20230723

Kebaktian Umum, Minggu 23 Juli 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:7

13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.

 

Antikristus berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkannya.

Ada 2 pelajaran di sini:

1.      Antikristus adalah kehidupan yang tidak suka penyucian.

2.      Orang kudus menunjuk imam dan raja itulah hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Jadi ada hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang tidak masuk penyingkiran gereja dan masuk aniaya antikristus. Ini yang harus kita waspadai, jangan sampai kita sudah melayani Tuhan tetapi ketika penyingkiran gereja kita tidak ikut serta di sana, malah tertinggal dan masuk aniaya antikristus.

 

Kita bahas poin pertama. Orang yang tidak suka penyucian di dalamnya ada roh antikristus yaitu roh kebencian. Yesus sudah mengalaminya, ketika Yesus datang pertama kali Yesus mengalami kebencian sampai kebencian tanpa alasan, sampai dibunuh di kayu salib. Itu juga yang terjadi akhir zaman ini. Menjelang kedatangan Yesus kedua kali gereja Tuhan yang mau hidup suci juga menghadapi kebencian sampai kebencian tanpa alasan, dari dunia dan juga dari orang-orang Kristen yang duniawi.

Yohanes 15:18,25

15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.

 

Bagaimana cara kita menyikapinya? Apakah kita balas membenci? Kita belajar dari pengalaman Yesus, teladan yang sempurna. Ada 3 kali Yesus menghadapi kebencian tanpa alasan.

1.      Saat masih dalam kandungan.

Matius 1:18-19

1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

 

Maria sementara mengandung Yesus tetapi mau diceraikan. Jika perempuan hamil tanpa suami, bagi hukum Taurat harus dilempari batu. Kalau Maria dilempar batu berarti bayi dalam kandungannya ikut mati. Jadi bentuk kebencian di sini adalah perceraian. Apapun alasan perceraian, mungkin kedengarannya logis, di dalamnya mengandung kebencian atau pembunuhan. Berarti tanpa disadari sudah memposisikan diri sebagai anaknya iblis karena iblis adalah bapa pembunuh.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Ada 2 bentuk perceraian:

a)      Yusuf mau menceraikan isterinya secara diam-diam, ini perceraian secara diam-diam = perceraian hati. Masih 1 rumah, 1 tempat tidur tetapi hati sudah tidak satu lagi. Penyebabnya macam-macam:

1)      Karena beda pengajaran. Kita bergumul dan berdoa supaya nikah kita bisa 1 pengajaran yang benar. Bukan berarti kita yang sudah dalam pengajaran mau ikuti pasangan yang beda ajarannya supaya bisa satu, bukan begitu! Kita terus bergumul supaya bisa satu dalam pengajaran yang benar. Seorang suami atau isteri yang suci, kemudian pasangannya orang tidak suci atau tidak mengenal Yesus, anak-anaknya dikuduskan oleh yang sudah mengenal Yesus. Kalau pasangannya itu mau bercerai, biarkan dia bercerai, bukan dari yang sudah tahu Yesus, yang sudah tahu pengajaran. Tetapi sedapat-dapatnya untuk bertahan. Berdoa dan bergumul supaya bisa dibawa kepada Yesus, kepada Firman pengajaran yang benar.

I Korintus 7:10-15

7:10 Kepada orang-orang yang telah kawin aku — tidak, bukan aku, tetapi Tuhan — perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.

7:11 Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

7:12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.

7:13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.

7:14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.

7:15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.

 

Kita yang sudah dalam pengajaran tunjukan kita ada praktek hidup kudus. Kalau tidak tunjukan praktek hidup kudus, kasihan anak-anak yang ada, nanti mereka jadi anak-anak cemar. Tetapi kalau tunjukan praktek hidup kudus maka pasangan ikut dikuduskan dan anak-anak kita juga menjadi anak-anak dikuduskan. Tuhan memanggil kita untuk hidup damai sejahtera, jangan sampai terjadi perceraian, itu yang Tuhan jaga.

 

Yang belum menikah jangan cari yang tidak satu pengajaran apalagi tidak satu keyakinan. Kalau sudah terlanjur sayang bawa dulu dia dengar Firman pengajaran. Kalau dia serius bertekun dalam Firman pengajaran silahkan teruskan pada jenjang yang serius, kalau tidak jangan! Jangan main api! “Oh nanti saya tarik dia” itu perkataaan daging, yang lebih banyak terjadi dia yang ditarik!

 

2)      Menyimpan kepahitan hati. Mulai dari rasa tidak suka, rasa jengkel. Kalau dibiarkan itu terpupuk sampai menjadi kebencian tanpa alasan. Kalau tidak senang kepada isteri atau suami, selesaikan. Kalau tidak diselesaikan nanti biar satu tempat tidur tetapi tidak satu hati, tercerai, ini perceraian diam-diam. Orang seperti itu bukan menjadi anak Bapa di sorga, tetapi anaknya iblis bapa pembunuh. Saya dengan isteri bukan mulus-mulus, ada juga klesnya tetapi segera diselesaikan.

 

b)      Perceraian secara surat. Tuhan tidak menghendaki perceraian.

Maleakhi 2:16

2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

 

Tuhan benci perceraian, jangan ada perceraian. Mungkin ada yang bertanya bagaimana kalau pasangannya yang pertama itu sudah menikah lagi, kan katanya yang bercerai tidak boleh kawin lagi, kalau mau menikah harus berdamai dengan pasangannya. Alkitab mengatakan kalau wanita sudah dicemari oleh laki-laki lain, tidak boleh kembali lagi! Tinggal bertahan hidup sendiri. Sampai murid-murid berkata kalau begitu masalah perkawinan tidak usah menikah, memang seperti itu! Makanya dipikir baik-baik, didoakan, digumuli, bukan mau langsung-langsung menikah. Berdoa sungguh-sungguh, serahkan kepada Tuhan.

 

Matius 19:5-6

19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

 

Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Ini sudah jelas, tidak usah lagi kita berargument ini dan itu, titik. Jangan pakai alasan ini alasan itu, apa yang Firman bilang itu yang kita lakukan. Mengapa terjadi perceraian? Karena ketegaran hati atau keras hati sehingga timbullah kebenaran diri sendiri. Saya benar, bagaimana selama menikah saya ditempeleng terus, ditendang terus. Nanti suaminya bilang bagaimana dia masaknya asin terus, saya jadi darah tinggi, makanya saya tendang dia. Itulah kebenaran diri sendiri. Mohon belas kasihan Tuhan, kita bergumul dan berdoa supaya hal-hal yang lampau kita lakukan jangan terulang lagi.

 

Ada banyak masalah di dalam nikah, bahkan guru kami katakan masuk nikah itu masuk dalam masalah. Bapak, ibu, kaum muda ada masalah secara pribadi, masuk nikah berarti menambah masalah. Memang seperti itu, tetapi semua teratasi kalau kita punya Firman pengajaran. Masalah terberat adalah perceraian. Suami kepala, isteri tubuh, kalau sudah terjadi perceraian kepala dan tubuh itu mati rohani. Lalu paksa menikah dengan orang lain, itu bukan cuma mati tetapi busuk dan berulat. Arahnya ke mana kalau sudah busuk dan berulat?

Yesaya 66:4

66:4 demikianlah Aku lebih menyukai memperlakukan mereka dengan sewenang-wenang dan mendatangkan kepada mereka apa yang ditakutkan mereka; oleh karena apabila Aku memanggil, tidak ada yang menjawab, apabila Aku berbicara, mereka tidak mendengarkan, tetapi mereka melakukan yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak Kukehendaki.

 

Saya sampaikan ini mungkin kedengaran keras, tetapi saya sampaikan dengan kasih Kristus, jangan terjadi. Kalau sudah terjadi masih ada Firman yang bisa memperbaiki kehidupan kita sekalian. Setan berupaya merusak nikah dan buah nikah. Tujuannya apa? Supaya nikah itu tidak bisa mencapai pesta nikah Anak Domba Allah. Caranya bagaimana? Dengan mengeraskan hati manusia sehingga timbul kebenaran diri sendiri dan timbullah kebencian.

 

Cara mengahadapi kebencian di dalam nikah supaya tidak terjadi perceraian.

Matius 1:20

1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

 

Caranya lewat mimpi. Sekarang mimpi ini menunjukan pembukaan rahasia Firman, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Tadi saya katakan bagaimana kalau perempuan yang diceraikan itu sudah menikah lagi dengan laki-laki lain, apakah suaminya yang diceraikan datang lalu mau menikah lagi perempuan itu? Bukan begitu.

Ulangan 24:3-4

24:3 dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati,

24:4 maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. Janganlah engkau mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.

 

Makanya sebelum itu terjadi kita cegah supaya jangan terjadi. Lewat Firman Tuhan kita jaga kekudusan. Jangan berkata bagaimana kalau terjadi? Jangan pikir perceraiannya! Yang sekarang ini kita jaga supaya jangan terjadi seperti itu. Surat ini juga ditulis oleh Musa karena orang Israel keras hati. Jadi pokok persoalannya itu keras hati, itu yang harus diselesaikan, jangan sampai ada. Ada pembukaan rahasia Firman, jangan sampai hal-hal yang dituliskan ini terjadi dalam hidup kita, jangan menggenapi nubuatan Firman secara negatif.

 

Sebab itu nikah kita harus diisi dengan ketulusan hati. Kalau hati kita tulus maka bisa menerima Firman pengajaran yang benar sehingga terjagalah kesucian dan kesatuan nikah itu. Bagaimana cara memperoleh hati yang tulus? Hati yang tulus hanya bisa kita dapatkan lewat baptisan air yang benar. Makanya orang yang mau menikah diarahkan baptisan dulu supaya hatinya tulus. Begitu masuk nikah sudah aman terkendali.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Hati nurani yang baik itu hati yang tulus, hati merpati. Makanya ketika Yesus selesai dibaptis, Dia keluar dari air dan Roh Kudus turun ke atasNya seperti burung merpati. Hendaklah kamu tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular. Kalau hatinya tidak baik, yang ada hanya ular, saling pagut. Jangan heran kalau terjadi perceraian.

 

Makanya hati harus diperbaiki, baptisan airnya harus benar. Baptisan air yang benar memohonkan hati nurani yang tulus. Apa itu hati nurani yang tulus? Bisa menerima kekurangan dan kelebihan sesama, terutama di dalam nikah. Kalau hati tidak tulus tidak bisa menerima kekurangan kelebihan dari sesama kita. Akhirnya kita tuntut dia ikut mau kita. Coba pikir secara logis, saya menikah umur 26 tahun, selama 26 tahun isteri saya dididik oleh orang tuanya, bagaimana karakternya dibentuk oleh didikan dalam keluarganya. Lalu setelah menikah dalam 1 hari saya suruh dia ikut saya punya mau, yah tidak bisa seperti itu. Membentuk karakter isteri saya itu tidak gampang. Makanya kita diajar tulus, terima kekurangannya, terima kelebihannya, maka terjaga nikah.

 

Kalau hati tulus bisa menerima Yesus yang mendamaikan, pasti bisa berdamai.

Matius 1:21

1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

 

Kekurangan suami mungkin kekhilafan dia buat, karena hatinya tulus maka ketika ditegur oleh Firman dia sadar, dia datang mengaku dengan kerendahan hati, kita bisa mengampuni. Betapa bahagianya nikah itu kalau diisi dengan hati yang tulus. Makanya baptisannya harus diperiksa baik-baik. Harus benar sesuai Firman Tuhan.

 

Dalam masa pacaran juga hati tulus, tidak memilih pasangan berdasarkan keinginan daging dan keinginan mata tetapi kriterianya yang rohani yang dikedepankan.

 

Hasilnya kalau nikah itu tulus, nikah itu ada Firman:

a)      Roma 4:7-8

4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;

4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."

 

Hasilnya kita bahagia. Bahagia itu bukan nanti kita rekreasi, bakar jagung di kebun, candle light dinner, barbekyu, bukan itu. Kebahagiaan itu kalau hatinya tulus, bisa menerima kekurangan dan kelebihan, saling berdamai, bahagia. Makan nasi tanpa lauk, tidak ada sayurnya tetapi kalau damai, bahagia. Dari pada di depan terlihat makanan tersedia yang enak-enak, tetapi tidak damai! Suami makan dengan isteri, jaga-jaga dia punya handphone. Jangan-jangan isteri tiba-tiba ambil handphonenya lalu lihat chat yang tidak betul. Begitu juga orang tua dengan anak, anak-anak kadang juga begitu, jaga-jaga jangan handphonenya dicek orang tua. Kalau hati tulus, silahkan buka handphonenya, tidak ada apa-apa.

 

Biarlah kita isi nikah kita dengan kebahagiaan sorga yang akan memuncak pada pesta nikah Anak Domba Allah. Siapa yang tidak mau nikahnya bahagia. Tentu kita semua yang menikah rindu nikah kita bahagia. Yang belum menikah sudah membayangkan mau masuk nikah yang bahagia. Sebab itu hati harus diperbaiki, hati yang tulus bisa menerima Firman baru ada kebahagiaan.

 

b)      Efesus 2:14

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

 

Hasil kedua tidak ada lagi tembok pemisah antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak, kakak dan adik, antara orang tua dan besan, tidak ada lagi tembok antara keluarga laki-laki dengan keluarga perempuan. Seringkali terjadi tembok pemisah, suami mengadu pada papa mamanya, isteri mengadu pada papa mamanya, akhirnya kedua orang tua bertengkar. Itu pilihanmu, papa sudah bilang jangan, papa sudah punya pilihan. Anak saya cantik, banyak yang suka. Kenapa sudah menikah baru bilang seperti itu?

 

Tidak ada lagi tembok pemisah, nikah itu satu. Kalau nikah itu satu, 2 orang sepakat maka Tuhan dengar doanya, nikah itu menjadi rumah doa.

Matius 18:19

18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

 

2 itu menunjuk suami dan isteri, sepakat berdoa maka doanya dijawab oleh Tuhan. Sudah berbahagia, sudah satu, jadi rumah doa. Masalah-masalah diselesaikan oleh Tuhan. Tidak ada mau bilang “saya mau pulang ke rumah orang tuaku”. Semua betah dalam rumah tangga. Anak-anak betah dalam rumah tangga. Kenapa anak tidak betah? Karena di rumah dengar papa mama ribut terus, atau anak tidak pernah akur dengan orang tua. Anak-anak jaga keharmonisan rumah tangga orang tua, jangan suka berulah sehingga terjadi pertengkaran dalam rumah tangga. Kita mohon kepada Tuhan hati yang tulus. Kalau dengar orang tua menelpon “om anak saya begini dan begitu” hati saya hancur! Karena saya juga punya anak, kalau anak saya seperti itu bagaimana hidup saya.

 

2.      Saat Yesus lahir terancam untuk dibunuh oleh Herodes.

Matius 2:13-15

2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."

2:14 Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,

2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

 

Bayi Yesus tidak ada salahnya, tetapi mau dibunuh oleh Herodes. Ini menunjuk kebencian tanpa alasan. Herodes gambaran setan. Dulu bayi Yesus mau dibunuh oleh Herodes. Sekarang menjelang kedatangan Yesus kedua kali, setan berupaya mau membunuh rohani kita dan juga membunuh secara jasmani. Artinya membunuh secara jasmani, masa depan lewat masalah-masalah yang mustahil sehingga menjadi stres, depresi, itu cara setan. Dia membunuh perekonomian dan sebagainya. Sekarang juga kita lihat setan membunuh tubuh, maut bergentayangan di mana-mana, lewat kecelakaan, mara bahaya, teroris, virus dan sebagainya. Tetapi yang lebih dahsyat dia mau membunuh kerohanian kita. Apa artinya membunuh kerohanian?

a)      Membunuh karakter. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang benar digosipkan, difitnah, dibunuh karakter! Sehingga di mata orang lain dia itu orang jelek “jangan mau dengar dia itu, orang itu jahat!”.

b)      Membunuh lewat dosa sampai puncaknya dosa. Caranya macam-macam, bisa lewat gadget. Kaum muda kalau dengar Firman tidak usah main game, tidak usah chating-chating!. Itu cara iblis membunuh rohani. Coba menghadap pejabat di dunia ini, lalu sedang dia bicara lalu kita main handphone, senyum-senyum sendiri kalau tidak diusir keluar. Seriuslah mendengar Firman, jangan sampai rohani mati. Kalau rohani mati arahnya kematian kedua, neraka!

 

Bagaimana cara menghadapi setan yang mau membunuh rohani kita? Tadi Yusuf mendapat mimpi. Kembali lagi lewat pembukaan rahasia Firman. Tidak ada cara yang lebih ampuh dari pembukaan rahasia Firman. Kalau Firman tidak dihargai, tidak ada yang bisa menolong! Tidak ada kata maaf soal Firman. Artinya kalau kita tidak sungguh-sungguh, tidak serius mendengar Firman, jangan harap Tuhan mau tolong. Marilah serius, sungguh-sungguh kita menghadap kepada Tuhan. Kalau datang cuma mau main-main, rugi! Datanglah menghadap Tuhan dengan hati tulus, mau datang dengar Firman, bukan mau cari yang lain. Setan itu mau intip terus, mau cari celah, mau bunuh rohani kita. Setan lihat celahnya orang itu dia suka handphone, setan masuk di situ. Kalau tidak hati-hati bisa terbawa arusnya setan, terbunuh rohaninya. Hanya pembukaan Firman, hanya itu yang bisa menolong dan melindungi kita. Kita ini seperti bayi, kecil tidak berdaya lalu mau melawan Herodes orang besar, penjabat, raja, kita tidak bisa berbuat apa-apa, hanya lewat kekuatan Firman Tuhan.

 

Firman mengarahkan kita untuk menyingkir. Yesus menyingkir dari Betlehem ke Mesir. Betlehem itu tempat lahir Yesus, kampung halamannya Yusuf lalu mau ke Mesir negeri orang. Ini menunjukan pengalamam salib, jalan salib. Jadi Firman mengarahkan kita untuk menempuh jalan salib, masuk dalam pengalaman salib, maka kita pasti luput dari Herodes, luput dari setan yang mau membunuh rohani kita. Masuk jalan salib, jalan dengan tanda darah, setan tidak bisa melewati itu. Di jalan salib memang sakit bagi daging, berdarah-darah, menderita, tetapi kita menang. Salah satu praktek jalan salib adalah tekun dalam 3 macam ibadah, itu masuk pintu yang sempit.

Yohanes 10:9-10

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Yesus yang mati di kayu salib adalah pintu untuk masuk penggembalaan. Untuk tekun 3 macam ibadah itu sakit bagi daging. Apalagi dengan kesibukan di dunia ini, mau tekun 3 macam ibadah itu sakit bagi daging. Tetapi kalau kita mau tekuni itu maka darah Yesus memberikan kemenangan dari segala persoalan, setan kalah oleh darah Yesus.

 

Yohanes 10:11

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

 

Yesus pintu, Dia juga gembala yang memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya. Ini teladan bagi kita, untuk tergembala harus berkorban. Memang sakit bagi daging, banyak pengorbanan, pengorbanan waktu, tenaga, harta, pengorbanan perasaan, sampai pengorbanan seluruh hidup. Korbankan semuanya, tetapi kita sedang menyingkir. Penggembalaan itu tempat kita menyingkir dari setan, dari Herodes. Kalau tidak mau tergembala nanti ketemu setan. Di dalam penggembalaan ada Firman pengajaran, Firman yang dibuka rahasianya. Sebagai gembala tugas saya menyajikan Firman pengajaran yang sehat. Apa yang sudah saya terima dari pendahulu, saya teruskan kepada sidang jemaat.

Roma 6:17

6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

 

Saya terima dari pendahulu, diteruskan pada sidang jemaat. Sidang jemaat juga teruskan lagi kepada yang lain, jangan pernah putus.

II Timotius 3:10

3:10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.

 

Paulus pendahulu, Timotius penerus, dia ikuti ajaran dari pendahulu. Ini yang harus saya terapkan dalam hidup saya, maka kita bisa berhasil menghadapi serangan demi serangan dari setan.

 

II Timotius 3:10 ini bicara tahbisan, pokok tahbisan adalah pengajaran. Kemudian cara hidup, pendirian, iman, kesabaran, kasih dan ketekunan itu tahbisan. Tahbisan Paulus benar, diikuti dan diteladani oleh Timotius. Dulu bapak gembala tahbisannya benar maka saya sebagai penerus harus mengikuti tahbisan yang demikian, tahbisan yang benar. Kalau sebagai penerus saya sudah mengecap Firman pengajaran yang sehat dari pendahulu lalu mau dipraktekan, diteruskan kepada sidang jemaat, maka tahbisannya juga pasti terjaga, pati benar, jangan diragukan. Ini bukan untuk mengedepankan diri, oh karena dia penerus di sini makanya dia sampaikan. Nomor 1 ini untuk saya, saya penerus. Papa sebagai pendahulu sudah meletakan dasar di sini selama 40 tahun. Saya terima pelayanan dari beliau, saya terapkan dalam hidup saya untuk bisa saya lanjutkan kepada sidang jemaat maka tahbisan pasti benar dan terjaga. Tapi kalau mulai otak atik, sebagai penerus mengatakan pendahulu itu sesat, aneh-aneh, macam-macam dia buat maka tahbisannya juga akan salah, akan rusak. Saya ngeri, saya takut!

Pendahulu saya banyak, papa sebagai gembala di sini, Pdt. Pong Dongalemba, Pdt, Totaijs, Pdt. In Yuwono. Saya tidak mendengar langsung suara mereka, tetapi buku-bukunya ada pada saya, warisan dari orang tua saya, saya baca dan harus saya teruskan kepada jemaat, maka tahbisan saya terjaga. Begitu penerus buat jalur yang baru dari yang sudah diwariskan oleh pendahulu, tahbisannya juga pasti menyimpang! Doakan saya sebagai penerus jangan membuat jalur yang baru dari yang sudah diwariskan oleh pendahulu, dalam hal ini pengajaran dan tahbisan, jangan bikin yang lain yang  aneh-aneh.

 

Manusia ada kekurangannya, tetapi ilham dari Tuhan itu sempurna. Kalau lihat kekurangan pendahulu itu banyak. Tetapi lihat keteguhannya dalam pengajaran dan akhir hidupnya bagaimana, tahbisan sampai di akhir hidupnya bagaimana. Kalau tahbisannya benar sampai akhir hidupnya jangan coba ngomong macam-macam!

 

3.      Saat Yesus dewasa menghadapi kedengkian, kebencian sampai di bunuh di kayu salib. Apa dasar kebencian imam-imam kepala?

a)      Yohanes 18:19-21

18:19 Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya.

18:20 Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi.

18:21 Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."

Yesus dibenci karena ajaranNya.

 

b)      Yohanes 19:19,21

19:19 Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.”

19:21 Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: “Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”

Yesus dibenci karena mengaku sebagai Raja. Dia bukan cuma raja orang Yahudi tetapi Raja segala raja.

 

Kalau digabungkan, dasar kebencian dari dunia adalah karena Firman pengajaran yang menampilkan Yesus Raja Mempelai Laki-laki Sorga, yang akan datang kembali dalam kemuliaan menjemput Mempelawi WanitaNya. Itu yang disebut Kabar Mempelai. Jangan heran kalau kita berada dalam kabar mempelai lalu kita dibenci, diaibkan, dihina, dinista dan sebagainya, itu memang harus terjadi.

Yesaya 51:7

51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.

 

Ketika kita dibenci, kita diaibkan, tidak apa-apa, kekuatan kita hanya 1, Firman itu sendiri. Tidak usah peduli dengan kata orang, yang penting saya pegang Firman berarti saya dipihak Tuhan, saya pasti dibela oleh Tuhan.

 

Dalam cerita Yesus diperhadapkan dengan Pilatus, juga ada mimpi di situ. Isteri Pilatus mendapat mimpi.

Matius 27:19

27:19 Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."

 

Jadi menghadapi kebencian dalam nikah, kebencian dari setan mau menghancurkan dan membunuh kerohanian kita, menghadapi kebencian dari sesama anak Tuhan, pelayan Tuhan, hamba Tuhan, hanya satu solusinya yaitu pembukaan rahasia Firman. Kita bertekun dan bersekutu dengan Firman sehingga kita kuat, kita bisa menghadapi segala kebencian itu.

 

Dalam cerita Yesus diadili, diperhadapkan pada Pilatus 2 orang bernama Yesus, Yesus Kristus dan Yesus Barabas. Sekarang kita juga diperhadapkan 2 pilihan, ada Yesus Kristus itulah pengajaran yang benar, ada Yesus Barabas itulah ajaran yang lain. Yang mana yang mau kita pilih. Seringkali begitu diperhadapkan dengan kebencian, diperhadapkan dengan tantangan malah memilih Yesus Barabas, ajaran yang lain. Mau cari aman seperti Pilatus cuci tangan “ini Yesus Kristus silahkan kamu salibkan, Yesus Barabas bebas”. Seringkali orang Kristen begitu juga, ketika diperhadapkan dengan tantangan, diperhadapkan dengan masalah yang besar, diperhadapkan dengan ujian-ujian karena dalam pengajaran yang benar, malah berpikir dari pada hancur, dari pada menderita lebih baik cuci tangan, pilih Yesus Barabas, pilih ajaran lain, jangan! Tetap pertahankan Yesus Kristus, pengajaran yang benar. Kita di pihak Tuhan, Tuhan di pihak kita, kalau Tuhan di pihak kita, siapakah lawan kita. Itu yang harus kita imani.

Roma 8:31

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

 

Begitu juga kalau diperhadapkan 2 model hamba Tuhan. Hamba Tuhan yang meneladani Yesus yang tegas soal kebenaran dan soal pengajaran. Atau hamba Tuhan model Barabas pemberontak, memberontak terhadap pengajaran.

 

Kita tegaskan pilihan kita adalah Yesus Kristus, bukan Yesus yang lain. Jangan salah pilih. Kalau hati sudah ada kebencian pasti pilih yang salah, pasti pilih ajaran yang salah, pasti dukung hamba Tuhan yang salah dan di dukung mati-matian. Itu fanatik bodoh-bodoh! Sidang jemaat diberi kebebasan memilih, sidang jemaat yang menilai. Kalau melihat gembala yang menggembalakan ini tidak beres, tidak benar, kalau tidak mau digembalakan itu bagus, karena tidak dijerumuskan. Tetapi kalau melihat gembalaku benar, dia meneruskan apa yang dari pendahulu, tahbisannya benar, mantaplah tergembala!

 

Saya tidak akan mampu bertahan kalau tidak ada dukungan doa dari sidang jemaat, khususnya dari isterinya juga dari mama sebagai orang yang mendampingi papa yang banyak berjuang untuk meletakan pelayanan di Tentena sini. Tanpa doa-doa mereka dan doa sidang jemaat saya tidak akan mampu. Saya percaya sidang jemaat mendoakan, sama-sama kita saling mendoakan. Kita berpegangan tangan untuk menuju Yerusalem Baru, jangan ada yang terhilang, tersesat dan tertinggal. Masalah yang kita hadapi akan semakin besar, tetapi seperti lagu zangkoor tadi Yesus Kristus lebih besar dari masalah yang kita hadapi, Dia mampu menolong. Pengajaran yang kita pegang lebih besar dari masalah apapun di dunia ini. Kita pertahankan, bertahan sampai garis akhir. Orang mau benci kita, katakan Aku punya Tuhan yang besar. Orang mau kucilkan kita, saya punya pengajaran yang besar, saya punya Yesus yang lebih besar dari segalanya. Yesus pasti menolong saya, pasti membela saya, pasti menuntun sampai ke kandang penggembalaan terakhir Yerusalem yang baru.

 

 

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar