20140115

Kebaktian PA Imamat, Rabu 15 Januari 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 7:16-21
7:16 Jikalau korban sembelihan yang dipersembahkan itu merupakan korban nazar atau korban sukarela, haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya dan yang selebihnya boleh juga dimakan pada keesokan harinya.
7:17 Tetapi apa yang masih tinggal dari daging korban sembelihan itu sampai hari yang ketiga, haruslah dibakar habis dengan api.
7:18 Karena jikalau pada hari yang ketiga masih dimakan dari daging korban keselamatan itu, maka TUHAN tidak berkenan akan orang yang mempersembahkannya dan korban itu dianggap batal baginya, bahkan menjadi sesuatu yang jijik, dan orang yang memakannya harus menanggung kesalahannya sendiri.
7:19 Bila daging itu kena kepada sesuatu yang najis, janganlah dimakan, tetapi haruslah dibakar habis dengan api. Tiap-tiap orang yang tahir boleh memakan dari daging korban itu.
7:20 Tetapi seseorang yang memakan daging dari korban keselamatan yang untuk TUHAN, sedang ia dalam keadaan najis, haruslah nyawa orang itu dilenyapkan dari antara bangsanya.
7:21 Dan apabila seseorang kena kepada sesuatu yang najis, yakni kepada kenajisan berasal dari manusia, atau kepada hewan yang najis atau kepada setiap binatang yang merayap yang najis, lalu memakan dari pada daging korban keselamatan yang untuk TUHAN, maka haruslah nyawa orang itu dilenyapkan dari antara bangsanya."

Yang dibicarakan di sini adalah tentang korban keselamatan atau korban syukuran. Kitab Imamat ini ditulis dan diterima oleh Musa ketika Tuhan berbicara melalui kemah pertemuan. Setelah kemah pertemuan selesai didirikan maka Firman Allah bukan lagi dari atas gunung tetapi Tuhan langsung berbicara dari kemah pertemuan atau Tabernakel.

Dalam susunan Tabernakel kitab Imamat terkena Mezbah Korban Bakaran yang berbicara ibadah atau aturan ibadah. Jadi ibadah yang diatur dari Sorga adalah ibadah yang tidak boleh keluar dari koridor Tabernakel. Itu sebabnya Tuhan menunggu selesai dahulu kemah pertemuan atau Tabernakel didirikan setelah itu ada aturan ibadah. Apa yang harus dipersembahkan sebagai korban semuanya dibahasakan oleh Tuhan dari dalam kemah pertemuan. Kitab Imamat ini ditulis selama 50 hari oleh Musa.

Secara khusus bagi kami hamba Tuhan, ibadah dan pelayanan serta apapun yang kita kerjakan untuk membina umat Tuhan jangan sampai keluar dari Tabernakel. Begitu kita keluar dari pola Tabernakel berarti siap disesatkan oleh iblis. Tetapi selama berada dalam pola Tabernakel tidak mungkin kita akan diselewengkan/disesatkan oleh iblis. Kita harus waspada di akhir zaman ini, Iblis bukan iblis kalau dia tidak berusaha menyelinap masuk untuk membelokkan kita dari pengajaran yang benar ini sehingga akhirnya pelan dan pasti masuk pada rangkulan ajaran yang tidak sehat apalagi kalau palsu.

Jadi peraturan ibadah tidak boleh keluar dari kemah pertemuan. Kalau mengotak-atik pengajaran Tabernakel seolah-olah lebih hebat dari para pendahulu yang menerima ilham Tabernakel maka pelan dan pasti orang tersebut akan menuju pada kesesatan.

Ada 5 macam korban yang dibicarakan dalam Imamat pasal 1 sampai pasal 7:
1.      Korban Bakaran. Ini harus dikorbankan seluruhnya, tidak ada yang untuk imam.
2.      Korban Sajian
3.      Korban Keselamatan/Korban Syukuran
4.      Korban karena dosa
5.      Korban karena salah

Korban syukuran ini ditaruh Tuhan di tengah, mengapa? Tuhan taruh di tengah maksudnya supaya jangan kita mengentengkan ibadah syukuran. Kalau kita memperhatikan korban bakaran dan korban sajian maka itu landasan untuk kita mengucap syukur. Kita harus mengucap syukur karena ada korban bakaran yaitu korban pendamaian oleh pekerjaan korban Kristus yang memberi kita peluang untuk mendamaikan dosa kesalahan kita dengan Allah dan sesama sehingga kita diterima oleh Tuhan. Korban Sajian menunjuk persekutuan kita dengan Firman pengajaran. Setelah menerima dua korban ini maka kita menikmati hubungan yang mesra dengan Tuhan sehingga wajarlah kehidupan tersebut untuk mempersembahkan korban syukuran.

Bagaimana praktek kita mempersembahkan korban syukur? Kadang umat Tuhan mengatakan tidak melupakan Tuhan tetapi melupakan utusan Tuhan. Setelah sekian lama dilayani dan dijejali dengan Firman Allah mana korban syukuran umat Tuhan kepada Tuhan yang disampaikan lewat hambaNya.

Berat pelayanan seorang hamba Tuhan. Ketika Tuhan Yesus datang pada kali pertama yang menjadi jalurNya adalah seorang perawan. Demikian juga ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua juga berkaitan dengan perawan. Kita gereja Tuhan akan dibawa untuk sampai pada tingkat rohani sebagai perawan suci. Untuk membawa sidang jemaat ke sana adalah tugas tanggung jawab seorang hamba Tuhan yang mengerti tentang Tabernakel. Hamba Tuhan harus tahu persis tentang Tabernakel untuk mengetahui sudah sejauh mana langkah kerohanian jemaat dan ke mana mereka akan dibawa.
Roma 15:16,18
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

1 Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Setelah korban syukuran ada korban karena dosa dan korban karena salah karena setelah dua korban yang pertama masih juga kebobolan berbuat dosa dan salah. Di sinilah yang disebut kita dimandikan dengan air Firman Allah. Ini adalah keseriusan Tuhan untuk membawa kita tampil tanpa cacat cela dan kerut. Kalau kita tahu rencana Allah ini tidak ada alasan untuk kita tidak bersyukur.

Imamat 1:1
1:1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:

50 hari Tuhan berbicara kepada Musa. Musa menulis hal ini dan dia sampaikan kepada umat Tuhan. Angka 50 adalah angka Pantekosta, pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus hadir bagaikan angin dan angin ini pasti memenuhi seluruh ruangan. Kalau kita mengerti 5 macam korban ini maka kita bagaikan angin yang memenuhi seluruh ruangan artinya ada kegerakan, namun harus ada dalam bingkai Tabernakel dan tidak boleh keluar dari situ.
Kisah Para Rasul 17:28a
17:28a Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak,

Kegerakan kita harus maju dari halaman ke ruangan suci. Di halaman kita digembalakan oleh Tuhan dalam suasana Taurat yang sudah digenapi oleh Tuhan Yesus. Jangan beribadah hanya sampai pada suasana halaman Tabernakel. Tuhan tidak ingin kita digembalakan di halaman sebab di sana tidak ada atap hanya ada pagar. Terang di halaman adalah terang yang alamiah berasal dari dunia ini. Itu sebabnya ibadah yang bersuasana halaman hanya menonjolkan perkara yang duniawi.

Tuhan ingin kita digembalakan dalam suasana ruangan suci. Ukurannya ruangan suci 20x10x10= 2000. Ini adalah penggembalaan yang harus dinikmati oleh gereja Tuhan yang berada kurang lebih 2000 tahun ini. Dalam ruangan suci ada 3 macam alat.
1.      Di sebelah utara ada meja roti pertunjukkan. Di sana ada korban curahan. Ini berbicara persekutuan kita dengan Allah Anak lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci. Tuhan Yesus adalah Firman yang menjadi manusia, itu sebabnya ada perjamuan sebab ada tubuh dan darahNya.
2.      Di sebelah selatan ada Pelita emas. Ini menunjuk persekutuan kita dengan Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya. Roh tidak punya daging dan darah itu sebabnya tidak ada perjamuan dalam ibadah raya.
3.      Di sebelah barat ada mezbah dupa emas. Ini menunjuk persekutuan kita dengan Allah Bapa. Bapa Sorgawi roh adanya, tidak berdaging dan tidak punya darah. Itu sebabnya tidak ada perjamuan dalan ibadah doa penyembahan.

Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah, yang dinafasi oleh Allah. Menerima nafas Allah berarti menerima ajaran Tuhan. Tidak ada alasan untuk kita tidak mengucap syukur ketika kita menerima Firman pengajaran, sebab nafas Allah bermanfaat untuk mengajar kita.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Orang yang menolak ketika dosanya ditunjuk oleh Firman pengajaran itu berarti menolak nafas Allah. Itu sebabnya orang yang sperti itu tidak ada syukur. Kenapa tidak ada lagi korban syukurnya? Karena ketika firman yang yang dinafasi Allah itu disampaikan maka orang itu tersinggung. Menolak nafas Allah berarti menolak kehidupan, menolak kegerakan.

Korban karena salah dan korban penebus dosa adalah sistem Sorga untuk membawa gereja pada kesempurnaan, di sanalah kesalahan dinyatakan. Banyak pelayan Tuhan ketika dinyatakan kesalahannya bukannya mengucap syukur tetapi malah menolak. Hati-hati kalau tidak tahu mengucap syukur sebab ada waktunya.

Ada tiga persyaratan dalam Imamat 7:16-21
1.      Ayat 16-18 F jangan melewatkan waktu/jangan jatuh tempo
2.      Ayat 19-20 F jangan dikorbankan bila daging itu kena pada yang najis
3.      Ayat 21      F jangan makan dalam keadaan tidak layak, yaitu kena najis dari manusia dan                                      najis dari binatang.

Kalau kita tersingung mendengar Firman Allah menunjuk kesalahan kita berarti kita membiarkan waktu itu berjalan sehingga akhirnya jatuh tempo dan kita ditagih oleh Tuhan. Itu sebabnya jangan kita tidak memanfaatkan waktu untuk mengucap syukur ketika mendapat teguran Tuhan. Jangan tunggu waktu sudah habis baru mau mengucap syukur. Itu sebabnya jangan kita bermain-main persoalan waktu.

Poin terakhir tujuan dari tulisan yang diilhami Allah adalah mendidik kita dalam kebenaran. Jadi tujuan akhir dari tulisan yang dinafasi Allah ini adalah kita dibawa untuk mendiami langit dan bumi yang baru.

II Petrus 3:13
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

Bagaimana kita bisa berada di sana kalau sementara ketika kita diajar dalam kebenaran kita tidak bisa terima, ditunjukkan kesalahan kita tidak mau menerima, ketika kelakuan mau diperbaiki malah berontak. Pelayanan hamba Tuhan bukan hanya sekedar menjalankan upacara ibadah tetapi kemana kita membimbing umat Tuhan.

1.      Jangan melewatkan waktu/jangan jatuh tempo
Imamat 7:16-18
7:16 Jikalau korban sembelihan yang dipersembahkan itu merupakan korban nazar atau korban sukarela, haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya dan yang selebihnya boleh juga dimakan pada keesokan harinya.
7:17 Tetapi apa yang masih tinggal dari daging korban sembelihan itu sampai hari yang ketiga, haruslah dibakar habis dengan api.
7:18 Karena jikalau pada hari yang ketiga masih dimakan dari daging korban keselamatan itu, maka TUHAN tidak berkenan akan orang yang mempersembahkannya dan korban itu dianggap batal baginya, bahkan menjadi sesuatu yang jijik, dan orang yang memakannya harus menanggung kesalahannya sendiri.

Ketika seseorang diberikan kesempatan untuk mendengarkan Firman Allah supaya saat mendengar Firman dia mengucap syukur kepada Tuhan dan ada korban syukur kepada Tuhan entah saat pemberitaan Firman, setelah pemberitaan Firman atau kapanpun. Tetapi ingat waktu tidak dapat diperpanjang, ada jatuh temponya. Jangan menunda waktu untuk mengucap syukur. Mengapa orang cenderung mengulur-ulur waktu? Sebab ketika mendengar Firman Allah dia belum merespon, belum menerima secara penuh, masih ada gaya-gaya penolakannya sehingga syukurnya cacat di hadapan Tuhan. Lebih berbahaya lagi kalau sudah jatuh tempo dan tidak ada korban syukurnya maka dikatakan menjijikkan.

Dalam korban syukuran ini dibicarakan oleh Tuhan persoalan waktu. Jangan kita membuang-buang waktu. Ketika kesalahan kita dinyatakan jangan kita mengulur-ulur waktu harus segera diselesaikan.

Imamat 7:18
7:18 Karena jikalau pada hari yang ketiga masih dimakan dari daging korban keselamatan itu, maka TUHAN tidak berkenan akan orang yang mempersembahkannya dan korban itu dianggap batal baginya, bahkan menjadi sesuatu yang jijik, dan orang yang memakannya harus menanggung kesalahannya sendiri.

Dalam satu hari ada 24 jam. Tiga hari berarti 3x24 = 72 jam.
Angka 70 adalah angka keberhasilan, 72 berarti sudah lewat. Jangan kita melewatkan keberhasilan karena menunda-nunda waktu.

Sebelum kita turun berkerajaan 1000 tahun damai selama 75 hari Tuhan membersihkan muka bumi ini dan dan kita turun berkerajaan 1000 tahun damai di bumi yang masih ada ini. 70 adalah angka keberhasilan dan 5 adalah angka kemurahan. Ketika itu angkasa yang adalah markasnya iblis 100% kita kuasai.

Sebetulnya indah rencana Tuhan untuk kita. Seringkali kita yang membuat tidak indah, kita menolak ajakan Tuhan untuk membawa kita menikmati yang indah. Mengapa? Sebab kita menolak ketika kesalahan kita ditunjuk, kita tidak mau diperbaiki kelakuan kita dan merasa hanya disinggung terus ketika mendengar Firman. Sebenarnya ketika itu kita sedang dibodohi oleh iblis dan iblis bertengger di daging kita. Perangi kita yang tidak benar pantas untuk diperbaiki, kesalahan-kesalahan kita pantas untuk ditunjukkan supaya kita berubah.

Ibrani 10:37
10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

Jangan sampai kita belum membereskan semuanya lalu Tuhan sudah datang. Tuhan datang kedua kali sebab ada yang sudah sempurna karena sudah membereskan segala sesuatu. Jangan kita menunda waktu sehingga menjadi seperti ini:
Yehezkiel 7:25-26
7:25 Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.

Akhirnya orang tersebut akan seperti ini:
Yehezkiel 7:17
7:17 Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.

Kenapa harus mengalami itu? Karena ketika ada imam menyampaikan Firman pengajaran dia tidak bisa terima, ketika nabi menyampaikan Firman nubuatan tentang apa yang akan terjadi dia menganggap tidak masuk akal, ada tua memberikan nasihat dia tidak peduli sehingga akhirnya jatuh tempo, ke mana dia mau pergi?

Jangan berpikir seperti ini:
Yehezkiel 12:27-28
12:27 "Hai anak manusia, lihatlah, kaum Israel berkata: Penglihatan yang dilihatnya itu, harinya masih jauh, nubuatan yang diucapkannya, waktunya masih lama.
12:28 Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak satu pun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Tuhan kita tidak pernah menunda-nunda, jadilah anak Tuhan yang tidak pernah menunda-nunda. Jangan tunggu jatuh tempo. Jangan lewatkan keberhasilan yang Tuhan sediakan untuk ktia. Keberhasilan itu membuat nama kita tertulis dalam kita Alhayat.
Lukas 10:17-20
10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Bagaimana mau berhasil kalau menolak ketika kesalahan ditunjuk. Ada yang bersikap demikian karena melihat yang berbicara hanyalah hamba Tuhan dan tidak melihat bahwa itu adalah kasih Tuhan yang ditujukan kepadanya.

2.      Jangan dikorbankan bila daging itu kena pada yang najis
Artinya Tuhan mengajar kepada kita jangan memberikan sesuatu yang asal kepada Tuhan.

Hagai 2:11,21
2:11 Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya:
2:21 Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Hagai pada tanggal dua puluh empat bulan itu, bunyinya:

Dalam tanggal yang sama, bulan yang sama dan tahun yang sama Tuhan menyampaikan Firman sampai dua kali. Pada hari yang keenam orang Israel memungut manna dua gomer untuk setiap orang. Berbicara firman double porsi itu berarti Tuhan mengingatkan kita ada pada kondisi gereja Tuhan yang hidup di penghujung akhir zaman (di ujung hari yang keenam) yang harus mendapatkan pelayanan Firman dua kali lipat. Dua gomer untuk satu orang. Artinya kita dibina dan diajar oleh Tuhan lewat Kabar Mempelai untuk “dua menjadi satu” menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus. Firman dua kali lipat ini mengoreksi soal kenajisan.
Hagai 2:12
2:12 "Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada para imam.

Firman dua kali lipat ini tidak bisa lepas dari mulut hamba Tuhan. Jadi hamba Tuhan harus paham betul bahwa Firman dua kali lipat ini mendorong jemaat untuk “dua menjadi satu”. Lebih dahulu imam harus dapat membedakan yang najis dan yang tidak najis, yang benar dan yang tidak benar supaya tidak sembarang mempersembahkan kepada Tuhan.
Hagai 2:13-15
2:13 Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"
2:14 Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"
2:15 Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan umat ini dan dengan bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah najis."

Ini bertolak belakang dengan korban syukuran karena mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan dalam kondisi najis. Ini dipertanyakan lebih dahulu kepada imam supaya jangan imam dan umat Tuhan mempersembahkan perkara yang najis kepada Tuhan.

Kita harus paham di waktu mana kita berada. Kita berada di penghujung akhir zaman pada minggu ketebusan. Minggu ketebusan dimulai dari Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dosa belum ada perhitungan waktu.

3 zaman dalam minggu ketebusan:
1)      Zaman Bapa
Mulai dari Adam bapa manusia sampai pada Abraham bapa orang percaya disebut zaman Bapa karena diapit oleh dua bapa. Di tengah zaman Bapa ada seorang yang terangkat hidup-hidup ke Sorga itulah Henokh. Di zaman Bapa ini, Firman selalu berbicara tentang datangnya Anak.

2)      Zaman Anak
Mulai dari Ishak anak tunggal Abraham sampai pada Tuhan Yesus Anak Tunggal Allah disebut zaman Anak. Di tengah zaman Anak ada seorang yang terangkat hidup-hidup ke Sorga itulah Elia.  Di zaman Anak ini dibicarakan kedatangan Roh Kudus.

3)      Zaman Roh Kudus
Mulai dari Tuhan Yesus terangkat ke Sorga sampai pada Gereja Tuhan terangkat ke Sorga disebut zaman Roh Kudus. Dalam zaman ini bukan hanya satu orang yang akan terangkat ke Sorga tetapi akan banyak umat Tuhan yang akan terangkat hidup-hidup sama seperti Henokh dan Elia.

Itu sebabnya kenapa Firman Allah harus double porsi, kenapa Firman Tuhan menekankan untuk “dua menjadi satu”? Karena kita diajar oleh Firman Allah supaya bisa seperti Henokh dan Elia, diterbangkan ke padang belantara, masuk pada penyingkiran gereja dan terhindar dari antikristus. Kalau kita mempunyai kerinduan hati akan hal ini maka apapun yang terjadi dalam diri kita tidak akan menjadi penyebab untuk kita mengurangi mengucap syukur.

Hagai 2:13
2:13 Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"

Jangan kita sudah tahu bahwa itu tidak boleh, sudah tidak layak tetapi tetap kita korbankan. Korban kita ada tiga macam yaitu waktu, tenaga dan harta. Jangan kita berkorban tetapi disertai dengan hati yang tidak tulus, yang gundah gulana atau dengan hati yang terpaksa. Kalau berkorban sembarangan berarti mau tertinggal dan masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.

3.      Jangan memakan dalam keadaan tidak layak
Hagai 2:14
2:14 Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"

Jangan kita bersekutu dengan orang yang sudah mati rohani. Kalau sudah tahu seseorang sudah ikut dengan ajaran yang salah dan rohaninya sudah mati seharusnya kita berupaya merekrutnya untuk kembali tetapi malah banyak yang ikut dengan caranya. Itu berarti kena pada kenajisan manusia.

Kisah Para Rasul 17:28
17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.

Kalau kita memiliki kehidupan di dalam Yesus maka rohani kita akan ada kegerakan dan kegerakan itu bagaikan tiupan angin yang berhembus. Kalau angin berhembus maka seluruh ruangan akan kena hembusan angin itulah nafas Allah. Tuhan ingin kita mempunyai rohani yang hidup dan kegerakan rohani. Kalau itu ada maka anda akan menambah barisan Henokh dan Elia yaitu orang yang terangkat hidup-hidup.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar