20190430

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 30 April 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 11:22-25
11:22 Maka kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan roda-rodanya bergerak bersama-sama dengan mereka, sedang kemuliaan Allah Israel berada di atas mereka.
11:23 Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari tengah-tengah kota dan hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota.
11:24 Dan Roh itu mengangkat aku dan membawa aku kembali di dalam penglihatan yang dari Roh Allah ke negeri Kasdim kepada para buangan. Lalu menghilanglah penglihatan yang kulihat itu dari padaku
11:25 dan aku sampaikan kepada para buangan itu segala sesuatu yang diperlihatkan TUHAN kepadaku.

Upaya Tuhan untuk mengembalikan Israel ke tanahNya Tuhan, dinubuatkan lewat pasal ini dan ini nubuatan bagi kita gereja Tuhan.

Setelah penyampaian Firman utuh diterima oleh Yehezkiel, maka selesailah tugas yang disebutkan di dalam ayat 22, kemudian kemuliaan Allah naik dan ini perlu kita perhatikan bagaimana menyikapi. Sebab jika Firman selesai disampaikan dan oleh tugas hamba Tuhan ini dia sampaikan secara utuh kepada umat Tuhan, bahkan sebelum Firman itu diteruskan kepada umat Tuhan ada perkataan disebut kemuliaan Allah itu naik.
Mazmur 79:9
79:9 Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Jadi, jika kita umat Tuhan, kami hamba Tuhan menyadari bahwa itu kemuliaan, jangan sampai hilang dari diri kita. Ini pelajaran bagi saya, jika kita takut ditinggal oleh Tuhan, atau dicabut Tuhan kemuliaan dalam diri kita maka harus ada seruan yang serius dari hati kita, mohon pertolongan yang ada hubungannya dengan kemuliaan nama Tuhan dan ada pemberesan dosa. Tidak mungkin kemuliaan itu  ada bersama jika dosa ada di dalamnya, tidak ada keinginan untuk dilepaskan, tidak ada ikhtiar untuk dibersihkan, maka akhirnya kemuliaan Allah itu diangkat.

Ingat dalam Alkitab ada bangsa dari timur disebut mulut besar, untuk menelan kita, dia mengancam kita untuk merebut kemuliaan yang kita miliki dengan mulutnya yang besar, maka ada cara untuk menghadapinya.
Yesaya 9:11
9:11 Orang Aram dari timur, dan orang Filistin dari barat, mereka menelan Israel dengan mulut yang lebar. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

Kemuliaan Allah itu ada pada Yehezkiel dan Yehezkiel pergi pada orang buangan, kemuliaan Allah itu seharusnya ikut serta, dan ini memang janji Tuhan kepada orang Israel, tetapi ada bangsa dari Timur, Aram mulut besar.

Israel menghadapi Aram ini ada intrik-intrik khusus, tapi itupun datang dari seorang pemimpin. Kalau seorang pemimpin tidak merasa kemuliaan ini terancam dengan si mulut besar yang siap menelan ini, dia leha-leha/ santai-santai saja. Tapi jika seorang pemimpin melihat kemuliaan gereja sirna ditelan oleh mulut besar ini, dia akan berupaya untuk mencari solusi/jalan keluar, dia tidak akan bermasa bodoh, dia harus punya gagasan untuk mengupayakan kira-kira di mana akan mendapat pertolongan ini. Sekarang ini dapat dikatakan kemuliaan Allah hampir tidak nampak lagi dalam gereja Tuhan, sebab sudah tertelan oleh Aram. Aram artinya kekuatan, ibu kotanya Damsyik artinya kegiatan. Kekuatan yang sedang giat-giatnya itu yang dihadapi oleh gereja Tuhan, tapi gereja Tuhan santai-santai, lebih sial lagi kalau kami hamba Tuhan santai-santai.

Aram itu ada di Afek, Afek = puncak. Kegiatan mereka akan mencapai pada kekuatan yang puncak. Makanya pemimpin yang bernama Yoas mengerti menghadapi Aram simulut besar dari Timur ini. karena ia mau menelan, menghabiskan kemuliaan gereja Tuhan. Gereja Tuhan pelan-pelan sekarang dikupas oleh Aram, dikupas oleh dunia,  sebab tanpa sadar gereja Tuhan sendiri yang mengupas kemuliaan Allah dan diganti dengan kemuliaan dunia. dalam berbagai macam komunitas gereja Tuhan, baik dalam liturgy-liturgi ibadah, bukan lagi perkara Firman yang diutamakan, tetapi kemolekkan dunia masuk dalam gereja. Sadar atau tidak sadar itulah pekerjaan mulut besar Aram dan sekarang sudah mencapai puncaknya.

Saya memperhatikan ini jangan sampai jemaat GPT Kristus Penebus Tentena kehilangan kemuliaan, jangan menghadirkan yang duniawi di dalam gereja. Memang kelihatan marak, kelihatannya diminati banyak orang, orang cenderung memuja memuji seperti itu tapi itu kemuliaan dunia. Ada dua kemuliaan :
1.      Kemuliaan Allah → kekal selama-lamanya
2.      Kemuliaan dunia → fana
Tetapi yang fana ini karena langsung menyentuh daging, menyentuh kehidupan kita, kita anggap itu yang lebih molek dari pada kemuliaan Allah, sehingga izinkan Aram simulut besar itu menelan kita.

Alangkah sialnya kalau kita sudah ada di dalam tatanan pola ibadah sorga yang Allah beri, kemudian kita ganti dengan yang lain atau keluar dari situ. Mungkin secara komunitas tidak keluar, tapi satu atau dua pribadi keluar cari ibadah yang model seperti itu, kasihan nanti, tidak akan mencapai shekina Glory, karena shekina glory hadir dalam persekutuan peti dan tutup peti. Jadi, untuk membawa kita pada kemuliaan kekal yang tak ada taranya itu, kita harus dibangun dulu untuk menjadi peti untuk menerima tutup peti, baru shekina glory/ kemuliaan Allah turun.

Ini yang menjadi keperihatinan saya pribadi, jangan sampai saya kehilangan kemuliaan, jangan sampai dicabut pemakaian Tuhan kepada kami hamba Tuhan, sehingga tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman Allah, itu lebih berbahaya. Oleh sebab itu mari kita gereja Tuhan bagaimana menghadapi ini, tentu lewat prakarsa dari seorang pemimpin yang harus mengetahui solusi menghadapi hal ini. 

Kisah menghadapi simulut besar:
2 Raja-raja 13:14-18
13:14 Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!"
13:15 Berkatalah Elisa kepadanya: "Ambillah busur dan anak-anak panah!" Lalu diambillah busur dan anak-anak panah.
13:16 Berkatalah ia kepada raja Israel: "Tariklah busurmu!" Lalu ia menarik busurnya, tetapi Elisa menaruh tangannya di atas tangan raja,
13:17 serta berkata: "Bukalah jendela yang di sebelah timur!" Dan ketika dibukanya, berkatalah Elisa: "Panahlah!" Lalu dipanahnya. Kemudian berkatalah Elisa: "Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, anak panah kemenangan terhadap Aram. Engkau akan mengalahkan Aram di Afek sampai habis lenyap."
13:18 Sesudah itu berkatalah ia: "Ambillah anak-anak panah itu!" Lalu diambilnya. Setelah diambilnya, berkatalah Elisa kepada raja Israel: "Pukulkanlah itu ke tanah!" Lalu dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti.
13:19 Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata: "Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali saja engkau akan memukul Aram."

Elisa sakit dan akhirnya meninggal. Ini menunjuk karena Elisa ada Firman dan Roh kudus, berarti menubuatkan menjelang Firman dan Roh diangkat oleh Tuhan, penyingkiran gereja sudah dekat. Tetapi kita berhadapan dengan simulut besar. Nah bagaimana kita menyikapi ini, perlu kita perhatikan.

Aram ini dari Timur, zamannya Gideon orang dari Timur ini bergabung bersama Amalek, Midian menghantam Israel. Ini yang kadang mengganggu kita sehingga kalau tidak sadar kita galakkan itu maka kita kehilangan kemuliaan.

Midian artinya berbantah-bantah, jadi kalau di dalam kehidupan gereja Tuhan hanya roh berbantah-bantah, rumah tangga nikah berbantah-bantah, itu berarti dihantam oleh Midian. Kemudian ada Amalek, ini bangsa yang suka berperang dan selalu persoalan daging yang diutamakan. Kemudian Aram, orang timur ini terkenal dengan sihir dan itu bermuara ke babel. Sihir itu secara luar kelihatan berubah tetapi karakter tidak berubah, hanya ganti-ganti kemasan seperti barang, contohnya cokelat kemasannya diganti tapi isinya tetap cokelat.

Sebabnya Yoas tahu bagaimana menghadapinya, ini bukan hanya sekedar kita dengar tapi seharusnya dipraktekkan dalam kehidupan kita, jangan mendirikan trio: Midian, Amalek, orang dari timur.

Yoas mengucapkan hal ini :
"Bapaku, bapaku!, Sebab ia memposisikan diri sebagai anak dan mustahil Bapa tidak akan bela atau perhitungkan seruan anakNya yang mengalami tantangan yang berat.

“Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" , karena dia menghadapi peperangan yang besar, berhadapan dengan Aram simulut besar.

Elisa tahu solusi untuk menolong dia hanya busur dan anak panah yaitu Alkitab dan ayat-ayat di dalamnya. Untuk menghadapi simulut besar ini butuh Firman sepenuhnya.

Banyak kali anak Tuhan, hamba Tuhan begitu sudah tahu busur dan anak panah, tidak butuh lagi tangan hamba Tuhan untuk menuntun, sebab merasa sudah tahu Firman dari Kejadian sampai Wahyu. Kita tidak boleh jalan sendiri, harus disertai tangan hamba Tuhan sebab kita menghadapi Aram, dunia berusaha kupas kemuliaan Allah dalam gereja, bahkan pelaku-pelaku yang mengupas adalah pelayan-pelayan sendiri, ini gawat.     

"Bukalah jendela yang di sebelah timur!" puncaknya dosa Aram sekarang, sebab Aram adalah kekuatan, ibu kotanya Damsyik, artinya kegiatan dan kejadian ini ada di Afek, artinya: puncak, jadi puncak kekuatan kegiatan Aram benar-benar dihadapi gereja Tuhan sekarang ini.

“Lalu dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti.” Ini batas upaya umat Tuhan yang akhirnya tidak menghargai tangan pelayanan hamba Tuhan.

“Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata: "Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali!”. Ternyata butuh tuntunan ini karena ada yang harus dia tambah, kalau tidak ada tuntunan tangan hamba Tuhan, dia pikir sudah selesai, sudah lempar anak panah, ambil anak panah dan pukul 3 kali di tanah.

Jika hanya pukul 3 kali, berkatnya hanya sampai pada pencelikkan mata, itu baru start. Tetapi harus pukul 5 atau 6 kali, berarti sudah hari yang ke enam, terciptanya sepasang mempelai, itu tujuan ayat-ayat Firman Allah harus memukul/mencambuk kita sehingga bisa mencapai 2 jadi 1. Kalau hanya pukul 3 kali, melek mata/mata terbuka itu baru start. Makanya kalau kita baca pada Lukas 24, pencelikkan mata itu sudah baik tapi ada resikonya berjalan malam hari menuju ke Yerusalem, pencelikkan mata sudah benar tapi kita harus menerobos kegelapan malam, artinya lawan dosa untuk mencapai Yerusalem.

Kadang kita sudah puas sudah celik mata karena kegerakan Firman. Sekarang mata Bileam dibuka melihat malaikat Tuhan dengan pedang terhunus di tanganNya. Pencelikkan mata itu belum ruas jalan terakhir.
Bilangan 22:28-32
22:28 Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?"
22:29 Jawab Bileam kepada keledai itu: "Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang."
22:30 Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledaimu yang kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."
22:31 Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
22:32 Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya: "Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada kebinasaan.

Kita berhadapan dengan Aram, tapi seringkali kita anggap biasa-biasa saja/ santai-santai saja dan tidak pernah menyadari bahwa apa yang kita lakukan berseberangan dengan Tuhan. Sadarlah umat Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini.

Yoas berkata “Bapaku, Bapaku” ini adalah pertalian kasih antara Bapa dan anak dan juga menunjukkan Bapa peduli terhadap anak, seperti 2 Korintus 12:14 yang bertanggung jawab kepada anak adalah Bapa. Rasul Paulus berkata dia bagaikan Bapa.
2 Korintus 12:14,13
12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.
12:13 Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!

Jadi orang tua di sini celik mata, dalam ayat 13 Paulus minta maaf dan orang Korintus juga matanya terbuka.

Kita lihat kegiatan Aram yang puncak ini menunjukkan sudah tidak lama Firman dan roh akan diangkat oleh Tuhan. Makin hebat kita disudutkan pertanda Firman dan Roh diangkat. Kalau sinyal ini kita tidak tangkap dan pemimpin juga tidak tangkap maka habislah kita, tapi untung Yoas menangkap.

Dalam Yehezkiel 11 ini menyangkut tanahnya Tuhan. Di dalam Yeremia 2:7 tanah Tuhan ini sudah dinajiskan oleh Israel. Allah bawa mereka ke tanahNya Tuhan, tetapi setelah sampai di sana mereka najiskan. Akhir zaman ini juga hebat, tanahNya Tuhan dinajiskan.

Yeremia 2:7
2:7 Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian.

TanahNya Tuhan juga disebut ladang Tuhan.
1 Korintus 3:9
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Jangan sampai kita sendiri yang menajiskan ladangNya Tuhan, cukup sudah masa lalu kita melakukan seperti Israel, sekarang pemulihan berjalan.

Ada 2 raja dalam Alkitab yang melakukan perbuatan-perbuatan keji di tanah Israel:
1.      Yerobeam
Ia selalu menghadirkan kekejian di tanah Tuhan.
1 Raja-raja 14:24
14:24 Bahkan ada pelacuran bakti di negeri itu. Mereka berlaku sesuai dengan segala perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari orang Israel.

Jadi, zaman Yerobeam ada pelacuran bakti. Di dalam Yehezkiel 16 juga disebut pelacuran bakti. Bayangkan rusaknya Israel. Kita lihat di sini betapa rusaknya kalau gereja tidak dituntun oleh Firman.

2.      Arab
Ahab dikatakan raja yang paling keji di tengah orang Israel.
1 Raja-raja 21:26
21:26 Bahkan ia telah berlaku sangat keji dengan mengikuti berhala-berhala, tepat seperti yang dilakukan oleh orang Amori yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.

Ini gambaran-gambaran yang ada dalam Alkitab, tapi puncaknya nanti dicatat dalam Matius 24 dan Markus 13, dan kita sedang menghadapi puncaknya, kalau kita sekarang tidak segera mencari solusi dan datang pada Elisa, cari Firman dan cari Roh Kudus, maka kekejian yang luar biasa ini kita tidak bisa elakkan.
Matius 24:15
24:15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --

Puncak kekejian ini sampai di gereja/ tempat kudus, kalau hamba Tuhan tidak waspada, maka bisa menjadi alat dari perkara yang keji ini, kelihatan di belakang mimbar seperti malaikat yang suci tapi sebenarnya orang keji di hadapan Tuhan. Tidak usah kita lihat keyakinan lain, lihat saja dalam orang-orang kristen banyak pelaku-pelaku keji. Kita lihat di mana-mana sekarang banyak pelayan-pelayan Tuhan selingkuh.

Kita sudah berada pada puncak kekejian, hati-hati! Firman dan Roh akan segera diangkat, kita jaga, ini peringatan bagi kita.

Markus 13:14-15
13:14 "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya -- para pembaca hendaklah memperhatikannya -- maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
13:15 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya,

Kita benar-benar berada pada kondisi yang sangat menentukan, jika salah gerak maka habis kemuliaan. Jika hamba Tuhan tidak bergumul dan tidak memperlihatkan gejala-gejala ini maka umat Tuhan berjalan santai-santai saja. Padahal kita ada pada puncaknya kekejian di mana Firman dan Roh akan segera diangkat. Ada mulut besar yang akan telan kita itulah Aram orang dari Timur dan itu juga yang dihadapi oleh Gideon.

Itu sebabnya ketika Gideon menghadapi ini, pada saat-saat yang terakhir ia memohon kepada Tuhan dengan meminta tanda/ penunjuk arah, supaya Tuhan tunjukkan arah yang jelas dan tepat bagaimana menghadapi trio, Midian, Amalek dan orang dari Timur. Tanda yang pertama dia gunting wol, membentangkan di tempat pengirikan, guntingan bulu yang harus basah dan tanahnya tetap kering.
Hakim-hakim 6:36-40
6:36 Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: "Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu,
6:37 maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan."
6:38 Dan demikianlah terjadi; sebab keesokan harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan bulu itu, secawan penuh air.
6:39 Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: "Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun."
6:40 Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.

Dia peras air embun dari guntingan bulu domba itu dan ada secangkir air. Secangkir air menurut Markus dan Matius 10 adalah menunjuk pelayanan yang sukarela, bukan paksa. Dalam Lukas, pelayanan suka damai. Utama dalam nikah/ wilayah kecil.

Kemudian Gideon meminta kembali tanda yang kedua tanah yang harus basah dan guntingan bulu yang kering. Mengapa yang kecil dulu? Itulah nikah, baru keluar. Dalam nikah ada pelayanan yang penuh dengan kasih. Jadi, mulai dalam rumah tangga dulu ada pelayanan bukan karena terpaksa dan dipaksa. Ini kita butuhkan menghadapi trio, salah satu simulut besar ini/ Aram.
Matius 10:40-42
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Jadi, kalau Tuhan sudah tunjuk arah, kita ikuti saja arah itu pasti tidak akan tersesat. Tapi kalau Tuhan tunjuk arah tapi tidak kita jalani maka kita tetap hilang. Terlampau banyak orang-orang yang tidak menyadari lawatan Tuhan, sehingga mengundang bencana, kekejian.

Sekarang ini mari kita perhatikan kemana Tuhan giring kita, pencelikkan mata belum selesai.

Kita harus terobos/tembus kegelapan bukan kegelapan yang mengalahkan kita. Menjelang malam terjadi kegerakan Firman (memecah-mecahkan roti) dan terjadi pencelikkan mata. Ini Pemulihan yang terjadi bagi Kleopas dan istrinya di saat terakhir. Ini nubuatan bagi gereja Tuhan sekarang.
Lukas 24:29-33
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.


Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar