20190417

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 17 April 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 7:10-15
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!
7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.
7:12 Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu, di mana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang telah Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel!
7:13 Maka sekarang, oleh karena kamu telah melakukan segala perbuatan itu juga, demikianlah firman TUHAN, dan oleh karena kamu tidak mau mendengarkan, sekalipun Aku berbicara kepadamu terus-menerus, dan kamu tidak mau menjawab, sekalipun Aku berseru kepadamu,
7:14 karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andalkan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo;
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Ini terjadi setelah peristiwa raja Asyur beberapa tahun yang lampau. Raja Asyur menawan 10 suku Israel yang di utara tahun 700 lebih sedikit sebelum Kristus. Kemudian 600 tahun sebelum Kristus, 2 suku itu dibawa ke Babel. Jadi selisih kurang lebih 100 tahun. Makanya disinggung di sini “keturunan Efraim telah ku lemparkan”. Ini pelajaran bagi dua suku di Selatan. Mestinya mereka mengerti peristiwa yang terjadi 100 tahun yang lampau. 11 suku di utara telah disebarkan di seluruh bangsa oleh bangsa Asyur. Kemudian kerajaan di utara ini didrop bangsa asing sehingga terjadi asimilasi antara bangsa asing yang didrop dengan bangsa Israel yang ditinggalkan tidak dibawa. Itu diingatkan pada ayat 15. Jadi kerajaan di Selatan di ingatkan jangan sampai Tuhan perlakukan seperti saudara mereka yang ada di sebelah utara.

Bagi kita umat Tuhan hari-hari terakhir ini banyak pembelajaran yang Tuhan berikan kepada kita di penghujung akhir zaman ini yang harus kita ambil hikmahnya. Jangan sampai kita diperlakukan oleh Tuhan seperti yang terjadi pada bangsa Israel. Ini pembelajaran bagiku utamanya dan bagi kita semua.

Apalagi teguran Tuhan dalam Yeremia pasal 7 ini, hari-hari terakhir ini justru lebih mekar, lebih hebat di permukaan gereja Tuhan. Apa yang terjadi pada Yeremia 7:1-15 lebih banyak yang nampak dalam gereja akhir zaman ini. Ini harus kita mengerti, dalam Yeremia 7:1-15 ini adalah model pelayan-pelayan bohong, pelayan-pelayan pendusta dan sekalipun mereka beribadah. Siapa yang menyadari bahwa mereka dilayani pendeta pendusta yang nyata membohongi mereka. Mereka tidak sadar sehingga makin banyak yang ikut. Kita harus melihat hari-hari terakhir ini jangan sampai saya dan saudara jatuh di tangan pelayan model seperti ini, kita harus selektif, kita harus bisa memilah-milah akhir zaman ini. Jangan asal beribadah.

Jangan kita berpikir “oh saya sudah beribadah, di layani oleh khatib si A dan si B”. Ternyata Alkitab bersaksi bahwa ibadah yang mereka lakukan ini menyebabkan mereka dibuang oleh Tuhan, menghasilkan penolakan oleh Tuhan. Jadi jangan sampai kita beribadah dan menerima asupan Firman dari pelayanan hamba Tuhan tetapi ternyata Firman tambah kurang. Ini berbahaya, kita cuma terobesesi dan terpengaruh mendengar dari balik mimbar “kita selamat, ini Bait Allah”. Kemudian umat pulang sejahtera hatinya tetapi ternyata hati Tuhan terusik dan tidak sejahtera. Umat Tuhan mengatakan “aku puas, ibadah tadi luar biasa saya rasakan” tetapi apakah Tuhan puas? Jangan malah Tuhan sedih.

Dalam ayat ini Tuhan mengatakan sampai berulang-ulang “demikian Firman Allah”. Ini sebenarnya keluhan Tuhan. Sebab mereka datang beribadah tetapi Firman Tuhan mereka sisihkan dan hanya tradisi. Ini yang akhir zaman ini mencuat lebih hebat. Menjelang kedatangan Tuhan pada kali kedua iblispun menghimpun semua kekuatannya untuk menghancurkan tatanan ibadah kita. Ini yang harus kita sikapi.

Jika saudara perhatikan, pribadi Yeremia dan pribadi Yehezkiel. Mereka sama menghadapi pelayan-pelayan yang sama, baik zaman Yeremia maupun Yehezkiel. Saya bertanya kepada Tuhan kenapa di zaman Yeremia dan Yehezkiel menghadapi hal yang sama, apakah tidak ada hamba Tuhan lain? Ini saya pertanyakan kepada Tuhan. Yang melawan mereka ini banyak sekali. Yang menjadi rival dari Yeremia banyak. Yang menjadi penentang Yehezkiel banyak. Secara kasat mata, secara logika kita bisa melihat “ah dia cuma sendiri, di sana lebih banyak. Pasti pada pandangan Israel yang lebih banyak itu lebih benar dari pada yang sendiri”. Kadang kita ditipu oleh akal kita.

Ketika saya bertanya kenapa Yehezkiel dan Yeremia dilawan? Sebenarnya saudara sudah tahu. Yang mereka lawan bukan figur Yehezkiel dan Yeremia. Sebab Yehezkiel dan Yeremia adalah imam yang mempunyai Firman pengajaran dan mereka adalah nabi yang memiliki Firman nubuatan. Jadi, sebenarnya yang dilawan orang banyak ini adalah Firman pengajaran yang sehat dan Firman nubuatan.

Jadi saudara jangan terkejut kalau berpegang pada ajaran yang sehat kita akan mengalami tantangan kiri kanan, muka belakang. Tetapi bukan berarti akan mengalahkan kita. Sebab orang yang ada dalam rangkulan Tuhan yang diutus oleh Tuhan dan mengerti panggilannya pasti dibelah oleh Tuhan! Ini yang menjadi kekuatan yang mendorong saya sebagai hamba Tuhan.

Saudara perhatikan di sini, Yeremia tidak disebut berdiri di pintu kemah tetapi di pintu gerbang. Yehezkiel juga tidak disuruh berdiri di pintu kemah tetapi di pintu gerbang, sama persis. Kenapa? Sekali lagi kita perlu perhatikan. Umat ini justru tidak ada reaksi menghadapi pelayan-pelayan yang berdusta ini. Artinya bukan kebenaran yang mereka beritakan. Itu sebab mereka sudah nyaman, pikir mereka sudah beribadah, sudah selamat sebab mereka mendengar sapaan si pengkhotbah.

Ini ada benang merahnya dan kita sudah ada pada ujungnya yang sudah semerawut sulit untuk dibuka. Itu sebabnya kehidupan yang ditaruh Tuhan beban dalam hatinya, ditaruh Tuhan pemikiran yang sehat dalam pikirannya, dia melihat hal ini sangat memilukan dan dia berupaya untuk mengurai tali yang sudah semerawut (kusut) itu walaupun dia harus menerima resiko.

Jika hamba Tuhan terpanggil untuk itu, jemaat jangan diam. Jemaat harus mendukung pelayanannya. Itu berarti kita mendapat pelayan Yeremia dan Yehezkiel akhir zaman. Kita butuh ini, utamanya saya, saya sangat mengharapkan pelayan yang seperti ini. Makanya iblis mencari jalan bagaimana menghancurkan Yeremia dan Yehezkiel yang akhir zaman yang mau mengurai tali yang sudah semerawut tadi yaitu ibadah yang sudah salah arah. Firman Tuhan ini adalah pelajaran bagi kita bersama, utamanya kami hamba Tuhan.

Yeremia disuruh berdiri di pintu gerbang. Berarti ibadah mereka dari dasar sudah acak. Dari pintu gerbang tidak karu-karuan, melangkah ke mezbah korban bakaran dan kolam basuhan sudah tidak beres. Tetapi aneh umat tidak tahu bahwa mereka sudah ditipu, tidak merasa dikibuli. Sebaliknya bagi kita tahu pelayan Tuhan itu menyajikan kebenaran tetapi bukannya kita dukung dia. Tetapi jemaat dari yang tidak beres itu malah lebih ngotot membela gembalanya. Mestinya jemaat yang mendapat pelayanan yang benar ini mendukung gembalanya bukannya bicara salah!

Ini yang harus kita jalani dalam kehidupan kita karena Tuhan dua kali berkata “Aku mau diam bersama dengan kamu”. Ini ungkapan kerinduan hati Tuhan. Tuhan selalu tampil menghibur diriNya sendiri. Dia tampil mengeluh. FirmanNya tidak dihargai lagi sehingga Dia menghibur diriNya, bagaimana mau mendapatkan umat “Aku mau diam bersama dengan kamu”. Tanggung jawab siapa sekarang untuk mengisi kerinduan hati Tuhan ini. Tanggung jawab hamba Tuhan, kita bertanggung jawab untuk mengisi kerinduan hati Tuhan. Dan itu akan tepenuhi dalam Wahyu 21:2-3. Dan semua ini tidak terjadi begitu saja, ada proses.
Wahyu 21:2-3
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

Kita perhatikan bagaimana gerakan Tuhan akhir zaman. Kita harus pandai membaca situasi lewat Firman. Dan bagaimana gerakan iblis hari-hari terakhir ini kita harus pandai-pandai mendeteksi agar jemaat Tuhan bukan tertipu tetapi tertolong.

Sebab Tuhan perlihatkan di sini bahwa 10 suku di utara itu tertipu. Nabi Amos sudah ke sana. Dia adalah nabi yang tidak dihargai karena dia miskin. Tetapi dia merasa beban di atas pundaknya sebab dia diutus oleh Tuhan ke kerajaan di utara sebab mereka sudah ditipu oleh Amazia dan teman-temannya. Pelayan-pelayan Tuhan di situ sudah merasa makmur karena semua kebutuhan mereka terpenuhi oleh raja Yerobeam bin Yoas. Ketika nabi Amos menceritakan dan bernubuat di sana, dia diusir “pergi bernubuat ke selatan, cari makan di sana, jangan ke sini!”.

Memang kerajaan di utara ini secara jasmani mereka sudah hidup wah, mereka makmur dan kaya raya. Sehingga mereka tertipu dengan kelimpahan harta benda dan menyangka bahwa dengan itu berarti mereka sudah rohani, ternyata tidak. Tuhan mau tolong mereka supaya yang jasmani sudah melimpah dan Tuhan ingin mereka juga kaya rohani. Tetapi ini diabaikan, malah nabi Amos diusir.

Sampai nabi Amos mengatakan “begini akan terjadi, engkau akan mati di tanah najis, isterimu diperkosa dan tanahmu akan diukur dengan tali”. Tidak enak kalau kita menolak Firman tetapi betapa enak, indah dan nyaman jika kita merangkul Firman Tuhan karena keselamatan dari Tuhan sudah menjadi bagian saudara dan saya.
Yeremia 7:1-2
7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!

Mereka beribadah menyembah Tuhan. Kalau ditanya “kamu menyembah” mereka menjawab “kami menyembah Tuhan” lalu apa salahnya? Tetapi tidak sesuai prilaku mereka dengan keberadaan Tuhan. Makanya ini perlu dibenahi dan dipulihkan mulai dari pintu gerbang, mulai dari mezbah korban bakaran. Kita harus kembali pada pertobatan, pertobatan itu harus ada pada tatanan yang benar. Penghormatan kita terhadap korban Kristus ada landasan yang kuat untuk mendorong kita ke ruangan suci. Jika di sini tidak benar jangan bermimpi ke ruangan maha suci. Ruangan sucipun tidak bakal masuk kalau mezbah korban bakaran tidak dihargai. Karena keselamatan hanya ada pada korban Kristus, hanya ada pada mezbah korban bakaran. Itu dulu zaman perjanjian lama dan itu dihentikan setelah Yesus datang pada kali yang pertama.
Ibrani 10:5
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.

Untuk kita sekarang tinggal bagaimana kita membawa diri kita bagaimana menghargai korban Kristus, secara pribadi, kemudian nikah rumah tangga dan di dalam jemaat. Tunjukkan bahwa anda adalah orang yang ada persekutuan dengan korban Kristus. Buktikan pertobatan saudara. Kemudian tunjukkan kolam basuhan yaitu baptisan yang benar. Namun di dalam kitab Yeremia, semua ini sudah diabaikan.

Ini pelajaran bagi kita akhir zaman ini. Apa yang salah tidak mereka benahi dan dibiarkan terus salah. Bagaimana pandangan saya dan saudara, kita sudah tahu itu salah, apakah kita biar? Tentu tidak. Hanya orang yang punya hati nurani yang rohani dan merasa ada beban di atas pundaknya yang dipercayakan oleh Tuhan maka dia berani untuk berbicara walaupun arus balik perlawanan.

Jika ini ada maka dikatakan mereka datang menyembah/ beribadah. Mereka terlalu mengampangkan soal ibadah.
Yeremia 7:2
7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!

Sebabnya dengarkan umat Tuhan, ibadah kita ini jangan kita gampangkan, ada pembayaran harga yang harus kita bayar. Jangan kita enteng-entengkan saja ibadah. Mau ibadah atau tidak kita anggap enteng saja. Dengar, kalau itu ada pada pikiran saudara dan tidak berubah maka pemulihan tidak terjadi bagi diri saudara. Orang seperti itu akan bernasib dibuang dalam 3,5 tahun aniaya. Kalau 10 suku oleh raja Asyur mereka dibuang dan disebar diberbagai bangsa dan mereka tidak pernah kembali. Dan 2 suku yang di selatan mereka dibuang di Babel tetapi 70 tahun kemudian mereka kembali.

Ini yang kita pikirkan sekarang, jangan sampai saudara mengentengkan ibadah. Saya tanya saudara, bagaimana sebenarnya pandanganmu terhadap ibadah. Jika sudah ada roh mengentengkan ibadah, sementara yang melayani begitu serius maka double nanti hukumannya. Kalau di kitab Yeremia mereka entengkan karena ulah pelayan. Karena pelayanan in yang sudah mengentengkan pelayanannya maka umat juga mengentengkan ibadahnya dan mereka dibuang. Kalau hamba Tuhan serius melayani kemudian saudara entengkan berarti double kesalahan saudara. Jangan kita membiasakan mengentengkan ibadah dan pelayanan, jangan sebab kita sudah ada di ujung perjalanan.

Dari injil Matius sampai kegenapan kitab Wahyu itu makan waktu kurang lebih 2000 tahun. Matius pasal 1 dan pasal 2 menceritakan kedatangan Tuhan pada kali yang pertama. Wahyu pasal 22 menceritakan kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Kita ada pada kurun waktu ini, sudah 2019.
Ada 3 pemerintahan di dunia ini:
1.      Pemerintahan iblis, itu abstrak.
2.      Pemerintahan Tuhan, itu abstrak tetapi kita lihat pada bangsa Israel.
3.      Pemerintahan dunia.

Pemerintahan Allah itu yang diajarkan kepada kita. Pemerintahan iblis sampai sekarang berjalan, pemerintahan dunia silih berganti. Pemerintahan dunia satu saat akan bersatu dengan pemerintahan iblis dan itu terjadi dalam 3,5 tahun. Mau lari di mana kita? Itu nanti akan terjadi. Hembusannya anginnya mulai terasa. Sebabnya jangan mengentengkan ibadah. Saya lebih dahulu sebagai hamba Tuhan, saya tidak mau mengentengkan, saya harus serius dalam ibadah pelayanan. Mengapa? Sebab itu dibutuh oleh umat Tuhan untuk masuk dalam penyingkiran. Jika umat butuh maka kami harus tampil seperti Yeremia dan seperti Yehezkiel yang punya Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Firman pengajaran tanpa Firman nubuatan, itu lemah. Maka harus dua-duanya jalan paralel. Jika tidak maka pondasi hanya sebelah, lalu di mana sebelahnya.

Jangan ringankan ibadah sebab nasib orang yang meringankan akan dibuang
Yeremia 7:15
7:15 Aku akan melemparkan kamu dari hadapan-Ku, seperti semua saudaramu, yakni seluruh keturunan Efraim, telah Kulemparkan."

Dilempar dari hadapan Tuhan karena mereka selalu datang di hadapan Tuhan, mereka selalu menyembah Tuhan. Tetapi penyembahan mereka tidak ditopang dengan pertobatan yang benar dan pelayanan yang benar. Makanya Tuhan katakan “akan melemparkan kamu dari hadapanKu”.

Efraim yang disebut di sini, mewakili 10 suku yang di utara. 100 tahun yang lampau mereka sudah dilempar. Mestinya yang 2 suku ini menyadari dan jangan berulah. Ternyata dalam Yeremia pasal 3 sudah Tuhan ingatkan kepada yang dua suku ini “yang 10 suku sudah Aku kirim surat cerai” Tuhan ingatkan mereka supaya mereka belajar, tetapi malah mereka ikut. Berarti pelajaran yang sudah kasat mata di depannya dialami orang lain tidak mereka ambil perhatian, malah meneruskan perbuatan mereka. Hati-hati jangan kita dilempar, lebih baik dosa kita yang dilempar.
Yesaya 38:17
38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.

Kalau dosa dilempar maka dari kebinasaan diubah menjadi keselamatan. Itu juga ada dalam kitab nabi Mikha.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Memang ini Tuhan tawarkan, makanya Tuhan hadir dan menyuruh Yeremia di pintu gerbang berdiri untuk mengatakan “demikian Firman Allah”. Ini yang sewajarnya, dosa harus dilempar. Banyak dosa yang kita perbuat. Termasuk mengabaikan dan meremehkan ibadah, itu dosa. Jangan saudara berfikir, dosa itu karena membunuh, dosa itu karena berzinah, mencuri dan sebagainya. Dosa meremehkan korban Kristus itu lebih berat!

Semoga kita yang ada sore ini memahai bahwa kehadiran Tuhan, Dia merindu untuk diam bersama kita. Dengan siapa? Dengan orang yang tidak mengentengkan ibadah. Orang mengetengkan ibadah itu biarpun memikul saguer dia rasa tidak apa-apa. Banyak perilaku dan sikap yang mengentengkan ibadah dan ini sangat menyakiti hati Tuhan.

Seringkali diukur “di mana dua tiga orang berhimpun atas nama Tuhan, Aku ada”. Buktikan Tuhan ada? Bukan karena berkumpul banyak orang maka itu sudah dijamin Tuhan ada, tetapi harus ada bukti. Juga ada yang selalu mengekspose Mazmur 22:24 bahwa Tuhan hadir di atas pujian umatnya.
Mazmur 22:4
22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Kalau dua tiga orang memuja Tuhan lalu Tuhan hadir harus disertai dengan pembuktian. Salah satu buktinya:
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Ini bukti Tuhan hadir, ada pedang Firman. Bukan hanya sekedar lafalkan pujian menggelegar. Itu memang patut, tetapi jangan abaikan pedang bermata dua di tangan kita. Harus ada Firman, kita harus ada hubungan dengan Firman, kita bersentuhan dengan pedang Firman Tuhan bermata dua. Itu bukti Tuhan hadir. Untuk apa pedang itu? Untuk menyabet dan membersihkan tabiat daging. Apa guna pedang kalau tidak dimanfaatkan. Dimanfaatkan untuk apa? Yeremia 7:3-10 itu yang harus ditebas, itu yang harus dipotong.
Yeremia 7:4-7
7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.

Ini manfaat pedang bermata dua. Ini yang harus ditebas, bukti ada pedang di tangan kita yang memuji Tuhan.
Yeremia 7:9-10
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!

Tetapi di sini pedang itu tidak dihunus dan tetap berada dalam sarungnya. Kalau pedang itu dihunus, lihat saja pengalaman Yosua. Ketika dia melihat seseorang memegang pedang terhunus. Walaupun awalnya bahasanya seperti bahasa orang jago “lawankah engkau atau kawan!”. Orang itu tidak menjawab bahwa dia adalah kawan atau lawan. Kalau pedang itu terhunus akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Yosua 5:13-14
5:13 Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"
5:14 Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"

Jika berhadapan dengan pedang yang terhunus, menghasilkan Yosua sujud mukanya sampai ke tanah, berarti merendahkan diri serendah-rendahnya dan dia langsung minta Firman. Jadi pedang yang terhunus itu akhirnya tampil Firman dan Firman itu punya dua sisi.

Yosua 5:15
5:15 Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.

Artinya setelah pedang terhunus, langsung Yosua minta Firman. Jadi bukan sekedar pedang terhunus, tetapi dia minta pembukaan rahasia Firman. Dan itu diserahi oleh Tuhan kepada Yosua. Tuhan tunjukkan bagaimana cara untuk menghancurkan Yerikho. Pembukaan rahasia Firman akan diperlihatkan oleh Tuhan, bagaimana dunia ini dihancurkan oleh Tuhan. Dengan kata lain jika ada pembukaan rahasia Firman Allah diberitakan kepada kita maka Tuhan memperlihatkan bagaimana nasib dunia ini agar jangan kita rangkul erat-erat sebab sedang dibinasakan oleh Tuhan.
1 Yohanes 2:17
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Pedang itu jangan dimasukan dalam sarung tetapi harus dipakai untuk tebas yang salah. Memang sudah seperti ini, dosa/ salah kita sudah harus dipenggal-penggal oleh pedang Firman. Jadi jika dalam pemberitaan Firman Tuhan Allah seperti menyayat-nyayat hati kita, seperti berdarah hati kita mendengarkan Firman Tuhan maka itu sudah betul! Jadi jangan mengkerut wajah kita, jangan susah hati, berati kita sedang dibenahi supaya mulus tampil di hadapan Tuhan. Yang bertanggung jawab di sini adalah kami hamba-hamba Tuhan. Sebab hamba Tuhan bertugas membenahi umat Tuhan lewat kekuatan ajaib dari Tuhan supaya umat Tuhan dipersembahkan, tidak ditolak tetapi diterima oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Kita lihat dalam kitab Yeremia ini hebatnya pengaruh pelayan-pelayan pendusta ini. Ternyata selalu yang negatif itu lebih cepat pengaruhnya dari pada yang positif. Di mana-mana pengaruh negatif ini cepat sekali ketimbang yang positif. Yang positif kelihatannya lamban. Saya tidak kaget jika melihat ini. Dalam I Korintus pasal 3 dikatakan jika bangunan yang dibangun dengan jerami bila dibandingkan dengan bangunan dari emas dan permata, bangunan dari jerami sudah ribuan tetapi yang dari emas, perak dan permata belum tentu jadi satu bangunan. Biarpun dibandingkan jumlah yang banyak, belum sebanding dengan satu rumah dari emas, perak dan permata. Tetapi nilai rohaninya yang utama.

Kenapa pemberita pendusta itu begitu cepat berkembang? Karena itu selalu menyenangkan daging umat Tuhan. Tetapi kepada yang pegang pedang mereka katakan “jangan mau dengar pendeta itu, Firmannya terlalu tajam”. Kalau sekarang kita mendengarkan kabar mempelai lalu orang mengolok-olok, biarkan saja. Sebab yang saudara nikmati sekarang akan mengangkat rohani saudara. Tetapi yang mengolok-olok itu satu saat akan berhadapan dengan pedang antikristus.

Akhir zaman ini pelayan yang cepat pengaruhnya ini banyak berseliweran di mana-mana. Kalau ini disampaikan bukan untuk sombong-sombongan tetapi supaya kita paham di mana kita mengkondisikan diri. Yang tahu rencana Allah hanya sedikit. Contoh Yeremia dan Yehezkiel, berapa jumlah mereka jika dibandingkan Hananya dan teman-temannya. Kemudian dia beraksi di depan teman-temannya. Dia ambil kuk dan dia patahkan lalu dia katakan “demikian Firman Allah, kita akan segera dibebaskan”. Lalu datang Yeremia “Hananya, jangan kau dustai jemaat!”. Tuhan utus Yeremia, Tuhan katakan “Yeremia, buat kuk dari besi”. Sekarang silahkan patahkan, itu tidak akan bisa dipatahkan. Jadi kebenaran Firman Tuhan tidak bisa dipatahkan oleh siapapun walaupun yang berupaya mematahkan itu banyak.

Saudara yang diberkati Tuhan, jangan kaget jika saudara dilawan oleh banyak orang. Jangan kaget ambil sikap diam. Tetapi dengan rendah hati kita datang kepada Tuhan “Tuhan tolong saya, mampukan saya menghadapi”. Yeremia ini nabi yang banyak menangis. Sampai ketika mendapat perlawanan, dia sodorkan keberatan kepada Tuhan, sampai dia kutuk-kutuk hari kelahirannya. Bagaimana Yeremia merasakan pahit getirnya menghadapi tantangan dari orang-orang Yahudi, para pendusta.
Yeremia 20:7
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku.

Yeremia merasa tidak mampu lagi karena menghadapi banyak yang melawan. Makanya saya katakan kepada isteri dan anak-anak “kamu sudah lihat banyak yang melawan papa, kamu harus tampil menghibur papa” bukannya malah berbalik menyerang saya! Sudah pahit saya alami, sudah susah, sudah pedih! Apakah saya cari gara-gara? Tidak, itu karena Tuhan taruh dalam hati. Secara manusia saya mau lari, saya tidak suka itu, sakit saya rasa, tetapi Tuhan sudah beri, harus dijalani.

Yeremia sudah melayani dengan sistem yang benar, dalam tahbisan yang benar, tetapi malah ditertawai.
Yeremia 20:8
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.

Sebenarnya membahasakan ini secara daging tidak mau, sebab tidak enak di telinga yang mendengar.

Yeremia 20:9
20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.

Seandainya saya juga berpikir “untuk apa ngomong, untuk apa beritakan Firman Tuhan, nanti orang tersinggung” tetapi saya merasa bersalah di hadapan Tuhan, karena itu Tuhan taruh di dalam hati. Bukan karena sombong-sombongan, bukan karena merasa diri benar. Dijauhkan Tuhan kalau saya merasa diri benar atau sombong-sombongan. Untuk apa saya cari gara-gara!

Yeremia 20:10
20:10 Aku telah mendengar bisikan banyak orang: "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh: "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"

Siapa yang dimaksud oleh Yeremia? Lawan-lawannya yang banyak tadi, yang dipercaya oleh banyak orang.

Yeremia 20:11-13
20:11 Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan!
20:12 Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
20:13 Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.

Ayat 11 sampai ayat 13 seperti nadanya nyaman, mendadak dia mengutuk hari lahirnya.

Yeremia 20:14-16
20:14 Terkutuklah hari ketika aku dilahirkan! Biarlah jangan diberkati hari ketika ibuku melahirkan aku!
20:15 Terkutuklah orang yang membawa kabar kepada bapaku dengan mengatakan: "Seorang anak laki-laki telah dilahirkan bagimu!" yang membuat dia bersukacita dengan sangat.
20:16 Terjadilah kepada hari itu seperti kepada kota-kota yang ditunggangbalikkan TUHAN tanpa belas kasihan! Didengarnyalah kiranya teriakan pada waktu pagi dan hiruk-pikuk pada waktu tengah hari!

Ini pengalaman hamba Tuhan jika dia merasa beban panggilan Tuhan ada padanya dan dia serius menyandang pedang.

Saudara yang diberkati Tuhan, sejauh mana perhatian kita kepada Tuhan. Kita dilawati Tuhan. Jika pedang datang, terima. Jika kita dinasihat dan ditegur, terima. Sebab sekarang ini Tuhan melihat ada kecenderungan saudara melangkah pada arah yang salah sehingga Tuhan stop dan diarahkan pada langkah-langkah yang arahnya benar.

Ada tanda-tanda di dalam Alkitab dan tanda-tanda ini adalah penunjuk arah ke mana kita melangkah. Seorang hamba Tuhan itu tampil sebagai penunjuk arah kepada kita gereja Tuhan. Kalau kita mau dipulihkan jangan kita tolak Firman pengajaran yang sehat. Berarti yang tidak sehat banyak bersileweran di mana-mana. Tujuan kesalahan kita ditebas oleh pedang adalah supaya kita sehat dan ditunjuk alamat ke mana kita melangkah, yaitu ditunjukkan oleh Tuhan Yerusalem.

Dua kali dalam Yeremia ini dikatakan “Aku mau diam” dan menjadi kenyataan dalam Wahyu pasal 21. Saya rindu dan sangat merindukan menikmati ini, ini Firman nubuatan. Ada pedang untuk membersihkan kita, kemudian ditunjuk tujuan perjalanan kita.

Olehnya jangan sampai kami hamba Tuhan meringankan panggilan Tuhan. Satu atau dua jiwa yang kita layani, jangan kita ringankan panggilan Tuhan. Saya belajar dari sejak awal di sini. Kalau dulu saya ke Sulewana saya jalan kaki. Saya ingat orang Sulewana datang di sini dari hari sabtu, besoknya beribadah, kemudian tengah hari tua mereka harus jalan kaki kembali ke Sulewana. Kadang saya sedih melihat mereka sudah buka baju, tinggal memakai kaos dalam dan baju itu dipakai menahan panas matahari. 12 Km mereka datang di Tentena hanya karena mencari Firman. Sampai pernah saya katakan “kalian ini sudah berapa gereja kalian lewati untuk datang di sini” sambil menangis mereka menjawab “karena Firman” masakan saya mau remehkan!

Saya sudah tua saya masih tetap berjuang untuk keselamatan jiwa-jiwa supaya diterima oleh Tuhan. Itulah Yeremia! Semua kesenangan dagingnya Yeremia distop oleh Tuhan, sampai dia tidak boleh menikah. Yehezkiel menikah, tetapi pada suatu malam Tuhan katakan “Aku akan mengambil isterimu dan jangan engkau menangis”. Hamba Tuhan yang pegang teguh pengajaran seperti disiksa oleh Tuhan, tetapi bukan berarti tujuan Tuhan tidak elok. Elok tujuan Tuhan bagi mereka, apalagi bagi kita yang hidup akhir zaman ini. Jangan kita entengkan ibadah.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar