tanggap terhadap Firman pengajaran maka habislah saya dan habislah saudara.
Maleakhki 2:5
2:5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.

Itulah hamba Tuhan sesuai dengan:
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Jangan sampai saya masuk 3,5 tahun aniaya antikristus, Tuhan tahu saya tidak akan sanggup.

Maleakhir 2:6
2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Tuhan tidak hanya katakan “pengajaran ada dalam mulutnya” tetapi dikatakan “pengajaran yang benar”. Kehidupan itu sadar akan kesalahannya lewat Firman Allah yang ada di bibir hamba Tuhan.

Jika imam salah maka ini yang akan terjadi.
Maleakhi 2:1-2
2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

Kalau tadi raja Uzia kena kutuk, sekarang ini imam yang akan kena kutuk. Jadi tidak ada yang dilewatkan oleh Tuhan. Imam kena kutuk, umat juga kena kutuk, jika melanggar Firman Allah.

Maleakhir 2:3
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

Kotoran itu seharusnya dibakar di luar perkemahan, tetapi mereka biarkan begitu saja. Jadi ibadah mereka adalah ibadah yang tidak ada arah kepada kesempurnaan, ini ibadah yang semberono. Ini ibadah yang tidak ada kejelasannya.

Jadi adil Tuhan. Bukan cuma umat, tetapi imam juga, keduanya kena hukuman kalau salah. Olehnya umat yang diberkati Tuhan, saudara digalakkan untuk menaikan doa penyembahan. Tetapi jangan saudara menaikan doa penyembahan tanpa bimbingan Firman. Itu sebabnya ada imam, ada gembala yang menuntun saudara supaya doa penyembahan kita benar di hadapan Tuhan, mencapai sasaran. Itu tujuan penyembahan. Karena penyembahan itu harus ditopang oleh meja roti sajian yaitu Firman pengajaran dan perjamuan kudus, serta pelita emas yaitu Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Siapa yang berkepentingan di sini? Imam. Siapa imam? Itulah gembala dalam sidang jemaat.

Jika penyembahan tidak benar, nanti seperti Uzia. Ketika Tuhan menjejakan kaki di bukit Zaitun nama Uzia disinggung-singgung. Jangan sampai kita sudah menaikan doa penyembahan tetapi salah seperti Uzia. Kalau tidak ada di dalam koridor Firman pengajaran dan Firman nubuatan, penyembahan kita bisa melenceng.

Apa yang sekarang saudara dengar itulah yang dibutuhkan oleh kita. Mereka jenuh dengan ibadah yang cuma jingkrak-jingkrak. Yang mereka inginkan Fiman pengajaran yang membawa pembaharuan. Saudara sudah dijejali dengan itu, jangan sampai saudara seperti orang Israel berkata “kami sudah muak dengan manna”. Ini jangan sampai terjadi.

Tuhan Memberkati.





GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 














Tidak ada komentar:

Posting Komentar