20230726

Kebaktian PA Imamat, Rabu 26 Juli 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Ada 3 macam berkat yang bisa kita terima jika taat pada Firman Tuhan:

1.      Ayat 4-5,10 berkat pemeliharaan.

2.      Ayat 6-8 berkat perlindungan dan damai sejahtera.

3.      Ayat 9 berkat nikah dan buah nikah.

 

Kita pelajari poin pertama, berkat pemeliharaan secara melimpah.

Imamat 26:4-5,10

26:4 maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.

26:5 Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Kamu akan makan makananmu sampai kenyang dan diam di negerimu dengan aman tenteram.

26:10 Kamu masih akan makan hasil lama dari panen yang lampau, dan hasil lama itu akan kamu keluarkan untuk menyimpan yang baru.

 

Berkat pemeliharaan Tuhan secara melimpah, bergantung pada hujan pada masanya, yaitu hujan awal dan hujan akhir.

Ulangan 11:13

11:13 Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,

 

Secara rohani hujan awal adalah kegerakan Roh Kudus hujan awal yaitu kegerakan dalam Firman penginjilan = pemecahan 5 roti dan 2 ikan untuk 5.000 orang dan ada kelimpahan 12 bakul. Hujan akhir adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan dalam Firman pengajaran = pemecahan 7 roti dan beberapa ikan kecil untuk 4.000 orang dan ada kelimpahan 7 bakul. Jadi kalau kita ada dalam kegerakan Firman, pasti kita akan mengalami pemeliharaan hidup secara melimpah. Hidup secara melimpah jangan kita ukur dengan uang bermiliar-miliar, berapapun berkat yang kita dapat kalau kita bisa mengucap syukur itu hidup dalam kelimpahan.

 

Kegerakan Firman penginjilan sudah terjadi di mana-mana untuk menambah jumlah jiwa yang mengikut Yesus. Harus ditingkatkan pada kegerakan Firman pengajaran. Sekarang kita sudah berada pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan dalam Firman pengajaran untuk menambah kualitas rohani gereja Tuhan sampai mencapai kesempurnaan. Kita pelajari dari pemecahan 7 roti untuk 4.000 orang.

Markus 8:1-9

8:1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:

8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.

8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

8:4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"

8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

8:7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.

8:8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.

8:9 Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.

 

Ketika roti sudah dibagi-bagikan dan orang-orang sudah makan sampai kenyang, roti yang sisa dikumpulkan ke dalam 7 bakul. Pemecahan 5 roti untuk 5.000 orang ada sisa 5 bakul. Dalam bahasa Indonesia sama-sama disebut bakul, tetapi dalam bahasa aslinya ada perbedaan.

 

Dalam pemecahan 7 roti, bakul yang dipakai disebut spuris atau spuridas ini bakul yang besar yang dipakai bawa bekal untuk perjalanan jauh. Dalam pemecahan 5 roti bakulnya disebut kopinos ini bakul yang lebih kecil, isinya sediki. Ini menunjukan kepada kita bahwa kegerakan Firman pengajaran ditujukan kepada kita bangsa kafir, bangsa yang jauh.

Efesus 2:13

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

 

Firman pengajaran atau Firman sepenuhnya = Firman yang dibuka rahasianya. Bangsa Yahudi dipercaya Firman, tetapi pembukaan rahasia Firman dipercayakan kepada kita bangsa kafir.

Efesus 1:8-10

1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

 

Kolose 1:25-29

1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,

1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

1:29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.

 

Firman sepenuh inilah Firman pengajaran, Firman yang dibuka rahasianya. Kita bersyukur kepada kita dipercaya pembukaan rahasia Firman. Kenapa dibeda-bedakan, bangsa Israel dipercaya Firman, kepada kita bangsa kafir dipercayakan rahasianya. Apa tujuannya? Untuk membangkitkan cemburu bangsa Israel, sehingga mereka juga mau menerima pembukaan rahasia Firman, mau menerima Firman pengajaran dan diselamatkan sehingga menjadi satu dengan kita bangsa kafir dalam satu tubuh Kristus yang sempurna. Jadi arahnya kepada mereka bangsa Israel. Dulu penginjilan itu dari Israel, dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi. Sekarang pengajarannya kebalikannya dari timur ke barat, dari ujung bumi. Tidak kebetulan Pdt. Van Gessel menyelesaikan menyusun Alkitab dalam terang Tabernakel di Abipura-Papua dan beliau meninggal dan dimakamkan di sana. Dari sana Firman pengajaran ini terpancar cahayanya sampai nanti mencapai Israel asli. Kalau mereka sudah menerima maka pintu kemurahan sudah tertutup bagi kita bangsa kafir. Sekarang pintu itu masih terbuka lebar bagi kita.

Roma 11:11-14

11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.

11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.

11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,

11:14 yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.

 

Memang kalau dibandingkan dengan jumlah bangsa kafir yang masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, lebih banyak kita bangsa kafir. Kalau orang Israel jumlahnya sudah ditentukan yaitu 144.000 orang, itupun minus suku Dan. Bagi kita bangsa kafir banyak, tetapi jumlahnya tidak diketahui. Selagi rahasia Firman dibukakan secara melimpah kepada kita, segera terima dan praktekan. Kalau Tuhan sudah beralih kepada bangsa Israel lalu baru mau menerima dan mempraktekan, itu sudah terlambat. Akibatnya akan masuk dalam kelaparan rohani yang dahsyat, lapar akan Firman Tuhan.

Kita mendapat pembukaan Firman, ada rahasia Firman dibukakan, itu hanya karena kemurahan Tuhan. Tetapi ingat ada kekerasan Tuhan. Begitu kita tidak menghargai pembukaan rahasia Firman, main-main waktu dengar Firman, tidak serius, tidak sungguh-sungguh maka ketika Tuhan beralih kepada bangsa Israel, orang itu akan gigit jari, kalau baru mau sungguh-sungguh itu sudah terlambat. Kita tidak tahu kapan waktunya Tuhan beralih kepada bangsa Israel, itu semua terserah Tuhan, Tuhan yang tentukan. Sekarang masih ada kesempatan, biarlah kita sungguh-sungguh ikut dalam kegerakan Firman pengajaran ini, masuk di dalamnya, jangan sampai kita masuk dalam kelaparan rohani yang dahsyat, lapar akan Firman Tuhan.

 

Akibat kelaparan Firman:

1.      Markus 8:3

8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

 

Rebah di jalan, artinya pingsan rohani. Kalau orang lapar, lalu disuruh perjalanan jauh bisa lapar dan pingsan. Orang pingsan, dia tidak mati tetapi juga tidak hidup, tidak bangkit. Ini sama dengan suam-suam rohani, tidak panas tidak dingin, tidak mati tidak bangkit, seperti sidang jemaat Laodekia. Karena mereka merasa “aku kaya, aku telah memperkayakan diriku” tetapi Tuhan bilang “kamu melarat, malang, miskin, buta dan telanjang”.

Wahyu 3:15-17

3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

 

Tuhan tolong kita jangan seperti ini. Jemaat Laodekia ini dalam kitab Wahyu pasal 2 dan 3 adalah jemaat ketujuh yang ada di Asia Kecil. Angka 7 menunjuk akhir zaman. Jadi sidang jemaat Laodekia menggambarkan jemaat akhir zaman ini. Banyak yang suam rohani karena hanya menggembar-gemborkan perkara yang jasmani. Bangga dengan mujizat-mujizat jasmani. Merasa secara jasmani sudah ada kelimpahan sehingga tidak butuh Firman. Gereja besar, jemaat banyak, dia rasa buat apa lagi Firman, nyanyi-nyanyi saja, pujian diperbanyak pemberitaan Firman biar beberapa menit saja, karena merasa sudah diberkati. Begitu lihat yang ada Firman dianggap apa itu, jemaat Smirna, Filadelfia, kecil. Selalu dibangga-banggakan yang jasmani. Dianggap kalau Tuhan ada pada sidang itu pasti kaya.

 

Sama seperti dalam pemecahan 5 roti, dalam Yohanes pasal 6 Tuhan bilang “kamu datang kepadaKu karena kamu sudah kenyang makan roti”. Lalu Yesus saksikan bahwa Dialah roti hidup. Mulai dari saat itu banyak yang mengundurkan diri. Banyak gereja yang hanya senang dengan pemecahan roti yang diartikan sebagai mujizat jasmani, pelipatgandaan berkat. Kalau ke gereja sebagai tempat pelipatgandaan berkat, berarti gereja sudah sama dengan gunung Slamet dan gunung-gunung yang lain tempat mencari berkat dengan membawa sesajian.

 

Kita ini juga adalah gereja Tuhan, kalau tanpa Firman, tidak menerima Firman, tidak mau makan Firman, kita akan suam-suam rohani. Praktek suam-suam rohani:

a)      Tidak dingin dan tidak panas. Tidak dingin = tidak sejuk = tidak ada damai sejahtera. Yang ada hanya iri, benci, gosip dan sebagainya. Coba kalau jemaat yang menurut dia kakap itu pindah ke gereja lain, gembalanya langsung iri, benci, gosip, karena yang dicari hanya berkat yang jasmani. Mulai dari saya sebagai gembala, jangan melayani hanya mencari yang jasmani “ini kakap, ini teri” jangan! Semua jiwa itu mahal di hadapan Tuhan, jangan dibanding-bandingkan. Bisa dilihat apa motivasi pelayannya. Kalau bagi saya jemaat pindah saya pukul diri, kenapa bisa pindah. Kalau setelah pukul diri ternyata saya tidak salah berarti sudah waktunya Tuhan percayakan pada yang lain untuk digembalakan. Tidak usah iri, benci, marah dan lain sebagainya.

 

Tidak panas = tidak menyala-nyala lagi dalam ibadah pelayanan. Sekalipun kelihatan masih setia tetapi sudah tidak menyala-nyala lagi dalam ibadah pelayanan, bisa saja karena terpaksa. Apalagi yang tinggal di pastori, masa tidak ibadah. Tiap ibadah periksa, masih menyala-nyala atau tidak! Saya juga diperiksa, tiap ibadah pimpin ibadah, masih menyala-nyala atau tidak.

 

Kalau gereja seperti ini terancam untuk dimuntahkan Tuhan, berarti keluar dari pembangunan Tubuh Kristus, tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Muntah itu kotoran, berarti hidupnya hanya melakukan kekotoran dan kejijikan dosa. Dia jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Bayangkan kalau hamba Tuhan suam-suam, hamba Tuhan ternyata muntah di hadapan Tuhan. Begitu dia khotbah seperti memuntahi sidang jemaat, jemaat bersih datang beribadah pulangnya malah kotor. Begitu juga pelayan-pelayan Tuhan, main musik, pimpin pujian, paduan suara, pelayan pundi dan lain-lain, kalau suam-suam, itu melayani seperti memuntahi orang, orang jadi jijik!. Tuhan tolong kita, semoga kita bisa mengerti.

 

b)      Tidak mati, tidak hidup, berarti tidak mengalami keubahan hidup. Mati di sini berarti mematikan hidup lama, bangkit berarti hidup dalam kebenaran. Sekian tahun melayani Tuhan tetapi tidak berubah. Ikut persekutuan, pulang dari persekutuan tetap tidak berubah! Kalau seperti itu coba diperiksa ibadah dan pelayannya motivasinya apa. Kalau hanya berkat-berkat, mujizat-mujizat jasmani makanya tidak berubah. Biarlah kita lebih sungguh-sungguh lagi dalam mengikut dan melayani Tuhan.

Untuk mati dan bangkit prosesnya dimulai dari baptisan air yang benar. Jadi bapak ibu perhatikan bagaimana baptisan air kita, apakah sudah sesuai Firman atau tidak sesuai Firman. Kalau tidak maka kita tidak akan pernah mengalami keubahan hidup, tidak pernah mati, tidak pernah bangkit. Baptisan air yang benar itu sesuai Alkitab, sesuai Firman. Jangan sampai kita melayani tetapi tidak mati, tidak bangkit, tidak mengalami keubahan hidup. Baptisan air yang benar itu orang yang sudah mati terhadap dosa, bertobat, dikubur bersama Yesus di dalam baptisan air, lalu keluar, bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, hidup benar.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Baptisan air itu digambarkan seperti bahtera Nuh. Hanya satu bahtera yang menyelamatkan yaitu bahtera Nuh. Berarti hanya satu baptisan air yang menyelamatkan yaitu yang sesuai Firman seperti yang diteladankan oleh Yesus. Dari baptisan air yang benar kita mendapatkan hati nurani yang baik. Apa itu hati nurani yang baik? Hati nurani yang baik bisa membedakan mana yang benar yaitu makanan sehat dan mana yang tidak benar atau racun. Jadi penentunya baptisan air. Kalau baptisannya tidak benar, tidak sesuai Firman, hati nuraninya juga tidak baik. Makanya menganggap semua sama saja. Kalau gereja sudah menggampangkan soal baptisan air, berarti pengajarannya sudah digampangkan, ajaran campur masuk.

 

Kalau hati nurani baik kita tahu membedakan mana makanan yang sehat dan mana yang racun, makanan yang tidak benar. Hati nurani ini juga yang bisa mendorong kita masuk dalam ibadah pelayanan yang benar yang sesuai selera Tuhan. Dalam Yohanes pasal 4 ibadah itu bagaikan kita membawa makanan, ada yang diterima ada yang ditolak. Murid-murid datang membawa makanan “Guru ini makan, makanlah” Yesus tidak mau terima. Yesus katakan makananKu ialah melakukan kehendak Bapa yang meengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya. Makanan yang dibawa murid-murid tidak sesuai kehendak Tuhan. Waktu sampai di Sikhar, Yesus katakan Dia haus, murid-murid pergi ke kota membeli makanan. Yesus haus tetapi yang dibawakan makanan. Jadi ibadah pelayanan itu ada yang diterima ada yang ditolak.

 

Mulai dari kitab Kejadian, kita lihat Kain dan Habel sama-sama beribadah, satu benih, satu kandungan. Ini menunjukan gereja yang dilahirkan oleh Firman, satu kandungan yaitu kandungan Golgota. Tetapi dalam ibadahnya ada yang diterima, ada yang ditolak. Hati nuraninya yang menentukan kita masuk dalam ibadah yang mana, yang benar atau yang tidak benar. Kalau hati nuraninya baik dia akan masuk ibadah pelayanan yang benar yang sesuai selera Tuhan, sesuai kehendak Tuhan.

Roma 14:17-18

14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

 

Ibadah yang berkenan kepada Tuhan bukan soal makan minum, bukan mengedepankan yang jasmani, bukan itu! Kami melayani bukan mencari yang jasmani. Kalau yang jasmani yang menjadi motivasi pelayanan, tidak berkenan kepada Tuhan. Bahkan Tuhan muak, Tuhan muntahkan!

 

Jadi ibadah yang benar adalah soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Ø  Kebenaran itu Firman, menunjuk meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah dalam Firman pengajaran dan korbanNya.

Ø  Damai sejahtera, menunjuk mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa sumber damai sejahtera.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Ø  Sukacita oleh Roh Kudus, menunjuk pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya.

 

Damai sejahtera ini diapit oleh kebenaran dan sukacita oleh Roh Kudus. Sesuai dengan Yohanes pasal 4.

Yohanes 4:23

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

 

Waktu Yesus bicara soal makanan, di situ Yesus mengutarakan kepada perempuan Samaria soal penyembahan. Penyembah yang benar akan menyembah (damai sejahtera) di dalam roh (sukacita oleh Roh Kudus) dan kebenaran.

 

Jadi ibadah pelayanan yang benar adalah ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan. Penggembalaan itu soal hati, kalau hati nuraninya baik, tidak usah dipaksa atau diancam dia akan tergembala dengan benar dan baik. Kenapa sulit tergembala? Sebab hatinya tidak baik. Soal hati ini yang menentukan kita bisa makan Firman atau tidak. Kalau beribadah dalam sistem penggembalaan maka kita akan mengalami kuasa ibadah yaitu Firman pengajaran dan kuasa salib, itu yang mengubahkan kehidupan kita.

 

Kenapa sulit tergembala? Hatinya diraba. Kenapa hati nuraninya tidak baik? Periksa baptisan airnya. Apakah benar oleh dorongan Firman mau menguburkan hidup yang lama bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru atau cuma ikut-ikutan, hanya untuk memenuhi syarat tertentu? Kalau hati nurani baik mendorong kita masuk dalam ibadah pelayanan yang benar, ibadah dalam sistem penggembalaan. Di situ kita mengalami kuasa ibadah yaitu Firman pengajaran dan kuasa salib yang mengubahkan kehidupan kita sekalian.

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan 2menjadi hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,

3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,

3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Kalau ibadah bukan sistem penggembalaan, tidak menampilkan Firman, maka tidak akan pernah mengalami keubahan hidup. Yang menonjol dalam ibadah sistem penggembalaan adalah Firman penggembalaan, bukan yang jasmani. Jadi masih dipilah-pilah lagi. Ada yang mengaku Firman penggembalaan, tetapi yang ditonjolkan di situ apa? Harus Firman penggembalaan.

 

Yehezkiel 20:37

20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

 

Tongkat gembala sekarang bicara Firman penggembalaan. Suara gembala yang menuntun kita masuk kandang dan keluar kandang untuk bersekutu dengan domba-domba yang lain. Jadi Firman penggembalaan tujuannya supaya kita bisa rendah hati. Kalau sudah rendah hati pasti tidak akan sulit untuk tergembala, tekun 3 macam ibadah pokok. Tuhan berfirman pada bangsa Israel “Aku memberikan manna untuk merendahkan hatimu” manna itu menunjuk Firman penggembalaan.

Ulangan 8:2-3

8:2 Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

 

Segala yang diucapkan Tuhan itulah Firman. Jadi kita bisa tergembala itu tergantung hati. Kalau hati nurani baik, dia bisa masuk kandang melewat di bawah tongkat gembala. Kalau bisa menerima Firman penggembalaan bisa memiliki sifat rendah hati, bisa tergembala, pasti mengalami keubahan hidup.

 

Dalam II Timotius 3:1 dikatakan di hari-hari terakhir ini akan datang masa yang sukar. Ini menunjukan di hari-hari terakhir ini manusia sukar untuk berubah, sukar untuk tergembala. Manusia hanya mencari ibadah pelayanan yang mengenakan daging. Mengapa? Karena yang dia cari bukan Firman, yang dia cari yang jasmani. Kalau mencari Firman tidak akan sukar untuk tergembala. Sekalipun jarak jauh bisa ditempuh, sekalipun harus online bisa tergembala. Itu karena yang dia cari adalah Firman. Sama juga gembala, kalau gembala melayani motivasinya yang jasmani, sukar untuk menggembalakan, sukar untuk melayani jemaat.

 

Akibatnya tetap bertabiat daging, 18 tabiat daging ini kalau dipecah menjadi 6 6 6. Ini sangat memprihatinkan, sudah beribadah tetapi dicap antikristus, menjadi miliknya antikristus. Kita datang beribadah apa yang kita cari? Cari Firman penggembalaan atau cari yang lain. Kalau cari Firman penggembalaan kita pasti berubah. Kalau motivasinya yang lain tidak akan akan pernah berubah, beribadah tetapi malah dicap 666 menjadi miliknya antikristus. Seperti perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah. Berada di Bait Allah tetapi diikat oleh antikristus. Firman pengajaran itu lebih tajam dari pedang bermata 2, sanggup memutuskan ikatan-ikatan yang ada. Biarlah kita mau tergembala dengan sungguh-sungguh hari-hari terakhir ini. Kita tidak mengalami kelaparan rohani tetapi kita mengalami kepuasan sorga. Firman bisa kita makan dan kita terima, kita nikmati, rohani kita dikenyangkan, rohani kita dipuaskan. Kita mengalami keubahan hidup, terus dibaharui, berubah hidup kita sehingga Yesus tidak akan malu menyebut kita daging dan tulangNya. Isteri itu daging dan tulangnya suami. Yesus suami kita, dan Dia menyebut kita daging dan tulangNya. Daging yang mulia itu taat dengar-dengaran dan tulang itu punya pendirian yang kuat terhadap Firman dan terhadap Korban Kristus, tidak mudah digoyahkan oleh apapun juga.

 

Efesus 5:26-27,30

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya, daging dan tulangNya.

 

Ephesians 5:30

5:30 For we are members of his body, of his flesh, and of his bones.

 

Ayo bergairahlah untuk tergembala, mau bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, mau makan Firman penggembalaan sebab itulah ibadah yang berkenan kepada Tuhan sehingga kita layak disebut daging dan tulangnya Yesus, Mempelai Wanita Tuhan, isterinya Yesus. Lebih baik sekarang kita makan Firman = kena pedang Firman sehingga kita disucikan, daging kita dimatikan, dari pada nanti mati rohani karena kelaparan akan Firman.

Ratapan 4:9-10

4:9 Lebih bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas karena lapar, yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang.

4:10 Dengan tangan sendiri wanita yang lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka tatkala runtuh puteri bangsaku.

 

Artinya lebih baik kita kena pedang Firman dan dagingnya dimatikan dari pada kelaparan karena tidak ada Firman. Kalau dalam gereja tidak lagi dikedepankan Firman, gembala tidak lagi bergumul mencari pembukaan rahasia Firman, jemaat sudah tidak lagi ada kerinduan untuk mendengar Firman dan hanya mencari yang jasmani, akan terjadi ibu akan memasak anak-anaknya sendiri, ngeri! Ibu di sini gambaran gembala. Gembala digambarkan seperti ibu yang mengasuh dan merawati anak-anaknya.

I Tesalonika 3:7

2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

 

Gembala memasak sidang jemaat hanya untuk dimakan. Artinya hanya mengeruk yang jasmani dari jemaat tetapi jemaat tidak dikasih makan yang rohani! Hati saya prihatin betapa banyak yang lapar akan Firman Tuhan. Biarlah itu juga timbul di hati kita sehingga kita mau bersaksi untuk mereka, bawa mereka untuk makan Firman penggembalaan. Harus ada rasa prihatin, bukan malah mau menghina dan mengejek mereka.

 

Jangan kita ada dalam penggembalaan model seperti ini yang hanya dikeruk semuanya, korbannya diminta tetapi tidak diberi makan Firman. Ibu dengan tangannya yang lembut memasak anak-anaknya sendiri, betapa sangat memprihatinkan rohani gereja di akhir zaman!

 

2.      Ratapan 5:10

5:10 Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.

 

Hitam seperti dapur ini artinya dikeroyok kuasa kegelapan. Kuasa kegelapan ini bisa dalam bentuk dosa, tidak ada kekuatan untuk bertahan sehingga jatuh-jatuh. Juga termasuk gangguan-gangguan roh jahat. Itu karena tidak ada makanan Firman. Sampai nanti benar-benar masuk kegelapan paling gelap, itulah aniaya antikristus yang dilanjutkan masuk dalam kebinasaan kekal di neraka. Juga termasuk dikeroyok ajaran palsu.

 

Yesus tidak ingin kita masuk kelaparan rohani dan binasa, hatiNya tergerak oleh belas kasihan.

Markus 8:2

8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.

 

Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan melihat umatNya lapar. Biarlah kita memiliki hati seperti Yesus, melihat sekeliling kita banyak yang lapar rohani, ada belas kasihan kepada mereka. Minimal kita doakan, kita bersaksi, bawa dan ajak untuk beribadah, bagikan link khotbah. Bagaimana mau mengajak orang makan kalau kita sendiri tidak makan, kita kelaparan, orang lain bertumbuh rohaninya, yang bersaksi malah tidak makan sehingga pingsan rohaninya, sakit sampai mati rohaninya. Kita mau mengundang orang ikut KKR, kita dulu yang makan, bagaimana mau membagi makanan kepada orang lain sementara dia sendiri tidak makan Firman.

 

Ada roh belas kasihan mulai dari berbelas kasihan pada diri sendiri, belas kasihan kepada jiwa dan roh kita. Kalau yang jasmani kita kasih makan enak dan kenyang, jiwa kita juga dikasih makan, bawa dengar Firman, makan Firman, jangan main-main dengar Firman. Setelah itu baru bersaksi, bawa jiwa datang kepada Tuhan. Ini yang Tuhan mau, Dia mau membagi-bagikan roti yang dipecah-pecahkan, kita juga membagi roti yang dipecah-pecahkan. Roti yang dipecah-pecahkan menunjuk Firman yang dibuka rahasiaNya juga menunjuk perjamuan suci, tubuh dan darah Yesus. Terima dan makan maka rohani kita hidup sehingga jasmani juga hidup sampai nanti hidup kekal. Kalau yang rohani hidup masakan yang jasmani Tuhan terlantarkan. Yang rohani lebih tinggi dari yang jasmani, rohani makan dan hidup maka yang jasmani juga makan dan hidup. Makanya doa kita selalu bukakan Firman. Kalau sudah ada pembukaan Firman maka ada pembukan pintu-pintu yang tertutup.

 

Dulu bapak gembala katakan kalau ada hamba Tuhan mati kelaparan saya yang duluan protes kepada Tuhan. Tetapi tidak pernah! Kalau ada pembukaan Firman pasti Tuhan pelihara, bisa makan. Ibadah pendalaman Alkitab adalah kesempatan terbesar untuk makan Firman. Kalau sudah makan pasti hidup. Kalau diabaikan, sering dikecilkan, rohani mulai lapar sampai akhirnya mati rohaninya.

 

Yesus tidak langsung membagikan roti kepada orang banyak tetapi melalui perantaraan murid-muridNya.

Markus 8:6

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

 

Artinya sidang jemaat tidak mendengar Firman langsung dari Tuhan tetapi melalui hamba Tuhan, melalui gembala, ada pengantaranya. Tetapi bukan hamba Tuhan yang asal! Jangan salah dilayani oleh hamba Tuhan yang tidak mengerti tahbisan, dia tidak bisa membagikan roti kalau tidak mengerti tahbisan.

Roma 10:14-15

10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

 

Jadi sidang jemaat tidak bisa lepas dari pelayanan hamba Tuhan, tidak lepas dari penanganan gembala. Harus membawa diri kita dilayani oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya, yang bertanggung jawab memberi makan sidang jemaat dengan Firman sepenuh, Firman pengajaran. Bukan Firman sekerat roti atau sekeping. Kalau motivasi hamba Tuhan melayani hanya untuk mendapat sekerat roti untuk dia makan, Tuhan tidak akan percayakan pembukaan rahasia Firman.

 

Bagaimana tanda hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan untuk memberi makan sidang jemaat dengan Firman sepenuhnya?

Kisah Para Rasul 6:2,4

6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja.

6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

 

Tandanya hamba Tuhan yang memusatkan pikirannya untuk pelayanan Firman dan doa. Bukan pelayanan meja = perkara yang jasmani. Kepuasan utama hamba Tuhan adalah melayani Firman dan doa, inilah tugas utama hamba Tuhan atau gembala. Kalau itu sudah menjadi kepuasannya maka hamba Tuhan tidak akan mencari kepuasan dengan bekerja di dunia apalagi mencari kepuasan dengan berbuat dosa.

 

Banyak pendeta terlalu sibuk dengan perkara jasmani, sibuk jadi caleg. Tetapi herannya banyak yang tertipu dengan model hamba Tuhan seperti ini. Banyak yang suka pemberitaan firman sekerat roti, yang tidak utuh.

Yeremia 5:31

5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

I Samuel 2:36

2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."

 

Akibatnya kalau hamba Tuhan model seperti itu:

I Samuel 2:32-33

2:32 Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya.

2:33 Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari lingkungan mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala tambahan keluargamu akan mati oleh pedang lawan.

 

Memandang bermusuhan terhadap kebaikan Tuhan. Inikan aneh, Tuhan berbuat baik kepada umat Tuhan malah dipandang dengan mata bermusuhan. Kebaikan Tuhan yang utama, umatNya mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Jadi dia memandang bermusuhan terhadap rencana Tuhan, dia tidak suka terhadap rencana Tuhan malah mau menghalang-halangi rencana Tuhan digenapkan dalam gereja. Akibatnya terjadi Ikabod, kehilangan kemuliaan Tuhan. Tidak ada lagi kemuliaan Tuhan di dalam gereja.

I Samuel 4:21

4:21 Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" — karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.

 

Hak jemaat untuk menerima makan Firman sepenuhnya, jangan dirampas! Sebagai gembala saya jangan merampas hak jemaat. Sidang jemaat jangan mau haknya dirampas oleh hamba Tuhan. Tuhan mau membentuk kita menjadi mempelai wanitaNya, Tuhan mau memuaskan kita dengan makanan Firman yang melimpah.  

 

Ada yang menentang dengan berkata “Paulus itu tukang tenda!” boleh bekerja. Tetapi mereka lupa ayat selanjutnya, waktu Paulus masih sebagai tukang tenda, dia tidak bisa menyampaikan Firman sepenuhnya, berarti hanya sekerat roti, sekeping roti, bukan Firman utuh, Firman sepenuh. Ketika dia sesudah melepaskan pekerjaan itu baru dia bisa memberitakan Firman sepenuhnya. Sidang jemaat mau dilayani dengan Firman sekerat roti atau Firman sepenuhnya. Jadi jangan dirampas haknya, ditipu oleh hamba Tuhan model seperti itu!

Kisah Para Rasul 18:3-5

18:3 Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.

18:4 Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani.

18:5 Ketika Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesus adalah Mesias.

 

Nanti sudah datang Silas dan Timotius baru Paulus bisa memberitakan Firman sepenuhnya. Ketika Paulus sudah menanggalkan semua pekerjaannya itu baru dia bisa memberitakan Firman sepenuhnya. Sekarang makanan Firman sudah tersedia, Tuhan menyediakan Firman untuk kita makan, ada hamba Tuhan yang dipercaya diutus Tuhan untuk membagi Firman, tinggal tergantung sikap kita menanggapinya. Sikap positif atau negatif, mau menghargai atau tidak mau menghargai. Bagaimana sikap yang benar menerima pembagian roti/Firman ini?

Markus 8:6

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

 

Sikap yang benar adalah duduk di tanah. Artinya merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan, mengaku hanya tanah liat, banyak kekurangan, kotor dan hina, sehingga kita sangat membutuhkan penyucian. Penyucian itu menjadi kebutuhan utama kita, maka kita akan mengalami penyucian dari Firman itu. Duduk di tanah itu adalah sikap dari orang yang tergembala.

I Petrus 5:6

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Tadi dalam Yehezkiel gembala itu memegang tongkat dan domba itu lewat dibawahnya, semakin tongkat direndahkan maka domba itu semakin rendah. Mari kita duduk di tanah hari-hari terakhir ini, mengaku saya kotor, saya hina, saya butuh Firman. Sehingga kita tidak mau mengelak dari Firman atau malah mempersalahkan orang lain, menghakimi orang lain. Kita mengaku “saya orang yang kotor, saya orang yang hancur, saya butuh penyucian Firman” maka hasilnya terjadi penyucian dan pembaharuan yaitu:

1.      Tidak ada lagi pertanyaan bagaimana. Artinya tidak ada lagi kekuatiran. Kekuatiran ini adalah noda utama bangsa kafir, kotoran yang melekat pada bangsa kafir. Tidak ada lagi kebimbangan sehingga kita bisa percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Sebagai hamba Tuhan bergumul mencari pembukaan Firman dan bagikan Firman. Bagaimana isteri dan anak-anak, tidak kuatir lagi, kalau ada pembukaan rahasia Firman pasti Tuhan yang menyediakan. Kalau ada pembukaan Firman tidak ada lagi kekuatiran, bisa makan, bisa ikut KKR, bisa membangun rumah Tuhan. Dari mana? Dari pembukaan rahasia Firman.

 

Kami hamba Tuhan tidak lagi bekerja, tidak ada gaji, tidak ada sponsor namun Tuhan pelihara. Apalagi jemaat yang masih bisa bekerja di dunia, masih bisa menggunakan ijazahnya. Kalau bisa makan Firman tidak akan ada lagi pertanyaan bagaimana, tidak ada kebimbangan dan kekuatiran, bisa percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu. Tuhan pasti memelihara kehidupan kita, ada berkat pemeliharaan secara melimpah. Bagaimana masa depanku? Bagaimana jodohku? Sudah tidak ada lagi pertanyaan seperti itu. Kita yakin dan percaya Tuhan yang mengatur semuanya. Makanan yang rohani Tuhan berikan maka urusan yang jasmani Tuhan juga sanggup memenuhi bagi kita semua.

 

2.      Roti itu untuk kepentingan sendiri, untuk dimakan sendiri, tetapi diserahkan untuk kepentingan orang banyak. Hasilnya kita mengalami penyucian dan pembaharuan dari sikap egois, mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompok, mementingkan organisasi dan sebagainya. Kalau sudah disucikan maka kita bisa berkorban untuk kepentingan Tubuh Kristus. Bulan depan KKR di Palu, belum jadwal kita yang rutin natal dan Paskah di Palu. Kalau untuk diri sendiri nanti akan kurang terus, tetapi kalau untuk kepentingan Tubuh Kristus Tuhan menyediakan segala sesuatunya untuk kita, Tuhan tidak pernah menipu.

 

3.      Makan sampai kenyang. Kalau sudah kenyang pasti tenang artinya ada kepuasan sorga dan damai sejahtera. Bayi kalau lapar menangis, tetapi kalau sudah dikasih susu dia tenang tidur di gendongan ibunya. Begitu juga kita, kalau sudah makan Firman pasti ada kepuasan sorga damai dan tenang, dunia goncang kita bisa tenang, tidak bingung, karena sudah ada makanan Firman. Dalam Injil Lukas dikatakan orang akan bingung dengan gelora laut, akan bingung dengan kegoncangan di langit bahkan banyak yang mati ketakutan, tetapi kita tenang.

 

Buktinya apa kita puas, damai dan tenang? Bisa berdoa menyembah Tuhan.

Yoel 2:26

2:26 Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.

 

Bisa dilihat orang yang sudah makan Firman, dia puas, dia damai, pasti mezbahnya utuh, penyembahannya dia bangun, penyembahannya dia utamakan, tidak malas menyembah. Kalau masih malas menyembah berarti masih kurang makan. Termasuk saya sebagai gembala, hamba Tuhan. Bisa saja khotbah tetapi tidak praktek, tidak makan, padahal dia sendiri bagikan makanan. Bukti sudah makan sampai puas itu bisa menyembah, mulut bisa memuji-muji nama Tuhan. Ayolah bangun mezbah di rumah, menyembah Tuhan secara pribadi, penyembahan secara bersama, keluarga. Suami ajak isteri anak menyembah, sama-sama pagi menyembah, malam menyembah. Kapan ada waktu kita menyembah. Itu buktinya kita sudah makan, kita puas, kita damai sampai akhirnya kita bisa sempurna menyambut kedatangan Yesus kedua kali dengan suara penyembahan.

Wahyu 19:6-9

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Banyak menyembah hari-hari terakhir ini, menyembah Yesus Sang Raja, itu bukti kita sudah makan kenyang, kita dipuaskan oleh Firman Tuhan. Di atas tiap tumpuk roti sajian ada kemenyan yang dibakar. Kita sudah menikmati Firman, Firman sudah ditaruh di meja hati kita, jangan lupa bakar kemenyannya, ada penyembahan naik kepada Tuhan. Semakin naik doa penyembahan, semakin naik rohaninya, sehingga saat Yesus datang kita bisa terangkat ke awan-awan menyambut Yesus dengan seruan haleluya. Di depan ada Perjamuan Suci, kita akan menerimanya, biarlah Firman boleh mendarah daging di dalam kita, roh penyembahan dan pergumulan semakin meningkat.

 

Tuhan Yesus memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar