20220220

Kebaktian Umum, Minggu 20 Februari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:13-14

12:13  Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Naga di sini memburu perempuan yang telah melahirkan. Ini menunjuk gerak cepatnya setan untuk menghancurkan sidang mempelai karena dia tahu waktunya sudah singkat jadi dia bergerak cepat untuk menghancurkan sidang mempelai. Untuk mengimbangi gerak cepatnya setan, maka kita juga harus bergerak cepat jangan berlambat-lambat sebab waktu ini adalah waktu yang singkat.

I Korintus 7:29-32

7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;

7;30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;

7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.

7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

 

Apa yang harus kita lakukan di waktu yang telah singkat ini?

1.      Hidup tanpa kekuatiran.

2.      Memusatkan perhatian pada perkara Tuhan. Ini yang sedang kita pelajari.

 

Kalau kita sudah memusatkan perhatian pada perkara yang jasmani, perkara rohani harus lebih lagi. Kaum muda sekolah/kerja sungguh-sungguh, ayo yang rohani harus lebih lagi. Perhatian kita harus terpusat pada perkara rohani. Perkara rohani ini adalah perkara kekal yang tidak akan berlalu. Ada 3 perkara Tuhan yang harus kita perhatikan.

1.      Perkataan Yesus atau Firman pengajaran yang benar.

2.      Kemurahan Tuhan

3.      Kerajaan Sorga

 

Sekarang kita melangkah ada poin kedua.

Mazmur 107:43

107:43 Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.

 

Hidup kita ini hanya karena kemurahan. Bangsa kafir itu hanya bangsa keledai, keledai lahir hanya untuk dipatahkan batang lehernya. Artinya bangsa kafir itu sekalipun hidup, besar, berhasil secara jasmani, tidak ada hubungan dengan Tuhan sebagai kepala sehingga lahir hanya untuk binasa. Buat apa segala kekayaan, kedudukan, ijazah, kepandaian kalau tidak ada hubungan dengan Tuhan, hanya untuk binasa. Tetapi syukur ada Anak Domba Allah yang tersembelih, Yesus telah berkorban bagi kita sehingga bisa hidup bahkan hidup dalam pengharapan.

 

Bagaimana praktek memperhatikan kemurahan Tuhan?

1.      Roma 2:4-5

2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.

 

Oleh kemurahan Tuhan kita dituntun pada pertobatan. Jadi praktek memperhatikan kemurahan Tuhan yang pertama adalah bertobat, mati terhadap dosa. Kalau kita sekarang masih hidup, masih diberikan perpanjangan umur, itu semua kemurahan Tuhan. Gunakan untuk bertobat. Siapa yang tidak pernah berbuat dosa? Kita semua sudah berbuat dosa bahkan dikandung di dalam dosa, sebab itu perlu bertobat. Kalau tidak dosa ini melahirkan maut kebinasaan. Mari kita gunakan waktu untuk bertobat.

 

Untuk bertobat Tuhan sudah berikan 3 sarana:

a)      Kemurahan Tuhan

b)      Kesabaran Tuhan

c)      Kelapangan hati Tuhan

 

Kurang apa lagi? Tinggal kita manfaatkan. Kalau masih ada manusia dihukum karena salahnya itu bukan lagi salahnya Tuhan. Sarana sudah Tuhan sediakan, dia yang tidak mau memanfaatkan.

 

Mari kita periksa sarana itu satu persatu.

a)      Kemurahan Tuhan, yaitu:

1)      Yesus telah mati dikayu salib, Dia serahkan tubuhNya untuk disalib dan mati di kayu salib. Yesus sudah mati dengan 4 luka utama untuk menebus bangsa Israel. Jadi sebenarnya kita bangsa kafir sudah tidak ada hubungannya lagi dengan Yesus sebab Dia telah mati dengan 4 luka untuk menyelamatkan bangsa Israel yang melanggar hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Tuhan ada prajurit Roma yang menusuk lambungNya, itu luka kelima untuk menebus kita bangsa kafir. Jadi Dia berikan tubuhNya sebagai Korban penebusan bagi kita. Dan Dia berikan tubuh jasmani kepada kita. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk kita tidak bertobat, karena Dia sudah berikan sarana bagi kita yaitu korbanNya di kayu salib dan Dia berikan tubuh jasmani bagi kita. Selama masih ada tubuh jasmani masih bisa bertobat. Kalau sudah mati tubuhnya, tinggal roh, tidak bisa bertobat, roh kembali kepada Tuhan. Kalau kita merasakan sakit flu, sakit tenggorokan, isolasi mandirilah! Saat isoman kesempatan bertobat.

 

2)      Tuhan berikan kita jiwa dan roh jadi perlu dan harus bertobat karena roh ini akan kembali kepada Tuhan. Inilah kemurahan Tuhan bagi kita bangsa kafir khususnya. Binatang itu Tuhan berikan tubuh jadi bisa bertobat, tetapi hanya punya jiwa dan tidak punya roh jadi tidak perlu bertobat, karena binatang tidak akan kembali kepada Tuhan. Malaikat punya roh jadi harus bertobat, tetapi dia tidak punya tubuh jadi tidak bisa bertobat, karena itu kalau malaikat berbuat dosa dia jadi setan. Inilah kemurahan Tuhan kepada kita manusia, kita lengkap tubuh, jiwa dan roh.

 

b)      Kesabaran Tuhan.

II Petrus 3:9

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

 

1)      Tuhan masih berikan perpanjangan umur kepada kita, jadi gunakan perpanjangan umur untuk bertobat. Begitu bangun pagi, masih ada perpanjangan umur, hari baru kita lewati, gunakan untuk bertobat.

2)      Yesus belum datang, berarti masih ada kesempatan, korban Kristus masih berlaku untuk kita bertobat.

 

Kemurahan Tuhan dan kesabaran Tuhan itu jangan disalah gunakan, jangan gunakan untuk kesenangan daging tetapi kita harus maksimalkan waktu ini untuk bertobat sebab waktu ini adalah waktu yang sisa, sekarang ini masa perpanjangan sabar Tuhan. Kalau belajar peta zaman, kita ini sudah lebih 22 tahun.

 

Kalau berhasil, kalau diizinkan Tuhan menjadi orang kaya dan punya kedudukan, jadilah orang kaya yang punya kedudukan untuk bertobat. Kaum muda punya gelar S1, S2, S3 gunakan itu untuk bertobat. Tidak ada gunanya punya gelar, kaya, punya kedudukan tetapi tidak bertobat. Jangan juga pesimis yang tidak punya semua itu, yang penting kita bertobat. Jangan sampai hidup kita berakhir hanya untuk binasa.

 

c)      Kelapangan hati Tuhan yaitu Tuhan mau mengampuni segala jenis dosa kita. Berapa kali dan berapa banyakpun itu Tuhan mau ampuni. Kecuali dosa menghujat Roh Kudus dan dosa tidak percaya. Bagaimana mau diampuni kalau tidak percaya Yesus. Hari ini berapa kali kita berbuat dosa dan berkata dosa tetapi Tuhan mau mengampuni. Kita renungkan, kita sudah mencapai umur sekian, berapa ratus kali kita berbuat dosa, Tuhan masih izinkan hidup sampai sekarang, masih terbuka lapang hatiNya untuk mengampuni kita, kecuali dosa menghujat Roh Kudus dan dosa tidak percaya.

Markus 3:28-29

3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.

3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."

 

Menghujat Roh Kudus itu sama dengan melawan pekerjaan Roh Kudus. Salah satu pekerjaan Roh Kudus adalah menginsafkan kita akan dosa. Begitu kita berbuat dosa kita diinsafkan, ada hati kecil berkata itu salah, itu dosa.

Yohanes 16:8

16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

 

Kalau sudah menikmati berbuat dosa, sudah diingatkan Roh Kudus tetapi tidak mau sadar, kita tetap menikmati berbuat dosa sekalipun sudah ditegur bahkan dihajar oleh Tuhan, itulah menghujat Roh Kudus, tidak pernah mendapatkan pengampunan. Bagaimana mau diampuni kalau dia tidak pernah sadar, malah salahkan orang, dihajarpun masih salahkan orang.

 

Jadi, hati Tuhan begitu luas untuk mengampuni segala jenis dosa kita, berapa lama dosa itu dan berapa kali diperbuat, hati Yesus begitu lapang untuk mengampuni dosa kita.

Matius 18:21-22

18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

 

Tuhan mengajarkan mengampuni ini sampai 70x7x, kali dibelakangnya tidak diketahui lagi, sama dengan tidak terbatas. Namun seringkali hati kita manusia terlalu sempit untuk mengampuni orang lain, apalagi kalau orang itu sudah begitu menyakiti kita, sulit sekali kita ampuni. Coba renungkan kalau Tuhan tidak mengampuni kita, habislah kita sekarang. Kita baru disakiti sekali sudah tidak bisa mengampuni, kita menyakiti Tuhan berapa kali namun Tuhan mengampuni kita. Hati Tuhan lebar dan luas, hati kita terlalu sempit. Ayo timbal balik, hati Tuhan luas dan lebar untuk mengampuni kita, hati kita juga lebar luas untuk mengampuni sesama dan melupakan. Tidak mengampuni itu sama dengan tidak bertobat. Kan bertobat itu mati terhadap dosa. Tidak bertobat berarti dosa orang dia hidupkan dalam dirinya, berarti belum bertobat.

 

2.      Titus 3:4-5

3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,

3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

 

Lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus yang benar, bukan yang dibuat-buat manusia. Ayo dalam waktu yang sisa ini, jangan tunda-tunda kalau sudah digerakkan untuk dibaptis, langsung beri diri. Jangan berpikir nanti kalau sudah umur sekian atau nanti kalau sudah kerja atau nanti ini nanti itu. Kalau sekarang digerakan yah sudah sekarang lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus.

 

Kita ini telah dilahirkan oleh ibu kita menjadi manusia darah dan daging, cocok hidup di dunia tetapi tidak cocok hidup di sorga. Kalau kita hanya dilahirkan oleh ibu kita menjadi manusia darah dan daging, kita tidak bisa melihat sorga. Jangankan masuk, melihatpun tidak.

Yohanes 3:3-5

3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"

3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

 

Tidak bisa melihat sorga artinya tidak bisa mengutamakan perkara rohani. Kalau baptisan airnya tidak benar, tidak bisa mengutamakan perkara yang rohani. Benar di sini bukan benar sesuai organisasi gereja, tetapi benar seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis. Kita harus dilahirkan kembali, tidak bisa ditawar-tawar. Mutlak dilahirkan kembali lewat baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus yang benar. Kita mendapatkan jenis kehidupan sorga, bisa melihat sorga, kita bisa mengutamakan perkara yang rohani.

 

Salah satu praktek melihat sorga adalah beribadah melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan. Tidak mau masuk ibadah, bagaimana bisa masuk sorga. Sorga itu tempat orang beribadah, bukan tempat main game dan lain sebagainya. Mari kita gunakan waktu-waktu ini untuk beribadah. Jangan hanya lihat yang jasmani, ayo banyak lihat sorga. Bagaimana praktek lihat sorga? Beribadah melayani Tuhan.

Nikodemus ahli agama, tidak mengerti soal lahir baru. Jadi baptisan air dan baptisan Roh Kudus yang benar hanya bisa diterima oleh iman, bukan dengan kepandaian atau pengetahuan dunia. Iman ini lebih tinggi dari kepandaian dan pengetahuan. Kalau iman bisa menerima, maka kepandaianpun bisa menerima baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus yang benar. Kalau bisa mengerti pentingnya baptisan air dan baptisan Roh Kudus, itu semua hanya karena kemurahan Tuhan, tidak semua orang mendapatkannya.

 

Syarat baptisan air yang benar:

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Syarat baptisan air yang benar adalah mati terhadap dosa, bukan umurnya berapa. Orang yang paham untuk bertobat adalah orang usia dewasa. Kalau masih bayi mana mengerti dia tentang pertobatan. Mana ada bayi bisa mengaku dosa. Jadi yang dibaptis bukan anak kecil, mereka tidak mengerti. Hanya orang yang sudah paham, yang sudah cukup umur yang mengerti.

 

Pelaksanaannya:

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Dikubur bersama Yesus, berarti diselamkan, dengan meterai Allah Tritunggal yang jelas. Kemudian bangkit bersama Yesus, hidup dalam hidup yang baru.

 

Matius 28:19

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

 

Ada namanya, makanya ayat harus diterangkan dengan ayat.

Kisah Para Rasul 2:38

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

 

Sudah ada nama Yesus Kristus, mana nama Tuhan?

Kisah Para Rasul 19:5

19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

 

Kalau digabungkan lengkaplah namanya Tuhan Yesus Kristus. Jangan kita ragu dengan baptisan air yang benar, ini yang menentukan langit terbuka. Ingat waktu Yesus keluar dari air setelah dibaptis, maka langit terbuka dan Roh Kudus dicurahkan. Jadi baptisan air yang benar menentukan Roh Kudus dicurahkan mengurapi dan memenuhi kehidupan kita, bahkan nanti meluap-luap di dalam kehidupan kita. Kalau baptisan airnya tidak benar lalu berbahasa roh, diragukan bahasa yang mana itu. Apalagi sekarang berbahasa roh digampangkan, tinggal meniru pendeta, tinggal bilang bala bala bala, kalau sudah bisa bilang seperti itu mereka anggap sudah penuh Roh Kudus. Bukan seperti itu! Berbahasa Roh itu seperti yang diajarkan Roh Kudus, jadi bukan diajarkan pendeta. Yang pasti bahasa Roh itu memuliakan Tuhan.

Kisah Para Rasul 2:4

2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

 

Roh Kudus itu Roh Kebenaran. Jadi bisa dilihat orang itu sudah dibaptis Roh Kudus atau belum sebab Roh Kudus itu Roh Kebenaran.

Yohanes 16:8-10,13

16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;

16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;

16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

 

Jadi bukti ada Roh Kudus yah hidup dalam kebenaran, sekolahnya yang benar, kerjanya yang benar, keuangannya yang benar, nikahnya yang benar. Sesudah hidup benar menjadi senjata kebenaran atau hamba kebenaran.

Roma 6:13,18

6:13  Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

 

Artinya harus aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kan dulu kita mati, sekarang hidup, orang hidup itu ada aktivitas, ada gerakan. Itulah yang disebut imam dan raja. Pelayanan apapun yang kita kerjakan, menyanyi, main musik, semua karena gerakan Firman, bukan karena emosi daging. Terutama menjadi tim doa, doakan pekerjaan Tuhan, doakan supaya pandemi berakhir, doakan supaya terjadi kegerakan Tubuh Kristus, KKR di mana-mana. 

 

Sesudah melayani ingat, hanya karena kemurahan Tuhan sehingga kita bisa melayani.

I Petrus 2:5,9-10

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kita ini bangsa kafir, tidak boleh melayani Tuhan. Yang boleh melayani hanya bangsa Israel, khususnya suku Lewi. Kita ini tidak layak, tetapi karena belas kasihan Tuhan maka kita diangkat menjadi imam dan pelayan Tuhan. Mari manfaatkan waktu yang sisa ini melayani Tuhan dengan benar. Kita raba dan periksa diri kita. Sudahkah kita melayani Tuhan dengan benar.

 

Periksa kita ini hamba Tuhan yang benar atau bukan. Tanda hamba Tuhan yang benar:

a)      Memberitakan perbuatan Tuhan yang besar yang telah memindahkan dia dari gelap kepada terang. Dulu gelap sekarang terang = keubahan hidup. Jadi tanda pelayan Tuhan yang benar ada keubahan hidup. Main musik masih gelap itu bukan pelayan Tuhan yang benar, khotbah masih gelap itu bukan pelayan Tuhan yang benar. Kalau gelap itu sembarang saja dihantam. Periksa nikahnya, kalau nikahnya gelap itu bukan pelayan Tuhan yang benar.

 

b)      II Korintus 4:1

4:1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.

 

Tidak tawar hati dalam pelayanan, tidak pernah undur dalam pelayanan. Namanya melayani Tuhan itu disebut senjata, senjata itu digunakan dalam perang. Berarti dalam pelayanan banyak tantangan dan halangan kita hadapi. Kita menempuh jalan salib ada kepahitan-kepahitan yang kita hadapi, tetapi tidak tawar hati, tidak mundur dari pelayanan, terus maju sampai garis akhir. Paulus mengatakan “aku tidak mempedulikan nyawaku!”. Nyawanya saja tidak dia hiraukan, apalagi cuma karena omongan orang. Kadangkala kita tawar hati cuma karena mendengar omongan orang. Tidak usah dengar, untuk apa, kitakan melayani Tuhan yang benar, bukan melayani orang. Apalagi kalau itu gosip-gosip yang tidak benar, tulikan telinga saja. Seperti Saul ketika diangkat menjadi raja, ada orang dursila yang berkata macam-macam tetapi dia tidak peduli.

Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Jadi kalau disimpulkan tidak tawar hati ini tidak gampang tersandung. Sudah pindah pada terang, kalau terang tidak gampang tersandung. Kalau masih dalam gelap yah tersandung. Tuhan Yesus bilang kalau orang berjalan di dalam gelap kakinya terantuk dan jatuh. Kalau orang dalam terang melihat sandungan dia melompat atau hindari. Telinga kita kadang telinga tipis, baru dengar begini begitu sudah tidak tahan, balas! Janganlah begitu. Kita melayani Tuhan, jangan gampang tersandung, rugi kita kalau tersandung.

II Petrus 1:10-11

1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.

1:11 Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.

 

Melayani Tuhan itu = menghasilkan buah. Dalam satu kisah waktu Yesus makan Paskah bersama dengan murid-muridNya, Dia berkata seperti ini:

Markus 14:24-25

14:24 Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.

14:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah."

 

Jadi buah itu harus diperas untuk menjadi air anggur. Buah yang masih utuh itu menunjuk kedagingan kita yang seringkali tawar, gampang tersandung, itu perlu diperas. Kalau buah dengan buah disatukan dalam satu wadah, masih berbenturan, tidak bisa menyatu. Makanya harus diperas, kalau sudah diperas bisa menyatu. Jangan heran kalau kita sudah bertobat, sudah lahir baru, sudah melayani dalam sistem penggembalaan, jangan heran kalau kita diizinkan masuk dalam proses pemerasan daging, sengsara daging tanpa dosa, percikan darah, supaya kita bisa menyatu. Dalam nikah kalau suami isteri masih buah anggur utuh, tidak bisa menyatu. Harus 2 2 nya diperas baru bisa menyatu. Proses pemerasan itu lewat sengsara daging tanpa dosa.

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Ayo jangan tolak percikan darah, sengsara daging tanpa dosa, itu pemerasan. Makanya kalau belajar perumpamaan tentang kebun anggur. Di situ ada tuan tanah membuka kebun anggur, dia pagari sekeliling, dia dirikan menara jaga dan jangan lupa, dia menggali lobang pemerasan anggur. Jadi buah-buah yang kita hasilkan saat melayani itu harus diperas, harus mengalami proses percikan darah. Dalam kitab Wahyu juga dikatakan, melayani itu sama dengan memiliki jubah, jubah ini harus dicelup dalam darah. Jangan kita marah, jangan ngomel, jangan mundur, kita bersyukur kalau kita diizinkan masuk percikan darah. Itu kasih karunia Tuhan.

I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Semoga kita pahami sehingga tidak tawar hati dan tidak sayang diri “kenapa saya begini, aduh susah sekali ikut Tuhan, tergembala setengah mati”. Tidak boleh seperti itu kita harus kuat, kita sedang diperas supaya bisa melebur dengan sesama, menyatu dengan sesama. Kalau dalam nikah terjadi pemerasan daging, sebentar lagi itu sudah mau menyatu, sebentara lagi ada kemuliaan. Jangan pertahankan daging “tidak terima saya diperlakukan suami seperti ini!” Itu tetap buah anggur yang tidak bisa menyatu!  Dalam penggembalaan juga, kalau ada pemerasan itu sudah betul, sebentar lagi menyatu. Gembala diperas, jemaat diperas, sama-sama buah anggur yang disatukan dalam satu wadah. Dalam persekutuan antara penggembalaan juga diizinkan menghadapi gembala A yang karakternya begini, menghadapi gembala B yang karakternya begitu, belum lagi menghadapi jemaat yang mereka layani. Banyak percikan darah kita alami supaya bisa menyatu. Jadi jangan mudur, jangan putus asa, jangan kecewa, tetap kuat.

 

Tuhan tahu kita tidak mampu menghadapi semua itu, makanya kita beryukur ada Firman pengajaran, itu kekuatan ekstra bagi kita menghadapi percikan darah.

II Korintus 4:4,7

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

 

Harta itulah Firman pengajaran, itu kekuatan melimpah dari Tuhan.

 

II Korintus 4:8-9

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

 

Seperti kalau blender anggur, terhempas ke sana, terhempas ke sini, ditindis sampai jadi air anggur. Proses pemerasan ini untuk disatukan dengan yang lain. Kalau sudah menyatu itu yang diminum Yesus, berarti bisa masuk menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Firman pengajaran yang keras ini kekuatan dari Tuhan untuk kita bisa menghadapi percikan darah. Semakin hebat percikan darahnya, semakin hebat urapan Roh Kudus dicurahkan atas kita.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Pemerasan daging ini bentuknya macam-macam. Bisa ditekan suami atau dilawan isteri karena kita mau melayani Tuhan dengan benar, atau ditekan oleh sesama pelayan, diizinkan ekonomi merosot, diizinkan sakit, itu semua pemerasan daging supaya kita bisa menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna. Daging dengan daging tidak bisa menyatu, harus diperas dulu dagingnya. Saya dengan isteri untuk disatukan itu susah kalau masih mempertahankan daging. Biasanya cuma baku gara sudah bisa tersinggung, itu daging harus diperas. Daging ini kadang masih terlalu besar suaranya yang membuat kita mau undur dari pelayanan.

 

Semakin hebat sengsaranya semakin hebat urapannya, semakin luar biasa dipakai Tuhan. Dan Roh Kudus yang meluap-luap ini merupakan minyak persediaan untuk menyambut Yesus. Seperti 5 gadis bijaksana membawa pelita yang menyala itulah Firman pengajaran dan juga mempunyai minyak persediaan, berarti dia masuk proses pemerasan daging, sengsara daging tanpa dosa.

Matius 25:1-4,10

25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.

25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,

25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

 

Ayo punya minyak supaya kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Karena sekarang ini waktu sudah singkat, ayo sekarang waktu pemerasan daging semuanya. Saya bersyukur Tuhan beri nama tahun ini tahun kemuliaan berarti tahun pemerasan daging! Mau dipermuliakan harus peras daging dulu supaya punya minyak persediaan. Kadang hati saya menangis terharu juga kalau dengar curhat yang datang jauh ke sini lalu ada kendala diperjalanan, mau tergembala di sini lalu ada gangguan.

Yang tergembala jarak jauh yang alami mengalami sengsara daging jangan mundur, sebentar lagi mengalami penyatuan, sebentar lagi ada kemuliaan dan pintu pesta dibuka dan kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah, betapa bahagianya. Jangan sampai sudah mengaku punya pengajaran, begitu datang malah pintu ditutup. Pintu mereka gedor-gedor malah dijawab Aku tidak mengenal engkau.

Matius 25:11-12

25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!

25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.

 

Karena sekarang sekalipun dia punya pengajaran tetapi tidak mau memeras daging, akhirnya tidak dikenal Tuhan. Kalau dagingnya terlalu besar Tuhan tidak kenal dia, ini goliat ini raksasa. Kalau makin diperas makin dikenal Tuhan “mari masuk dalam pesta kawin Anak Domba” betapa bahagianya bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Semoga kita mengalami pencurahan Roh Kudus dengan limpah. Kegunaan Roh Kudus:

1)      Titus 3:5

3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

 

Roh kudus mengubahkan kita secara terus menerus. Roh Kudus dicurahkan, daging makin diperas, keubahan hidup makin nyata, dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Tanda keubahan hidup seperti Yesus adalah taat dengar-dengaran di dalam penderitaan.

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Yesus sempurna tetapi Dia belajar menjadi taat, apalagi kita yang banyak kekurangan, harus lebih belajar lagi di dalam kekurangan, di dalam sengsara. Mungkin kekurangan secara ekonomi, lalu ada tawaran dapat uang secara cepat tetapi tidak benar, di situ diuji, dagingnya dipersa.

 

Orang dalam penderitaan mau taat, apalagi mau bahagia, pikiran tidak bisa terima. Tetapi itulah keubahan hidup. Kalau disimpulkan ini adalah kuat dan teguh hati. Kuat dan teguh hati ini modal utama kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus.

Mazmur 37:14

37:14 Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur;

 

Keubahan hidup itu mujizat rohani, yakinlah Roh Kudus mampu mengerjakan mujizat jasmani bagi kita, ada pertolonan Tuhan. Pergumulan kita, penderitaan yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita. Kenapa? Karena ada Roh Kudus memampukan kita dan ada jalan keluar dari Tuhan.

 

2)      Roh Kudus bersama Firman pengajaran yang benar yang kita pegang dan praktekan akan menjadi 2 sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari antikristus dan mengangkat kita ke angkasa bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Kita punya pengajaran, jangan lupa Roh Kudus. Kalau cuma pengajaran tanpa Roh Kudus berarti sayapnya sebelah. Ada juga orang bangga dengan Roh Kudus tetapi tidak ada pengajaran. Sudah punya pengajaran, ayo peras daging supaya ada Roh Kudus. Ini 2 sayap burung nazar yang besar, sekali kita kebaskan tersingkir dari aniaya antikristus 3,5 tahun dan dipelihara ke padang gurun. Dikepakkan lagi terangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1.000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal, Yerusalem yang baru.

 

Ayo jangan mundur, semua hanya karena kemurahan Tuhan. Perhatikan kemurahan Tuhan, anugerahnya yang besar kepada kita dengan praktek bertobat, melayani dalam sistem penggembalaan, terima percikan darah maka sorga bukan impian, sorga itu betul-betul menjadi kenyataan bagi kita sekalian. Pada saat Yesus datang kembali ada bahagia yang tidak terkatakan ganti dukacita kita di dunia ini.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar