20230716

Kebaktian Umum, Minggu 16 Juli 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:7

13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.

 

Antikristus berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka.

Ada 2 pelajaran yang bisa kita petik dari ayat ini:

1.      Antikristus adalah kehidupan yang tidak suka penyucian. Jadi kalau tidak mau mendengar Firman yang keras menyucikan, bereaksi negatif, berarti dalam diri orang itu ada roh antikristus.

2.      Orang-orang kudus itu menunjuk imam dan raja, hamba Tuhan dan pelayan Tuhan.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Ada hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak masuk penyingkiran sehingga dianiaya oleh antikristus, tentu ada penyebabnya. Ini perlu kita waspadai supaya kita berjaga-jaga.

 

Kita pelajari poin pertama. Antikristus tidak suka penyucian, tidak suka = benci. Jadi orang yang tidak suka penyucian, di dalamnya pasti ada roh kebencian. Sebagai contoh adalah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.

Markus 11:18-19

11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.

11:19 Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.

 

Ini adalah cerita Yesus menyucikan Bait Allah. Waktu didengar imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, mereka berusaha membinasakan Yesus. Mereka ini hamba Tuhan, pelayan Tuhan tetapi tidak suka penyucian. Mereka mau membinasakan Yesus karena Yesus menyucikan Bait Allah. Dan karena banyak orang yang takjub mendengar pengajaran dari Yesus. Ini juga yang terjadi pada akhir zaman ini. Pelajaran yang bisa kita ambil dari ayat ini:

1.      Hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan Firman pengajaran yang benar harus siap dibenci oleh orang-orang yang tidak suka penyucian. Yesus mengajar malah dibenci, Yesus menyucikan malah dibenci. Orang yang tidak suka penyucian bisa berasal dari dalam dan bisa juga dari luar. Dari dalam itulah sidang jemaat yang tidak mau disucikan. Semoga di sini tidak ada yang begitu, semua mau disucikan. Kalau ada yang tidak mau disucikan pasti tidak suka sama hamba Tuhan, tidak suka pada gembala, akan dia benci dan tidak terima. Apalagi kalau sudah ditegur dan dinasihati, dia marah dan ngamuk. Mungkin di depan iya-iya om, tetapi di belakang mendongkol.

 

Dari luar itulah orang-orang yang mengaku hamba Tuhan pelayan Tuhan tetapi motivasi pelayanannya hanya perkara yang jasmani. Kalau sudah tidak ada yang berjualan di Bait Allah, imam-imam kepala dan ahli Taurat tidak dapat untung. Makanya waktu diusir mereka marah dan mengamuk.

 

2.      Sidang jemaat yang mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar harus siap dibenci oleh orang-orang yang tidak suka penyucian. Kita mau lurus ada orang tidak senang, dilaporkan, mengadukan kita, memfitnah, menghina dan sebagainya. Itu sudah merupakan kegenapan dari Firman Tuhan. Jangan sampai tabiat kebencian itu masuk pada kita. Biar orang benci kita tetapi jangan kita balas benci, tidak usah kita bereaksi negatif. Biarkan saja nanti Tuhan yang membela.

 

Tabiat kebencian ini berkembang dari zaman ke zaman di dalam ibadah pelayanan dan di dalam nikah. Seharusnya di dalam ibadah dan nikah itu tempatnya kasih, tetapi tabiat kebencian justu masuk di dalamnya dan berkembang dari zaman ke zaman.

1.      Zaman permulaan, zaman Allah Bapa. Dihitung mulai dari Adam bapa manusia sampai Abraham bapa orang percaya. Diwakili oleh Kain yang membunuh Habel.

Kejadian 4:3-8

4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, 

4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?

4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

 

Sama-sama mempersembahkan korban, berarti beribadah melayani. Kain dan Habel kakak beradil, berarti menunjuk nikah. Di sini kita melihat kebencian berkembang di dalam ibadah dan nikah yang seharusnya tempatnya kasih. Kita jaga dan periksa hidup kita, jangan ada kebencian. Kita beribadah tetapi membenci. Dalam nikah malah diisi dengan rok kebencian satu dengan yang lain.

 

Apa penyebabnya kenapa Kain membenci padahal Habel tidak ada salah apa-apa? Ini penyebabnya:

I Yohanes 3:12

3:16  Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

 

Kain membunuh Habel karena tahbisan, Kain jahat, tidak benar. Sedangkan tahbisan Habel benar. Banyak yang tidak mengerti soal tahbisan, pikirnya ibadah itu hanya upacara atau tata cara gereja. Untuk menghadapi roh kebencian ini kita harus memiliki tahbisan yang benar seperti Habel. Mari kita belajar praktek tahbisan yang benar.

Kejadian 4:2-5

4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.

4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, 

4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

 

Praktek tahbisan benar:

a)      Habel adalah gembala. Jadi praktek pertama melayani Tuhan dalam sistem penggembalaan. Mengapa ada kebencian? Karena dia melayani tetapi tidak tergembala. Dia gembala tetapi tidak tergembala. Orang yang tergembala itu mau membuka hati selebar-lebarnya bagi Firman. Gembala yang tergembala juga membuka hati selebar-lebarnya bagi Firman, artinya dia praktek dulu baru mengajarkan. Kalau tidak dipraktekan lalu mengajar nanti ada roh kebencian. Kita lihat ahli-ahli Taurat, mereka mengajar tetapi tidak praktek.

II Korintus 6:11-13

6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.

6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku —: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!

Apa yang Kain lalukan? Ketika Firman datang dia tidak mau terima, pintu hatinya tertutup bagi Firman. Sehingga Tuhan katakan iblis sudah berdiri di muka pintu. Kalau hati tidak terbuka lebar untuk Firman nanti iblis yang masuk, dia membuka pintu bagi iblis. Ingat juga Yudas, pada perjamuan Paskah terakhir bersama Yesus, hatinya dia tutup bagi Firman, sehingga terbuka bagi iblis. Iblis berbisik di telinganya langsung dia terima sehingga dia kerasukan iblis.

 

Ini tahbisan yang benar, melayani dalam sistem penggembalaan yaitu membuka hati selebar-lebarnya bagi Firman Tuhan. Belum tentu gembala menyampaikan Firman dia sudah membuka hati bagi Firman. Dia mengajar tetapi kadang bahkan sering terjadi tidak praktek lebih dahulu. Beban dia berikan pada jemaat tetapi tidak dia sentuh dengan jarinya.

Matius 23:4

23:4 Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.

 

Disampaikan Firman, harus berkorban, hidup suci, apa semua beban-beban itu ditaruh di atas bahu jemaat namun dengan satu jaripun tidak mau dia sentuh. Saya dikoreksi oleh Tuhan.

 

b)      Ada tanda kesulungan. Tadi Habel mempersembahkan hewan yang sulung dari ternaknya.

Roma 8:23-25

8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

 

Ada kesulungan artinya melayani dengan urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Bukan urakan, bukan dengan daging. Kita periksa selama ini kita melayani bagaimana, dengan urapan atau dengan daging. Dan ada karunia, karunia itu kemampuan ajaib dari Tuhan. Mungkin kita memang pintar, tetapi dalam pelayanan bukan itu yang menunjang ibadah pelayanan kita tetapi urapan dan karunia dari Tuhan. Banyak yang fasih lidah, bisa khotbah tetapi dengan kemampuan daging. Yang Tuhan mau karunia Roh Kudus, kemampuan yang ajaib dari Tuhan. Banyak yang pandai main musik, pintar menyanyi, tetapi dalam pelayanan bukan mengandalkan itu, melainkan karunia Roh Kudus. Sekarang kita periksa apakah kita sudah melayani dalam urapan dan karunia Roh Kudus atau belum. Tandanya:

1)      Tekun. Tidak bisa terhalang dan tidak mau dihalangi. Kalau ada halangan kita berdoa supaya tidak terhalang. Mungkin masih terhalang, terus bergumul supaya tidak terhalang. Memang banyak tantangan kita hadapi dalam pelayanan, apalagi yang datang dari jauh, yang harus tergembala lewat jaringan internet karena keadaan, tetapi Tuhan mau kita bertekun, kita tidak mau mengalah dan menyerah pada halangan dan rintangan. Kita mau terobos tantangan dan rintangan itu. Yang sudah dekat, yang bisa tatap muka langsung, jangan terhalang! Kita sudah dapat prioritas bisa tatap muka langsung, ayo bertekun, itu melayani dengan urapan dan karunia Roh Kudus.

 

Mungkin tidak bisa ikuti siaran langsung, ikutilah siaran tunda. Supaya kita melayani dalam tahbisan yang benar. Kalau tidak nanti roh kebencian mulai masuk, roh tidak suka, benci, sampai benci tanpa alasan.

 

2)      Melayani dengan pengharapan. Apa artinya?

I Yohanes 3:2-3

3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

 

Melayani dalam pengharapan artinya melayani dalam kesucian. Kesucian itu harga mati, kita jaga sungguh-sungguh! Karena kita mau ditampilkan sebagai perawan suci kepada Yesus.

II Korintus 11:2

11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

 

Wahyu 14:4-5

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Yang mengikuti anak Domba itu adalah orang-orang yang tidak mau dicemarkan. Jaga kekudusan, murni seperti perawan, kita jaga ini kesucian. Kaum muda ayo layani Tuhan. Yang belum melayani, ayo bergumul berdoa Tuhan. Kalau masih remaja tanggung, naik dari sekolah minggu belum melayani, belum dibaptis, ikutlah dulu sekolah minggu. Saya sampai SMP masih sekolah minggu, tidak apa-apa. Ayo anak sekolah minggu melayani, hafal ayat-ayat sekolah minggu yang dikasih. Ayo orang tua ingatkan, jangan dibiarkan. Sudah tidak mau ikut sekolah minggu, tetapi tidak mau dibaptis, tidak mau juga ikut kaum muda. Lebih baik tetap sekolah minggu saja dari pada nanti dia terhilang. Kecuali sudah SMA, anaknya diarahkan supaya dibaptis dan melayani Tuhan.

 

Sekarang ini kita harus ekstra waspada, esktra hati-hati. Kalau kita biarkan lalu anak itu terhilang lalu jatuh dalam dosa, yang pertama dia benci adalah orang tuanya sendiri.

 

c)      Ada tanda darah, dombanya disembelih. Artinya rela sengsara daging untuk beribadah melayani Tuhan. Melayani itu bukan untuk cari yang enak bagi daging. Dulu di Lempinel diajar “coba kerja ini” kalau jawab “susah om” apa yang dibilang sama guru kami? Yang susah itu hamba  Tuhan! Yah sudah kerjakan.

 

d)      Ada lemak dipersembahkan, artinya:

1)      Imamat 3:16

3:16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.

 

Lemak itu milik Tuhan, jadi ada lemak artinya tahu mengembalikan milik Tuhan. Itu tahbisan yang benar. Perpuluhan dan persembahan khusus itu kaitannya dengan tahbisan. Tahbisan ada kaitannya juga dengan pakaian. Kalau main-main soal milik Tuhan berarti pakaiannya compang-camping. Memang ada jubah tetapi bukan lagi jubah pelayanan, hanya jubah Bartimeus, jubah kumal, jubah tambal sulam. Doa penyembahan itu juga miliknya Tuhan, kembalikan! Dalam Lukas pasal 17 jelas di situ, siapa yang punya hamba bekerja di ladang setelah pulang masih melayani lagi tuannya. Pekerjaan Tuhan kita layani, pribadi Tuhan juga kita layani lewat doa penyembahan, menyembah. Sebelum melayani berdoa supaya Tuhan kasih kekuatan, setelah melayani berdoa lagi supaya jangan sombong, jangan jatuh.

 

2)      Lemak itu artinya memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Pelayanan kita berikan yang terbaik. Kaum muda menyanyi hafal lirik, berikan yang terbaik. Paduan suara berikan yang terbaik, semua berikan yang terbaik. Apalagi kita siaran langsung, disaksikan orang. Jangan sampai orang sebenarnya mau mendengar pengajaran, tetapi karena lihat puji-pujiannya jadinya sudah tidak mau lagi dengar Firman. Puji-pujiannya saja kayak gitu, bagaimana Firmannya? Betul yang utama adalah Firman tetapi semua pelayanan kita berikan yang terbaik. Dari pujian, pemberitaan Firman, sampai akhir berikan service yang terbaik bagi Tuhan. Kita mau menyenangkan hati Tuhan, bukan mau menyenangkan siapa-siapa.

Jadi menghadapi roh kebencian di dalam nikah dan ibadah pelayanan kita hadapi dengan tahbisan yang benar seperti Habel.

 

2.      Zaman pertengahan, itulah zaman Anak Allah, dari Ishak anak tunggal, sampai Yesus Anak tunggal Allah datang pertama kali. Diwakili imam-imam kepala yang membenci Yesus karena pengajaran yang disampaikan oleh Yesus. Jadi jangan heran kalau kita ada dalam pengajaran yang benar dan sehat lalu kita dibenci sampai dibenci tanpa alasan. Mungkin awalnya dibenci karena dituduh begini begitu. Setelah tuduhannya tidak terbukti tetap saja dia benci padahal sudah tidak ada alasan. Itu sudah benci tanpa alasan.

Yohanes 15:18-19,23-24

15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

15:23 Barangsiapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku.

15:24 Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun Bapa-Ku.

15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.

 

Sampai benci tanpa alasan karena pengajaran. Saya sedang menghadapi seperti itu sekarang ini. Sebenarnya kebencian itu produk dari dunia. Jadi kalau ada yang mengaku hamba Tuhan tetapi suka membenci, itu hamba Tuhan duniawi. Pelayan Tuhan kalau suka membenci itu pelayan Tuhan duniawi. Kalau hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan yang benar dia tidak ada roh kebencian. Kebencian itu roh dunia, jangan masuk dalam kita. Seharusnya yang rohani kita saksikan pada orang dunia. Bukan yang duniawi kita bawa masuk dalam gereja menutup yang rohani.

 

Di ayat di atas 7 kali disebut kebencian. Ini kebencian yang sempurna. Kebencian yang sempurna diwujudkan dengan tampilnya antikristus. Untuk menghadapi roh kebencian ini apa yang harus kita lakukan.

Yohanes 15:26-27

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

 

Menghadapi roh kebencian kita harus bersaksi. Diserang dunia dengan roh kebencian kita bertahan. Kalau bertahan terus bisa kebobolan. Harus serang balik! Serang baliknya bagaimana? Bersaksi. Kita tetap tunjukan kesaksian hidup yang baik. Hadapi dengan kesaksian-kesaksian.

Mengapa harus bersaksi?

Yohanes 16:1-2

16:1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.

16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.

 

Harus bersaksi supaya tidak kecewa dan menyangkal Yesus. Kalau setiap dibenci kita bisa bersaksi maka kita semakin kuat dan ada kepuasan tersendiri, kepuasan sorga kita alami. Dia benci kita, kita tetap baik. Kita tunjukan kita ada kesaksian keubahan hidup, dia mau macam-macam sudah urusannya dia. Sebab itu kita harus bersaksi, kita tunjukan kita ada Firman, dia tidak mau menyapa, kita yang menyapa.

 

Seringkali kita mau maju bersaksi, tetapi kesaksian kita salah. Bagaimana untuk bisa menjadi saksi yang benar?

a)      Bersaksi itu mengeluarkan buah. Jadi untuk bersaksi yang benar harus mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

b)      Didorong oleh Roh Kudus, roh kebenaran, jangan oleh roh daging.

Yohanes 15:26-27

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

 

Kesaksian itu bisa lewat perkataan tetapi juga bisa lewat perbuatan yang sudah disucikan dan diubahkan oleh pengajaran yang benar. Menghadapi kebencian ayo kita bersaksi.

Matius 10:17-20

10:17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.

10:18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.

10:19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.

10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.

 

Sebagai contoh adalah Paulus, dia berkali-kali menghadapi kebencian. Bahkan ketika dia sudah ditangkap dan selanjutnya dia dihukum mati, lewat kesaksian-kesaksiannya berapa jiwa dia menangkan. Dalam keadaan sebagai tahanan yang mau dijatuhi hukuman mati dia masih bisa bersaksi.

Kisah Para Rasul 26:12-14,27-29

26:12 "Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik,

26:13 tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.

26:14 Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.

26:27 Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka."

26:28 Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"

26:29 Kata Paulus: "Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini."

 

Dalam keadaan dibelenggu, dia bersaksi menghadapi raja Agripa dan ratu Bernike supaya mereka bisa menjadi orang Kristen, percaya kepada Yesus. Jadi bukan menjadi alasan kita menghadapi sengsara dan penderitaan lalu kita mau bersungut, mau kecewa tetapi justru bersaksi. Kalau diizinkan sengsara karena Yesus, jadikanlah itu suatu moment untuk kita bersaksi kepada sesama kita. Kalau diperhadapkan kepada pemerintah dunia ayo bersaksi.

 

Bersaksi itu = memancarkan sinar keubahan hidup.

Kolose 3:10-14

3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Ini 7 sinar keubahan hidup menyinari orang-orang yang masih gelap hatinya. Yang membenci kita itu orang yang masih gelap hatinya. Kita hadapi dengan 7 sinar keubahan hidup, pancarkan kesaksian sinar keubahan hidup, yang dalam gelap bisa diterangi sehingga mereka bisa tertolong dan diselamatkan. Dari 7 sinar keubahan hidup ini kita pelajari 3 saja, kalau 3 ini ada yang lain pasti ada.

1)      Belas kasihan. Belas kasihan itu tidak menghakimi orang berdosa. Kita juga tidak menyetujui dosanya tetapi kita selalu mendoakan, mengingatkan, menasihati. Sudah diingatkan dan dinasihati tidak mau terima, yah didoakan. Itu sudah sinar keubahan hidup, sinar kesaksian.

2)      Kesabaran. Semakin dibenci kita semakin sabar. Kalau disakiti kita bisa sabar menderita, sabar menunggu waktu Tuhan. memang untuk mempraktekannya kita butuh Roh Kudus.

3)      Saling mengampuni. Ampuni dan lupakan dosanya. Ini memang suatu perobekan daging. Kalau kita ungkit-ungkit, tidak kita lupakan, kita yang rugi. Misalnya dia sudah bertobat lalu kita ungkit-ungkit terus dosanya, kita yang rugi, dia terangkat kita tertinggal. Itulah hamba-hamba Tuhan yang tidak masuk penyingkiran karena ada sesuatu yang disembunyi, makanya masuk aniaya antikristus.

 

3.      Zaman akhir, zaman Allah Roh Kudus. Mulai dari ketuangan Roh Kudus sampai Yesus datang kembali.

Wahyu 13:7; 12:3-6

13:7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.

12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Kebencian yang kita alami sekarang digambarkan seperti naga yagn merah padam. Ini kebencian yang semakin hebat yang akan memuncak pada tampilnya antikristus. Dan hati-hati, kebencian yang semakin hebat itu disertai semburan air sebesar sungai yang keluar dari mulut naga.

Wahyu 12:15

12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

 

Apa ini air sebesar sungai yang keluar dari mulut binatang, dari mulut naga?

Wahyu 16:13

16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.

 

Kebencian di akhir zaman ini disertai arus kenajisan yang semakin hebat, betapa ngerinya. Kenajisan secara jasmani dosa makan minum dan kawin mengawinkan, kenajisan secara rohani membuka diri terhadap ajaran lain, ajaran palsu, ajaran-ajaran dunia. Coba kalau tidak mau ikut arus adat malah dibenci. Ini arus yang begitu luar biasa dan mencemari gereja. Macam-macam dikata-katai, tidak akui keluarga, tidak hormat.

 

Begitu juga dengan anak-anak, kalau diingatkan masa pacarannya, masa tunangannya, orang tua tidak setuju dia malah langsung membenci. Ini kebencian yang luar biasa bergerak dengan arus kenajisan.

 

Ini yang kita hadapi sekarang ini, 3 roh kenajisan kita hadapi. Di handphone ada, di televisi, dipergaulan sehari-hari ada. Kaum muda jaga sungguh-sungguh, kalau sudah tercemar dengan kenajisan itu tidak bisa diingatkan, tidak bisa ditegur, yang ada kebencian, marah, pasti tidak suka menerima teguran. Ini yang kita hadapi mau menghancurkan tahbisan kita, mau menghancurkan nikah dan pelayanan kita.

 

Bagaimana cara menghadapi roh kebencian di akhir zaman yang bergerak dengan roh kenajisan yang mau menghancurkan gereja Tuhan?

Wahyu 12:5

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

 

Satu-satunya cara menghadapinya harus mantap tergembala, menikmati penggembalaan. Mungkin selama ini penggembalaan cuma suatu rutinitas, ayo kita tingkatkan supaya mantap tergembala sampai betul-betul bisa menikmati pentingnya penggembalaan. Saya sebagai gembala juga harus sampai bisa menikmati menjadi seorang gembala. Bukan cuma mau memenuhi tanggung jawab mau khotbah, untuk memenuhi rutinitas. Kalau bisa menikmati penggembalaan bukan arus sungai yang besar yang dihadapi tetapi kita menikmati air yang tenang.

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Suami menikmati penggembalaan, isteri juga menikmati penggembalaan. Ketika suami berpergian isteri tidak curiga. Ketika isteri pergi suami tidak curiga. Yakin suamiku/isteriku tidak akan terbawa hanyut, aman dan damai semua. Orang tua juga kalau melihat anaknya menikmati penggembalaan tidak akan berat hati melihat anaknya mau kuliah di mana, mau kerja di mana karena pasti juga dia mencari penggembalaan di sana. Orang tua melihat anaknya menikmati penggembalaan tidak akan ragu membelikan handphone. Tetapi kalau anaknya tidak bisa menikmati penggembalaan lalu dikasihkan handphone yang dia nikmati arus kenajisan di situ, ngeri sekali. Kalau tidak bisa menikmati penggembalaan, maka arus yang dahsyat itu mau menghantam, ada kebencian dan arus kenajisan menghantam.

 

Saya mau teriakan nikmatilah penggembalaan, bukan hanya sekedar tergembala tetapi harus sampai bisa menikmati. Kalau kita bisa menikmati penggembalaan maka ada tangan kebajikan kemurahan Tuhan selalu menaungi kita.

Mazmur 23:6

23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 

Kita diperhadapkan dengan kebencian, diperhadapkan dengan kenajisan, tanganNya menaungi kita. Bagaikan sayap burung nazar yang besar yang melingkupi kita sekalian, kita aman terlindungi.

 

Kalau sudah ada arus kenajisan pasti ada arus kebencian, akhirnya terjadi pembunuhan. Betapa banyak nikah yang hancur karena arus kenajisan.

II Samuel 13:11-12,14-15

13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku."

13:12 Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu.

13:14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.

13:15 Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!"

 

II Samuel 13:23-39 Perikop: Amnon dibunuh, Absalom melarikan diri

 

Ini terjadi pada buah nikah Daud, ada kenajisan dan ada kebencian di situ. Karena Daud lebih dulu melakukannya, dia hampiri isteri orang, suaminya dia bunuh. Kebencian dan kenajisan ini selalu bergerak bersama-sama. Di mana ada arus kebencian di situ ada arus kenajisan. Di mana ada arus kenajisan di situ ada arus kebencian. Ini harus kita hadapi dengan menikmati penggembalaan. Kalau mulai ada rasa tidak suka sama seseorang, hati-hati arus kenajisan sebentar lagi menghantam kita. Lebih baik kita bereskan semuanya. Nikmatilah penggembalaan biarlah kita dinaungi oleh tangan kebaikan kemurahan Tuhan.

 

Kamu muda hari-hari terakhir ini ngeri sekali, bergaulah dengan baik. Bergaul di media sosial, di dunia maya, di dunia nyata dengan baik. Para orang tua juga kita ajak anak-anak kita menikmati penggembalaan. Orang tua lebih dahulu berikan teladan menikmati penggembalaan sehingga semua aman semua tenang. Ada naungan tangan kasih Tuhan menaungi kita sekalian.

Wahyu 12:14

13:14 Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.

 

Kegunaan 2 sayap burung nazar yang besar, naungan sayap Tuhan yang besar.

a)      Yesaya 40:29-31

40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

 

Tangan kebaikan kemurahan Tuhan memberi kekuatan baru kepada kita menghadapi keadaan dunia akhir zaman ini. Dan kita bisa tahan menanti kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga. Tidak ada lagi yang harus jatuh, terseret arus dan binasa. Mungkin ada dari keluarga kita yang terseret arus kenajisan dan kebencian, kita sudah mulai loyo dan lemah, ayo nikmati penggembalaan maka kekuatan tangan Tuhan itu memberikan kekuatan yang baru kepada kita. Kalau kita sudah kuat, yakinlah Tuhan mampu menolong semuanya.

 

b)      Keluaran 19:4

19:4  Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

 

Orang Israel berjalan di padang gurun tetapi Firman Tuhan katakan mereka bagaikan berada di atas sayap rajawali. Artinya kita mengalami kebahagiaan sorga sekalipun berada di tengah-tengah dunia yang semakin tandus dan serba sulit seperti di padang gurun. Tidak ada lagi kebencian, hanya ada sukacita. Nikahnya nikah yang berbahagia, nikah yang berpesta. Tahbisan pelayanannya tahbisan yang berpesta. Apa gunanya melayani kalau dalam melayani ada perasaan tidak suka sama orang lain, bagaimana bisa melayani.

Ini jadi pergumulan berat bagi saya. Mau melayani tetapi ada perasaan tidak suka, bagaimana bisa sama-sama pikul tabut, bagaimana bisa sehati sejiwa, bagaimana bisa satu tujuan. Ini terus digumuli dan didoakan, masih ada beberapa waktu supaya bisa sehati sepikir satu tujuan.

 

Biar kita naik di atas sayap burung rajawali. Dunia bagaikan padang gurun tetapi kita ada kebahagiaan sorga. Melayani dengan sukacita sorga, bukan muka cemberut. Sesama paduan suara kles satu dengan yang lain, antara pemain musik, sesama gembala, tidak ada sukacita. Kita dulu menikmati penggembalaan, kalau orang tidak suka sama kita yah sudah urusannya dia, yang penting kita tidak seperti itu. Kita nikmati saja penggembalaan.

 

c)      Sayap itu membawa kita dekat dengan Tuhan. Kekuatan tangan kebaikan kemurahan Tuhan membawa kita semakin dekat, lebih dekat lagi sampai suatu waktu menyatu dengan Yesus selama-lamanya. Semakin dekat artinya semakin disucikan, semakin diubahkan. Lebih dekat berarti lebih disucikan, lebih dibaharui, terus disucikan dan dibaharui, sampai puncaknya kita sempurna menyatu dengan Yesus selama-lamanya.

 

Jangan ada kebencian dalam diri kita. Untuk menghadapi roh kebencian dan arus kenajisan kita nikmati penggembalaan. Singkirkan roh kebencian supaya kita kuat menghadapi arus kenajisan hari-hari terakhir ini.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar