20140219

Kebaktian PA Imamat, Rabu 19 Februari 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 7:28-38
7:28 TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:
7:29 "Katakanlah kepada orang Israel: Orang yang mempersembahkan korban keselamatannya kepada TUHAN, haruslah membawa kepada TUHAN sebagian dari korban keselamatannya itu sebagai persembahannya.
7:30 Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta dadanya, supaya dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
7:31 Lalu haruslah imam membakar lemaknya di atas mezbah, tetapi dadanya itu adalah bagian Harun dan anak-anaknya.
7:32 Paha kanannya harus kamu serahkan kepada imam sebagai persembahan khusus dari segala korban keselamatanmu.
7:33 Siapa dari antara anak-anak Harun yang mempersembahkan darah dan lemak korban keselamatan, maka dialah yang harus mendapat paha kanan itu sebagai bagiannya.
7:34 Karena dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk selamanya."
7:35 Itulah bagian Harun dan bagian anak-anaknya dari segala korban api-apian TUHAN pada hari mereka itu disuruh datang untuk memegang jabatan imam bagi TUHAN;
7:36 itulah yang harus diserahkan menurut perintah TUHAN dari pihak Israel kepada mereka pada hari mereka itu diurapi-Nya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi mereka turun-temurun.
7:37 Itulah hukum tentang korban bakaran, korban sajian, korban penghapus dosa, korban penebus salah, persembahan pentahbisan dan korban keselamatan,
7:38 yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di atas gunung Sinai pada hari TUHAN memerintahkan kepada orang Israel mempersembahkan persembahan mereka kepada TUHAN di padang gurun Sinai.

Bila kita melihat dari Imamat pasal 1 sampai pasal 7, korban keselamatan atau korban syukuran yang dominan di tampilkan oleh Tuhan. Pada pasal 7 ayat 28 sampai 38 kita telah membaca bagaimana Tuhan ingin melihat kesungguhan hati umat Tuhan secara pribadi (bukan secara bersama) bagaimana dia mensyukuri kasih karunia Allah yang telah dia nikmati, sehingga ditekankan “dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN”. Jadi tidak ada perwakilan, tidak ada perwalian tetapi masing-masing pribadi. Inilah kunci dari korban syukuran atau korban keselamatan.

Dalam korban syukuran yang dituliskan dalam pasal 3 ada perincian-perincian dan yang disebutkan adalah persoalan lemak. Tetapi kali ini Tuhan berbicara hal yang beda. Ada dua bagian dari tubuh binatang itu yang harus mereka korbankan kemudian dihubungkan dengan berkat bagi yang melaksanakan atau berkat bagi imam yang melayani.

Orang yang mempersembahkan korban syukuran kepada Tuhan jangan dia lupa persoalan dada dan bahu kanan/ paha kanan. Dalam penjabarannya ada perbedaan, dada disebut korban unjukkan atau korban timang-timangan dan bahu kanan/ paha kanan disebut korban tatangan. Semua ini adalah korban syukur yang dipersembahkan oleh umat Tuhan secara pribadi. Berarti setiap pribadi umat Tuhan, syukur kepada Tuhan baru bisa sempurna dan indah bila dia mempersembahkan dada dan paha kanan.

Bersyukur kepada Tuhan ini ternyata tidak bisa lepas dengan pelayanan hamba Tuhan sebab setelah korban syukuran umat Tuhan yang dikorbankan tadi diterima oleh Tuhan maka Tuhan menyerahkan kepada yang melayani. Jadi hasil korban syukuran tiap pribadi diterima oleh Tuhan kemudian diambil oleh Tuhan dan diberikan kepada imam. Korban syukuran kita tidak lepas dengan pribadi Tuhan (vertikal) dan siapa yang melayani saudara (horisontal).
Imamat 7:34
7:34 Karena dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk selamanya."

Ketetapan ini tidak hanya sebatas dahulu dan sekarang tetapi ketetapan ini adalah untuk selama-lamanya. Korban syukur atau korban keselamatan itu berangkat ke atas (pada Tuhan) kemudian dari atas diturunkan dan diberikan kembali kepada imam yang menyelenggarakan. Kita harus memperhatikan ini agar kita tidak bermain-main karena ini pengunci dari 5 jenis korban yang dipersembahkan di mezbah korban bakaran.

Ø  Dada
Tadi disebutkan dada itu adalah korban unjuk-unjukkan atau timang-timangan. Bila umat Tuhan itu mengerti apa itu bersyukur kepada Tuhan maka jangan sampai terlepas dengan gerakan pelayanan hamba Tuhan yang akan mengunjuk-unjuk. Di balik dada ada jantung dan ada paru-paru. Jantung adalah geteran kasih dan paru-paru adalah getaran doa penyembahan.

Secara pribadi anak Tuhan harus memiliki getaran kasih yang harus diunjuk-unjuk, digerak-gerakkan terus oleh imam supaya kasih itu ada tanda kehidupan, jangan berhenti. Kalau jantung tidak berdenyut lagi berarti mati. Sebagai bukti nyata bahwa seseorang itu kasihnya mati maka orang tersebut akan menjauh dari hamba Tuhan dan mencari jalan sendiri. Sekalipun korban syukurnya jumlahnya besar tetapi kalau tidak ada kaitannya dengan hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk berarti kasihnya sudah mati.

Pasal 7 ini mengunci apa yang dibicarakan dari pasal 1 yaitu 5 jenis korban yang dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran. Ini berarti Allah melihat apalah arti ada mezbah (ibadah), ada korban bakaran di sana, ada korban sajian, ada korban penghapus dosa dan ada korban penebus salah kalau umat itu tidak tahu mengucap syukur, kasihnya mati! Itu tidak ada manfaatnya.

Mengucap syukur ini sama dengan berterima kasih kepada Tuhan dan berterima kasih kepada sesama. Sekalipun seseorang sudah mencapai gelar doktor tetapi guru SDnya tetap mengajarkan pelajaran yang sama seperti dulu, apakah muridnya ini tidak bisa berterima kasih karena sudah menjadi pandai? Apakah kita tidak bisa berterima kasih karena kita sudah tahu Firman lewat gembala? Jangan sampai kita tidak tahu berterima kasih. Kita menikmati berkat-berkat Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan, jangan kita malah menjelek-jelekkan orang yang sudah melayani kita (gembala).

Anak harus tahu berterima kasih kepada orang tua. Jangan malah membantah orang tua, melawan orang tua!  Kepada yang sudah menikah, kalau masih ada orang tua jangan lupakan orang tua tersebut yang sudah menyiapkan pasangan kita. Jangan sampai getaran kasih itu berhenti sebab getaran kasih itu akan menghentar kita pada kesempurnaan. Kasih itu menyempurnakan.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Imamat 7:30
7:30 Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta dadanya, supaya dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.

Dengan tangan sendiri” berarti rasa terima kasih ini tidak bisa diwakili, harus dilakukan sendiri. Tadinya anak Tuhan itu mempersembahkan kepada Tuhan dan Tuhan mengambil berkat yang dipersembahkan itu lalu diserahkan kepada hamba Tuhan. Hamba Tuhan harus merasakan kelanjutannya, bagaimana getaran kasih itu dan itu harus dia kerjakan sampai kesempurnaan sebab dia diberi berkat oleh Tuhan. Ini bukti hamba Tuhan itu:
1.      Dipercaya oleh Tuhan memegang jabatan imam yang tidak boleh dipermainkan.
2.      Di dalam dirinya ada urapan Tuhan/ tahbisan.
Itu sebabnya jangan kita menyia-nyiakan kepercayaan Tuhan ini.

Imamat 7:34-36
7:34 Karena dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk selamanya."
7:35 Itulah bagian Harun dan bagian anak-anaknya dari segala korban api-apian TUHAN pada hari mereka itu disuruh datang untuk memegang jabatan imam bagi TUHAN;
7:36 itulah yang harus diserahkan menurut perintah TUHAN dari pihak Israel kepada mereka pada hari mereka itu diurapi-Nya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi mereka turun-temurun.

Persoalan dada sampai empat kali disebutkan.
Imamat 7:30,31,34
7:30 Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta 1dadanya, supaya 2dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
7:31 Lalu haruslah imam membakar lemaknya di atas mezbah, tetapi 3dadanya itu adalah bagian Harun dan anak-anaknya.
7:34 Karena 4dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk selamanya."

Angka 4 adalah angka salib. Jadi getaran kasih ini tidak bisa lepas dengan salib Golgota. Begitu kita melihat Tuhan Yesus yang berkorban di salib Golgota maka getaran kasih kita tidak akan henti-hentinya untuk mengucap syukur kepada Tuhan.

Di balik dada juga ada paru-paru, itu menunjukkan doa penyembahan kita. Tanda bahwa paru-parunya aktif adalah ada getaran doa penyembahan. Getaran doa penyembahan dan getaran kasih itu adalah pembuktian besar dan menyenangkan hati Tuhan dalam ucapan syukur kita kepada Tuhan.

Di dalam Pelajaran Tabernakel dalam tubuh manusia, Paru-paru itu kena Mezbah Dupa Emas dan Jantung kena Peti Perjanjian berarti kita harus ada kasih mempelai (tabut) dan ada roh penyerahan penuh (mezbah dupa).

Tuhan menguji satu persatu sejauh mana kesungguhan hati umat Tuhan itu mengucap syukur kepada Tuhan. Tuhan menegur bangsa Israel dan mengingatkan akan perjalanan mereka karena jantung dan paru-paru mereka telah mati, kasih dan penyerahan mereka sudah kosong.
Mikha 6:3
6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!

Andaikata saya yang bertanya tentu saja saudara akan merinci satu persatu apa yang telah saudara lakukan. Kalau kita mengurai kekurangan sesama kita satu persatu berarti kita tidak mempunyai kasih lagi sehingga terhalanglah kita untuk mempraktekkan getaran kasih.

Mikha 6:3-5
6:3 "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!
6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu.
6:5 Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, raja Moab, dan apa yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari Sitim sampai ke Gilgal, supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan keadilan dari TUHAN."

5 hal perbuatan Tuhan yang Tuhan ingatkan kepada orang Israel:
1.      Menuntun keluar dari tanah Mesir, ini kena Mezbah Korban Bakaran.
2.      Membebaskan dari rumah perbudakan, ini bagaikan Meja Roti Sajian yang menunjuk Firman yang disusun di atas meja hati kita di mana kita mengalami pembersihan dari rumah perbudakan karena hati kita menjadi budaknya dosa.
3.      Mengirim utusan Tuhan yaitu Musa dan Harun dan Miryam, ini bagaikan Kaki Dian Emas yang menjadi terang untuk memimpin kita pada jalan yang harus kita tempuh.
4.     
Inilah kasihNya
Perhatian Tuhan.
5.      Kutuk diubah menjadi berkat.

Bila mereka mengingat perbuatan baik Tuhan ini maka tidak mungkin tidak ada getaran kasih dan getaran doa penyembahan. Kalau kita mengingat perbuatan baik dari Tuhan dan juga dari sesama maka tidak mungkin tidak ada geteran kasih, tidak mungkin tidak ada getaran doa penyembahan. Tetapi kadang kita melupakan karena kita malah mendaftar perbuatan yang tidak baik sehingga ucapan syukur kita macet berarti tidak sampai ke atas, tidak diterima oleh Tuhan. Karena ucapan syukur tidak diterima oleh Tuhan sehingga kita tidak terpaut dengan orang yang melayani kita, artinya tidak mendapat lagi pelayanan Firman nubuatan dan Firman pengajaran.

Ø  Paha
Imamat 7:32
7:32 Paha kanannya harus kamu serahkan kepada imam sebagai persembahan khusus dari segala korban keselamatanmu.

Imamat 7:32 (Terjemahan Lama)
7:32 Demikianpun hendaklah kamu berikan kepada imam bahunya kanan bagi korban tatangan dari pada segala korban syukurmu.

Paha ini adalah korban tatangan. Persoalan paha ini disebut 3 kali.
Imamat 7:32,33,34
7:32 1Paha kanannya harus kamu serahkan kepada imam sebagai persembahan khusus dari segala korban keselamatanmu.
7:33 Siapa dari antara anak-anak Harun yang mempersembahkan darah dan lemak korban keselamatan, maka dialah yang harus mendapat 2paha kanan itu sebagai bagiannya.
7:34 Karena dada persembahan unjukan dan 3paha persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk selamanya."

Korban tatangan ini diterima oleh Tuhan, diterima oleh Bapa, Anak dan Roh yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kemudian korban ini Tuhan ambil dan diserahkan kepada imam yang menyelenggara ibadah. Paha kanan atau bahu kanan artinya Tuhan Yesus Kristus tidak menghendaki kita mempersembahkan doa syukur kepada Tuhan tanpa ada beban rasa tanggung jawab. Jangan syukur puji kepada Tuhan hanya diisi dengan musik yang menggelegar atau makanan yang tersaji di meja tetapi harus ada beban tanggung jawab atas pelayanan yang kita pikul ke mana arahnya? Kita harus mengerti ke mana arahnya kita membawa agar jangan sampai gereja Tuhan salah arah.

Efesus 1:20
1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,

Mengucap syukur ini terkait dengan kedudukan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar yang ada di sebelah kanan, ke situ Tuhan mengarahkan kita dan bukan hanya sekedar menggelar meja dengan berbagai hiasan makanan serta musik yang menggelegar.

Setelah dada dan paha diberikan oleh Tuhan kepada kami sebagai penyelenggara kebaktian, maka kami harus ada getaran kasih yang terus menerus secara berkesinambungan sampai pada kesempurnaan dan ada doa penyembahan, ada penyahutan kami kepada Tuhan kemudian kami harus paham ke mana kami menggiring jemaat, supaya jangan terjadi seperti ini:
Zakharia 11:4-5
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.

Kanan ini adalah bagian orang yang berhikmat. Orang yang mendapatkan pelayanan pembukaan Firman pasti akan digeser oleh Tuhan ke kanan, jangan sampai saudara tidak mau. Ketika kita mendengarkan pembukaan rahasia Firman Allah berarti kalau posisi kita ada di posisi netral akan Tuhan geser ke sebelah kanan. Kalau berada pada sebelah kanan maka hamba Tuhan juga tidak akan memiliki cara atau sistem pelayanan seperti dalam Zakharia 11:4-5.

Apa praktek gembala menjual domba, praktek hamba Tuhan menjual jemaat? Hamba Tuhan memanggil konglomerat untuk berkhotbah di depan jemaat dan setelah itu dia yang mendapatkan keuntungannya secara jasmani. Jemaat yang dilayani hanya mendengar apa yang dia katakan tetapi hamba Tuhan yang menerima berkat-berkat secara lahiriah. Ini berbahaya, kita harus waspada di akhir zaman ini sebab iblis begitu licik memanipulasi sehingga tidak ada lagi korban tatangan yaitu paha kanan. Tetapi satu saat Tuhan akan menuntut karena setiap ibadah kita dicatat oleh Tuhan.
Maleakhi 3:16
3:16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya."

Biarlah orang lain melecehkan dan mengentengkan kita tetapi jangan sampai kita gagal. Jabatan yang Tuhan percayakan kepada kita serta urapan yang Tuhan percayakan itu jangan sampai menjadi sia-sia. Itu sebabnya mari kita memperhatikan baik-baik ke mana kita menggiring jemaat dan kepercayaan Allah kepada kita.

Paha tadi tiga kali disebutkan untuk memenuhi Tritunggal Allah, tidak ada yang kosong. Bapa kebagian, Putra kebagian, Roh juga kebagian yaitu Tuhan Yesus Kristus. Setelah paha ini diterima oleh Tuhan maka diberikan kepada imam Harun dan anak-anaknya. Kita melihat sekali lagi, bukan hanya yang mempersembahkan korban syukur itu tetapi juga yang terlibat di dalam pelayan Tuhan rindu untuk dikaitkan apalagi kami sebagai hamba-hamba Allah. Kemana kami mengarahkan persembahan dada dan paha ini.

Kalau apa yang saudara korbankan kemudian dinikmati oleh hamba Tuhan jangan muncul perasaan iri. Jangan berpikir apa yang kita korbankan hanya untuk menyenangkan pendeta itu lebih baik mengurungkan niat untuk menyampaikan korban ucapan syukur. Sesungguhnya tidak boleh kita mengurungkan niat untuk berkorban karena berpikir seperti itu. Berarti saudara tidak diterima oleh Tuhan kalau tidak mempersembahkan. Harus dipersembahkan dahulu baru diterima oleh Tuhan kemudian Tuhan percayakan kepada hamba Allah. Jadi hamba Tuhan itu menikmati bukan apa yang berasal dari jemaat tetapi apa yang dari Tuhan. Jadi hamba Tuhan hidup dari Tuhan. Ini yang harus dipahami.
Bilangan 18:21
18:21 Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.

Itu adalah balas jasa dari Tuhan kepada hambaNya, Tuhan adalah pembalas jasa yang paling jempolan. Tuhan tidak pernah keliru, Tuhan pasti memberikan tepat pada waktuNya. Olehnya itu hamba Tuhan tidak usah kuatir mengenai kebutuhan-kebutuhan lahiriahnya tetapi layanilah Tuhan dengan prinsip jangan merubah janji Allah dengan kita. Kalau merombak janji Allah maka akan sulit hadapi hal-hal ke depan nanti. Bagaimana caranya merombak janji Tuhan? Dengan praktek hamba Tuhan melayani tetapi masih mempunyai pekerjaan sambilan. Kalau merombak janji Tuhan berarti memposisikan diri sebagai musuh Tuhan.
Hosea 8:1-3
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh mengejar dia!

Allah telah berjanji dan pasang badan dengan berkata “Aku pusakamu hai hambaKu”. Masakan Tuhan akan membiarkan kita?.
Ibrani 7:7-8
7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.
7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.

Di sini memang kita melihat manusia fana yang menerima perpuluhan. Sidang jemaat ketika mengembalikan perpuluhan dan mempersembahkan persembahan khusus serta yang lainnya sebenarnya itu langsung ke Sorga. Hanya Tuhan mengembalikan kepada hamba Tuhan.

Kita menjadi umat Tuhan harus mengerti bagaimana kita menjalani hidup ini. Lewat Firman penggembalaan makin terasa ke mana arahnya kita digembalakan. Makin kita nikmati bagaimana rasanya kalau Allah itu menyatakan “Engkau umatKu mengucap syukurlah dengan benar maka ucapan syukurmu Aku telah terima”. Arah ucapan syukur seperti itu menuju takhta Tuhan, tidak melenceng.

Israel dalam keadaaan kalah dan banyak yang mati mereka masih mempersembahkan korban keselamatan/ korban syukur.
Hakim-hakim 20:26,21,25,31
20:26 Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka tinggal menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
20:21 Juga bani Benyamin maju menyerang dari Gibea dan menggugurkan ke bumi dua puluh dua ribu orang dari antara orang Israel pada hari itu.
20:25 maka pada hari kedua itu majulah suku Benyamin dari Gibea menyerbu mereka, dan digugurkannya pula ke bumi delapan belas ribu orang di antara orang-orang Israel; semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.
20:31 Maka majulah bani Benyamin menyerbu laskar itu; mereka terpancing dari kota, dan seperti yang sudah-sudah, mereka mulai menyerang laskar itu pada kedua jalan raya -- yang satu menuju ke Betel, dan yang lain ke Gibea melalui padang -- sehingga terbunuh beberapa orang, kira-kira tiga puluh orang di antara orang Israel.

Sudah banyak sekali orang Israel yang dibunuh oleh orang Benyamin dalam peperangan. Di dalam keadaan seperti ini  masih bisakah kita mengucap syukur?
Hakim-hakim 20:27,
20:26 Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka tinggal menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
20:27 Dan orang-orang Israel bertanya kepada TUHAN -- pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian Allah,
20:28 dan Pinehas bin Eleazar bin Harun menjadi imam Allah pada waktu itu -- kata mereka: "Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?" Jawab TUHAN: "Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu."
20:35 TUHAN membuat suku Benyamin terpukul kalah oleh orang Israel, dan pada hari itu orang-orang Israel memusnahkan dari antara suku Benyamin dua puluh lima ribu seratus orang, semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.

Total orang Benyamin yang mati 51.100 orang dan tersisa 600 orang laki-laki. Dari mana orang Israel bisa mengalahkan suku Benyamin seperti itu? Karena mereka berani mempersembahkan ucapan syukur kepada Tuhan, mereka mengucap syukur dalam segala perkara. Setelah mereka bisa mengucap syukur kemenangan mereka raih.

Kalau kita bisa mengucap syukur maka hasilnya:
1.      Pemeliharaan Tuhan akan nyata di dalam diri kita.
2.      Kemenangan kita akan nikmati.

Paha (bahu) dan dada itu harus pindah di tangan saya sebagai hamba Tuhan. Berarti dengan adanya dada dan paha kanan di tangan saya maka itu adalah tugas yang harus saya laksanakan sebagai bukti Tuhan mempercayakan jabatan imam bagiku dan ada urapan Tuhan di atasku, supaya Tuhan menolong saya dalam pelayanan agar umat dibimbing ke arah yang benar serta selalu digerak-gerakkan jangan sampai mati jantung dan paru-parunya (kasih dan penyembahan jangan mati). Itulah tugas saya sebagai hamba Tuhan. Tuhan tidak pernah membohongi saya dan tidak pernah mendustai saudara. Kalau Allah itu pendusta saya tidak akan melayani Dia. Tetapi Allahmu dan Allahku tidak pernah berdusta.

Jangan sampai kita terkecoh, karena sudah terlalu pandai sehingga akhirnya apa yang seharusnya hak untuk orang tua malah kita katakan itu hak Tuhan dan tidak perlu lagi untuk orang tua. Terlihat seakan-akan mendahulukan Tuhan padahal sudah mengabaikan orang tua. Alkitab mengatakan orang seperti itu sebenarnya melanggar Firman.
Markus 7:9-13
7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.
7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.
7:11 Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban -- yaitu persembahan kepada Allah --,
7:12 maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatu pun untuk bapanya atau ibunya.
7:13 Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."

Ternyata yang lain tidak kita lakukan tetapi menciptakan adat baru kita dirikan di dalam gereja yang justru menyebalkan hati Tuhan. Kalau kita sudah melakukan itu sama dengan kita munafik di hadapan Tuhan, sama dengan kita berbohong.

Lewat persembahan unjukan (dada) dan persembahan tatangan (paha/ bahu) maka pemeliharaan Tuhan sudah jelas paten kepada kita dan kemenangan pasti akan mengiringi pelayanan dan pengiringan kita kepada Tuhan. Sesungguhnya Tuhan sangat mempedulikan kita.

Tanggung jawab saya sebagai hamba Tuhan bukanlah sesuatu yang enteng. Setelah jemaat mempersembahkan syukur kepada Tuhan maka dada dan bahu Tuhan transfer ke tangan saya. Berarti Tuhan tidak membiarkan saya harus lengah dan lalai sebab bagitu dada itu ada di tangan saya maka getaran jantung dan paru-paru anak Tuhan tersebut menggugah saya, masakan saya sebagai hamba Tuhan mau dikalah oleh jemaat. Ketika saudara tidur lelap saya menyebut nama saudara di dalam doa.

Tanggung jawab gembala bukanlah tanggung jawab yang enteng. Itu sebabnya harus ada paha kanan/ bahu kanan, harus ada tanggung jawab. Jangan sampai ketika Tuhan Yesus datang Dia berkata “Aku tidak kenal engkau”. Kalau Tuhan sudah berkata begitu siapa yang bisa memprotes?


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar