20230712

Kebaktian PA Imamat, Rabu 12 Juli 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu



Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:4-5,10

26:4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.

26:5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di negerimu dengan aman tenteram.

26:10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.

 

Ada 3 macam berkat yang bisa kita terima jika mau taat pada Firman Tuhan:

1.      Ayat 4-5,10 berkat pemeliharaan.

2.      Ayat 6-8 berkat perlindungan dan damai sejahtera.

3.      Ayat 9 berkat nikah dan buah nikah.

 

Kita masih membahas poin yang pertama yaitu berkat pemeliharaan. Tadi dikatakan kamu masih akan makan hasil yang lama dari panen yang lalu, berarti ada kelimpahan berkat Tuhan. Berkat pemeliharaan Tuhan dicurahkan dengan melimpah sehingga kita hidup berkelimpahan.

Yohanes 10:10

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Hidup berkelimpahan bukan diukur dari hal-hal jasmani. Kalau diukur dari hal-hal jasmani, berarti Tuhan tidak adil, contohnya sidang jemaat Makedonia miskin, tetapi bukan diukur dari yang jasmani.

 

Pengertian hidup berkelimpahan.

1.      Hidup yang dipelihara Tuhan lewat Firman sehingga bisa mengucap syukur. Berapapun yang kita dapatkan kalau bisa mengucap syukur, itu hidup berkelimpahan. Sebaliknya kalau tidak pernah mengucap syukur berapapun yang didapatkan tidak akan pernah puas.

2.      Kanaan disebut negeri yang berlimpah susu dan madu. Kanaan artinya negeri kegerakan. Jadi hidup berkelimpahan artinya masuk dalam kegerakan rohani, kegerakan Firman, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Bukan hanya di gereja tetapi akan membesar antar penggembalaan sampai nanti Israel dan Kafir menjadi satu Tubuh Kristus. Jangan dulu kegerakan ke luar kalau yang di dalam masih kering, biarlah kita melimpah baru kegerakan keluar, kegerakan Tubuh Kristus yang sempurna.

3.      Hidup kekal di Kanaan Samawi, Yerusalem Baru.

 

Bagaimana cara Yesus memberikan kita hidup bekelimpahan?

Yohanes 10:9

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

 

Caranya Yesus tampil sebagai pintu. Dalam Yohanes pasal 10 ini ada 5 kali disebut pintu.

Yohanes 10:1-3,7,9

10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui 1pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:2 tetapi siapa yang masuk melalui 2pintu, ia adalah gembala domba.

10:3 Untuk dia penjaga membuka 3pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah 4pintu ke domba-domba itu.

10:9 Akulah 5pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

 

Angka 5 mengingatkan kita kepada 5 luka utama Yesus di kayu salib = kemurahan Tuhan lewat Korban Kristus. Jadi cara Tuhan memberikan hidup bekelimpahan kepada kita adalah lewat KorbanNya di kayu salib.

Roma 8:31-32

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

Kalau nyawaNya saja Dia berikan dari kayu salib, maka segala sesuatu Dia mampu berikan kepada kita. Wujud korban Kristus sekarang adalah perjamuan suci. Kita akan belajar kaitan perjamuan suci dengan pengertian hidup dalam kelimpahan.

1.      Yohanes 6:55

6:55  Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

 

Perjamuan Suci merupakan makanan yang sejati yang memberikan kepuasan dan kebahagiaan Sorga. Puas = bisa mengucap syukur.

 

Makan perjamuan suci tidak boleh asal, harus diawali dengan makan Firman. Makan Firman artinya kita mengoreksi diri lewat ketajaman Firman. Kalau ada dosa harus diselesaikan baru makan perjamuan suci.

I Korintus 11:28

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

 

Koreksi diri sendiri, jangan koreksi orang. Kita dengar Firman kita lihat ini dosa kita, selesaikan itu baru kita makan perjamuan suci. Dengan kita makan Firman dilanjutkan makan perjamuan suci, kita dipelihara oleh Tuhan sampai bisa mengucap syukur. Ada kepuasan dan kebahagiaan sorga. Jadi kita tidak sembarang lagi makan perjamuan suci. Lalu kenapa anak-anak kecil dikasih makan perjamuan suci? Anak-anak diarahkan dengan baik makan perjamuan suci, orang tuanya yang mendidik dan mengajar anaknya. Kita yang sudah mengerti ayo makan dengan sungguh-sungguh, periksa apa kesalahan kita, disucikan baru makan perjamuan suci, mengalami kepuasan sehingga bisa mengucap syukur.

 

Sejak jatuh dalam dosa manusia tidak pernah puas soal makan minum. Dulu di taman Eden manusia diberikan kesempatan sepuas-puasnya untuk makan buah. Tetapi oleh godaan setan manusia makan buah pohon terlarang, jatuh dalam dosa dan diusir dari taman Eden ke dunia ini. Di dunia manusia tidak pernah puas soal makan minum. Sudah makan buah masih makan daun, makan batang, makan akar. Tidak puas lagi, makan hewan. Masih belum puas, makan lagi darahnya. Tetapi sudah makan semuanya masih tetap tidak puas, akhirnya makan racun atau makanan minuman yang merusak tubuh. Rokok, minuman keras, narkoba, itu dimakan semua, manusia jatuh dalam dosa makan minum. Kelak nanti manusia akan memakan sesama manusia.

 

Perjamuan suci ini untuk meredam ketidakpuasan manusia soal makan minum sehingga manusia mengalami kepuasan sorga. Tetapi syaratnya makan Firman dulu baru makan perjamuan suci. Kalau tidak puas soal makan minum, pasti tidak akan puas dalam segala hal, tidak bisa mengucap syukur. Sampai tidak puas soal nikah, jatuh dalam dosa kawin mengawinkan. Tidak puas soal nikah, mulai dari masa pacaran, tidak puas 1 pacar, dicari lagi yang lain, gonta-ganti pacar.

 

Kalau sudah tidak puas bukan berkat yang datang, tetapi pasti kutuk yang datang. Mari kita perjuangkan makan Firman, perjuangkan makan perjamuan suci, pemeliharaan Tuhan pasti kita alami, hidup berkelimpahan.

 

2.      Yohanes 6:56

6:56  Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

 

Perjamuan suci menyatukan kita dengan Tuhan dalam hubungan tubuh dan kepala yang tidak terpisahkan lagi. Jadi, bukan sembarang kalau kita makan perjamuan suci. Pengertian hidup berkelimpahan yang kedua adalah masuk kegerakan rohani, kegerakan Tubuh Kristus yang sempurna untuk menyatu dengan Yesus sebagai kepala. Dengan kita makan Firman, kemudian kita makan perjamuan suci, kita didorong untuk masuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Nubuatannya bagaimana Elia setelah menyembelih nabi Baal dan nabi-nabi Asyera, dia diancam oleh Izebel untuk dibunuh. Dia lari ke padang gurun. Waktu dia tidur ada yang membangunkan dia untuk makan sampai 2 kali, karena dia mau menempuh perjalanan ke gunung.

I Raja-raja 19:5,8

19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"

19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

 

Yang pertama itu makan Firman, yang kedua makan perjamuan suci. Kalau sudah makan Firman dan perjamuan suci kita punya kekuatan untuk berjalan sampai ke gunung Allah, ini menubuatkan kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Angka 40 itu angka perobekan daging. Kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, suara-suara daging dimatikan sampai tidak ada lagi, kita menyatu dengan Yesus sebagai Kepala.

 

Ayo makan Firman dan perjamuan suci supaya kita punya kekuatan untuk bisa melayani Tuhan, masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau tidak makan Firman, tidak makan perjamuan suci, kelihatan melayani tetapi suara dagingnya yang muncul sampai akhirnya tidak melayani lagi.

 

Ciri Tubuh Kristus adalah persekutuan. Lihat tubuh kita, ada tangan, ada kaki, tidak pisah-pisah, menyatu semua, kalau pisah-pisah itu mutilasi namanya. Ini yang Tuhan mau, kita bersekutu, jangan bersatu-satu. Kita bisa bersekutu kalau sama-sama punya isi Firman. Si A punya isi Firman, si B punya isi Firman. Hidup Yesus nyata pada si A dan hidup Yesus juga nyata pada si B sehingga pasti bisa bersekutu. Sebaliknya kalau yang satu punya isi Firman, yang lain tidak punya isi Firman, biar dipaksakan bagaimanapun tidak akan bisa bersekutu. Biarpun dia pendeta, sudah khotbah, tetapi kalau tidak ada isi Firman tidak akan bisa bersekutu. Khotbah itu belum tentu ada isi Firman. Bisa saja sekedar khotbah, prakteknya mana? Ada isi Firman artinya dia sudah praktek Firman itu. Jadi tidak usah kita heran kalau tidak ada lagi yang mau bersekutu. Kita yang ada isi Firman pasti mau bersekutu, yang tidak ada isi Firman tidak mau bersekutu. Kalaupun terpaksa datang bersekutu itu hanya persekongkolan, bukan lagi persekutuan.

 

Kita makan Firman lalu makan perjamuan suci maka hidup Yesus nyata di dalam kita, Firman mendarah daging dan menggusur keinginan daging kita. Keinginan daging ini yang membuat sulit bersekutu, ambisi, iri, emosi, benci, kepahitan itu daging semuanya.

Ada 3 hal yang bisa kita lihat pada perjamuan suci sehingga kita bisa bersekutu.

Markus 14:22-25

14:22 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku."

14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.

14:24 Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.

14:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah."

 

a)      Yesus berkorban nyawa tanpa memikirkan diriNya tetapi untuk kepentingan kita. Jadi kita makan perjamuan suci berarti kita menanggalkan kepentingan diri kita untuk mengutamakan kepentingan Tubuh Kristus. Kita mau masuk persekutuan, kalau masing-masing mempertahankan egonya, mempertahankan kepentingan diri sendiri, tidak akan bisa bersekutu.

Filipi 2:1-8

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Dalam persekutuan jangan ada kepentingan sendiri, jangan ada ambisi. Kalau bisa menanggalkan kepentingan diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Tubuh Kristus, tidak usah bujuk, tidak usah dipaksa, tidak usah diancam pasti bersekutu. Kita bahu membahu melayani Tuhan dengan sehati, sepikir, satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Kita mau menggelar persekutuan, natal, paskah, KKR nasional atau internasional, kita pikirkan dulu, kepentingan kita buang, tanggalkan. Yang mau kita pikir kepentingan Tubuh Kristus supaya kita melayani sehati, sepikir, satu jiwa, satu tujuan.

 

Seumpama kita menggelar Paskah, dibagi-bagi bagian konsumsi, kalau tidak sehati sepikir susah untuk bekerja sama. Kalau kepentingan sendiri dan ambisi yang dikedepankan, tidak mungkin sehati sepikir dan tidak akan pernah mencapai 1 tujuan. Tujuan dari ibadah persekutuan Tubuh Kristus, pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yaitu menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan untuk menyatu dengan Yesus Kepala. Tujuan ini tidak akan pernah tercapai kalau yang kita kedepankan kepentingan diri sendiri, ego kita. Kalau sudah ada kepentingan diri sendiri pasti ada ambisi, mencari pujian yang sia-sia. Kalau sudah ada ambisi pasti ada iri, benci dan dengki serta pasti ada kebenaran diri sendiri, merasa paling benar dan yang lain salah, yang lain sesat. Sehingga hanya merusak Tubuh Kristus, memecahkan Tubuh Kristus, bukan penyatuan Tubuh Kristus.

 

Makanya saya takut kita mau mengikuti suatu persekutuan tetapi tidak sehati, sepikir, berat sekali! Bukan mengarah pada pembangunan Tubuh Kristus tetapi nanti masing-masing kedepankan egonya, ambisinya, kebenaran diri sendiri, iri, dengki, tidak akan pernah tercapai tujuan persekutuan itu.

 

Saya sampaikan ini dengan hati bergetar, kegerakan ini akan semakin besar, jangan ada lagi ego dipertahankan, jangan ada lagi ambisi, kepentingan Tubuh Kristus itu yang utama. Jangan ada lagi kebenaran diri sendiri karena itu hanya merusak Tubuh Kristus, bukan menyatukan, malah memecah Tubuh Kristus.

 

b)      Mengucap syukur di dalam penderitaan. Yesus mengambil roti Dia mengucap syukur, Dia ambil cawan lalu mengucap syukur, padahal itu daging dan darahNya. Jadi, dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus memang kita akan diperhadapkan dengan banyak tantangan dan penderitaan daging yang tidak seharusnya kita tanggung, tetapi itu adalah kehendak Tuhan.

I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Contoh saja untuk tekun dalam 3 macam ibadah harus menempuh jarak yang jauh, berapa gereja yang dilewati. Karena mau makan Firman, jarak yang ditempuh cukup jauh, itu penderitaan yang tidak harus ditanggung. Cukup jalan kaki saja sebenarnya sudah bisa beribadah, tetapi harus naik kendaraan berjam-jam untuk datang beribadah. Ini salah satu contoh penderitaan daging.

 

Makan perjamuan suci berarti kita belajar untuk bisa mengucap syukur di dalam penderitaan. Kalau bisa mengucap syukur dalam penderitaan pasti bisa mengucap syukur dalam segala hal.

I Tesalonika 5:18

5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

 

Mengucap syukur itu adalah kehendak Allah. Melayani dalam bidang apa? Tantangannya luar biasa. Melayani main musik, pimpinan pujian, sebagai gembala, tantangan apa yang dihadapi, sengsara apa yang dialami, mengucap syukur. Kalau tidak, tidak akan tahan kita melayani, suatu saat pasti akan melepaskan pelayanan. Kalau tidak bisa mengucap syukur, waktu latihan ditambah sedikit saja sudah bisa tidak melayani.

 

Dasar mengucap syukur karena kita mengalami kemurahan dan kebaikan Tuhan.

Mazmur 107:1

107:1  Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Mazmur 107:1 (Terjemahan Lama)

107:1  Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, dan kemurahan-Nya kekal selama-lamanya.

 

Jadi, dasar mengucap syukur adalah kebaikan dan kemurahan Tuhan. Penderitaan dalam pelayanan sebenarnya merupakan kebaikan dan kemurahan Tuhan bagi kita yang patut kita syukuri. Sebenarnya kita tidak layak beribadah melayani Tuhan, mau menderita untuk melayani Tuhan itu tidak layak, tetapi kita dianggap layak, itu yang harus kita syukuri.

Kisah Para Rasul 5:41

5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

 

Kita nikmati semuanya, sudah melayani baik-baik lalu dibenci, mengucap syukur saja kepada Tuhan, itu intisarinya makan perjamuan suci.

 

c)      Salib Yesus. Dengan makan perjamuan suci berarti kita bersekutu dengan salib Yesus, dengan Korban Kristus. Kalau kita makan perjamuan suci dengan sungguh-sungguh maka ada hasilnya.

Ibrani 10:12-14

10:12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, 

10:13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

 

1)      Kita pasti menang menghadapi segala musuh (ayat 13). Musuh kita 3D yaitu daging, dosa dan dunia. Menang terhadap segala rintangan.

2)      Kita sedang menuju pada kesempurnaan (ayat 14) sebagai Tubuh Kristus, Mempelai Wanita Tuhan. Jadi Perjamuan suci menyatukan kita dengan Tuhan dalam hubungan tubuh dan kepala yang tidak terpisahkan lagi, itulah hubungan nikah yang rohani.

 

Alkitab dibuka dengan nikah yang jasmani. Namun karena ketidakpuasan manusia, sekarang banyak korban nikah yang hancur di dunia ini, sudah tidak terhitung. Hanya Firman dan perjamuan suci yang sanggup memperbaiki nikah yang hancur, supaya jangan diisi lagi dengan kepuasan-kepuasan duniawi, kepuasan jasmani, namun nikah itu dibawa pada kepuasan sejati, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Nikah jangan diisi dengan kepuasan dunia, kepuasan jasmani. Sekarang yang banyak terjadi mau berobat ini, berobat itu, ingin ini ingin itu supaya ada kepuasan dalam nikah, tetapi cuma kepuasan dunia yang dimasukan di situ. Cari kepuasan dalam nikah dengan berbuat ini, berbuat itu, tidak perlu! Kita bergumul supaya nikah kita masuk kepuasan sejati, pesta nikah Anak Domba Allah. Makanya makan Firman, makan perjamuan suci.

 

Kaum muda di masa pacaran, permulaan nikah, kalau tidak makan Firman dan perjamuan suci tidak akan pernah puas, dia akan gonta ganti pacar. Itu bibit kawin cerai.

 

Kepala dan tubuh dihubungkan dengan leher, itu menunjuk pada doa penyembahan. Jadi pelayanan kita harus meningkat pada doa penyembahan. Hubungan nikah yang rohani yaitu nikah Kristus dan gereja merupakan pemuncakan dari doa penyembahan. Kalau sekarang malas menyembah tidak akan masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Waktu pesta nikah Anak Domba Allah digelar yang terdengar suara penyembahan “haleluya”. Firman dan Perjamuan suci mendorong kita untuk bisa menyembah Tuhan.

Imamat 24:7

24:7 Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

 

Di atas roti sajian ada kemenyan. Kemenyan itu bicara penyembahan, roti bicara Firman, roti juga menunjuk perjamuan suci.

 

3.      Yohahes 6:54

6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

 

Perjamuan suci memberikan hidup kekal kepada kita. Pengertian hidup berkelimpahan yang ketiga adalah hidup kekal di Kanaan Samawi itulah Yerusalem yang baru. Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa maka semua manusia telah berbuat dosa dan upah dosa adalah maut, kebinasaan. Semua manusia telah berbuat dosa berarti semua manusia sedang menuju pada kebinasaan. Tetapi perjamuan suci bisa memberikan hidup kekal kepada kita.

 

Proses perjamuan suci memberi hidup kekal kepada kita.

I Korintus 11:27-32

11:27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.

11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.

11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.

11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.

11:32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.

11:33 Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.

11:34 Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.

 

a)      Sebelum makan perjamuan suci kita koreksi diri kita lewat Firman. Kalau kita temukan dosa segera kita selesaikan, akui kepada Tuhan dan sesama. Maka ketika kita makan perjamuan suci, maka Firman itu terus mendarah daging sehingga 100% hidup Yesus nyata di dalam kita, kita bisa sempurna dan masuk hidup kekal bersama Yesus. Mengakui tubuh Tuhan = mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.

 

Pengakuan dosa bagaikan kita mempersembahkan korban yang harum bagi Tuhan.

Hosea 14:2-3

14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.

14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

 

Jika kita manfaatkan perjamuan suci untuk menyelesaikan dosa maka kita pasti mengalami pemulihan. Pemulihan itu artinya kita dikembalikan pada keadaan semula. Keadaan semula manusia adalah segambar dengan Allah. Kita mau dikembalikan pada keadaan semula yang segambar dengan Allah, untuk bisa hidup kekal bersama dengan Allah.

 

Selesaikan dosa hari-hari terakhir ini, bukan menambah dosa. Tiap kita ibadah perjamuan suci, selesaikan dosa, pemulihan sedang terjadi dalam kehidupan kita.

 

Hosea 14:4-5

14:4 Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."

14:5 Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.

Embun itu bicara pengajaran. Jadi pemulihan hubungannya dengan pengajaran dan perjamuan suci.

Ulangan 32:1

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

 

Tanda-tanda mengalami pemulihan:

1)      Berbunga seperti bunga bakung.

Kidung Agung 2:1-2

2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.

2:2 — Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

 

Bunga bakung menunjuk mempelai wanita. Jadi, tanda kita mengalami pemulihan kita diarahkan menjadi mempelai wanita Tuhan. Kalau setiap kita beribadah kita diarahkan menjadi mempelai wanita Tuhan, kita sedang dipulihkan. Banyak kali orang Kristen hanya sekedar beribadah, pemahamannya kabur, kurang jelas. Dalam beribadah hanya sebatas sorga dan neraka yang diterangkan, tetapi tidak pernah diarahkan menjadi mempelai wanita Tuhan, bahkan kalau disebut mempelai dia bingung apa itu mempelai, malah dianggap pengajaran porno. Apalagi kalau sudah ada penglihatan “seorang bapak dan ibu melihat sorga dan neraka” cuma itu yang dikedepankan dalam ibadah. Dari Firman Tuhan sudah jelas semuanya. Kita diarahkan menjadi mempelai wanita Tuhan. Kalau sudah jadi Mempelai Wanita Tuhan otomatis masuk sorga, arah kita ke sana.

 

Bunga bakung itu ada di antara duri. Jangan heran ketika kita diarahkan menjadi mempelai wanita Tuhan, kita dihimpit oleh duri-duri.

Kidung Agung 2:2

2:2 — Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

 

Duri-duri ini = gadis-gadis. Sulamit itu mempelai Salomo, menggambarkan mempelai wanita Tuhan. Dihimpit oleh duri-duri = gadis-gadis. Gadis-gadis ini menunjuk gereja daging, kehidupan Kristen yang duniawi. Jangan heran kalau kita dihimpit. Bisa dihimpit oleh keluarga kita, kalau dia kedagingan dia yang menghimpit. Bisa anak kita, bisa isteri kita, bisa suami kita, bisa tetangga kita yang keduniawian. Dihimpit dengan kata-kata, dihimpit dengan membenci mengucilkan kita. Tujuannya apa? Supaya bunga bakung itu rontok. Keunikan bunga bakung, sekalipun tumbuh di rawa-rawa, kalau dia mekar dan berwarna putih, tidak ada kotorannya sama sekali. Jadi tujuan gereja daging menghimpit kita adalah untuk mengotori dan mencemari kesucian kita sehingga kita tidak bisa tampil sebagai perawan suci bagi Yesus Mempelai Pria Sorga. Kalau kita bereaksi daging maka kesuciannya kotor dan tercemar.

 

Sikap kita bagaimana? Tetap berupaya mempertahankan kesucian, jangan kita terbawa arus permainannya setan. Setan itu cuma coba-coba, tidak usah kita terpengaruh. Mungkin gangguan dari anak, isteri, suami atau siapa saja, tidak usah kita terpengaruh, tetap pertahankan kesucian, itu berarti kita sedang dipulihkan.

 

2)      Menjulurkan akar seperti pohon hawar.

Kejadian 30:37-42

30:37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan.

30:38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum.

30:39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.

30:40 Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban.

30:41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu.

30:42 Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub.

 

Hawar ini adalah salah satu pohon yang diambil dahannya oleh Yakub untuk memperoleh ternak pilihan yang kuat dan tampil beda dengan ternaknya Laban. Jadi menjadi pohon hawar adalah menjadi kehidupan yang dipilih Tuhan yaitu kehidupan Kristen yang kuat rohaninya dan tampil beda dengan Kristen duniawi dan orang-orang dunia.

 

Kalau tampil serupa dengan dunia berarti tidak mengalami pembaharuan.

Roma 12:2

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Dari segi penampilan saja jangan sama dengan orang dunia. Sekarang ini pelayan di gereja penampilannya sudah sama dengan orang dunia. Orang Kristen dunia kalau mau beribadah penampilannya sesukanya. Baju kaos di dalam, pakai kemeja, kancingnya dibuka, lengannya di gulung, jadi song leader, jadi pemain musik. Itu sudah serupa dengan dunia! Buktikan kita dalam pemulihan, kita jadi kehidupan yang dipilih Tuhan, kehidupan Kristen yang kuat rohaninya dan tampil beda dengan dunia. Penampilan kita yang sewajarnya dan yang sopan.

 

3)      Rantingnya merambat seperti pohon Zaitun. Pohon Zaitun itu simbol perdamaian.

Kejadian 8:10-11

8:10 Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;

8:11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.

 

Daun zaitun ini menunjukan Tuhan sudah berdamai dengan manusia, air bah telah surut. Jadi bukti mengalami pemulihan adalah selalu ada roh perdamaian yang terus bertumbuh dalam diri kita. Kita diperhadapkan dengan duri-duri, kalau tidak ada roh perdamaian bagaimana kita. Apalagi kalau hamba Tuhan tidak punya roh perdamaian. Selalu ingat kita ini hamba Tuhan, kita pelayan Tuhan. Itu harus selalu kita ingat supaya dalam kita melayani ada roh perdamaian.

II Korintus 5:18-21

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Jangan tidak suka orang, benci orang, tidak mau nyapa, tidak mau tegur dan sebagainya. Pelayanan apa yang kita kerjakan? Pelayanan pendamaian. Sekalipun kita disakiti, tetap kita kerjakan pelayanan pendamaian.

 

Layani saja Tuhan, jiwa itu urusannya Tuhan. Kalau sudah Tuhan pindahkan berarti sudah habis kepercayaan Tuhan untuk saya gembalakan. Nanti ada jiwa yang lain lagi yang Tuhan percayakan. Ayo kita melayani dengan roh perdamaian. Biarlah semakin bertumbuh dan merambat dalam diri kita roh perdamaian ini.

4)      Berbau harum seperti yang di Libanon

Kidung Agung 4:11

4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

 

Artinya menjadi kehidupan yang dipuji Tuhan. Ini pujian dari Salomo kepada Sulamit. Tuhan itu tidak hanya mau dipuji, Dia juga mau memuji kita. Tetapi syaratnya ada.

II Korintus 10:18

10:18  Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

 

Orang yang sedang mengalami pemulihan dia tahan uji, bukan Kristen lembek, yang sedikit-sedikit meraju, bersungut, mau berhenti melayani, jangan! Harus tahan uji menghadapi semua itu. Memang banyak halangan, rintangan dan tantangan kita hadapi, tetapi biarlah kita menjadi kehidupan yang tahan uji. Sore ini mungkin kita menghadapi suatu tantangan yang berat, Tuhan mau menguji kita, bertahan, jangan goyah, jangan putus asa, jangan kecewa, jangan tinggalkan pengajaran, kuat teguh hati menghadapi semuanya itu.

 

Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci itu yang memberikan kita kekuatan kepada kita untuk tahan uji. Saat menghadapi ujian jangan malah tinggalkan ibadah pendalaman Alkitab “masalahnya berat, saya tidak mampu” lalu mau tinggalkan ibadah. Jangan! Justru kalau alami ujian datang makan Firman dan perjamuan supaya kita kuat dan tahan uji.

 

Bukti tahan uji:

Kidung Agung 4:11

4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.

 

v  Bibir meneteskan madu murni. Bibir = perkataan, madu = manis. Jadi bibir meneteskan madu murni artinya ada perkataan yang manis, bisa menyembah Tuhan dan bisa bersaksi kepada sesama yang ada dalam ujian. Madu itu juga untuk kekuatan. Jadi kesaksian kita untuk menguatkan, jangan melemahkan. Makanya yang kita saksikan adalah Firman yang telah mengerjakan dan mengubahkan kita dari segala kekurangan dan kelemahan. Tidak usah kita bersaksi tetapi kekurangan orang yang kita umbar, jangan.

 

v  Madu dan susu ada di bawah lidah. Madu untuk kekuatan dan susu untuk pertumbuhan. Madu dan susu itu juga suasana Kanaan. Artinya rohani terus bertumbuh dan kuat sehingga apapun yang dihadapi tetap aktif dalam kegerakan rohani. Ayo jangan kendor. Mungkin sore malam ini mulai kendor, ayo kuat kembali, ada madu dan susu. Apapun yang dialami mari tetap aktif dalam pelayanan Tubuh Kristus, sampai garis akhir, sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna untuk masuk Kanaan samawi, Yerusalem Baru.

 

Garis akhir sudah di depan, sudah tidak lama lagi. Yesus sudah mau datang, sudahkah kita siap sedia menyambut kedatangan Yesus. Tetap kuatkah kita dalam aktivitas pelayanan atau mulai kendor. Ayo yang sudah tidak melayani kembali aktifkan pelayanannya, ada madu dan susu, kita harus kuat. Yesus sudah mau datang jangan sampai kita ketinggalan. Saya berdoa selalu agar tidak ada satupun dari antara kita yang tertinggal, semua bisa masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, saat Yesus datang kita bisa menyambutnya di awan-awan yang permai.

 

Di depan kita ada perjamuan suci. Firman dan perjamuan suci adalah kekuatan kita untuk tahan uji. Buktikan kita tahan uji, bibir meneteskan madu murni, perkataan kita perkataan yang manis, bukan melemahkan tetapi menguatkan sesama. Madu dan susu ada di bawah lidah, mari rohani terus kuat dan bertumbuh, apapun yang dihadapi tetap aktif dalam kegerakan rohani sampai mencapai garis akhir. Yesus sudah mau datang, sudahkah kita siap sedia menantinya? Mari kita tahan dan setia untuk menyambut kedatangan Tuhan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar