20230702

Kebaktian Umum, Minggu 2 Juli 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:5-6

13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Ada 4 hal yang dihujat antikristus:

1.      Pribadi Allah

2.      Nama Allah

3.      Kemah kediaman Allah itulah Tabernakel

4.      Semua mereka yang diam di sorga, itulah orang-orang kudus.

 

Siang ini kita pelajari poin keempat, menghujat orang-orang kudus. Artinya hamba Tuhan pelayan Tuhan yang benar dibilang salah dan dilawan, yang salah dibilang benar dan didukung mati-matian. Yang benar dibilangi cerewet, sok suci dan sebagainya. Yesus pernah mengalaminya, Yesus benar tetapi dibilang salah dan dihukum, Yesus Barabas yang salah malah dibebaskan.

Markus 15:6-15

15:6 Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak.

15:7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan.

15:8 Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga.

15:9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"

15:10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.

15:11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.

15:12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"

15:13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"

15:14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"

15:15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.

 

Pada cerita ini orang Yahudi diperhadapkan dengan 2 raja.

1.      Yesus adalah Raja kebenaran. Sebagai buktinya:

a)      Pengadilan dunia tidak menemukan kesalahan apapun pada Yesus. Buktinya pengadilan dunia menyatakan Yesus tidak bersalah.

b)      Yesus tidak terpengaruh dengan tuduhan-tuduhan palsu dari tua-tua dan imam kepala. Dan Yesus berdiam diri saja.

Yohanes 18:38

18:38 Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"

18-38b Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.

 

Ini pelajaran bagi kita, kalau orang benar ketika dituduh dan difitnah macam-macam dia diam saja. Kalau bereaksi daging, membalas berarti memang dia salah. Kita belajar berdiam diri, biarlah tuduhan dan fitnahan bagi kita orang benar, jadikanlah itu berkat sehingga tidak akan ada kepahitan hati, tidak ada kebencian dan dendam tetapi kita bisa mendoakan orang yang menuduh dan menfitnah kita.

 

Tetapi kalau tuduhan itu benar segera mengaku dan minta ampun, iya saya salah, supaya darah Yesus aktif menghapus menutupi dosa kita dan melindungi kita dari setan si penuduh dan pendakwa itu.

 

Sebenarnya karena Yesus benar Dia harus dibebaskan, tetapi Yesus rela menerima ketidakadilan. Tentu ada tujuannya kenapa Yesus rela menerima itu. Nanti akan kita dengarkan.

 

2.      Yesus Barabas raja kejahatan, harus dihukum, tidak ada alasan untuk dilepaskan, tetapi dia malah dilepaskan.

 

Inilah yang sekarang juga terjadi. Karena hasutan, orang banyak memilih Yesus Barabas dan menyalibkan Yesus Kristus.

Markus 15:11

15:11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.

 

Jangan dengarkan hasutan-hasutan dan fitnahan sebab ini membuat yang benar ditolak dan dilawan, lalu yang salah didukung mati-matian. Ini jangan terjadi pada kita.

 

Orang Yahudi ini gambaran orang Kristen di akhir zaman yang seringkali salah memilih, memilih yang salah menolak yang benar. Kenapa terjadi? Ada yang karena memang tidak tahu, tidak pernah diajarkan jadi tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah, seperti orang Niniwe tidak tahu mana tangan kanan dan mana tangan kiri akhirnya tolak yang benar. Ada juga yang tidak mau tahu, ini yang bahaya. Ada yang tahu tetapi tetap ngotot memilih yang salah. Kenapa? Hati nuraninya tidak baik, tidak suci sehingga tidak akan pernah cocok dengan yang baik dan benar. Hati nurani yang tidak baik ini akhirnya berisi iri, dengki, dendam, kebencian sampai kebencian tanpa alasan, keinginan jahat, keinginan najis, ambisi daging. Dia tahu itu benar tetapi kalau dia dukung yang benar itu ambisi dagingnya tidak pernah tercapai maka dia lawan. Dia dukung yang tidak benar supaya ambisi dagingnya tercapai.

 

Ini soal hati yang harus dikoreksi dan disucikan hari-hari terakhir ini supaya jangan salah pilih. Akhirnya seperti setan yang terus mendakwa, seperti antikristus yang terus menghujat yang benar, yang salah malah diagung-agungkan. Dia tahu itu salah karena tidak seperti pengajaran yang sudah dia terima dari pendahulu, tetapi bagi dia tidak apa-apa yang penting dapat ini dapat itu. Sehingga dia dukung mati-matian. Dia tahu juga gembalanya benar, tetapi dia tidak dapat apa-apa yang jasmani jadi dia lawan. Dalam nama Yesus, semoga tidak terjadi dalam hidup kita. Apapun yang terjadi tetap pilih yang benar, pilih Yesus Raja Kebenaran, jangan pilih Yesus Barabas. Banyak Yesus-Yesus dalam Alkitab, ada Baryesus tukang sihir, ada Yesus Barabas, kita tetap pilih Yesus yang benar, Yesus Kristus.

 

Ada 3 hal yang tidak boleh salah pilih:

1.      Pengajaran.

2.      Penggembalaan.

3.      Jodoh.

 

Kenapa? Ketiga hal ini menentukan nasib hidup kita, baik di dunia mapun di akhirat. Surga atau neraka, mempelai wanita Tuhan atau mempelai wanita setan. Kalau pilih yang salah maka sorga itu jauh, tidak jadi mempelai wanita Tuhan. Dia malah dekat ke neraka, menjadi mempelainya setan. Soal jodoh salah pilih, nikah bukan bersuasana sorga tetapi bersuasana neraka. Makanya berdoa supaya Tuhan kasih. Adam tidur, tidur artinya penyerahan diri. Berdoa, menyerah kepada Tuhan, nanti Tuhan kasih yang terbaik dari Tuhan. Ada yang dikaruniai untuk menikah yah menikahlah sebab kalau tidak menikah nanti hancur. Ada yang mendapat kasih karunia tidak menikah, jangan paksa menikah, nanti hancur. Bagi saya sebagai gembala jangan salah mengambil keputusan, itu menentukan nasib dalam penggembalaan. Terutama soal nikah, dalam menangani nikah jangan salah mengambil keputusan. Kasihan kehidupan itu kalau saya salah mengambil keputusan. Sebab itu supaya tidak salah semua kembali pada Firman, patokannya Firman, bukan perasaan daging. Jemaat datang “pak gembala nikah saya begini” gembala pakai perasaan daging “kasihan dia ini” akhirnya oh boleh tidak apa-apa, silahkan. Akibatnya jemaat itu hancur. Kalau pakai Firman “Firman bilang tidak boleh, tidak ada ayatnya bilang boleh”. Kalau dia yang lawan dia hancur. Tetapi kalau dia menurut maka dia ditolong oleh Tuhan.

 

 

Mengapa Yesus rela mengalami ketidakadilan sampai mati di kayu salib?

1.      Supaya Dia bisa menjadi Pembela bagi kita. Dia tahu kita pasti menghadapi tuduhan-tuduhan, sebagaimana Dia sebagai kepala mengalami tuduhan, TubuhNya juga mengalami hal yang demikian. Kita butuh pembela karena kita menghadapi pengadilan. Ada pengadilan terakhir di takhta putih. Kalau tidak ada yang menjadi pembela kita maka kita bisa menjadi terdakwa bahkan jadi terpidana nantinya. Kita manusia berdosa, semua manusia sudah berbuat dosa, tidak ada yang terkecuali, hukumannya harus mati. Kalau tidak ada yang membela, habis kita.

Roma 8:31-34

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?

8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

 

Yesus rela mengalami ketidakadilan sampai mati untuk menjadi pembela kita. Dia menggantikan kita, seharusnya kita yang dihukum tetapi Yesus rela mati ganti kita. Jadi jangan takut, kalau kita diperhadapkan dengan ketidakadilan, diam saja, ada Tuhan Yesus menjadi Pembela.

 

2.      Yesus rela sengsara untuk membenarkan kita. Dia Raja Kebenaran dan Dia memberikan kebenaran kepada kita.

Roma 3:23-24

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

 

Yesus mengalami ketidakadilan sampai mati di kayu salib untuk memberikan kebenaran kepada kita lewat KorbanNya di kayu salib. Sikap kita menerima. Bagaimana cara menerima kebenaran? Proses orang berdosa menerima kebenaran dari Yesus.

a)      I Yohanes 1:7,9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Prosesnya mengaku dosa kita, mengaku apa yang tidak benar dalam pribadi kita, dalam nikah kita, dalam pelayanan kita, akui kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh, dengan hancur hati, dengan suatu penyesalan kita tidak mau melakukan itu lagi. Maka darah Yesus aktif:

1)      Menghapus dosa sampai tidak berbekas. Ketidakbenaran kita dihapus, ditutupi, tidak berbekas lagi, seakan-akan kita tidak berbuat dosa itu. Tuhan melihat kita seperti kita tidak pernah berbuat dosa itu.

2)      Menyucikan dari segala kejahatan = mencabut akar dosa dan kita mengalami kelepasan dari dosa. Kalau akarnya tidak dicabut, bisa tumbuh lagi. Harus dicabut, betul-betul kita mengalami kelepasan dari dosa sampai kita bisa benar seperti Yesus benar. Dosa A diakui, dihapus oleh darah Yesus, kita tidak berbuat lagi, sampai tidak bisa berbuat dosa itu lagi, mau diancam, digoda, dipaksa, tidak bisa kita perbuat lagi. Itu benar seperti Yesus benar.

I Yohanes 3:9-10

3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.

 

Dosa A sudah kita akui, tidak kita lakukan lagi, sampai tidak dapat kita lakukan. Seumpama dosa itu A sampai Z, dosa B kita akui sampai dosa Z kita akui dan tidak kita lakukan lagi, sampai kita tidak bisa berbuat dosa lagi. Saat Yesus datang kita tampil tanpa cacat cela, kita layak menjadi Mempelai WanitaNya. Ini semua butuh proses, memang tidak seperti sulap. Memang sakit bagi daging, tetapi kita harus masuk dalam proses itu. Selesaikan dosa, biar kita dibenarkan.

 

Apa buktinya bahwa kita sudah diampuni oleh Tuhan?

I Yohanes 3:19-21

3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.

3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,

 

Buktinya tidak ada lagi yang menuduh di hati, hati damai sejahtera. Kalau kita salah pada seseorang, ketemu orang itu pasti berdebar-debar. Jangan ada lagi yang tidak benar, biar hati tenang dan damai sejahtera. Itu bukti kita sudah diampuni oleh Tuhan.

 

Supaya kebenaran dan kesucian itu terjaga dan kita tidak terjerumus dalam dosa, dalam kubangan yang sama maka lanjutkan masuk dalam penggembalaan.

 

b)      Masuk dalam penggembalaan yang benar. Di situ kebenaran terjaga, kesucian terjaga, hati kita tetap damai sejahtera.

Mazmur 23:1-3

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

 

Namanya padang rumput, di sekitarnya banyak binatang buas mengintip. Kalau binatang liar, dia pasti takut, tidak tenang. Tetapi kalau digembalakan dia tenang karena dipagari Tuhan sekelilingnya. Tadi dikatakan “Dia membaringkan aku” mari biarlah kita mantap tergembala sampai menikmati penggembalaan, itu istilah berbaring. Ada kegoncang sana sini, tetapi kita yang tergembala tetap tenang, damai, karena ada rumput hijau, Firman penggembalaan, ada Firman dan Roh Kudus. Semua sudah terpenuhi, kalau ada rumput dan air yang tenang yang lain pasti ada. Dalam penggembalaan kita dapat segalanya.

 

Begitu kita lalai dalam penggembalaan maka dosa masuk, ajaran-ajaran lain masuk. Dan juga pasti gampang terpengaruh dengan hasutan-hasutan, gosip-gosip dan fitnah. Kesucian akhirnya tercemar! Ingat Dina anak Yakub, waktu di kemah dia aman terlindungi. Kemah itu bicara penggembalaan. Satu kali dia ingin melihat orang-orang di kota Sikhem, pingin bergaul dengan gadis-gadis di sana. Kalau bagi kita sekarang mau lihat yang lain. Begitu dia keluar dari kemah, dia langsung diculik, diperkosa dan digagahi. Biarlah kita mantap dan menikmati penggembalaan. Supaya jemaat bisa menikmati penggembalaan, tugas saya sebagai gembala menyediakan rumput hijau sediakan air yang tenang. Coba kalau dalam kandang sudah dilindungi dan dipagari semuanya, lalu gembala tidak kasih makan dan tidak kasih air di situ, dombanya teriak-teriak semua, tidak tenang, karena tidak ada Firman di situ. Akhirnya gembala diseruduk.

 

Sesudah digembalakan, disucikan, kita tidak boleh menganggur, harus ada aktivitas kegiatan, ada tugas yang harus kita kerjakan supaya kita bisa sampai ke ruangan maha suci, disempurnakan. Apa tugasnya?

1)      Bersaksi, menjadi saksi yang benar. Sudah menikmati penggembalaan, sudah ditolong, sudah dibenahi nikahnya, sudah dibenahi hidupnya, ayo tiup terompet, bersaksi! Kalau belajar 7 pesta yang dirayakan orang Israel, ada pesta Paskah artinya bertobat, kemudian roti tidak beragi artinya lahir baru, lalu pesta roti timang-timangan artinya tergembala, sesudah itu pesta bunyi nafiri. Kita harus meniup nafiri, artinya menjadi saksi yang benar di manapun kita berada.

 

Apa yang harus kita saksikan? Tidak ada uang jadi ada uang, tidak ada halaman jadi ada halaman, sakit jadi sembuh, bukan itu kesaksian yang utama. Kesaksian utama kita ada 2 hal:

v  Saksikan Yesus Raja Kebenaran, itu kesaksian tentang Firman penginjilan. Kita bersaksi bahwa Yesus sanggup melepaskan kita dari dosa-dosa, Dia Juruselamat, Dia Raja Kebenaran. Banyak orang-orang yang belum mengenal Yesus dan hidup di dalam dosa di luar sana. Saksikan kita sudah ditolong oleh Tuhan, dibebaskan dari dosa. Seperti perempuan Samaria bersaksi “mungkin Dia itu Mesias, Dia membongkar semua yang kulakukan”. Itu yang disaksikan.

v  Saksikan Yesus Raja segala raja Mempelai Pria Sorga. Itu bersaksi tentang Firman pengajaran,

 

Jangan malu bersaksi, tetapi bersaksi bukan untuk cerita kekurangan orang, saksikan kekurangan kita. Saksikan Firman yang mengerjakan mengubahkan kita. Kalau tidak mau bersaksi kita berhutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apapun, bahkan oleh darah kita sendiri. Sebenarnya oleh kesaksian kita orang lain ditolong, tetapi kita tidak bersaksi. Akhirnya dia dihukum dan kita berhutang darah, sama-sama masuk aniaya antikristus. Kalau tidak mau bersaksi pasti jadi pendakwa, jadi penghujat. Ayo bersaksi hari-hari terakhir ini. Saksikan saya ini orang yang begini dulunya, tetapi sudah ditolong oleh Tuhan. Semoga kita mengerti, kita tiup nafiri, bersaksi supaya jiwa-jiwa dibawa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, bukan untuk jadi anggota gereja di sini. Ke mana dia diarahkan untuk digembalakan itu urusannya Tuhan.

 

2)      Menjadi senjata kebenaran = menjadi hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

Roma 6:12-13

6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Mari aktif semua melayani dalam kebenaran dan kesucian. Kita mau melayani Tuhan, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakan ini akan semakin besar, tetapi jangan heran kalau tantangannya juga semakin besar. Semakin dekat puncak gunung, anginnya semakin besar. Bertahan, biar kita dipakai Tuhan, jangan pasif.

 

Berbuat dosa = melayani setan. Kita sudah dibenarkan, stop melayani setan. Tetapi kalau nganggur, kembali lagi melayani setan. Sesudah dilepaskan, ditolong oleh Tuhan, kita digembalakan dan disucikan serahkan hidup kita kepada Tuhan untuk menjadi senjata kebenaran, dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Digerakan dalam bidang apa saja, ayo layani Tuhan, banyak pelayanan yang bisa kita kerjakan untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Sebagai pelayan Tuhan tentu Tuhan berikan perlengkapan yaitu ada jabatan pelayanan, karunia-karunia Roh Kudus kemampuan ajaib dari Tuhan untuk melayani dan ada kasih, memberi daya tahan dalam melayani Tuhan, tidak mundur di tengah jalan, terus melayani sampai garis akhir.

 

Sebagai hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tugas kita apa? Ada kewajiban utama yaitu mempermuliakan nama Tuhan dalam segala hal:

Yesaya 49:3-4

49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

 

Ini tugas utama kita, memuliakan Tuhan. Jadilah gembala yang memuliakan Tuhan, pendoa yang memuliakan Tuhan, pemain musik yang memuliakan Tuhan pemimpin pujian yang memuliakan Tuhan dan sebagainya, semua untuk memuliakan Tuhan di dalam segala hal. Berarti dalam nikah dan ibadah pelayanannya tidak ada yang salah yang bisa dituduhkan. Seperti Daniel tidak bisa dituduh karena dia benar dan memuliakan Tuhan. Kita bisa mengerjakan semua dengan setia benar, setia baik, setia tanggung jawab dalam nikah dan dalam ibadah.

 

Kehidupan yang setia benar, setia baik dan setia tanggung jawab, bisa memuliakan Tuhan adalah kehidupan yang bisa diharapkan dan punya pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kaum muda mau cari pasangan, lihat yang setia baik, setia benar, setia tanggung jawab dalam pelayanan, itu bisa diharapkan. Jangan cuma lihat gantengnya, lihat cantiknya tetapi tidak setia, tidak baik, tidak benar, tidak tanggung jawab, tidak bisa diharapkan orang seperti itu.

 

Hasilnya kalau kita memuliakan Tuhan:

Matius 25:21

25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Ada kebahagiaan sorga di tengah ketandusan, kekeringan dan kekacauan di dunia akhir zaman. Kebahagiaan sorga jangan diukur dengan uang. Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, biarlah menjadi pengalaman saja. Betapa bahagia kita mengikuti Tuhan. Sebaliknya kalau tidak setia dan tidak benar, dalam bahasa dalam Matius pasal 25 pasti malas dan jahat, akibatnya dilempar ke tempat yang paling gelap, penuh ratap tangis dan kertak gigi.

Matius 25:26,30

Matius 25:26  Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Kalau malas dan jahat itu tidak berguna bagi Tubuh Kristus. Hidupnya akan bersuasana kutukan, penuh ratap tangis dan kertak gigi, sampai nanti masuk aniaya antikristus, kegelapan paling gelap melanda dunia. Jangan ini terjadi dalam kehidupan kita. Mari kaum muda remaja, masih muda dan kuat, setia baik, setia benar, setia tanggung jawab dalam pelayanan. Jadilah kehidupan yang berguna, bahkan sangat berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus.

 

Dulu saya tidak berguna, malah merusak. Anak hamba Tuhan tetapi tidak ada yang baik, semua jahat, semua najis. Tetapi Tuhan tolong, Tuhan tangkap di Malang dan akhirnya Tuhan panggil menjadi hamba Tuhan sepenuh. Biarlah di hari-hari terakhir ini hidup saya bisa berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus. Dulu kita semua melakukan hal yang sia-sia dan tidak berguna. Tetapi lewat Firman kita sudah dibenarkan, disucikan, digembalakan, ayo layani Tuhan, jadilah kehidupan yang berguna.

I Petrus 4:1

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

 

Ayo lepaskan dosa, jangan layani setan lagi. Waktu yang sisa ini kita gunakan untuk Tuhan.

 

I Petrus 4:2-4

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.

4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

 

Orang heran koq sudah tidak begitu lagi, sudah lepaskan semua, sekarang berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus. Jangan heran, kalau sudah menjadi kehidupan yang berguna bagi Tubuh Kristus, malah orang fitnah, dihujat, dibenci, diperlakukan tidak adil. Waktu dulu kita berbuat dosa, melakukan yang menyenangkan hati manusia, menyenangkan daging, orang senang kepada kita, banyak teman kita. Begitu kita mulai hidup berguna bagi Tuhan, dijauhi. Jangan takut, tadi sudah Tuhan jamin “masuklah dalam kebahagiaan Tuanmu”. Terserah orang meninggalkan kita, yang penting kita bersama dengan Tuhan dalam kebahagiaan sorga.

 

3)      Menjadi penyembah yang benar.

Yohanes 4:23-24

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Penyembahan yang benar didorong oleh kebenaran itulah Firman dan roh, itulah Roh Kudus. Firman dalam urapan Roh Kudus = Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Ini yang menyucikan sampai tembus ke hati dan pikiran. Jadi penyembahan yang benar adalah penyembahan atas dasar kesucian.

 

Menyembah = melihat Tuhan. Biarlah kita banyak memandang Tuhan hari-hari terakhir ini. Supaya begitu Yesus datang kita memandang Dia untuk masuk dalam kebahagiaan yang kekal. Kalau sekarang tidak mau menyembah Tuhan, waktu Yesus datang orang itu memandang Yesus tetapi dalam ratapan karena hukuman bagi dia. Lebih baik sekarang kita banyak menyembah Tuhan, mengeluh mengerang kepada Tuhan, dari pada nanti meratap, dianiaya, dihukum, melihat Yesus datang tetapi tidak bisa bersama dengan Yesus. Sementara yang di awan-awan sana bahagia. Betapa menderitanya kalau melihat isteriku ada di sana, suamiku ada di sana, anakku ada di sana tetapi saya di sini menderita.

 

Wahyu 1:7

1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

 

Ini kedatangan Yesus kedua kali. Kita yang menyambut Dia di awan-awan bersukacita berseru haleluya, Dia menjadi Raja, Mempelai Pria Sorga dan kita gerejaNya sudah siap sedia. Betapa bahagianya kalau kita bisa memandang Yesus kalau datang kedua kali. Ayolah hari-hari terakhir ini kita banyak memandang Yesus lewat penyembahan. Tugas kita bersaksi, melayani Tuhan dengan setia baik, setia benar, setia tanggung jawab. Tugas kita menyembah Tuhan, kita banyak memandang Tuhan.

 

Apa buktinya bahwa kita penyembah yang benar dan bisa melihat Tuhan?

Mazmur 16:8

16:8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

Itu buktinya kita banyak memandang Tuhan lewat penyembahan yaitu tidak goyah menghadapi apapun = kuat teguh hati. Terutama ketika kita diperhadapkan dengan ujian, diperhadapkan dengan percikan darah, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus. Diizinkan anak berulah, diizinkan ekonomi merosot, diizinkan ada penyakit dan lain sebagainya, tetapi tidak goyah. Masing-masing kerjakan keselamatannya. Begitu anak berulah,  kita tetap kuat, jangan ikut goyah, jangan ikut putus asa kecewa, rugi kita nanti. Kita mendoakan dan menasihati, tetapi tetap berulah, tetap serahkan pada Tuhan, tetap melayani Tuhan sampai garis akhir. Terus bersandar kepada Tuhan, berharap kepada Tuhan, menyembah haleluya.

 

Percikan darah adalah penyucian terakhir untuk sempurna. Kalau kurang dalam menyembah pasti goyah! Sebagai contoh Petrus, rasul yang hebat, hamba Tuhan senior, tetapi kekurangannya dia kurang menyembah sehingga Petrus sempat goyah dalam menghadapi 2 hal. Ini awasan bagi kita, kalau penyembahan kita kurang, nanti menghadapi 2 hal ini bisa goyah. Lalu menghadapi 2 hal ini kita tidak menyembah lagi, bisa hancur!

v  Petrus goyah ketika menghadapi angin dan gelombang.

Matius 14:29-31

14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

 

Ini pelajaran bagi kita, sekarang kita diperhadapkan dengan angin dan gelombang yang datang dengan tiba-tiba, sekonyong-konyong. Angin ini menunjuk angin pengajaran palsu, Gelombang menunjuk gelombang dosa dan gelombang pencobaan, masalah yang datang silih berganti. Kalau kurang menyembah apalagi tidak menyembah, bisa merasa Tuhan tidak adil, Tuhan tidak menolong, bisa goyah. Kami hamba Tuhan kalau kurang penyembahan begitu menghadapi angin pengajaran yang memberikan keuntungan secara jasmani mulai goyah. Akhirnya campur-campur, masukan ajaran A, ajaran B, itu goyah!

Akibat kalau sudah goyah, mulai tenggelam. Yang rohani mulai tenggelam, yang jasmani juga mulai tenggelam, mulai merosot semuanya. Pelayanannya mulai kering, mulai bosan. Saya melayani tetapi ekonomi saya susah, bagaimana Tuhan ini! Mulai asal-asalan melayani, mulai timbul tenggelam. Ketika kita melihat segala sesuatu mulai tenggelam, mulai merosot, jangan salahkan siapa-siapa, jangan salahkan Tuhan. Lalu apa yang kita lakukan? Segera memandang Tuhan, menyembah dan mengulurkan tangan kepada Yesus, Tuhan mampu mengangkat. Kalau saat itu Petrus hanya melihat air danau, habis dia. Tetapi dia langsung memandang Yesus “Tuhan tolong aku’. Itu yang harus kita lakukan, banyak menyembah hari-hari terakhir ini. Maka tangan belas kasihanNya diulurkan dan mampu mengangkat kita kembali.

 

Kadang diizinkan kita berpuasa tetapi yang kita puasakan itu belum dijawab. Puasa untuk suami, untuk isteri, untuk anak, mungkin puasa untuk jodoh. Tetapi tidak dijawab-jawab, malah tambah susah, tambah berat. Jangan kita goyah, jangan ragukan kasih Tuhan, tetap menyembah Tuhan. Ada waktunya Tuhan untuk menolong. Waktu Tuhan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Petrus berseru langsung ditolong, tidak dibiarkan tenggelam.

 

v  Petrus goyah saat menghadapi salib sehingga menyangkal Yesus. Kita diizinkan Tuhan mengalami sengsara dan penderitaan yang bukan karena kesalahan kita tetapi karena kehendak Tuhan diizinkan terjadi, diperhadapkan dengan salib, jangan goyah. Saya sudah melayani bertahun-tahun malah dikucilkan, saya difitnah, jangan goyah, jangan tolak salib!

 

Petrus sudah menyangkal Yesus. Menyangkal Yesus itu kejatuhan terdalam dari Petrus. Menyangkal itu roh antikristus.

I Yohanes 2:22

2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

 

Petrus sudah sama dengan antikristus, dia mengalami kejatuhan yang terdalam. Tetapi syukur kepada Tuhan ada kokok ayam yang didengar oleh Petrus dan ada pandangan belas kasih dari Yesus Imam Besar. Siang ini mungkin kita sudah sempat goyah, karena menghadapi salib kita sudah mulai menyangkal pengajaran “ah pengajaran ini tidak benar, tidak betul, saya malah tambah susah di pengajaran, saya malah tidak ada koneksi sekarang ini, saya dikucilkan orang!”. Mungkin kita mulai goyah, tetapi masih ada kokok ayam, masih ada pandangan Yesus yang berbelas kasihan kepada kita.

Selama masih ada suara kokok ayam, itu menunjuk Firman penggembalaan diberitakan dan kita mau mendengar, di situ ada pandangan Yesus Imam Besar yang mampu menolong kita, memulihkan kehidupan kita, mengangkat kita dari kejatuhan yang terdalam.

Lukas 22:60-62

22:60 Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.

22:61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku."

22:62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

 

Mungkin kita sudah seperti Petrus. Iya Tuhan saya goyah menghadapi angin dan gelombang, menghadapi dosa, menghadapi pencobaan, menghadapi angin pengajaran palsu, menghadapi gosip-gosip dan fitnah saya mulai goyah. Menghadapi salib penderitaan karena Yesus, saya mulai goyah. Siang ini masih ada Firman penggembalaan diberitakan, kita dengar, ada pandangan Yesus Imam Besar kepada kita, mau memulihkan kita.

 

Mazmur 91:7

91:7 Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.

 

Jangan goyah, tetap memandang Tuhan, tetap berseru dan bersandar hanya kepada Tuhan. Siang ini saya tidak tahu apa persoalan yang bapak ibu hadapi, angin gelombang apa yang sedang menerpa, salib apa yang sedang dialami, yang pasti 1 hal, jangan pernah goyah! Jangan pernah ragukan kasih Tuhan. Tetap memandang Yesus, tetap menyembah Dia. Waktu Yesus datang kita bisa memandang Dia muka dengan muka. Segala penderitaan yang kita hadapi di dunia ini sirna, diganti sukacita kekal. Kita masuk Yerusalem Baru menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar