20230705

Kebaktian PA Imamat, Rabu 5 Juli 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:4-5

26:4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.

26:5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di negerimu dengan aman tenteram.

 

Kita sudah pelajari syarat untuk menerima berkat Tuhan, ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan yang harus ditaati. Sore ini kita pelajari berkat-berkat yang bisa kita terima kalau kita mau taat pada perintah dan ketetapan Tuhan. Ada 3 macam berkat yang bisa kita terima:

1.      Ayat 4-5,10 berkat pemeliharaan.

2.      Ayat 6-8 berkat perlindungan dan damai sejahtera.

3.      Ayat 9 berkat nikah dan buah nikah.

 

Kita pelajari berkat yang pertama.

Imamat 26:10

26:10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.

 

Ini berkat pemeliharaan baik secara jasmani terutama yang rohani. Pada ayat 4 tadi dikatakan “Aku akan memberikan kamu hujan pada masanya”. Di sini kita melihat pemeliharaan Tuhan bergantung pada hujan yaitu hujan Firman pengajaran yang benar.

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Pengajaranku ini bukan pengajaran yang berangkat dari diri Musa, tetapi ini pengajaran dari Tuhan yang Musa teruskan kepada umat Israel. Sebab itu kita harus mohon kepada Tuhan setiap kita beribadah melayani Tuhan, kita minta hujan Firman pengajaran.

Zakharia 10:1

10:1  Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

Jadi kalau dalam ibadah kering tanpa pengajaran yang benar, semua menjadi kering, rohani kering, jasmani juga kering. Ada 2 kemungkinan kalau kering rohani:

1.      Kemungkinan yang negatif.

Zakharia 10:2

10:2 Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.

 

Mereka pergi kepada terafim atau berhala. Artinya sudah kering rohani tetapi masih mempertahankan kekerasan hati. Tetap mempertahankan dosa, tidak mau menyelesaikan dosa, malah merasa benar yang lain yang salah. Apalagi kami hamba Tuhan, sudah kering rohani tetapi masih merasa benar, keras hati, yang salah malah jemaat. Padahal dia yang kurang bergumul sehingga tidak ada pembukaan rahasia Firman. Dia bagaikan awan kering yang ditiup angin, bukan awan pembawa hujan.

I Samuel 15:23

15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

 

Sudah kering, pergi lagi ke berhala, terafim, keras hati tetap mempertahankan dosa. Orang seperti ini tidak mau tergembala. Kalau gembala berarti gembala yang tidak tergembala, kalau jemaat berarti jemaat yang tidak bergembala. Nanti dia hanya akan mencari ibadah yang berisi mimpi-mimpi hampa dan hiburan daging yang sia-sia. Itu yang kita lihat hari-hari terakhir ini. Musiknya gegap gempita, pujiannya semarak, tetapi tanpa pembukaan Firman tetap kering, hanya semangat daging saja. Waktu Firman, pemain musiknya malah tidur, malah main-main.

 

Mimpi-mimpi hampa artinya

a)      Ibadah pelayanan yang diatur oleh pikiran daging. Sudah dikonsep pikiran daging, tidak sesuai Firman sehingga tidak punya nilai rohani dan tidak berkenan kepada Tuhan.

 

b)      Penglihatan yang tidak ada nilai rohaninya, hanya bersifat yang jasmani.

 

2.      Kemungkinan yang positif. Saat kering minta kepada Tuhan hujan awal dan hujan akhir dari Tuhan. Yaitu Firman pengajaran yang benar yang menumbuhkan rohani dan mematangkan buah rohani.

 

Ada 3 syarat supaya Tuhan mau menurunkan Firman pengajaran kepada kita. Kalau ada hujan pengajaran pasti ada hujan Roh Kudus dan hujan kasih Allah, 3 hal ini tidak bisa dipisah.

1.      Ibrani 6:7-8

6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;

6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

 

Yang pertama tanah hati kita harus baik. Apa gunanya ada hujan tetapi tanahnya tidak bisa menyerap hujan. Kita mohon kepada Tuhan supaya tanah hati kita baik, bisa menampung air hujan Firman pengajaran yang benar. Hujan Firman pengajaran ada 3 tahapnya:

a)      Seperti embun, masih banyak yang tidak melihat. Apalagi orang yang bangun kesiangan, tidak pernah lihat embun.

b)      Hujan renai atau hujan rintik-rintik, mulai banyak yang memperhatikan dan membutuhkannya.

c)      Hujan deras.

 

Kita berdoa supaya hujan Firman pengajaran semakin deras hari-hari terakhir ini. Semoga dirus hujan pengajaran semakin kencang. Semoga kegerakan ini semakin besar.

 

Jangan sampai tanah hati kita keras seperti batu. Kalau tanah hati keras seperti batu, tidak bisa menampung air hujan Firman pengajaran tetapi hanya menghasilkan rumput duri.

Ibrani 6:8

6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

 

Apa ini rumput dan semak duri? Ingat Adam dan Hawa, ketika jatuh dalam dosa mereka dikutuk. Adam dikutuk dia akan mencari rezeki dari tanah tetapi hanya onak duri yang dihasilkan. Jadi rumput dan semak duri ini menunjukan kebenaran diri sendiri. Ketika Tuhan bertanya pada Adam “apa yang telah kau lakukan?” dia menjawab “perempuan yang Kau tempatkan di sisiku” dia salahkan isterinya, dia salahkan juga Tuhan. “Hawa apa yang kau lakukan” Hawa salahkan ular “ular itu yang memperdaya aku”. Saling mempersalahkan sampai mempersalahkan setan.

 

Itulah tanah hati yang keras, tidak bisa menampung kebenaran Tuhan, yang ada hanya kebenaran diri sendiri. Rasanya dia benar, yang lain salah. Dia merasa ajarannya benar padahal salah, pengajaran benar dia tolak, dihina, dilawan dan ditentang. Akibatnya suasana kutukan, hidup dengan penderitaan, air mata, kesusahan yang berakhir pada pembakaran di neraka. Di situ kita lihat, orang ini ada kebenaran diri sendiri atau kebenaran dari Tuhan. Kalau sudah ada kebenaran diri sendiri pasti ada kepahitan hati, iri hati, benci sampai benci tanpa alasan.

 

Iri hati berarti hubungan dengan Tuhan terganggu. Sebab iri hati itu artinya:

a)      Tidak menghargai berkat Tuhan. Semua kita diberkati oleh Tuhan, masing-masing ada berkatnya. Kalau yang lain usahanya lebih maju, tidak usah iri, masing-masing ada berkatnya.

b)      Tidak menghargai pemakaian Tuhan. Masing-masing dipakai Tuhan. Tangan kanan dipakai, tangan kiri dipakai, kita inikan anggota Tubuh Kristus, semua dipakai oleh Tuhan. Mata jangan iri kepada mulut “mulut kamu koq makan terus”. Coba mata dikasih makan kalau tidak kesakitan. Kelingking jangan iri dengan jempol. Masing-masing ada kepercayaan Tuhan.

 

Kalau kaki kanan maju, kaki kiri jangan menjegal. Kalau kaki kanan maju, kaki kiri menopang dan mendorong. Nanti kaki kanan menarik kaki kiri, kaki kiri juga akan maju, sama-sama maju.

 

c)      Tidak menghargai kemurahan Tuhan, berarti hubungan dengan Tuhan terganggu.

 

Kalau sudah iri pasti timbul perselisihan dalam nikah, dalam penggembalaan, antara penggembalaan.

I Korintus 3:3

3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

 

Mari lembutkan hati sehingga kita bisa menghisap air hujan Firman pengajaran. Proses menghisap air hujan Firman pengajaran:

a)      Mendengar dengan suatu kebutuhan. Kita tidak mau membiarkan ada hal-hal yang mau mengganggu kita saat mendengarkan Firman. Kita berupaya berkonsentrasi penuh saat mendengar Firman. Kalau ada yang mengganggu berdoa, mungkin anak mengganggu yah doakan. Jangan malah tidak diajak datang beribadah. Doakan anak supaya bisa tenang beribadah

b)      Mengerti Firman. Kalau sudah mendengar dengan perhatian dan konsentrasi, pasti bisa mengerti Firman.

2 Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

Jadi mengerti Firman itu bukan karena ijazahnya tinggi, tetapi karena mau mendengar dengan suatu perhatian, dari urapan Roh Kudus sehingga bisa mengerti.

 

c)      Percaya yakin pada Firman

d)      Mempraktekan Firman

 

Kita bisa menikmati setiap pemberitaan Firman, bergemar mendengar Firman.

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Kita nikmati, hisap itu air Firman pengajaran sampai kita mempraktekan. Kalau sudah bisa mempraktekan Firman pasti menghasilkan buah.

a)      Mulai dari buah pertobatan, ini buah permulaan. Firman pengajaran itu menyatakan dosa, menegur dan menasihati. Dinyatakan dosa supaya kita bertobat. Ayo kita tunjukan ada buah pertobatan. Sebagai suami, jadilah suami yang bertobat, isteri yang bertobat, anak yang bertobat, ada buah yang bisa dinikmati.

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Setelah bertobat dilanjutkan kita masuk baptisan air yang benar, bisa hidup dalam kebenaran.

 

b)      Buah-buah terang. Menghasilkan buah banyak dan buah tetap. Buah terang ini buah pertengahan atau buah kesucian.

Efesus 5:9

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

 

Kebaikan, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Buah keadilan, hanya memihak Tuhan, tidak memihak siapa-siapa. Ketika menghadapi suatu masalah, kita pihak pada Tuhan, berpihak pada Firman maka selesai semua. Tetapi kalau kita berpihak pada manusia, tidak akan pernah selesai. Kalau tidak menggunakan Firman, nanti kita pilih siapa yang menguntungkan, kita berpihak pada orang itu. Yang merugikan atau tidak mendatangkan keuntungan apa-apa malah itu yang disalahkan.

 

Kemudian buah kebenaran, sampai benar seperti Yesus benar, benar dalam segala hal.

 

c)      Buah-buah roh = buah mempelai.

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Kasih, sukacita dan damai sejahhtara ini tabiat Allah Bapa.

Kesabaran, kemurahan dan kebaikan itu tabiat Anak Allah.

Kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri itu tabiat Allah Roh Kudus.

 

Kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal.

 

Dalam Yohanes pasal 15:16 dikatakan berbuah, buah yang banyak dan buah tetap. Buah dipetik lalu dibawa ke lumbungnya Tuhan. Apa gunanya buahnya banyak tetapi gugur.

 

2.      Yoel 2:21-23,28-29

2:21 Jangan takut, hai tanah, bersorak-soraklah dan bersukacitalah, sebab juga TUHAN telah melakukan perkara yang besar!

2:22 Jangan takut, hai binatang-binatang di padang, sebab tanah gembalaan di padang gurun menghijau, pohon menghasilkan buahnya, pohon ara dan pohon anggur memberi kekayaannya.

2:23 Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.

2:28 "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.

2:29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.

 

Penekanannya pada ayat 22 “sebab tanah gembalaan di padang menghijau”. Jadi syarat kedua untuk menerima hujan pengajaran, hujan Roh Kudus dan hujan kasih Allah, kita harus ada di tanah penggembalaan = harus tergembala dengan benar dan baik. Di luar penggembalaan tidak ada hujan pengajaran, tidak ada hujan Roh Kudus. Kalau sudah tergembala baru keluar antar penggembalaan. Semua ada di wilayah penggembalaan. Sampai nanti bisa menyatu antara Israel dan kafir untuk masuk dalam penggembalaan yang terakhir di Yerusalem Baru.

 

Yesus datang pertama kali ada kaitannya dengan gembala, Dia lahir di palungan di kandang domba dan gembala-gembala datang melihat Dia. KedatanganNya kedua kali juga kaitannya dengan penggembalaan. Dia Anak Domba, akan menjemput pengantin Anak Domba masuk dalma pernikahan Anak Domba Allah. Jadi kita tidak bisa lepas dari penggembalaan.

 

Mengapa hanya dalam pengegmbalaan air hujan Firman pengajaran, hujan Roh Kudus dicurahkan?

a)      Kisah Para Rasul 20:28

20:28  Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

 

Karena jabatan gembala ditetapkan oleh Roh Kudus.

 

b)      Sebab hanya kepada gembala diberikan karunia menimbang roh.

I Korintus 12:10

12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.

 

I Timotius 3:2

3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

 

Kalau pada gembala ada karunia menimbang roh, bisa membedakan mana pengajaran yang benar dan sehat untuk jemaat, mana yang racun! Yang racun jangan diajar, yang sehat yang diajarkan. Bisa membedakan mana Roh Kudus, Roh dari Tuhan dan mana yang bukan. Kalau dalam penggembalaan bapak ibu menemukan gembala seperti itu, maka yakinlah hujan Firman pengajaran ada di situ. Dan juga hujan Roh Kudus juga dicurahkan pada jemaat. Kalau tidak bisa membedakan mana ajaran benar dan mana yang racun maka tidak ada hujan pengajaran, tidak ada karunia hikmat, tidak bisa menimbang roh.

 

Saya selalu berdoa “Tuhan berikanlah roh yang dulu Engkau berikan kepada bapak gembala” seperti permintaan Elisa kepada Elia. Saya minta dan saya uji terus. Ketika beliau dipanggil Tuhan, setelah dimakamkan, baju-baju beliau dibagi-bagikan kepada hamba Tuhan yang ada. Dalam hati saya katakan itu boleh kamu ambil, tetapi Roh yang Tuhan berikan kepada bapak gembala itu untuk saya. Itu saya minta kepada Tuhan, karena Tuhan percayakan bukan perkara yang gampang. Harus melayani 3 sidang dan sidang jemaat yang besar di sini yang sudah bertahun-tahun menikmati kelimpahan hujan Firman pengajaran. Saya sebagai penerus harus bisa meneruskan, harus ada hujan Firman pengajaran di dalam sidang jemaat, jangan sampai kering. Mohon bantuan doa dari sidang jemaat, doakan terus menerus. Juga dari rekan hamba Tuhan, biarlah kita saling mendoakan, doakan saya sebagai hamba Tuhan yang muda. Dan jangan sampai ada kesombongan sedikitpun, begitu sombong pasti jatuh dan jemaat kering.  

 

Yang kita butuhkan sekarang pencurahan Roh Kudus hujan akhir yaitu pencurahan Roh Kudus yang permanent, tidak padam lagi, itulah yang akan menjadi mahkota 12 bintang di atas kepala Mempelai Wanita. Banyak yang sudah dipenuhkan Roh Kudus, tetapi seiring berjalannya waktu karena tidak dijaga, padam Roh Kudusnya. Pencurahan Roh Kudus hujan awal sudah terjadi di Yerusalem kepada 120 murid di dalam sebuah rumah. Apa yang dinubuatkan nabi Yoel bernubuat ganda. Sudah digenapkan di Yerusalem pada 120 murid. Tetapi akan digenapkan lagi di akhir zaman ini yaitu Roh Kudus yang permanen.

Kisah Para Rasul 2:15-18

2:15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,

2:16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:

2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.

2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.

 

Ini sudah digenapi pada gereja mula-mula dan akan digenapi lagi pada gereja hujan akhir yaitu Roh Kudus yang permanent.

 

Roh Kudus ini mendorong gereja mula-mula untuk bertekun dalam 3 macam ketekunan yaitu ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti, ketekunan dalam persekutuan dan ketekunan di dalam doa. Sekarang pekerjaan Roh Kudus mendorong kita untuk bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.

a)      Ketekunan dalam persekutuan (pelita emas) menunjuk ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karuniaNya.

b)      Ketekunan dalam Firman pengajaran dan pemecahan roti (meja roti sajian) menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan kurbanNya yaitu perjamuan suci.

c)      Ketekunan dalam doa (mezbah dupa emas) menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

Ibrani 10:36

10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

 

Biarlah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok ini menjadi kebutuhan utama kita. Mengapa demikian? Karena di dalam ketekunan itu sudah terkandung segala yang dijanjikan Tuhan. Kita membutuhkan ketekunan karena kita diperhadapkan dengan sengsara. Ada penderitaan di depan yang memang harus kita hadapi, itulah percikan darah. Sebab itu kita butuh ketekunan ini. Semoga bapak ibu kekasih dalam Tuhan tidak kendor, terutama mereka yang tergembala jarak jauh tetap bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.

Roma 5:3

5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

 

Ada sengsara yang kita hadapi. Biarlah kita kuat dan tahan menghadapi kesengsaraan ini. Mari bertekun dalam penggembalaan, disitu daging kita diikat dan sedikit demi sedikit daging dimatikan, sehingga Roh Kudus semakin meluap di dalam kehidupan kita dan menjadikan kita hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang menyala-nyala seperti api.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Tetap datang beribadah melayani Tuhan, mau tetap tergembala, mau tetap setia berkobar-kobar melayani sampai garis akhir.

 

Istilah tekun itu adalah tidak bisa dihalangi dan tidak mau terhalang. Kita butuhkan ketekunan ini dalam masa penantian kedatangan Yesus kedua kali. Usia boleh bertambah, kekuatan fisik semakin berkurang, tetapi semangat kita dalam melayani Tuhan tetap menyala-nyala. Itulah orang yang tergembala.

 

Saya meneladani bapak gembala, di usia yang sudah lanjut, pelayanan semakin bertambah, tetap semangat menyala-nyala melayani Tuhan sampai garis akhir. Kami sebagai anak tetap menyala-nyala juga melayani Tuhan sampai garis akhir. Kita jemaat yang ditinggalkan kita teladani ketekunan dari gembala kita. Maka kita menjadi biji mata Tuhan.

Wahyu 1:14

1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

 

Ibrani 1:7

1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

 

Mata Tuhan bagaikan nyala api. Hamba Tuhan pelayan Tuhan bagaikan nyala api, berarti kita adalah biji mata Tuhan. Biji mata Tuhan pasti dilindungi, dibela, dipelihara secara khusus oleh Tuhan.

Zakharia 2:8

2:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu — sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya —:

 

Ulangan 32:10

32:10 Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.

 

Mazmur 17:8

17:8  Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

 

Sekalipun kita berada di padang gurun dunia yang ditandai dengan begitu banyak pasir dosa, pasir pencobaan, tetapi kita dilindungi secara khusus oleh Tuhan.

 

3.      Ulangan 11:11-14

11:11 Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit;

11:12 suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,

11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,

 

Yang ketiga ini hidup dalam sistem Kanaan yaitu negeri yang bergunung dan berlembah. Lembah itu menunjuk pengalaman kematian bersama Yesus dan gunung menunjuk pengalaman kebangkitan bersama Yesus. Jadi negeri yang bergunung dan berlembah itu salib Kristus. Jadi untuk bisa menerima curahan hujan Firman, kasih dan Roh Kudus kita harus mau menerima salib Kristus = mau menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Jangan heran, kita sudah tergembala dalam kandang penggembalaan, sudah melayani dengan menyala-nyala dan berkobar-kobar tetapi diizinkan ada sengsara di alami. Bisa dalam bentuk penyakit, bisa diizinkan merosot dalam bidang yang jasmani, dikucilkan, dibenci, difitnah. Tetapi di situlah kita menerima curahan hujan Firman pengajaran, hujan Roh Kudus, hujan kasih karunia Tuhan. Dibalik salib ada kasih karunia Tuhan.

I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Itulah kasih karunia Tuhan berikan kepada kita, kemurahan Tuhan. Makanya Tuhan kasih secara lengkap ada hujan pengajaran, ada hujan Roh Kudus, ada hujan kasih Allah. Hujan kasih Allah ini memberi daya tahan di tengah penderitaan. Kita sengsara tetapi bisa bertahan, bahkan bisa bahagia. Nikmati semua sengsaranya, di situ ada kasih karunia Tuhan, kasih Allah memberikan daya tahan.

Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Mari kita minta hujan Firman pengajaran. Kalau kita ada kerinduan maka Tuhan akan mengirim awan pembawa hujan. Itulah hamba Tuhan yang benar yang ada muatan air hujan Firman pengajaran yang benar. Kami hamba Tuhan rindu pengajaran maka Tuhan kirimkan hamba Tuhan dalam persekutuan yang ada hujan Firman pengajaran yang benar. Dari poin 1, 2 dan 3 kita melihat Tuhan sangat memperhatikan penggembalaan. Sebab itu kalau saya sebagai gembala tidak serius menggembalakan, tidak bisa menjadi awan pembawa air hujan Firman pengajaran, Tuhan sangat murka! Betapa ngerinya kalau Tuhan murka.

Zakharia 10:3

10:3 "Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran.

 

Tuhan tolong, biarlah saya sebagai gembala bisa menjadi awan pembawa hujan Firman pengajaran bagi sidang jemaat. 1 jiwa saja membutuhkan hujan Firman pengajaran, berapapun jiwa semua itu membutuhkan hujan Firman pengajaran, biarlah dilayani dengan sungguh-sungguh.

 

Kehidupan yang tergembala digambarkan dengan 2 hal:

1.      Kaum Yehuda, Yehuda artinya yang dipuji. Jadi kehidupan yang tekun tergembala, yang sungguh-sungguh minta hujan Firman pengajaran, hujan Roh Kudus dan hujan kasih Allah, dia pasti tahan uji. Sebab Alkitab mengatakan yang dipuji Allah adalah orang yang tahan uji.

II Korintus 10:18

10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

 

Menghadapi apapun tahan banting, tidak gampang kecewa, tidak gampang putus asa, tidak gampang tersandung.

 

Saya mengalami kehilangan yang sangat besar ketika bapak gembala dipanggil Tuhan. Saya jujur akui saya sebagai hamba Tuhan yang terlalu manja, kalau ada masalah curhatnya kepada manusia. Penyembahan, penyerahan kepada Tuhan masih kurang. Kalau datang malah curhat soal masalah dalam penggembalaan. Tetapi nasihat bapak gembala layani Tuhan saja, itu pekerjaan Tuhan, pekerjaan Tuhan tidak bisa digagalkan oleh siapapun. Begitu dipanggil Tuhan, mau bersandar pada siapa lagi? Bersandar pada Tuhan. Mau curhat pada siapa? Serahkan semua pada Tuhan. Itulah kaum Yehuda, tahan uji. Menghadapi apapun bertahan, jangan mundur, jangan goyah, maju terus sampai garis akhir.

 

2.      Seperti kaum Yusuf.

Zakharia 10:4-6

10:4 Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok kemah, dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama.

10:5 Maka mereka akan seperti pahlawan yang menginjak-injak musuh seakan-akan itu lumpur di jalan; mereka akan berperang, sebab TUHAN menyertai mereka, dan mereka akan membuat malu orang-orang yang mengendarai kuda.

10:6 Aku akan membuat kuat kaum Yehuda, dan Aku menyelamatkan keturunan Yusuf. Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka; dan keadaan mereka seakan-akan tidak pernah ditolak oleh Aku, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka, dan Aku akan menjawab mereka.

 

Yusuf itu gambaran lemah sidang mempelai. Jadi seperti keturunan Yusuf artinya memiliki roh Mempelai, itulah kehidupan yang tergembala. Apa itu roh Mempelai?

a)      Yusuf tidak membalas kejahatan saudara-saudaranya, malah dia memelihara saudara-saudaranya. Roh mempelai yang pertama tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan. Ada orang yang berlaku jahat pada kita, memperlakukan kita tidak adil, tidak usah balas, kita doakan yang baik, balas dengan kebaikan. Tidak usah kita mau buat dia juga sengsara sebagaimana dia buat kita sengsara. Dia rugikan saya, saya juga mau rugikan dia. Dia bikin malu saya, saya juga akan mempermalukan dia. Tidak usah! Doakan yang baik, balas dengan baik. Buktikan dalam diri kita ada gandum, buktikan dalam diri kita ada Firman. Jadi ketika kita menghadapi persoalan perselisihan dengan sesama, yang punya Firman itu yang duluan datang berdamai. Kalau tidak mau datang berdamai berarti dalam dirinya tidak ada gandum Firman. Kalau dia tidak mau mengampuni dan tetap ungkit-ungkit, urusannya dengan Tuhan, yang penting kita sudah berdamai.

 

b)      Roh Mempelai yang kedua adalah roh penyembahan.

Wahyu 12:1-2

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Berteriak kesakitan, mengeluh mengerang kepada Tuhan, itu roh mempelai. Dalam Kidung Agung, mempelai wanita itu disebut merpati “merpatiku perdengarkanlah suaramu”. Yang mau didengar oleh Mempelai Laki-laki Sorga adalah suara kita, suara doa penyembahan kita. Banyak menyembah Tuhan, tingkatkan doa penyembahan kita.

 

Kalau kita selalu rindu Firman pengajaran dan selalu tekun tergembala, maka hasilnya:

1.      Muncul batu penjuru. Batu penjuru kaitannya dengna pembangunan rumah rohani. Artinya kita dipakai dalam pelayanan pembangunan rumah rohani, itulah Tubuh Kristus yang sempurna.

Efesus 2:20

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

 

I Petrus 2:5-7

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

2:6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." 

2:7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

 

Ia mahal, ini menunjuk Yesus, Yesus adalah Firman. Kiranya Firman itu merupakan perkara yang terindah, yang termahal dan yang paling kita kasihi yang tidak mau kita tukar dengan apapun juga.

 

2.      Muncul patok kemah. Apa artinya ini?

Yesaya 54:2,5

54:2 Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

 

Artinya rohani kita akan berkembang, akan bertumbuh ke arah dewasa rohani untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, menjadi isterinya Tuhan, kita bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga. Setiap kita beribadah, minta Firman pengajaran maka kita akan berkembang terus. Seiring perkembangan secara rohani yang jasmani juga akan berkembang, yakin jiwa-jiwa juga akan Tuhan pertambahkan. Dalam penggembalaan ada hujan Firman pengajaran, kita yang di dalam menikmati dan menghisapnya, menjadi kesaksian, maka jiwa-jiwa akan datang. Secara rohani berkembang, jasmani juga berkembang. Juga secara berkat, Tuhan mampu tumbuhkan semua, berkembang semuanya.

 

3.      Muncul busur perang. Artinya kita menjadi kehidupan yang kuat dan menang menghadapi peperangan rohani. Peperangan rohani yang terjadi sekarang adalah berita melawan berita. Berita yang benar dilawan oleh berita yang palsu. Dan berita yang palsu didorong oleh 2 kekuatan yang besar, itulah kekuatan uang dan roh dusta! Ingat waktu Yesus bangkit, prajurit-prajurit yang menjaga itu melihat kubur Yesus terbuka. Mereka memberitahukan kepada imam-imam. Lalu imam-imam membayar sejumlah uang “bilang kalau murid-muridNya yang mencuri. Kalau itu tersiar kepada wali negeri, kami akan bertanggung jawab”. Dan dikatakan berita itu tersiar sampai sekarang.

 

Kita menghadapi ini, berita melawan berita, ajaran benar dilawan oleh ajaran palsu yang didukung oleh kekuatan uang dan roh dusta, betul-betul tidak berdaya.

Dalam perjuangan kami dalam organisasi ini juga, dari sekian banyak yang berjuang sekarang tinggal berapa. Dan yang kami hadapi uang dan dusta ini. Diputar balik, mereka yang lakukan itu, kita yang dibilangi seperti itu. Kita berdoa ekstra hari-hari terakhir ini. Pertahankan Firman pengajaran yang benar yang telah disampaikan oleh para pendahulu, jangan mau bergeser sedikitpun. Seperti tutup tidak pernah bergeser dari atas peti perjanjian, seperti tutup dada tidak pernah bergeser dari dada Imam Besar.

 

Menghadapi gosip-gosip dan fitnahan-fitnahan tidak usah pusing, tidak usah dengar. Yang kita dengar hanya satu suara, suara Yesus yaitu suara Firman pengajaran yang benar. Tidak usah dengar suara asing.

 

4.      Ada penguasa. Ini yang nanti kita alami, kita akan memerintah bersama dengan Yesus sebagai raja dalam kerajaan 1000 tahun damai. Berarti kita sudah menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Wahyu 20:5-6

20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.

20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

 

Kalau di kerajaan 1000 tahun damai, kita memerintah bersama dengan Yesus, lalu siapa yang kita perintah? Di dalam suatu rumah yang berkuasa di situ siapa? Papa dan mama, papa itu suami, mama itu isteri. Jadi kalau memerintah sebagai raja berarti kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan, Yesus Raja dan kita ratunya. Tidak usah pikir siapa yang mau kita perintah. Yang pasti kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, Pemilik kerajaan sorga. Jangan berpikir yang penting saya masuk kerajaan Sorga, biar saya diperintah-perintah tidak apa-apa, bukan begitu! Yang kita kejar menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu yang kita perjuangkan! Itu juga yang diperjuangkan oleh Paulus, oleh Timotius, oleh Yesaya dalam kitab Yesaya 54:5.

 

Begitu kita punya minat yang besar, kerinduan yang besar akan Firman pengajaran dan Tuhan curahkan kepada kita, maka hasilnya luar biasa, muncul batu penjuru berarti dipakai Tuhan, muncul patok kemah berarti rohani berkembang dan rohani juga berkembang dan bertumbuh, muncul busur perang berarti kuat dan menang menghadapi peperangan rohani. Kemudian ada penguasa, kita memerintah bersama Yesus di kerajaan 1000 tahun damai, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Kalau membaca Zakharia 10:3-11 ini bernubuat ganda.

1.      Secara jasmani Tuhan sedang menghimpunkan kembali orang Israel asli. Ini nubuatan ganda dan sedang terjadi sekarang ini.

2.      Secara rohani sedang terjadi kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang akan semakin besar dan nanti akan menjangkau Israel asli dan bersama dengan bangsa kafir akan disatukan.

 

Kegerakan ini sedang ke sana seperti kegerakan kilat dari timur ke barat. Ketika kegerakan ini terjadi kita ada di mana? Biarlah pertanyaan ini kita taruh dalam hati, ada di dalam kegerakan atau di luar kegerakan. Biarlah kita tetap berada di dalam kegerakan. Kalau hati kita selalu rindu air hujan Firman pengajaran, kita pasti berada di dalam kegerakan yang besar itu. Doa saya selalu “Tuhan tolong saat Engkau datang jangan ada satupun yang tertinggal”. Nanti Tuhan datang, kita yang hidup diubahkan dan yang mati dibangkitkan, sama-sama menyongsong Yesus di angkasa.

 

Mulai dari sekarang sudah harus bukti nyata kita ada dalam kegerakan Firman, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Apa buktinya:

Zakharia 10:3-11:3 Perikop: Pembebasan Israel dari kuasa-kuasa asing

 

Buktinya kita ada dalam kegerakan ada pembebasan, ada kelepasan dari segala ikatan. Kaum muda mungkin selama ini terikat dengan dosa makan minum dan kawin mengawinkan, ayo segera lepas! Biarlah kita berada dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus, waktu Tuhan datang kita tidak tertinggal. Mungkin pengaruh dunia terlalu mengikat kita sehingga untuk tergembala dan beribadah, berupayalah untuk lepas! Jangan sudah lepas, sudah bebas beribadah tetapi malah dicari-cari supaya sulit beribadah. Justru sekarang sudah bebas beribadah mari tingkatkan terus itu. Juga dari ikatan pengaruh-pengaruh daging, biarlah terlepas semua. Ketika Tubuh Kristus yang sempurna selesai terbangun, kita mengalami kelepasan yang terakhir, kita terangkat di awan-awan yang permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga dengan satu suara penyembahan “haleluya”. Jadi penyembahan itu bukti kita mengalami kelepasan. Banyak menyembah dan tingkatkan penyembahan maka kita semakin terlepas dari segala ikatan. Saat Yesus datang daya tarik dunia tidak bisa mempengaruhi kita lagi, kita terangkat ke awan-awan yang permai,  bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Ini yang Yesus rindukan, Dia sangat rindu bertemu Mempelai WanitaNya. Yesus sudah sangat rindu untuk datang. Pertanyaannya kita yang sekarang ini sudah siapkah menyambut kedatangan Yesus? Adakah kita di dalam kegerakan atau di luar. Masih terikat atau berupaya untuk lepas. Ayo biarlah ada upaya untuk lepas dari segala ikatan.

 

Kaum muda ayo layani Tuhan sungguh-sungguh. Ikatan gadget, ikatan apapun itu lepaskan semuanya. Di depan ada Perjamuan Suci, jaminan bahwa Tuhan mampu melepaskan kita. Di kayu salib Yesus berseru “sudah selesai” Dia mampu melepaskan kita dari segala ikatan.  Ada pembebasan, ada kelepasan. Tahun Yobel, tahun pembebasan.

Yohanes 19:29-30

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Ikatan apa yang mengikat kita begitu kuat hari-hari terakhir ini? Percaya kuasa Firman pengajaran dan kuasa salib Yesus sanggup melepaskan. Yesus berseru “sudah selesai” biarlah kita terlepas semua. Ketika Yesus datang kita bisa menyongsong Dia di awan-awan yang permai.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar