20200916

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 16 September 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kalau bicara ibadah secara online, dulunya saya agak sedikit kritis atau sukar saya terima. Tetapi terjadi perdebatan dalam hati saya, kemudian Tuhan bawa saya dalam bacaan kitab Ayub.

Ayub 37:11-13

37:11 Awan pun dimuati-Nya dengan air, dan awan memencarkan kilat-Nya,

37:12 lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh penjuru menurut pimpinan-Nya untuk melakukan di permukaan bumi segala yang diperintahkan-Nya.

37:13 Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia.

 

Perlahan-lahan Tuhan memfasilitasi alat untuk menyuarakan Firman bagaikan kilat ke manapun Tuhan perintah. Saya bersyukur, bukan karena ikut-ikutan tetapi kerena Tuhan memberikan pengertian yang sangat mendalam. Saya diyakinkan oleh Tuhan bukan karena dengar dari orang tetapi langsung saya terima dari Tuhan.

 

Oleh kasih dan kemurahan Tuhan maka Firman Tuhan makin dibukakan rahasianya oleh Tuhan secara khusus kepada kita di tempat ini. Tujuan kita beribadah yang utama adalah Firman pengajaran yang sehat. Itu pokok utama beribadah bagi sidang jemaat Kristus Penebus dan yang harus kita perhatikan adalah Firman pengajaran.

 

Yeremia 8:18-21

8:18 Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit pedih.

8:19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di dalamnya?" -- Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia? --

8:20 Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!

8:21 Karena luka puteri bangsaku hatiku luka; aku berkabung, kedahsyatan telah menyergap aku.

8:22 Tidak adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan luka puteri bangsaku?

 

Ini kepedihan hati seorang hamba Tuhan terhadap keadaan umat Tuhan, dia ambil alih pada dirinya. Jadi situasi umat Tuhan rela dia pikul, seakan-akan dia menanggungnya. Tidak berarti langsung umat Tuhan yang Yeremia salahkan tetapi dirinya lebih dahulu. Ini model hamba Tuhan yang patut saya teladani.

 

Yeremia 8:18-21

8:18 Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit pedih.

 

Yeremia sebetulnya tidak bersalah di hadapan Tuhan, dia bersih. Tetapi dia ambil masalah jemaat dan dia pikul, seakan-akan dialah yang salah. Saya belajar meneladani ini, jika ada umat Tuhan yang terhimpit dan terjepit, saya tidak terkekeh-kekeh tertawa. Tetapi seakan-akan saya yang merasakan seperti itu. Agar hubungan batin saya dengan jemaat, hubungan saya gembala dengan yang saya layani itu tidak renggang dan tetap berpaut karena merasa dia yang menanggung. Walaupun kepedihan hati melihat keadaan rohani umat sudah seperti ini, memedihkan hati hamba Tuhan, tetapi dia bermohon-mohon kepada Tuhan untuk kesembuhan.

 

Kesembuhannya berarti kesembuhan sidang jemaat. Kata sembuh di sini bukan sekedar kesembuhan secara fisik. Benar memang itu secara hurufiah dan tidak boleh kita sepelehkan. Tetapi kata sembuh yang lebih mendalam adalah kesempurnaan, berarti tidak ada lagi cacat cela dan kerut. Itu benar-benar kehidupan yang sembuh. Ini yang didambakan. Dan Yeremia melihat keadaan Israel jauh dari kata sempurna. Apakah tidak pedih hati gembala melihat keadaan jemaat jauh dari kata sempurna, sementara langkah kuda putih yang ditunggangi Yesus beserta pasukanNya makin mendekat. Apakah ini tidak memedihkan hati! Ini yang menjadi pergumulan. Sakit secara tubuh itu pergumulan tetapi lebih lagi dari itu adalah demi kesembuhan umat Tuhan dalam pengertian masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Kita tahu persis bagaimana orang tua kita pendahulu-pendahulu dulu memberikan penekanan soal kesempurnaan. Sehingga mereka mengatakan ini pengajaran puncak, ini pengajaran kepala yang mampu membawa kepada kesempurnaan. Kabar Mempelai ini luar biasa.

 

Inilah kepedihan dari seorang hamba Tuhan, dalam hal ini adalalah Yeremia. Dia memandang, bukan sekedar melihat. Melihat itu agak sedikit beda, melihat itu sekedar dilihat, tetapi memandang itu apa yang dia lihat itu dia ambil dan dimasukan dalam dirinya.  Inilah yang dilakukan Yeremia, dia masukan dalam dirinya. Beginilah kami Tuhan, masakan Engkau biarkan aku tidak disembuhkan dalam kepedihan hatiku. Karena Israel yang dilayani pada masa Yeremia itu memang sangat parah rohaninya.

Yeremia 8:19

8:19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di dalamnya?" -- Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia? --

 

Jadi benar-benar mereka sudah jauh dan memang mereka sudah jauh dari Tuhan. Mereka memposisikan diri sebagai bangsa yang jauh (kafir). Bukankah bangsa yang jauh adalah kita bangsa kafir? Tetapi kondisi dan posisi mereka sudah seperti itu, sudah tidak beda dengan bangsa kafir. Kita yang jauh dan mereka yang dekat menjadi satu dalam Kristus. Yeremia minta tolong kepada Tuhan. Kiranya seruan ini adalah seruan kita sendiri umat Tuhan sekarang yaitu kita bangsa gowi yaitu bangsa kafir.

 

Tidak adakah raja di Sion? Ada Raja di Sion, tetapi sepi, tidak ada aktifitas. Tuhan menjauh dari mereka.

Mazmur 2:6

2:6 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"

 

Yeremia masih sangat jauh tetapi Daud sudah berbicara. Itu sebabnya dipertanyakan tidak adakah Tuhan di Sion. Memang ada, tetapi Dia menjauh. Saudara yang diberkati Tuhan, hal ini jangan sampai terjadi dalam diri kita. Kita akan menghadapi banyak masalah dan kesulitan jika Tuhan menjauh. Tetapi jika Tuhan menjauh, bukan tanpa maksud.

 

Mereka sudah terbuang, sudah jauh, sudah setara dengan bangsa kafir yang belum bertobat. Sama seperti kita dulu sebelum bertobat. Kitapun dulu jauh, sekarang sudah dekat, pertahankan situasi itu. Jangan lagi kita menjauh dari Tuhan.

Yeremia 23:23

23:23 Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga?

 

Kalimat di atas untuk Israel dan kalimat di bahwa untuk kita bangsa kafir. Sekarang Israel sudah menjadi sama seperti kita bangsa kafir sebelum kita bertobat. Olehnya saya berbahagia Tuhan selalu melawati kami. Jemaat Kristus Penebus angkat tanganmu, sembah Dia. Kita dilawati oleh Tuhan, dalam setiap ibadah Tuhan mengungkap bukakan rahasia FirmanNya.

 

Kenapa Tuhan membuat diriNya menjauh? Padahal kita tahu dalam surat I Tesalonika, biarpun jauh di mata tetapi dekat di hati. Sekarang malah terbalik. Walaupun Tuhan ada di Sion sebagai Raja, dekat tetapi jauh di hati mereka. Atau kebalikannya, mereka jauh dari hati Tuhan.

I Tesalonika 2:17

2:17 Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu.

 

Ini yang pasti akan terjadi jika Tuhan menjauh dari kita. Kalau Tuhan menjauh berarti ada 2 masalah yang mau Tuhan selesaikan. Jadi kalau Tuhan menjauh itu ada tujuannya.

Hosea 5:15

5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

 

Di mana tempatnya Tuhan? Tadi dikatakan ada di Sion, tetapi Tuhan jauh dari hati orang Israel. Tuhan menyelinap, bersembunyi, menutup diri. Ini yang Tuhan tunggu yaitu:

1.      Supaya mereka mengaku akan kesalahan mereka

2.      Supaya mereka mencari wajah Tuhan

 

Akhirnya muncul kerinduan hati mereka di dalam kesesakan. Bukankah kita belajar dalam kitab Hakim-hakim, Tuhan izinkan terjadi kesesaskan. Akhirnya mereka berseru maka dikirimlah pembebas. Kemudian mereka berulah lagi dan Tuhan kirim penjajah mereka. Kemudian mereka berseru lagi kepada Tuhan dan Tuhan kirimkan pembebas.

 

Tujuan pertama supaya mereka mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan ini yang paling berat, apalagi kalau merasa tidak bersalah walaupun di mata Tuhan kita ada kesalahan. Kalau ini tidak diakui maka Tuhan jauh! Tuhan tidak akan campur tangan, Tuhan tidak akan menolong bahkan menjauh dari kita. Makanya usaha pekerjaan saudara atau karir saudara, jangan pribadi saudara menjauh dari Tuhan. Nanti Tuhan akan membiarkan saudara sehingga tidak mendapatkan hasil maksimal.

 

Oleh sebab itu pertama kali kita harus mengakui kesalahan kita. Dan pengakuan ini di mata Tuhan bagaikan mempersembahkan korban persembahan.

Hosea 14:2-3

14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.

14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

 

Pengakuan inilah yang bagaikan persembahan di hadapan Tuhan. Inilah yang Tuhan tunggu ketika Tuhan menjauh dan ini dirasakan oleh Yeremia. Yeremia angkat masalah ini seakan-akan dia yang seperti itu. Walaupun dia tidak seperti itu, hanya umat Tuhan dan imam-imam serta nabi yang curang yang melakukan. Adakah kita bisa mengatakan saya tidak apa-apa, saya tidak salah. Kalau berkata seperti itu, Tuhan akan jauh. Mungkin kita berteriak-teriak tetapi kita tidak akan merasakan pertolongan Tuhan. Itu sebabnya kita harus akui kesalahan.

 

Setelah mengakui kesalahan, lihat tindakan yang kedua, mereka akan mencari wajah Tuhan.

Hosea 5:15

5:15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:

 

Bagaimana prakteknya mencari wajah Tuhan?

Mazmur 119:135

119:135 Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

 

Jadi kalau kita mencari wajahnya Tuhan, berarti kita menerima pengajaran Tuhan. Itu sama dengan mencari ajaran Tuhan. Tetapi orang Israel ini tidak mau diajar. Ini yang menjadi masalah yang berat yang membuat tidak harmonis hubungan mereka dengan Tuhan.

Jika kita mengakui kesalahan kita, maka kita ada di dalam lingkup ajaran Tuhan. Jika kita tidak mengakui kesalahan kita, maka ajaran Tuhan jauh. Yang kita omongkan bukan lagi ajaran Tuhan tetapi buah pikiran kita dan isi hati kita sendiri, bukan lagi murni pengajaran! Ini bagi saya lebih dahulu, karena saya Tuhan percayakan menggembalakan jemaat Kristus Penebus Tentena.

Mazmur 119:135

119:135 Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

 

Kalau kita mengakui kesalahan, kemudian mendapat sinar wajahnya Tuhan, berarti kita ada di wilayah pengajaran. Kenapa imam-imam kalau memberkati umat Tuhan dalam ibadah selalu disinggung sinar wajah Tuhan? Berarti kalau kita mengakui kesalahan kita dan mencari wajah Tuhan sehingga kita ada di wilayah pengajaran berarti kita mendapat berkat luar biasa dari Tuhan.

Bilangan 6:22-26

6:22 TUHAN berfirman kepada Musa:

6:23 "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:

6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;

6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

 

Siapa yang tidak butuh perlindungan? Sekarang ini kita butuh perlindungan melihat hebatnya belasampar. Ini berkat luar biasa yang Tuhan berikan. Damai sejahtera itu berkat, kasih karunia itu berkat, perlindungan itu berkat. Olehnya jangan sampai kita salah dalam mananggapi berkat Tuhan ini. Inilah yang Tuhan berikan kepada kita umat Tuhan.

 

Yeremia 8:19

8:19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di dalamnya?" -- Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia? --

 

Mereka merasa Raja tidak ada di Sion, Tuhan tidak ada di Sion, maka apa yang mereka lakukan ini. Sebenarnya kalimat terakhir yang adalah perbuatan mereka itulah yang membuat Tuhan tidak ada di Sion. Mereka menimbulkan sakit hati Tuhan dengan patung-patung mereka. Mazmur 115 menceritakan kepada kita ada 7 ciri patung. Dan siapa yang disebut patung itu adalah orang Israel itu sendiri. Jadi orang yang membuat patung itulah yang seperti patung itu sendiri.

 

Mazmur 115:8

115:8 Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.

 

Ada 7 ciri patung ini. Dan anehnya dibuka dengan mulut dan ditutup dengan kerongkongan, kerongkongan juga berhubungan dengan rongga mulut. Mulut orang Israel sudah tidak benar dan kerongkongan mereka sudah tidak benar. Itu sebabnya nabi Yeremia mengatakan jaga kerongkonganmu jangan sampai haus.

Yeremia 2:25

2:25 Jagalah, supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus! Tetapi engkau berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada orang-orang asing, jadi aku mau mengikuti mereka.

 

Mazmur 115:1

115:1 Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!

 

Ini sudah dilupakan, ini sudah diabaikan, ini sudah diremehkan oleh orang-orang Israel. Mereka tidak lagi memuliakan nama Tuhan. Akhirnya mereka menjadi cemooh karena tidak merasa lagi pembelaan Tuhan

Mazmur 115:2-7

115:2 Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: "Di mana Allah mereka?"

115:3 Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!

115:4 Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,

115:5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,

115:6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,

115:7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.

 

1.      Punya mulut tetapi tidak bisa berbicara.

Ini berarti tidak ada komunikasi satu dengan yang lain. Tidak ada ucapan syukur, tidak ada doa penyembahan lagi mereka kepada Tuhan. Padahal Tuhan ingin memdengarkan suara mereka, tetapi kalau umat Tuhan sudah seperti patung bagaimana bisa Tuhan mendengar suaranya, tidak bisa naik penyembahannya. Padahal terhadap mempelai wanita Tuhan katakan “Aku ingin mendengarkan suaramu”.

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

 

Ini suara penyembahan dan elok wajahnya karena ada Firman pengajaran yang mengkemas kehidupannya. Tetapi kalau sudah jadi patung mana suaranya penyembahannya, mana wajahnya yang elok? Itu sudah tidak ada lagi karena tidak ada Firman pengajaran yang mendongkrak kehidupannya. Mungkin dia mendengar Firman tetapi tinggal asal.

 

Olehnya kita perhatikan baik-baik supaya jangan kita menjadi Kristen patung. Ada mulut tetapi tidak ada komunikasi dengan Tuhan dan dengan sesama. Mulai suami isteri jangan sampai tidak ada komunikasi lagi.

 

Tuhan katakan “Aku ingin melihat wajahmu” itu karena sudah disinari oleh wajah Tuhan sehingga Tuhan suka melihat wajah Mempelai Wanita. Berarti ada dalam pekerjaan Firman pengajaran. Dan suaranya merdu, jadi ayo suara penyembahan kita harus merdu, bukan suara ngorok.  

 

2.      Mempunyai mata tetapi tidak dapat melihat

Mata ini salah satu tujuannya untuk melihat kemuliaan Tuhan. Dan untuk melihat kekurangan dan kesalahannya. Kehidupan yang tidak bisa melihat kekurangan dan kesalahannya, itu sama dengan Kristen patung. Dia tidak akan melihat kemuliaan Tuhan!

 

Setiap saat saya mengoreksi diri di hadapan Tuhan. Saya memahami hal itu karena saya ingin melihat kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan inilah yang ingin saya nikmati maka tentunya saya harus melihat dulu kekurangan dan kesalahan saya. Di mana letak kekurangan kita, mari kita telusuri dan kita lihat. Tetapi kalau merasa tidak ada salah dan tidak ada kekurangan, maka tidak bisa melihat kemuliaan Tuhan. Kekurangan di sini jangan saudara asumsikan kekurangan secara fisik.

 

3.      Mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar

Ini Kristen patung, punya teling tetapi mendengar Firman dia tidak mau, mendengar Fiman tidak menyentuh hati. Mendengar Fiman terpantul kembali, mendengar Firman tetapi diolah dengan caranya sendiri, akhirnya tidak mengalami kuasa penyucian. Jika direferensikan dengan pelajaran dalam Injil Yohanes, orang banyak mendengar tetapi salah tanggap. Tetapi murid mendengar, tidak akan salah tanggap. Sehingga Tuhan Yesus katakan “kamu akan mencari Aku tetapi kamu tidak akan bisa mendapatkan Aku dan kamu akan mati dalam dosamu!”. Itu karena ketika mendengar Firman malah salah tanggap, itu bagaikan patung yang mendengar tetapi mantul kembali.

 

Yohanes 8:21-22

8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."

8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"

 

Tanggapan mereka salah sehingga Tuhan Yesus ulangi lagi, tetapi tetap tidak bisa mereka tangkap.

Yohanes 8:24

8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."

 

Orang yang salah tangkap terhadap Firman Tuhan, dia akan mati dalam dosa dan tidak akan bisa bersama Tuhan. Mereka ini orang kebanyakan, bukan murid. Jika mereka murid tidak akan mungkin dikatakan seperti ini:

Yohanes 8:23

8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.

 

Kepada murid Tuhan katakan “kamu bukan dari dunia, seperti Aku bukan dari dunia. Dunia membenci kamu seperti dunia sudah membenci Aku”. Itu dikatakan kepada murid, bukan Kristen patung. Olehnya mari kita menjadi umat Tuhan yang tidak salah menanggapi Firman.

 

4.      Mempunyai hidung tetapi tidak bisa mencium

Hidung ini bicara penyembahan, berarti punya hidung tetapi tidak dapat menyembah. Mencium itu hubungannya dengan pendamaian. Tidak akan mungkin ada perdamaian dengan sorga kalau tidak ada tanda penyerahan dan penyembahan.

 

5.      Punya tangan tidak bisa meraba

Berarti tidak punya keinginan untuk melayani dan memberi. Kita ini orang Kristen, saya ini hamba Tuhan, harus ada perasaan untuk memberi dan ingin melayani. Inilah keadaan orang Israel di zaman Yeremia, tidak bisa memberi dan melayani Tuhan dan sesama.

 

Itu sebabnya saya heran, coba kalau di tempat lain ditangi pendeta dari London yang mendapat penglihatan tentang gerejanya, pasti langsung dipromosi luar biasa. Dan sesama organisasinya langsung marak “kami dilawati Tuhan”. Saya sedih, di sini kita bukan ditopang tetapi malah cerocos! Saya tidak cari hormat. Apakah saya mengatakan “Tuhan promosikan saya di London” tidak ada! Ini dari Tuhan.

 

Olehnya waspada jangan menjadi patung yang tidak bisa melayani, tidak bisa memberi dan menerima. Kalau kita memberi maka Tuhan adalah sumber yang tidak pernah kering, Tuhan akan memberi dan kita menerima. Kalau kita memberi maka kita akan menerima terus bahkan lebih dari yang kita beri. Olehnya mari menjadi Kristen umat Tuhan yang bukan patung. Tetapi menjadi Kristen yang punya tangan yang bisa memberi dan menerima. Bapa di sorga memberi lebih dari yang kita harapkan.

 

6.      Mempunyai kaki tetapi tidak dapat berjalan

Kita ini anak-anak Tuhan jangan mengkondisikan diri seperti patung yang tidak pernah maju rohaninya. Sedangkan sudah punya kaki dan bisa maju, masih diperingatkan oleh Tuhan “perhatikan langkahmu jika menuju rumah Tuhan”.

Pengkhotbah 4:17

4:17 Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.

Sudah melangkah  masih diawasi, apalagi tidak melangkah. Bagaimana bisa umat Tuhan yang tidak melangkah mau di kawal di tempat. Kita gereja Tuhan harus melangkah maju. Saya mau melangkah maju. Bukan melangkah 5 langkah, undur 10 langkah, bagaimana kalau seperti itu! Bukan langkah maju, tetapi banyak undurnya.

 

Mazmur 17:5; 39:5

17:5 langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.

39:5 "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!

 

Kalau dipikir Daud bergelimang harta, tetapi dia ingat Tuhan. Ayo jemaat, jangan langkahmu tidak maju, kapan mau bertemu dengan Tuhan. Kapan kita disempurnakan, kapan kita bisa menjadi orang yang dahulu jauh dan sekarang lengket terus.

 

Ayub 23:11

23:11 Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.

 

Kalau orang Kristen tidak pernah mengikuti jejak, tidak pernah maju, rohaninya tidak pernah meningkat, itu Kristen patung.

 

7.      Tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.

Jadi yang disindir Tuhan adalah mulut yang pertama dan kerongkongan yang ketujuh. Mulut untuk bersuara dan untuk makan. Kerongkongan untuk menelan makanan dan untuk memperdengarkan suara. Jadi kalau kita lihat kenapa yang pertama dan yang ketujuh ada kemiripan? Karena yang Tuhan dambakan adalah mulut yang bisa menyembah dan ada tetesan madu di sana.

Kidung Agung 4:11

4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

 

Yeremia 8:20

8:20 Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!

 

Jadi mereka mengharapkan diselamatkan. Bagaimana supaya diselamatkan? Di sini ada koreksi Tuhan. Sudah lewat musim menuai sedangkan di ladang itu ada 2 jenis tanaman. Yang satu ditabur oleh Tuhan dan yang lain oleh musuh Tuhan. Kalau musim menuai maka yang dituai lebih dahulu adalah lalang. Kemudian diikat berberkas-berkas dan dibakar. Sekarang dipertanyakan musim menuai sudah berlalu tetapi apakah saudara memperhatikan berkas-berkas lalang itu sudah dituai. Tuhan katakan jangan dulu gandum dituai tetapi lalang lebih dahulu. Artinya dibersihkan dulu hal-hal yang ada dalam diri kita yang mengganggu tuaian itu untuk masuk dalam lumbung, masuk dalam kesempurnaan.

Matius 13:24-25,30

13:24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.

13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.

13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.

 

Lalang dibersihkan dulu (adat istiadat), jangan bercampur dengan gandum.

Matius 15:13

15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.

 

Banyak lalang-lalang dalam diri kita yang ditabur oleh iblis dalam pikiran kita. Lalang-lalang ini yang menganggu ini yang harus lebih dahulu dibersihkan. Ini harus dilempar ke api.

 

Yesus katakan dalam Yohanes pasal 4 “kamu katakan 4 bulan lagi musim menuai, lihatlah sekarang ladang sudah menguning untuk dituai”. Karena apa? Lalang sudah dibersihkan oleh Tuhan. Apa lalang itu? Nikah yang tidak beres, ibadah yang salah, itu lalang! Itu dibenahi dulu. Kalau tidak maka nanti itu yang dilempar di api. Lalang itu dosa dan kesalahan. Itu bukan taburan Tuhan, itu taburan iblis.

Yesaya 38:17

38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.

 

Mikha 7:19

7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

 

Yohanes 4:35

4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

 

Tuhan bicara ini setelah renovasi nikah dan ibadah. Renovasi nikah dan ibadah harus dikerjakan sebab banyak lalang di situ. Itu harus dituai, diikat dan dibakar lebih dahulu. Bukan penuaian gandum atau penuaian jiwa yang lebih dahulu, tetapi lalang lebih dahulu dibersihkan. Saya berterima kasih kepada Tuhan sebab diberikan pemahaman seperti ini. Waktu hamba-hamba itu mau mencabut lalang, Tuhan katakan jangan, tunggu penuaian. Berarti ada waktunya. Hati-hati, kalau sekarang kita tidak mau menampilkan diri seperti gandum yang akan dituai dan malah seperti gandum yang gandeng dengan lalang, maka habislah riwayatmu. Lalang harus dituai lebih dahulu.

 

Apakah waktu menuai mereka ingat orang lain? Tidak! Karena mereka menuai namun ada lalang. Berarti mereka menuai tetapi tidak ingat orang lain, terima berkat tetapi lupa orang lain.

Imamat 23:22

23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Kalau membaca ini asumsi kita orang miskin dan orang asing yang ada di sekitar kita. Namun Tuhan tidak katakan orang-orang miskin, tetapi ditulis orang miskin. Yesus dalam Firman ini tidak risih walaupun cuma diberikan yang sisa. Siapa orang miskin ini? Itulah Yesus. Siapa orang asing? Yesus.

 

Dalam Matius pasal 25 ketika gembala itu memisahkan mana domba dan mana kambing lalu dia berbicara kepada domba “ketika Aku haus, Aku lapar, Aku orang asing, kamu menyambut”. Kemudian mereka bertanya “kapankah kami seperti itu?”. Yesus berkata “sebagaimana kamu telah menyambut orang yang hina, kamu telah menyambut Aku” berarti Yesus menempatkan diri sebagai orang asing. Kadang kita lupa Dia, lupa Tuhan, padahal sudah menuai berkat. Kita lupa Yesus kaya tetapi rela jadi miskin demi kita.

 

Ketika Yesus menampakan diri di tengah jalan kepada suami isteri Kleopas yang menuju ke Emaus, Yesus bertanya “apa yang kamu perbincangkan?”. Kleopas berkata “apakah Engkau satu-satunya orang asing yang tidak tahu kejadian di sini” Yesus disebut orang asing. Apalagi dalam Matius pasal 25, ada yang tidak mau menyambut Yesus, makanya dia harus diikat dan dibuang ditempat kertakan gigi.

 

Yesus tolong, karena ada tindakan-tindakan musuh yang berupaya supaya saudara ada di pihak dia, jangan ada di pihak Yesus. Makanya dia tabur lalang, dia galakan sifat tabiat yang tidak baik. Itu pekerjaan musuh dengan maksud kita bisa menjadi musuhnya Tuhan. Inilah lalang yang harus dibersihkan supaya kita tampil bersih sebagai gandum yang asli.

 

Matius 13:28

13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?

 

Jika kita pelihara lalang, memelihara perangai yang seperti lalang yaitu perangai yang tidak benar itu, jangan pikir tidak akan tiba waktu penuaian. Pada penuaian itulah penentuannya. Yang memiliki perangai seperti lalang, walaupun mirip seperti gandum, dia dituai duluan. Makanya dikatakan pembersihan mulai dari dalam rumah Tuhan.

I Petrus 4:17

4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

Ini jangan terjadi dalam kehidupanku sebagai hamba Tuhan dan jemaat yang diberkati Tuhan. Janganlah tunggu masa menuai dan kita tidak diselamatkan juga. Kenapa? Oleh karena ada perangai-perangai lalang yang tidak dituai sehingga kita hancur dibakar juga.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar