20230709

Kebaktian Umum, Minggu 9 Juli 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:5-6

13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Ada 4 hal yang dihujat oleh antikristus:

1.      Pribadi Allah

2.      Nama Allah

3.      Kemah kediaman Allah itulah Tabernakel

4.      Semua mereka yang diam di sorga, itulah orang-orang kudus.

 

Menghujat orang-orang kudus = memfitnah yaitu hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang benar dibilang salah dan dilawan, yang salah dibilang benar dan didukung = merugikan dan menyengsarakan orang benar, itu roh antikristus. Ini jangan ada pada kita sekalian. Jangan heran kalau kita mau hidup benar dan suci, kita diperhadapkan dengan fitnahan dan tuduhan-tuduhan palsu. Sebenarnya itu adalah pekerjaan antikristus untuk melemahkan dan menggagalkan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau kita bereaksi daging maka kita bisa lemah bahkan gagal menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Bagaimana sikap kita dalam menghadapinya? Harus meneladani Yesus, tidak ada teladan lain yang sempurna selain Yesus.

Markus 15:1-5

15:1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.

15:2 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."

15:3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia.

15:4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"

15:5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.

 

1.      Berdiam diri. Artinya kita memeriksa diri, kalau tuduhan itu memang benar adanya maka kita mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama, minta ampun. Kalau tuduhan itu salah kita diam saja, tidak usah membela diri, jangan membalas tetapi mendoakan orang yang menuduh atau memfitnah kita. Ini suatu perobekan daging, sakit bagi daging. Apalagi kalau kita sudah sampai dirugikan, mungkin dipecat dari pekerjaan atau dapat sanksi dan lain sebagainya.

 

2.      Jujur mengakui bahwa Yesus adalah Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 19:6-7,16

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:16  Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

 

Kita bisa mengenal Yesus sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga lewat Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Jadi jujur mengakui bahwa Yesus adalah Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga artinya kita harus jujur soal pengajaran. Orang lain boleh katakan macam-macam tentang kita, yang penting kita tetap jujur soal pengajaran.

Titus 2:7

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

 

Jujur soal pengajaran artinya kita tetap tegas berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan tegas menolak ajaran yang palsu dengan kekuatan Roh Kudus, bukan kekuatan daging.

 

Semua ini trik antikristus untuk melemahkan kita dengan menuduh kita macam-macam. Apalagi yang menuduh kita itu orang dalam pengajaran. Akhirnya bisa lemah dalam pengajaran, tinggalkan pengajaran dan cari yang lain. Itu melemahkan sehingga akhirnya gagal menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Mungkin ada pendeta dan jemaat lain yang menuduh dan memfitnah, tidak usah kita gubris, tidak usah kita pedulikan! Kita tetap tegas berpegang pada pengajaran yang benar, tegas menolak ajaran yang palsu dengan kekuatan Roh Kudus.

 

Bagi Yesus untuk jujur mengaku bahwa Dia Raja orang Yahudi, berat resikonya, Dia dihukum mati. Begitu juga untuk kita, untuk jujur soal pengajaran berat resikonya. Tetapi jangan takut, Tuhan yang memiliki pengajaran ini pasti dibela oleh Tuhan. Kalau kita bersama pengajaran ini Tuhan menyertai kita sampai kesudahan zaman. Tuhan membela, Tuhan menyertai kita, tidak ada yang bisa mengalahkan kita, tuduhan-tuduhan apapun tidak bisa menggagalkan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Yesaya 51:7

51:7  Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.

 

Kalau dinista dan dikata-katai jangan takut, Tuhan menyertai kita dan meneguhkan kita dengan tanda-tanda.

Markus 16:8b,

16:8b Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.

 

Timur ke barat itu pengajaran Tabernakel, timur itu daerah halaman dan barat itu ruangan maha suci.

 

Markus 16:20

16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

 

Matius 28:20

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Jangan takut Tuhan menyertai, Tuhan pasti membela kehidupan kita sekalian.

 

Jadi dengan kita mau jujur soal pengajaran maka kita memiliki wibawa Yesus Raja segala raja yaitu selalu berkemenangan. Yesus Raja yang tidak pernah dikalahkan, Dia Raja yang selalu berkemenangan. Betapa bahagianya kita berada dalam pengajaran ini, Tuhan sertai, Tuhan bela, Tuhan berikan wibawa Raja untuk kita selalu berkemenangan.

Mazmur 20:7,10

20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.

20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

 

Jadi jangan takut, kita tidak akan pernah dikalahkan bersama dengan pengajaran ini. Lebih baik ditolak bersama pengajaran yang benar dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar. Sebab apa artinya kami diterima kalau tanpa pengajaran yang benar, tidak ada wibawa apa-apa, kalah terus. Kalau bersama pengajaran ada wibawa Raja maka kita pasti menang.

 

Ada 3 musuh utama yang pasti kita kalahkan dengan Wibawa Raja kalau berpegang teguh pada pengajaran yang benar.

1.      I Korintus 15:25-26

15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Kita pasti menang terhadap maut terutama maut rohani. Maut rohani adalah segala sesuatu yang membinasakan rohani kita. Ada 2 macam maut rohani:

a)      Dosa. Dengan wibawa Raja kita bisa menang atas dosa-dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.

 

Efesus 2:1

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

 

Dosa ini membawa pada kematian, dosa apapun! Jangan pikir hanya dosa kecil, kalau dibiarkan virus dosa masuk nanti menyebar, bisa tambah parah penyakit rohaninya. Kalau dibiarkan bisa mati. Jangan berpikir cuma dusta sedikit, tidak apa-apa. Dusta itu maut!

Yesaya 28:15

28:15  Karena kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri,"

 

Bohong itu maut, jangan ada lagi, kita selesaikan semuanya. Wibawa Yesus sebagai raja menang atas dusta. Juga mungkin berpikir saya tidak senang sama orang itu, tidak apa-apa. Perasaan tidak suka kalau dibiarkan nanti jadi kebencian. Kebencian itu pembunuhan, orang yang mempertahankan kebencian, dia ada dalam maut. Kalau ada perasaan tidak suka segera selesaikan “saya tidak suka sama kamu!”. Orang yang membenci saudaranya dia masih berada di dalam maut, belum berpindah pada hidup. Ayo kita selesaikan semuanya, kita punya wibawa Raja.

I Yohanes 3:14-15

3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

 

Sudah tidak mau lihat orangnya, sudah tidak mau sapa, itu maut! Sekalipun sempat berselisih, selesaikan. Tidak usah disimpan-simpan, itu tidak punya wibawa raja. Kalau saya hamba Tuhan seperti itu tidak punya wibawa raja, mau melayani bagaimana? Mau khotbah apa, saya sendiri kalah! Ayo punya wibawa raja, kalahkan dosa, jangan kita yang dikalahkan oleh dosa.

Dosa yang disembunyikan membuat hidup kita, nikah kita, pelayanan kita bersuasana perkabungan, air mata, ratap tangis. Masuk nikah suasana perkabungan, melayani suasana perkabungan, letih lesuh, beban berat. Di Yerusalem Baru tidak ada lagi maut, tidak ada lagi perkabungan, ratap tangis dan air mata.

Wahyu 21:4

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

 

Kalau maut sudah tidak ada maka perkabungan sudah tidak ada, ratap tangis juga sudah tidak ada. Mari kita periksa nikah kita, pelayanan kita hari-hari terakhir ini, dalam suasana apa? Seharusnya nikah dan pelayanan kita serta tahbisan kita bersuasana pesta, ada korban pagi dan korban petang. Tetapi kalau dosa dipertahankan menjadi perkabungan. Akhirnya nikah ditinggalkan, pelayanan ditinggalkan. Sudah tidak sejalan dengan isteri, dari pertama menikah sudah tidak pernah akur, isteri bilang dari pertama menikah tidak pernah bahagia, akhirnya nikah ditinggalkan. Anak tinggalkan rumah, orang tua tinggalkan anak. Banyak terjadi seperti itu. Karena apa? Ada dosa disembunyikan. Pelayananpun ditinggalkan dengan alasan ini dan itu. Kalau ditelusuri sebenarnya karena ada dosa dia pertahankan. Yang seharusnya dosa itu yang kita tinggalkan, nikah dan pelayanan jangan. Tetap melayani dalam nikah, tetap melayani dalam penggembalaan, dosanya dibuang. Biarlah tetap melayani terus dalam suasana pesta, nikah yang berpesta, pelayanan berpesta dan nanti akan memuncak dalam pesta kawin Anak Domba Allah.

 

b)      Ajaran palsu, makanan asing. Ingat cerita maut dalam kuali, (2 Raja-raja 4:38-41) makanan asing itu adalah makanan yang tidak dikenal. Waktu ada rombongan nabi datang, Elisa bilang sama pembantunya “ayo ke kebun, petik sayur dan masak”. Pembantunya pergi ke kebun, dia lihat ada labu liar, sulur-suluran liar, ditulis di situ yang tidak dikenalnya. Dia petik, iris-iris, dimasak lalu disajikan. Begitu dimakan rombongan nabi berteriak “maut dalam kuali!” Ajaran palsu itu maut.

II Petrus 2:1

2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

Ajaran palsu itu membinasakan, jangan berpikir tidak apa-apa, cuma dengar sekali. Yang tidak apa-apa itu jadi apa-apa. Tanda-tanda ajaran palsu atau makanan asing.

1)      Tidak tertulis dalam Alkitab, itu asing. Atau tertulis dalam Alkitab tetapi diterangkan dengan logika manusia, ilmiah, mimpi-mimpi, ilustrasi, sehingga bertentangan dengan ajaran yang sehat yang telah kita terima. Kalau sudah bertentangan dengan apa yang telah kita terima jangan mau dengar, itu ajaran asing. Harus tegas lari, hindari, bukan musuhi.

 

2)      Tanpa penyucian. Kenapa? Tujuan pemberitaannya hanyalah untuk kepentingan perut, kepentingan jasmani, hanya untuk dapat sesuatu. Dapat sesuatu ini bisa uang, bisa kehormatan dan sebagainya. Saya dikoreksi Tuhan, kalau saya sampaikan Firman untuk cari kehormatan berarti ada roh antikristus. Antikristus itu mau dihormati, mau disembah sebagai Allah. Jadi bisa dilihat hamba Tuhan itu menyampaikan Firman mencari kehormatan dunia atau betul-betul untuk memuliakan Tuhan. Kalau dia bereaksi daging ketika ditolak, tidak diterima apa yang dia ajarkan malah marah dan tersinggung, berarti dia cari hormat. Tetapi kalau dia diam saja saat orang benci dan orang tidak mau terima, dia serahkan pada Tuhan. Berarti dia betul-betul murni menyampaikan Firman pengajaran yang sehat.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Tujuan disampaikan untuk kepentingan perut. Tidak ada penyucian, yang ada cuma bahasa muluk-muluk, diberkati, selamat, sehat tanpa penyucian. Doakan saya sebagai hamba Tuhan supaya yang disajikan makanan sehat, jangan makanan asing yang tidak dikenal. Beda kalau pembukaan yang baru, itu bukan makanan asing kalau masih berdasarkan pola Tabernakel, tidak keluar dari situ, itu pengajaran yang sehat.

 

Cara kerja ajaran palsu itu masuk lewat persekutuan, sebab itu hati-hati kita mau bersekutu.

Ibrani 2:1

2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

 

Teliti itu bagaimana? Perhatikan Firmannya dan perhatikan si pemberita, apakah hidupnya cocok dengan Firman yang dia sampaikan atau tidak. Karena persekutuan atau fellowship itu artinya makan bersama. Kalau kita bersekutu atau makan bersama lalu disajikan makanan asing, bahaya! Kita harus lebih teliti lagi. Saya sebagai hamba Tuhan lebih teliti dalam bersekutu, sidang jemaat juga lebih teliti, semua kita harus memperhatikan apa yang kita dengar.

 

Dosa dan ajaran palsu membawa pada maut yang kekal, itulah kematian kekal di neraka. Dalam Wahyu pasal 20 ada takhta pengadilan digelar, orang-orang mati dibangkitkan lalu dihakimi. Kalau nama tidak tertulis dalam kitab kehidupan maka dilempar ke lautan api, neraka kekal, itu kematian kedua, kematian kekal.

 

Hati-hati ya, yang kita anggap tidak apa-apa itu bahaya. Dosa itu ragi, ajaran palsu juga ragi. Ragi itu hanya sedikit, tidak perlu banyak. Sedikit saja sudah merusak. Mungkin dosa dalam pikiran, dia tidak pernah buat tetapi tidak pernah diselesaikan, ada terus dalam pikiran, suatu saat nanti meledak dan keluar wujudnya dalam perbuatan.

 

Yesus telah menang mengalahkan maut maka kita punya wibawa dari Yesus untuk menang mengalahkan maut. Apa bukti kita menang mengalahkan maut? Pertahankan kebenaran sampai garis akhir hidup kita apapun resikonya. Nikah yang benar, pelayanan yang benar, pengajaran yang benar kita pertahankan sampai garis akhir hidup kita. Yesus pertahankan kebenaran sampai Dia mati. Tetapi 3 hari kemudian Dia dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan. Ada 4 bukti bahwa Yesus itu orang benar, tidak ada kesalahan sedikitpun padaNya, Dia tidak berdosa.

a)      Pilatus seorang hakim tidak mendapatkan satu kesalahanpun pada Yesus. Lukas 23:4

b)      Yudas muridNya yang berkhianat mengaku bahwa Yesus tidak bersalah, dia berkata “aku telah berdosa, telah menyerahkan orang yang tidak bersalah”. Matius 27:4

c)      Kesaksian penjahat di sebelah Yesus. Waktu temannya menghujat dia berkata “jangan, kita ini sepatutnya dihukum karena kita melakukan dosa yang berat. Orang ini tidak melakukan sesuatu yang salah, orang ini orang benar” Lukas 23:40-41

d)      Kepala Prajurit yang melihat kematian Yesus berkata “sungguh Dia ini orang benar”. Lukas 23:47

 

Mari pertahankan kebenaran sehingga tidak ada yang menuduh, tidak ada yang bisa dituduhkan kepada kita. Orang tuduh nikah kita, kita periksa nikah kita benar sesuai Firman. Orang tuduh tahbisan dan pelayanan kita, kita buktikan sesuai Firman, tidak bisa dituduhkan. Hidup sehari-hari sesuai Firman. Pertahankan kebenaran sampai garis akhir kehidupan kita. Saya begitu kalau mendengar tuduhan ini dan itu, saya raba diri saya, kalau sesuai Firman tidak usah bereaksi, diam saja.

 

Maut itu musuh yang terakhir, dikalahkan! Kalau maut dikalahkan maka musuh-musuh yang lain pasti dikalahkan.  

 

2.      Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Musuh kedua adalah dunia dengan segala pengaruhnya yaitu kesibukan dunia, kesenangan-kesenangan semu di dunia, kesulitan-kesulitan di dunia membuat hamba Tuhan pelayanan Tuhan menjadi tidak setia. Tidak setia dalam pelayanan, tidak setia dalam penggembalaan, tidak setia dalam pengajaran yang benar. Ketidaksetiaan itu membinasakan. Kalau memang sedang sakit seperti yang bersaksi tadi dimaklumi karena kesulitan untuk berjalan dan berdiri. Kalau sehat, tidak ada apa-apa, lalu tidak beribadah, tidak melayani, jangan pikir itu tidak apa-apa! Baca dalam Matius pasal 25 ada hamba yang tidak setia. Di ayat 30 dikatakan dia hamba yang tidak berguna, campakkan ke dalam kegelapan paling gelap yang penuh ratap tangis dan kertak gigi, hanya berakhir pada kebinasaan.

 

Jangan berpikir kalau saya tidak datang, tidak apa-apa, masih banyak paduan suara lain menyanyi. Saya tidak main musik ada pemain musik yang lain. Biarlah kita selalu berpikir saya ini hamba Tuhan pelayan Tuhan, saya ini soko guru, tiang penopang. Coba kalau tiang itu lepas satu, apa yang terjadi. Saya ini tiang penopang, kalau saya tidak ada nanti rubuh, itu yang harus selalu kita pkirkan. Ayo jangan tidak setia dalam ibadah pelayanan, berkobar-kobarlah dalam melayani Tuhan.

Matius 25:26,30

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Untuk menyambut kedatangan Yesus persiapan kita adalah setia dan taat, setia dan suci, setia dan percaya. Maka waktu Yesus datang kita siap menyambut kedatangannya. Kesetiaan itu penting. Orang baik itu banyak, orang setia siapa yang menemukannya. Memang langkah. Apalagi dengan keadaan dunia sekarang ini, kesibukan dan pengaruhnya begitu kuat. Tuhan tidak melihat hebatnya pelayanannya kita, yang Tuhan lihat kesetiaan kita.

Amsal 20:6

20:6 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?

 

Yang dicari dari seseorang adalah kesetiaannya.

Amsal 19:22

19:22 Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.

 

Orang yang tidak setia, perkataannya tidak bisa dipegang. Kalau dia hamba Tuhan yang tidak setia, pengajarannya tidak bisa dipegang. Perkataan dan pengajaran itu berkaitan erat. Yesus memberikan teladan, Dia setia sampai mati dan perkataanNya bisa dipegang. Sebelum Yesus ditangkap, dalam perjamuan Paskah Yesus berkata “Aku akan dibunuh, 3 hari kemudian Aku akan bangkit dan sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea”. Lalu setelah Yesus bangkit malaikat berkata “Dia sudah bangkit, Dia sudah mendahului kamu ke Galilea”. Yesus setia sampai mati, perkataanNya bisa dipegang, pengajaranNya juga bisa dipegang, jangan diragukan.

Markus 16:7; 14:28

16:7 Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."

14:28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

 

Kalau sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan, sulit dipercaya dalam hal-hal yang lain. Hamba Tuhan tidak setia pengajarannya tidak bisa dipercaya.

Yesaya 8:20

8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.

 

Kaum muda mau menikah jangan cuma lihat gantengnya atau cantiknya tetapi lihat kesetiaannya. Kalau dia setia dalam pengajaran dan ibadah maka janji-janji di masa pacaran itu bisa dipegang. Tetapi kalau di masa pacaran dia tidak setia dalam ibadah tidak setia dalam pengajaran, masuk nikah dia ingkari semua janjinya.

 

Jadi bukti kita memang mengalahkan dunia dengan segala pengaruhnya adalah tetap setia sampai garis akhir hidup kita. Setia dalam ibadah pelayanan, setia dalam pengajaran apapun resiko yang akan kita hadapi.

 

3.      Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Musuh ketiga adalah daging dengan segala keinginannya. Dengan keadaan dunia sekarang ini keinginan daging terlalu banyak. Daging ini membuat hamba Tuhan dan pelayan Tuhan tidak bisa taat pada hukum Allah, tidak bisa taat pada Firman Tuhan. Dan keinginan daging itu memang daya pikat dan daya seretnya kuat sekali. Begitu ada keinginan, sudah terpikat, nanti diseret keluar dari kehendak Allah, sampai siapapun dia lawan karena dia sudah diseret.

 

Menikah itu berkat dari Tuhan, menikah itu panggilan, bukan keinginan. Kalau sudah keinginan, biar orang tua juga dia lawan. Jangan nak, papa tidak setuju dengan dia, ada yang lain yang lebih baik malah dijawab oh tidak saya sudah terlanjur cinta mati! Biar beda ajaran, beda agama kalau sudah keinginan daging bisa terpikat dan terseret keluar dari kehendak Allah. Sehingga orang tua menangis. Seperti Esau, menikah tetapi hanya memedihkan hati orang tuanya.

Kejadian 26:34-35

26:34 Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.

26:35 Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.

 

Kaum muda ayo, kalian itu lahir bukan dari pohon pisang tetapi dari kandungan ibu. Jangan karena persoalan jodoh sehingga hati ibu dan bapak pedih. Ayo berdoa yang baik, jangan dipaksakan. Kalau bukan dari Tuhan jangan dipaksakan. Jangan dituruti keinginan. Jangan cuma lihat cantiknya, lihat zaman Nuh, anak-anak Allah melihat anak manusia cantik-cantik, apa yang lahir? Raksasa, itu keinginan daging yang tidak bisa dikontrol lagi.

 

Yakobus 1:13-15

1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

 

Begitu juga dalam hal pekerjaan, dalam hal study. Yang kita kedepankan itu Firman, perkara yang rohani. Jangan keinginan sebab nanti akibatnya dosa, maut kebinasaan. Mungkin ada tawaran yang menggiurkan, lihat pengaruhnya dalam kehidupan kita bagaimana. Kalau menghalangi aktivitas rohani jangan, itu keinginan!

 

Jadi bukti menang atas daging adalah taat pada Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara. Sehingga yang ada di hati bukan lagi keinginan daging tetapi keinginan akan Firman, selalu ingin Firman.

I Petrus 2:1-2

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Air susu yang murni itu Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang murni, itu yang ada di hati. Kapan lagi beribadah saya ingin menikmati Firman, bukan ingin-ingin yang lain. Jangan ada lagi keinginan daging. Harus selalu bisa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan.

 

Yesus telah mengalahkan 3 musuh utama untuk membuktikan bahwa Dia adalah Raja dan Dia mampu membebaskan kita dari kebinasaan selamanya. Biarlah kita memiliki wibawa Yesus sebagai Raja dengan praktek hidup benar pegang teguh pengajaran yang benar sampai garis akhir, setia bertanggung jawab dalam ibadah sampai garis akhir, kemudian taat pada Firman Tuhan sampai garis akhir sampai daging tidak bersuara lagi. Tahun ini tahun mujizat, tahun Tuhan menghapus kemustahilan. Kalau sudah menang atas dosa, menang atas dunia, menang atas daging pasti menang atas masalah yang lain, Tuhan pasti menolong.

 

Kaum muda masa depan mungkin terlihat suram, ayo miliki wibawa Yesus Raja. Jangan kita turuti maunya dagingnya kita. Teladani Yesus, apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita yaitu keteladanan yang sempurna itu kita ikuti maka kita pasti menang. Kita berada di dalam tangan Yesus Raja segala raja. Kehidupan yang benar, setia dan taat posisinya ada di dalam tangan Yesus Raja di atas segala raja. Masalah dan pergumulan apa yang kita hadapi siang ini, mungkin belum selesai, sempat kecewa dan putus asa, ayo kembali pada kebenaran. Saya tidak benar dalam hal ini, ayo kembali. Saya tidak setia, kembalilah pada kesetiaan dan ketaatan, maka kita ada di dalam tangan Yesus Raja segala raja. Hasilnya:

1.      Mazmur 5:2-3

5:2 Berilah telinga kepada perkataanku, ya TUHAN, indahkanlah keluh kesahku.

5:3 Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.

Tangan Sang Raja menolong kita dari masalah tepat pada waktunya. Orang yang benar, setia dan taat, teriakannya minta tolong diperhatikan dan didengar Tuhan. Jangan lihat besarnya persoalan. Yang kita pusingkan itu bukan masalahnya sulit sekali, tidak ada jalan keluar. Yang kita pusingkan kebenaran, kesetiaan, ketaatan, itu yang kita kejar maka pertolongan pasti ada tepat pada waktunya.

 

2.      Matius 25:34-36

25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Tangan Sang Raja memberkati, memelihara dan melindungi kita sekarang, masa depan sampai di zaman antikristus. Kita menjadi kehidupan Kristen yang dikhususkan oleh Tuhan. Sesudah diberkati, sesudah dipelihara dan dilindungi jangan lupa menjadi berkat bagi sesama. Inilah hasilnya kita berada di dalam tangan Yesus sebagai Raja, kita menjadi kehidupan yang khusus.

 

Cerita ini tentang pemisahan di hari-hari terakhir ini. Kambing-kambing akan dihakimi dan dihukum tetapi domba-dombanya Tuhan diberkati dan dipelihara oleh Tuhan. Dari sini kita melihat bahwa penggembalaan itu sangat penting. Jadilah domba yang tergembala. Milikilah karakter domba yang tergembala. Kalau baca di sini ada 6 karakter domba yang tergembala:

a)      Bisa memberi makan yang lapar, artinya punya Firman yang sudah menjadi pengalaman hidupnya sehingga bisa dia bagikan kepada sesama lewat kesaksian. Ada yang lemah bisa dia kuatkan lewat kesaksiannya, dia bisa menasihati lewat Firman.

b)      Bisa memberi minum kepada yang haus, punya Roh Kudus sehingga bisa menghadirkan kesejukan di mana saja kita berada. Bawa kesejukan di mana saja bapak ibu berada. Di dalam nikah, dalam penggembalaan, antara penggembalaan, bawa kesejukan, itu orang yang punya Roh Kudus.

c)      Bisa memberikan tumpangan kepada orang asing. Artinya bisa memberi pelayanan tanpa pamrih, pelayanan secara cuma-cuma.

d)      Memberi pakaian kepada yang telanjang. Pakaian ada kaitannya dengan tahbisan pelayanan. Kita tunjukan kita ini dombanya Tuhan, mari kita melayani dengan tahbisan yang benar, jangan telanjang, jangan pakaian compang camping, tertutup semua. Artinya tidak timbul tenggelam, bukan senin kamis, tidak bolong-bolong, tetapi tahbisan yang benar.

e)      Mengunjungi yang sakit. Secara jasmani yang sakit kita kunjungi, terutama yang sakit rohani. Doakan, saksikan Firman, kuatkan dan nasihati.

f)       Mengunjungi yang ada di dalam penjara, itu bisa memberikan pengampunan.

Matius 18:29

18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.

 

Kalau Yesus di kayu salib bisa mengampuni, masa saya tidak bisa mengampuni. Saya masih bisa makan, masih bisa berpakaian, tidak luka-luka badan saya. Yesus luka sekujur tubuhnya, telanjang, tidak makan, tidak minum, Dia haus, tetapi masih bisa mengampuni. Ini sulit sekali, apalagi dalam nikah pengampunan itu sulit sekali dilepaskan. Kalau suami bersalah sekali, sudah diungkit isteri ribuan kali. Salahnya cuma sekali tetapi sudah tidak bisa diberikan pengampunan. Itu bukan domba, itu kambing yang akan dihukum. Jadilah domba yang tergembala yang bisa memberikan pengampunan maka tangan Sang Raja memberkati, memelihara dan melindungi kita sampai di zaman antikristus.

 

3.      Yesaya 43:15-16

43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."

43:16 Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,

Tangan Sang Raja mampu menciptakan dari tidak ada menjadi ada secara jasmani, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Terutama tangan Sang Raja mampu menciptakan kita kembali segambar dengan Dia menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.

 

Dia Raja tetapi rela dipaku di kayu salib, tanganNya yang berlubang paku itu yang sekarang diulurkan kepada kita. Asal kita mau hidup benar, pertahankan kebenaran, setia sampai garis akhir, taat pada Firman Tuhan sampai garis akhir maka kita ada di tangan Sang Raja, tangan yang kuat yang sedang menciptakan kita sekarang untuk segambar dengan Allah Tritunggal menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna. Betapa bahagianya kita memiliki Allah yang hidup, memiliki Raja segala raja yang tidak pernah meninggalkan kita sekalian.

 

Kaum muda benar, setia taat, itu yang diupayakan dikejar. Orang tua wariskan kepada anak teladan kebenaran, kesetiaan dan ketaatan. Beberapa bulan terkahir ini karena kesibukan pelayanan saya sudah mulai tidak setia menceritakan Firman untuk anak saya. Itu sebenarnya pelayanan. Tetapi Tuhan ingatkan itu anak rindu dengar Firman tetapi saya sebagai orang tua dan gembala tidak mau menceritakan Firman. Saya Yairus, bapak yang tidak memperhatikan makanan anaknya. Anaknya sudah mati, begitu anaknya dibangkitkan perintah Tuhan “beri anak itu makan”. Kadangkala orang tua sibuk mencari nafkah untuk kebutuhan anak makanan secara jasmani. Tetapi bagaimana dengan makanan yang rohani, apakah masih kita ingat?

 

Kalau anak bilang saya mau sekolah di sini, saya mau kuliah di sana, saya mau kerja di situ, oh orang tua dukung, baik, puji Tuhan, luar biasa, kamu membanggakan orang tua. Lalu bagaimana soal makanan Firman. Jangan cuma soal makanan yang jasmani, makanan yang rohani bagaimana?

Markus 5:41-43

5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"

5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.

5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

 

Kebutuhan makan rohani anak kita harus diperhatikan, jangan hanya kebutuhan jasmaninya. Anak itu adalah titipan kepercayaan Tuhan kepada kita. Ada yang tidak punya anak. Kita yang dipercaya punya anak, perhatikan kebutuhan makanan rohaninya. Jangan cuma karena mau menaikan gengsinya kita, anaknya siapa itu? Punya ijazah ini, punya kedudukan itu, punya ini, punya itu, tetapi makanan rohaninya bagaimana! Kasihan kalau mereka mati karena rohaninya tidak makan, nanti dituntut dari pada kita “kamu dipercaya tetapi kamu tidak kasih makan anak itu!”.

 

Apalagi saya gembala harus kasih makan anak saya secara rohani, lebih perhatian sungguh-sungguh. Terutama tugas saya sebagai gembala kepada sidang jemaat yang adalah anak-anak secara rohani, beri makan. Benar, setia, taat, kita di tangan Yesus Raja, tangan Yesus memberi pertolongan tepat pada waktunya, tangan Yesus memberkati melindungi kita sampai di zaman antikristus dan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, menciptakan kita kembali seperti Yesus menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar