20230729

Kebaktian Doa, Sabtu 29 Juli 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:14-16,4-6

11:14 Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;

11:15 tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."

11:16 Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."

11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."

11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.

11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;

 

Keluarga Betania adalah kehidupan yang dikasihi oleh Yesus dan mengasihi Yesus, tetapi diizinkan menghadapi Lazarus yang sakit, mati dan busuk. Ini merupakan ujian kasih! Bukan untuk membawa pada kematian rohani tetapi justru untuk memuliakan Tuhan. Kita belajar untuk memuliakan Tuhan.

 

Seringkali kehidupan Kristen bersikap seperti Tomas, bukan dia yang mengalami ujian kasih tetapi dia yang tidak percaya akan kuasa Tuhan, kuasa kebangkitan Tuhan. Banyak orang Kristen seperti itu, orang yang mengalami ujian kasih kuat, tegar, tabah, kuat teguh hati. Yang hanya melihat dan tidak mengalami justru bersikap seperti Tomas yang tidak percaya kuasa Tuhan, kuasa kebangkitan Tuhan.

 

Ujian kasih bertujuan supaya kita belajar percaya kepada Yesus. Yesus katakan syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu supaya kamu dapat belajar percaya. Kita belajar percaya kepada Yesus, percaya pada Firman pengajaran yang benar. Di dalam Firman pengajaran yang benar ada kuasa kebangkitan. Ini lebih dari kuasa kesembuhan.

Yohanes 5:24-25

5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

 

Suara Anak Allah itulah suara Yesus = Firman yang dibuka rahasianya, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab, itulah Firman pengajaran yang benar. Di dalamnya ada kuasa kebangkitan. Sebab itu ketika kita diperhadapkan ujian kasih, jangan jauh dari Tuhan, jangan jauh dari ibadah penggembalaan. Tetap setia beribadah untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Waktu Lazarus sakit mereka kirim pesan kepada Yesus, mereka tidak mau jauh dari Yesus. Lazarus mati, Maria tersungkur di bawah kaki Yesus, tidak mau jauh dari Yesus.

 

Apa tujuan mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar?

1.      Supaya kita percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus. Percayanya kita ini bukan hanya sebatas percaya orang Kristen umum, tetapi percaya itu ada prakteknya. Percaya itu iman, ada perbuatan imannya.

Roma 4:25

4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

 

Yesus yang mati untuk menebus kita, dibangkitkan untuk pembenaran kita. Menebus berarti melepaskan. Jadi praktek percaya kepada kematian dan kebangkitan Yesus adalah mau mati terhadap dosa, lepas dari dosa. Dosa apa saja kita matikan dan kita lepas dari dosa. Dilanjutkan hidup untuk kebenaran. Itulah tujuan kita mendengar Firman pengajaran. Kalau percayanya kita seperti ini, itu adalah iman yang kuat, iman yang tidak gampang goyah, iman yang tidak rapuh. Banyak yang hanya sampai sebatas percaya Yesus yang mati dan bangkit tetapi tidak ada prakteknya.

 

Yakobus 1:19

2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

 

Setan saja percaya kepada Yesus dan gemetar. Tetapi setan tidak bisa bertobat karena dia adalah roh. Malaikat juga adalah roh, kalau berbuat dosa langsung jadi setan, tidak bisa bertobat. Kita manusia lengkap punya tubuh, jiwa dan roh. Tubuh itu sarana untuk bertobat, ada jiwa dan roh sebab itu harus bertobat.

 

Jadi, percayanya kita bukan sekedar percaya Yesus telah mati dan bangkit, lalu merayakan natal, merayakan paskah dan sebagainya tetapi tidak ada praktek mati terhadap dosa, lepas dari dosa. Kita harus lepas dari dosa dan hidup untuk kebenaran mulai dari yang kecil-kecil sampai perkara yang besar. Hal kerajaan sorga selalu diumpamakan dari yang kecil menjadi besar.

 

Hasilnya kalau kita percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus serta ada prakteknya:

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Hasilnya kita tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan. Sama seperti keluarga Betania yang tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan. Artinya tidak pernah ditinggalkan oleh Tuhan:

a)      Tuhan selalu memberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain. Ketika kita melihat secara jasmani atau secara rohani terjadi kemerosotan, periksa kebenaran kita. Usaha saya dulu maju tetapi koq sekarang semakin merosot. Nilai saya dulu bagus, sekarang mulai merosot. Pelayanan saya dulu baik dan berkembang, kenapa mulai merosot. Kalau ada yang tidak benar itu yang membuat Tuhan tidak memberkati.

 

Kalau semua buntu, macet semua, periksa kebenaran. Mulai dari nikahnya, bagaimana kebenaran nikahnya mulai dari masa pacaran, masa tunangan. Setelah menikah periksa bagaimana susunan nikahnya, apakah sudah benar, bagaimana kewajiban-kewajiban dalam nikah. Pelayanan di periksa, secara pribadi juga diperiksa ada dosa apa. Itu yang membuat tertutup semua kalau tidak benar.

 

b)      Tuhan selalu menolong pada waktunya. Betapa bahagia kalau kita bisa bertobat dan hidup untuk kebenaran, disertai Tuhan, diberkati dan ditolong pada waktunya. Jangan dulu kejar berkat, jangan dulu cari pertolongan, kebenaran dulu itu yang kita upayakan. Kalau sudah benar berkat Tuhan pasti datang, pertolongan Tuhan pasti nyata.

 

2.      Supaya kita percaya kepada Yesus yang sudah naik ke Sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai Imam Besar. Sebelum Yesus naik, Dia turun ke bagian bumi paling bawah yaitu alam maut, untuk membebaskan kita dari tawanan dosa. Dan Dia naik membawa tawanan-tawanan. Tadinya kita tawanan dosa, kita dilepaskan dan dijadikan tawanan roh, diberikan jabatan serta karunia Roh Kudus.

Efesus 4:8-12

4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." 

4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?

4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Jadi ada kesinambungan dari poin 1 dan 2. Setelah kita percaya Yesus yang mati dan bangkit dengan praktek kita matikan dosa kemudian kita hidup untuk kebenaran, lanjutkan percaya Yesus yang sudah naik ke sorga. Dikatakan Dia naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, itulah takhta sorga duduk disebelah kanan Allah Bapa, untuk mengangkat kita menjadi imam dan raja. Jadi praktek percaya Yesus yang sudah naik ke sorga adalah menjadi imam dan raja, hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang benar. Ada imam dan pelayan Tuhan yang tertinggal dan dianiaya. Ada hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak benar. Hofni dan Pinehas serta imam Eli contoh hamba Tuhan yang tidak benar.

 

Kita periksa diri kita, saya ini sudah diangkat dan ditahbiskan menjadi imam dan raja. Betulkah sudah memenuhi kriteria Tuhan untuk melayani. Banyak orang kelihatan melayani tetapi tidak sesuai selera dan kehendak Tuhan sehingga tidak pernah dikenal oleh Tuhan. Bayangkan, sudah melayani Tuhan tetapi tidak dikenal Tuhan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Siapa itu imam dan raja?

a)      Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Untuk memegang jabatan imam harus dikuduskan. Jadi imam dan raja adalah kehidupan yang suci, yang mau disucikan. Kalau melayani tetapi hidupnya cemar maka orang itu tidak akan pernah berkenan di hadapan Tuhan. Imam dan raja adalah kehidupan yang mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Tempat penyucian itu di ruangan suci, kandang penggembalaan.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Jadi imam dan raja adalah kehidupun yang tergembala. Mengaku hamba Tuhan pelayan Tuhan tetapi tidak tergembala, bagaimana bisa melayani di hadapan Tuhan! Tuhan bilang Aku tidak mengenal kamu! Kan yang dikenal hanya domba yang tergembala. Gembala memanggil domba-domba menurut namanya, berarti dikenal secara pribadi. Domba-domba ada di tangan Tuhan karena dikenal oleh Tuhan. Kalau tidak tergembala bagaimana bisa dikenal oleh Tuhan, pelayanannya tidak berkenan kepada Tuhan.

Yohanes 10:3,27-28

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

b)      Memegang jabatan imam, Imam dan raja adalah kehidupan yang memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan. Bukan dari manusia, bukan dari organisasi tetapi dari Tuhan, jadi tanggung jawabnya kepada Tuhan. Jangan main-main dalam pelayanan! Tanggung jawabnya bukan kepada saya, saya hanya diberikan kepercayaan untuk menumpangkan tangan. Sayapun memegang jabatan pelayanan karena ditumpangkan tangan oleh hamba Tuhan yang Tuhan percaya.

 

Memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan, jadi tanggung jawabnya kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Biarlah kita melayani ada rasa takut sama Tuhan, tanggung jawabnya sama Tuhan! Memang melihat hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak sungguh-sungguh Tuhan tidak langsung menghukum, masih diberi kesempatan siapa tahu bisa berubah. Sejak Yudas dipanggil menjadi rasul sudah ditulis Yudas yang menjadi pengkhianat, sudah ditahu dia akan menjadi pengkhianat. Sudah ditahu tetapi Tuhan masih berikan kesempatan sampai perjamuan Paskah “siapa yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama Aku, dialah yang akan menyerahkan Aku. Lebih baik orang itu tidak dilahirkan!”. Ini teguran keras, tetapi Yudas keras hati, tidak mau berubah, tidak mau bertobat. Akhirnya dia terlepas dari pelayanan, terhilang dari pembangunan Tubuh Kristus.

 

c)      Imam dan raja adalah kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan, dwifungsi.

 

d)      Kehidupan yang diurapi Tuhan. Ada minyak urapan di atas kepalanya.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Ini yang membedakan pelayanan di gereja dengan kegiatan di luar, urapan ini yang membedakan. Khotbah dengan pidato yang membedakan adalah urapan. Sederhana dia khotbah tetapi kalau ada urapan itu meresap sampai ke dalam hati jemaat yang mendengar, dari pada pidato. Urapan ini yang membuat kita selalu menang menghadapi tantangan. Dalam pelayanan banyak tantangannya. Melayani Tuhan itu bagaikan menyeberang, berlayar ke seberang. Ada angin sakal kita hadapi, tetapi kalau ada urapan pasti menang.

Mazmur 20:7,10

20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

 

Kemenangan gilang gemilang berarti menang dan menang terus. Tantangan apapun, kalau ada urapan bisa kita tembusi, bisa kita hadapi. Jadi perhatikan, jangan gampang-gampang terhalang apalagi cari-cari halangan sendiri. Itu berarti tidak ada urapan! Kalau ada urapan tembus semua halangan, bergumul untuk bisa menang, tidak mau dikalahkan oleh apapun.

 

Saya mendampingi 2 hamba Tuhan yang luar biasa dipakai Tuhan, guru saya Pdt. Widjaja Hendra dan orang tua rohani orang tua kandung saya Pdt. Bernard Legontu. Itu yang menjadi teladan bagi saya. Menghadapi tantangan, halangan dan rintangan tidak pernah mundur, maju terus! Itu karena ada urapan.

 

Semakin luar biasa urapannya, semakin mengalami kemenangan yang gilang-gemilang! Kalau ada urapan pasti aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dan dipakai Tuhan sebagai terang kesaksian.

I Petrus 2:5,9

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

 

Inilah imam dan raja, bukan sekedar melayani. Kalau lihat secara jasmani, kemampuan kita untuk melayani pas-pasan. Menyanyi pas-pasan, main musik pas-pasan, khotbah menyusun kata-kata juga pas-pasan. Kalau ukuran manusia belum layak. Tetapi kalau kita mau disucikan, memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan, bertanggung jawab kepada Tuhan, beribadah melayani Tuhan, ada urapan, selalu menang menghadapi tantangan, maka Tuhan pasti pakai dan berguna dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Di Lempinel ditekankan lebih berguna pengerja yang setia dari pada gembala yang tidak setia.

 

Beribadah melayani itu mempersembahkan sesuatu, bukan minta sesuatu. Kita melayani itu berkorban dan segala persembahan kita harus bernilai rohani. Bagaimana bisa bernilai rohani? Kalau suci, punya jabatan pelayanan dari Tuhan, beribadah melayani kepada Tuhan, ada urapan. Tetapi kalau 4 poin tadi tidak ada maka persembahan kita tidak bernilai apa-apa. Biar berkorban ratusan juta tetapi kalau tidak suci, tidak punya jabatan pelayanan dari Tuhan, tidak beribadah melayani Tuhan, tidak ada urapan, kepada manusia memang diterima, tetapi Tuhan di Sorga tidak menerima.

 

Biarlah persembahan kita selalu bernilai rohani. Kita menyanyi mungkin tidak baik, tetapi karena mau melayani dalam kesucian, jabatan dan karunia dari Tuhan, beribadah melayani Tuhan, ada urapan, maka pujian kita bernilai rohani. Dibandingkan yang menyanyi dengan suara yang luar biasa, tetapi kalau tidak suci, jabatannya bukan dari Tuhan, itu tidak ada artinya.

 

Kemudian kita menjadi terang kesaksian, terang keubahan hidup dari gelap kepada terang. Kesaksian yang benar adalah terang kesaksian hidup, dulu saya begitu, sekarang oleh Firman saya jadi begini. Tidak salah juga bersaksi sakit sembuh, tidak ada uang jadi ada uang, tetapi penekanannya terang keubahan hidup. Terang kesaksian ini mengalahkan kegelapan dosa. Juga mengalahkan kegelapan ekonomi. Sekarang kita hadapi kegelapan ekonomi. Terang kesaksian kita mengalahkan semua itu.

 

Kalau kita bisa aktif dalam pelayanan kemudian ada terang kesaksian, memang tidak bisa kita pungkiri sebagai manusia daging kita tidak luput dari kekurangan. Sudah melayani masih pernah jatuh. Bapak ibu yang sudah terlibat dalam melayani, apakah selama ini tidak pernah jatuh dalam pandangan, pikiran, perbuatan, perkataan? Semua pernah jatuh! Tetapi kalau kita mau aktif dalam pelayanan, ada terang kesaksian, maka ketika kita jatuh tangan Tuhan segera mengangkat, tidak berlarut-larut!

I Petrus 2:10

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kita ini benda belas kasihan. Ketika kita jatuh tangan belas kasihan Tuhan mengangkat kita kembali untuk kembali hidup benar dan suci. Lewat apa Tuhan mengangkat? Lewat teguran dan hajaran Tuhan. Seperti Daud, dia dipakai Tuhan luar biasa, Dia yang menyatukan suku-suku Israel yang tadinya sudah terpisah karena ada yang memihak pada anak Saul, ada yang memihak Daud. Singkat cerita seluruh Israel mengangkat Daud menjadi raja. Daud dipakai luar biasa, tetapi dalam pelayanannya dia pernah mengalami kejatuhan yang fatal, jatuh dengan Betsyeba, jatuh dalam dosa kesombongan ketika menghitung bangsa Israel, tetapi oleh tangan belas kasihan Tuhan, dia segera diangkat.

 

Waktu Daud menyuruh Yoab menghitung jumlah bangsa Israel, hal itu jahat di mata Tuhan dan Tuhan mendatangkan tulah kepada bangsa Israel. Datang nabi Gad memperingatkan Daud, disuruh pilih hukuman yang akan dijatuhkan. Daud berkata lebih baik jatuh di tangan Tuhan. Tangan Tuhan mampu mengangkat.

II Samuel 24:14

24:14 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."

 

Saat kita jatuh, tangan Tuhan mampu mengangkat kembali. Tangan belas kasihan Tuhan mampu mengangkat kita. Sore ini saya tidak tahu keadaan bapak ibu kekasih dalam Tuhan, kejatuhan kita dalam dosa apa. Firman Tuhan datang kepada kita, berarti tangan Tuhan sedang diulurkan untuk mengangkat kita kembali supaya bisa benar, bisa kembali pada kesucian. Jangan berlarut-larut! Apalagi berpikir sudah kadung jatuh dalam dosa, pelayanan dilepaskan, jangan! Dosanya yang dilepaskan, pelayanannya jangan. Ayo bangkit kembali, aktif kembali dalam pelayanan pembangunanTubuh Kristus.

 

3.      Supaya kita percaya bahwa Yesus akan segera datang kembali sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, Raja segala raja menjemput mempelai wanitaNya. Kita dengar Firman, praktekan Firman, kita percaya Yesus akan datang sehingga kita tidak akan berlambat-lambat melakukan Firman Tuhan. KedatanganNya sudah di ambang pintu, Dia tidak akan menangguhkan lagi kedatanganNya, sangat sedikit waktu lagi Dia akan datang, Yesus Mempelai Pria Sorga akan segera datang menjemput kita Mempelai WanitaNya. Prakteknya apa kita percaya Yesus akan segera datang?

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Prakteknya kuat teguh hati, bagaikan tiang penopang. Tuhan katakan kamu akan Aku jadikan sokoguru di dalam Bait Allah

Wahyu 3:12

3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

 

Tiang itu kuat. Coba kita masuk di ruangan ini lalu tiangnya bergoyang, tentu kita semua takut. Kalau masuk dalam satu gedung kita lihat tiangnya kokoh, besar-besar, tidak akan takut kita. Kita akan dijadikan sokoguru, kehidupan yang kuat dan teguh hati. Apapun yang dihadapi tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar. Apapun yang dihadapi tetap hidup benar dan suci. Apapun yang dihadapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan dan tetap menyembah Tuhan, tetap berharap dan bersandar kepada Yesus.

 

Kita diperhadapkan dengan banyak kegoncangan di hari-hari terakhir ini. Pembangunan Bait Allah di zaman nabi Hagai dikatakan terjadi di saat banyak kegoncangan. Tuhan katakan bukan hanya mengoncangkan bumi tetapi langit juga dan barang-barang yang indah-indah akan dikirimkan untuk rumah yang dibangun itu. Jadi pembangunan Tubuh Kristus Bait Allah yang sempurna terjadi di tengah kegoncangan. Orang yang kuat teguh hati tidak ikut goncang, dia bertahan, tetap menanti Tuhan, tidak mundur. Apapun yang dihadapi tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar, pegang teguh kebenaran dan kesucian, pertahankan kesetiaan dan kobaran dalam melayani Tuhan, tetap berharap dan tetap menyembah Tuhan.

 

Hasilnya jika kita kuat teguh hati.

a)      II Samuel 10:12

10:12 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

 

Hasil pertama Tuhan melakukan yang baik di mataNya bagi kita. Baik di mata  Tuhan, bukan baik di mata kita. Kadangkala yang baik di mata Tuhan, orang Kristen pandang dengan mata bermusuhan. Pelayan Tuhan yang tidak sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan, melihat apa yang baik dari Tuhan itu dengan mata bermusuhan. Ingat nubuatan mengenai keluarga imam Eli. Orang yang tahbisannya tidak benar, melihat kebaikan Tuhan malah dipandang dengan mata bermusuhan.

I Samuel 2:32

2:32 Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya.

 

Biarlah kita kuat teguh hati maka Tuhan melakukan yang terbaik di mataNya bagi kita. Sekalipun mungkin kelihatannya seakan-akan persoalan dan pergumulan yang kita hadapi tambah berat, seperti Lazarus yang tadinya sakit kenapa malah mati bahkan sampai busuk, tetapi Tuhan tetap melakukan yang baik di mataNya bagi kita sekalian.

 

b)      II Tawarikh 32:7-8

32:7 "Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya, karena yang menyertai kita lebih banyak dari pada yang menyertai dia.

32:8 Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita." Oleh kata-kata Hizkia, raja Yehuda itu, rakyat mendapat kepercayaannya kembali.

 

Tuhan menyertai dan berperang ganti kita. Persoalan dan pergumulan apapun yang kita hadapi, jangan tinggalkan pengajaran, jangan tinggalkan pelayanan, tetap menjaga kesucian hidup, tetap menyembah berharap kepada Tuhan. Tuhan pasti menyertai dan berperang ganti kita. Kita diam saja, Tuhan yang berperang ganti kita.

 

c)      I Tawarikh 28:20

28:20  Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

 

Tuhan menyertai sampai segala sesuatunya selesai. Jadi pernyertaan Tuhan tidak separuh jalan, sampai semuanya selesai, sampai kita selesai terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Sekalipun masalah kita belum selesai sampai sekarang, tetap kuat teguh hati, Tuhan menyertai sampai selesai. Pesan Naomi kepada Rut “duduk saja anakku, orang itu tidak akan berhenti sampai dia selesai”. Orang itu maksudnya Boas, Boas gambaran Yesus, Yesus bekerja sampai semua selesai.

 

Apa yang belum selesai, belum beres, malam ini tetap kuat teguh hati, yakin Tuhan menyertai sampai selesai. Bahkan sampai kita selesai terbangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, Tubuh Kristus yang sempurna.       

 

Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar