20220223

Kebaktian PA Imamat, Rabu 23 Februari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:23-28

25:23 "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.

25:24 Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.

25:25 Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.

25:26 Apabila seseorang tidak mempunyai penebus, tetapi kemudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus miliknya itu,

25:27 maka ia harus memasukkan tahun-tahun sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah miliknya.

25:28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya."

 

Pada tahun Yobel, orang Israel yang telah jatuh miskin sehingga harus menjual tanah pusakanya, boleh menerima tanahnya tanpa syarat. Ini adalah peraturan Tuhan yang tidak boleh dilanggar. Arti rohani bagi kita, Tuhan masih mau memulihkan kehidupan yang jatuh miskin. Sebagai contoh sidang jemaat Laodekia, sudah miskin secara rohani tetapi masih ditawarkan kemenangan untuk duduk di takhta Tuhan, masih diberi kesempatan untuk menang, Tuhan masih mau pulihkan.

Wahyu 3:17,21

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Semiskin-miskinnya sidang jemaat Laodekia masih diberikan kesempatan menang untuk duduk di takhta sorga. Sidang jemaat Laodekia secara jasmani kaya tetapi secara rohani miskin sehingga Tuhan ancam akan dimuntahkan, artinya keluar dari persekutuan Tubuh Kristus. Kekayaan secara jasmani tidak ada artinya kalau kita miskin secara rohani sebab terancam keluar dari Tubuh Kristus. Sekarang kita raba diri kita, rohani kita miskin atau kaya.

 

Wahyu 3:16

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

 

Di sini ada 3 macam kekayaan rohani, dari sini kita bisa melihat tanda-tanda miskin rohani.

1.      Tidak punya emas yang telah dimurnikan di dalam api. Pengertiannya bagi kita adalah tidak memiliki iman yang teguh. Gampang kecewa, putus asa ketika menghadapi pencobaan, gampang jatuh dalam dosa dan gampang dibimbangkan oleh ajaran-ajaran palsu.

 

Sampai Paulus heran menghadapi sidang jemaat Galatia yang begitu lekas berbalik dari ajaran benar, untuk menerima injil yang lain yaitu Firman yang diputar balik. Inilah miskin rohani.

I Petrus 1:6-7

1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,

1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

 

Mereka tidak memiliki emas yang murni, tidak memiliki iman yang teguh. Bapak ibu periksa, ketika menghadapi pencobaan kita gampang kecewa, gampang putus asa, ketika menghadapi dosa gampang jatuh, itu berarti rohaninya miskin. Bertahun-tahun ikuti ajaran yang benar, sekali mendengar ajaran palsu langsung bimbang, itu rohaninya miskin.

 

2.      Tidak punya pakaian putih. Pakaian putih menunjukan pakaian pelayanan. Jadi artinya tidak mempunyai pakaian pelayanan. Sama dengan tidak mau aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, itu rohani miskin. Hanya suka menjadi penonton, orang melayani dia hanya menonton. Isteri beribadah suami hanya menjadi penonton, atau sebaliknya. Hati-hati kaum muda, banyak kaum muda hanya jadi penonton, orang tua ibadah dia hanya menonton. Bukan nonton ibadah online tetapi artinya tidak ada gerakan, hanya melihat saja. Kehidupan seperti ini nanti Tuhan yang akan menontonnya bahkan mengolok-olok jika penghukuman jatuh ke atasnya.

Yesaya 66:24

66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

 

Kenapa disebut memberontak? Lewat Korban Kristus Yesus rela ditelanjangi, memberikan pakaian kebenaran dan juga memberikan pakaian pelayanan kepada kita. Tidak mau melayani berarti sama dengan memberontak.

 

Ayo jangan menjadi penonton, ayo aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Terutama menjadi tim doa. Mari doa-doa sangat kita butuhkan hari-hari terakhir ini untuk pekerjaan Tuhan, untuk pandemi segera berakhir sehingga ada keleluasan untuk segera menggelar ibadah-ibadah persekutuan Tubuh Kristus.

 

3.      Tidak punya minyak untuk melumas mata. Minyak menunjuk Roh Kudus. Artinya tanpa Roh Kudus sehingga pandangannya hanya tertuju pada perkara-perkara jasmani di dalam ibadah pelayanan. Tidak bisa melihat Yesus, terutama bagi kita bangsa kafir tidak bisa melihat lambungnya Yesus yang tertikam, itu miskin! Apa artinya?

Zakharia 12:10

12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

 

Matanya tidak bisa memandang Yesus yang tertikam artinya tidak tahu menyembah Tuhan atau malas menyembah Tuhan, itu rohani miskin! Di rumah malas menyembah, diberi kesempatan untuk doa penyembahan bersama-sama juga malas, itu rohaninya miskin.

 

Yang miskin rohani ini masih dapat kesempatan untuk dipulihkan, untuk menang dan duduk setakhta dengan Tuhan Yesus. Sekarang pertanyaannya mengapa bisa jatuh miskin secara rohani?

Wahyu 3:20

3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

 

Kerinduan hati Yesus mau masuk untuk mendapatkannya. Jadi jawaban penyebab rohani miskin sebab Yesus di luar, tidak pernah masuk dalam hatinya, tidak pernah masuk dalam hidupnya. Kalau disimpulkan ini sama dengan keras hati. Jangan biarkan Yesus di luar, izinkan Dia masuk dalam hidup kita. Ini juga yang dinubuatkan dalam Kidung Agung.

Kidung Agung 5:2-7

5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"

5:3 "Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"

5:4 Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.

5:5 Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.

5:6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.

5:7 Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.

 

Seperti pingsan di sini sama seperti sidang jemaat Laodekia tidak panas tidak dingin, tidak hidup tidak mati, itu pingsan. Di sini dinubuatkan tentang Sulamit dan Salomo. Banyak gereja Tuhan seperti Sulamit, membiarkan Salomo berdiri di luar tidak diizinkan masuk. Sulamit gambaran gereja dan Salomo gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga, jangan biarkan Yesus di luar, izinkan masuk.

 

Bagaimana keadaan gereja Tuhan yang membiarkan Yesus di luar?

1.      Baju telah ditanggalkan apakah aku akan mengenakannya lagi. Artinya merasa tidak perlu lagi melayani Tuhan, pakaian pelayanan sudah dilepaskan. Sekarang semua meningkat menjadi tim doa, jangan dilepaskan. Kalau saya mau saya berdoa, kalau saya tidak ada waktu tidak berdoa, jangan! Sebagaimana dulu bapak ibu dalam paduan suara aktif, begitu juga dalam doa harus aktif. Sama juga saya, jangan sampai kalau saya mau saya khotbah, kalau tidak mau tidak khotbah, jangan! Itu seperti Sulamit, merasa sudah cukup melayani Tuhan “sudah cukup, sudah tua saya, ada yang muda, biarkan regenerasi”. Dalam pelayanan tidak ada istilah pensiun, melayani itu selama-lamanya sampai di Yerusalem Baru, status kita di sana tetap imam. Di bumi imam di sana juga imam, tidak boleh lepas-lepas pelayanan.

 

Mengapa pelayanan dilepas. Jawabannya ada pada ayat 2 “aku tidur”. Tidur di sini artinya sudah enak, sudah nyaman, merasa sudah diberkati sehingga tidak perlu lagi. Banyak yang seperti itu, khususnya kami hamba Tuhan. Waktu awal merintis semangat dan sungguh-sungguh melayani, mau di mana disuruh dia pergi, banjir bisa tembus. Dulu jalan kaki, begitu punya roda 4 sudah tidak bisa lagi melayani. Apalagi kalau gereja sudah besar, diberkati, punya banyak pengerja, tinggal utus pengerja, dia sendiri santai. Sama seperti Daud, sudah kokoh kerajaannya, Yoab disuruh perang sedangkan dia sendiri santai, jalan-jalan di atas sotoh istana. Begitu jalan-jalan dia lihat Betsyeba mandi, jadinya jatuh dalam dosa. Sama juga jemaat, waktu pertama merintis usaha sungguh-sungguh beribadah, melayani Tuhan semangat. Begitu sudah diberkati, berhasil semua, sudah mulai kendor ibadahnya. Begitulah keadaan gereja Tuhan akhir zaman, sudah merasa nyaman hidupnya, sudah diberkati, jadi berpikir tidak perlu lagi beribadah melayani Tuhan.

 

Kaum muda waktu masih sekolah dan kuliah sungguh-sungguh, dapat ijazah dan gelar, dapat pekerjaan yang mapan, lupa Tuhan, tidak lagi beribadah melayani. Jangan, itu membiarkan Yesus di luar. Ada juga kebalikannya, karena mengejar kenyamanan hidup, mengejar berkat-berkat secara jasmani sehingga tidak mau beribadah melayani. Itu sama nilainya dengan yang tadi, membiarkan Yesus di luar. Silahkan kerja sungguh-sungguh, silahkan sekolah setinggi-tingginya, semuakan tujuannya supaya punya kenyamanan hidup, supaya diberkati, supaya mapan, namun jangan tinggalkan ibadah pelayanan, itu yang kita jaga.

 

Kalau disimpulkan keadaan pertama ini disebut tidur rohani. Kalau orang tidur lelap biarpun sudah diketuk pintu kamarnya tidak ada dia bukakan, mau buka pintu sudah terlalu berat matanya, malah tambah tarik selimut. Ini jangan terjadi pada kita.

 

2.      Kidung Agung 5:3b

5:3b Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"

 

Kaki sudah dibasuh artinya merasa sudah bersih, sudah suci, sudah punya pengajaran. Banyak gereja penyakit merasa, sama dengan jemaat Laodekia “aku tidak kekurangan apa-apa” sama dengan ini merasa tidak ada dosa, sudah bersih, sudah suci, tidak perlu lagi pengajaran. Kesimpulan tanda kedua ini adalah sombong rohani.

 

Kalau 2 keadaan ini ada maka pasti menolak embun. Waktu Salomo mengetuk pintu dia katakan kepalanya penuh embun, dia membawa embun, Yesus membawa embun.

Ulangan 32:2

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Embun menunjukan Firman pengajaran yang benar. Karena merasa diberkati, sudah nyaman hidupnya, sudah suci, sudah punya pengajaran, pasti menolak pengajaran yang benar. Yesus itu Mempelai Pria Sorga dan Firman pengajaran yang benar itu adalah Firman pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel atau yang kita kenal dengan Kabar Mempelai. Tadi dikatakan tetesan embun malam, kita butuhkan Kabar Mempelai menghadapi suasana malam.

Matius 25:6

25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

 

Jadi satu-satunya suara yang dibutuhkan di tengah malam adalah Kabar Mempelai. Dunia sekarang ini gelap oleh dosa, ditambah lagi kegelapan-kegelapan di berbagai bidang, krisis di berbagai bidang. Yang bisa menolong kita menghadapi keadaan di akhir zaman ini hanyalah Kabar Mempelai, embun di kepala Yesus. Ini yang banyak ditolak, disebut kabar porno, kabar menyesatkan dan lain sebagainya. Kalau gereja umum yang menolak itu wajar karena mereka belum tahu sehingga teledor membuang kata. Yang parahnya kalau sudah ada di dalam Kabar Mempelai tetapi membiarkan Yesus di luar. Sulamit ini gambaran sidang Mempelai, gereja Tuhan, hati-hati, jangan sampai membiarkan Yesus ada di luar, tidak dibiarkan masuk. Ini berarti rohaninya bukan naik tetapi terjun bebas, jatuh, merosot. Ini yang harus kita waspadai, jangan cuma slogan Kabar Mempelai tetapi rohani miskin. Kami jangan hanya slogan pekabar Kabar Mempelai tetapi kenyataannya rohani miskin, tidur dan sombong. Ini kita jaga jangan sampai rohani kita terjun bebas. Yang sudah melayani teruslah melayani dan tingkatkan pelayanan. Yang belum melayani minta sama Tuhan supaya Tuhan berikan jabatan pelayanan. Bukan minta sama gembala, biar Firman yang bekerja, terdorong hati untuk melayani bidang ini dan itu. Izinkan Firman pengajaran terus menyucikan, terus membaharui kehidupan kita sekalian. Kalau kesucian meningkat maka pelayanan meningkat sampai nanti kita mencapai kesempurnaan bersama dengan Yesus masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal, Yerusalem Baru, duduk bersanding dengan Yesus.

 

Akibat miskin rohani:

1.      Kidung Agung 5:6

5:6 Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.

 

Akibatnya kosong dari pribadi Yesus sehingga rohaninya tidak pernah puas. Akhirnya cari kepuasaan di dunia dan kepuasaan di dunia dibawa masuk dalam gereja. Kalau Kabar Mempelai sebatas slogan tetapi praktek hidup tidak ada, maka kepuasan dunia dan cara-cara dunia masuk dalam gereja. Semua diadopsi dalam gereja, ini berbahaya. Dengan dunia juga tidak puas maka cari kepuasan lewat berbuat dosa. Itulah akibat miskin rohani.

 

Kami diberkati secara jasmani tetapi bukan mencari kepuasan dengan berkat-berkat jasmani, bukan itu yang utama. Saya bukan cari yang jasmani tetapi jiwa untuk dibawa kepada Yesus Mempelai Pria Sorga, jangan miskin rohani. Sebab akibatnya ngeri, tidak ada pribadi Yesus, apa artinya! Sorga tanpa Yesus tidak ada artinya. Diberkati tanpa pribadi Yesus tidak ada artinya, tidak akan pernah puas. Diberkati dengan kendaraan roda 4 tipe ini tidak puas, cari lagi yang lain. Orang yang kosong dari pribadi Tuhan tidak pernah puas rohaninya. Nanti cari kepuasan di dunia sampai mencari kepuasan lewat berbuat dosa.

 

2.      Kidung Agung 5:7

5:7 Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.

 

Dipukul dan dilukai oleh peronda kota artinya masuk aniaya antikristus. Zaman antikristus itu tidak langsung dipenggal, tetapi dianiaya antikristus, siapa yang bisa tahan! Berbahagia mereka yang sudah mendahului dan sudah mencapai garis akhir, mereka tidak akan melihat lagi itu aniaya antikristus. Kita ini harus berjaga-jaga, luput atau masuk aniaya antikristus. Kalau rohani miskin otomatis masuk di situ. Tetapi kalau rohani kaya kita pasti luput! Ayo berlomba-lomba, bukan cuma mengejar kekayaan yang jasmani, tetapi cari kekayaan sorga! Miliki iman yang murni, aktif melayani dan tekun dalam penyembahan, itu kekayaan sorga.

 

3.      Akibat ketiga selendang dirampas. Selendang itu ditaruh di leher. Artinya bagi kita sudah tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Yesus sebagai Kepala. Kecuali bertahan tetap menyembah Yesus sampai dipancung kepalanya oleh antikristus. Memang akan ada yang bertahan sampai dipancung kepalanya. Tetapi jangan tunggu sampai kita masuk aniaya antikristus. “Ah nantilah, masih ada kesempatan. Kalau dianiaya antikritus nanti saya bertahan sampai dipancung kepala, nanti juga masuk kerajaan sorga” jangan berpikir demikian. Tuhan menawarkan keselamatan di akhir zaman ini dari aniaya antikristus, kenapa kita mau bodoh-bodoh terjun dalam aniaya antikristus. Sebab itu jaga rohani, jangan terjun bebas, jangan miskin rohani.

 

Dari 3 akibat ini dapat disimpulkan kalau merosot rohani akan mengalami maut, kebinasaan. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita. Sebenarnya Tuhan sudah berikan kesempatan untuk hidup. Firman pengajaran itu adalah Firman yang hidup supaya kita hidup, lepas dari maut.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Tuhan sudah berikan kepada kita untuk hidup, supaya lepas dari maut, Tuhan berikan pengajaran yang besar dan mulia, itulah pengajaran Mempelai, jangan tolak. Jangan sebatas slogan, katanya Kabar Mempelai tetapi isinya bukan Kabar Mempelai. Kita sudah diberikan sarana dari Tuhan untuk lepas dari maut, jangan sampai kita mengalami maut secara rohani.

 

Pemberitaan Firman pengajaran yang benar itu seperti Yesus sedang mengetuk pintu hati kita. Kalau mengetuk pintu berarti jarak kita dengan pintu itu dekat, paling tidak 1 langkah. 1 langkah ini adalah jarak manusia dengan maut.

I Samuel 20:3

20:3 Tetapi Daud menjawab, katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."

 

Sekarang tinggal kita mau pilih, mana yang kita mau, satu langkah jaraknya dengan Yesus atau satu langkah jaraknya dengan maut. Kalau mendengar Firman dan menerima koreksi Firman, menerima penyucian dari Firman pengajaran yang benar, maka jarak kita dengan Yesus itu satu langkah, dekat. Tetapi kalau kita tolak Firman pengajaran, tolak koreksinya, kita satu langkah dengan maut. Tinggal pilih, dekat dengan Yesus semakin jauh dari maut. Atau tolak pengajaran semakin jauh dengan Yesus, semakin dekat dengan maut. Kalau mau terima pengajaran maka kita semakin dekat dengan Yesus dan nanti duduk bersanding dengan Yesus, betul-betul sudah menyatu dengan pribadi Yesus. Tetapi kalau kita tolak pengajaran, tolak penyuciannya, apalagi sampai menghina dan melawan, maka kita ditarik oleh maut, semakin jauh dari Yesus dan makin dekat dengan maut kekal yaitu neraka, kematian kedua. Kita pilih yang mana.

 

Kita beribadah cari apa? Kalau cari yang jasmani berarti jauh dari Yesus, dekat dengan maut. Tetapi kalau cari Firman untuk disucikan itu berarti dekat dengan Yesus. Sikap kita setelah Yesus mengetuk adalah buka pintu hati bagi Yesus. Biarlah jarak kita dengan Yesus hanya satu langkah, semakin dekat sampai menyatu dengan Yesus selama-lamanya. Tanggung jawab kami hamba Tuhan untuk menyediakan dan memberitakan Firman pengajaran yang benar di dalam ibadah supaya jemaat dibawa dekat dengan Tuhan, menemui Tuhan. Bukan menemui setan. Kalau di sini saya cuma menghadirkan lawak-lawak, saya hanya membawa jemaat bertemu dengan setan, bukan bertemu dengan Tuhan.

 

Sidang jemaat juga ayo cari Firman, minta kepada Tuhan. Firman pengajaran itu seperti embun dan juga seperti hujan renai serta hujan deras. Mintalah hujan kepada Tuhan, doa supaya Tuhan curahkan hujan Firman pengajaran di tengah-tengah saat kita beribadah melayani, supaya kita dekat dengan Tuhan, bertemu Tuhan, jauh dari maut.

Zakharia 10:1

10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

 

Mintalah dan Tuhan akan kirimkan awan pembawa hujan. Siapa dia? Itulah hamba Tuhan yang benar yang penuh muatan Firman, bukan awan yang kering. Saya berdoa supaya selalu tampil menjadi awan pembawa hujan, jangan awan yang kering. Guru-guru palsu itu bagaikan awan yang kering dan sumur yang bocor.

II Petrus 2:17

2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

 

Yudas 1:12

1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

 

Saya butuh sekali doa dari sidang jemaat supaya ada pembukaan Firman dan hamba Tuhan tampil sebagai awan yang penuh muatan air dan sidang jemaat dipuaskan dengan air hujan Firman pengajaran yang benar. Sangat disayangkan sidang jemaat sudah datang jauh-jauh kemudian yang tampil awan yang tak berair, yang kosong, yang ditiup angin ke sana kemari. Hari ini ajaran ini, besok ajaran itu. Kasihan jemaat, korbannya sia-sia, semua sia-sia, tidak pernah bertemu Tuhan, malah bertemu setan, jauh dari Tuhan dan malah bertemu maut.

Mengetuk pintu itu tentu berulang-ulang, tidak mungkin hanya sekali. Jadi pemberitaan Firman pengajaran yang benar harus berulang-ulang supaya rohani kita bangun. Kami gembala jangan bosan mengulangi Firman, sidang jemaat jangan bosan mendengar Firman yang diulang-ulang, terutama dalam ibadah pendalaman Alkitab seperti sore ini. Bukan berarti tidak ada bahan, tetapi Firman Tuhan yang diulang-ulang itu sebenarnya merupakan wujud kasih sayang Tuhan bagi gerejaNya. Contohnya yang sudah menikah masa bosan kalau dengar suaminya bilang “papa sayang sekali sama mama” tidak toh, malah senang. Isteri capek kerja lalu suami datang “i love you ma” pasti senang. Hubungan kita dengan Yesuskan hubungan pertunangan, masa tidak suka disayang oleh Tuhan. Bapak ibu suka disayang oleh Tuhan atau tidak? Tentu suka, maka jangan tolak Firman yang diulang-ulang.

II Tawarikh 36:15-16

36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.

36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

 

Firman yang diulang itu disertai pembukaan yang baru. Minggu lalu ayat yang sama kita baca, hari ini juga ayat yang sama, tetapi ada hal yang baru. Minggu depan kalau Tuhan izinkan masih ayat yang sama, tetapi ada lagi hal yang baru, diulang-ulang untuk maju. Kalau diejek, ditolak, dihina, akibatnya tidak mungkin lagi pemulihan. Apalagi kalau merasa saya sudah tahu. Puji Tuhan kalau tahu, tetapi prakteknya bagaimana? Sekarang diulang maksudnya supaya kita praktek.

 

Tujuan Firman diulang-ulang.

Kidung Agung 5:2

5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"

 

Kidung Agung 5:2 (Terjemahan Lama)

5:2 Bahwa tertidurlah aku, tetapi hatiku lagi berjaga, maka kedengaranlah bunyi suara kekasihku sambil mengetok pintu, katanya: Bukakanlah aku pintu, hai adinda, emasku, merpatiku dan kesempurnaanku! karena kepalaku dibasahkan oleh embun dan ikal-ikal rambutku oleh rintik-rintik malam.

 

Ini tujuan Firman diulang, untuk membawa kita kepada kesempurnaan sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Makanya diulang-ulang untuk dibentuk, sampai tampil sempurna sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Jujur kami hamba Tuhan kalau mau mengulang ini sebenarnya ada perasaan maunya cepat-cepat maju, ganti topik. Tetapi begitu mau melangkah pada ayat berikutnya ada penekanan ayat yang itu diulangi, sampaikan lagi. Maksudnya supaya membawa gereja pada kesempurnaan. Dari pihak Tuhan Firman pengajaran disampaikan berulang-ulang kepada kita, Dia kirim utusan untuk memberikan Firman itu kepada kita. Dari pihak kita untuk bisa sempurna seperti Yesus ada prosesnya:

Wahyu 3:20

3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

 

Prosesnya makan bersama Yesus. Sesuatu yang kita makan akan berdampak pada tubuh kita, mendarah daging. Artinya Firman itu harus mendarah daging dalam hidup kita untuk menggerus/menghancurkan segala tabiat daging kita, sehingga ada dampak yang nyata. Terlihat dari perkataan dan perbuatan kita, orang lain bisa merasakan Firman sudah mendarah daging atau tidak. Perkataannya sudah bukan lagi perkataan yang sia-sia tetapi perkataan yang membangun, perbuatannya juga sudah perbuatan yang baik dan suci, itu sudah ada dampak. Untuk mempercepat Firman mendarah daging di dalam hidup kita adalah lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Firman pengajaran kita dengar dan perjamuan suci mempermanenkannya dalam hidup kita, membuat Firman mendarah daging di dalam hidup kita.

I Korintus 10:16-17

10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?

10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

 

Ayo bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Banyak orang yang tidak suka, bahkan pendetapun banyak yang malas menggelar ibadah pendalaman Alkitab karena durasinya lama, ditambah lagi perjamuan suci. Banyak yang lebih suka ibadah raya termasuk ibadah rumah tangga.

 

Namun yang harus kita waspadai disaat-saat kita makan bersama Yesus, saat-saat kita bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab seperti sore ini, ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi:

1.      Menjadi seperti Yudas Iskariot yang keras hati, mengelak dari Firman, tetap mempertahankan dosanya.

Matius 26:23-25

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

 

Ini padahal kesempatan terakhir bagi Yudas untuk ditolong. Ada tegoran Firman yang keras waktu dia makan Paskah bersama Yesus “ada lebih baik bagi orang itu sekiranya dia tidak dilahirkan” keras sekali! Tetapi Yudas juga begitu keras hati. Biarpun Firman keras dia tidak peduli, dia berkata “bukan aku yah Rabi” dia mengelak dari Firman. Tidak mau disucikan, tetap pertahankan dagingnya, tetap pertahankan dosanya.

 

Jangan seperti Yudas, dalam ibadah pendalaman Alkitab kita dengar Firman yang keras untuk menyucikan kita, jangan keraskan hati dan menolak penyucian, jangan seperti Yudas! Akibatnya ngeri, seharusnya kita makan perjamuan suci maka Firman mendarah daging dalam hidup kita, tetapi Yudas lain, dia dengar teguran Yesus, dia mengelak sehingga ketika dia makan roti perjamuan dia kerasukan iblis.

Yohanes 13:25-27

13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"

13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.

13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."

 

Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Datang ibadah pendalaman Alkitab, pulangnya malah dirasuk iblis, ngeri sekali! Bukan jadi sama dengan Tuhan tetapi menjadi sama dengan iblis. Kenapa? Karena menolak Firman. Fungsi perjamuan suci untuk mempermanenkan Firman. Jadi kalau dosa kita pertahankan, maka begitu menerima perjamuan suci dosanya yang permanen ini yang ngeri. Makanya perlu sebelum kita menerima perjamuan suci ujilah dirimu kata rasul Paulus. Supaya tidak sakit, tidak mati. Artinya koreksi diri lewat Firman. Firman datang tunjuk dosa dan kesalahan kita, akui dan selesaikan. Maka ketika makan perjamuan suci, hidup Yesus yang nyata dalam kita, Firman itu permanen dalam kita.

I Korintus 11:28-29

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.

 

Mengakui tubuh Tuhan di sini artinya mengaku dosa. Yesus dipaku di kayu salib dan mati untuk menyelesaikan dosa-dosa kita, menjadi korban pendamaian.

 

I Korintus 11:30-31

11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.

11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.

 

Ini bukan setelah makan perjamuan suci langsung mati, tetapi mati rohani yang dimaksud karena mempertahankan dosa. Ayo uji diri, kesempatan Firman disampaikan panjang lebar, durasinya cukup panjang, kadang hampir 2 jam, kita koreksi diri “ini Tuhan dosaku, ampuni Tuhan”. Bukan malah berpikir “itu pendeta cuma tembak-tembak saya, cuma itu terus yang disampakan, diulang-ulang, bosan!”. Akhirnya begitu makan perjamuan suci dosanya yang permanen sehingga sakit, lemah dan mati rohani. Minggu depan datang dengar Firman, begitu juga sikapnya, bosan, malas, tidak mau mengoreksi diri, dia makan perjamuan suci maka tambah lemah. Tambah lagi minggu depan perilakunya sama, sakit rohaninya. Kalau dibiarkan terus mati rohaninya, dirasuk iblis, menjadi sama dengan setan.

 

Ini kesempatan Tuhan berikan, periksa diri dulu, koreksi diri, uji diri. Kalau temukan dosa segera akui dan selesaikan sehingga ketika kita makan perjamuan suci Firman Tuhan permanen dalam diri kita.

 

Ini kemungkinan pertama, kemungkinan yang negatif.

 

2.      Yohanes 13:23-25

13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"

13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"

 

Yohanes 13:25 (Terjemahan Lama)

13:25 Oleh yang demikian, sedangkan murid itu bersandar di dada Yesus, lalu bertanya, "Ya Tuhan, siapakah dia itu?"

 

Kemungkinan kedua adalah menjadi seperti rasul Yohanes yang memanfaatkan Firman pengajaran benar dan perjamuan suci untuk berubah. Kita lihat bagaimana sikap Yohanes sebelum dia diubahkan, sebelum makan Paskah dengan Yesus. Sikapnya bukan sikap yang baik, sampai ditegur oleh Yesus dan syukur dia bisa menerima.

a)      Lukas 9:53-54

9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?"

 

Sikap pertama adalah tidak punya kasih kepada sesama. Berarti tidak punya kasih kepada Tuhan. Kalau kita mengakui mengasihi Tuhan harus mengasihi sesama kalau tidak kita pendusta. Yohanes tidak punya kasih, mau bakar orang. Jujur kadangkala sikap ini banyak muncul kepada kami hamba Tuhan. Ketika khotbah jemaat tidak menghargai, jemaat tidak fokus, tidak menghargai, muncul seperti Yohanes ini, geram. “Coba kita minta api bakar pa ngoni!” bahaya kalau sudah seperti ini, Tuhan tolong. Jadi pelajaran bagi kita, ketika kita bersaksi, lalu orang tidak mau dengar, jangan emosi. Menasihati anak untuk sungguh-sungguh dengan Tuhan, jangan sampai mengutuk. Saksikan dengan baik, kalau dia tidak mau dengar tinggal doakan, nanti Tuhan yang jamah hidupnya. Kalau emosi nanti cenderung salahkan orang.

 

Saya ingatkan satu jemaat, jangan bilang “kamu sesat!”. Karena waktu dia bersaksi, yang mendengar kesaksiannya itu ada argumen ini itu, akhirnya dibilang “so itu kamu ini, kamu pe ajaran sesat!”. Mana mau diterima kalau kita sudah bilangi orang lain sesat. Sampaikan saja, kalau dia tidak mau terima doakan, biar Tuhan yang menjamah.

 

b)      Markus 10:35-37

10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"

10:36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"

10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."

 

Sikap kedua adalah egois dan ambisi. Maunya dia saja dengan Yesus, yang lain ba jaoh-jaoh ke sana, kita pe tampa ini. Saya juga belajar tunggu waktu Tuhan, kalau Tuhan yang orbitkan tidak ada yang bisa halangi.

 

Egois dan ambisi ini artinya mau lebih dari orang lain sampai mengorbankan orang lain. Dalam saya melayani, Tuhan yang tahu hatiku jangan sampai ada kebanggaan. Kalau sudah ada bangga nanti ambisi. Saya hanya hambanya Tuhan, kalau Tuhan tidak pakai saya tidak ada apa-apanya. Kalau Tuhan pakai puji bagi nama Tuhan. Dan saya merindu dipakai Tuhan sampai garis akhir, bersama sidang jemaat kita bertemu Yesus di awan-awan yang permai.

 

Ini sikap Yohanes sebelum diubahkan. Lewat makan bersama Yesus, Yohanes diubahkan sehingga Yohanes bisa bersandar di dada Yesus. Artinya bisa menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Segala kehendak kepada Tuhan, tidak ada lagi kehendak daging. Bisa mengasihi Tuhan dan tidak mau terpisah dengan Tuhan sedetikpun. Ini sama dengan mengasihi Tuhan lebih dari segalanya. Di situ kita merasakan detak jantungnya Yesus, kasihnya Tuhan. Kita lebih mengasihi Tuhan dari segalanya, lebih dari pekerjaan, lebih dari study, lebih dari yang lain-lain, Tuhan tetap yang nomor satu, Tuhan tetap yang terutama. Tadinya Yohanes mau tampil, mau show, mau lebih dari yang lain, sekarang Tuhan yang lebih utama.

 

I Yohanes 4:20-21

4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

 

Kalau bisa mengasihi Tuhan pasti bisa mengasihi sesama, sampai mengasihi orang yang membenci kita. Sebab itu Yohanes bisa menulis surat I, II, III Yohanes yang penekanannya tentang kasih.

 

Kesempatan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci kita serahkan segala-galanya kepada Tuhan. Kita serahkan segala kehendak kita kepada Tuhan, tidak mau terpisah dengan Tuhan, tetap mengasihi Tuhan dan mengutamakan Tuhan lebih dari segala-galanya.

 

Hasilnya kalau kita bersandar di dada Yesus:

a)      Yohanes 13:25-26

13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"

13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.

 

Kepada Yohanes, Yesus memberitahukan siapa yang akan menyerahkan Dia yaitu Yudas Iskariot. Sekarang bagi kita hasilnya rahasia Firman dibukakan bagi kita supaya kita luput dari aniaya antikristus. Jangan coba-coba usik kehidupan yang bersandar di dada Yesus. Lewat pembukaan rahasia Firman kita bisa tahu siapa itu antikristus supaya kita bisa berjaga-jaga tidak menjadi antikristus atau jangan sampai menjadi mangsanya antikristus. Makanya dalam suratan I Yohanes pasal 2 dan II Yohanes pasal 1 di situ rasul Yohanes membeberkan siapa itu antikristus karena dia sudah bersandar di dada Yesus. Sekarang bagi kita, lewat pembukaan rahasia Firman kita paham siapa itu antikristus supaya kita tidak menjadi antikristus, tidak menjadi mangsa antikristus dan luput dari antikristus.

 

Kalau dibilang tentang antikristus sebenarnya untuk membuat kehidupan kita takut. Karena kehidupan yang masuk dalam aniaya antikristus itu mengerikan sekali nasibnya. Aniaya antikristus itu aniaya yang belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi, sangat-sangat dahsyat! Kalau sekarang kita tidak tahu siapa antikristus, kita pikir kita beribadah melayani dan sudah betul, padahal digiring menjadi sama dengan antikristus, binasalah orang itu! Lewat pembukaan Firman kita bisa paham dan mengerti siapa itu antikristus.

 

I Yohanes 2:18-19

2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

 

II Yohanes 1:7

1:7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.

 

Jadi kita dalam pembukaan Firman ini kita digiring untuk mengerti siapa antikristus, kita bisa tahu bagaimana ciri-cirinya. Bukan mau belajar bagaimana itu cap 666 yang jasmani, bukan itu! Kalau dalam gereja penekanannya cap 666 yang jasmani, tetapi yang rohani tidak pernah dibeberkan, wah bahaya! Yang kita pelajari bagaimana untuk luput dari aniaya antikristus, siapa itu antikristus supaya  kita tidak berbuat seperti dia, supaya tidak memiliki roh antikristus dalam diri kita.

 

Siapa itu antikristus? Orang yang tidak sungguh-sungguh termasuk di dalam kita. Artinya tidak sungguh-sungguh di dalam pengajaran, tidak sungguh-sungguh di dalam penggembalaan, itu antikristus. Lewat pembukaan Firman kita didorong untuk bersungguh-sungguh. Kalau sudah bersungguh-sungguh maka ketika cap 666 itu ada kita akan diluputkan, tidak akan kena. Kita sekarang mengupas yang rohaninya, bukan yang jasmaninya. Tidak usah pelajari ada di negara ini, ada komputer besar di sana yang namanya itu, sudahlah itu bukan urusannya kita. Urusan kita untuk sungguh-sungguh di dalam penggembalaan, sungguh-sungguh di dalam pengajaran, maka tidak akan kena cap antikristus.

 

Vaksin itu bukan cap 666. Kalau itu cap 666 berarti saya sudah kena dan sore ini tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman. Masa antikristus khotbah sampaikan pembukaan Firman. Tidak usah kita pusing soal itu, akhirnya jadi serba parno, akhirnya melawan pemerintah. Sedangkan pemerintah itu wakil Allah. Urusan kita sungguh-sungguh dengan Tuhan, kalau sudah sungguh-sungguh pasti akan diluputkan oleh Tuhan.

 

b)      Yohanes 21:20-23

21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"

21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

 

Tentang murid itu tidak akan mati ada yang percaya sampai sekarang ini. Saya temukan sendiri dan orang itu bertanya kepada saya “pak pendeta Yohanes itu sudah mati atau belum? Karena Alkitab bilang dia tidak mati. Ada di mana dia kira-kira”. Itulah kalau baca Alkitab hanya sepenggal-sepenggal, tidak full.

 

Hasil kedua hidup mati kita adalah urusannya Tuhan. Ayo bersandar di dada Yesus, Tuhan yang tahu semuanya, Tuhan yang atur semuanya. Bukan berarti ajar kita malas, tidak usah belajar, tidak usah kerja, hidup mati ada di tangan Tuhan. Bukan begitu! Silahkan berusaha, bekerja, sekolah, tetapi semua Tuhan yang tentukan. Hidup mati kita di tangan Tuhan. Bersandar di dada Yesus itu sama dengan menjadi seperti bayi di dalam gendongan tangan Tuhan. Bayi tidak bisa berbuat apa-apa. Mau makan tidak bisa masak sendiri, mau minum tidak bisa bikin susu sendiri. Mau bersihkan dirinya dari kotoran saja tidak bisa, yang bisa dia lakukan cuma menangis menyembah Tuhan. Ayo kita menjadi bayi dalam gendongan tangan Tuhan yang hanya bisa menangis menyembah Tuhan.

 

Lihat keadaan akhir zaman ini bukan kita tutup mata tetapi cocokan dengan Firman. Apa yang terjadi semua ini penggenapan Firman. Di Surabaya ada hujan es, nanti akan turun hujan es 50kg. Lihat keadaan dunia akhir zaman ini kita bisa berbuat apa selain menangis menyembah Tuhan. Mau tambah modal, mau tambah ijazah, tetap tidak bisa menghadapi keadaan dunia akhir zaman ini. Saya bukan anti ijazah tetapi itu tidak bisa menjamin, yang menentukan bersandar di dada Yesus, seperti bayi dalam gendongan tangan Yesus. Tidak bisa berbuat apa-apa tinggal menangis menyembah Tuhan. Dan Tuhan jamin kalau kita seperti bayi bersandar di dada Yesus dalam gendongan Tuhan, lihat ini jaminan Tuhan.

Yesaya 46:4

46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

 

Mau digendong Tuhan ayo tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, makan Firman dan perjamuan suci seperti Yohanes yang bersandar di dada Yesus. Sampai masa tua Yesus tetap menggendong kita artinya:

1)      Yesus memelihara kita secara ajaib.

2)      Yesus memikul kita, menanggung segala beban kita dan Dia selesaikan. Beban apa? Beban nikah, buah nikah, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya serahkan semua kepada Tuhan, Tuhan tanggung semuanya. Aku telah melakukannya, kata Yesus. Kapan Dia melakukanNya? Waktu disalibkan, tanganNya direntangkan untuk dipaku. Tangan yang berlubang paku inilah yang menggendong kita sampai masa tua kita. Dia sudah melakukannya dan akan melakukannya terus.

 

3)      Yesus menyelamatkan = menyelamatkan dari aniaya antikristus dan dari hukuman atas dunia ini. Dan Yesus menyempurnakan kita sekalian, kita layak menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Tangan kasih setianya diulurkan sekarang, tangan berlubang paku diulurkan untuk menggendong kita. Mari bersandar di dada Yesus, tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Makan Firman, makan perjamuan suci, biar Firman mendarah daging. Yakinlah kita digendong oleh Tuhan, dipikul oleh Tuhan, ditanggung oleh Tuhan segala beban kita. Dia selesaikan semua tepat pada waktunya dan Dia selamatkan serta sempurnakan kita. Kurang apalagi? Kasih Tuhan kepada kita begitu luar biasa.

 

Mari sungguh-sungguhlah kepada Tuhan, jangan biarkan Yesus di luar. Izinkan Dia masuk dalam kehidupan kita sekalian.

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar