20220213

Kebaktian Umum, Minggu 13 Februari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:13-14

12:13  Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Kita membaca kitab Wahyu tetapi juga akan diterangkan dari kitab-kitab yang lain sehingga semua bisa kita nikmati. Kita lihat di sini naga memburu perempuan yang telah melahirkan. Jadi setan berupaya untuk menggagalkan gereja Tuhan untuk menjadi mempelai Wanita Tuhan. Dia mau menghancurkan sidang Mempelai dengan suatu gerakan yang luar biasa  karena dia tahu waktunya sudah singkat. Dalam kitab Daniel dikatakan antikristus bergerak dengan sayap kekejian. Sebab itu kita harus bergerak dengan cepat dalam perkara rohani. Waktu ini sudah singkat, supaya jangan kita disergap oleh antikristus.

 

Apa yang harus kita lakukan di waktu yang telah singkat ini?

1.      Hidup tanpa kekuatiran.

2.      Memusatkan perhatian pada perkara Tuhan.

 

I Korintus 7:29,32

7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;

7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

 

Yang harus kita lakukan adalah memusatkan perhatian kita pada perkara Tuhan. Perkara Tuhan adalah perkara yang kekal, perkara yang tidak akan berlalu. Kalau perhatian kita hanya terfokus pada perkara dunia, perkara dunia itu fana, pasti akan berlalu maka kehidupan kita akan berlalu lenyap bersama dunia ini. Tetapi kalau kita memusatkan perhatian pada perkara Tuhan, perkara yang tidak akan berlalu, perkara kekal maka kita juga akan masuk pada hidup yang kekal.

 

Ada 3 perkara Tuhan yang kekal yang tidak akan berlalu.

1.      Perkataan Yesus

Markus 13:28-31

13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

13:30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi.

13:31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

 

Perkataan Yesus tidak akan berlalu. Wujudnya perkataan Yesus sekarang adalah ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab atau yang sering kita sebut Firman pengajaran yang benar.

 

2.      Kemurahan Tuhan

Mazmur 107:43

107:43 Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.

 

3.      Kerajaan Sorga

II Petrus 1:11

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

 

 

Ini 3 hal yang tidak akan berlalu yang harus kita perhatikan supaya kita juga tidak akan berlalu. Ini yang akan kita pelajari mulai dari poin yang pertama.

 

Kebahagiaan di dunia bersifat sementara. Memperhatikan Firman merupakan suatu kebahagiaan sorga yang akan mengarahkan kita pada puncak kebahagiaan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Ini yang harus kita pahami sehingga saat-saat pemberitaan Firman kita terfokus pada Firman, kita tidak mau teralihkan pada perkara yang lain. Orang di dunia mencari kebahagiaan yang hanya bersifat sementara. Sedangkan Tuhan menawarkan kebahagiaan sorga ini.

Wahyu 1:3

1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

 

Memperhatikan Firman di sini dikaitkan dengan waktunya sudah dekat. Penekanannya di sini memperhatikan Firman nubuat yang menunjukan perkara yang akan terjadi di depan. Ada 2 peristiwa besar yang akan terjadi di depan:

1.      Aniaya antikristus dan 21 penghukuman dari Allah Tritunggal atas dunia ini dan pasti terjadi.

2.      Yesus akan datang kembali sebagai Mempelai Pria Sorga dalam kemuliaan menjemput Mempelai Wanita Tuhan.

 

Firman pengajaran dan Firman nubuatan tidak bisa dipisahkan. Firman pengajaran menuntun kita mencapai kegenapan Firman nubuatan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang luput dari antikristus dan dari penghukuman atas dunia ini. Karena keduanya berbicara Mempelai maka disebut juga Kabar Mempelai. Kita sudah mendapat prioritas utama, kita sudah ada di dalamnya, ayo perhatikan Kabar Mempelai. Mereka di luar belum pernah mendengar, atau sudah pernah mendengar satu dua kali. Kita yang sudah ada di dalam pengajaran ayo perhatikan sungguh-sungguh.

 

Praktek memperhatikan Kabar Mempelai:

1.      Membaca dan mendengar sungguh-sungguh dengan suatu kebutuhan dan suatu kerinduan. Kita rindu hidup kekal bersama dengan Yesus maka suaraNya kita dengarkan sungguh-sungguh. Seumpama seorang gadis ingin menikah dengan pria idamannya. Tentu suara pria itu akan dia dengarkan sungguh-sungguh. Apalagi kalau sudah bicara tentang masa depannya dan bagaimana perencanaannya nanti, pasti sungguh-sungguh dia dengar. Begitu juga kita, kita rindu bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, suaraNya sekarang kita perhatikan sungguh-sungguh, baca dan dengarkan sungguh-sungguh dengan kebutuhan dan dengan kerinduan.

 

Ibrani 8:10-11; 10:16-17

8:10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

8:11 Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.

10:16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, 

10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."

 

Ada 2 hal yang kita alami kalau kita membaca dan mendengar Firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh:

a)      Kita bisa mengerti Firman atau sama dengan Firman tertulis di akal budi, di dahi kita. Kalau kita membaca sesuatu sambil lalu, kita tidak akan mengerti, apalagi kalau tidak memperhatikan titik komanya.

b)      Kita bisa percaya atau yakin pada Firman. Firman itu ditulis di hati kita menjadi iman.

 

Setelah Firman tertulis di dahi dan di hati ada bukti nyatanya yaitu kita bisa mengaku dosa kita kepada Tuhan dan sesama, kita mengalami pengampunan dosa, Tuhan tidak mengingat lagi dosa-dosa kita. Tetapi kalau tidak kita akui maka Tuhan ingat terus sampai penghukuman api neraka. Tetapi kalau kita akui maka Tuhan ampuni dan lupakan sebab kita sudah dibenarkan oleh darah Yesus.

 

Roma 4:6-8

4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:

4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;

4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."

 

Kita mengalami kebahagiaan surga, baru membaca dan mendengar Firman sudah bahagia. Kita mengalami pengampunan dosa kita berbahagia, kita mengalami kebahagiaan sorga. Kebahagiaan kita bukan cuma sampai level diampuni, kita rindu kebahagiaan kita sampai masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

2.      Menuruti Firman, taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Maka Firman itu ditulis di dahi, di hati dan juga di tangan.

 

Manusia ini suka lupa, sudah diampuni dosanya suka lupa sehingga berbuat dosa lagi. Tuhan mau kita betul-betul lepas dari dosa, kita hanya menuruti Firman, bukan menuruti maunya setan. Sebab itu perlu Firman diberitakan secara berulang-ulang. Supaya kita sudah mengerti, sudah percaya maka kita bisa praktek Firman. Firman diulang-ulang ini memberi kesempatan supaya kita dimeterai oleh Firman pada seluruh hidup kita.

Ulangan 6:6-9

6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 

6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

 

Saya sebagai gembala jangan bosan mengulang Firman. Sidang jemaat jangan bosan mendengar Firman yang diulang-ulang. Mungkin sempat sudah jadi pengalaman tetapi kemudian kita lupa sehingga akhirnya berbuat dosa lagi. Sebab itu diingatkan lagi. Firman yang diulang-ulang ini memberi kesempatan Firman ditulis pada seluruh kehidupan kita sehingga tidak ada lagi tempat bagi antikristus untuk mencap kita dengan angka 666.

Firman yang diulang-ulang itu yang disebut Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang benar yang Tuhan percayakan kepada seorang gembala untuk diberitakan secara teratur. Sebagaimana roti di atas meja roti sajian diletakan tidak acak tetapi teratur. Itulah Firman penggembalaan diberitakan dengan teratur, dengan setia dan diulang-ulang, menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat. Diulang dan ada lagi yang baru. Setiap hari sabat roti sajian diganti lagi dengan yang baru, jadi ada pembukaan yang baru terus. Rasanya sama, bentuknya tetap sama, ukurannya sama.

 

Jadi supaya Firman bisa ditulis di dahi, di hati dan tangan kita atau di seluruh hidup kita maka kita harus tergembala dengan sungguh-sungguh dengan benar dan baik, sehingga tidak ada lagi kesempatan antikristus untuk mencap kita.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Kalau sudah ada Firman Tuhan, tidak akan mungkin dicap oleh antikristus. Kalau sekarang gereja umum hanya membahas cap antikristus secara jasmani, tetapi tidak pernah diajarkan bagaimana untuk luput dari cap itu. Supaya luput maka dengar, mengerti dan praktek Firman, pasti luput. Jadi vaksin sekarang ini bukan cap 666! Selama ada pembukaan Firman kita dengar dan ada kesempatan mempraktekannya kita akan diluputkan dari itu. Memang nanti akan ada cap itu, tetapi kita sudah diluputkan oleh Tuhan.

 

Mari kita mendengarkan Firman Tuhan sampai taat. Dalam kitab Wahyu dikatakan berbahagia orang yang menuruti Firman. Suatu saat tidak akan ada lagi kesempatan bagi kita untuk mendengarkan Firman

Wahyu 22:7

22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"

 

Ayat ini menunjukan suatu saat kita tidak akan bisa lagi membaca dan mendengarkan Firman, tetapi Firman sudah menjadi pengalaman hidup kita. Sekarang selagi masih bisa baca Firman, masih bisa mendengarkan Firman, perhatikan sungguh-sungguh supaya kita bisa taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

 

Sekarang kita pelajari teladan ketaatan yang sempurna, itulah pribadi Yesus, Dia adalah teladan yang sempurna. Dalam perjalanan hidup Yesus, ada 3 titik penting ketaatan Yesus kepada Allah Bapa selama Dia berada di dunia ini

1.      Matius 3:13-15

3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.

3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

 

Yang pertama Dia masuk baptisan air untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah. Jadi baptisan air itu adalah permulaan ketaatan kita. Seharusnya Yesus tidak perlu dibaptis, Dia satu-satunya manusia yang tidak berdosa, sementara baptisan air itu adalah proses menguburkan hidup lama yang berdosa untuk bangkit dalam hidup yang baru bersama Yesus, hidup dalam kebenaran. Yesus tidak berdosa, mengapa Dia harus dibaptis, tidak perlu Dia dibaptis. Lalu mengapa Yesus harus masuk dalam baptisan air? Untuk menjadi teladan bagi kita, yaitu teladan ketaatan. Di sini ada yang harus dikorbankan. Masuk baptisan air, untuk taat pada Firman Tuhan harus berkorban. Apa yang harus dikorbankan? Yesus pernah bersaksi bahwa Yohanes adalah manusia yang terbesar, tetapi yang terkecil dalam kerajaan Allah lebih besar dari Yohanes. Berarti Yesus lebih tinggi kedudukannya dari Yohanes Pembaptis. Tetapi Dia merendahkan diri untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Jadi yang harus dikorbankan di sini adalah harga diri dan gengsi. Masuk baptisan air itu adalah pengorbanan harga diri atau gengsi. Kadangkala kita untuk taat harga diri kita ini terlalu tinggi sampai membuat tidak bisa taat. Firman Tuhan datang keras malah merasa harga dirinya diinjak-injak sehingga tidak mau taat. Belajar korbankan harga diri untuk bisa taat dengar-dengaran.

 

Jadi baptisan air yang benar itu harus meneladani Yesus. Yesus manusia tidak berdosa, tetapi Dia mau masuk baptisan air. Kita manusia berdosa, jadi harus masuk dalam baptisan air yang benar. Tetapi syaratnya juga harus benar. Apa itu syaratnya? Mati terhadap dosa.

Roma 6:2-4

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Harus benar syarat baptisannya yaitu mati terhadap dosa atau bertobat. Yang mau dibaptis jangan karena disuruh orang tua atau karena ikut-ikutan, tetapi harus betul-betul karena sudah mati terhadap dosa sehingga rindu dikuburkan bersama Yesus. Dan pelaksanaannya harus benar, yaitu dikubur bersama Yesus di dalam air untuk bangkit bersama Yesus, keluar dari air. Dan ditangani oleh hamba Tuhan yang jelas dan benar tahbisannya. Dan harus ada meterai Allah yang lengkap, Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Makanya dalam pelaksanaan baptisan air saya melibatkan tua-tua dan para pengerja, supaya kalau saya lupa diingatkan kembali.

 

Kita periksa diri kita masing-masing, baptisan airnya benar atau tidak. Kalau baptisan airnya benar maka ada hasil yang kita bisa rasakan dalam hidup kita.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Hasilnya yaitu memiliki hati nurani yang baik, hati yang taat, hati domba. Jadi kalau dia betul menyerahkan diri masuk dalam baptisan air yang benar, maka setelah dibaptis dia akan menjadi domba tergembala. Kalau hanya karena ikut-ikutan dia pasti terhilang. Atau hanya karena kepentingan tertentu sehingga masuk baptisan air, umpamanya mau menikah, setelah dibaptis dia tidak tergembala. Kalau dia dibaptis karena sudah bertobat sungguh-sungguh maka setelah dibaptis dia pasti menjadi domba yang tergembala.

 

Jadi, jangan heran orang tua melihat anaknya setelah dibaptis mengapa tambah liar. Dulu dia dibaptis karena disuruh dan dipaksa atau karena kerinduannya sendiri? Orang belum mati sudah dipaksa dikubur, yah dia berontak, dia mengamuk. Jadi jangan paksa-paksa, biarkan Firman yang bekerja. Terserah biar umurnya sudah berapa jangan dipaksa. Kadang orang tua yang risau “anakku sudah SMA belum dibaptis” biarkan saja Firman yang bekerja. Ada yang sudah puluhan tahun baru dibaptis. Jadi didoakan saja, jangan dipaksa-paksa, mari bawa dengar Firman biar Firman bekerja. Supaya jangan kita menyesal “bukang maeng, setelah dibaptis jadi kapala batu!”. Yah karena dia belum mati sudah dipaksa kubur.

 

Masuk baptisan air yang benar maka kita memiliki hati yang taat. Mau berkorban apapun tetap taat, sekalipun harus berkorban harga diri dan gengsi saat mendengar Firman. Saat dengar Firman  yang menunjuk dosanya tidak mengamuk, tidak marah. Malah berterima kasih kepada Tuhan “benar Tuhan, saya itulah orangnya” nah itu hasil baptisan air yang benar.

 

2.      Di taman Getsemani

Markus 14:36-38

14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?

14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

 

Yesus adalah Allah yang lahir menjadi manusia, jadi Dia memiliki daging seperti kita juga, hanya Dia tidak berdosa. Kedagingan Yesus di sini takut menghadapi salib.

 

Markus 14:34

14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

 

Daging Yesus takut untuk disalibkan. Dalam doa sempat kehendak dagingNya muncul, sekiranya mungkin lalukan cawan ini dari padaKu. Namun tidak berhanti sampai di situ “tetapi bukan kehendakKu yang jadi melainkan kehendakMu yang jadi”. Kita belajar pada Yesus, taat dengar-dengaran sekalipun harus berkorban kehendak daging.

 

Kalau kita lihat, sebagai manusia seperti kita, Yesus tidak mau menderita itu logis karena Dia tidak berdosa seperti kita manusia berdosa, jadi tidak perlu menderita. Sebab yang menjadi penyebab penderitaan adalah dosa. Itu wajar, tetapi Dia tunjukan keteladanan ketaatan bagi kita, Dia rela masuk dalam proses penyaliban, sengsara, sampai mati di kayu salib.

 

Di taman Getsemani Yesus berdoa semalam-malaman. Ini adalah teladan bagi kita, ketika kita diperhadapkan dengan salib, sengsara karena Yesus, karena ibadah pelayanan, ambil waktu menyembah berdoa semalaman. Doa getsemani atau doa semalaman ini adalah proses pemerasan daging. Sebab kalau ini kita turuti kehendak daging itu berbuahkan dosa.

Yakobus 1:14-15

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

 

Makanya saya selalu ingatkan bedakan keinginan dan kebutuhan. Mau menikah keinginan atau kebutuhan. Mau bekerja dapat gaji tinggi itu keinginan atau kebutuhan. Kalau keinginan daging, nanti berbuat dosa. Lewat doa penyembahan kita merobek keinginan dan kehendak daging kita. Itu suatu kelemahan daging tetapi itu menjerumuskan kita dalam dosa dan kebinasaan, harus dikalahkan! Sebenarnya kelemahan itu gampang kita kalahkan, namanya saja lemah. Tetapi kelemahan itu begitu kuat mengalahkan kita. Kalau kita manusia rohani, ada roh Tuhan di dalam kita, maka kehendak daging itu mudah kita kalahkan. Tetapi seringkali kita ini yang dikalahkan kelemahan daging kita sendiri. Lewat doa penyembahan dan doa semalamam kita robek semuanya.

 

Memang untuk taat seringkali bertentangan dengan kehendak kita, itu harus kita robek sehingga seluruh hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Doa penyembahan, doa puasa, doa semalaman itu untuk merobek daging, supaya seluruh hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Sehingga kita selalu berkata biar kehendakMu yang jadi, bukan kehendakku. Kadangkala kita banyak menuntut Tuhan “kenapa begini, kenapa begitu” sekarang sudah rubah semua “biar kehendakMu Tuhan yang jadi”. Masalah nikah buah nikah, biar kehendak Tuhan yang jadi. Masalah kesehatan, biar kehendak Tuhan yang jadi. Kalau Tuhan izinkan sembuh puji Tuhan. Kalau Tuhan tidak sembuhkan dan penyakit itu mendatangkan kematian, bagaimana? Apakah kita berontak, marah sama Tuhan, atau bisa menyerah biar kehendak Tuhan yang terjadi.

 

Apapun kehendak kita sekalipun bagus, kalau tidak sesuai kehendak Tuhan jangan dipaksakan sebab hanya menghancurkan kehidupan kita. Kehendak kita mau mencapai cita-cita setinggi-tingginya, mau sekolah di sini, mau kerja di sana, itu semua bagus, tetapi kalau tidak sesuai kehendak Tuhan jangan dipaksakan. Orang tua juga jangan paksakan kehendak kepada anak, kalau tidak sesuai kehendak Tuhan pasti hancur. Paksa anak menikah, paksa anak sekolah, paksa anak untuk kerja, tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan, hancur anak itu dan orang tua juga hancur. Sama saya gembala kalau paksakan kehendak pasti hancur. Biarlah semua sesuai dengan kehendak Tuhan. Robek lewat doa penyembahan supaya sesuai dengan kehendak Tuhan.

Markus 14:38

14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

 

Lewat doa penyembahan daging dirobek sehingga ada roh penurut dalam kehidupan kita. Tuhan bilang apapun kita selalu iya, Firman Tuhan datang kita terima dengan iya. Tetapi kalau kita paksakan kehendak daging ini maka yang ada pada kita roh durhaka. Kita raba roh apa yang ada pada diri kita.

Efesus 2:2

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Mungkin untuk saat itu kelihatan dia berhasil karena mengikuti kehendak dagingnya. Tetapi dia sedang digiring untuk bertemu manusia durhaka itulah antikristus. Untuk menuruti kehendak Tuhan kelihatannya dia gagal, dia sengsara, dia menderita, tetapi dia dituntun bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, pilih mana? Makanya pandangan kita harus jauh ke depan, jangan hanya melihat yang dekat saja. Kalau hanya melihat yang dekat itu mata yang rabun. Biar kita pandang jauh ke depan, saya mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sekarang memang saya menderita, saya sengsara, tetapi saya menuruti kehendak Tuhan, maka saya bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Sekarang mungkin jaya, berhasil, hebat karena menuruti kehendak daging, tetapi nanti ketemu antikristus manusia durhaka.

II Tesalonika 2:3-4,8

2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,

2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

 

Nafasnya Yesus yang tadinya adalah pembukaan Firman yang merupakan sumber kehidupan kita, berubah menjadi pedang penghukuman. Jangan terjadi dalam kehidupan kita. Ayo belajar taat masuk baptisan air yang benar, belajar taat mengorbankan harga diri. Doa getsemani belajar taat merobek kehendak daging sehingga kita memiliki roh penurut untuk bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga dan kita Mempelai WanitaNya. Yesus Kepala dan kita tubuhNya, tubuh diatur oleh kepala, dikomando oleh Tuhan.

 

3.      Di kayu salib Yesus taat sampai mati, ini puncak ketaatan.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Yesus taat sampai mati. Bagi kita belajar taat sampai daging tidak bersuara lagi sekalipun harus mengorbankan segala-galanya, sampai mengorbankan seluruh hidup kita. Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita belajar taat Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, ada hasil yang bisa kita terima. Mungkin ada yang tergerak untuk menjadi hamba Tuhan sepenuh, itu mengorbankan semuanya, seluruh hidup. Jadi hamba Tuhan tidak berpikir lagi untuk kebutuhan yang jasmani, itu urusannya Tuhan. Jadi doulos saja, lakukan kewajiban, hak itu urusan Tuhan. Hak dan upah kita terjamin di tangan Tuhan. Layani Tuhan makan dan minum, sesudah itu baru boleh makan dan minum. Sesudah itu hamba itu berkata kami hanya hamba yang tidak berguna, yang hanya melakukan kewajiban dan tidak memiliki hak.

 

Sekeras-kerasnya Firman merupakan uluran tangan Tuhan kepada kita, jangan tepis. Kita biasa berdoa Tuhan peluk saya. Tuhan mau peluk lewat Firman datang keras, tetapi kita tidak mau taat. Memangnya cuma mau dielus-elus saja! Kalau Tuhan peluk seperti bayi dalam gendongan ibunya, masa saat buang kotoran dibiarkan saja? Demikian juga kita, kita kotor perlu dibersihkan lewat Firman yang keras dan tajam. Dibersihkan berarti ada dalam tangan Tuhan. Koq malah ngomel, marah, tidak terima, kalau seperti itu berarti di luar tangan Tuhan. Kita koq tidak mau dibersihkan, tetapi maunya digendong saja. Ditunjuk dosanya tetapi tidak mau terima “apa Firman keras, Firman apa seperti itu!” Padahal sekeras-kerasnya Firman itu uluran tangan Tuhan kepada kita. Kalau kita mau taat berarti kita mengulurkan tangan kepada Yesus sehingga kita dipegang, kita digendong Tuhan seperti bayi berada di tangan ibunya. Posisi kita jelas berada di tangan Tuhan yang kuat.

 

Taat mendatangkan hasil, tidak taat menimbulkan akibat. Mengorbankan semua ada hasilnya:

a)      Ulangan 7:7-8

7:7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu — bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? —

7:8 tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

 

Tangan Tuhan yang kuat melepaskan kita dari perbudakan di Mesir, sama dengan tangan Yesus mampu melepaskan kita dari ikatan apapun juga di dunia ini. Ikatan dunia, ikatan dosa, ikatan utang, penyakit yang tidak kunjung sembuh bagaikan ikatan yang membelit, Tuhan mampu melepaskan. Ikatan apa? Tinggal catat saja, kalau taat maka Tuhan sanggup melepaskan. Kaum muda sulit lepas dari rokok, narkoba, kenajisan, bisa lepas yang penting mau taat!

 

Segala sesuatu di dunia ini bagaikan lingkaran setan yang terus mengikat. Kalau tidak ada tangan Tuhan, siapa yang bisa melepaskan kita. Kita bekerja, di situ ada lingkaran setan yang bisa mengikat kita. Kita sekolah di situ juga ada lingkaran setan yang bisa mengikat kita. Di rumah dikira orang tua baik anaknya, padahal di sekolah berandalan. Ada ikatan setan di situ. Yang bisa melepaskan hanya tangan Tuhan kalau kita mau taat. Mungkin anak-anak terikat, ayo orang tua duluan taat, pukul diri taat. Saya sebagai gembala melihat jemaat masih terikat, saya pukul diri, belajar taat dulu supaya jemaat juga mengalami kelepasan dari ikatan dosa. Bukan langsung tunjuk-tunjuk jemaat “memang jemaat pemberontak, memang jemaat tidak tahu diatur, tidak tahu terima kasih!”. Pukul diri dulu, Tuhan ketaatan saya masih kurang. Baru-baru ini jemaat masuk rumah sakit lagi dan belum keluar, saya pukul diri “ampuni saya Tuhan”.

 

b)      Yesaya 49:14-16

49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."

49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

 

Di sini dikaitkan dengan ibu, dalam bahasa rohani ibu itu menunjukan gembala. Jadi hasil kedua tangan Tuhan yang kuat, tangan Yesus Gembala Agung memelihara dan melindungi kita yang tidak berdaya seperti bayi. Sehebat apapun kita hanya seperti bayi. Tangan Yesus Gembala Agung memelihara kehidupan kita mulai di padang gurun dunia ini sampai nanti di saat antikristus berkuasa kita disingkirkan, dipelihara dan dilindungi. Kaya, pandai, punya kedudukan, punya ijazah kita tetap hanya bayi, tidak bisa berbuat apa-apa. Punya tambang kalau diperintahkan tutup mau apa. Kita hanya bayi, tidak bisa berbuat apa-apa, hanya berserah kepada Tuhan. Biar tangan Yesus memelihara dan melindungai kita. Karena kita merasa hanya bayi maka kita belajar taat. Namanya bayi baru lahir mau dipakaikan apapun dia tidak akan ngomel. Taat saja maka kita dipelihara Tuhan.

 

c)      Mazmur 118:15-16

118:15 Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,

118:16 tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

 

Tangan Tuhan melakukan keperkasaan, ini menunjukan tangan Yesus sebagai Raja Mempelai Pria Sorga akan meninggikan kita, mengangkat kita dari segala ketenggelaman dan kemerosotan. Kaum muda merosot apa? Kesucian merosot, belajar taat. Jangan teruskan kemerosotan itu, kalau dibiarkan nanti tenggelam di lautan api dan belerang. Mau mengaku sama orang tua karena sudah jatuh, korbankan harga diri. Gembala juga mau mengaku kepada jemaat, kalau merosot akui, jangan dibiarkan. Nanti tangan Tuhan akan meniggikan. Meninggikan di sini berarti menyucikan, mengubahkan dan memakai kita. Untuk nanti ditinggikan dibawa pada kemuliaan yang kekal. Ada tangan Tuhan yang kuat diulurkan kepada kita siang ini, kita bisa terima tangan Tuhan itu kalau kita taat. Saya sebagai gembalapun manusia daging kadangkala ada kemerosotan. Tetapi tidak mau bertahan pada kemerosotan itu, kalau merosot dalam dosa minta ampun kepada Tuhan, maka saat itu tangan Tuhan sebagai Raja berkuasa meninggikan.

 

Nikah sudah merosot keharmonisannya, suami mulai kasar, isteri mulai membantah, anak tidak tunduk dan suka melawan, hubungan nikah mulai hancur-hancuran, siang ini periksa hati dan ketaatan kita kepada Tuhan.

 

Kemerosotan terjadi karena kita kurang taat. Petrus tidak taat maka dia tenggelam. Waktu Yesus berjalan di atas air, Petrus berkata kalau itu Engkau Tuhan suruhlah aku berjalan. Yesus katakan datanglah. Begitu dia berjalan dia mulai merasa tiupan angin, suara Yesus sudah mulai dia ragukan karena merasakan angin pengajaran lain. Apa yang terjadi? Dia mulai tenggelam. Kalau kemerosotan terjadi, periksa ketaatan. Dalam Yohanes pasal 21 juga Petrus tidak taat dan menjadi penjala ikan, dia gagal tidak mendapatkan apa-apa. Lalu Yohanes mengatakan “itu Tuhan” maka Petrus mengenakan pakaian dan dia cemplung ke dalam danau. Itu semua bicara kemerosotan. Tetapi dengan belajar taat, diangkat kembali oleh Tuhan.

Kemerosotan apapun yang kita hadapi, Tuhan mampu mengangkat kembali kehidupan kita, asalkan mau belajar taat, korban semua, korban harga diri, gengsi, kehendak diri, korban seluruh hidup, maka tangan Tuhan terulur. Tangan Yesus Penebus mampu melepaskan dari segala ikatan, tangan Yesus Gembala Agung mampu memelihara dan melindungi, tangan Yesus Sang Raja mampu mengangkat kehidupan kita sampai diangkat dalam kemuliaan.

 

Tuhan Memberkati.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar