20220202

Kebaktian PA Imamat, Rabu 2 Februari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:23-28

25:23 "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.

25:24 Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.

25:25 Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.

25:26 Apabila seseorang tidak mempunyai penebus, tetapi kemudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus miliknya itu,

25:27 maka ia harus memasukkan tahun-tahun sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah miliknya.

25:28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya."

 

Tahun Yobel ditandai dengan peniupan bunyi sangkakala. Jadi, kegunaan bunyi sangkakala untuk mengembalikan apa yang hilang yang telah dijual orang Israel sebelum tahun Yobel dan mereka tidak mampu menebusnya kembali. Sesudah tahun Yobel tanah yang telah dijual harus dikembalikan tanpa syarat. Jadi, bunyi sangkakala mengandung kuasa kelepasan atau kemerdekaan. Sekarang bagi kita menunjukan Firman pengajaran yang benar yang keras menyucikan.

Yohanes 8:32,36

8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

 

Sangkakala menunjuk Firman, itulah Pribadi Yesus sendiri. Yesus adalah Firman yang lahir menjadi manusia yang dilihat kemuliaanNya, cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus. Jadi Firman pengajaran yang benar mampu mengembalikan apa yang telah hilang dari kita, terutama yang rohani.

 

Apa yang telah hilang dari manusia?

Kejadian 3:6-7

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

 

Sebelumnya manusia itu diciptakan telanjang tetapi tidak malu. Itu berarti manusia memiliki pakaian kemuliaan, sama dengan gambar kemuliaan Allah ada pada manusia

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Tetapi dirusak oleh setan lewat dosa sehingga manusia menjadi telanjang, malu dan takut. Berarti apa yang hilang dari manusia adalah pakaian kemuliaan/ kemuliaan Allah atau gambar Allah Tritunggal. Seiring perkembangan dosa manusia di akhir zaman ini telanjang tetapi tidak tahu malu secara negatif. Artinya manusia tidak malu-malu lagi berbuat dosa. Kita lihat sekarang ini, orang berbuat dosa, berzinah, mencuri, membunuh, tidak ada lagi perasaan malu. Bahkan menceritakan dosanya di depan umum, tidak malu lagi malah merasa hebat dan bangga berbuat dosa. Celakanya hidup dalam dosa tetapi sok melayani Tuhan. Dosa tidak diselesaikan, bahkan sudah ditahu apa yang dia perbuat tetapi tetap melayani. Tidak bertobat tetapi berkhotbah, tidak bertobat tetapi pimpin pujian, tidak bertobat tetapi main musik, karena merasa tidak apa-apa.

 

Apalagi kalau hamba Tuhan, tinggal bilang kepada jemaat “jangan pandang kami, kami manusia daging masih banyak kekurangan kelemahan, pandang saja Firman”. Mereka lupa pesan Tuhan kepada pemimpin pasukan Israel waktu menyeberang sungai Yordan menuju ke tanah Kanaan yaitu pandang tabut yaitu Firman pengajaran dan lihat yang memikul yaitu hamba Tuhan yang memberitakan. Tidak bisa berkata “jangan lihat saya, saya banyak kekurangan dan kelemahan, lihat saja Firman” itu menipu namanya! Lihat Firman, lihat pribadi hamba Tuhan, cocok atau tidak dengan Firman yang dia sampaikan.

 

Berbuat dosa tetapi tetap melayani Tuhan, berarti sudah sama dengan binatang. Binatang telanjang tetapi tidak tahu malu. Lari sana sini di tengah jalan, di gereja masuk ayam, masuk anjing, tidak pakai baju telanjang. Setan tritunggal digambarkan sebagai binatang buas, jadi kehidupan yang berbuat dosa dan tidak tahu malu, serta sudah berbuat dosa tetapi tetap melayani Tuhan dan tidak menyelesaikan dosanya, dia pelan tapi pasti segambar dengan setan tritunggal yang digambarkan seperti binatang buas. Setan di udara itu naga, nabi palsu itu binatang di darat dan antikristus binatang yang keluar dari dalam laut. Dalam terjemahan lama malah disebut binatang buas.

Wahyu 13:1 (Terjemahan Lama)

13:1 Maka aku tampak pula seekor binatang buas ke luar dari dalam laut, yang bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh, dan di atas tanduknya itu bermakota sepuluh, dan di kepalanya beberapa nama hujat.

 

Contoh kehidupan yang tidak malu-malu berbuat dosa, bahkan merasa tidak berdosa dan tetap sok melayani adalah sidang jemaat Laodikia.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Sidang jemaat Laodekia dalam keadaan telanjang, melarat, malang, miskin, buta, ini rohani yang hancur. Jemaat Laodekia ini adalah sidang jemaat yang ketujuh di Asia kecil. 7 menunjukan akhir zaman, menunjuk kita hari-hari terakhir ini. Dia jemaat di Asia kecil, menunjukan gereja Tuhan dari bangsa kafir. Keadaannya telanjang tetapi tidak tahu malu, bahkan merasa hebat. Telanjang tetapi sok melayani. Ini yang disebut dengan suam-suam rohani. Ini yang harus kita perhatikan, jangan sampai kita seperti itu. Akibatnya terancam untuk dimuntahkan Tuhan, artinya:

1.      Ibadah pelayanannya tidak memuaskan Tuhan, hanya sia-sia. Hebat dan banyak pelayanannya tetapi tidak memuaskan Tuhan. Saya dikoreksi Tuhan, melayani 3 sidang jemaat, banyak pelayanan sampai hampir-hampir waktu istirahat tidak ada lagi. Jangan sampai setelah diteropong oleh Firman Tuhan ternyata dalam keadaan telanjang dan tidak tahu malu, itu terancam dimuntahkan Tuhan, ibadah pelayanannya hanya sia-sia.

 

Beribadah melayani Tuhan itu bagaikan membawa santapan kepada Tuhan untuk dimakan oleh Tuhan.

Imamat 21:6,8

21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.

21:8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.

 

Dalam kita membawa korban santapan kepada Tuhan, kita beribadah melayani Tuhan syaratnya adalah kekudusan, kesucian, mau disucikan. Memang tidak langsung seperti sulap, langsung 100% berubah suci, penyucian itu butuh proses. Tetapi setidaknya sudah berjalan penyucian dalam hidupnya supaya pelayanannya diterima oleh Tuhan.

 

Kita melayani Tuhan itu bagaikan memberi makan minum Tuhan.

Lukas 17:8

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Yohanes 4:34

4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Beribadah melayani itu memberikan makanan, memberikan santapan kepada Tuhan. Jadi harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh, jangan dalam keadaan telanjang dan tidak tahu malu. Ketika kita temukan dosa selesaikan baru kita melayani. Saat kamu mau mempersembahkan sesuatu di mezbah lalu teringat ada kesalahan terhadap sesamamu,  tinggalkan dulu persembahan itu, berdamai dulu dengan sesama, baru kembali lanjut mempersembahkan korban kepada Tuhan. Betul-betul dalam Imamat pasal 21 penekanannya adalah kekudusan, ini yang harus kita perjuangkan. Makanya butuh Firman pengajaran untuk menyucikan kita sehingga pelayanan kita diterima oleh Tuhan, berkenan kepada Tuhan.

Yohanes 17:17; 15:3

 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

2.      Muntah itu sesuatu yang kotor yang menjijikkan. Jadi artinya hidup di dalam kekotoran kejijikan dosa. Makin melayani justru makin berdosa karena dosanya tidak diselesaikan. Dia akan tutupi dosa-dosanya supaya tidak diketahui orang lain. Ditutupi dengan dusta, tanpa dia sadar dia sementara menindas dirinya sendiri.

Yeremia 9:5-6

9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.

9:6 Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.

 

Mereka enggan mengenal Tuhan, tidak mau mengenal Tuhan. Sementara untuk mengenal Tuhan syaratnya adalah kekudusan.

II Timotius 2:19

2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

 

3.      Dimuntahkan artinya keluar dari persekutuan tubuh Kristus, berarti binasa selama-lamanya. Kalau keluar dari tubuh Kristus pasti masuk dalam tubuh Babel, tidak bisa berada di tengah-tengah. Tuhan tolong jangan terjadi dalam diri kita.

 

Praktek suam-suam rohani

1.      Wahyu 3:17

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Hanya menonjolkan perkara-perkara jasmani, berkat-berkat jasmani dalam ibadah pelayanan. Itu menjadi kebanggaan sehingga keberhasilan pelayanan diukur dengan perkara jasmani. Kalau gedung gereja sudah besar, jiwa banyak, dianggap itu sudah berhasil. Kalau sedikit, miskin, dianggap tidak berhasil. Mereka lupa sidang jemaat Makedonia, dipakai Tuhan sekalipun mereka dalam keadaan miskin dan dicobai dengan berbagai pencobaan. Ini nanti akan menjadi suatu kesombongan jasmani. Kami hamba Tuhan mau banggakan apa dalam pelayanan. Gedung gereja besar kalau dibandingkan parkirannya mall atau stadiun sepak bola kalah jauh. Misalnya punya mobil Innova, di daerah lain malah jadi angkutan umum.

 

Kalau sudah sombong jasmani nanti diikuti kesombongan rohani, artinya merasa tidak ada kekurangan apa-apa, sama dengan merasa tidak ada dosa, sehingga tidak butuh penyucian oleh Firman pengajaran yang benar. Bisa dideteksi dari sikap kita mendengarkan Firman dia sombong rohani atau tidak. Mulai dari merasa tahu. Makanya saya belajar juga untuk melatih diri saya jangan ada kesombongan rohani. Dalam beberapa kesempatan berikan kepada pengerja untuk melayani doa puasa satu sesi atau dalam doa semalaman, supaya saya belajar juga merendahkan diri, jangan sombong. Ah yang dia sampaikan itu baru saya sampaikan minggu lalu, pasti ke sini, ayatnya di situ. Dia belum bilang dari mimbar sudah dicatat memang. Merasa tahu Firman, sudah pernah dengar. Artinya mulai bosan, itu-itu terus. Kalau sudah bosan sikapnya mulai main-main, ngantuk, tidak peduli Firman, mengkritik Firman, sampai akhirnya menentang Firman. Ini jangan terjadi dalam diri kita. Kalau sudah bersikap seperti ini akhirnya dia membuka telinga mendengar ajaran lain. Kalau sudah membuka telinga mendengar ajaran lain, pelan dan pasti dia digiring menjadi sama dan segambar dengan nabi palsu.

 

Jadi ketika kita dengar Firman, mungkin diulang, kita sudah tahu, sudah pernah kita dengar, berarti masih ada yang belum praktek atau ada yang belum dengar, diberikan kesempatan untuk mereka dengar. Kita sudah dengar tetapi belum praktek, maka dengan diulang berarti diberikan kesempatan untuk kita mempraktekkan Firman. Jangan ada kesombongan rohani.

 

2.      Tidak dingin. Artinya:

a)      Tidak mengalami pengalaman kematian bersama dengan Yesus.

I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Yaitu beribadah melayani Tuhan tetapi tidak mati terhadap dosa, tidak bertobat,  malah diulang-ulang dan hanya mencari yang enak bagi dagingnya. Saya mendengar kesaksian bapak Pdt. Pong Dongalemba waktu beliau masih pengerja, pekerjaan yang tidak mau dikerjakan oleh pengerja yang lain, karena dirasa tidak enak bagi daging, itu yang beliau kerjakan, sehingga akhirnya beliau bisa dipakai oleh Tuhan sampai garis akhir. Begitu juga diajarkan di Lempinel, kalau ada orang tidak mau kerjakan kamu yang kerjakan maka karunia orang itu kamu ambil.

 

Biasa kita melayani cari yang enak bagi daging. Mau praktek Firman dicocokan dengan daging. Kalau cocok taat dan praktek. Kalau tidak cocok, sakit bagi daging, tidak mau dipraktekan, itu sama dengan tidak dingin. Jangan sampai seperti itu. Mari kita mau melayani Tuhan ditandai dengan pertobatan kemudian harus rela sengsara bagi daging. Yesus menjadi teladan yang sempurna.

Markus 10:45

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Kita melayani bukan mencari sesuatu yang enak, tetapi memberi dan berkorban untuk Tuhan sekalipun sakit bagi daging. Sampai isteri saya pernah bilang, kalau ayah bisa bercerita sebentar saja dengan saya, saya anggap itu sesuatu yang romantis. Kenapa? Karena sudah terlalu padat pelayanan sampai kadang sudah jarang cerita dengan isteri, harus persiapan. Sampai kadang Noella datang minta dipangku waktu saya sedang persiapan. Dalam hati saya hancur, waktu untuk mereka sudah kurang, tetapi untuk melayani Tuhan. Dan saya berupaya juga untuk bisa membagi waktu dengan mereka. Harus berkoban, bukan mencari yang enak bagi daging.

 

b)      Tidak damai sejahtera. Ada kepahitan, benci dan sebagainya, termasuk mudah putus asa, mudah kecewa, kuatir dan sebagainya. Ini berarti pelan tapi pasti dia mengarah segambar dengan setan naga di udara. Karena setan tidak bisa bertobat. Naga itu dikatakan merah padam, dalam kebencian dan kegeraman yang dahsyat dia memburu gereja Tuhan.

 

3.      Tidak panas, artinya

a)      Artinya tidak mengalami kebangkitan bersama Yesus. Sama dengan sudah beribadah melayani tetapi tidak pernah berubah hidupnya, tetap manusia lama, tetap mempertahankan hidup lama.

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan 2menjadi hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,

3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,

3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Ada 18 dosa yang dipertahankan, kalau dipecah menjadi 6 6 6. Berarti sedang dicap oleh antikristus, menjadi segambar dengan antikristus. Setidaknya sudah harus ada buah yang kita hasilkan. Berubah itu sama dengan berbuah. Mulai dari buah pertobatan, buah terang buah kesucian, kemudian nanti buah-buah Roh, itulah gambar Allah Tritunggal yang mulai ada, terasa, kelihatan dan bisa dinikmati.

 

b)      Tidak lagi setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, mulai kendor.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Kita ada di waktu yang singkat sekarang ini, kita berhadapan dengan naga yang memburu. Jadi kita juga dalam perkara yang rohani harus gerak cepat. Jangan kendor, terus bernyala-nyala, berkobar-kobar beribadah melayani Tuhan. Usia boleh makin bertambah, kekuatan fisik mungkin semakin berkurang, tetapi kesetiaan dan berkorbar-kobar dalam ibadah pelayanan tidak boleh kendor dan berkurang. Kita belajar dan kita berupaya, suatu perjuangan. Kita hidup di dunia ini suatu perjuangan. Untuk beribadah itu suatu perjuangan. Perjuangkan dengan sungguh-sungguh. Ada yang datang dari jarak jauh, ada yang online. Sementara online loading-loading, ayo berjuang.

I Timotius 4:8-10

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Kita lihat para orang tua berjuang, kaum muda juga ayo berjuang. Mari berjuang semua beribadah melayani Tuhan. Memang banyak kebutuhan, ada kebutuhan yang harus dipenuhi, tetapi kebutuhan yang rohani jangan dikurangi, diperjuangkan untuk dipenuhi. Kalau untuk yang jasmani kita berjuang sungguh-sungguh, untuk yang rohani lebih lagi diperjuangkan. Untuk yang jasmani kita bisa setia dan bernyala-nyala, untuk yang rohani lebih setia, lebih bernyala-nyala lagi dalam mengikut Tuhan.

 

Kehidupan yang suam-suam rohani sedang mengarah menjadi segambar dengan setan tritunggal dan rohaninya hancur. Keadaan rohani yang hancur:

1.      Melarat, malang, miskin. Artinya tidak memiliki harta sorga, itulah Firman pengajaran yang sehat. Kita semua ada kekurangan, kalau ajarannya sudah tidak sehat, apa yang bisa memperbaiki kekurangan kita. Selama ajarannya sehat dan benar, sekalipun kita datang dalam keadaan kekurangan, masih bisa diperbaiki.

II Timotius 1:14,13

1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

 

Harta indah, harta sorga itulah ajaran yang sehat. Cahaya Injil kemuliaan Kristus itulah harta yang harus diisi dalam bejana kehidupan kita.

II Korintus 4:3-4,7

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

 

Betapa mirisnya kehidupan seperti itu. Dia berbuat dosa tetapi tidak ada yang menegur, tidak ada yang menyatakan bahwa itu dosa. Jadi dia anggap itu benar dan dia lakukan terus. Ajaran itu menyatakan dosa, tidak ada ajaran yang sehat berarti tidak ada yang menyatakan dosa. Jadi dia rasa tidak salah “aku tidak kekurangan apa-apa” dia terus berbuat dosa, ternyata tidak pernah sampai finish.

 

2.      Buta, sama dengan gelap, tanpa terang Roh Kudus.

 

3.      Telanjang, sama dengan tanpa kasih Allah, sebab kasih Allah menutupi segala dosa.

I Petrus 4:8

4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

 

Inilah keadaan manusia di akhir zaman ini yang menjadi keprihatinan kita. Kita periksa diri kita, jangan sampai kita suam-suam rohani. Sebab kalau sudah suam-suam rohani maka rohani kita bisa hancur.

 

Tuhan itu Maha Kasih, sehancur apapun keadaan kita seperti sidang jemaat Laodekia, Tuhan masih mau memperbaiki. Tuhan rindu untuk mengembalikan gambar Allah Tritunggal kepada kita. Bagaimana cara Tuhan memperbaiki supaya kita kembali kepada gambarNya:

Wahyu 3:20

3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

 

Ini cara Tuhan, Tuhan datang mengetuk pintu hati kita. Berarti Tuhan datang mendekat kepada kita. Manusia berdosa itu jauh dari Tuhan, terpisah dari Tuhan dan celakanya manusia berdosa tidak bisa datang kepada Tuhan, tidak berkemampuan datang kepada Tuhan. Itu sebabnya Tuhan yang berinisiatif datang mendekat kepada kita. Kalau mengetok itu jaraknya hanya satu langkah. Bagaimana cara Tuhan mengetuk pintu hati kita?

1.      Wahyu 3:18-19

3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Di ayat 18 nasihat, ayat 19 teguran. Jadi, cara Tuhan mengetuk pintu hati kita lewat teguran dan nasihat Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat. Isi pengajaran itu menegur dan menyatakan dosa serta menasihati. Kalau begitu ditunjuk dosanya tetap keras hati, tidak mau terima teguran Tuhan, maka nanti ajarannya yang dia buang. Dalam kitab nabi Zakharia dikatakan orang Israel sampai menulikan telinga, melintangkan bahu dan melawan, ajaran Tuhan mereka buang. Jangan kita seperti itu, mari lembutkan hati dan terima teguran Tuhan. Tuhan katakan barangsiapa Kukasihi, Ku tegur dan Kuhajar. Teguran Tuhan itu adalah kasih Tuhan kepada kita. Jadi kalau dosa kita ditunjuk jangan marah, itu adalah kasih Tuhan bagi kehidupan kita. Memang kalau ditegur itu rasanya sakit dan orang yang menegor ada resikonya. Seperti Yohanes Pembaptis menegor Herodes, resikonya dia dipenjara dan dipancung. Bapak Pdt. Pong Dongalemba mengatakan mau menolong orang siap digantung. Kita mau menolong supaya rohaninya diperbaiki malah ngamuk, balik melawan.

Zakharia 7:11

7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.

 

Mereka ini pura-pura tuli mendengar teguran Tuhan. Beda dengan Saul yang pura-pura tuli mendengar omongan orang dursila, itu yang positif. Ada orang ngomong miring tentang kita, tidak usah kita gubris. Tapi bangsa Israel lain, Firman Tuhan tidak mau mereka dengar.

Zakharia 7:12-14

7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.

7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu-lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."

 

Jangan bersikap seperti itu, orang Israel ditegur malah melawan dan melintangkan bahu melawan. Dalam doanya Nehemia katakan bagaimana nenek moyang orang Israel melintangkan bahu melawan Firman. Itu berarti kita menepis kasih Tuhan. Sangat disayangkan, Tuhan mengasihi kita dengan menegur dosa kita malah kita berbalik lawan. Sudah melawan, bersitegang leher, membantah lagi. 

Nehemia 9:29

9:29 Engkau memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada hukum-Mu. Tetapi mereka bertindak angkuh, mereka tidak patuh kepada perintah-perintah-Mu dan mereka berdosa terhadap peraturan-peraturan-Mu, yang justru memberi hidup kepada orang yang melakukannya. Mereka melintangkan bahu untuk melawan, mereka bersitegang leher dan tidak mau dengar.

 

Firman Tuhan itu memberi hidup kalau kita lakukan, jadi kita ditegur supaya hidup. Menolak teguran berarti menolak hidup, rohani mati dan binasa. Semoga kita bisa memperhatikan Firman, bukan melawan, bukan bersitegang leher dan berkata “masa Firman Tuhan seperti itu, tidak cocok, tidak logis!”. Nanti orang seperti ini akan mencari Firman yang cocok bagi daging. Seperti dalam Yohanes pasal 6 murid-murid berkata Firman ini keras siapa yang sanggup mendengarnya? Akhirnya banyak yang meninggalkan Yesus.

Yohanes 6:66

6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

 

Mereka tidak lagi mengikut Yesus berarti mencari Firman yang cocok bagi dagingnya, Firman yang disuruh ikut dirinya, bukan dirinya yang ikut Firman. Ayo terima teguran Firman, kalau Firman sudah kita terima, ditunjuk dosa, kita menyesal, kita berubah, maka Firman menjadi nasihat untuk menyelesaikan segala masalah kita. Untuk menuntun kita tetap hidup benar dan suci, untuk mendidik kita di dalam kebenaran.

 

2.      Lewat hajaran. Kalau teguran Firman diabaikan, datang hajaran. Kalau hajaran juga diabaikan yah sudah Tuhan biarkan. Hajaran juga merupakan kasih Tuhan supaya kita bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Hajaran akan berhenti kalau kita segera bertobat. Tetapi jangan seperti Firaun, waktu dihajar, kena tulah dia minta ampun “Musa, aku dan rakyatku salah, Tuhanlah yang benar. Berdoalah supaya tulah ini dilakukan”. Musa pikir sudah betul dia bertobat, Musa berdoa dan tulah berhenti. Eh setelah itu Firaun keras hati lagi. Datang lagi tulah, sampai akhirnya Tuhan yang keraskan hati Firaun. Kalau hajaran datang lalu kita sadar dan bertobat tetapi kemudian ulang lagi, nanti Tuhan keraskan hatinya, orang itu tidak bisa bertobat lagi, tinggal siap untuk dihukum. Mari biar kita segera berubah, jangan tunggu dihajar, tidak enak. Lebih baik begitu teguran datang langsung mengaku “ampuni saya Tuhan, saya salah”.

 

Sikap kita bagaimana menghadapi ketukan Tuhan di depan pintu.

Wahyu 3:20

3:20  Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

 

Sikap yang positif buka pintu hati bagi Tuhan, sama dengan kita terima ajaran yang sehat dari Tuhan. Yesus mengetuk, Dia rindu masuk dalam hati kita. Kalau Tuhan izinkan minggu depan kita belajar tentang Sulamit. Ada orang seperti Sulamit, begitu Salomo mengetuk pintu dia malah banyak alasan “aku sudah tanggalkan pakaian, sudah cuci kakiku, masa aku mau kotori lagi?”. Akhirnya begitu dia buka pintu Salomo sudah tidak ada. Dia cari  tetapi tidak dia temui, akhirnya ketemu peronda malam dia dipukuli dan selendangnya diambil. Jangan kita seperti itu.

 

Bagaimana praktek membuka pintu hati bagi Tuhan? Ini prakteknya.

Wahyu 3:18

3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

 

Praktek membuka pintu hati:

1.      Membeli emas yang telah dimurnikan di dalam api

I Petrus 1:6-7

1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

 

Emas yang dimurnikan dalam hati menunjukan iman yang murni, iman yang teguh, iman yang tahan uji. Jadi miliki emas artinya kita harus memiliki iman yang teguh, yang tahan uji. Bagaimana caranya supaya iman kita teguh dan tahan uji? Banyak mendengar Firman, iman timbul dari mendengar Firman. Ayo waktu yang sisa ini kita gunakan untuk banyak mendengar Firman. Dan harus rela bayar harga, membeli itu berarti bayar harga. Mau datang dengar Firman harus datang dari jauh, harus bayar harga, bensinnya, belum capeknya, tetapi harus bayar harga. Bukan cuma jemaat, kami yang khotbah harus bayar harga. Harus bergumul, persiapan dan sebagainya. Capek secara fisik tetapi harus, supaya kita punya iman yang teruji, iman yang murni. Kesempatan untuk mendengarkan Firman dalam porsi yang banyak adalah di dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci seperti sekarang ini. Bayar harga untuk bertekun, bukan mau enak-enak. Jadi kalau kita datang beribadah rasa sakit, capek, sengsara, itu sudah betul berarti kita mau membeli emas yang dimurnikan dalam api.

 

Online ini jangan dijadikan kesempatan baik kami hamba Tuhan, maupun sidang jemaat. Gampang koq, nanti khotbah online. Jemaat juga berpikir, jalan-jalan dulu ke sana kemari nanti pulang baru ibadah online. Kalau berpikir seperti itu berarti tidak punya emas! Kecuali kalau memang tidak bisa lagi. Ini bukan pilihan utama tetapi karena keadaan.

 

Ayo kita tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, di situ kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan Perjamuan suci sehingga gambar Yesus semakin nyata dan sedang dikembalikan kepada kita. Apa buktinya gambar Yesus dikembalikan pada kita? Buktinya menjadi kehidupan yang tahan uji. Penting ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, supaya kita menjadi kehidupan yang tahan uji, bukan Kristen lembek yang padede. Harus menjadi kehidupan yang tahan uji sebab tantangan demi tantangan kita hadapi hari-hari terakhir ini.

 

2.      Membeli minyak untuk melumas mata supaya dapat melihat. Minyak menunjuk Roh Kudus. Artinya bagi kita rela membayar harga untuk tekun dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karuniaNya. Kaum muda ayo bayar harga untuk ikut ibadah kaum muda, cuma sebulan sekali. Kalau tidak dibina secara khusus kasihan kaum muda.

 

Para orang tua ayolah dorong anak untuk ibadah kaum muda. Yang saya takut kalau anak tidak didorong untuk ibadah nanti dia jadi monster sudah sulit untuk dikontrol! Sekarang waktunya dia dibina dan dididik tetapi orang tua malah tidak mau mengarahkan, begitu dia jadi monster sudah sulit untuk dikontrol, nanti menyesal sendiri. Mohon maaf kalau saya harus bicara keras, karena saya sayang sidang jemaat. Saya tidak ingin Tuhan percayakan jiwa untuk dibawa pada kebinasaan. Mari diarahkan baik-baik. Banyak yang seperti itu baru menyesal karena anak-anak tidak diarahkan.

 

Ayo bayar harga sehingga gambar Allah Roh Kudus semakin nyata dalam kehidupan kita. Apa bukti gambar Allah Roh Kudus dikembalikan kepada kita?

Yohanes 4:35

4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.

 

Matanya bisa melihat dan memandang ladang Tuhan, artinya ada perhatian penuh pada ibadah pelayanan. Mari perhatikan ibadah pelayanan. Saya bersama dengan para pengerja, mari perhatian pada pelayanan dan kerjakan dengan sungguh-sungguh. Kalau ada berkat jasmani diperuntukkan untuk menambah alat-alat untuk keperluan ibadah. Semoga Tuhan memampukan kita memperhatikan pekerjaan Tuhan.

 

3.      Beli pakaian putih untuk menutupi ketelanjangan. Artinya rela bayar harga untuk tekun dalam ibadah doa penyembahan. Di situ kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya sebab kasih itu yang menutupi segala dosa, menutupi ketelanjangan. Ayo kita tekuni ibadah doa penyembahan, doa pagi, doa puasa, doa semalaman. Kalau sidang jemaat diarahkan oleh gembala maksudnya supaya sidang jemaat jangan telanjang. Kalau ikut daging saya untuk apa doa puasa bersama, saya bisa doa puasa sendiri. Tetapi karena takut dengan dosa yang semakin hebat hari-hari terakhir ini, jangan sampai ketika Yesus datang kita telanjang, tidak punya pakaian putih. Makanya diarahkan doa puasa dan doa semalaman, kita tekuni itu supaya kita punya pakaian untuk menutupi segala dosa. Ingat Yesus waktu naik ke gunung untuk berdoa. Begitu Dia berdoa wajahnya berubah rupa dan pakaiannya berubah menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Mari biar gambar Allah itu dikembalikan kepada kita. Apa bukti gambar Allah sedang dikembalikan kepada kita?

1.      Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, mengutamakan Tuhan lebih dari segala sesuatu lewat praktek taat.

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan dan kepada gembala. Kita percaya Firman, percaya juga kepada gembala. Apa yang disampaikan, diumumkan tujuannya semua untuk kepentingan jemaat, kami melayani untuk kepentingan jemaat, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kalau untuk kepentingan diri sendiri 1 macam ibadah saja, tidak usah 3 macam. Gabung saja Tonusu, Tentena, Diora, tidak usah ke mana-mana. Tetapi karena untuk kepentingan jemaat, setiap sidang kepentingannya berbeda-beda, makanya di Tonusu 3 macam ibadah, di Diora 3 macam ibadah dan di sini juga 3 macam ibadah. Kalau ada kebutuhan lain atau dilihat ada hal berbahaya, ambil waktu doa puasa atau doa semalaman untuk kepentingan sidang jemaat. Belajarlah untuk taat, tidak usah komentar miring. Ah apa ini, mau sok ini, mau tampil. Jangan begitu, taat saja pada Firman Tuhan.

 

2.      Mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi orang yang memusuhi kita. Itu suatu perobekan daging, percikan darah. Mau mengasihi orang yang membenci kita itu berat, tetapi harus. Minimal kita doakan yang baik. Memang sakit, pengalaman saya mau memperdamaikan orang malah dimaki “pengajaran setan” tetapi tetap saya rangkul dan doakan.

 

Mari kita belajar untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama seperti diri sendiri, terutama sesama di dalam nikah. Jangan ngomong di luar kalau sesama dalam nikah tidak bisa dikasihi. Ayo antara suami isteri, orang tua anak, kakak adik, saling mengasihi sesama di dalam nikah. Kasih itu dari kayu salib. Jadi mengasihi itu bukan nanti diukur dari bisa memberi yang jasmani. Kalau bisa mengampuni dan melupakan dosanya, kalau bisa mengaku dosa, saling mengaku, saling mengampuni, itu saling mengasihi. Sehingga nikah itu akan terjaga kesucian dan terjaga kesatuannya, mengarah pada nikah yang rohani. Apa artinya kasih-kasih tetapi tempeleng isteri, pintar masak buat suami tetapi malah melawan suami. Bukan itu yang dimaksud mengasihi tetapi saling mengaku, saling mengampuni, saling mendoakan, saling menasihati, terutama menasihati soal ibadah.

 

Ikut Tuhan itu praktis. Kalau kita praktek Firman langsung ada hasilnya, Tuhan tidak pernah menipu. Hasilnya kalau kita mau membuka pintu hati menerima Firman pengajaran yang benar, ajaran yang sehat:

Wahyu 3:20

3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

 

Hasil kalau membuka pintu maka kita duduk makan bersama Yesus. Duduk makan dengan pejabat saja sudah senang, apalagi ini duduk makan bersama Yesus. Inilah yang kami para gembala selalu mengupayakan sehingga kadang datang teguran keras supaya sidang jemaat bisa berhasil duduk makan bersama dengan Yesus.

 

Artinya duduk makan bersama Yesus:

1.      Kalau duduk makan bersama dengan Yesus berarti semuanya tersedia. Artinya Tuhan memelihara hidup kita, mulai sekarang dipelihara, masa depan dipelihara. Kaum muda jangan takut dengan masa depan, buka pintu hati dulu untuk Tuhan. Silahkan kerja dengan giat, tetapi nomor satu buka pintu hati dulu untuk Tuhan maka ada pemeliharaan Tuhan, sekarang, masa depan, sampai nanti di zaman antikristus. Pemeliharaan Tuhan itu pasti, bukan hanya janji-janji. Kalau Tuhan bilang Dia pelihara pasti Dia pelihara dan Dia lindungi sampai di zaman antikristus.

 

Ayo kita mau buka hati untuk Tuhan. Tekun ibadah pendalaman Alkitab supaya punya kekayaan sorga, emas. Tekun ibadah raya supaya punya minyak untuk melumas mata, bisa melihat. Tekun ibadah doa penyembahan supaya ada pakaian putih yang menutupi ketelanjangan. Tekuni penggembalaan supaya  kita terpelihara. Dalam penggembalaan kita mendapatkan pemeliharaan Tuhan secara ajaib.

I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

Jiwa terpelihara, tubuh terpelihara, roh juga terpelihara.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Semakin kita dikuduskan di dalam penggembalaan, semakin dipelihara secara ajaib oleh Tuhan, semakin dilindungi oleh Tuhan. Kami mengalami pemeliharaan Tuhan yang ajaib. Belum punya jemaat, dipelihara Tuhan sebagai pengerja. Ditempatkan di Tonusu sebagai gembala melayani 4 jiwa, Tuhan pelihara. Rp.5000 tidak masuk akal bisa memelihara kami selama sebulan. Sekalipun orang tua mampu tetapi kami belajar tidak minta kepada orang tua. Diterjunkan ke Diora, Tuhan pelihara. Dipercayakan lagi melayani di Tentena, Tuhan pelihara. Berarti pemeliharaan bukan dari sidang jemaat tetapi dari Yesus Gembala Agung.

 

Sidang jemaat juga pemeliharaan bukan dari ijazah, bukan dari kebun dan dari lain-lain. Tetapi dari Yesus Gembala Agung kalau kita mau bertekun dalam penggembalaan. Jangan takut, jangan ragu, Tuhan tidak pernah menipu. Apa yang Dia Firmankan pasti Dia genapi.

 

2.      Masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah. Itu sasaran akhir kita. Kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga untuk kita duduk setakhta dengan Dia. Sidang jemaat Laodekia sidang jemaat yang paling hancur rohaninya, tetapi Tuhan tawarkan duduk setakhta dengan Dia. Jadi jangan putus asa, jangan pesimis. Apapun keadaan kita, sehancur apapun kita bahkan sudah seperti sidang jemaat Laodekia, tetapi kalau mau menerima pengajaran yang sehat, mau bertekun dalam penggembalaan maka ada kesempatan disucikan, diubahkan dan kelak nanti dipermuliakan bersama dengan Dia.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Kita mau didudukan dengan Yesus di takhta sorga. Coba kalau kita renungkan, keadaan kita malang, melarat, miskin, buta, telanjang, seharusnya sudah hancur rohani kita, tetapi  Tuhan mau kembalikan gambar Allah kepada kita dan Dia tawarkan takhta sorga kepada kita. Apakah kita tidak mau bersukacita. Ayo hargai setiap pemberitaan Firman,  teguran-teguran Tuhan, nasihat-nasihat Tuhan. Bawa hidup kita untuk digembalakan di dalam binaan ajaran yang sehat, maka sasaran akhir kita jelas, tujuan akhir hidup kita jelas setakhta dengan Dia di Yerusalem Baru.

 

Di depan kita ada perjamuan suci sebagai jaminannya bahwa Dia akan mendudukan kita di takhta Sorga. Di kayu salib Dia berseru sudah selesai. Dan ketika kita masuk di Yerusalem Baru perkataan itu terdengar "sudah selesai".

Wahyu 21:5-6

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

 

Kita mau dibawa ke sana. Kalau kita renungkan bagaimana hidup kita masa lalu, kita tidak pantas, tidak layak! Tetapi oleh kemurahan Tuhan diubahkan dan dipanggil menjadi hamba  Tuhan sepenuh. Sekarang tugas saya sebagai gembala, berapa jiwa Tuhan percayakan di belakang saya untuk dibawa berhasil duduk setakhta dengan Yesus. Makanya jangan marah kalau datang teguran keras, itu karena sayangnya Tuhan kepada sidang jemaat. Saya hanya penyambung lidahnya Tuhan, sebagai saluran penyambung kasihnya Tuhan bagi sidang jemaat. Semuanya untuk sidang jemaat, bukan untuk kami. Buat apa kami capek-capek melayani, sampai tidak tidur, begadang dan sebagainya, itu semua untuk sidang jemaat berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Tuhan memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar