20200926

Kebaktian Doa, Sabtu 26 September 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 8:28-29

8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."

 

Bahasa ditinggikan ini bukan bahasa yang sedap, sebab ini menunjuk penyaliban Yesus. Baik ibu maupun saudara-saudaraNya mereka belum mengerti. Setelah Yesus disalib dan bangkit dari antara orang mati baru secara utuh saudara-saudaraNya kandung Yesus secara manusia baru percaya. Jadi dasarnya manusia percaya kepada Tuhan adalah KorbanNya. Tanpa Korban Kristus tidak mungkin kita percaya. Sebab oleh Korban Kristus, Roh Kudus dikirim dan diutus dari sorga masuk di dunia ini maka kita percaya.

I Korintus 12:3

12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

 

Orang yang mengaku Yesus adalah Tuhan, itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Karena pada kejadian pemberitahuan kelahiran Yesus, Malaikat Gabriel berkata kepada Maria bahwa apa yang dia kandung itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Jadi jika manusia itu dalam dirinya ada Roh Kudus, walaupun dia belum penuh Roh Kudus, maka dia pasti akan mengakui bahwa Yesus itu adalah Tuhan. Dan jika tidak ada Roh Kudus dalam dirinya, maka dia akan mengutuk Yesus. 2 sisi ini yang sedang terjadi hari-hari terakhir ini. Yang mengatakan terkutuklah Yesus, itu bukan dari Roh Allah. Tetapi kalau dari Roh Allah maka dia akan mengaku Yesus adalah Tuhan. Kesimpulannya orang yang tidak mengakui Yesus adalah Tuhan, itu bukan dari Roh Tuhan. Jadi roh siapa? Itu roh antikristus/ iblis.

 

Syukur dan puji jika kita mengakui Yesus adalah Tuhan. Alkitab mengatakan orang seperti itu akan Tuhan sertai.

Yohanes 8:28

8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

Yang saya sampaikan ini adalah pelajaran dasar. Jadi kehidupan yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dipastikan oleh Tuhan bahwa Tuhan akan menyertai dia, Contohnya adalah Yesus.

Yohanes 8:29

8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."

 

Ini adalah bagian dari amanah Raja di atas segala raja. Bagaimana kalau kita sebagai umat Tuhan, apalagi sebagai hamba Tuhan yang melayani dan menyebarluaskan kabar baik ini. Kalau kita ada pada level yang sama maka Tuhan akan menyertai. Tetapi kalau tidak maka beda pelayanan yang disertai oleh Tuhan dan pelayanan yang tidak disertai. Yang disertai pasti terasa mampan.

Matius 28:19

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

 

Nama Bapa itu Tuhan, nama Anak itulah Yesus, nama Roh Kudus itulah Kristus. Jadi kalau cuma disebut Bapa itu umum, banyak, tidak bisa dibedakan. Coba satu keranjang berisi sendok hanya ditulis Bapa, bingung mau ambil sendokmu yang mana. Tetapi kalau ditulis nama, kita tahu mana milik kita. Ditulis nama Bapa itulah Tuhan, ditulis nama anak itulah Yesus, ditulis nama Roh Kudus itulah Kristus.

 

Matius 28:20

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Yesus mengatakan apa yang dilakukan itu sesuai dengan yang didengarkan dan diajarkan oleh Bapa. Ini juga perintah yang harus diteruskan. Yesus memerintahkan hal yang Dia alami. Di sini akan terjadi perbedaan antara yang disertai dan yang tidak disertai. Kepada yang disertai itu disuruh mengajarkan apa yang telah diperintahkan. Kalau yang saya ajarkan kepada saudara tidak seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, saya pasti tidak akan disertai. Tidak akan terasa Tuhan Yesus menyertai pelayanan. Siapapun dia, kalau tidak seperti yang dilakukan dan diperintahkan Tuhan Yesus dan dia mengajar yang lain, maka tidak akan disertai. Sebab yang diklaim akan disertai ialah orang yang mengajar seperti yang diperintahkan Tuhan dan itu nyata.

 

Saya ini di mana-mana dikatakan pendeta bodoh karena saya menolak adat. Padahal yang Yesus ajar dalam Matius pasal 15, Markus pasal 7 yaitu menolak adat! Karena orang itu pandai, maka dia menolak Firman, bagaimana bisa dia disertai Tuhan. Padahal penyertaan Tuhan ini tidak hanya setengah jalan tetapi sampai akhir zaman.

Markus 7:9

7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.

Karena pandai maka mereka mengesampingkan Firman Tuhan dan memelihara adat istiadat mereka sendiri. Siapa sebenarnya yang bodoh dan yang pandai di sini. Yang mengutamakan Firman justru dibilangi bodoh! Saya mau melayani sampai garis akhir dan disertai Tuhan. Jangankan orang di luar, orang di dalam gereja ini saja masih ada yang pandai mengesampingkan Firman! Mungkin berkata “oh tidak” itu omong kosong! Kalau adat diutamakan, jelas Firman dikesampingkan. Buktinya kalau ada orang berbuat salah itu dibicarakan di mana? Bukan Firman yang dibicarakan. Itu berarti betul-betul telah mengesampingkan Firman.

 

Apa yang dialami oleh Yesus, saya rindu alami juga penyertaan Tuhan.

Yohanes 8:29

8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."

 

Matius 28:20

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Jangan ajar yang tidak diperintahkan oleh Tuhan. Siapa yang senang melihat virus corona kemudian Tuhan tidak menyertai sehingga terpapar dan merenggang nyawa. Kitakan rindu Tuhan menyertai kita. Apalagi menghadapi hal yang lebih lagi dari ini. Dunia mulai menjerit, negara kita juga mulai resesi. Kalau tidak disertai Tuhan, bagaimana nasib kita. Kita rindu supaya gereja Tuhan benar-benar menjadi umat Tuhan yang terasa penyertaan Tuhan, bukan sekedar basa basi.

 

Sama dengan ketika satu saat di satu tempat. Ada pemulihan pelayan Tuhan. Maka dibacalah I Timotius 3:1-7. Setelah dibaca itu malah dikomentari “siapa manusia yang bisa seperti ini”. Berarti dia anggap Tuhan keliru, memberikan Firman yang tidak bisa dilakukan oleh manusia.

 

Olehnya kita perhatikan apa yang dikatakan oleh Tuhan ini. Firman pengajaran punya kuasa untuk menyucikan gereja Tuhan. Gereja Tuhan yang mengalami penyucian, maka kehidupan itu otomatis disertai oleh Tuhan. Tetapi kalau tidak mengalami penyucian pekerjaan Firman, pribadi itu yang tidak disertai oleh Tuhan. Itulah kiranya yang jangan terjadi dalam kehidupan kita.

Ibrani 12:8 (Terjemahan Lama)

12:8 Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka kamu anak haram, bukannya anak halal.

 

Bawalah hidup saudara bahwa saudara mau diajar oleh Tuhan. Masakan orang lain diajar dan saya tidak. Maka saya harus libatkan diri dalam pengajaran ini. Kalau mengesampingkan Firman, berarti tidak mau mengikuti ajaran Tuhan, maka Alkitab mengatakan kehidupan itu adalah anak haram.

Ibrani 12:9-10 (Terjemahan Lama)

12:9 Dan lagi kita sudah ada bapa darah daging yang mengajar kita, serta kita sudah memberi hormat kepadanya; bukankah terlebih patut kita menaklukkan diri kepada Bapa segala roh itu sehingga beroleh hidup?

12:10 Karena mereka itu dengan sesungguhnya sudah mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak baik kepada mereka itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita beroleh bahagian di dalam kekudusan-Nya.

 

Bapa-bapa di rumah, ajarlah anakmu. Yang tampak baik itu yang kita ajar kepada mereka. Apa yang tampak baik? Yesus menilai Maria yang adik dan Marta yang kakak yang sedang sibuk di dapur. Marta mengusul kepada Yesus supaya menyuruh Maria jangan cuma duduk-duduk di kaki Yesus, tetapi bantu dia atur makanan. Yesus berkata “Maria sudah menerima yang terbaik” jadi bukan cuma baik tetapi terbaik. Jadi saya sebagai ayah bergumul bagaimana supaya apa yang tampak baik, itulah yang diajarkan demi keselamatan!

Lukas 10:40-42

10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,

10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

 

Apa yang bapa-bapa di sini lihat yang terbaik? Saya menangis di kaki Tuhan untuk anak-anak saya. Dan sekarang Tuhan menganjurkan supaya saudara menangisi anak-anakmu! Saya tangisi di kaki Tuhan “Tuhan Engkau berikan saya anak bukan untuk mengisi neraka tetapi untuk mengisi sorga!”. Syukur satu persatu kembali walaupun sudah kelepotan dengan oli dan solar. Sebab itu saya mau katakan kepada anak kandung saya. Tuhan ingin dan itu kerinduan hati orang tuamu supaya engkau mendapatkan yang terbaik.

 

Yesus bergumul, untuk apa Dia melakukan kehendak Bapa harus ke Golgota. Sampai 3 kali Yesus tawar menawar “kalau boleh jauhkan cawan ini dari padaKu. Tetapi bukan kehendaKu, kehendakMu jadilah”. Jika kita melihat penderitaan Kristus, itu untuk mengisi kehendak Bapanya. Sekarang kita ini ada untuk mengisi kehendak Yesus. Apa kehendak Yesus? Tampilnya Mempelai Wanita Tuhan.

 

Ibrani 12:10

12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

 

Apakah Tuhan mengajar kita untuk kita binasa? Tidak! Untuk kebaikan kita. Dia berkorban untuk kebaikan kita. Tangan dan kakiNya berlobang paku, lambungNya ditusuk lembing, kepala bermahkota duri, itu untuk kebaikan kita. Demi kebahagiaan saya Dia rela! Kenapa tanganNya berlubang? Karena Dia mau melayani saya. Kenapa kakiNya berlubang? Karena Dia berjalan menemui saya.

 

Ibrani 12:11 (Terjemahan Lama)

12:11 Adapun segala ajaran bagi sementara ini belum mendatangkan sukacita, melainkan duka cita; tetapi kemudian kelak dikeluarkannya kebenaran akan buahnya, yang mendatangkan sentosa kepada orang yang mahir dengan ajaran itu.

 

Makanya ketika kita menerima pengajaran seringkali sakit daging kita dan kita berduka. Memang seperti itulah sifat pengajaran. Kalau dia mahir dengan ajaran itu maka damai sentosa dan kekudusan Tuhan menjadi bagiannya.

 

Yesus berbuat apa yang berkenan kepada Bapa.

Yohanes 8:28-29

8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."

 

Kata berkenan ini, di dalam Perjanjian Baru, pertama kali diperdengarkan bukanlah manusia di bumi ini. Tetapi zangkoor besar yaitu dari sorga menyanyikan ini dan salah satu perkataan dari nyayian itu adalah kata berkenan.

Lukas 2:13-14

2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

 

Kalimat ini bertujuan memuliakan Allah di sorga dan kepada manusia yang berkenan. Kalau mau berkenan dia bisa mencontoh Tuhan Yesus. Yesus melakukan apa yang berkenan kepada Bapa. Kalau kita mau berkenan, jangan tolak apa yang dikatakan oleh Tuhan, walaupun kita tidak instan, jadi melalui proses. Tetapi kita harus ada keinginan dan kemauan diproses, untuk diajar. Itulah orang yang berkenan. Alkitab mengatakan selagi waktu perkenanan Tuhan, ayo.

 

II Korintus 6:1

6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.

 

Rasul Paulus tunjukan kepada teman sekerjanya, apakah rasul Paulus berlebihan? Tidak! Dia mengajar bukan dari dirinya, tetapi dari Tuhan. Dia hanya alat yang dipakai oleh Tuhan. Yang dia nasihati adalah kawan-kawan sekerja. Kamu telah menerima kasih karunia Allah, jangan disia-siakan. Kalau saya mengatakan ini dan orang lain mendengar, dia anggap saya mendikte, padahal tidak. Saya cuma mengajar sebab saya juga diajarkan oleh Tuhan, saya hanya meneruskan ini. Tetapi kadang saya tidak disenangi! Tetapi saya tidak pusing dan tidak peduli kalau kawan sekerja tidak senangi. Entah tindakan agresif apa yang saya lakukan saya tidak mau pusing. Yang penting saya mau praktekan Firman dan pasti saya didengar dan saya nikmati pembelaan Tuhan. Kalau ini diteruskan pada sidang jemaat, maka marilah kita dengar nasihat sebagai kawan sekerja.

 

II Korintus 6:2

6:2 Sebab Allah berfirman:  "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau,  dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau."  Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.

 

Jangan tunggu Tuhan sudah tidak berkenan baru kita mau melakukan ini dan itu, berarti Tuhan tidak mau mendengar! Keselamatan yang akan datang itu ditentukan sekarang. Jangan tunggu sudah mau melejit raib seperti Tuhan Yesus dan seperti Filipus yang setelah membaptis bendahara Kandake, tiba-tiba dia raib. Dengan sukacita sida-sida itu berjalan dengan gembira, tahu-tahu Filipus sudah ada di Asdod. Kalau Elia dengan kereta berkuda, kalau Filipus tidak disebutkan dengan kereta berkuda tetapi tiba-tiba raib. Keselamatan yang akan datang itu yang saya gumuli. Makanya saya tidak mau anak-anak saya tidak masuk ke sana.

 

Ini hari perkenanan Tuhan yang menentukan kita selamat atau tidak. Olehnya kalau ketika Yesus lahir.. kepada orang yang berkenan, maka bawalah diri saudara, bawa diri kita bersama bapa, ibu, anak agar waktu perkenanan ini jangan kita sia-siakan. Ayat satu ini adalah nasihat rasul Paulus kepada rekan-rekannya.

 

Ketika Yesus lahir, sorga dengan zangkoor besar memuji Allah Yang Maha Tinggi, kemudian di bumi kepada orang yang berkenan. Bawalah diri saudara, bawalah hidup kita bersama, baik bapa, ibu, anak, agar waktu perkenanan ini jangan kita sia-siakan.

 

II Korintus 6:3

6:3 Dalam hal apa pun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.

 

Makanya jangan ajar yang lain sehingga tersandung akhirnya pelayanan tercela. Jangan sampai saya menjadi penyebab saudara tersandung dengan pengajaran yang tidak benar. Akhirnya kita sama-sama tergelincir dan tidak masuk di wilayah yang sudah Tuhan sediakan.

 

Olehnya terimalah ajaran Firman jika ajaran itu mengangkat rohani kita, termasuk jangan kita mengesampingkan Firman karena adat istiadat karena pandai. Ini jangan sampai terjadi.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar