20140104

Kebaktian Doa, Sabtu 4 Januari 2014 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 4:5
4:5 Bakarlah korban syukur dari roti yang beragi dan maklumkanlah persembahan-persembahan sukarela; siarkanlah itu! Sebab bukankah yang demikian kamu sukai, hai orang Israel?" demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Tersirat dalam ayat ini nasihat Tuhan terhadap orang Israel yang bila dibaca sekilas seakan-akan Tuhan menyetujui ibadah mereka yang seperti itu padahal sesungguhnya Tuhan mengoreksi dan mempersalahkan ibadah yang hanya mengikuti selera atau kemauan dari umat itu sendiri. Ibadah yang hanya mengikuti kemauan atau selera sendiri cenderung disertai dengan roti yang beragi. Ini fatal dan tidak menyenangkan hati Tuhan.

Walaupun dalam Imamat pasal 7 disebutkan roti yang beragi ini disertakan dengan korban keselamatan atau korban syukuran tetapi sebenarnya di sini Tuhan memperlihatkan bahwa dalam ibadah-ibadah syukuran masih cenderung orang membawa roti yang beragi.
Imamat 7:13
7:13 Ia harus mempersembahkan persembahannya itu beserta dengan roti bundar yang beragi, di samping korban syukur yang menjadi korban keselamatannya.

Apa yang tertulis dalam Amos pasal 4 inilah hal yang terlalu nampak mencolok dalam ibadah syukuran mereka.

Kita mensyukuri berkat Tuhan di mana Tuhan sudah membawa kita masuk ke tahun 2014. Lebih dahulu Tuhan mengingatkan kita agar tidak meneruskan atau berkelanjutan dengan roti yang beragi. Utamanya saya sebagai pemberita. Jangan sampai roti yang beragi ini yang lebih dominan atau lebih banyak dalam pemberitaan. Orang Israel ini beribadah dan bersyukur kepada Tuhan tetapi yang banyak mereka galakkan adalah roti yang beragi.

Di dalam Alkitab ada 5 tempat adanya ragi. Ragi ini jelas bukan sesuatu yang baik, ragi itu buruk dan tidak baik di mata Tuhan, itu cenderung menunjuk dosa di hadapan Tuhan.
1.      Ragi Farisi
2.      Rasi Saduki
3.      Ragi Herodes/ Herodian
4.      Ragi Korintus
5.      Ragi Galatia

Semua yang disebut di atas bukanlah orang yang tidak mengenal Tuhan tetapi mereka adalah orang yang beribadah kepada Tuhan. Tatanan ibadah mereka sangat mantap namun salah kaprah.

1.      Ragi Farisi
a)      Munafik
Matius 23:13a-15a,23a,25,27,29a
23:13a Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,
23:14a [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, 23:15a Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,
23:23a Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, 23:25a Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,
23:27a Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,
23:29a Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,

Matius 23:13a (Terjemahan Lama)
23:13a Wai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik!

Dalam terjemahan lama disebutkan “wai”. Kata ini ditujukan kepada seorang sahabat untuk mengingatkan bahwa pernah dia diberitahu bahwa ada bahaya tetapi dia tidak mau berhenti dari perbuatannya. Dalam hal ini mereka terus melakukan praktek munafik. Dan perkataan ini disebutkan sampai 8 kali. 8 adalah angka pembaharuan. Mereka tidak berada dalam konsep pembaharuan bahkan melawan pekerjaan Tuhan yang mau merubah hidupnya. Berarti roh munafik ini mengganjal pembaharuan (melawan pekerjaan pembaharuan).

b)      Suka dipuji
Memang akan ada pujian dari sesama tetapi jangan kita mencari pujian. Yang paling baik kalau kita dipuji oleh Tuhan karena kita bertahan dalam ujian. Ini yang harus kita cari ketangguhan kita menghadapi ujian sehingga Tuhan memuji kita.
Matius 6:5-7
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.

Menutup pintu berarti bereskan dulu hal-hal yang kurang baik yang pernah kita jalani di belakang, masa lalu. Sedekah, doa dan puasa dilihat oleh Tuhan dari tempat yang tersembunyi.
Matius 6:4,6,18
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Biarlah kita mencari pujian dari Tuhan.
II Korintus 10:17-18
10:17 "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Jadi yang dicari oleh Tuhan adalah orang yang tangguh, orang yang kuat menghadapi tantangan sehingga dari pihak Allah langsung memberikan pujian. Tidak layak kita untuk dipuji oleh Tuhan tetapi ketika kita menghadapi ujian dan tangangan kita tangguh dan kuat maka Tuhan akan memberikan pujian. Ketika Stefanus tahan uji saat dirajam batu, Tuhan tidak duduk namun berdiri untuk menghormatinya.

c)      Hamba uang
Orang Farisi ini melayani, bahkan mereka hidup di pusat ibadah tetapi tujuan mereka hanya untuk mendapatkan mamon. Yang menjadi sasaran empuk oleh orang Farisi ini adalah istri yang suaminya meninggal dan meninggalkan warisan dalam jumlah besar kepada istrinya. Mereka mendatangi janda tersebut dan dengan cara mereka bagaimana melakukan pendekatan yang terlihat seperti rohani supaya harta janda tersebut dibawa semua ke Bait Allah dan orang Farisi ini yang mengatur padahal mereka yang memanfaatkan.

Matius 16:13-15; 23:14
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
23:14 [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]

Yohanes 12:40-43
12:40 "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka."
12:41 Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia.
12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.
12:43 Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.

2.      Ragi Herodes
Herodes ini mempunyai banyak pendukung dan Herodes ini mensuplai pendukungnya supaya jangan dia ketinggalan pendukung. Jadi ragi Herodes ini adalah bagaimana untuk mempertahankan jabatan/takhta, mempertahankan status sosial. Dengan kata lain dia mempertahankan yang duniawi. Jadi ragi Herodes ini adalah duniawi. Jangan sampai konsep ini masuk dalam hati kita.
Markus 8:14-21
8:14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.
8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.”
8:16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."
8:17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?
8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,
8:19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul."
8:20 "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul."
8:21 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"

Apapun status kita dalam pelayanan kita harus berserah kepada Tuhan, Tuhan yang akan mempercayakan apa yang menjadi bagian kita. Yang penting jangan kita mempertahankan lewat konsep dunia, yang harus kita pegang adalah konsep dari Sorga yaitu kesetiaan kita di dalam melayani. Itulah yang memangkas ragi Herodes. Kesetiaan inilah yang membuat kepercayaan Tuhan langgeng dalam kehidupan kita. Biarpun kita mempertahankan status kita tetapi dilihat oleh Tuhan tidak ada kesetiaan maka otomatis kepercayaan itu tidak akan langgeng.

3.      Ragi Saduki
Ini adalah ragi yang tidak percaya tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Konsep tentang tidak percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus muncul di antara gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini. Mungkin kita berkata percaya kebangkitan Tuhan Yesus, tetapi hal itu harus kita buktikan. Orang yang percaya kebangkitan Tuhan Yesus berarti dia melihat ada peluang untuk dia lahir baru dan tidak akan menolak untuk dirinya dibaptis. Sebab dengan kebangkitan Tuhan Yesus membuka peluang untuk kita masuk dalam keluarga Allah dengan jalan lahir baru. Kalau kita tidak memberi diri untuk masuk dalam kelahiran baru dengan praktek baptisan air maka itu namanya Saduki.
I Petrus 1:3
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Tidak percaya kebangkitan berarti sama dengan kita mengempang diri kita sendiri untuk tidak mau dilahirkan. Inilah konsep yang hadir sekarang yang dulu adalah aliran Saduki. Karena ketika kepercayaan orang Saduki tentang kebangkitan sehingga mereka menyodorkan apa yang diperintahkan oleh Musa. Mereka mau menyudutkan Tuhan Yesus seakan-akan setelah kebangkitan itu masih akan menikah secara jasmani.
Matius 22:23-33
22:23 Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itu pun mati.
22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
22:31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:
22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
22:33 Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.

Di sinilah kesalahan orang Saduki dan hari-hari terakhir ini roh Saduki ini menyelinap masuk dalam gereja Tuhan. Kebangkitan Tuhan Yesus membuka peluang untuk kita lahir baru dan setelah kita lahir baru kita menjadi warga kerajaan Allah. Kalau akhir hidup kita harus meninggal maka Tuhan akan membangkitan kita, namun kerinduan hati kita supaya tetap hidup dan disingkirkan oleh Tuhan ke padang belantara. Kita dikoreksi oleh Tuhan agar kita mengalami kuasa kebangkitan.
Roma 8:10-11
8:10 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

Roh Kudus itu adalah paket dari Tuhan di mana di dalamNya ada kuasa kebangkitan. Kita harus bergumul semaksimal mungkin supaya tubuh kita yang fana ini benar-benar didiami oleh Roh Kudus sehingga penyembahan kita tidak kering.

4.      Ragi Korintus
Ragi Korintus ini menggangu korban Paskah, menggangu korban Kristus.
I Korintus 5:5-8
5:5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Ragi Korintus ini adalah kenajisan. Kenajisan itu lawannya korban Kristus. Orang Korintus ini sudah ada dalam kenajisan tetapi mereka sombong luar biasa.
I Korintus 5:2
5:2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?

Musuhnya pengajaran adalah kenajisan. Kenajisan adalah musuhnya pengajaran. Inilah yang harus kita jaga, jangan sampai kita terkontaminasi dengan roh ini. Kadang kehidupan yang sudah kelibas dengan persoalan itu bukannya merendah tetapi malah sombong. Seharusnya orang seperti itu sifatnya sudah harus lebih merendah.

Ragi ini jangan sampai ada, jangan sampai Tuhan malah menyuruh melakukan ibadah sesuai mau kita sendiri. Ibadah kalau mengikuti mau kita sendiri sama dengan mengganggu gugat Tuhan dan tidak bisa jumpa dengan Tuhan Yesus.

5.      Ragi Galatia
Roh yang ada pada orang Galatia bukannya roh yang maju tetapi mundur, yang ditekankan di sini adalah persoalan pengajaran. Tadinya orang Galatia ini sudah dekat dengan Ruangan Maha Suci tetapi akhirnya mundur ke Halaman. Ibadah mereka bukannya menghentar jemaat sampai maju ke Ruangan Maha Suci tetapi malah mundur ke Halaman. Sekarang banyak terjadi hamba Tuhan yang tadinya sudah menghentar umat Tuhan untuk maju namun akhirnya mundur lagi karena tertarik dengan pengajaran lain yang bisa merekrut banyak jiwa.

Dari 5 ragi ini ragi yang pertama menyentuh pengajaran dan ragi terakhir juga menyentuh pengajaran. Banyak sekarang hamba Tuhan bukannya menghentar jemaat Tuhan maju tetapi mundur. Mereka berkomentar apakah pengajaran mereka salah? Memang pengajaran mereka tidak salah tetapi tidak menghantar gereja Tuhan maju pengenalannya tetapi malah undur. Pengajarannya tidak salah tetapi menjadi salah sebab bukannya membawa jemaat untuk bertemu Tuhan Yesus tetapi malah bertemu dengan antikrist karena rohaninya mundur ke Halaman.

Itu sebabnya Tuhan memberikan kita pola supaya ada perbedaan citra dengan pengajaran lain. Kalau meninggalkan pola maka citra kita sudah hilang. Termasuk di antaranya ada mengatakan 3 macam ibadah padahal semuanya disama ratakan, itu tidak maju tetapi undur. Tuhan memberikan pola untuk mencegah kita, jangan sampai kita diselewengkan dengan pengajaran di akhir zaman ini sehingga kita tetap maju dan tidak undur.
Galatia 5:8-12
5:8 Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu.
5:9 Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.
5:10 Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapa pun juga dia.
5:11 Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan lagi.
5:12 Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!

Ayat 12 adalah sangsi bagi yang mundur.
Galatia 5:12 (Terjemahan Lama)
5:12 Biarlah segala orang yang menggoncang hatimu itu kudung.

Dibuat kudung ini berarti cacat rohaninya. Sangat disayangkan kita sudah mau maju pada kesempurnaan tetapi malah cacat. Dalam ibadah yang Tuhan inginkan adalah perubahan karakter. Perubahan karakter ini tidak bisa temukan lewat pengajaran yang lain kecuali lewat Firman Pengajaran yang sehat. Tidak mungkin mengalami perubahan karakter seperti karakter Kristus kalau pengajaran kita salah.

2 Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Tuhan mencintai kita agar kita benar-benar menjadi kehidupan Kristen yang mengalami keubahan.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar