20130501

Kebaktian PA Imamat, Rabu 1 Mei 2013 Pdt. Bernard Legontu


Puji Tuhan, salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
           
Imamat 4:13-21
13 Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu segenap umat Israel, dan jemaah tidak menyadarinya, sehingga mereka melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, dan mereka bersalah,
14 maka apabila dosa yang diperbuat mereka itu ketahuan, haruslah jemaah itu mempersembahkan seekor lembu jantan yang muda sebagai korban penghapus dosa. Lembu itu harus dibawa mereka ke depan Kemah Pertemuan.
15 Lalu para tua-tua umat itu harus meletakkan tangan mereka di atas kepala lembu jantan itu di hadapan TUHAN, dan lembu itu harus disembelih di hadapan TUHAN.
16 Imam yang diurapi harus membawa sebagian dari darah lembu itu ke dalam Kemah Pertemuan.
17 Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu dan memercikkannya tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir.
18 Kemudian dari darah itu harus dibubuhnya sedikit pada tanduk-tanduk mezbah yang di hadapan TUHAN di dalam Kemah Pertemuan, dan semua darah selebihnya harus dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban bakaran yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
19 Segala lemak harus dikhususkannya dari lembu itu dan dibakarnya di atas mezbah.
20 Beginilah harus diperbuatnya dengan lembu jantan itu: seperti yang diperbuatnya dengan lembu jantan korban penghapus dosa, demikianlah harus diperbuatnya dengan lembu itu. Dengan demikian imam itu mengadakan pendamaian bagi mereka, sehingga mereka menerima pengampunan.
21 Dan haruslah ia membawa lembu jantan itu ke luar perkemahan, lalu membakarnya sampai habis seperti ia membakar habis lembu jantan yang pertama. Itulah korban penghapus dosa untuk jemaah.

Ketika seorang imam berbuat kesalahan maka yang dipersembahkan adalah seekor lembu jantan muda demikian juga bila seluruh umat Tuhan berbuat kesalahan maka yang dipersembahkan juga seekor lembu jantan muda. Berarti perbandingan seorang hamba Tuhan sama dengan seluruh sidang jemaat. Dampak kesalahan hamba Tuhan di dalam ibadah pelayanan sangat besar pengaruhnya terhadap seluruh jemaat.

Ada 10 langkah yang harus dikerjakan oleh yang dipercayai Tuhan untuk menangani korban penghapus dosa atas kesalahan umat Tuhan:
1.      Tua-tua umat harus meletakkan tangan di atas kepala lembu jantan muda
Imamat 4:15
Lalu para tua-tua umat itu harus meletakkan tangan mereka di atas kepala lembu jantan itu di hadapan TUHAN, dan lembu itu harus disembelih di hadapan TUHAN.

Yang awal ditampilkan untuk menangani persoalan kesalahan umat yang terjadi secara umum adalah tua-tua. Bagaimana munculnya tua-tua ini dan apa tugas tanggung jawab mereka?
Bilangan 11:16
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau.

Angka 70 adalah angka keberhasilan.
Jadi tua-tua ini termasuk yang bertugas dan bertanggung jawab mengatur pasukan. Yang dikerjakan tua-tua ini menunjang pekerjaan Musa sehingga Musa tidak perlu lagi ikut mengatur pasukan. Tetapi menghadapi keributan dalam sidang jemaat, para tua-tua sebagai pemimpin pasukan ini gagal dan tidak mampu menghadapi hal ini sehingga ada keluhan dari Musa sebagai gembala. Tua-tua ini sudah tidak ada pada tempat jabatan yang benar. Itu sebabnya Tuhan mau memilih secara khusus 70 untuk dipenuhi oleh Roh Kudus dan tugas tanggung jawab mereka ditambahkan.
Bilangan 11:17
Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya.

Musa dan tua-tua sama-sama memikul tanggung jawab, berarti tidak sendiri-sendiri. Gembala dan tua-tua harus satu suara dan tidak berbicara sendiri-sendiri. Harus bahu membahu dan memiliki bibir yang bersih.
Zefanya 3:9
"Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.

Untuk meringankan beban Musa sebagai gembala maka diangkat 70 orang tua-tua di dalam kebersamaan. Bagaimana bisa berada dalam kebersamaan? Caranya mereka masing-masing harus meletakkan tangan di atas kepala lembu. Lembu itu menunjuk Kristus Yesus. Jadi maksudnya supaya inspirasi, pikiran dan perasaan Yesus terserap oleh tangan tua-tua untuk masuk dalam hati dan pikiran tua-tua ini.

Yang hadir di kemah saat itu 68 orang dan 2 orang tidak hadir. Tetapi ketidak hadiran 2 orang ini tidak mengurangi bilangan 70 orang ini. Nama 70 tua-tua yang sudah dicatat dan itu sudah dibukukan oleh Tuhan. Allah tidak ingin apa yang telah Ia catat itu digagalkan oleh yang dua ini. Maksudnya untuk kita adalah Allah tidak ingin kita gagal, Allah mau kita berhasil. Bila inspirasi yang muncul bukanlah inspirasi dari Tuhan, itu berarti adalah upaya iblis untuk menggagalkan saudara supaya tidak berhasil
Bilangan 11:25-29
25 Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.
26 Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka -- mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah -- maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan.
27 Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan."
28 Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!"
29 Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!"

Yang diinginkan oleh Musa sebagai gembala adalah supaya seluruh umat Tuhan mencapai rohani puncak. Jadi sebenarnya arah dari pelayanan tua-tua ini adalah bersama gembala untuk mengkatrol jemaat sampai pada pemuncakkan rohani.

Dalam pengangkatan Saul sebagai raja, ada tahapan yang dia lalui dan tahap terakhir dia dipenuhi oleh Roh Tuhan sehingga orang berkata dia sudah menjadi nabi.
1 Samuel 10:10
Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka.

Artinya kalau kita diangkat oleh Tuhan sebagai tua-tua yang adalah mitra gembala tujuan Tuhan yang hakiki adalah untuk mengangkat nilai rohani dari seluruh umat. Tua-tua harus menjadi mitra gembala yang paham maksud Tuhan sebab dia menyerap pikiran dan perasaan Kristus. Apa yang dipikirkan oleh Yesus adalah kapan mempelai wanita-Nya tampil.
Filipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Hal ini dimulai dari gembala dan diikuti dengan tua-tua. Gembala harus lebih dahulu merasakan pikiran dan perasaan Kristus sehingga ketika ia merabah umat Tuhan dan melihat ada yang pikiran dan perasaannya masih jauh maka dia harus menegur dan menasihati mereka. Indah kalau umat Tuhan tersebut menerima nasihat dan bukannya menentang yang menasihati. Orang yang menentang dan mengelak berarti menolak kasih karunia Tuhan.

Di sini resiko dari hamba Tuhan yaitu menasihati dan menegur sebab belum tentu orang tersebut menerima. Kalau ada yang menolak berarti gugur dan namanya dihapus oleh Tuhan.

Kalau marah ketika ditegur berarti belum menyerap perasaan dan pikiran Kristus. Kita ini apa dibandingkan Kristus, mengapa mesti marah bila ditegur? Padahal ketika kita dinasihati dan ditegur tujuannya supaya kita dikatrol menjadi setara dengan Allah.
Filipi 2:6-7
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Mengosongkan diri dalam bahasa aslinya adalah keno yang artinya menghampakan diri sama sekali, tidak mempertahankan kedudukan, reputasi, kehormatan dan harga diri.

Kadang kala kita mempertahankan reputasi kita, seakan-akan kita ini mempunyai nilai tinggi bahkan lebih tinggi dari Tuhan padahal sebenarnya kita hanya berasal dari debu. Kita harus menyerap pikiran dan perasaan Yesus supaya kelak kita gereja Tuhan menjadi senilai dengan Mempelai Pria Sorga.

Urapan yang Allah beri kepada kita bukan untuk dipakai menjadi sarana mencari popularitas tetapi untuk membawa kita lebih rendah. Jangan berkhotbah untuk mencari pujian. Kadang terjadi kesalahan istri hamba Tuhan dengan memanas-manasi suami supaya melayani untuk mengejar popularitas. Pelayanan seperti ini tidak akan lestari.

Kadang ada kata-kata yang tidak enak kita dengar yang mau membuat kita meledak marah tetapi harus kita redam. Kalau saat mendengar bahasa yang seperti itu kita langsung marah berarti di hadapan Tuhan kita sudah kalah dan sudah digulung oleh iblis. Kalau kita masih tidak dapat menahan amarah saat menghadapi masalah berarti mutu rohaninya masih kanak-kanak.

Kalau tua-tua memiliki maka istrinya juga harus mengikuti persyaratan di bawah ini:
I Timotius 3:8-12
8 Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah,
9 melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
10 Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
11 Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

Untuk istri gembala tidak disebutkan secara khusus, tetapi istri dari tua-tua sebagai pembantu gembala disebutkan secara khusus. Hanya disebutkan gembala itu harus bisa mengepalai keluarganya yaitu mengatur istri dan anaknya. Itu sebabnya istri dan anak gembala harus tunduk kepada suami dan bukannya dibantah. Kalau istri melihat suaminya salah, jangan malah membantah dan mengkritik suaminya. Seharunya istri melipat lutut dan melapor kepada Tuhan sebagai kelapa dari suaminya maka Tuhan nanti yang akan menegur. Suami itu adalah gembala kecil dalam rumah tangga, jangan banyak membatah. Kalau istri suka membantah suami maka Tuhan akan diam dan tidak membela. Suami harus mengalirkan kebenaran Firman kepada istrinya.

2.      Menumpangkan tangan di hadapan Tuhan

3.      Lembu disembelih di hadapan Tuhan
Di hadapan Tuhan berarti Tuhan menjadi saksi. Jadi ketika tua-tua ini meletakkan tangan di atas kepala lembu ini Tuhan menjadi saksi. Demikian juga ketika lembu itu disembelih.
Yosua 22:27
tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu, dan antara keturunan kita kemudian, bahwa kami tetap beribadah kepada TUHAN di hadapan-Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan dan korban keselamatan kami. Jadi tidaklah mungkin anak-anak kamu di kemudian hari berkata kepada anak-anak kami: Kamu tidak mempunyai bagian pada TUHAN.

Jadi ibadah dan pelayanan kita menjadi saksi baik antara kita dan keturunan kita, amat terlebih terhadap Tuhan. Tuhan itu adalah saksi yang setiawan. Tuhan selalu memantau apa yang kita kerjakan apakah murni atau tidak.
Wahyu 3:14
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

Mata Tuhan selalu melihat ibadah dan pelayanan yang kita lakukan, apakah hanya terpaksa beribadah dan melayani Tuhan atau dengan sungguh-sungguh. Kalau tidak sungguh-sungguh maka Tuhan nanti memanggil langit dan bumi menjadi saksi.

Ibadah adalah suatu kesaksian kita. Jadi kalau sudah beribadah maka kita seharusnya ada kesaksian. Kenapa kita tidak berani bersaksi padahal kita ada kesaksian yang ada lingkup dengan ibadah dan pelayanan. Jangan hanya bersaksi tentang perkara-perkara jasmani. Ibadah itu hubungannya dengan keubahan hidup, rahasia ibadah adalah keubahan hidup.

Jangan sampai lembu yang disembelih ini akan bersaksi (bersuara) orang yang beribadah itu tidak serius dan tidak benar sehingga kebalikannya orang tersebut itu yang akhirnya disembelih.
Amsal 7:9-13,19-22
9 pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.
10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
11 cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,
12 sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang.
13 Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya:
19 Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh,
20 sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama."
21 Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.
22 Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,

Liat = gempal, artinya kedagingannya menonjol.

Kalau sekarang tidak mau bersekutu dengan lembu muda lewat ibadah pelayanan kita maka suatu ketika akan menemukan diri kita bertekuk lutut untuk dibantai. Ini jangan terjadi.
Yesaya 65:12;
Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."

Yeremia 8:4-5
4 Engkau harus mengatakan kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN: Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling, masakan ia tidak kembali?
5 Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk kembali.

Kristus Yesus rela tersembelih supaya jangan kita lagi yang disembelih.
Wahyu 13:8
Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Itu sebabnya Tuhan menjadi saksi supaya nama kita jangan hilang tetapi tertulis di dalam kitab kehidupan.

4.      Imam-imam yang diurapi membawa darah sebagian ke dalam kemah

5.      Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu

6.      Imam memercikkan darah 7 kali di hadapan Tuhan di depan tabir

7.      Darah sedikit dibubuhkan pada tanduk-tanduk mezbah dupa di depan tabir

8.      Selebihnya dari darah itu dicurah di bawah mezbah korban bakaran di depan pintu kemah pertemuan

9.      Lemak dibakar di atas mezbah

10.  Kulit, daging, kepala, betis/paha dan kotoran di bakar di luar perkemahan

Poin 4 sampai 10 menunjukkan peran dari imam. Di sini kita melihat peran gembala supaya dosa umat dihapus dan diampuni. Tidak ada seorangpun akan bisa sempurna tampa ditangani oleh penggembalaan Firman. Di dalam penggembalaan ada peranan gembala. Jadi tidak bisa kita sampai pada kesempurnaan kalau lepas dari pelayanan hamba Tuhan sebab hamba Tuhan itulah yang menimang-nimang kita di hadapan Tuhan. Tidak akan ada gerakkan-gerakkan rohani kalau kita berada diluar penggembalaan.

Yohanes 10:27-28
27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Ini bahasa yang langsung diucapkan oleh Tuhan Yesus. Apakah ini hanya kena pada pribadi Yesus? Tidak, ini juga mengena pada gembala. Tugas Yesus diserahkan pada Roh Kudus dan Roh Kudus  yang mengangkat gembala.
Yohanes 16:15 (Terjemahan lama)
Segala sesuatu yang hak Bapa itu juga hak Aku, oleh sebab itu Aku berkata, bahwa diambil-Nya daripada hak Aku, lalu dikabarkan-Nya kepadamu."

Berarti kita melihat suatu jalur di mana untuk kepentingan umat Tuhan maka Tuhan Yesus mempercayakan ini kepada Roh Kudus.
Yohanes 16:13,15
13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."

Tugas Roh Kudus adalah mengangkat dan menetapkan gembala.
Kisah Para Rasul 20:28
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Di dalam setiap sidang jemaat pasti ada satu gembala dan di dalam tangannyalah Tuhan mempercayakan hal ini. Itu sebabnya hamba Tuhan harus berhati-hati, kalau ada kesalahan cepat diselesaikan dan jangan berlarut-larut supaya jangan tertular pada sidang jemaat. Sidang jemaat jangan menganggap remeh soal penggembalaan sebab Roh Kudus yang mengangkat gembala. Kita sekarang berada pada zaman Roh Kudus dan hampir berakhir.

Jadi ada tiga serangkai dalam sidang jemaat. Yang kita lihat adalah sosok gembala, tetapi 2 sosok yang lain tidak kita lihat.
1)      Firman pengajaran
2)      Urapan Roh Kudus
3)      Pribadi gembala itu sendiri

Itu sebabnya seorang gembala tidak boleh lepas dari Firman pengajaran sebab dalam kuasa Firman dalam urapan Roh Kudus itu ada kuasa untuk menyucikan sidang jemaat. 3 serangkai inilah yang akan menggiring sidang jemaat pada kesempurnaan.
Roma 10:14-17
14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Harus ada Firman pada mulut gembala dan disertai dengan urapan Roh Kudus baru bisa nyata tampil sebagai tiga serangkai. Gembala jangan mempermainkan jabatannya. Jemaat harus menghargai penggembalaan, hargai gembala sebab dia yang mengunjuk-unjuk jemaat di hadapan Tuhan. Gembala bagaikan membawa santapan di hadapan Tuhan dan santapan yang dibawa kepada Tuhan adalah umat Tuhan. Betapa jahatnya hamba Tuhan kalau mempersembahkan santapan yang basi kepada Tuhan. Itu sebabnya umat Tuhan harus dibenahi lebih dahulu.

Tuhan Yesus menginjili perempuan yang dekadensi moral di tepi sumur Yakub dekat kota Sikhar. Sikhar artinya mabuk. Perempuan ini mabuk seks tetapi diubah oleh Tuhan karena hasil penginjilan Tuhan Yesus. Akhirnya penduduk Sikhar ini dimenangkan perempuan yang tadinya rusak tetapi diubah oleh Tuhan. Ketika Tuhan melihat jiwa-jiwa datang maka itu bagaikan makanan yang sedap untuk Tuhan Yesus. Bagaimanapun kehancuran saudara kalau masih mau menerima lawatan Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus yang disampaikan oleh hamba Tuhan berarti masih ada harapan. Ini adalah tugas hamba Tuhan untuk menyajikan jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus.

Imamat 21:5-6,8
5 Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya.
6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.

Rasul Paulus bersaksi ia tidak malu disebut rasul bangsa kafir sebab dia diangkat oleh Tuhan menjadi rasul bagi bangsa kafir untuk mempersembahkan mereka menjadi korban yang berkenan kepada Tuhan, yang disucikan oleh Firman pengajaran dan urapan Roh Kudus. Jadi ada tiga serangkai yang tampil di sini.
Roma 15:16,18
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Namun ada pelayanan yang salah.
Yeremia 2:8; 5:31
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Di sini ada satu keanehan, ada pelayanan yang salah tetapi umat Tuhan malah menyukainya. Itu sebabnya kita tidak perlu heran bila melihat ada pelayanan yang salah seperti ini tetapi malah banyak umat Tuhan yang berjejal-jejal ke sana.
Yeremia 6:13-14
13 Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.
14 Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
Mikha 3:5
Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang.
Yehezkiel 44:7
yang membiarkan orang-orang asing, yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk dalam tempat kudus-Ku dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu lebih mengingkari perjanjian-Ku dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji yang sudah-sudah.

Tidak ringan jabatan yang dipercayakan Tuhan lewat Roh-Nya ke atas pundak gembala-gembala. Tidak boleh dientengkan jabatan tua-tua yang dipercayakan oleh Tuhan. Itu sebabnya sidang jemaat dukunglah penggembalaan. Sebab pelayanan gembala bukan hanya sekedar mengisi upacara tetapi sampai bisa membawa jemaat menjadi korban santapan bagi Tuhan. Bagaimanapun rusaknya latar belakang kita dimasa lampau bisa Tuhan ubahkan seperti perempuan di Sikhar yang akhirnya dipakai oleh Tuhan untuk memenangkan orang sekampungnya.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar